You are on page 1of 2

Abu vulkanik bagaikan pedang bermata dua bagi dunia pertanian.

Di satu sisi, banyak yang menyatakan bahwa abu vulkanik memberi dampak negatif terhadap petani, namun di sisi lain, ada pula yang menganggap material vulkanik ini menguntungkan. Beberapa kasus yang merupakan bukti dampak merugikan abu vulkanik misalnya di kawasan bencana Merapi. Diperkirakan kerugian pada sektor pertanian, yakni pada sub sektor tanaman hortikultura semusim, perkebunan salak, perikanan, dan peternakan terganggu total dengan prakiraan kerugian mencapai sekitar 247 miliar rupiah, terutama pada salak pondoh yang rugi sekitar 200 miliar rupiah. Namun, lahan pertanian seluas 39 hektare di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang tertutup abu vulkanik dari letusan Gunung Merapi diakui Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertahut) Bantul, Edy Suhariyanta tidak mempengaruhi produktivitas maupun kualitas tanaman karena turun hujan deras yang membersihkan abu. Namun, ceritanya akan berbeda apabila hujan tidak terjadi dalam waktu dekat, karena dengan demikian proses fotosintesis yang merupakan aktivitas vital tanaman akan terganggu, mengakibatkan gangguan pada pertumbuhan tanaman, yang pada akhirnya akan mengurangi produktivitas serta kualitas panen. Selain itu, hujan yang hanya berupa gerimis hanya membuat abu yang menempel pada daun menjadi pekat seperti lumpur sehingga menjadi susah untuk dibersihkan. Mengapa abu vulkanik bisa membuat tanaman layu dan mati? Ini disebabkan abu yang menempel di daun tanaman menyumbat mulut daun atau stomata sehingga tanaman tidak dapat menghisap oksigen. Proses pernafasan dan fotosintesis pun terganggu. Jika keadaan ini berlangsung lama, tanaman akan menjadi layu. Di samping itu, abu vulkanik yang memiliki kandungan belerang yang tinggi dapat merusak struktur tanah. Namun, ada beberapa pihak yang menganggap bahwa kerusakan lahan pertanian yang terkena abu vulkanik tidak mengakibatkan keparahan yang fatal. Malah, sejumlah pihak menyatakan dalam jangka panjang, abu vulkanik membawa manfaat bagi kesuburan tanah. Ada pula sumber yang mengatakan bahwa abu vulkanik bisa mematikan hama tanaman sayuran karena mengandung beberapa unsur kimia seperti belerang yang bisa membunuh ulat dan serangga. Selain itu, beberapa menyatakan abu vulkanik mengandung sulfur dan silika yang bisa berfungsi sebagai pemasok unsur hara tanaman. Ada juga yang berpendapat abu vulkanik mengandung Cu dan Fe yang merupakan mikroelemen. Lebih lanjut, abu vulkanik pun akan mempermudah penyerapan unsur hara oleh akar tanaman. Lapisan tanah yang dilapisi abu akan menjadi sangat kaya akan mineral dan bisa menumbuhkan aneka tanaman

dengan baik tanpa memerlukan tambahan pupuk. Apalagi jika tanah vulkanis diberi tambahan pupuk organik atau kotoran hewan, kondisinya akan semakin prima.

You might also like