Professional Documents
Culture Documents
KAJIAN SUHU PERMUKAAN LAUT BERDASARKAN ANALISIS DATA CITRA SATELIT NOAA-AVHRR, AQUA MODIS DAN DATA ARGO FLOAT DI PERAIRAN SELATAN JAWA, BALI DAN NUSA TENGGARA (SAMUDERA HINDIA) Aji Putra Perdana, S.Si Alumni Kartografi dan Penginderaan Jauh, Fakultas Geografi UGM Angkatan 2001 Mahasiswa Magister Pengelolaan Pesisir dan Daerah Aliran Sungai Angkatan 2009 CPNS Pusat Pemetaan Dasar Rupabumi 2010 - Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL) ABSTRAK Kajian suhu permukaan laut sangatlah penting karena dapat menjelaskan berbagai gejala laut. Citra penginderaan jauh NOAA-AVHRR dan Aqua MODIS dapat dimanfaatkan untuk penentuan suhu permukaan laut dengan resolusi harian yang cukup baik dalam mengamati perubahan kondisi laut yang dinamis. Teknologi kelautan melahirkan Argo Float yang mengkombinasikan metode pengukuran in situ dengan sistem satelit untuk mengirim data profil suhu dan salinitas hingga kedalaman 2000 meter secara near real-time. Tujuan dari tulisan ini adalah mengkaji suhu permukaan laut berdasarkan analisis citra NOAA-AVHRR dan Aqua MODIS serta menyajikan kondisi suhu permukaan laut berdasarkan analisis data penginderaan jauh dan data Argo Float. Citra NOAA-AVHRR level 1B diolah dengan formula suhu permukaan laut Mc Millin & Crosby. Citra Aqua MODIS level 1B diolah menjadi level 2 menggunakan software Seadas 4.8 untuk mendapatkan suhu permukaan laut. Data Argo Float diolah dengan software Ocean Data View versi 3.0.1. untuk mendapatkan profil suhunya dan suhu lapisan teratas diasumsikan sebagai suhu permukaan laut dari Argo Float. Hasil penelitian menunjukkan sebaran suhu permukaan laut NOAA-AVHRR menunjukkan hasil yang relatif lebih rendah dibandingkan suhu permukaan laut Aqua MODIS. Berdasarkan perbandingan di 9 lokasi sampel diperoleh variasi beda suhu dari 2,470C hingga 7,480C. Perbandingan data penginderaan jauh dengan data Argo Float yakni suhu permukaan laut Aqua MODIS relatif lebih tinggi dari data Argo Float dengan beda suhu 0.010C hingga 3,470C atas dasar perbandingan pada 9 lokasi sampel, sedangkan suhu permukaan laut NOAA-AVHRR lebih rendah dari data Argo Float sekitar 1,790C hingga 4,810C di 21 lokasi sampel. Kata Kunci: suhu permukaan laut, penginderaan jauh, argo float
PENDAHULUAN Latar Belakang Suhu permukaan laut (SPL) merupakan parameter yang berkaitan dengan berbagai fenomena laut (upwelling, front, arus laut, arus eddie), daerah konsentrasi ikan dan SPL bukanlah suatu parameter yang mudah didefinisikan. Menurut Barton (2001), suhu permukaan laut dibagi 3 yaitu suhu lapisan
permukaan atas (Skin Sea Surface Temperature), suhu bagian bawah permukaan (Bulk Sea Surface Temperature), dan suhu lapisan campuran (Mixed Layer Sea
menerima dan mengirim data. Argo Float. dapat menghasilkan pengukuran profil temperatur dan salinitas laut secara near real-time hingga kedalaman 2000 meter. Argo Float merupakan instrumen yang bergerak mengikuti arus bawah laut yang disebar di lautan terbuka dengan resolusi spasial kira-kira 300 km. Selama satu kali dalam sepuluh hari akan muncul ke permukaan di akhir tiap siklusnya dan mengirimkan data ke satelit komunikasi (misalnya: satelit ARGOS). Semua data Argo Float disediakan oleh National Argo Data Centers secara -
near real-time via Global Telecommunications System (GTS) dan lewat internet.
