You are on page 1of 10

kti-skripsi.

com
kti-skripsi.com melayanai pemesanan data kti skripsi kebidanan keperawatan

Home daftar kti kebidanan

01576214008490

UTF-8

Archive
Archive for September, 2011

Analisa Senam Hamil Pada Ibu Hamil di Kelas Ibu di Posyandu


September 23rd, 2011 kti-skripsi.com No comments KTI KEBIDANAN ANALISA SENAM HAMIL PADA IBU HAMIL DI KELAS IBU DI POSYANDUBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini masih merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan AKI di negara-negara ASEAN lainnya. Menurut SDKI tahun 2002/2003 AKI sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup, sementara itu di negara tetangga Malyasia sebesar 36 per 100.000 kelahiran hidup, di Singgapura 6 per 100.000 kelahiran hidup, bahkan di Vietnam 160 per 100.000 kelahiran hidup. Berbagai upaya telah dilaksanakan untuk menurunkan AKI termasuk diantaranya program Safe Matherhood yang telah dilaksanakan di Indonesia sejak tahun 1988 dengan keterlibatan aktif dari berbagai sektor pemerintah, organisasi non-pemerintah dan masyarakat serta dengan dukungan dari berbagai badan internasional, walaupun menunjukkan penurunan yang bermakna, namun target nasional untuk menurunkan AKI menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2010 masih jauh untuk dicapai. Tiga pesan-pesan kunci MPS Making Pregnancy Safer yaitu setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih, setiap komplikasi obstetric dan neonatal mendapat pelayanan yang adekuat dan setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran. Dari pelaksanaan MPS target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2010 adalah angka kematian ibu menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi lahir 15 per 1000 kelahiran hidup. Penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan, infeksi, eklamsi, partus lama dan komplikasi abortus. Sesungguhnya tragedi kematian ibu tidak perlu terjadi karena lebih dari 80% kematian dapat dicegah melalui kegiatan yang efektif, misal pemeriksaan kehamilan pemberian gizi yang memadai dan lain-lain (www. Hanya wanita. Com/2006). Mengajarkan senam membantu pemulihan fisik mendorong istirahat, dan relaksasi rutinitas fisik

