You are on page 1of 3

Perkembangan HAM Perkembangan pengakuan terhadap HAM telah berjalan melalui proses sejarah yang panjang 1) Magna Charta

(1215) di Inggris ; pembatasan kekuasaan raja dalam suatu perjanjian dengan kaum bangsawan. a. Raja tidak boleh memungut pajak tanpa meminta persetujuan Dewan Penasehat raja. b. Orang tidak boleh ditangkap, dipenjara, disiksa, disingkirkan, atau disita miliknya tanpa cukup alasan menurut hukum negara.
2) Mobbes Corpus Act (1679) di Inggris a. Jika diminta, hakim harus dapat menunjukkan orang yang ditangkapnya lengkap

dengan alasan dari penangkapannya. b. Orang yang ditangkap harus diperiksa selambat-lambatnya dua hari sesudah ia ditangkap. c. Apabila pejabat polisi menahan orang dan orang tersebut tidak bersalah, maka kepada orang tersebut harus dibayar.
3) Bill of Rights (1689) di Inggris a. Kebebasan dalam pemilihan anggota parlemen. b. Kebebasan berbicara dan mengeluarkan pendapat. c. Pajak, undang-undang, dan pembentukan tentara tetap harus seizing parlemen. d. Hak warga negara untuk memeluk agama menurut kepercayaannya masing-

masing. e. Parlemen berhak untuk mengubah keputusan raja.


4) Declaration of Independence (1776) di Amerika Serikat

Deklarasi proklamasi kemerdekaan di Amerika Serikat memuat HAM.


5) Declaration des Droits de Lhomme et Du Citoyen (1789) di Perancis (Pernyataan

mengenai hak-hak manusia dan warga negara) : Hak asasi manusia ialah hak-hak alamiah yang dimiliki manusia menurut kodratnya, yang tidak dapat dipisahkan daripada hakikatnya dan karena itu bersifat suci. Revolusi Perancis terkenal sebagai perjuangan penegakkan HAM di Eropa, yang memunculkan semboyan Liberty, Egality, dan Fraternity (Kebebasan, Persamaan, dan Persaudaraan).
6) Atlantic Charter (1941), muncul pada saat terjadinya Perang Dunia yang dipelopori oleh

F.D. Roosevelt, yang menyebutkan The Four Freedom (Empat Macam Kebebasan) : a. Freedom of Religion (Kebebasan Beragama) b. Freedom of Speech and Thought (Kebebasan Berbicara dan Berpendapat) c. Freedom of Fear (Kebebasan dari Rasa Takut) d. Freedom of Want (Kebebasan dari Kemelaratan)

7) Universal Declaration of Human Rights pada tanggal 10 Desember 1948 dikeluarkan

oleh PBB, yaitu pernyataan sedunia tentang hak-hak asasi manusia, yang isi pokoknya tertuang dalam Pasal 1 : Sekalian orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-hak yang sama. Mereka dikaruniai akal dan hati, dan kehendaknya bergaul satu sama lain dalam persaudaraan.
8) Hasil Sidang Majelis Umum PBB (1966) telah diakui convenants Human Rights, antara

lain :
a. The International on Civeic and Political Rights (Konvensi tentang hak sipil dan

politik) b. The International Convenant on Economic, Social, and Cultural Rights (Konvensi tentang hak ekonomi, social, dan budaya) c. Optional Protocol, adanya kemungkinan seorang warga negara yang mengadukan pelanggaran HAM kepada The Human Rights Committee PBB setelah melalui upaya pengadilan di negaranya. Selanjutnya berkembang beberapa deklarasi mengenai HAM di dunia, antara lain : 1) Declaration on the Rights of People to Peace (Deklarasi Hak Bangsa-Bangsa atas Perdamaian) dalam tahun 1984 oleh negara-negara dunia ketiga. 2) Declaration on the Rights and Development (Deklarasi Hak atas Pembangunan) tahun 1986 oleh negara dunia ketiga. 3) African Charter on Human and Peoples Rights (Banjul Charter) oleh Negara Afrika yang tergabung dalam Persatuan Afrika (OAU) pada tahun 1981. 4) Cairo Declaration of Human Rights on Islam oleh negara-negara yang tergabung dalam OKI (Organisasi Konferensi Islam) tahun 1990.
a. b. c. d. e.
Manusia adalah satu keuarga tidak boleh ada bentuk diskriminasi. Hak mendapatkan nama baik. Hak untuk menikah dan mendirikan keluarga. Melarang penjajahan dan penindasan terhadap siapapun. Setiap individu adalah sama di depan perundangan dan berhak mendapatkan keadilan.

5) Bangkok Declaration (1993) oleh negara-negara Asia yang memasukkan Hak

Pembangunan. 6) Deklarasi Wina (1993) yang merupakan deklarasi universal dari negara-negara yang tergabung dalam PBB, merupakan hasil kompromi antara negara-negara Barat dengan negara dunia ketiga dengan diakuinya Hak Pembangunan. Berdasarkan sejarah perkembangannya, ada 3 generasi HAM : 1) Generasi I : Hak Sipil dan Politik yang bermula di dunia Barat (Eropa Barat), contohnya hak untuk hidup, hak atas kebebasan dan keamanan, hak kebebasan berpikir dan

berpendapat, hak atas kesamaan di dunia peradilan, hak beragama, hak berkumpul dan hak untuk berserikat. 2) Generasi II : Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya yang diperjuangkan oleh negara-negara Sosialis di Eropa Timur, misalnya : hak atas pekerjaan, hak atas pangan, hak atas jaminan sosial. 3) Generasi III : Hak Perdamaian dan Pembangunan, diperjuangkan oleh negara-negara berkembang (Asia Afrika) misalnya : hak bebas dari ancaman musuh dan hak mendapatkan kedamaian.

You might also like