You are on page 1of 14

This is an associative study that investigating the influences of the company's financial distress and the companys debt

to the accounting conservatism. This study was inspired by the different facts between the findings of prior studies and the theories regarding the influences of the companys financial distress and the companys debt to accountingconservatism. Theanalysisresultshowedthattherewere negative influences of the companys financial distress to the accounting conservatism. Meanwhile, there were no influences of a companys debt to the accountingconservatism.Theanalysisalso foundthatthecompany'sfinancialdistress and the companys debt were not in simultaneously affecting the accounting conservatism. Keywords: financial distress, debt, accounting conservatism

Abstract

PENGARUHTINGKAT KESULITANKEUANGANDAN TINGKATHUTANG PERUSAHAANTERHADAP KONSERVATISMEAKUNTANSI PADAPERUSAHAAN MANUFAKTURYANG TERDAFTARDIBURSAEFEK JAKARTAPERIODE20012005


EkaSuprihastini

AlumniJurusanAkuntansi FakultasEkonomiUniversitasMataram

HerlinaPusparini

DosenTetapJurusanAkuntansi FakultasEkonomiUniversitasMataram

PusatKajian&PengembanganAkuntansi(PKPA) JurusanAkuntansiFakultasEkonomi UniversitasMataram

ISSN:18580785 Volume6,No.1,Juni2007

Volume6,No.1,Juni2007

LatarBelakang Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi keuangan kepada pihakpihak di luar perusahaan. Laporan keuangan tersebut diharapkan dapat memberikan informasi kepada para investor dan kreditor dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasi dana mereka. Untuk menyajikan informasiinformasi tersebut maka laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan adalah dalam bentuk neraca, laporan rugi laba, dan laporanperubahanekuitasyangdisusunberdasarkandasarakrual(accrualbasis)sertalaporan arus kas yang disusun berdasarkan dasar kas (cash basis). Accrual basis merupakan suatu metode pencatatan akuntansi yang mewajibkan perusahaan untuk mengakui pendapatan (biaya)yangsudahmenjadihak(kewajiban)dalamperiode sekarang,meskipuntransaksikas baru terjadi dalam periode berikutnya. Sedangkan cash basis merupakan pengakuan pendapatandanbebanatasdasarkastunaiyangditerima. Dasar akrual dalam laporan keuangan memberikan kesempatan kepada manajer untuk memodifikasi laporan keuangan untuk menghasilkan jumlah laba yang diinginkan. Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) atau Prinsip Akuntansi Yang Berlaku Umum juga memberikan keleluasaan bagi manajer untuk memilih metode akuntansi yang akan digunakannya dalam menyusun laporan keuangan. Kebebasan manajemen dalam memilih metode akuntansi yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan menyebabkan adanya konservatismeakuntansi. Salah satu parameter yang paling sering digunakan untuk mengukur peningkatan atau penurunan kinerja perusahaan adalah laba. Laba merupakan selisih antara pendapatan dan biaya yang menunjukkan sisa positif, sebaliknya jika rugi apabila menunjukkan sisa negatif. Labadalamlaporankeuanganmempunyaitingkatkonservatismeyangberbeda.Almilia(2003) menyatakanbahwakonservatismemerupakankonvensilaporankeuanganyangpentingdalam akuntansi, sehingga disebut sebagai prinsip akuntansi yang dominan. Pendukung konservatisme menyatakan bahwa konservatisme menyajikan laba dan aktiva dengan prinsip menunda pengakuan keuntungan dan secepatnya mengakui adanya kerugian. Prinsip ini memangakanmenyebabkanlabadanaktivaperiodeberjalanmenjadilebihrendah.Bilaterjadi kenaikanlabadanaktivadimasadatangakibatpenerapanprinsipini,haltersebutdisebabkan oleh keuntungan yang semula ditunda pengakuannya telah diakui oleh perusahaan karena dipastikan akan terealisasi. Jadi bukan berarti peingkatan laba dan aktiva masa datang merupakan cermin dari tidak konservatifnya perusahaan. Pendukung konservatisme juga menyatakan bahwa laporan keuangan yang disusun dengan cara yang konservatif akan menyajikan informasi sesungguhnya dari nilai perusahaan, sehingga akan membantu investor dankreditordalampengambilankeputusaninvestasi.(Almilia,2003) Teori akuntansi positif memprediksi bahwa tingkat kesulitan keuangan yang semakin tinggi akan mendorong manajer untuk mengurangi tingkat konservatisme akuntansi. Jika perusahaan mengalami kesulitan keuangan, manajer sebagai agen dapat dianggap akan melanggar kontrak. Kondisi keuangan perusahaan yang bermasalah diakibatkan oleh kualitas manajeryangburuk.Keadaantersebutdapatmemicupemegangsahammelakukanpenggantian manajerperusahaan,yangkemudiandapatmenurunkannilaipasarmanajeryangbersangkutan dipasar tenaga kerja. Ancaman tersebut dapat mendorong manajer menurunkan tingkat konservatismeakuntansi.Padaperusahaanyangtidakmengalamikesulitankeuangan,manajer tidak menghadapi tekanan pelanggaran kontrak sehingga manajer menerapkan akuntansi konservatifuntukmenghindarikemungkinankonflikantarakrediturdanpemegangsaham.(Lo, 2005:400). Teorisignalingmenjelaskanbahwajikakondisikeuangandanprospekperusahaanbaik, manajer memberi sinyal dengan menyelenggarakan akuntansi liberal yang tercermin dalam 80