kemudian dibuat pada masa antenatal untuk meningkatkan kesehatan fisik dan membantu mencegah masalah. Dalam program penekanan diberikan pada wanita hamil yang belajar rileks dan nafas dalam selama kontraksi. Thomas dan Grantly Dick Read menawarkan program persalinan dan menjadi orang tua mencakup pendidikan relaksasi dan pernapasan, sama halnya dengan bentuk pendidikan lain, telah ada gerakan dari pengajar didaktik authoritarian menjadi pendekatan terpimpin nyeri punggung bawah lazim terjadi pada kehamilan dengan insiden yang dilaporkan bervariasi kira-kira 50% di Inggris (Mantk 1994) sampai mendekati 70% di Australia (Bullock Sasyton 1988) Manhe melaporkan bahwa 16% wanita-wanita yang diteliti mengeluh nyeri punggung yang hebat dan 36%. Dalam kajian Ostgaard et al, tahun 1991 melaporkan nyeri punggung yang signifikan faktor predispasis meliputi penambahan berat badan. Nyeri punggung terdahulu pada kehamilan merupakan predikrar nyeri punggung pada kehamilan berikutnya (McEvoy et al 2001). Materi persiapan senam untuk menjadi orang tua umumnya dibatasi hanya untuk senam abdanmen dan senam dasar panggul dan banyak ibu meminta bimbingan lanjutan dan senam dasar panggul dan banyak ibu meminta bimbingan lanjutan untuk mendapatkan senam yang bermanfaat, telah tercatat bahwa hampir 45% dari ibu ibu usia subur mengikuti senam (Sady dan Carpter 1989), 42% dari 1.000 wanita yang melakukan senam yang di survai melanjutkan aktivitas selama mereka hamil. Ibu-ibu yang senam tidak teratur sering menjadi lebih sadar tentang kesehatan ketika hamil dan memutuskan untuk mengikuti program senam untuk memperbaiki kesehatan dan kebugaran (Hammer Etal, 2000) Sesungguhnya senam bukanlah hal yang aneh dan luar biasa wanita-wanita di negara maju amat menyukai senam dan dalam latihan fisik baik selagi hamil maupun diluar kehamilan untuk menjaga fisik dan mentalnya. Di Indonesia hal ini baru disadari dari kelompok masyarakat kotakota besar moderen dan maju, demikian pula halnya dengan latihan senam hamil. Latihan senam hamil yang diberikan di rumah sakit dan di rumah dengan waktu waktu senggang secara teratur, bila tidak ada keadaan yang sangat patologis akan dapat menuntun wanita hamil ke arah persalinan yang fisiologis, perasaan takut, ketegangan jiwa dan fisik dapat menyebabkan otot dan persendian kaku sehingga berjalan tidak wajar, untuk mengatasi hal tersebut di atas agar memperoleh ketenangan dan relaksasi yang sempurna menghadapi peristiwa persalinan diperlukan 3 hal yaitu : kepercayaan pada diri sendiri, kepercayaan pada penolong dan latihan senam hamil (Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH. 1998) Secara statistik telah tercatat bahwa ada tingkatan kesejahteraan psikologis yang telah tinggi yang lebih tinggi perbaikan citra tubuh dan penurunan ketidak nyamanan fisik pada ibu hamil yang menunjukkan tanda stres selama melahirkan lebih rendah dari ibu yang tidak senam. (Macphail et al 2000) menyimpulkan bahwa penurunan kemungkinan resiko melahirkan sesaria pada wanita senam yang nalipara Eileen Bryashow. 2007). Dari dari kota Metro pelaksanaan kelas ibu dilaksanakan setiap satu bulan sekali dengan pertemuan kelas ibu 3 kali, pertemuan pertama menjelaskan materi, setelah materi selesai dilakukan evaluasi dan tanya jawab, kemungkinan dilakukan senam hamil. Sarana kelas itu di wilayah kerja Posyandu 21 . adalah lembar kelas ibu, kaset dan tipe, bantal dan tiker untuk senam hamil serta kursi dan meja untuk ibu hamil. Pelaksanaan kelas ibu, bidan sebagai fasilitator, senam hamil (kelas ibu) merupakan program baru dari Dinas Kesehatan Propinsi Lampung, maka penulis ingin menganalisis pelaksanaan senam hamil di Posyandu 21 . .

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah pada karya tulis ilmiah ini yaitu Analisa Senam Hamil Pada Ibu Hamil di Kelas Ibu di Posyandu 21 . Tahun 2010. C. Ruang Lingkup Dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup yang diteliti sebagai berikut : 1. Sifat peneliti : Analitik 2. Subyekt Peneliti : Ibu yang melaksanakan senam hamil 3. Obyek Peneliti : Pelaksanaan senam hamil 4. Tempat Penelitian : Posyandu 21 . 5. Waktu : April Mei 2010 6. Alasan Penelitian : Dalam Pelaksanaan Senam Hamil Ada Tingkat Kesejahteraan Psokologis, dan Penurunan Ketidaknyamanan Fisik Pada Ibu Hamil yang Menjalani Rutin Dibandingkan dengan yang Baik. D. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan pelaksanaan senam hamil di kelas ibu di Posyandu 21 . . E. Manfaat Hasil penelitian diharapkan memberi manfaat: 1. Untuk Ibu Untuk menambah pengetahuan bagi ibu tentang pentingnya manfaat senam hamil 2. Bagi Petugas Kesehatan Untuk dapat meningkatkan program yang sudah berjalan 3. Bagi Peneliti Dapat menambah wawasan penerapan hasil studi silahkan download dalam bentuk dokumen word KTI KEBIDANAN ANALISA SENAM HAMIL PADA IBU HAMIL DI KELAS IBU DI POSYANDU (isi: Pendahuluan; Tinjauan Pustaka; Metodelogi Penelitian; Hasil Penelitan dan Pembahasan; Kesimpulan dan Saran)

