You are on page 1of 18

Proposal Skripsi SISTEM E-LEARNING BERBASIS MOBILE (M-LERNING) PADA SMK PANMAS 1 DEPOK

Disusun oleh : Muhamad Subhan Fadilah Nim. 207093000201

Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Unversitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 2011 M/1432 H

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Dengan adanya kemajuan teknologi yang semakin pesat, berpengaruh pula pada perkembangan teknologi komputer, sehingga penggunaan internet semakin memasyarakat. Perkembangan ini sangatlah membantu dalam menyajikan informasi yang cepat dan efisien dengan pengaksesan internet. Selain itu juga sangat bermanfaat dalam ilmu pengetahuan lainnya. Dulu mungkin kita berpikir bahwa kegiatan pembelajaran harus dalam ruang kelas. Dengan kondisi dimana dosen atau dosen mengajar di depan kelas sambil sesekali menulis materi pelajaran di papan tulis. Beberapa puluh tahun yang lalu pun juga telah dikenal pendidikan jarak jauh. Walaupun dengan mekanisme yang boleh dibilang cukup sederhana untuk ukuran sekarang, tetapi saat itu metode tersebut sudah dapat membantu orang-orang yang butuh belajar atau mengenyam pendidikan tanpa terhalang kendala geografis. Memang kita akui, sejak ditemukannya teknologi Internet, hampir segalanya menjadi mungkin. Kini kita dapat belajar tak hanya anywhere, tetapi sekaligus anytime dengan fasilitas sistem e-Learning yang ada. Sistem pembelajaran elektronik atau e-pembelajaran (Inggris: Electronic learning disingkat E-Learning) adalah cara baru dalam proses belajar mengajar. ELearning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan E-Learning, peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu

pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program pendidikan. M-Learning (mobile learning) merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang melibatkan device bergerak seperti telepon genggam, PDA, Laptop dan tablet PC, dimana pembelajar dapat mengakses materi, arahan dan aplikasi yang berkaitan dengan pelajaran tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu, dimanapun dan kapanpun mereka berada. Dari uraian di atas maka saya dapat mengambil kesimpulan bahwa dengan adanya sistem E-Learning berbasis mobile (M-Learning), diharapkan pengguna dapat melakukan aktifitas belajar menggunakan bebagai macam gadget komunikasi yang dimilikinya sehingga informasi terkini dan update mengenai pembelajaran semangkin mudah didapatkan. Penyampaian informasi pun dilakukan menggunakan aplikasi web dengan meminta request dari user. Reguest tersebut akan diproses dalam sistem, kemudian hasilnya akan dikirim lagi ke user dengan ditampilkan pada gadget. Diharapkan sistem pembelajran ini dapat berguna bagi penggunanya. Melihat dari latar belakang di atas, maka SISTEM E-LEARNING

BERBASIS MOBILE (M-LERNING) PADA SMK PANMAS 1 DEPOK penulis angkat menjadi skripsi.

B. Perumusan Masalah Permasalahan yang akan dikaji dalam program mengenai sistem pembelajaran elekronik berabasis mobile (M-Learning) ini adalah 1. Bagaimana membangun sebuah sistem yang mudah dioperasikan oleh user atau pengguna dengan tampilan yang interaktif? 2. Bagaimana membangun sebuah sistem yang dapat memudahkan pengguna tetapi tidak mengabaikan dalam pengolahan datanya? 3. Bagaimana data pembeljaran selalu update apabila ada penambahan materi atau tugas sehingga lebih cepat membantu dan informasi mudah di terima dengan gadget pemakai?

C. Pembatasan Masalah Melihat dari banyaknya model atau sistem pembelajaran, maka penulis membataskannya hannya pada cangkupan sistem pembelajaran elektrik berbasis mobile (M-Learning) di sekolah SMK Panmas 1 Depok. Penulisan Skripsi ini ditujuan kepada SMK Panmas 1 Depok, khususnya pada pembuatan aplikasi E-Learning yang berbasis mobile. Untuk memaksimalkan pembahasan masalah maka akan dibatasi tulisan pada ruang lingkup : 1. Pengembangan sistem, penulisan laporan menggunakan metode System

Development Life Cycle (SDLC), mulai dari Analisis kebutuhan, Desain Sistem, Implementasi dan Pengujian unit ataupun sistem. 2. Pengelolaan aplikasi E-Learning bebasis mobile yang berupa pendaftaran anggota, pengelolaan ujian/quis, pengelolaan materi pembelajaran, pemberian nilai tugas, pengelolaan forum, dan pengelolaan diskusi.