PENDAHULUAN

SuprihastinidanPusparini: Pengaruhtingkatkesulitankeuangan.................

akrual diskresioner positif untuk menunjukkan bahwa kondisi keuangan perusahaan dan laba periode kini serta yang akan datang lebih baik dari pada yang diimplikasikan oleh laba non diskresioner periode kini.jika perusahaan dalam kesulitan keuangan dan mempunyai prospek buruk, manajer memberi sinyal dengan menyelenggarakan akuntansi konservatif yang tercermin dalam akrual diskresioner negatif untuk menunjukkan bahwa kondisi keuangan perusahaan dan laba periode kini serta yang akan datang lebih buruk dari pada laba non diskresioner periode kini. Dengan demikian, tingkat kesulitan keuangan perusahaan yang semakin tinggi akan mendorong manajer untuk menaikkan tingkat konservatisme akuntansi. (Lo,2005:400). Lo(2005)menyatakanbahwatingkatkesulitankeuangandantingkathutangperusahaan berpengaruhpositifterhadapkonservatismeakuntansi.Ahmedetal(2000)menyatakanbahwa semakinbesarhutangperusahaan,makaakansemakinbesarpulaklaimbondholdersterhadap aktiva perusahaan. Hal itu akan memperbesar konflik bondholdersshareholders yang akan mengakibatkan semakin berkurangnya bagian untuk bondholders. Dengan demikian bondholders akan memilih akuntansi yang lebih konservatif pada perusahaan yang memiliki hutangyangtinggi. Kesulitan keuangan diartikan sebagai perusahaan mengarah pada ketidakmampuan dalam memenuhi kewajiban pembayarannya dan atau mengarah pada kebangkrutan. Untuk mengukur kondisi keuangan perusahaan, digunakan analisis ZScore, dan dengan melihat bagaimanaprofitabilitasperusahaanyangtercermindarinilailabasetelahpajak.Almilia(2006) menggolongkan perusahaan dengan nilai laba bersih negatif selama 2 tahun berturutturut sebagai perusahaan yang mengalami financial distress. Analisis ZScore digunakan untuk mengetahui tingkat kesehatan keuangan perusahaan, baik yang sedang dalam bahaya kebangkrutan, dalam kondisi raguragu, atau dalam kondisi aman. Dari analisis tersebut perusahaan dapat melakukan tindakan preventif yang dapat dijadikan peringatan dini untuk mengantisipasibahayakebangkrutan. Salah satu ukuran yang bisa digunakan untuk menggambarkan sampai sejauh mana kemampuan perusahaan dapat menutupi hutanghutangnya kepada pihak luar apabila diukur dari modal pemilik adalah debt to equity ratio (DER). Semakin rendah angka DER maka akan semakin baik, karena akan semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya. RumusanMasalah 1. Apakah tingkat kesulitan keuangan dan tingkat hutang perusahaan berpengaruh secara simultanterhadapkonservatismeakuntansi? 2. Apakah tingkat kesulitan keuangan dan tingkat hutang perusahaan berpengaruh secara parsialterhadapkonservatismeakuntansi?

