STUDI KRITIS
SUNAN ABU DAUD
Oleh Kholid Syambodi Abul Abbas:
Kitab ini pantas untuk kite kaji dan pelajari dengan seksama karena merupakan peninggalan
bersejarah yang borizihan tlmu-tinu Islam dau berisikan pedoman:pedoman untuk sesvorang
membimbing dalam memakami agama Islam yang mulia ini, Make disini akan dipaparkan
sebagian dari hal-hal yang berhubungan dengan kitab tersebut dengan ringkas yang diambil
dari pembahasan sang disampaikan Syeikh Muhammad bin Hadi al-Madkhati dalam materi
Kutub Ax Sunnah di Universitas Islam Madinah yang pernah didengar oleh penyusun dengan
penambahan-ponambahan dari penyusun sendiri. Mudah-mudakan dapat bermanfaat bagi
para pembaca xekalian. Kemudian pembahasan ini disusun dengan sub-sub pembahasan
sebagai berikut:
Nama Kitab Abu Daud berkata dalam seperti pembagian bub-bab Radu’
Nama uhnya kepada Ali Makkab: dan Sujud menjadi 56 bab atau
adntoh As Sunan, “Tidoklah aku menyusun pembogian bab-bab Jum/ar
Aiemikianiah dinamakan (engumputkan) dalam hitad As menjadi 63 bub,
‘oleh ponyusunnys, Ketika beling Sinan hecuali hadits-hadite Kemudian bab-bab ter-
Sorkete d kita Risalah Na Abii fwtum, dan tidak ake masukkan sebut berbeda-beda, adakalanya
Makkah, “Serungguhnya kalian Kitab zwhud dan fadhail ama banyak baditsoys don adakalanye
Make meminte ake. untuk Pedanyo” (tisalah Abi Daod lla sedikit dan terkadang belisu
jenjolaskan, kepada katian Abli Makkah halaman 38>), memanjangkan pembahagnn
hadite-hadita yang terdapat pada 4. Man! q ‘alam satu kitab dan meringkas
kita As Sunan”. 4 Manhaj Beliaw Didalam yng lainnya. Sampai-sampai
e terkadang tidak memarulkan
2, Susunannya Boliau tidak memberi quiam sntu bab keeuall satu
Béliou susun kitab ini Pengantar (muqadimah) bagi fadics uiau dua hadits sajo,
raenurut sueunan bab-bab figh, itabny@ ini dengan sesusta yang yebagaimana yang belinu jelaskan
karena AsSunan menurut istilah bisa menjelaskan manhaj helio js} itu dalom Risalahnya kepada
‘ahli hadits adalah kitab-kitab i sini. ini Karena telah menjadi Ajj Makkah. Boliau berkata:
yang disusun menurut bab-bab eee para pendabulunys
fiqik. Maka tidak didapati di dari para imam yang mengorane fC yy uh CS a
dalnm kitab int_pembchanan kitablkitab hodits, tetapt betiau Peas yo gst
tentang subd, sifat-sifat syurga menulis Risalah Ila Ahli
dan neraka, dan lain-lainnya, Makkah yang menjelask
Kecuali botiaw tambuhkan ini satu manhaj beliau dalam kitabnya is
Kitab yang membahas tentang dan dia merupakan satu
masalah oqidah diakhirkitabnya muqedinal yang menggantikan
SN gor by
ini mugadimad kitabny in
Kemudian boliaw me- i alee
3. Sebab-sebab Penulisan —nyusunaye menurut bab-bab figh satu bab, Recuall satu hadits atau
‘Tentang hal ini telah dan kitab-kitabnya juga demikian Gj,
beliau jelaskan =e Ce feo Dimulai dengan kitab Ath-Thahe- 5%
rangka mengumpulkan hadils- ru. Jumlah kitab-kitab tersebut pafen anaatia
adite yang berkaitan dengon 98 ktab dan sctiap kitab terdiri tufen bemyak, dan eae
hukum-hukum syari'at yang dart beberapa bab, dan terkadang ingin momudahkan pemanfactan
diambil sebagai dalil oleh pure batcbab tersobut terbagi menjadi jy gaya (halaman 24).
abli figih dalam menyusun beberapa sub bab, serta beliau
Ihukum-bukom figih merineinys jika dianggap perl, ‘Tidaklah beliau meng-
sataupun terdapat dalam
haitits shahih.
