Professional Documents
Culture Documents
DASAR HUKUM
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004
2
Kepala Daerah
pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah. mewakili pemda dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan.
Melimpahkan sebagian atau seluruh kekuasaannya kepada: SEKDA selaku koordinator pengelola keuangan daerah; Kepala SKPKD selaku PPKD; Kepala SKPD selaku pejabat pengguna anggaran/pengguna barang.
berdasarkan prinsip pemisahan kewenangan antara yang memerintahkan, menguji, dan yang menerima atau mengeluarkan uang.
4
FUNGSI APBD
Fungsi otorisasi mengandung arti bahwa APBD menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan. bersangkutan. Fungsi perencanaan mengandung arti bahwa APBD menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan. bersangkutan. Fungsi pengawasan mengandung arti bahwa APBD menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. ditetapkan. Fungsi alokasi mengandung arti bahwa APBD harus diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja/mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian. perekonomian. Fungsi distribusi mengandung arti bahwa memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. kepatutan. kebijakan APBD harus
Fungsi stabilisasi mengandung arti bahwa APBD menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian daerah. daerah.
5
Prinsip-Prinsip Penganggaran PrinsipSemua penerimaan baik dalam bentuk uang, barang dan/atau jasa dianggarkan dalam APBD Seluruh pendapatan, belanja dan pembiayaan dianggarkan secara bruto Jumlah pendapatan merupakan perkiraan terukur dan dpt dicapai serta berdasarkan ketentuan per-UU-an per-UUPenganggaran pengeluaran harus didukung dengan adanya kepastian tersedianya penerimaan dalam jumlah cukup dan harus didukung dengan dasar hukum yang melandasinya
6
STRUKTUR APBD
Klasifikasi belanja menurut urusan pemerintahan daerah, organisasi, program, kegiatan kelompok, jenis, obyek dan rincian obyek belanja Pemisahan kebutuhan belanja antara aparatur dengan pelayanan publik tercermin dalam program & kegiatan Belanja dikelompokkan dalam Belanja Langsung & Belanja Tidak Langsung sehingga mendorong terciptanya efisiensi mulai saat proses penganggaran
7
STRUKTUR PENDAPATAN
A. Pendapatan Asli Daerah:
1. 2. 3. 4. Pajak Daerah Retribusi Derah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lain-lain PAD yang sah Lain-
B. Dana Perimbangan :
1. Dana Bagi Hasil 2. Dana Alokasi Umum 3. Dana Alokasi Khusus
C. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah : Lain1. 2. 3. 4. 5. Bantuan Dana Hibah Dana Darurat Dana Penyesuaian & Dana OTSUS Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda lainnya
8
Struktur Belanja
Belanja Tidak Langsung Belanja Pegawai Belanja Bunga Belanja Subsidi Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Bagi Hasil & Bantuan Keu Belanja Tak Terduga
Belanja Langsung Program Kegiatan Belanja Pegawai Belanja Barang & Jasa Belanja Modal
STRUKTUR PEMBIAYAAN
A. Penerimaan Pembiayaan:
1. Selisih Lebih Perhitungan (SiLPA) Anggaran Sebelumnya 2. Pencairan Dana Cadangan 3. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 4. Penerimaan Pinjaman Daerah 5. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman 6. Penerimaan Piutang Daerah Tahun
B. Pengeluaran Pembiayaan:
1. 2. 3. 4. Pembentukan Dana Cadangan Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Pembayaran Pokok Utang Pemberian Pinjaman
Pembiayaan Neto (A B)
10
Pelayanan umum Pertahanan *) Ketertiban dan ketentraman Ekonomi Lingkungan hidup Perumahan dan fasilitas umum Kesehatan Pariwisata dan budaya Agama *) Pendidikan Perlindungan sosial
11
KUA disusun oleh KDH berdasarkan RKPD yang diformulasikan dari hasil JARING ASMARA (MUSRENBANGDA) dan hasil evaluasi kinerja masa lalu mengacu pada RPJMD & RKP serta pedoman penyusunan APBD utk disepakati bersama DPRD
PPAS disusun oleh KDH dan dibahas dengan DPRD utk disepakati bersama yg selanjutnya KUA & PPA dijadikan sebagai pedoman penyusunan RKA-SKPD RKA12
URAIAN
WAKTU
KETERANGAN
KUA disepakati antara Kepala Daerah dengan DPRD Penyusunan Rancangan PPAS Penyampaian Rancangan PPAS ke DPRD PPAS disepakati antara Kepala Daerah dengan DPRD Penetapan Pedoman oleh Kepala Daerah penyusunan RKA-SKPD RKA-
Penyampaian Raperda APBD kepada DPRD Pengambilan keputusan bersama DPRD dan Kepala Daerah terhadap RAPBD Penetapan hasil evaluasi Penetapan Perda tentang APBD & Raper KDH tentang penjabaran APBD bila sesuai hasil evaluasi
11. 12.