Sejumlah Argo Float tersebar di wilayah perairan laut Indonesia. Oleh karena itu, kita dapat memanfaatkan teknologi kelautan ini untuk pengamatan perubahan kondisi laut di Indonesia dengan sebaik-baiknya. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, tulisan ini membandingkan nilai suhu permukaan laut berdasarkan data dari penginderaan jauh dan Argo Float di Samudera Hindia. Data penginderaan jauh yang digunakan yaitu saluran-saluran inframerah dari citra NOAA-AVHRR dan Aqua MODIS, sedangkan data dari Argo Float yaitu data suhu lapisan atas permukaan laut. Data suhu permukaan laut dari ketiganya diharapkan dapat digunakan untuk kajian suhu permukaan laut secara lebih komprehensif. Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang dan gambaran permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah suhu permukaan laut berdasarkan analisis citra satelit NOAA-AVHRR dan Aqua MODIS ?
2. Bagaimanakah kondisi suhu permukaan laut yang terjadi pada daerah penelitian berdasarkan analisis data penginderaan jauh dan data Argo Float? Tujuan Penelitian a. Mengkaji suhu permukaan laut berdasarkan analisis citra satelit NOAAAVHRR dan Aqua MODIS. b. Menyajikan kondisi suhu permukaan laut yang terjadi pada daerah penelitian berdasarkan analisis data penginderaan jauh dan data Argo Float. Kegunaan Penelitian Memberikan bahan kajian untuk studi lebih lanjut mengenai pemanfaatan data penginderaan jauh yang dikolaborasikan dengan data Argo Float untuk penentuan suhu permukaan laut atau aplikasi lainnya.
METODE PENELITIAN Bahan dan Alat Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : a. Citra satelit NOAA-AVHRR yakni Level 1B NOAA-17 perekaman bulan Desember 2004 hingga Februari 2005 daerah penelitian. b. Citra satelit Aqua MODIS yakni Level 1A dan Level 1B tanggal perekaman 19 Desember 2004, 11 Januari 2005, 18 Januari 2005, 26 Januari 2005 dan 5 Februari 2005 daerah penelitian. c. Data Argo Float yakni profil temperatur Argo Float CSIO dan CSIRO bulan Desember 2004 hingga Februari 2005. d. Peta digital wilayah Indonesia skala 1:1.000.000 Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: Perangkat keras berupa 1 unit komputer (Operating System Windows XP dan Fedora Core 2) beserta printer. Perangkat Lunak yang digunakan meliputi; ER-Mapper 6.4 dan ENVI 4.0, untuk mengolah citra NOAA-AVHRR dan Aqua MODIS hingga menjadi citra yang siap untuk dijadikan peta; SeaDAS 4.8 untuk pengolahan citra Aqua MODIS level 1A dan 1B untuk menjadi level 2; ArcGIS 9.0 untuk proses pengkelasan dan layout sehingga menjadi peta jadi; ODV (Ocean Data
View) 3.0.1, untuk mengolah dan analisa data Argo Float; IDM (Internet Download Manager), untuk membantu dalam download data Aqua MODIS
dan Argo Float.
Tahap-tahap Penelitian Tahap Persiapan a. Studi Pustaka, mempelajari berbagai tulisan yang berkaitan dengan tujuan penelitian dan daerah penelitian. b. Perolehan data spasial :
l
Citra NOAA-AVHRR yakni citra satelit NOAA-17 dari bulan Desember 2004 hingga Februari 2005 yang diperoleh dari Biro Riset dan Observasi Kelautan (BROK), Perancak-Bali.
Citra Aqua MODIS Level 1A dan 1B yang diperoleh melalui download citra dari situs MODIS http://www.daac.gsfc.nasa.gov/data pada tahun 2006.
Formula McMillin & Crosby: SPL = Tb4+2.702*(Tb4-Tb5)-0.582 dimana: Tb4 adalah band 4 yang telah di-invert Tb5 adalah band 5 yang telah di-invert Formula di atas dikonversi ke dalam suhu derajat celcius. SPL(0C) = (b1*0.1) + 10.0 dimana: b1 adalah citra hasil transformasi SPL dengan formula McMillin & Crosby b. Pengolahan Citra Aqua MODIS Pengolahan citra Aqua MODIS ini menggunakan software SeaDAS 4.8 yang dirancang untuk pengolahan citra seperti SeaWifs dan Terra/Aqua MODIS. Citra Aqua MODIS yang digunakan yaitu data level 1A dan level 1B yang akan diolah untuk memperoleh produk level 2. Produk level 2 yang akan digunakan yaitu suhu permukaan laut (sea surface temperature). Langkah-langkah pengolahan meliputi konversi data level 1B ke level 2, koreksi atmosferik, pemilihan produk sst (sea
surface temperature) dan beberapa parameter seperti nLw (normalized waterleaving radiance) dan Rrs (remote sensing reflectance), menampilkan produk data
level 2, proyeksi data level 2, menyimpan data level 2 yang telah terproyeksi.
