You are on page 1of 2

Abstrak : Pemenuhan biaya pengelolaan sampah secara umum didapat dari retribusi yang dibayarkan oleh masyarakat serta

subsidi dari pemerintah kota apabila retribusi yang dibayarkan tidak mampu menutupinya kebutuhan biaya ini. Pada banyak kota di Indonesia kondisi dimana subsidi masih lebih besar dari penerimaan retribusi masih sering dijumpai. Sehingga biaya pengelolaan sampah menjadi beban bagi anggaran pemerintah kota. Kota Tangerang sebagai kota yang terus berkembang dari tahun ke tahun dengan pertumbuhan pendudu k yang selalu meningkat, menghasilkan timbulan sampah yang semakin tinggi setiap tahunnya. Kenaikan timbulan sampah diikuti oleh kenaikan biaya pengelolaan, tetapi sayangnya penerimaan retribusi di Kota Tangerang yang belum optimal menyebabkan subsidi dari pemerintah kota menjadi sumber utama biaya pengelolaan sampah. Hal ini tidak dapat dibiarkan terus menerus, sehingga harus dilakukan pengoptimalan penerimaan retribusi. Pengoptimalan penerimaan retribusi dapat diikuti dengan penyesuaian tarif apabila kondisi optimal dari penerimaan retribusi tetap tidak mencukupi untuk menutup biaya pengelolaan. Sehingga perlu dilakukan analisis dan penghitungan lebih lanjut untuk mengetahui perlu tidaknya penyesuaian besaran nilai retribusi. Kata kunci : Biaya pengelolaan kebersihan, Kota Tangerang, penerimaan retribusi, optimasi penerimaan retribusi. Abstract: The fulfillment of waste management costs are generally obtained from levies paid by society as well as subsidies from the city government if the levies paid are not able to cover this cost. In many cities in Indonesia, the conditions in which subsidies are greater than revenue of retribution is still often encountered. So the cost of waste management becomes a burden for the city government budget. Tangerang City as the city continues to grow from year to year with ever increasing population growth, resulting in a higher solid waste each year. The increase followed by an increase in solid waste management costs, but unfortunately in Tangerang Municipality levy receipts are not optimal causing a subsidy from the city government became the main source of waste management costs. This can not be allowed to continue, so that should be done levy revenue

optimization. Levy revenue optimization can be followed by rate adjustments if conditions remain optimal from levy receipts are not sufficient to cover management costs. So we need further analysis and calculations to determine the necessity of adjusting the amount of retribution. Keywords: Cost of municipal waste management, Tangerang City, retribution revenue, retribution revenue optimization.

You might also like