You are on page 1of 20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Biopsikologi berpeluang untuk menyumbang peran penting dalam kehidupan.

Sebagai salah satu perspektif keilmuan dalam khasanah ilmu psikologi, ia mencoba menjawab suatu fenomena psikologis dengan pemahaman fisiologis. Ia pun berkaitan erat denganneuroscience, ilmu yang mendalami halihwal otak kita. Berbagai penelitian membuktikan, aplikasi praktis biopsikologi dalam berbagai bidang terapan psikologi dapat meningkatkan optimalisasi potensi manusia dan meningkatkan kualitas kehidupnya. Sayangnya, di Indonesia biopsikologi belum berkembang optimal, bahkan terkesan kurang populer dibandingkan perspektif lain karena belum banyak yang mendalami ilmu ini. Untuk itulah perlu diadakan sebuah konferensi yang memperkenalkan akar biopsikologi dan terapannya dalam berbagai aspek kehidupan. Melalui forum ini, diharapkan akan ada pengembangan analisis, strategi, dan intervensi dari perspektif biopsikologi. B. Tujuan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah : 1. Tujuan Umum : Tujuan umum dari pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat menerapkan dan memahami tentang tahap-tahap perkembangan biopsikologis.

2. Tujuan Khusus : Tujuan Khusus penyusunan makalah ini adalah untuk memahami: a. Definisi b. Faktor yang Mempengaruhi perkembangan c. Konsep-konsep yang Mempengaruhi Perkembangan

d. Faktor

yang

Mempengaruhi

Tinggi

Rendahnya

Mutu

hasil

Perkembangan e. Proses Perkembangan Biopsikologi Manusia f. Tahap-Tahap Perkembangan Biopsikologi Manusia g. Tugas Perkembangan Biopsikologi Manusia C. Sistematika Penulisan KATA PEMGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan 1. Tujuan Umum 2. Tujuan Khusus C. Sistematika Penulisan BAB II KESEHATAN LINGKUNGAN A Definisi B Faktor yang Mempengaruhi perkembangan C Konsep-konsep yang Mempengaruhi Perkembangan D Faktor yang Mempengaruhi Tinggi Rendahnya Mutu hasil Perkembangan E Proses Perkembangan Biopsikologi Manusia F Tahap-Tahap Perkembangan Biopsikologi Manusia G Tugas Perkembangan Biopsikologi Manusia BAB III PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA

BAB II PEMBAHASAN A. Definisi 1. Perkembangan Perkembangan adalah proses perubahan yang bersifat kualitatif, mengacu pada mutu fungsi organ-organ jasmaniah, sebagai contoh : otot, tulang,dan sistem saraf pada bayi pada taraf permulaan suatu perkembangan harus tumbuh pada saat tertentu sebelum bayi dapat duduk atau berjalan. 2. Biopsikologis Biopsikologi adalah ilmu yang mempelajari mekanisme perilaku dan pengalaman dari sisi fisiologi, evolusi, serta perkembangan (Kalat,2007:2) Biopsikologi adalah studi ilmiah tentang biologi perilaku (Dewsburry 1991 dalam Pinel, 2009:4) Biopsikologi merupakan pendekatan psikologi dari aspek biologi. Manusia pada dasarnya mewarisi sifat-sifat fisik dari orang tuanya, atau juga nenek dan kakeknya secara genetik. B. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan adalah: 1. Faktor keturunan Sifat keturunan tidak berubah sepanjang hidup dan menentukan ciri khas seperti : bentuk fisik, moral, danras. Faktor 2. Lingkungan