View) untuk kemudian diolah. File yang diimport ialah format data argo untuk
profilnya, karena peneliti akan menentukan suhu permukaan laut dari profil temperatur Argo Float. Data Argo Float yang digunakan peneliti ialah Argo Float milik China (CSIO) dan Australia (CSIRO) yang berada di Samudera Hindia pada bulan Desember 2004 hingga Februari 2005. Data Argo yang telah terpilih yakni semua data Argo Float yang ada di batasan daerah penelitian yang telah dibuat dari awal Desember 2004 hingga akhir Februari 2005, kemudian dibuat profil temperatur dan salinitasnya. Berdasarkan profil temperatur tersebut, dapat dibaca suhu yang paling dekat dengan permukaan laut atau suhu lapisan teratas sebagai suhu permukaan laut dari data Argo Float.
Tahap Analisa Data Dalam tahap ini, akan dilakukan analisis terhadap data-data yang diperoleh, yang meliputi data suhu permukaan laut dari citra NOAA-AVHRR dan Aqua MODIS, data temperatur kedalaman tertentu dari data Argo Float dan perolehan data lapangan. Sebaran suhu permukaan laut yang diperoleh dari pengolahan citra NOAAAVHRR dan Aqua MODIS dapat digunakan untuk mengamati perubahan kondisi suhu permukaan laut daerah penelitian baik secara spasial maupun temporal. Adanya citra NOAA-AVHRR dan Aqua MODIS dengan tanggal perekaman yang sama dapat dianalisa selisih suhu permukaan laut dari kedua citra tersebut. Data suhu permukaan laut dari Argo Float diperoleh dari pembacaan terhadap profil temperatur lapisan teratas dari Argo Float. Kemudian dikaitkan
dengan perolehan suhu permukaan laut dari citra penginderaan jauh sehingga dapat memberikan gambaran suhu aktual di lautan.
10
DAERAH PENELITIAN Daerah penelitian merupakan bagian dari Samudera Hindia yakni laut di perairan lepas pantai selatan Pulau Jawa, Pulau Bali, dan sebagian Kepulauan Nusa Tenggara dan sekitarnya. Dengan berdasarkan keberadaan dari Argo Float di perairan Indonesia maka batasan daerah penelitian secara geografis terletak pada koordinat sekitar 5 0LS - 15 0LS dan 105 0BT - 127 0BT.
11
Persebaran Argo Float di Wilayah Indonesia Argo Float (Gambar 3) ialah instrumen yang bergerak mengikuti arus bawah laut dan memiliki siklus hidup (Gambar 4) untuk melakukan monitoring temperatur, salinitas dan kecepatan di lautan akan berlangsung secara kontinyu, dengan semua data di-relay dan dipublikasikan dalam beberapa jam setelah pengumpulan. Komponen dari Argo Float : Antena satelit Sensor CTD Transmiter Satelit (menggunakan satelit GTS untuk transmisi data dari float ke stasiun bumi) Pompa udara Pompa Hidrolik Oli Hidrolik Kantong Pneumatik Baterai Lithium
Gambar 3.. Komponen Argo Float (sumber : http://www.argo.ucsd.edu)
12
Selain Argo Float milik China dan Australia juga terdapat beberapa Argo Float lain yang berada di Samudera Hindia. Namun data yang digunakan oleh peneliti hanyalah data dari Argo Float milik CSIO dan CSIRO, karena selama tahun 2005 Argo Float inilah yang masih terus bergerak di wilayah perairan Indonesia. Gambar 5 memperlihatkan persebaran Argo Float di perairan selatan Pulau Jawa, Pulau Bali, sebagian Kepulauan Nusa Tenggara dan sekitarnya pada bulan Desember 2004, Januari 2005 dan Februari 2005 (hasil pengolahan data Argo Float dengan Ocean Data View).
13
(a)
(b)
(c) Gambar 5. Persebaran Argo Float bulan Desember 2004 hingga Februari 2005 di Perairan Selatan Pulau Jawa hingga sebagian Kepulauan Nusa Tenggara dan Sekitarnya
14
HASIL DAN PEMBAHASAN Perbandingan Suhu Permukaan Laut dari Citra NOAA-AVHRR dan Aqua MODIS Citra SPL NOAA-AVHRR menghasilkan julat suhu yang relatif rendah jika dibandingkan dengan citra SPL Aqua MODIS. Julat suhu pada SPL NOAA-AVHRR berkisar dari 250C hingga 270C, sedangkan untuk SPL Aqua MODIS dari 250C hingga 33 0C. Ini merupakan selisih yang sangat jauh berbeda (Gambar 6).