6 Majaiuh Av-Sunnats Fein DO7THINTTA SY 2thCaen neers ff /.:7;
~ ulangi satu hadits dalam bab
keeuali karena adanya faedah
yang mengharuskan pengulangan,
nya Karena tambahan itu
mengandung facdah, (Lihat
Risalah Ia Ahli Makkah
halaman 25), Beliau meringkas
hadits-hadits yang panjang
dengan menyebut tempat yang
berkenaan dari hadits yang
sesuai dengan bab yang beliau
susun, dan ini menunjukkan
kesungguhan beliou yang amat
sangat dalam = memberikan
manfaat dari kitab ini kepada
para pembacanya,
Dan rinighasin hadits int
berbeda-beda, adakalanya beliau
menyebut satu hadits dalam
suath bab kemudian beliau sertai
hadits lain dengan mengatakan:
(wang semakna dengan itu), dan
Kalimat ini mencukupkan, dai
pada mengulang lafadz hac
seeara keseluruhan. Ini menun
jukkan ketelitian beliau dalam
memasukkan hadits-hadits di
dalam kitabnya, karena hal itw
memberikan faedah bahwa di
sana ada porbedaan Iafadz dari
‘dua periwayatan atau lebih, yang
mengandung makna satu.(lihat
Risalah {ln Abli Makkah hal. 25)
Sesungeubnya beliau jika
menemui dua riwayat atau lebih
dan disana ada perbedaan lafadz
berupa tambahan lafadz pada
sebagiannya, maka beliaw akan
menuliskan hadits yang pertama
dengan sunadnya dun Tafadznya
secara lengkap kemudian menye~
butsanad hadits yang lainnyadan
menyebut tambahan lafadanya
saja dan ini banyak dilakukan
dalam kitabnya itu. Sebagai
contoh: (Hadits No:111,112,113
dan 114 dalam kitab Thaharah
bab sifat wudu’ Rasulullah 2
bal:1/81-83).
diye ff is Sos ey
yi eto wy gable
by ead sty ll
Abu Dand berkata: *“Musaddad
telah menceritakan kepada kami
beliau berkata: “Abu ‘Awwaanah
tolah menceritakan kepada kami
dari Khalid bin Algamah dari
Abdun Khair, dia berksta: "Ali
ge telah datang kepada kami
datam keacacn sudah menunai
kan shalat, talu bellaw meminta
air wutuh bersuci, maka kami
berkata: “Apa yang akan beliaw
perbuat dengan air tersebut,
sedangkan beliau telah shalat?
Tidoklah beliau inginkan Recuali
untuk mengajar kita, lata
dibawekan satu bejane berisi air
dan gayung, talu belicu menuang
kan air hetangan kanannya dan
mencnci kedua tangannye tiga
kali, Remudian berkuemur-humarr
dan memasukhan air ke hidung
tiga kali, dengan telapak tangan
yang dipakai untuk mengambit
fair, keriudian membasuh muke
tiga kali, lalu mencuci tangan
hanannya tiga kali dan tengan
hirinya tiga kali, kemudian
memasukkan tangannya ke
Bejana, late mengusap kepaia
nya sekali saja, -kemudian
mencuct kaki Rananaya tiga kalé
dan kaki kirinyo tige kalt,
emu bei “Barong
siapa yang suka mengetahut sifat
nitah dia”
eh avi ses
BOs Sad thy
i sLayl
‘pid bbe 155 os
eas ae 2 ene oy
GG Sie ops oR
‘Abo Davd berkata: Al Hasan bin
‘Ali Halwany Tela meneoritakan
kepada kami , dia berkata: AL
Husain bin Ali Al Ju'fy telah
menceritakan kepada kami dari
Zaaidab, dia berkata: Khalid bin
Algamah Al Hamadany telah
menceritakan kepada kami dari
Abdun Khair, beliau berkata: “Alf
& telah shatat subuh, kemu
dian masuk ke Rahbah (satu
tempat di Kujah) lalu meminie
air, maka datangiah seorang
budak membawa bejana berisi
air dan gayung, Abdun Kheir
berkata: “lalu beliau mengambil
bejone dengan tangan hanannya
dan menumpankannye Retangan
kirinya dan mencuci hedua
telapak tangannya tiga kali
kemudion memasukkan tangan
Kanannya ke bejena lalu ber-
humatr «kerma tiga Beli,
Majulah As-Swmah Edist 067i V71420-2000Kemuadian dia (Zaidah) menyebut
kan lafadz hadits yang hampir
sama dengan hadits Abi
*Awaanah lalu berkata: “
mudian mengusap kepalanya
bagian depan dan belakangnya
sekali saja,” lalu monyebutkan
Jafadz hadits dengan semisalnya
thadits Abi ‘Awaanah),
Beliau berkata: “Muhammad bin
‘al-Mutsana telah meneeritakan
kepada kami, beliau berkata:
Muhammad bin Ja’far telah
menceritakan kepadaku, beliau
(Syubab) telah borkata menceri
takan kepada kami, beliey
borkata aku telah mendengar
Malik bin 'Urfuthah, beliag
berkata: “Saya telah mendengar
‘Abdun khair berkata: Aku telah
melihat ‘Ali oe dliberi kurst tal
duduk di ateanye kemudian
didatangkan sejenis ceret berisi
air lalu die mencuet tangannyo
tiga kali kemudian berbumur.