Lingkungan yang mempengaruhi perkembangan seseorang yaitu : keluarga, kepercayaan atau agama, iklim, kebudayaan, sekolah, kelompok masyarakat, dan pemberian gizi. Selain faktor-faktor tersebut, perhatian khusus adalah salah satu faktor yang mempengaruhi proses pematangan kognitif, proses belajar (proses latihan),dan pembawaan atau bakat. C. Konsep-konsep yang Mempengaruhi Perkembangan 1. Aliran Naturalis atau Nativisme (Filsuf Jerman,A.Schopenhauer : 17881860) Perkembangan manusia ditentukan oleh pembawaannya. 2. Aliran Empirisme (Pemikir Inggris, John Locke : 1632-1704) Konsep Tabula Rasa (blank state/tablet), perkembangan manusia bergantung pada pengalamanatau pendidikanl 3. Aliran Konvergensi (Psikolog Jerman, L.Willian Stern) Konsep personologi, bahwa baik lingkungan danpembawaan berpengaruh terhadap perkembangan. D. Faktor yang Mempengaruhi Tinggi Rendahnya Mutu hasil Perkembangan 1. Faktor Internal, yaitu faktor yang ada dalam diri manusia itu sendiri yang meliputi pembawaan dan potensi psikologi tertentu yang turut mengembangkan dirinya sendiri. 2. Faktor Eksternal, yaitu hal-hal yang datang atau ada di luar diri manusia yang meliputi lingkungan (khususnya pendidikan) dan pengalaman berinteraksi dengan lingkungannya. E. Proses Perkembangan Menurut E.B Hurlock, manusia tidak pernah statis. Hal itu dikarenakan perubahan-perubahan terjadi senantiasa dalam dirinya, baik berupa kapasitas yang bersifat biologis maupun psikologis. Menurut R.Havighurst, proses perkembangan adalah tugas dimana muncul pada masa kehidupan individu (perorangan).

Keberhasilan yang diraih membawa kegembiraan untuk meraih sukses ditahapan berikutnya. Sebaliknya, kegagalan membawa kemalangan bagi individu, dicela oleh lingkungannya,dan kesulitan untuk menghadapi tugas berikutnya. F. Tahap-Tahap Perkembangan Biopsikologi Manusia Kehidupan manusia belangsung melalui masa-masa atau fase-fase. Setiap masa kehidupan mempunyai ciri-ciri tersendiri yang memberikan keunikan pada masa tersebut. Dan setiap masa kehidupan mempunyai masalah-masalah adjusment masing-masing.

Elizabeth Hurlock, masa kehidupan manusia dibagi kedalam beberapa fase: 1. Masa prenatal (Konsepsi sampai lahir). Merupakan masa yang pendek dalam kehidupan manusia, tapi dilihat dari beberapa segi merupakan masa yang terpenting. Masa ini yang dimulai pada saat konsepsi dan berakhir pada saat lahir, berlangsung selama 280 hari atau 9 bulan. Disebut penting disebabkan oleh beberapa hal: a. Bakat / pembawaan yang akan menjadi dasar bagi perkembangan selanjutnya ditentukan pada masa ini b. Kondisi yang baik dari tubuh ibu selama masa ini dapat membantu perkembangan bakat dan potensi, sedangkan kondisi yang buruk dapat menghambat bahkan merusak perkembangan selanjutnya. c. Pada masa ini terjadi perkembangan yang lebih cepat dibandingkan pada masa kehidupan lainnya.

d. Pada saat ini calon orang tua menentukan sikapnya terhadap anak yang akan lahir. Sikap ini akan sangat berpengaruh terhadap cara mendidik anaknya terutama pada masa-masa permulaan kehidupannya. Masa ini dibagi menjadi 3 periode a. Periode ovum b. Periode embrio c. Periode fetus Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi masa ini a. Usia Ibu b. Makanan c. Pengalaman emosional ibu d. Sinar rontgen e. Obat-obatan f. Penyakit-penyakit 2. Masa infancy (Lahir hingga minggu ke 2) Masa ini merupakan masa terpendek dalam kehidupan manusia, tetapi merupakan masa yang berat bagi bayi yang baru dilahirkan. Bayi harus menyesuaikan diri dari keadaan dalam kandungan pada keadaan diluar kandungan; dari keadaan parasit menjadi mahluk yang terpisah dan hidup sendiri. Penyesuaian diri yang harus dilakukan ada beberapa macam a.l.: penyesuaian terhadap perubahan suhu, penyesuaian dalam cara bernapas, penyesuaian terhadap cara menghisap dan menelan dan penyesuaian dalam cara pembuangan (elimination).

3. Masa babyhood ( 2 minggu hingga 2 tahun)

Masa ini merupakan masa yang kaya dalam perkembangan, dimulai dari bayi yang tidak berdaya sama sekali menjadi seorang anak yang mampu berjalan, dapat berkomunikasi dan sangat aktif menyelediki dunianya.