3.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Panmas 1 Depok khususnya pada program kejuruan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)

4.

Dalam pengembangan sistem E-Learning yang berbasis mobile ini penulis menggunakan Modular Object Oriented Dinamic Learning Environment (MOODLE) sebagai antar muka pengguna, My Structure Query Languange (MySql) sebagai penyimpanan data (Database) dan PHP sebagai penghubung database dengan antarmuka, sehingga menjadi sebuah solusi sistem informasi ELearning berbasis web yang terintegrasi.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian Bertujuan untuk membangun sebuah sistem berbasis mobile yang dapat ditampilkan pada handphone sehingga alasan efisiensi waktu dan kurangnya update informasi pengguna akan pembelajran bisa teratasi. Hal ini sangat membantu guru dalam proses kopetensi belajar mengajar.

E. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan meliputi dua metode, yaitu metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem: 1. Metode Pengumpulan Data Observasi, Melakukan pengamatan dan terlibat langsung didalam kegiatan lapangan yang berhubungan dengan studi kasus yang dihadapi. Wawancara, melakukan wawancara dengan bagian-bagian yang terkait atau berhubungan dengan penulisan ilmiah ini.

Studi Pustaka, Dilakukan dengan cara membaca buku-buku, mengumpulkan data dari situs internet, serta artikel yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas dalam penyusunan skripsi ini. 2. Metode Pengembangan Sistem Metode pengembangan system yang di gunakan penulis dalam tulisan ini adalah menggunakan metode SDLC dimana dalam sebuah siklus SDLC terdapat 5 (Lima) langkah (Mulyanto, 2009, 244). Dimana langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut :

Planning

Analysis

design

Implementation

Maintenance

Setelah kebutuhan dikumpulkan secara lengkap, informasi mengenai kebutuhankebutuhan diubah kedalam struktur dengan menggunakan berberapa alat (tool) seperti DFD (data flow diagram), ERD (), dan STD (state tranitition Diagram). Kemudian pada fase implementasi, design system diterjemahkan, kedalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang telah ditentukan, kemudian dilakukan pengujian terhadap unit-unit yang dihasilkan. Pada fase perawatan (maintenance) terdapat didalamnya kegiatan pengujian sistem, yakni unit-unit tersebut disatukan, dan dilakukan pengujian secara keseluruhan.

Dalam mengembangkan aplikasi e-learning penulis menggunakan CMS Moodle. MOODLE adalah paket software yang diproduksi untuk kegiatan belajar berbasis internet dan website. MOODLE terus mengembangkan rancangan sistem dan desain user interface setiap minggunya (up to date). MOODLE tersedia dan dapat digunakan secara bebas sebagai produk open source dibawah lisensi GNU. MOODLE merupakan singkatan dari Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment yang berarti tempat belajar dinamis dengan menggunakan model berorientasi objek. Dalam penyediannya MOODLE memberikan paket software yang lengkap (MOODLE + Apache + MySQL + PHP)

Kerangka berpikir penulisan skripsi


START

Tahap Pengumpulan Data

Observasi
Metode requirement analysis (jogyanto, 2008)

Wawancara

Studi literatur

Identifikasi Kebutuhan
Tahap Pengembangan Modul Proposal Agreement

Requirement Planning

Rancangan menu Education

Perancangan antar muka

Rancangan menu tampilan PDF

Design Workshop
Desain modul Education
Desain Modul

Implementasi

Desain modul tampilan PDF

Mengembangkan Desain

FINISH

Pengujian program

Jadwal penelitian No. Kegiatan 1 Perencanaan 2 Analisa Masalah Analisa 3 Permintaan 4 Desain Sistem 5 Implementasi 6 Coding 7 Pengujian 8 Pemeliharaan Juli I Agustus I IV

II

III

IV

Landasan Teori E-Learning adalah Sistem pembelajaran elektronik atau e-pembelajaran (Inggris: Electronic learning disingkat E-learning) adalah cara baru dalam proses belajar mengajar. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan E-Learning, peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung. E-Learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program pendidikan. Seperti Sebagaimana yang disebutkan di atas, E-Learning telah

mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis. ELearning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan atau materi, peserta didik dengan guru ataupun dosen, instruktur maupun sesama peserta didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran. E-pembelajaran atau pembelajaran elektronik pertama kali diperkenalkan oleh universitas Illinois di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computer-assisted instruction ) dan komputer bernama PLATO. Sejak itu, perkembangan E-learning dari masa ke masa. Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai bermunculan aplikasi E-Learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (Video dan AUDIO) dalam format mov, mpeg-1, atau avi.

Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara massal. Tahun 1997 : LMS (Learning Management System). Seiring dengan perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak , dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS, SCORM, IEEE LOM, ARIADNE, dsb. Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web. Perkembangan LMS menuju aplikasi E-Learning berbasis Web berkembang secara total, baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia , video streaming, serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar, dan berukuran kecil. Standar kopetensi belajar mengajar pada praktiknya bisa lebih baik apabila ditambah dengan penggunaan alat sebagai media pembelajarannya, yang tentunya tidak kurang maupun melebihi dengan satuan rencana pembelajaran pendidikan (RPP) dan silabus yang telah buat oleh guru bidang masing-masing.

Arsitektur dan teknologi E-Learning

E-learning merupakan singkatan dari Elektronic Learning, merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Beberapa ahli mencoba menguraikan pengertian e-learning menurut versinya masing-masing, diantaranya :

Jaya Kumar C. Koran (2002) e-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan.

Darin E. Hartley [Hartley, 2001] eLearning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain.

LearnFrame.Com dalam Glossary of eLearning Terms [Glossary, 2001] eLearning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone.

E-learning dalam arti luas bisa mencakup pembelajaran yang dilakukan di media elektronik (internet) baik secara formal maupun informal. E-learning secara formal misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihakpihak terkait (pengelola e-learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan

perusahaan-perusahaan (biasanya perusahaan konsultan) yang memang bergerak dibidang penyediaan jasa e-learning untuk umum. E-learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya). Arsitektur e-learning berbasis mobile secara umum dijelaskan adanya keterhubungan antara e-learning Management System (eLMS) dan mobile learning Management System (mLMS). System ini mengijinkan untuk mengirimkan isi konten dan service-service lainya dari eLMS ke small devices melalui mLMS untuk siap di gunakan kembali. Dalam waktu yang bersamaan mLMS akan mengambil account yang unik dari mobile learners dan mobile technology Sebelum di tampilkan ke mobile device content yang di request akan melalui proses penyesuaian dengan mobile device yang ada yaitu melalui pengadaptasian presentasi tampilan dan pengaturan content, semua ini dilakukan agar semua device kompatibel dengan content yang disediakan dari server, setelah semua proses terlewati, kemudian semua content di packaging dan dikirimkan ke mobile device memalui presentasi yang berbeda-beda, tergantung dukungan dan kemampuan mobile device tersebut dalam menangani content, presentasinya bisa berupa web browser, wap browser atau berbentuk aplikasi dan itu semua tergantung dari dukungan dan kemampuan yang di berikan oleh mobile device Arsitektur M-Learning secara Umum terdiri dari 3 layer utama : eLMS : layer ini memiliki antarmuka yang menjadi penghubung lalu lintas data dan service yaitu WebServices Interface, WebService Interface ini memiliki 3

sub layer yang menyokong segala permintaan data dan service dari luar dalam hal ini adalah mLMS, yakni: Presentation Layer Business Logic Layer - Content Management - User Tracking - User Profiles - Semantic Indexing Storage (DB) Layer -LO (Learning Objects) -Tracking.Data - Metadata mLMS :Layer ini merupakan sistem yang mengelola setiap data dan service yang akan di kirim ke mobile divice atau ke WebService Interface, dalam pengelolaannya sistem ini terdiri dari 3 bagian, yakni: Mobile Packaging, Context Discovery Content Managenment, dan Mobile Presentation Adaption

Sysnchronitation Device

Layer ini merupakan tempat meload data dari kontent dan service-service lainya yang telah disesuikan dengan profiles mobile device yang ada yang kemudian akan di display ke layar mobile device, untuk menampilkannya dibagi menjadi 3 media penyamapian, diantaranya adalah : Web Browser Media ini compatible di generasi ke 3 (3G) dari mobile device dalam hal ini telpon selular Wap Browser