Incoming search terms:

KTI LENGKAP KEBIDANAN (1)

0 0 share 6 share Categories: kti kebidanan d3 Tags: Analisa, Ibu Hamil (Bumil), Kelas Ibu Hamil, Posyandu, Senam Hamil

Gambaran Rendahnya Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu


September 22nd, 2011 kti-skripsi.com No comments KTI KEBIDANAN GAMBARAN RENDAHNYA CAKUPAN PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDUBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka menuju masyarakat yang adil dan makmur maka pembangunan dilakukan disegala bidang. Pembangunan di bidang kesehatan yang merupakan bagian interaksi dari pembangunan nasional yang secara keseluruhanya perlu digalakkan pula. Hal ini telah digariskan dalam sistem kesehatan nasional antara lain disebutkan bahwa sebagai tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk atau individu agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan pembangunan nasional. Pembangunan di bidang kesehatan mempunyai arti yang penting dalam kehidupan nasional, khususnya didalam memelihara dan meningkatkan kesehatan. Untuk mencapai keberhasilan tersebut erat kaitannya dengan pembinaan dan pengembangan SDM sebagai modal dasar pembangunan nasional (Digitized by USU Digital Library, 2003). Dalam beberapa tahu terakhir AKB telah banyak mengalami penurunan yang cukup menggembirakan meskipun tahun 2001 meningkat kembali sebagai dampak dari berbagai krisis yang melanda Indonesia. Pada tahun 1971 Angka Kematian Bayi (AKB) diperkirakan sebesar 152 per 1000 kelahiran hidup, kemudian turun menjadi 117 pada tahun 1980, dan turun lagi menjadi 44 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2000. Berdasarkan Estimasi Susenas tahun 2002-2003 Angka Kematian Bayi (AKB) berturut-turut pada tahun 2001 sebesar 50 per 1000 kelahiran hidup dan pada tahun 2002 sebesar 45 per 1000 kelahiran hidup (Indikator Kesejahteraan Anak 2000 (Estimasi SUPAS 1995) dan Estimasi Susenas 2002-2003). Meskipun sudah banyak kemajuan yang telah dicapai bangsa Indonesia yang antara lain ditandai dengan berhasil diturunkan Angka Kematian Ibu dari 334 per 100.000 kelahiran hidup (1997) menjadi 307 per 100.000 kelahiran hidup (2003), Angka Kematian Bayi dari 46 per 1000 kelahiran hidup (1997) menjadi 35 per 1000 kelahiran hidup (2002). Dan Angka Kematian Balita dari 58 per 1000 kelahiran hidup menjadi 46 per 1000 kelahiran hidup (2003), namun pencapaiannya masih jauh dari yang diharapkan. Dibandingkan dengan negara tetangga ASEAN,