Perkembangan yang penting: a. Perkembangan motorik: mulai tengkurap duduk merangkak, berdiri dan berjalan b. Perkembangan mental c. Perkembangan bahasa d. Perkembangan perasaan e. perkembangan social 4. Masa pra sekolah Masa ini anak sudah mulai aktif, Kontrol motoriknya sudah baik, koordinasi motoriknya halus bertambah baik. Perbendaharaan kata bertambah kaya anak dapat menggunakan dengan efektif dan fleksible. Sebelum menginjak usia 3 tahun anak mengalami masa sulit terutama bagi orang tuanya, masa ini penuh dengan negativisme dan pemberontakan dari anak sehingga menimbulkan konflik dan ketegangan dengan orang tua. Anak sedang mengalami krisis identitas yang pertama. Kesadaran akunya mulai timbul. Anak pada masa ini biasanya nakal sekali, sulit diajak kerja sama selalu menentang, masa ini tidak berlangsung lama dan akan menjadi sikap yang positif. Masa ini terjadi juga proses identifikasi yang menghasilkan sex typing dan Super ego. 5. Masa sekolah Beberapa kejadian penting masa ini adalah a. Masuk sekolah b. Kegiatan intelektual meningkat c. Minat yang besar pada teman sebaya

d. Independent dari orang tua semakin besar e. Identifikasi diri makin jelas. Memasuki masa ini ditandai dengan ketidak seimbangan fisik yang disebabkan dengan lepasnya gigi susu dan tumbuhnya gigi geraham tetap; dan kepekaan yang lebih besar terhadap sakit pilek dan penyakit anak menular lainnya. Sikap pasif, malas, menarik diri dan impulsif, perasaan mudah tersinggung dan tidak stabil muncul pada usia 6 tahun, pada usia 7 tahun terjadi perubahan, anak menjadi lebih sosial dan lebih muda diasuh. Masuk sekolah merupakan kejadian penting bagi anak. melalui pengalaman-pengalaman disekolah anak belajar menyesuaikan diri pada kelompok.Ia harus belajar menahan keinginan-keinginan diri sendiri dan menyesuaikan dengan keinginan teman-teman agar ia bisa dapat diterima oleh kelompoknya. Bila ia berhasil dalam hubungannya dengan kelompok dan berhasil mengerjakan tugas-tugas rutinnya, maka ia akan mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri. Perkembangan kognitif memasuki masa concrete operation (dari piaget).Masa ini sering disebut periode intelektual karena anak sangat haus akan pengetahuan-pengetahuan baru. Dan Ia berusaha untuk menerangkan kejadian-kejadian tersebut secara objektif dan rasional. Selama ini sosialisasi antara teman-teman sebaya mulah. Keinginan anak untuk ikut serta dalam kegiatan-kegiatan kelompok biasanya besar. Dengan bertambahnya kebutuhan akan berkelompok, Maka anak memasuki gang age dimana arti kelompok sangat penting bagi anak. Anak berusaha untuk bisa diterima menjadi anggota suatu kelompok .Ia menyesuaikan diri dari berpakaian dan cara-cara berbicara yang diterima oleh kelompoknya.

Anak masa ini senang mengumpulkan barang-barang, misalnya perangko, gambar-gambar kelereng dan sebagainya, minat terhadap membaca makin bertambah, tapi mengalami perubahan. Dengan makin berkurangnya pengawasan dari orang tua dan dari pengalaman sehari-sehari dengan teman-teman dan guru, maka anak mempunyai kesempatan untuk mengembangkan self-concept yang realistis. Pembentukan self-concept di bantu dengan adanya penilaian dari orang tua, guru, saudara-saudara dan teman sebaya. 6. Masa pubertas ( pre adoloscence) 10/11 12/13 th. Masa pubertas biasanya dianggap masa peralihan dari masa anak dan masa adolesen. Pubertas permulaan dari masa adolesen dimana proses pertumbuha dan kematangan berlangsung lebih intensif. Disamping terjadinya kemantangan sexuil dan pertumbuhan phisik dalam masa ini juga terjadi perkembangan sosial emosionil kognitif dan kepribadian, yang berlangsung terus sampai masa late adelescence. Perubahan phisik yang terjadi pada masa pubertas mempunyiai ciri-ciri sbb: a. Ciri primer: Yaitu yang berhubunga dengan kematangan alat-alat repreduksi dimana terjadi kelamin. b. Ciri secunder: Mulai tumbuh rambut di ketiak dan pada alat kelamin. Tumbuhya janggut pada anak laki-lakai. Bagian tubuh menjadi besar, buah dada pada wanita dan bahu pada anak laki-laki. c. Ciri tertier : Perubahan suara pada anak laki-laki.gerak gerik motorik yang tidak terkendali, disertai tingkah laku yang labil, bersuara keras tanpa alasan berjalan tidak teratur, mengangkat benda dengan kasar sering menjatuhkan benda-benda. Pertumbuhan yang cepat dan perubahan yang dialami seing kali disertai dengan kegelisahan lelah, lesu dan keresaha emosional. kemtangan kelenjar-kelenjar