TINJAUANPUSTAKA
PenelitianTerdahulu 1. Almilia (2003) melakukan penelitian untuk menguji size hypothesis dan debt/equity hypothesis yaitu dampak size perusahaan atau tingkat hutang perusahaan terhadap penyajian laporan keuangan yang cenderung konservatif. Pengujian size hypothesis dan debt/equity hypothesis ini dilakukan dengan membentuk kelompok perusahaan yang memiliki laporan keuangan yang cenderung tidak konservatif (optimis) dan perusahaan yang memiliki laporan keuangan yang cenderung konservatif. Hasil penelitiannya menyimpulkan2hal(1)semakinkecilsizeperusahaanmakasemakinbesarprobabilitas perusahaanakanmenyajikanlaporankeuanganyangcenderungkonservatif(2)semakin 81

Volume6,No.1,Juni2007

2.

3.

4.

tinggi leverage maka semakin besar probabilitas perusahaan akan menyajikan laporan keuanganyangcenderungtidakkonservatifatauoptimis. Sari (2004) menguji hubungan konservatisme akuntansi dengan konflik bondholders shareholders seputar kebijakan deviden dan peringkat obligasi. Hasil penelitiannya membuktikan bahwa konservatisme berperan dalam perusahaan yang menghadapi konflikbondholdersshareholdersseputarkebijakandevidenyangtimbulpadaperusahaan yangmemilikihutangobligasidanmenerbitkansaham. Widya (2004) meneliti mengenai faktorfaktor yang mempengaruhi pilihan perusahaan terhadap akuntansi konservatif. Variabel yang digunakan adalah struktur kepemilikan, debt covenant yang diproksi dengan leverage dan political cost. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa debt covenant yang diproksi dengan leverage tidak mempunyai pengaruhterhadapkonservatisme. Lo (2005) melakukan penelitian mengenai pengaruh tingkat kesulitan keuangan perusahaan, tingkat hutang (leverage) dan ukuran perusahaan terhadap konservatisme akuntansi. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tingkat kesulitan keuangan, tingkat hutang dan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kebijakan tingkat konservatismeakuntansiyangdibuatolehmanajerperusahaan.

LaporanKeuangan Laporankeuanganmerupakanringkasandaritransaksitransaksikeuanganyangterjadi selama tahun buku yang bersangkutan, dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugastugas yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaan maupun kepada pihakpihak luar perusahaan. Agar pembaca laporan keuangan memperolehgambaranyangjelasmakalaporankeuanganyangdisusunharusdidasarkanpada prinsip akuntansi yang berlaku umum (Baridwan, 1999 : 17). Jadi dapat disimpulkan laporan keuangan merupakan rigkasan dari suatu proses pencatatan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan yang terjadi selama jangka waktu atau periode tertentu. KesulitanKeuangan Penelitian ini mendefinisikan perusahaan bermasalah keuangan mengarah pada ketidakmampuan dalam memenuhi kewajiban pembayarannya dan atau mengarah pada kebangkrutan. Umumnya model financial distress (kesulitan keuangan berpegang pada data data kebangkrutan. Penelitian ini mengukur kondisi keuangan perusahaan dengan melihat profitabilitas yang tercermin dari nilai laba setelah pajak dan dengan menggunakan Model Z Score.HoferdanWhitakerdalamAlmilia(2006)mendefinisikanfinancialdistresssebagaisuatu kondisiperusahaanmengalamilababersih(netincome)negatifselamabeberapatahun. Altman menggunakan 5 rasio yang dapat dikombinasikan untuk melihat perbedaan antara perusahaan yang bangkrut dan tidak bangkrut. Fungsi diskriminan Z (Zeta) yang ditemukannyaadalahsebagaiberikut: Z=0,012X1+0,014X2+0,033X3+0,006X4+0,999X5 Keterangan: X1=ModalKerja/TotalAktiva(%) X2=LabaDitahan/TotalAktiva(%) X3=LabaSebelumBungaPajak/TotalAktiva(%) X4=NilaiPasarModalSendiri/TotalUtang(%) X5=Penjualan/TotalAktiva(kali) 82

SuprihastinidanPusparini: Pengaruhtingkatkesulitankeuangan.................

