Professional Documents
Culture Documents
Tekanan yang terjadi pada biogas terdapat dalam biodigester. Tekanan adalah gaya normal
yang diberikan pada suatu permukaan persatuan luas.
P= F/A . . . . . . . . . . . . . . . . .(1)
Karena gaya yang bekerja pada biodigester berupa berupa fluida cair maka dari persamaan (1) bisa
didekati dengan
h= kedalaman, (m)
Manometer digunakan untuk mengukur beda antara intensitas tekanan di suatu titik dan tekanan
atmosfer.
g= gravitasi (m/s)
X= tinggi fluida(m)
Energi dari suatu benda adalah ukuran dari kesanggupan benda tersebut untuk
melakukan suatu usaha. Satuan energy adalah joule. Energy terbagi dalam berbagai dalam berbagai
macam atau jenis, contohnya energy panas, energy air, energy batu-bara, energy minyak bumi, energy
listrik, energy matahari, energy nuklir, dan energy gas bumi.
Energy yang disebutkan di atas termasuk energy yang tidak dapat diperbaharui.
Artinya, energy tersebut sumbernya terbatas dan sulit diperbanyak. Penggunaan energy secara tidak
terbatas dapat mempercepat habisnya sumber energy sehingga saat ini pemerintah gencar melakukan
kampanye hemat energy. Kebutuhan manusia yang tidak terbatas selalu dibatasi dengan ketersediaan
sumber daya untuk memenuhinya. Salah satu masalah keterbatasan manusia pada zaman modern ini
adalah bahan bakar khususnya bahan bakar minyak bumi (BBM). Hal itu karena BBM merupakan
sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Kondisi tersebut dialami oleh hampir seluruh
negara di dunia, termasuk Indonesia.
Setelah harga BBM naik beberapa hari yang lalu, kehidupan masyarakat baik di desa
maupun di kota semakin sulit. Warga berlomba-lomba mencari sumber energy alternative, ada yang
menggunkan energy matahari, energy air, maupun energy angin. Namun, sejauh ini masih belum
ditemukan sumber energy yang benar-benar bias mengantikan bahan bakar minyak. Kebanyakan
sumber energy alternative tidak bisa menghasilkan energy sebesar energy yang dihasilkan bahan
bakar minyak. Sebenarnya ada sumber energy alternative yang relative sederhana dan sangat cocok
untuk masyarakat pedesaan. Energy alternatif itu adalah biogas.
Biogas memiliki kandungan energy tinggi yang tidak kalah dari kandungan energy
dari bahan bakar fosil. Nilai kalori dari 1m³ biogas setara dengan 0,6-0,8 liter minyak tanah. Untuk
menghasilkan listrik 1Kwh dibutuhkan 0,62-1m³ biogas yang setara dengan 0,52 liter minyak solar.
Oleh karena itu biogas sangat cocok menggantikan minyak LPG, minyak tanah, dan bahan bakar.
Biogas mengandung 75% metana. Semakin tinggi kandungan metana dalam bahan bakar, semakin
besar kalori yang dihasilkan. Oleh karena itu, biogas juga memiliki karakteristik yang sama dengan
gas alam. Dengan demikian, jika biogas diolah dengan benar, bisa digunakan untuk menggantikan gas
alam.
Biogas saat ini telah dapat digunakan sebagai bahan bakar generator pembangkit
listrik. Generator yang sebelumnya menggunakan solar atau bensin sebagai bahan bakarnya dan dapat
digantikan dengan biogas. Sebagai sumber energi, dalam proses pemanfaatannya, tentu saja hal itu
menjadi kendala tersendiri. Karena itu, untuk penyimpanan energi yang dihasilkan melalui biogas,
terlebih dahulu melalui konversi energi menjadi energi listrik. Energi gerak yang ada digunakan
untuk mengerakkan turbin sehingga dapat dikonversi menjadi energi listrik dengan menggunakan
generator. Energy listrik yang dihasilkan tersebut dapat disimpan dalam bentuk arus DC, baik sebagai
aki maupun baterai. Sementara limbah dari biogas dapat digunakan sebagai pupuk. Bahkan, unsur-
unsur tertentu seperti protein, selulose, dan lignin tidak bisa digantikan oleh pupuk kimia.
1.2 Ketersediaan
Biogas adalah campuran gas yang dihasilkan oleh bakteri metanogenik yang terjadi
pada material-material yang dapat terurai secara alami dalam kondisi anaerobik. Pada umumnya
biogas terdiri atas gas metana (CH4) 50-70%,karbondioksida (CO2) 30-40%, hydrogen (H2) 5-10%,
dan gas-gas lainnya dalam jumlah yang sedikit. Biogas memiliki berat 20% lebih ringan
dibandingkan udara dan memiliki suhu pembakaran antara 650-750°C.
Beberapa hal yang menarik pada teknologi biogas adalah kemampuannya untuk
membentuk biogas dari limbah organik yang jumlahnya berlimpah dan tersedia secara bebas.