Pubertas merupakan masa dimana kehidupan emosionalnya meninggi. Suasana hati sering berganti. Ia menjadi lebih peka kepada kejadiankejadian di sekitarnya. Perasaannya mudah tersinggung. Sering timbul keinginan untuk menyendiri dan tidak ikut serata dalam kegiatan dalam keluarga. Dengan teman-teman lama sering terjadi perselisihan dan berakibat putusnya persahabatan. Terlihat juga dalam kemunduran prestasi sekolah. Sikap juga terlihat dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah, tapi juga dalam mengerjakan tugas-tugas di rumah. Timbul perasaan bosan terhadap kegiatan-kegiatan yang disenanginya. Charletto Buhler menyebutkan masa ini sebagai fase negatif karena individu mengambil sikap anti terhadap hidup dan ia menindak sifatsifat positif yang dimilikinya. 7. Masa early adolescence (13/14th-17th) Masa adolesen sering kali dianggap sebagai masa strom and stress, masa yang penuh dengan frustasi dan konflik, masa dimana harus dilakukan banyak penyesuaian diri, masa percintaan dan ramons, dan masa pemisahan diri dari masyarakat dan kebudayaan orang dewasa. Para ahli ilmu jiwa sependapat bahwa pada masa ini memang sering menimbulkan banyak masalah dalam masyarakat. Ada yang menekankan pada faktor phisiologis sebagai sebab dari timbulnya problem-problem itu. Yaitu karena meningkatnya hormon-hormon sex dan perubahan dalam struktur dan fungsi-fungsi tubuh. Misalnya pada masyarakat sederhana, anak kecil sudah dibiasakan mengenal dunia dewasa, sudah mulai belajar ikut bertanggung jawab terhadap pekerjaan orang tua, sehingga mereka tidak merasa asing bila suatu saat mereka suatu saat mereka harus memasuki masa dewasa.

Bagi mereka tidak ada persoalan memilih pekerjaan setelah dewasa nanti karena mereka cenderung melanjutkan pekerjaan orang tuanya. Berbeda dengan masyarakat modern, dimana masyarakat sendiri belum memiliki ketentuan mengenai harapan dan tuntutan pemuda untuk berdiri sendiri. Pada masa ini mereka dipandang sebagai anak kecil dan kesempatan lain mereka dipandang sudah dewasa. Minat-minat dan kebutuhan meningkat selama masa dewasa, diantaranya: a. kebutuhan akan pengalaman baru, dengan memasuki berbagai macam kegiatan kelompok. b. Kebutuhan akan rasa aman yang ditentukan oleh penilaian diri sendiri, terutama menyangkut masalah kemampuannya, status sosial dan kepercayaan diri. Penerimaan orang tua dan teman akan berpengaruh terhadap hal ini. c. Kebutuhan akan status, dalam keluarga, teman, sekolah, dan masyarakat. Ia ingin dihargai diterima dan diperlakukan seperti orang dewasa. d. Kebutuhan akan pengakuan baik secara fisik maupun social Minat baru yang muncul antara lain: a. Minat terhadap penampilan diri. b. Minat pada rekreasi; olah raga, nonton, musik, bacaan, piknik, pesta. c. Creative self expresion; menulis sajak, cerita diary d. Interpersonal communication; banyak bicara tentang hobinya. e. Berkencan (dating), cara utama untuk membentuk hubungan yang erat dengan lawan jenis. 8. Juvenile delinquency Merupakan istilah yang digunakan pada anak yang melakukan pelanggaran terhadap norma-norma aturan yang berlaku dan mereka masih berusia dibawah 16-17 tahun. Tingkah laku anak nakal dapat dikelompokkan dalam 4 katagori:

a. tingkah laku menyakiti diri sendiri atau orang lain b. merusak atau menyalah gunakan benda-benda c. menolak untuk taat pada aturan-aturan d. melakukan tindakan yang membahayakan diri sendiri atau orang lain Biasanya anak nakal lebih sulit menyesuaikan diri, kurang percaya diri, lebih impulsif, agresif, tidak bahagia, pemarah, kurang disenangi dan kurang diterima teman-temannya. Dan orang tua bersikap kurang hangat kurang memberikan kasih sayang , tidak peduli bahkan kadang benci pada anak; Meraka kurang memberikan kedisiplinan, pendidikan dan keluarga mereka kurang mempunyai kesatuan/keakraban. 9. Late adolescence Merupakan akhir dari masa remaja dan awal masa dewasa. Sebenarnya mereka sudah dewasa tapi secara tradisional mereka belum, hal ini karena mereka belum memasuki dunia perkawinan, kekeluargaan, pekerjaan, yang merupakan ciri masyarakat dewasa yang normal. Beberapa faktor yang mengakibatkan panjangnya masa in: a. Makin majunya sistem pendidikan b. Perubahan sosial yang cepat, dimana menyebabkan hubungan individu dengan tradisi sudah tidak erat lagi. Nilai/idiologi yang dianut orang tua tidak dipakai lagi. Prof. DR. Rumke menyebutkan masa ini sebagai masa persiapan dan sementara. Mereka pada masa ini mulai terjadi peningkatan stabilitas, sehingga lebih berhasil dalam penyesuaian diri dengan lingkungannya. Mereka mulai mampu mengendalikan diri, sehingga kehidupan perasaan menjadi lebih tenang, Cara berpikirnya sudah realistis. 10. Adulthood (Berarti matang / dewasa)

a. Early adulthood : 21th 35th Tugas utama masa ini yaitu mencapai interdependent secara sosial dan ekonomi. Maksudnya adalah suatu keseimbangan atara dependent dan independent dan antara memberi dan menerima (taking dan giving). Perkawinan merupakan masalah yang penting pada masa ini, mereka memandang dengan realistis dan mempertimbangkan masalah yang akan timbul dalam perkawinan. Ekspansivitas merupakan salah satu ciri masa ini , khususnya pada laki-laki. Hal ini sering menjadi konflik dalam keluarga. Konflik lain terjadi karena istri kurang mengerti akan kehidupan laki-laki yang mempunyai dua dunia (kerja dan keluarga). Sebagian orang hidup pada masa ini dengan kesendirian (single). Sebabnya bisa bermacam-macam. Kegagalan cinta merupakan salah satu sebab seseorang menolak hubungan dengan lawan jenis, atau tidak memperoleh kesempatan untuk memasuki hubungan cinta yang mendalam. Penyesuaian diri menjadi sukar karena perasaan kesepian. Kebutuhan akan teman, cinta kasih, dan kebutuhan untuk mempertahankan keseimbangan emosionil sangat dirasakan dalam lingkungan sosial, mereka juga sulit menempatkan diri dilingkungan orang yang berkeluarga. Wanita usia 30 tahun merupakan masa kritis, masa ini bisa dilewati jika mereka mampu menyesuaikan diri, mereka berusaha mencari tujuan hidup lain dalam hidupnya dan mencari kepuasan dalam pekerjaan atau kesibukan lainnya. Bekerja merupakan salah satu tugas perkembangan pada masa ini, perlu adanya penyesuaian dengan situasi kerja, penyesuaian dengan teman kerja, atasan dan tempat dimana ia bekerja. Kebahagiaan bisa juga didapatkan dari kepuasan dalam pekerjaan. Bagi wanita yang bekerja selain sebagai ibu rumah tangga akan mempuanyai persoalan tersendiri. Ia harus membagi waktu antara tugas

