You are on page 1of 5

Abstraksi

Penelitian ini berusaha mengetahui adanya hubungan timbal balik antara pengeluaran pemerintah dan produk domestik bruto di Indonesia periode 1970-2003. Metode yang dipakai adalah Granger Causality dan Vector Autoregression (VAR) dengan memperlakukan kedua variabel sebagai variabel endogen. Hasil penelitian menyebutkan terdapat hubungan kausalitas antara total pengeluaran pemerintah dengan produk domestik bruto. Pengeluaran rutin tidak signifikan mempengaruhi produk domestik bruto karena lebih bersifat konsumtif dan tidak produktif serta sebagian besar bersifat kontraktif seperti belanja untuk pembayaran bunga utang. Sementara pengeluaran pembangunan memiliki hubungan kausalitas positif dan signifikan terhadap produk domestik bruto. Hal ini dapat dijelaskan oleh pengaruh positif pengeluaran sektor pertanian, infrastruktur dan transportasi serta pendidikan terhadap produk domestik bruto da pengaruh n positif perubahan produk domestik bruto terhadap pengeluaran pemerintah di sektor infrastruktur dan transportasi.

Identifikasi Masalah

Penelitian ini akan mencoba mengangkat permasalahan yaitu : 1. Apakah ada hubungan antara pengeluaran pemerintah dengan produk domestik bruto ? 2. Bagaimana sifat hubungan tersebut, apakah searah atau timbal balik antara pengeluaran pemerintah dengan produk domestik bruto? 3. Bagaimana hubungan per jenis pengeluaran pemerintah (total, rutin da pembangunan) dengan n produk domestik bruto?

Hipotesa Kerangka Pikir Analisis Pengeluaran pemerintah terdiri dari pengeluaran rutin dan pembangunan. Pengeluaran rutin biasanya lebih banyak untuk konsumsi seperti gaji pegawai sedang pembangunan lebi cenderung h untuk investasi. Akan tetapi dalam kenyataannya, komponen pengeluaran pembangunan juga mengandung gaji / honor dan upah. Pengeluaran pemerintah ini sebagai stimulus perekonomian akan meningkatkan PDB. Asumsikan kondisi ini terjadi pada waktu t-1. Peningkatan PDB pada waktu t-1 dan membaiknya kondisi perekonomian akan mempengaruhi kondisi pelaku ekonomi pada

waktu t (rumah tangga, perusahaan dan pemerintah sendiri). Peningkatan kesejahteraan rumah tangga akan meningkatkan pendapatan yang berdampa pada peningkatan konsumsi dan tabungan k (investasi).

Berdasarkan kerangka pikir diatas, maka hipotesa yang diajukan adalah: 1. Terdapat hubungan timbal balik antara pengeluaran pemerintah dengan produk domestik bruto (PDB). 2. Terdapat hubungan timbal balik antara pengeluaran rutin pemerintah dengan produk domestik bruto (PDB). 3. Terdapat hubungan timbal balik antara pengeluaran pembangunan pemerintah dengan produk domestik bruto (PDB). 4. Terdapat hubungan timbal balik antara pengeluaran pembangunan pemerintah di sektor pertanian dan kehutanan dengan produk domestik bruto (PDB). 5. Terdapat hubungan atau pengaruh timbal balik antara pengeluaran pembangunan pemerintah di sektor transportasi, meteorologi dan geofisika dengan produk domestik bruto (PDB). 6. Terdapat hubungan atau pengaruh timbal balik antara pengeluaran pembangunan pemerintah di sektor pendidikan, kebudayaan nasional, kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Pemuda dan Olahraga dengan produk domestik bruto (PDB).

Metodologi Penelitian

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Vector Autoregression (VAR). Vector Autoregression merupakan alat analisis atau metode ekonometrika yang biasa digunakan untuk menganalisis dampak dinamis dari faktor-faktor gangguan yang terdapat dalam sistem variabel. Sedangkan Granger Causality merupakan alat analisis yang sangat berguna di dalam memahami adanya hubungan timbal balik antara variabel-variabel ekonomi.

TINJAUAN LITERATUR

Keynes berpendapat tingkat kegiatan dalam perekonomian ditentukan oleh perbelanjaan agregat. Pada umumnya perbelanjaan agregat dalam suatu periode tertentu adalah kurang dari perbelanjaan agregat yang diperlukan untuk mencapai tingkat full employment. Keadaan ini

disebabkan karena investasi yang dilakukan para pengusaha biasanya lebih rendah dari tabungan yang akan dilakukan dalam perekonomian full employment. Keynes berpendapat sistem pasar bebas tidak akan dapat membuat penyesuaian-penyesuaian yang akan menciptakan full employment. Untuk mencapai kondisi tersebut diperlukan kebijakan pemerintah. Wagner mengemukakan suatu teori mengenai perkembangan penge -luaran pemerintah yang semakin besar dalam prosentase terhadap PDB. Wagner mengemukakan pendapatnya bahwa dalam suatu perekonomian apabila pendapatan per kapita meningkat maka secara relatif pengeluaran pemerintah pun akan meningkat. Hukum Wagner dikenal dengan The Law of Expanding State Expenditure .