13
NO
13. 14.
URAIAN
Penyempurnaan sesuai hasil evaluasi Pembatalan berdasarkan hasil evaluasi 7 hari kerja
WAKTU
KETERANGAN
Akhir bulan Desember 7 hari kerja setelah hasil evaluasi dari Menteri Dalam Negeri/Gubernur
15. 16.
Penghentian dan pencanutan pelaksanaan Perda tentang APBD bersama DPRD Penetapan keputusan pimpinan DPRD tetang penyempurnaan Perda APBD dan penyampaian hasil penyempurnaan berdasarkan hasil evaluasi Penetapan Perda APBD dan Peraturan Kepala Daerah tentang penjabaran APBD Penyampaian Perda APBD dan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD kepada Menteri Dalam Negeri/Gubernur Penyampaian Rancangan Peraturan Kepala Daerah kepada Menteri Dalam Negeri/Gubernur dalam hal DPRD tidak mengambil keputusan bersama terhadap Raperda tentang APBD sampai dengan batas waktu yang ditetapkan undang-undang. undang-undang. Pengesahan Menteri Dalam Negeri/Gubernur terhadap Rancangan Peraturan Kepala Daerah APBD bagi daerah yang belum memiliki DPRD Penyampaian rancangan KUA dan PPAS kepada Menteri Dalam Negeri/Gubernur bagi daerah yang belum memiliki DPRD Persetujuan Menteri Dalam Negeri/Gubernur Penyampaian Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang APBD
7 hari kerja 3 hari kerja ditetapkan 31 Desember 7 hari kerja setelah keputusan
17. 18.
B. 1.
DALAM HAL DPRD TIDAK MENGAMBIL KEPUTUSAN BERSAMA TERHADAP RAPERDA TENTANG APBD Paling lama 15 hari kerja setelah Raperda tidak disetujui DPRD (pertengahan bulan Desember)
2. C. 1.
kerja
1 bulan
2. 3.