kematian ibu melahirkan, bayi, dan balita di Indonesia adalah yang tertinggi. Depkes menargetkan pada tahun 2009 AKI menjadi 226 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB menjadi 26 per 1000 kelahiran hidup (Depkes, 2005). Dalam upaya untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak balita, angka kelahiran agar terwujud keluarga kecil bahagia dan sejahtera, pelaksanaannya tidak saja melalui programprogram kesehatan, melainkan berhubungan erat dengan program KB. Upaya menggerakkan masyarakat dalam keterpaduan ini digunakan pendekatan melalui pembangunan kesehatan masyarakat desa, yang pelaksanaanya secara operasional dibentuklah Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Posyandu ini merupakan wadah titik temu antara pelayanan professional dari petugas kesehatan dan peran serta masyarakat dalam menanggulangi masalah kesehatan masyarakat terutama dalam upaya penurunan angka kematian bayi dan angka kelahiran nasional (Digitized by USU Digital Library, 2003). Data Kabupaten . pada tahun 2007 cakupan penimbangan balita yaitu yang ditimbang dibagi jumlah sasaran (D/S) mencapai 81,99%, untuk cakupan balita yang mengalami kenaikan berat badan dibagi jumlah sasaran (N/D) yaitu pada balita mencapai 97,56%. Kabupaten . menargetkan cakupan penimbangan balita di posyandu mencapai 90% (Dinkes Kabupaten . , 2007). Data Puskesmas Pekalongan Kecamatan Pekalongan pada tahun 2007, cakupan penimbangan balita yang ditimbang dibagi jumlah sasaran (D/S) mencapai 76%. Untuk cakupan balita yang mengalami kenaikan berat badan dibagi jumlah sasaran (N/D) yaitu pada balita mencapai 86%. Puskesmas Pekalongan Kecamatan Pekalongan menargetkan penimbangan balita di posyandu mencapai 100% (Puskesmas Pekalongan Kec. Pekalongan, 2007). Di Kecamatan Pekalongan Kabupaten . ada 6 desa yaitu desa Adirejo, Sidodadi, Gondangrejo, ., Pekalongan, dan Tulus Rejo. Di desa Adirejo cakupan penimbangan balita yang ditimbang dibagi jumlah sasaran (D/S) mencapai 86% di desa Sidodadi mencapai 78%, di desa Gondangrejo mencapai 83%, di desa . mencapai 40%, di desa mencapai 66% dan di desa Tulusrejo mencapai 79%. Dari keenam desa tersebut desa . yang cakupan penimbangan balita di posyandu yang paling rendah. Desa . Kecamatan Pekalongan menargetkan penimbangan di Posyandu mencapai 70%. Di desa . terdapat empat posyandu yang tersebar di empat lingkungan yaitu Posyandu Nusa Indah, Ngudi Bahagia, .. .., dan Eko Purnomo. Jumlah bidan ada 1 orang dan jumlah kader 22 orang, di setiap posyandu terdapat 5 kader. Berdasarkan survey di lokasi diperoleh data dari tiga tahun terakhir (2005-2007) yaitu pada tahun 2005: cakupan penimbangan balita yang ditimbang dibagi jumlah sasaran D/S di Posyandu Nusa Indah mencapai 49%, Posyandu Ngudi Bahagia mencapai 57%, Posyandu .. .. mencapai 29%, dan di Posyandu Eko Purnomo mencapai 44%, pada tahun 2006: cakupan penimbangan balita yang ditimbang dibagi jumlah sasaran D/S di Posyandu Nusa Indah mencapai 50%, Posyandu Ngudi Bahagia mencapai 47%, Posyandu .. .. mencapai 32%, dan di Posyandu Eko Purnomo mencapai 42%, dan pada tahun 2007: cakupan penimbangan balita yang ditimbang dibagi jumlah sasaran D/S di Posyandu Nusa Indah mencapai 49%, Posyandu Ngudi Bahagia mencapai 51%, Posyandu .. .. mencapai 30%, dan di Posyandu Eko Purnomo mencapai 39%. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa dari keempat posyandu tersebut cakupan penimbangan balita yang paling rendah terdapat pada Posyandu .. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Posyandu .. .. Desa . Kecamatan Pekalongan untuk mengetahui gambaran rendahnya cakupan penimbangan balita.