dirumah dan tugas di pekerjaan, seringkali berakibat keadaan dirumah dan anak-anak menjadi kurang terawat. b. Midle adulthood : 35th 45th Pada masa Midle ditandai dengan kemajuan dalam bidang pekerjaan, stabilitas emosi dan sosial ekonomi dan keluarga. Dari segi kepribadian sedikit sekali mengalami perubahan. Dalam segi kesehatan mulai terlihat garis menurun, misalnya penglihatan, berbagai macam penyakit mulai timbul. Pada masa ini biasanya anak-anak telah tumbuh menjadi remaja dan dalam cara mendidik anakpun mengalami perubahan, anak sudah jarang tinggal dirumah. Bila anak-anak sudah mulai dewasa, dan mulai melepaskan diri dari keluarga, maka orang tua akan mengalami sarang yang kosong dan mulai merasa kesepian dan kekosongan. Hal ini lebih terasa bagi wanita. Mereka biasanya mengadakan kegiatan baru seperti organisasi dan keagamaan. Masa ini merupakan masa untuk mengejar kembali masa muda. Dorongan biologis yang dulu dapat dikendalikan ternyata mulai muncul dengan kuat, ditambah rasa takut yang muncul disebabkan gejala ketuaan, kekuatan fisik yang berkurang, ketidak puasan dalam hidup dan hasil yang dicapai semuanya mengakibatkan mereka melakukan kegiatan atau tindakan-tindakan yang avountir. Masa ini disebut dengan istilah puber kedua. Sering mereka melakukan tindakan menutup diri dengan memakai aksesoris untuk menutupi kekurangan mereka. Gejala ini terjadi pada mereka yang tidak mencapai kematangan dalam kepribadian, akibat dari semua itu terjadi krisis dalam rumah tangga. Sehingga sering disebut dengan istilah dangerous age. Mereka yang berhasil mengatasi krisis pada masa ini maka akan mencapai stabilitas pada masa selanjutya.

c. Late adulthood

: 45th 60th

Late adulthood merupakan masa penyesuaian terhadap kemunduran-kemunduran secara fisik, mulai menata kembali kegiatan yang biasa dilakukan. Pada masa ini terjadi manapouse pada wanita, keseimbangan fisiologis biasanya menjadi terganggu yang berakibat pada gangguan emosional. Masa ini juga merupakan masa penilaian kembali, dimana kesempatan mereka miliki, karena anak-anak sudah mulai dewasa. Bagi mereka yang memasuki masa pensiun sering timbul konflik dengan orang yang lebih muda, mereka menganggap bahwa orang muda tidak dapat menggantikan pekerjaan mereka. Bagi orang yang aktif pensiun dirasakan sangat berat, karena ada perasaan tidak berguna, juga rasa bosan dan kesepian serta berkurangnya kontak sosial. 11. Masa tua Telah terjadi kemundurtan fisik yang terlihat jelas. Terutama pada indera. Daya tahan dan kekuatan tubuh berkurang dan kecepatan reaksi menjadi lambat dan mulai timbulnya macam-macam penyakit. Dengan munculnya gangguan ini konsep dirinya juga mengalami perubahan. Senescence adalah merupakan masa tua dimana kemunduran fisik, kognitif dan mecakapan berlangsung perlahan-lahan dan sedikit demi sedikit, dimana orang masih dapat melakukan kompensasi berkisar usia 50 70 tahun. Senilitas merupakan kemunduran yang terjadi secara hebat pada kemampuan fisik dan fungsi-fungsi kognitif, biasanya ditandai dengan kerusakan pada jaringa otak dan koordinasi motorik, hilangnya daya ingatan, kontrol diri berkurang, seringkali terjadi regresi ketaraf pemuasan biologis dan emosi, bertingkah seperti anak kecil.

G. Tugas Perkembangan Dalam setiap kebudayaan ada yang disebut dengan developmental task yaitu tugas-tugas perkembangan, yaitu tugas-tugas yang harus dipenuhi oleh individu dalam suatu masa kehidupan. Bila tugas perkembangan itu berhasil dilaksanakan akan menimbulkan kebahagiaan dan menjadi dasar bagi keberhasilan tugas perkembangan selanjutnya. Kegagalan akan mengakibatkan timbulnya ketidak bahagiaan dan mempersulit tugas perkembangan selanjutnya. Tugas perkembangan biasjanya merupakan kecakapan (skill) dan pola tingkah laku tertentu tergantung kepada kebudayaan masing-masing individu. Masa dimana individu diharapkan dapat menguasai tugas-tugas tadi disebut sebagai masa critical age (masa kritis). Havighurst dalam bukunya Human Developmental and Education telah menyusun daftar dari pada tugas perkembangan bagi orang amerika yaitu: Tugas perkembangan masa infancy dan early childhood. 1. Belajar berjalan 2. Belajar berbicara 3. Belajar mengontrol pembuangan 4. Belajar membedakan jenis kelamin dan mengenal sopan santun yang sesuai dengan jenis kelaminnya 5. Mencapai keseimbangan phisiologis 6. Membentuk konsep-konsep sederhana mengenai kenyataan-kenyataan fisik dan sosial 7. Belajar mengikatkan diri secara emosional pada orang tua, saudara dan orang lain 8. Belajar membedakan hal baik dan jahat dan mengembangkan hati. Tugas perkembangan pada masa Late Childhood 1. Belajar kecakapan-kecakapan fisik yang dibutuhkan untuk melakukan permainan 2. Mengembangkan sikap positif terhadap diri sendiri