Sejumlah bahan organic dapat digunakan bersama-sama dengan beberapa persyaratan produksi gas
atau pertumbuhan normal bakteri metan yang sesuai. Beberapa sifat bahan organic tersebut
mempunyai dampak yang nyata pada tingkat produksi gas, yaitu: rasio C/N, ketersediaan kotoran
hewan, pengadukan dan konsistensi input, padatan tak stabil, proses fermentasi, nilai PH (berkisan
antaran 6-7), suhu (optimal 35°C), laju pengumpalan, waktu tinggal dalam digester.
Kebutuhan kotoran ternak per harinya akan dapat dipenuhi hanya dengan memiliki
seekor sapi saja. Namun,untuk amannya paling tidak peternak harus memiliki 2 ekor sapi atau
minimum 15 ekor kambing. Sebagai bahan perbandingan , table 1.1 menyajikan potensi kotoran yang
dihasilkan oleh beberapa jenis ternak.
1.3 Pemanfaatan
Biogas (gas bio) merupakan gas yang timbul jika bahan-bahan organic seperti
kotoran hewan atau sampah direndam didalam air dan disimpan di dalam tempat tertutup atau
anaerob (tanpa oksigen dari udara). Biogas ini sebenarnya dapat terjadi pada kondisi alami, namun
untuk mempercepat dan menampung gas ini, diperlukan alat yang memenuhi syarat terjadinya gas
tersebut.
Jika kotoran ternak telah dicampur air atau isian (slurry) dan dimasukkan ke dalam
alat pembuat biogas maka akan terjadi proses pembusukan yang terdiri dari dua tahap, yaitu proses
aerob dan proses anaerob. Pada proses yang pertama diperlukan oksigen dan hasil prosesnya berupa
karbondioksida (CO2). Proses ini berakhir setelah oksigen di dalam alat ini habis. Selanjutnya proses
pembusukan berlanjut dengan tahap kedua yaitu proses anaerob. Pada proses kedua inilah biogas
dihasilkan. Dengan demikian, untuk menjamin terjadinya biogas, alai ini harus tertutup rapat, tidak
berhubungan dengan udara luar sehingga tercipta udara hampa udara. Biogas yang terbentuk dapat
dijadikan bahan bakar Karena mengandung gas metan (CH4) dalam presentase yang cukup tinggi.
Biogas memiliki kandungan energy tinggi yang tidak kalah dari kandungan energy
dari bahan bakar fosil. Nilai kalori dari 1m³ biogas setara dengan 0,6-0,8 liter minyak tanah. Untuk
menghasilkan listrik 1Kwh dibutuhkan 0,62-1m³ biogas yang setara dengan 0,52 liter minyak solar.
Oleh karena itu biogas sangat cocok menggantikan minyak LPG, minyak tanah, dan bahan bakar.
Biogas mengandung 75% metana. Semakin tinggi kandungan metana dalam bahan bakar, semakin
besar kalori yang dihasilkan. Oleh karena itu, biogas juga memiliki karakteristik yang sama dengan
gas alam. Dengan demikian, jika biogas diolah dengan benar, bisa digunakan untuk menggantikan gas
alam.
Biogas saat ini telah dapat digunakan sebagai bahan bakar generator pembangkit
listrik. Generator yang sebelumnya menggunakan solar atau bensin sebagai bahan bakarnya dan dapat
digantikan dengan biogas. Sebagai sumber energi, dalam proses pemanfaatannya, tentu saja hal itu
menjadi kendala tersendiri. Karena itu, untuk penyimpanan energi yang dihasilkan melalui biogas,
terlebih dahulu melalui konversi energi menjadi energi listrik. Energi gerak yang ada digunakan
untuk mengerakkan turbin sehingga dapat dikonversi menjadi energi listrik dengan menggunakan
generator. Energy listrik yang dihasilkan tersebut dapat disimpan dalam bentuk arus DC, baik sebagai
aki maupun baterai. Sementara limbah dari biogas dapat digunakan sebagai pupuk. Bahkan, unsur-
unsur tertentu seperti protein, selulose, dan lignin tidak bisa digantikan oleh pupuk kimia. Dari
alasan-alasan dapat disimpulkan bahwa biogas adalah bahan bakar alternative terbaik.
Biogas yang dihasilkan oleh alat ini mempunyai kandungan energy atau tenaga .
biogas mempunyai banyak manfaat karena didalamnya mengandung gas metan yang mudah terbakar.
Keberadaan gas ini diperlukan untuk berbagai keperluan . sebagai perbandingan, setiap kubik biogas
dapat digunakan untuk keperluan sebagai berikut :
• Menyalakan kompor gas untuk masak tiga kali sehari bagi satu keluarga
dengan jumlah anggota 5 orang.
Apabila untuk kotoran ternah susah tidak memungkinkan untuk pembuatan biogas,
dapat dilakukan dengan sampah organic hasil pertanian seperti jerami dan enceng gondok untuk
digunakan biogas.