Altmanjugamembuatapayangdisebutsebagaiversiempatvariabelyaitu: Z=6,56(X1)+3,26(X2)+6,72(X3)+1,05(X4) Keterangan: X1=ModalKerja/TotalAktiva X2=LabaDitahan/TotalAktiva X3=LabaSebelumBungaPajak/TotalAktiva X4=NilaiPasarModalSendiri/TotalUtang IndikatordarifungsidiskriminanZ(Zeta)iniadalah: Z2,60 : Tidakmengalamikebangkrutan 2,59Z1,11 : Raguragu Z1,10 : Mengalamikebangkrutan RasioX1mengukurlikuiditasdenganmembandingkanaktivalikuidbersihdengantotalaktiva. Aktiva likuid bersih atau modal kerja didefinisikan sebagai total aktiva lancar dikurangi total kewajibanlancar.Umumnyabilaperusahaanmangalamikesulitankeuangan,modalkerjaakan turunlebihcepatdaripadatotalaktivamenyebabkanrasioiniturun.(Sawir,2000:2425) Rasio X2 untuk mengukur profitabilitas kumulatif dari perusahaan. Bila perusahaan mulaimerugitentusajanilaidaritotallabaditahanmulaiturunbagibanyakperusahaannilai labaditahandanrasioX2akanmenjadinegatif.(Sawir,2000:25) Rasio X3 dapat digunakan sebagai ukuran seberapa besar produktivitas penggunaan dana yangdipinjam.Bilarasioinilebihbesardarirataratatingkatbungayangdibayar,maka berarti perusahaan menghasilkan uang yang lebih banyak daripada bunga pinjaman. (Sawir, 2000:25) Rasio X4 digunakan untuk mengukur nilai pasar modal sendiri dibagi total utang. Nilai pasarmodalsendiridimaksudadalahjumlahsahamperusahaandikalikandenganhargapasar perlembarnya. (Sawir, 2000:25). Harga pasar saham per lembar saham menggunakan harga rataratayaitujumlahhargasahamsampaibulankeidibagijumlahbulankeidariperusahaan. Versi ini dapat digunakan untuk perusahaanperusahaan publik maupun perusahaan pribadi dan untuk perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa dan telah teruji keandalannya sehingga bertahan sampai sekarang. Oleh karena itu untuk menghitung ZScore dalampenelitianinidilakukandenganmenghitungangkaangkakeempatrasiotersebut. Dengan memasukkan rasiorasio keuangan kedalam model tersebut maka dapat ditentukanbesarnyakemungkinankebangkrutan.JikaZScorelebihkecildibanding2,60maka kemungkinan perusahaan bangkrut akan lebih besar dibanding dengan perusahaan dengan skorZdiatas2,60.AltmandalamSawir(2000)menyatakanperusahaan denganZScorelebih dari 2,60 secara tegas dapat dikategorikan kedalam sektor nonbangkrut, jika ZScore menunjukkan1,1berartibangkrut.SementarajikaskorZnyadiantarakeduaangkatersebut, perusahaanmasihberadadalamkondisiraguragu.Banyakperusahaanpadakondisiraguragu ini telah mengalami kebangkrutan karena tidak dapat mengatasi masalah keuangan yang dihadapi perusahaan, tetapi bagi perusahaan yang mampu mengatasi masalah keuangannya tetapbertahanhidup. Tujuan dari perhitungan ZScore adalah untuk mengingatkan akan masalah keuangan yangmungkinmembutuhkanperhatianseriusdanmenyediakanpetunjukuntukbertindak.Bila ZScoreperusahaanlebihrendahdaripadayangdikehendakimanajemen,makaharusdiamati laporankeuangannyauntukmencaripenyebabmangapaterjadibegitu. ZScore yang pertama kali dikembangkan untuk menentukan kecenderungan kebangkrutan dapat juga digunakan sebagai ukuran dari keseluruhan kinerja keuangan perusahaan. Hal yang menarik mengenai ZScore adalah keandalannya sebagai alat analisis tanpamemperhatikanbagaimanaukuranperusahaan.Meskipunseandainyaperusahaansangat makmur,bilaZScoremulaiturundengantajam,loncengperingatanharusberdering.Atau,bila 83