Minggu pertama bulan Juli 30 hari kerja sejak KUA dan PPAS disahkan Menteri Dalam Negeri/Gubernur
SINKRONISASI PENYUSUNAN RANCANGAN APBD & APBN (UU 17/2003, UU 25/2004 UU 32/2004, UU 33/2004)
RPJMD Renstra SKPD
5 tahun 1 tahun 5 tahun
RPJM
5 tahun
1 tahun
Renja SKPD
1 tahun 1 tahun
RKPD
RKP
KUA
PPAS
RKA-SKPD
TAPD
RAPERDA APBD
1 tahun
15
Substansi Perbedaan
Arahan, mandat & Pembinaan Pem Pusat DATA HISTORIS RENSTRADA Penjaringan Aspirasi
MASYARAKAT Tokoh Masy, LSM, Ormas, Asosiasi Profesi, Perguruan Tinggi dll
KEPMENDAGRI NO 29
Pokok-pokok pikiran DPRD PEMDA Arah & Kebijakan Umum APBD DPRD
PERMENDAGRI NO 13
5 tahun
RPJMD
5 tahun
RPJM
5 tahun
Renstra SKPD
1 tahun
Renja SKPD
1 tahun
RKPD
1 tahun
RKP
16
PERBEDAAN DOKUMEN
KEPMENDAGRI No. 29/2002 PERMENDAGRI BARU
RENSTRADA/DOKUMEN PERENCANAAN DRH LAINNYA ARAH DAN KEBIJAKAN UMUM APBD STRATEGI & PRIORITAS APBD
17
RPJMD
JARINGASMARA MUSRENBANGDA
RKPD
EVALUASI KINERJA MASA LALU
RENSTRA SKPD
PEMDA
DPRD
RKSKPD
SKPD
Pembahasan RAPBD
RAPBD
PERDA APBD
18
PROSES PENYUSUNAN, PEMBAHASAN DAN PENETAPAN PERSETUJUAN RAPERDA APBD (Pelaksanaan Fungsi DPRD: Legislasi, Anggaran & Pengawasan)
Pembahasan & Penetapan Nota Kesepakatan KUA & PPAS
bahas KUA
Minggu II
bahas PPAS
Agustus s.d September Juli Penyusunan RKARKASKPD + Pembahasan TAPD Nota Kesepakatan PPA - skala prioritas urusan wajib dan pilihan, pilihan, - urutan program masing-masing masingurusan, urusan, - plafon anggaran setiap program yg disepakati - hal-hal lain yg haldisepakati dlm pembahasan Raperda APBD Minggu I Oktober Tingkat I Penyampaian Nota Keuangan & Raperda APBD
Minggu I
Juni Pengajuan KUA (TAPD + Panggar) Program & kegiatan serta pagu indikatif & asumsi serta halhalhal lain yg disepakati utk ditindaklanjuti dlm PPAS Dibahas KomisiKomisiPengajuan Komisi PPAS (TAPD + Panggar) Dibahas KomisiKomisiKomisi Nota Kesepakatan KUA
30 November Tingkat IV Pendapat Akhir & Pengambilan Keputusan Persetujuan Bersama Raperda APBD
Tingkat III Pembahasan Komisi/Gabunga n Komisi atau Pansus dgn KDH atau pjbt yg ditunjuk
19
PERMENDAGRI 13/2006
XX XX XX XX XX XX XX XX XX
kode anggaran pendapatan, belanja & pembiayaan kode bidang pemerintahan kode unit organisasi kode kelompok pendapatan, belanja & pembiayaan kode jenis pendapatan, belanja & pembiayaan kode obyek pendapatan, belanja & pembiayaan kode rincian obyek pendapatan, belanja & pembiayaan kode bagian belanja
kode Urusan Pemerintahan daerah kode Organisasi kode Program kode Kegiatan Kode Akun pendapatan, belanja & pembiayaan kode kelompok pendapatan, belanja & pembiayaan kode jenis pendapatan, belanja & pembiayaan kode obyek pendapatan, belanja & pembiayaan kode rincian obyek pendapatan, belanja & pembiayaan
20
PROSES EVALUASI PERDA APBD PROVINSI & PERATURAN GUBERNUR TTG PENJABARAN APBD
Membuat RAPERGUB Sebesar Pagu APBD Tahun Lalu (15 hari)
RAPERDA APBD
Tidak Setuju
DPRD
MDN
(15 hari)
Hasil Evaluasi
Sesuai dgn UU 21
PROSES EVALUASI PERDA APBD KAB/KOT & PERATURAN BUP/WAL TTG PENJABARAN APBD