3. Belajar menyesuaikan diri dengan teman sebaya 4. Belajar menjalankan peranan yang sesuai dengan jenis kelamin (sek role) 5. Mengembangkan kecakapan-kecakapan dalam menulis dan berhitung 6. Mengembangkan kata hati dan norma. Tugas perkembangan masa adolescence 1. Menerima dan menjalankan peranan sek 2. Mengadakan hubungan-hubungan baru dengan teman-teman sebaya dari kedua jenis kelamin 3. Emotional independent dari orang tua dan orang dewasa lainnya 4. Mengembangkan kecakapan intelektual dan konsep-konsep yang perlu bagi kehidupan dalam masyarakat. 5. Menginginkan dan memperlihatkan tingkah laku yang dapat dipertanggung jawabkan secara sosial 6. Mempersiapkan perkawinan dan kehidupan keluarga Tugas perkembangan masa Early adulthood 1. Memilih teman hidup 2. Belajar untuk hidup bersama dengan suami / istri 3. Membentuk keluarga 4. Mendidik anak-anak 5. Mengatur rumah tangga 6. Memiliki pekerjaan 7. Memasuki kehidupan kelompok sosial yang sesuai. Tugas perkembangan pada masa Midle Age 1. Mencapai standar hidup yang layak 2. Membimbing anak-anak remajanya agar menjadi orang dewasa yang bahagia dan bertanggung jawab

3. Mengembangkan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan pada waktu luang 4. Menerima dan menyesuaikan diri pada kemunduran-kemunduran fisik 5. Menyesuaikan diri pada orang tua yang sudah lanjut usia. Tugas perkembangan pada masa tua 1. Menyesuaikan diri pada menurunnya kekuatan tubuh dan kesehatan 2. Menyesuaikan diri pada masa pensiun dan berkurangnya penghasilan 3. Menyesuaikan diri pada kematian suami / istri 4. Mengadakan hubungan dengan orang tua lain. Individu tidak selalu berhasil menguasai tugas perkembangan, ada beberapa faktor yaitu: 1. Retardation (keterbelakangan) dalam perkembangan. 2. Kurangnya kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas. 3. Kurangnnya motivasi yang dimiliki individu Adanya tugas perkembangan sangat membantu bagi individu 1. Sebagai petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan oleh masyarakat pada umur tertentu. 2. Individu dapat mengetahui apa yang harus dikerjakan bila ia mencapai fase tertentu.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Biopsikologi merupakan pendekatan psikologi dari aspek biologi. Manusia pada dasarnya mewarisi sifat-sifat fisik dari orang tuanya, atau juga nenek dan kakeknya secara genetik. Ciri-ciri ini nampak melalui aspek tinggi badan, warna kulit, warna mata, keadaan rambut lurus atau kerinting, ketebalan bibir dan sebagainya. Demikian pula ahli biopsikologi melihat bahawa sifat dan tingkah laku manusia juga mengalami pewarisan daripada induk asal. Sebagai contoh sifat pendiam, talkactive, dominan atau pasif adalah ciri-ciri sifat alamiah manusia dan tidak dipelajari melalui pengalaman.

B. Saran Dengan mempelajari perkembangan masa hidup maka kita akan mengetahui bagaimana karakteristik perkembangan dan persoalan-persoalan kontemporer dalam perkembangan masa hidup kita sebagai manusia. Seperti bagaimana karakteristik manusia pada usia anak-anak awal dan persoalan apa sajakan yang berkaitan dengan usia anak-anak awal sampai menjelang masa tua. Dalam penulisan makalah ini tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

DAFTAR PUSTAKA

Kalat, J.W., 2009. Biopsikologi 1. Jakarta: Salemba Humanika Pinel, J. 2009. Biopsikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Santrok, John W. 2002. Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup, Edisi 5 Jilid 1. Jakarta: Erlangga

You might also like