Biogas adalah campuran gas yang dihasilkan oleh bakteri metanogenik yang terjadi
pada material-material yang dapat terurai secara alami dalam kondisi anaerob. Pada umumnya biogas
terdiri atas gas metana (CH4) 50-70%,karbondioksida (CO2) 30-40%, hydrogen (H2) 5-10% dan gas-
gas lainnya dalam jumlah yang sedikit. Biogas kira-kira memiliki berat 20% lebih ringan
dibandingkan udara dan memiliki suhu pembakaran antara 650-750°C. biogas tidak berbau dan tidak
berwarna yang apabila dibakar akan menghasilkan nyala api biru cerah seperti gas LPG. Nilai kalor
gas metana adalah 20 MJ/m³ dengan efisiensi pembakaran 60% pada konvensional kompor biogas.
1. Rasio C/N
Hubungan antara jumlah karbon dan nitrogen yang terdapat pada bahan organic dinyatakan
dalam terminology rasio karbon atau nitrogen. Apabila rasio C/N sangat tinggi, nitrogen akan
dikonsumsi sangat cepat oleh bakteri metan sampai batas persyaratan protein dan tak lama
beraksi kea rah kiri pada kandungan karbon pada bahan. Sebagai akibatnya, produksi metan akan
menjadi rendah. Sebaliknya apabila rasio C/N sangat rendah,nitrogen akan bebas dan
berakumulasi dalam bentuk amoniak(NH4). NH4 akan meningkatkan derajat pH bahan dalam
digester. pH lebih tinggi dari 8,5 akan mulai menunjukkan akibat racun pada populasi bakteri
metan.
2. Kotoran Hewan.
Kotoran hewan, khususnya kotoran sapi mempunyai rata-rata rasio C/N sekitar 24.
Berat padatan organic terbakar habis pada suhu 538°C didiefinisikan sebagai padatan
tak stabil. Potensial produksi biogas dari bahan-bahan organic, dapat dikalkulasi berdasarkan
kandungan padatan tak stabil. Semakin tinggi kandungan padatan tak stabil dalam satu unit volume
dari kotoran sapi segar akan menghasilkan produksi gas yang lebih banyak.
5. Proses fermentasi
Proses fermentasi atau proses pencernaan mengacu berbagai reaksi dan interaksi
yang terjadi di antara bakteri metanogen dan non-metanogen dan bahan yang diumpankan ke dalam
pencernaan sebagai input. Ini adalah phisio-kimia yang kompleks dan proses biologis melibatkan
berbagai factor dan tahapan bentuk. Penghancuran input yang merupakan bahan organic dicapai
dalam tiga tahapan, yaitu (a) hidrolisa, (b) acidification, dan (c) methanization.
a). Nilai pH
Produksi biogas secara optimal dapat dicapai bila nilai pH dari campuran
input di dalam digester berada dalam kisaran 6 dan 7. Derajat keasaman atau pH dalam digester
juga merupakan fungsi waktu di dalam digester tersebut. Pada tahap awal proses fermentasi, asam
organic dalam jumlah besar diproduksi oleh bakteri pembentuk asam, pH dalam digester dapat
mencapai dibawah 5. Keadaan ini cenderung menghentikan proses pencernaan atau proses
fermentasi. Bakteri-bakteri metanogenik sangat peka terhadap pH dan tidak bertahan hidup
dibawah pH 6.6. Kemudian proses pencernaan berlangsung konsentrasi NH4 bertambah
pencernaan nitrogen dapat meningkatkan nilaipH di atas 8. Ketika produksi metana dalam kondisi
stabil, kisaran nilai pH adalah 7,2-8,2.
b). Suhu
Bakteri metanogen dalam keadaan tidak aktif pada kondisi suhu ekstrim
tinggi maupun rendah. Suhu optimum yaitu 35°C.ketika suhu udara turun sampai 10°C produksi
gas menjadi berhenti. Produksi gas sangat bagus yaitu pada kisaran mesofilik, antara suhu 25°C
dan 30°C. Penggunaan isolasiyang memadai pada digester membantu produksi gas khususnya di
daerah dingin.
c). Laju pengumpanan
Waktu tinggal dalam digester adalah rata-rata periode waktu saat input masih
berada dalam digester dan proses fermentasi oleh bakteri metanogen. Dalam jaringan dari
digester dengan kotoran sapi, waktu tingal dihitung dengan pembagian volume total dari digester
oleh volume input yang ditambah setiap hari. Waktu tinggal juga tergantung pada suhu. Di atas
suhu 35°C atau suhu lebih tinggi ,walaupun tinggal semakin singkat.
e). Toxicity
Ion mineral, logam berat, dan detrgen adalah beberapa material racun yang
memepengaruhi pertumbuhan normal bakteri pathogen di dalam digester. Ion mineral dalam
jumlah kecil ( sodium, potasium, kalsium, ammonium, dan belerang) juga merangsang
pertumbuhan bakteri. Namun, bila ion-ion dalam konsentrasi yang tinggi akan berakibat
meracuni.
F). Sludge
Oleh:
KELOMPOK 6
JURUSAN FISIKA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2011
DAFTAR PUSTAKA
• http://id.wikipedia.org/wiki/Biogas
• http://www.jevuska.com/topic/teknik+pembuatan+biogas+dari+kotoran+sapi+pdf.html