Media

ini

terdapat

di

hampir

semua

telepon

selular

Aplication

Media ini bisa digunakan disemua mobile device jika ada koneksi ke jaringan atau komputer melalui bluetooth, infra red atau kabel data Arsitektur sistem Koneksi client Ke server Client dapat memperoleh layanan data dan service dari server untuk update materi dari aplikasi yang telah ada di mobile device atau meload kontent dari web yang terkoneksi ke internet melalui operator selular dengan koneksi GPRS atu jenis koneksi yang lainya. Selama beberapa tahun kebelakang kita sudah familiar dengan hadirnya teknologi E-Learning, seiring dengan perekembangan teknologi yang begitu pesat, kita pun sekarang dihadirkan kembali dengan adanya suatu pendekatan pembelajaran secara mobile yang kita kenal dengan M-Learning (mobile learning). Cara kerja M-Learning Berikut adalah rancangan sistem aplikasi m-learning yang dapat beroperasi mengatasi kompabilitas dan interoperabilitas platform dengan mendukung 3 media, yaitu HTTP yang berjalan pada PC atau Laptop, WAP pada device memori kecil, dan Web 2.0 pada device masa kini atau lebih dikenal dengan smart phone.

Alat pengembangan aplikasi untuk E-Leraning XAMPP XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program, berfungsi sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. Untuk mendapatkanya dapat mendownload langsung dari web resminya. Apache Apache adalah server web yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows dan Novell Netware serta platform lainnya) yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas web/www ini menggunakan HTTP. Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang dapat dikonfigur, autentikasi berbasis basis data dan lain-lain. Apache juga didukung oleh sejumlah antarmuka pengguna berbasis grafik (GUI) yang memungkinkan penanganan server menjadi mudah. Apache merupakan perangkat lunak sumber terbuka dikembangkan oleh komunitas terbuka yang terdiri dari pengembang-pengembang dibawah naungan Apache Software Foundation. MySql

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread, multiuser, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL. MySQL juga sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. PHP PHP: Hypertext Preprocessor[1] adalah bahasa skrip yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis. PHP dapat digunakan untuk membangun sebuah CMS. MOODLE MOODLE merupakan singkatan dari Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment yang berarti tempat belajar dinamis dengan menggunakan model berorientasi objek. Dalam penyediannya MOODLE memberikan paket software yang lengkap (MOODLE + Apache + MySQL + PHP)

F. Sistematika Penulisan

Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan diatas, untuk dapat mempermudah dan dapat memahami tulisan dari tiap-tiap bab pembahasan. Disamping itu juga dapat memberikan arah sasaran penulisan itu menjadi jelas, sehingga isi tulisan ini menjadi satu kesatuan yang terpadu maka, disusun dengan sistematika penulisan skripsi sebagai berikut Bab I : Pendahuluan Bab ini berisi latar belakang, identifikasi masalah, pembahasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan skripsi ini. Bab II : Landasan Teori Pada bab ini berisi teori-teori pendukung yang digunakan dalam menunjang skripsi ini yaitu tentang teori-teori pada bidangnya dan database yang digunakan. Bab III : Metodologi Penelitian

Menjelaskan secara singkat tentang tempat penelitian, visi, misi, moto, struktur organisasi tempat penelitian dengan menggunakan metode pengumpulan data dan pengembangan sistem. Bab IV : Rancangan Sistem

Bab ini membahas tentang perancangan umum maupun uraian lebih lanjut mengenai perancangan sistem dalam pembuatan perangkat lunak. Uraian perancngan sistem ini meliputi perancangan data mengenai data input maupun output sistem, perancangan proses mengenai perncangan proses mengenai bagaimana sistem akan bekerja dengan proses-proses tertentu, maupun perancangan antar muka dalam desain. Bab V : Hasil dan Uji Coba Bab ini menjelaskan tentang pengujian sistem secara umum maupun terperinci. Pengujian sistem secara umum akan membahas mengenai lingkungan uji

coba untuk menggunakan sistem ini. Selanjutnya secara lebih terperinci dijelaskan dalam pengujian sistem meliputi skenario pengujian baik user umum maupun admin, beserta langkah-langkah dalam uji coba sistem. Bab VI : Penutup

Bab ini berisi simpulan yang telah didapatkan dari hasil uji coba sistem dan analisanya mengenai keterkaitan dengan tujuan pembutan sistem, dan selanjutnya akan dikemukakan saran-saran mengenai penggunaan sistem serta bahan masukan dari penulis bagi rencana pengembangan sistem ini.

You might also like