Volume6,No.1,Juni2007

perusahaanbarusajasurvive,ZScorebisadipergunakanuntukmembantumengevalusidampak yang telah diperhitungkan dari perubahan upayaupaya manajemen perusahaan.(Sawir, 2003:2325) Prediksi mengenai perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan (financial distress), yang kemudian mengalami kebangkrutan merupakan suatu analisis yang penting bagi pihak pihak yang berkepentingan seperti kreditur, investor, otoritas pembuat peraturan, auditor maupun manajemen. Bagi kreditur analisis ini menjadi bahan pertimbangan utama dalam memutuskan untuk menarik piutangnya, menambah piutang untuk mengatasi kesulitan tersebutataumengambilkebijakanlain. TingkatHutang Dalam membagi kegiatannya suatu perusahaan dapat menggunakan sumber dana dari dalam atau intern perusahaan (modal sendiri) dan dari luar (hutang). Perusahaan yang menggunakandanadenganbiayatetapdikatakanmenghasilkanleverageyangmenguntungkan jika pendapatan yang diterima dari penggunaan dana tersebut lebih besar dari biaya tetap penggunaan dana itu, dan finansial leverage akan merugikan jika perusahaan tidak dapat memperolehpendapatandaripenggunaandanatersebutsebanyakbiayayangharusdibayar. Rasio leverage menggambarkan hubungan antara hutang perusahaan terhadap modal maupun asset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal (equty). (Harahap, 1999 : 306). Semakin besar nilai dari leverage finansial akan menunjukkan semakin besarnya modal, hutang dan risiko yang dihadapi juga semakin besar pula, di mana investor akan memintatingkatkeuntunganyangtinggi. Dalam penelitian ini leverage diukur dengan debt to equity ratio (DER) yang menggambarkan sampai sejauh mana kemampuan perusahaan dapat menutupi hutang hutangnya kepada pihak luar apabila diukur dari modal pemilik. Semakin rendah angka DER makaakansemakinbaik,karenaakansemakintinggikemampuanperusahaanuntukmembayar seluruhkewajibannya. (Sawir,2000:13) DebtToEquityRatio= Total U tan g
Total Modal

Pada perusahaan yang mempunyai utang relatif tinggi, kreditur mempunyai hak lebih besar untuk untuk mengetahui dan mengawasi penyelenggaraan operasi dan akuntansi perusahaan. Hak lebih besar yang dimiliki kreditur akan mengurangi asimetri informasi di antara kreditur dengan manajer perusahaan. Manajer mengalami kesulitan untuk menyembunyikan informasi dari kreditur. Kreditur berkepentingan terhadap distribusi aktiva bersih dan laba yang lebih rendah kepada manajer dan pemegang saham sehingga kreditur cenderungmemintamanajeruntukmenyelenggarakanakuntansikonservatif. KonservatismeAkuntansi Konservatisme akuntansi secara tradisional didefinisikan sebagai antisipasi terhadap semua rugi tetapi tidak mengantisipasi laba (Bliss dalam Watts, seperti yang dikutip oleh Lo, 2005). Pengantisipasian rugi berarti pengakuan rugi sebelum suatu verifikasi secara hukum dapat dilakukan, dan hal yang sebaliknya dilakukan terhadap laba. Konservatisme akuntansi merupakanasimetridalampermintaanverifikasiterhadaplabadanrugi.Interpretasitersebut berarti bahwa semakin besar perbedaan tingkat verifikasi yang diminta terhadap laba dibandingkan terhadap rugi, maka semakin tinggi tingkat konservatisme akuntansi. Akibat perlakuan yang asimetrik terhadap verifikasi laba dan rugi dalam konservatisme akuntansi adalah understatement yang persisten terjadi terhadap nilai aktiva bersih. Pembuat peraturan 84

SuprihastinidanPusparini: Pengaruhtingkatkesulitankeuangan.................