kumur bersamaan dengan
memasukkan air ke hidung
dengan air yang sama (satu air)
den menyebut hadits:
Be I eh SS
wey Pes he S ol,
a Wika ods eS
Sods fo beta a)
whe
Beliau berhata: “Uesman bin Abi
Syaibah telah monceritakan
hepada kami,” delian berkuta:
“Abu Nwaim telah menceritahan
kepada kami,” beliaw berkata:
Rabiah al-Kinany telah men:
eeritakan kepada hami dari al-
Minhaal bin ‘Amr dari Zirrt bin
Hubaisy bahwasanya dia
mendengor Ali x ditanya
tentang woudhu Rasulullah 3
lalu dia menceritakan hadits
tersebut: dan berkatu: dan Beliow
mengusap kepalanya sampai
tidak menetes (air dari kepata)
dan meneuci kedua kakinyn tiga
hali-tiga kali komudian berkata:
demikianfah wudlu Rasulullah,
Abu Daud akan menjolas:
kan kalau yang meringkas
riwayat adalah orang lain, dan
kalau dari dirinya, maka be
akan diam; contohaya, hadits
nomor 49 pada bab “Bagaimana
bersiwak" beliau berkata:
Sub eye OS Ob
Musaddad berkata; Hadits ini
asalnya hadits yang panjang
telupi aku meringhasnye (V2).
Demikian juga beliau
memiliki ta'lig-ta'tiq (komentar)
torhadap mntan-matan, (lafad2-
lafad2 hadits) kalau dipertukan
dan kebanyakan dari ta’liq
(komentar) beliau itu. pendek
(ringkas) dan jarang sekali
berkomentar panjang lebary
contoh komentarnya yang
panjeng adalah komentar beliaa
dalam kitab Thaharah bab orang
vang berkata: Dia (mastuhadlah)
mandi dari bersuei sampai
borsuei lagi. Hadits nomor 300 (1
210-210),
i gh oe Seat
WA
od
Abu Daud berkata: “Dan hadits
‘Adi bin Tsabit dan al A'masy dani
Habib dan Ayub Abil ‘Atle’
semuanya lemah lagi tidak
shahib, dan yang menunjukkan
kelemahan hadits dari Habib
adalah hadits ini diwagafkan
(eanadaya hanya sampai sababat
-pen.) Oleh Hafs bin Ghiyats dari
Al’Amasy, Dan Hafs bin Ghiyats
mengingkari bahwa hadits ini
marty’ (sanadnya — sampai
Rasulullah pen) dan juga
dliwagaflan oleh Askaath dari Al
‘amasy secara mauguf dari
‘Ainyal.”
‘Abu Daud berkata: “Dan
Thnu Daud merivayatkan juga
dari Al ‘Amasy secara marfu’
awalnya (lefadz) dia dan
mengingkari lafade yang ada
Uceterangan) wuclu setiap kali
shalat, yang juge menunjukkan
Kolemghan hadits Habib ini
adalah riwayat Zubry dari Urwah
ddari ‘Aisyah, beliau berkato:
gies Kast
Moka dia mandi untuk setiap
shatat dalam hadite at
mustahadheh,
Dan Abu Al Yaqdzan
meriwayat kan dari ‘Adi bin
‘Taabit dari bapaknya dari Ali =
dan ‘Ammaar maula Bani Hasyim
dari Tonu Abbas .¢:- Demikian
juga, meriwayatkan Abdul Malik
bin Maisarah, Bayan, al
‘Mughirah, Firas dan Mujalid dari
‘As Sya’by dari Qamir dari ‘Aisych
dengan lafada: Berwudu'lah
engkaw setiap kali sholat.”
Dan rivayat Dawud dan ‘Ashim
dari as-Sya’by dari Qamir dari
Aisyah dengan lafadz: “Mandilah
sekali setiap havi.”
Dan Hisyam bin Urwah meri-