Spesifikasi Model Empiris Yang Digunakan

Model yang dipakai adalah Vector Autoregression (VAR) seperti yang dilakukan oleh Wing Yuk dari University of Victoria Canada yang melakukan studi bulan Januari 2005 tentang Government Size and Economic Growth: Time-Series Evidence For The United Kingdom,1980-1993. dan dalam pengolahan datanya menggunakan software Eviews 4.1.

Model 1 Hubungan D(PDB) dan D(TOTAL) Model 2 Hubungan D(PDB) dan D(RTN) Model 3 Hubungan D(PDB) dan D(PEMB) Model 4 Hubungan D(PDB) dan D(SKTR1) Model 5 Hubungan D(PDB) dan D(SKTR2) Model 6 Hubungan D(PDB) dan D(SKTR3) Keterangan : D( ) = first difference

Definisi Operasional Variabel Variabel

1. PDB = Produk Domestik Bruto riil. PDB yang digunakan adalah PDB atas dasar harga konstan 2000 dari tahun 1970 sampai dengan 2003. 2. TOTAL = Total pengeluaran pemerintah riil dalam APBN tahun 1970 sampai dengan 2003. Data yang diambil adalah realisasinya (Perhitungan Anggaran Negara) , dengan tujuan untuk mengetahui pengeluaran yang sebenarnya. 3. RTN = Realisasi pengeluaran rutin riil dalam APBN dari tahun 1970 sampai dengan 2003. 4. PEMB = Realisasi pengeluaran pembangunan riil dalam APBN setelah dilakukan dari tahun 1970 sampai dengan 2003. 5. SKTR1 = Realisasi pengeluaran pembangunan riil di sektor pertanian dan kehutanan dalam APBN dari tahun 1970 sampai dengan 2003. 6. SKTR2 = Realisasi pengeluaran pembangunan riil di sektor transportasi,meteorologi dan geofisika dalam APBN tahun 1970 sampai dengan 2003. 7. SKTR3 = Realisasi pengeluaran pembangunan riil di sektor pendidikan, kebudayaan nasional, kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Pemuda dan Olahraga dalam APBN setelah dilakukan konversi ke I-account dari tahun 1970 sampai dengan 2003. Data yang bersumber dari APBN sebelum tahun 2000 disesuaikan dengan berdasarkan tahun kalender yaitu dari Januari sampai Desember (dimana sebelum tahun 2000, tahun fiskal dimulai dari April sampai Maret tahun berikutnya), jumlah pengeluaran berasal dari penjumlahan realisasi tiap triwulanan. Hal ini dilakukan karena PDB dihitung dari Januari sampai Desember.

Alasan pemilihan metode VAR : 1. Berdasarkan kerangka pikir diatas, diasumsikan bahwa baik pengeluaran pemerintah dan produk domestik bruto merupakan faktor endogen. Kedua variabel tidak dapat dipastik secara pasti an apakah endogen atau eksogen. Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara pengeluaran pemerintah dengan produk domestik bruto (Keynesian) sedang Wagner s Law menunjukkan adanya pengaruh produk domestik bruto terhadap pengeluaran pemerinta Oleh karena itu kedua variabel h. diperlakukan sebagai variabel endogen. 2. Berdasarkan kerangka pikir diatas, nilai masing-masing variabel selain dipengaruhi oleh nilai variabel itu sendiri di masa lampau tetapi juga dipengaruhi oleh nilai masa lampau dari semua variabel endogen lain dalam model. Dari hal tersebut berusaha dibuat model yang bersifat dinamis dengan menspesifikasi masing-masing variabel dengan struktur selang atau lag. Sementara itu teori

ekonomi tidak cukup banyak memberi spesifikasi yang jelas dari hubungan dinamis antar variabel. Model persamaan simultan pada umumnya bersifat struktural atau berdasarkan teori yang ada, kemudian dilakukan estimasi dan dicocokkan dengan teori tersebut. Persamaan simultan biasanya juga tidak memasukkan variabel endogen di kedua sisi persamaan dan tidak memasukkan lag dari masing-masing variabel tersebut. Selain itu dalam persamaan simultan, antar persamaan terdapat keterkaitan sehingga dapat dilakukan reduced form. Penelitian ini menggunakan VAR karena VA R merupakan model yang dapat menjelaskan spesifikasi struktur dinamis tersebut, meskipun terkesan ateoritik. VAR ditandai oleh model tiap variabel endogen dalam system sebagai fungsi dari nilai lag untuk keseluruhan variabel endogen dalam sistem. VAR lebih cocok digunakan untuk membangun model-model yang bersifat non struktural (ateoritik). Persamaan satu dengan yang lain berdiri sendiri sehingga dalam estimasi masing-masing persamaan dapat dilakukan dengan ordinary least square (OLS).

You might also like