Membuat RAPERBUP/WAL Sebesar Pagu APBD Tahun Lalu (15 hari)
RAPERDA APBD
Tidak Setuju
DPRD
GUBERNUR
(15 hari)
Hasil Evaluasi
Sesuai dgn UU
22
PEMERINTAH DAERAH
Rancangan A
DPRD
23
DPRD
Rancangan KUA
Rancangan KUA
Nota Kesepakatan
24
Te tuk
w jib
Te tuk urut pro r m d l m urus m si -m si Me yusu pl fo r seme t r u tuk m si -m si pro r m priorit s ke i t ) (berd s rk
26
27
Nama Formulir
Ringkasan Anggaran Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan SKPD Rincian Anggaran Pendapatan SKPD Rincian Anggaran Belanja Tidak Langsung SKPD Rekapitulasi Rincian Anggaran Belanja Langsung menurut Program dan Kegiatan SKPD Rincian Anggaran Belanja Langsung menurut Program dan Per Kegiatan SKPD Rincian Penerimaan Pembiayaan Daerah Rincian Pengeluaran Pembiayaan Daerah
28
PENYAMPAIAN DOKUMEN RKA-SKPD KEPADA PPKD DALAM RANGKA PENYUSUNAN RAPERDA APBD
Form RKA-SKPD yang telah disusun oleh masing-masing SKPD ditandatangani RKAmasingoleh Kepala SKPD dan selanjutnya disampaikan kepada PPKD. PPKD. Dokumen RKA-SKPD yang telah diterima oleh PPKD disampaikan kepada TAPD RKAuntuk dibahas lebih lanjut. lanjut. Pembahasan seluruh dokumen RKA-SKPD. Pembahasan yang dilakukan oleh TAPD adalah untuk menelaah kesesuaian antara RKA-SKPD dengan KUA, PPA, prakiraan maju yang telah disetujui tahun anggaran sebelumnya, dan dokumen perencanaan lainnya, serta capaian kinerja, indikator kinerja, standar analisis belanja, standar satuan harga, dan standar pelayanan minimal serta sinkronisasi program dan kegiatan antar/lintas SKPD KUA, PPAS. Penyempurnaan RAK-SKPD. Dalam hal hasil pembahasan RKA-SKPD yang telah RAK-SKPD. RKAdilakukan oleh TPAD terdapat ketidaksesuaian, maka RKA-SKPD dikembalikan RKAkepada Kepala SKPD yang bersangkutan, untuk penyempurnaan. penyempurnaan. Kepala SKPD setelah melakukan penyempurnaan RKA-SKPD, menyampaikan kepada TAPD. TPAD menyerahkan seluruh dokumen RKA-SKPD dan RKA-SKPD hasil penyempurnaan kepada PPKD. Seluruh dokumen RKA-SKPD yang akan disampaikan kepada PPKD tersebut sudah ditandatangani oleh Kepala SKPD dan mendapatkan paraf/pengesahan dari TAPD dalam form RKA-SKPD yang tersedia.
29
Perubahan APBD
LATAR BELAKANG PERUBAHAN
Perkembangan asumsi KUA yang tidak sesuai
PELAKSANAAN
DPA-SKPD DPADPPA-SKPD DPPADapat mendahului perubahan atas persetujuan DPRD Antar rincian obyek PPKD Antar obyek SEKDA Antar jenis, program/kegiatan, organisasi atas persetujuan DPRD Dapat mendahului perubahan dan menunggu perubahan Atas persetujuan DPRD
Dilakukan pergeseran
DPPA-SKPD DPPA-
DPPA-SKPD DPPA-
RKA-SKPD RKAPenggunaan Saldo anggaran dalam tahun anggaran berjalan DPPADPPA-SKPD DPALDPAL-SKPD RKA-SKPD RKADarurat DPPADPPA-SKPD RKA-SKPD RKALuar biasa >50% DPPADPPA-SKPD Luar biasa <50% DPPA-SKPD DPPA-
DPA-SKPD DPADPA-SKPD DPADPAL-SKPD DPALDPA-SKPD DPADPPA-SKPD DPPADPA-SKPD DPADPPA-SKPD DPPADPPA-SKPD DPPA30 Setelah perubahan kedua APBD Dapat mendahului perubahan, dan jika terjadi setelah perubahan ditampung dalam laporan realisasi anggaran