Professional Documents
Culture Documents
Gangguan eliminasi itu ada 2, yaitu Enuresis (mengompol) dan Encopresis (buang air besar
secara tiba-tiba yang bukan disebabkan oleh penyakit atau kelainan fisik)
Enuresis
Tujuan Pembelajaran
1. Enuresis primer mengacu pada kasus dimana anak tersebut tidak pernah bisa mencapai
perkembangan untuk mengontrol kandung kemih-nya, contoh : neurologis.
2. Enuresis sekunder mengacu pada kasus dimana anak tersebut pada suatu waktu pernah
dapat mengontrol mengompolnya (selama minimal 6 bulan), namun karena suatu hal
kembali mengompol, contoh: pada anak yang ortu-nya bercerai, mungkin awalnya dia
sudah tidak mengompol, namun sebagai tanda protesmnya dia mengompol.
Epidemiologi
− 82% pada usia 2 th, 49% pada usia 3 th, 36% pada usia 4 th dan 7% pada usia 5 th.
Kenapa semakin bertambah umur, semakin menurun juga ? itu karena kematangan
perkembangan motorik mnausia, jadinya semakin bertambahnya umur maka akan
semakin mampu untuk mengontrol keinginan untuk miksi.
Diagnosis
− Perilaku harus terjadi dua kali seminggu selama sekurangnya 3 bln dan harus
menyebabkan penderitaan dan gangguan dalam fungsi
Gangguan fungsi disini misalnya itu pada fungsi akademik; mengompol → diejek → malu
→fungsi akademik akan menurun.
Maksudnya disini adalah bukan karena pengaruh obat-obatan, kondisi medis umum
seperti epilepsy, kejang → mengompol → mengompol disini bukan enuresis.
Etiologi
− Stres psikososial :kelahiran adik (merasa tersisih, cemburu), perawatan rs usia 2-4 th,
perpisahan keluarga, mulai sekolah, pindah rumah → ada gangguan cemas yang
kemudian mengakibatkan mengompol.
− Toilet training
− Sebagian anak merasa gejala berasal dari diri sendiri dan mengalami peningkatan harga
diri jika mereka kontinen
− Kesulitan emosional dan sosial : citra diri buruk, rendah diri, rasa malu sosial dan
pengekangan dan konflik keluarga
Terapi
yang menyenangkan.
− Kartu bintang, disini maksudnya adalah reword, suatu penghargaan. Yang perlu diingat
itu jangan menghukum !
− Pembatasan cairan sblm tidur (jangan minum banyak-banyak kalo mau tidur) dan toilet
malam hari (misal: 2jam setelah tidur ortu membangunkan untuk miksi, disini ortu harus
telaten)
− Terapi perilaku : perangkat bel atau pelapis (katanya itu ada celana atau perlak yang kalo
basah itu bakal bunyi alarm-nya), latihan kandung kemih
− Psikoterapi
Enkopresis
Etiologi
− tidak adanya latihan toilet yang tepat atau latihan yang tidak adekuat (adekuat disini
maksudnya cuma kadang-kadang sesuai mood ortu)
− Setelah periode inkontinesia fekal dpt sebagi regresi stlh stres tertentu
Diagnosis
Menurut DSM IV :
1. Keluarnya feses berulang kali di tempat yang tidak tepat
Anak enkopretik :
Terapi
Jangan menghukum ! rasa bersalah merupakan hukuman yang paling berat, oleh karena
itu jangan-lah diperberat lagi dengan hukuman yang justru akan memperparah
kekhawatiran dalam dirinya dan tidak membantunya untuk terlepas dari ngob*oknya itu)
− Mengganti pakaian dalam dengan sedikit omelan, lebih baik tanpa omelan.
− Psikoterapi