B. Rumusan Masalah Dari data yang ada, maka masalah dalam penelitian ini adalah Gambaran Rendahnya Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu .. .. di Desa . Kec. Pekalongan?. C. Ruang Lingkup 1. Sifat Penelitian : Deskriptif 2. Objek Penelitian : Gambaran Rendahnya Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu .. .. Desa . Kecamatan Pekalongan. 3. Subjek Penelitian : Semua ibu yang mempunyai balita untuk ditimbang di wilayah kerja Posyandu .. .. Desa . Kecamatan Pekalongan . . 4. Lokasi Penelitian : Di Posyandu .. .. Desa . Kecamatan Pekalongan Kabupaten . . 5. Waktu Penelitian : Bulan Mei 2010. 6. Alasan Penelitian : Rendahnya cakupan penimbangan balita di Posyandu .. .. Desa . Kecamatan Pekalongan Kabupaten . . D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk dapat mengetahui gambaran rendahnya cakupan penimbangan balita di Posyandu .. .. Desa . Kecamatan Pekalongan Kabupaten . . 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui gambaran ibu yang tidak membawa balitanya untuk ditimbang di Posyandu berdasarkan karakteristik ibu (umur, paritas, pendidikan, pekerjaan, dan ekonomi). b. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu yang tidak membawa balitanya untuk ditimbang di Posyandu. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Menambah pengalaman dalam penelitian serta sebagai bahan untuk penerapan ilmu yang telah didapat selama perkuliahan. 2. Bagi Tempat Penelitian Sebagai masukan tentang cakupan kunjungan posyandu balita, partisipasi masyarakat terhadap kunjungan ke posyandu dan sebagai masukan untuk perencanaan kegiatan dimasa mendatang. 3. Bagi Peneliti Lain Sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian-penelitian di tempat lain. 4. Bagi Ibu yang Mempunyai Balita Menambah pengetahuan ibu tentang manfaat posyandu dan sebagai masukan dan evaluasi peran serta ibu dalam kegiatan pelayanan posyandu. silahkan download dalam bentuk dokumen word KTI KEBIDANAN GAMBARAN RENDAHNYA CAKUPAN PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU (isi: Pendahuluan; Tinjauan Pustaka; Metodelogi Penelitian;

Hasil Penelitan dan Pembahasan; Kesimpulan dan Saran)

0 3 0 share 3 share Categories: kti kebidanan d3 Tags: bayi dan balita, gambaran, Posyandu, Rendahnya Cakupan Penimbangan

Pengetahuan dan Aplikasi Mahasiswi Tingkat II Akbid tentang Partograf


September 22nd, 2011 kti-skripsi.com No comments KTI KEBIDANAN PENGETAHUAN DAN APLIKASI MAHASISWI TINGKAT II AKBID TENTANG PARTOGRAFBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan pengamatan WHO, Angka Kematian Ibu adalah sebesar 500.000 jiwa dan Angka Kematian Bayi sebesar 10.000.000 jiwa setiap tahunnya. Jumlah tersebut sebenarnya masih diragukan karena besar kemungkinan kematian ibu dan bayi yang tidak dilaporkan (Prawirohardjo, 2002). Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002/2003 Angka Kematian Ibu di Indonesia masih tinggi yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan Angka Kematian Bayi baru Lahir sebesar 25 per 1.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2004). Kematian maternal dapat terjadi pada saat pertama pertolongan persalinan. Penyebab utama kematian ibu adalah trias klasik yaitu perdarahan, infeksi, dan gestosis. Angka kematian maternal dan perinatal yang tinggi juga disebabkan oleh dua hal penting yang memerlukan perhatian khusus yaitu terjadinya partus terlantar atau partus lama dan terlambatnya melakukan rujukan (Manuaba, 1998). Sebagian besar penyebab kematian dapat dicegah dengan penanganan yang adekuat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas

kesehatan dalam menolong persalinan, seperti penggunaan partograf dalam persalinan yaitu alat bantu untuk membuat keputusan klinik, memantau, mengevaluasi dan menatalaksana persalinan. Partograf dapat digunakan untuk mendeteksi dini masalah dan penyulit dalam persalinan sehingga dapat sesegera mungkin menatalaksana masalah tersebut atau merujuk ibu dalam kondisi optimal. Instrumen ini merupakan salah satu komponen dari pemantauan dan penatalaksanaan proses persalinan secara lengkap (Depkes RI, 2007). Dengan penerapan partograf diharapkan bahwa angka kematian maternal dan perinatal dapat diturunkan dengan bermakna sehingga mampu menunjang sistem kesehatan menuju tingkat kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan hasil pra survey yang peneliti lakukan pada bulan Februari 2009 didapatkan jumlah mahasiswi AKBID . . . sebanyak 173 orang, dimana 60 orang mahasiswi tingkat I, 60 orang mahasiswi tingkat II, dan 53 orang mahasiswi tingkat III. Pada mahasiswi tingkat II belum pernah dilakukan penelitian tentang partograf dan mereka juga belum pernah mengaplikasikan partograf dalam situasi dan kondisi yang riil, karena mahasiswa tingkat II belum melakukan kegiatan Praktek Klinik Kebidanan. Berdasarkan pernyataan diatas penulis tertarik untuk meneliti tentang Pengetahuan mahasiswi tingkat II AKBID . . . tentang Partograf tahun 2010. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas penulis merumuskan permasalahan penelitian yaitu Bagaimana pengetahuan dan aplikasi mahasiswi tingkat II AKBID . . . tentang Partograf. C. Ruang Lingkup Penelitian Dalam penelitian ini ruang lingkup penelitian adalah sebagai berikut: 1. Sifat Penelitian : Deskriptif 2. Subjek Penelitian : seluruh mahasiswi tingkat II AKBID . . . 3. Objek Penelitian : Pengetahuan dan Aplikasi mahasiswi tingkat II AKBID . . . tentang partograf. 4. Lokasi Penelitian : AKBID . . . 5. Waktu Penelitian : April 2010 D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum dalam penelitian ini adalah diketahuinya gambaran pengetahuan dan aplikasi mahasiswi tingkat II AKBID . . . tentang Partograf. 2. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dalam penelitian ini adalah: Diketahuinya pengetahuan mahasiswi tingkat II AKBID . . . tentang pengertian Partograf. Diketahuinya pengetahuan mahasiswi tingkat II AKBID . . . tentang tujuan penggunaan Partograf. Diketahuinya pengetahuan mahasiswi tingkat II AKBID . . . tentang bagaimana mengaplikasikan dalam Partograf.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Institusi Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya untuk dapat menambah referensi perpustakaan untuk bahan acuan penelitian yang akan datang. 2. Bagi Responden Responden dapat mengetahui dengan jelas pengetahuan dan aplikasi dalam penggunaan partograf. 3. Bagi Peneliti Sebagai pengalaman dalam melakukan penulisan ilmiah, menambah pengetahuan dan wawasan penulis. silahkan download dalam bentuk dokumen word KTI KEBIDANAN PENGETAHUAN DAN APLIKASI MAHASISWI TINGKAT II AKBID TENTANG PARTOGRAF (isi: Pendahuluan; Tinjauan Pustaka; Metodelogi Penelitian; Hasil Penelitan dan Pembahasan; Kesimpulan dan Saran)

Incoming search terms:

kuisioner kti kebidanan (1)

0 5 0 share 5 share Categories: kti kebidanan d3 Tags: Mahasiswi Kebidanan, Partograf, Pengetahuan dan Aplikasi Partograf Older Entries RSS

Recent Posts

Analisa Senam Hamil Pada Ibu Hamil di Kelas Ibu di Posyandu Gambaran Rendahnya Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu

Pengetahuan dan Aplikasi Mahasiswi Tingkat II Akbid tentang Partograf Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Ibu Terhadap Pemakaian Kontrasepsi Implant Di Desa Karakteristik Ibu yang Menyapih Anak Di Bawah Usia Satu Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Gambaran Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang HIV-AIDS di SMU Gambaran Pelaksanaan 7T Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Gambaran Kejadian Diare Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Gambaran Ibu Melakukan Penyapihan Anak Kurang Dari 2 Tahun di Desa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keenganan Akseptor KB Untuk Menggunakan Alat Kontrasepsi IUD di Puskesmas

Categories

kti kebidanan d3 (132) lain-lain (5)

Archives

September 2011 (137)

thanks to:

Arsip Pencarian
KTI LENGKAP KEBIDANAN, kuisioner kti kebidanan, makalah ttg kebidanan, survei demograpi kesehatan di indonesia 2009, www kti skripsi com, pertanyaan tentan karbohidrat dalam makanan, abstrak kti kebidanan, analisis dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu pra bedah seksio cesarea, contoh skripsi lengkap keputihan pada siswa, contoh KTI kebidanan, judul skripsi kebidanan, daftar pustaka skripsi keperawatan, judul kti kebidanan Top WordPress Copyright 2011 kti-skripsi.com Theme by NeoEase. Valid XHTML 1.1 and CSS 3.

You might also like