105E 5S
a nd
110E
115E
120E
125E 5S
L A U T J AWA
Madura
Se
lat
Su
JAWA
Bali Lombok Sumbawa
10S
LAUT FLORES
Flores
Sumba
LAUT S AW U
Timor
10S
LAUT TIMOR
SAMUDERA HINDIA
15S
25
25.5
26
26.5
27
27.5
28
28.5
29
29.5
30
30.5
o 31 Celsius
(a)
105E 5S
a nd
110E
115E
120E
125E 5S
L A U T J AWA
Madura
S lat Se
JAWA
Bali Lombok Sumbawa
10S
LAUT FLORES
Flores
Sumba
LA UT S AWU
Timor
10S
LAUT TIMOR
SAMUDERA HINDIA
15S
25
25.5
26
26.5
27
27.5
28
28.5
29
29.5
30
30.5
31
31.5
32
32.5
o 33 Celsius
(b) Gambar 6. Citra Suhu Permukaan Laut Tanggal 26 Januari 2005 (a) NOAA-AVHRR dan (b) Aqua MODIS
15
Argo Float sebagai lokasi data sampel untuk dapat dilakukan perbandingan data suhu permukaan laut dari NOAA-AVHRR dan Aqua MODIS untuk lokasi yang sama. Lokasi sampel yang diambil sebanyak 9 lokasi Argo Float karena titik-titik lokasi inilah yang tercakup dalam data suhu permukaan laut citra Aqua MODIS, sehingga data suhu permukaan laut NOAA-AVHRR yang akan dibandingkan dengan data Aqua MODIS ialah data suhu di 9 lokasi tersebut pada citra. Julat nilai suhu permukaan laut NOAA-AVHRR untuk bulan Januari 2005 berkisar dari 25.040C hingga 26.700C, sedangkan suhu permukaan laut Aqua MODIS sebesar 28.810C hingga 330C. Variasi beda suhu NOAA-AVHRR dan Aqua MODIS berdasarkan 9 lokasi sampel yaitu NOAA-AVHRR suhunya lebih rendah
dibandingkan Aqua MODIS dari beda suhu minimum 2.470C hingga beda suhu terbesar mencapai 7.480C. Tabel 4.7. Perbandingan Suhu Permukaan Laut NOAA-AVHRR dan Aqua MODIS bulan Januari 2005 di 9 Lokasi Argo Float
Lokasi Argo Float x y 1 109.341 -9.816 2 109.353 -9.951 3 109.272 -10.086 4 115.961 -11.299 5 115.418 -11.758 6 108.500 -12.530 7 115.890 -12.759 8 108.540 -12.885 9 116.039 -13.332 Nilai Minimum Nilai Maksimum No NOAA-AVHRR (0C) 25.19-26.41 25.59-26.70 25.49-26.33 25.52-26.38 25.05-26.38 25.21-25.88 25.74-26.44 25.04-26.14 25.54-26.34 25.04 26.70 Aqua MODIS (0C) 30.93 31.01 29.98-30.87 33 31.93 30.27 29.64 28.86 28.81 28.81 33 Variasi Beda Suhu (0C) 4.52-5.74 4.31-5.42 4.49-4.54 6.62-7.48 5.55-6.88 4.39-5.06 3.2-3.9 2.72-3.82 2.47-3.27 2.47 7.48
Keterangan: Beda suhu diperoleh dari selisih antara suhu permukaan laut dari citra Aqua MODIS dengan suhu permukaan laut dari citra NOAA-AVHRR.
16
Data View version 3.0.1-2005 Reiner Schlitzer ini dapat juga menghasilkan
interpolasi suhu berdasarkan data suhu pada kedalaman tertentu dari Argo Float atau disebut sebagai iso-surface dimana variabel yang digunakan yaitu suhu pada kedalaman tertentu. Untuk pembuatan iso-surface suhu
permukaan laut dari data Argo Float digunakan suhu pada lapisan teratas (top layer), sehingga kondisi suhu permukaan laut daerah penelitian dapat diamati. Berikut analisis suhu permukaan laut berdasarkan data Argo Float bulan Desember 2004, Januari 2005 dan Februari 2005 dalam bentuk iso-
17
(a)
(b)
(c) Gambar 7. Iso-Surface Suhu Permukaan Laut dari Data Argo Float di Daerah Penelitian (a) Desember 2004, (b) Januari 2005, dan (c) Februari 2005
18
iso-surface
dengan
gridding yang disediakan oleh ODV untuk menampilkan data yang memiliki
variabel-Z (misalnya, nilai suhu). VG-Gridding ini baik digunakan untuk data yang sedikit dan cakupan data yang tidak homogen. Setelah itu, dapat ditentukan histogram nilai suhu yang menggambarkan nilai suhu pada sumbu x dan jumlahnya pada sumbu y. Hasil gridding ini merupakan pengolahan dari data suhu lapisan atas Argo Float, sehingga pola yang terbentuk hanya di lokasi keberadaan Argo Float pada masing-masing bulan sesuai data yang tersedia.
Perbandingan Suhu Permukaan Laut dari Data Penginderaan Jauh dan Data Argo Float Suhu permukaan laut yang dihasilkan dari dua sumber data yang berbeda akan menghasilkan nilai suhu yang berbeda pula. Data Argo Float merupakan data hasil pengukuran in situ pada kedalaman tertentu, sedangkan data penginderaan jauh merupakan data hasil pengamatan kondisi permukaan laut pada lapisan kulit dari satelit penginderaan jauh. Selain itu, perbedaan waktu pengamatan juga mempengaruhi perolehan nilai suhu yang terukur oleh data Argo Float dan juga data penginderaan jauh NOAA-AVHRR dan Aqua MODIS. Oleh karena itu, dalam melakukan kajian perbandingan nilai suhu dari kedua data tersebut diusahakan digunakan data dengan tanggal perekaman yang sama. Perbandingan dengan menggunakan 19
1 109.341 2 109.353 3 109.272 4 115.961 5 115.418 6 108.500 7 115.890 8 108.540 9 116.039 Nilai Minimum Nilai Maksimum
20
21
Bulan Desember 2004 1 109.954 -10.302 CSIRO-5900037_74 27.85 2 114.765 -11.176 CSIO-2900457_2 29.30 3 114.728 -12.573 CSIO-2900323_3 29.46 4 115.036 -13.345 CSIO-5900462_3 29.78 5 115.748 -12.517 CSIO-2900322_3 29.57 6 109.092 -13.257 CSIRO-5900043_65 28.16 7 115.337 -13.010 CSIRO-5900026_82 30.00 Bulan Januari 2005 8 115.566 -12.175 CSIRO-5900026_84 29.46 9 115.961 -11.299 CSIO-2900322-6 29.53 10 108.540 -12.885 CSIRO-5900043_68 28.85 11 108.500 -12.530 CSIRO-5900043_69 28.96 12 115.890 -12.759 CSIRO-5900026_86 29.65 13 109.272 -10.086 CSIRO-5900037_79 29.07 14 114.907 -11.167 CSIO-2900457_7 29.46 15 113.660 -14.845 CSIRO-5900035_79 29.50 Bulan Februari 2005 16 115.987 -14.046 CSIO-5900462_8 29.76 17 116.042 -13.004 CSIRO-5900026_87 29.41 18 109.196 -10.308 CSIRO-5900037_80 29.38 19 116.141 -14.187 CSIO-5900462_9 27.66 20 108.456 -10.358 CSIRO-5900037_82 29.97 21 114.696 -11.086 CSIO-2900457_10 29.90 0 Julat Beda Suhu ( C) Bulan Desember 2004 Bulan Januari 2005 Bulan Februari 2005 Secara Keseluruhan (Desember 2004 Februari 2005)
22
Kesimpulan dan Saran Kesimpulan 1. Citra suhu permukaan laut NOAA-AVHRR dari pengolahan dengan formula Mc Millin & Crosby memberikan hasil yang masih relatif rendah dibandingkan data suhu permukaan laut dari Argo Float sebagai data lapangan. 2. Citra suhu permukaan laut Aqua MODIS hasil pengolahan software SeaDAS 4.8 memberikan hasil yang lebih mendekati distribusi suhu permukaan laut dari data Argo Float, meskipun nilainya relatif lebih tinggi. 3. Suhu permukaan laut citra NOAA-AVHRR lebih rendah dari suhu permukaan laut citra Aqua MODIS berkisar dari 2,470C hingga 7,480C berdasarkan perbandingan di 9 lokasi sampel Argo Float bulan Januari 2005. 4. Beda suhu antara data Aqua MODIS dengan Argo Float
memperlihatkan adanya perbandingan dari 0,010C hingga 3,470C atas dasar perbandingan pada 9 lokasi sampel bulan Januari 2005. 5. Beda suhu antara data NOAA-AVHRR dengan Argo Float atas dasar perbandingan pada 21 lokasi sampel yang diperoleh dari data bulan Desember 2004 hingga Februari 2005 yaitu sebesar 1,790C hingga 4,810C.
23
6. Perbedaan suhu data penginderaan jauh dengan data Argo Float karena kemampuan penetrasi panjang gelombang termal yang hanya sampai suhu permukaan kulit dari air, sedangkan suhu data Argo Float yang digunakan ialah suhu dari kedalaman teratas yang tersedia (kedalaman 4-5 meter) dan berhubungan dengan suhu percampuran air (mixed layer) yang suhunya relatif homogen.
Saran 1. Perlu ditelaah dan dikembangkan lebih lanjut tentang formula suhu permukaan laut yang lebih sesuai dengan iklim di Indonesia. 2. Perlu dilakukan kajian lebih lanjut mengenai data Argo Float itu sendiri terkait dengan kemampuannya dalam mengukur suhu dan salinitas hingga kedalaman 2000 meter dan distribusi data yang near real-time. 3. Perlunya dilakukan penelitian kelautan dengan memanfaatkan data penginderaan jauh dan data Argo Float lebih lanjut, misalnya untuk penentuan daerah potensi penangkapan ikan. 4. Untuk kajian dengan memanfaatkan data penginderaan jauh dan data Argo Float hendaknya digunakan data penginderaan jauh yang bersifat komposit harian, mingguan atau bulanan karena data Argo Float yang bersifat10 hari sekali.
24
DAFTAR PUSTAKA
Agus Supangat, Bagus Hendrajana, Widodo Setiyo Pranowo, A. Rita Tisiana D. K., Semeidi Husrin: Laporan Akhir Kegiatan T.A 2003: Studi Tentang Laut Dalam Samudera Hindia dalam Rangka Program Kerjasama Argo Floats Indonesia Australia. Pusat Riset Wilayah Laut & Sumberdaya Nonhayati. Badan Riset Kelautan dan Perikanan. Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Desember 2003. Argo Science Team, (2001), Argo: The global array of profiling floats. From: Observing the Oceans in the 21st Century, C. Koblinsky and N. Smith eds, Argo Science Melbourne, Team, (2005), Bureau Argo Science of Team Meteorology, home page,
www.bom.gov.au/bmrc/ocean/
Oceanography Data, Ocean Models, Marine Meteorology & Acoustics for Sustainable Marine Resources Development (The 13th OMISAR), SEACORM, Perancak, Bali.
25
http://www.ccrs.nrcan.gc.ca/ccrs/rd/ada/calval/primer_e.html
(1 Juli 2005). Cogan, L. And Willand, J.H., (1976), Measurement of SST by NOAA-2 Satellite. J. Appl. Met., 15:173. Curran, J.P., (1985), Principles of Remote Sensing, Longman Scientific and Technical, USA. Donlon, C. J., Minnett, P. J., Barton, I. J., Nightingale, T. J. and Gentemann, C., ____, The Character of Skin and Subsurface Sea Surface Temperature.
www.soc.soton.ac.uk/JRD/MET/
Nontji, A. (edisi revisi cetakan keempat), (2005), Laut Nusantara, Djambatan, Jakarta. NOAA, (2005), Geoscience Australia NOAA Satellite and Sensor (6 Characteristics, Juli 2005). Paena, M., (2002), Pemanfaatan teknik PJ dan SIG untuk Menentukan Daerah Penangkapan Ikan Pelagis Kecil di Perairan Selat Makassar,
http://www.ga.gov.au/acres/prod_ser/sensor.htm
from
the
first
Argo
float
Singh, S.M., Cracknell, A.P. and Fuiza, A.F.G., (1984), The Estimation of Atmospheric Corrections to One Channel (11 m) data from AVHRR,
Workshop of OMISAR.
Victorov, S.T., (1996), Regional Satellite Oceanography, Taylor & Francis, St. Petersburg, Russia. Wattimury J.J., (1998), Penentuan Zone Konsentrasi Ikan Cakalang dan Madidihang di Perairan Ambon dan Sekitarnya Menggunakan Data NOAA/AVHRR dan SIG, Tesis, Program Pasca Sarjana UGM, Yogyakarta.
28