pasar modal, penyusun standar, dan kalangan akademisi mengkritik konservatisme akuntansi karena konservatisme akuntansi menyebabkan understatement terhadap laba dalam perioda kini yang dapat mengarahkan pada overstatement terhadap laba dalam periodaperioda berikutnyayangdisebabkanolehunderstatementterhadapbiayapadaperiodatersebut(Watts dalamLo,2005). Konservatisme dapat ditinjau dari beberapa sudut pandang, misalnya dari metode akuntansiyangdigunakan,nilaiekuitasperusahaan,labaperusahaan,asimetripengukuranbad news dan good news dalam laporan keuangan.(Almilia, 2003:3). Definisi koservatisme yang lebih deskriptif adalah memilih prinsip akuntansi yang mengarah pada minimalisasi laba kumulatifyangdilaporkanyaitumengakuipendapatanlebihlambat,menakuibiayalebihcepat, menilai asset dengan nilai yang lebih rendah dan menilai kewajiban dengan nilai yang lebih tinggi. Wolk et al. yang dikutip oleh Lo (2005) mendefinisi konservatisme akuntansi sebagai usaha untuk memilih metoda akuntansi berterima umum yang (a) memperlambat pengakuan revenues, (b) mempercepat pengakuan expenses, (c) merendahkan penilaian aktiva, dan (d) meninggikan penilaian utang. Definisi tersebut mengakibatkan nilai aktiva bersih yang understatedsecarapersisten. Konservatismeakuntansimenyatakanbahwaapabilaadabeberapaalternatifakuntansi, maka alternatif yang seharusnya dipilih adalah alternatif yang paling kecil kemungkinannya untuk melaporkan asset atau pendapatan lebih besar dari yang seharusnya (overstate). Konservatismetimbulkarenaadakecendrungandaripihakmanajemenuntukmenaikkannilai assetdanpendapatansuatuperusahaan.Konservatismesaatinilebihdikaitkandengankehati hatian(prudence).Konservatismemerupakanreaksiyangberhatihatiatasketidakpastiandan risiko yang berkaitan dalam situasi bisnis bisa dipertimbangkan dengan cukup memadai. Ketidakpastian dan risiko tersebut harus dicerminkan dalam laporan keuangan agar nilai prediksi dan kenetralan bisa diperbaiki. Pelaporan yang didasarkan kehatihatian akan memberimanfaatyangterbaikuntuksemuapemakailaporankeuangan.(Almilia,2005:3) Konsep konservatisme menyatakan bahwa dalam keadaan yang tidak pasti manajer perusahaanakanmenentukanpilihanperlakuanatautindakanakuntansiyangdidasarkanpada keadaan, harapan kejadian atau hasil yang dianggap kurang menguntungkan. Implikasinya terhadapprinsipakuntansiadalahakuntansimengakuibiayaataurugiyangkemungkinanakan terjadi, tetapi tidak segera mengakui pendapatan atau laba yang akan datang walaupun kemungkinanterjadinyabesar.(Suwardjono,1989) PengukuranKonservatismeAkuntansi SepertiyangdikutipolehSari(2004),GivolydanHayn(2000)mengukurkonservatisme dengan melihat kecendrungan dari akumulasi akrual selama beberapa tahun. Akrual yang dimaksud adalah perbedaan antara laba bersih sebelum depresiasi/amortisasi dan arus kas kegiatan operasi. Apabila terjadi akrual negatif (laba bersih lebih kecil dari pada arus kas kegiatan operasi) yang konsisten selama beberapa tahun, maka merupakan indikasi diterapkannyakonservatisme. Semakin besar akrual negatif yang diperoleh maka semakin konservatif akuntansi yang diterapkan.Halinidilandasiolehteoribahwakonservatismemenundapengakuanpendapatan danmempercepatpengakuanbiaya.Sehinggalaporanlabarugiyangkonservatifakanmenunda pengakuan pendapatan yang belum terealisasi dan biaya yang terjadi pada periode tersebut akan segera dibebankan pada periode tersebut dibandingkan menjadi cadangan (biaya yang ditangguhkan)padaneraca.Rumusdariproksikonservatismeiniadalahsebagaiberikut: CONACCit=NIitCFOit (Sari,2004:72) Keterangan: CONACCit =Tingkatkonservatisme =netincomesebelumextraordinaryitemditambahdepresiasidanamortisasi. NIit =Cashflowdarikegiatanoperasi. CFOit 85

Volume6,No.1,Juni2007

Depresiasidanamortisasimerupakanalokasibiayadariaktivayangdimilikiperusahaan. Pada saat pembelian aktiva, kas yang dibayarkan termasuk dalam arus kas dari kegiatan investasidanbukandarikegiatanoperasi.Dengandemikian,alokasibiayadepresiasiyangakan tercermindalamnetincometidakberhubungandenganaruskasdarikegiatanoperasi.Sehingga depresiasidanamortisasidikeluarkandarinetincomedalamperhitunganCONACC. PeluangPemilihanTingkatKonservatismeAkuntansiolehManajemen Pengertian tingkat konservatisme akuntansi dalam penelitian ini adalah tingkat konservatisme akuntansi yang dipilih oleh manajemen dalam menerapkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Kerangka dasar SAK memuat karakteristik kualitatif pertimbangan sehat untukmemperolehkualitasinformasiakuntansiyangandal(IAI,2004). SAK memberikan peluang bagi manajer mempunyai peluang untuk memilih menyelenggarakanakuntansiliberalataukonservatif,yaitupada: 1. Caraestimasipiutangyangtidakdapatditagih(PSAKNo.1Revisitahun1998); 2. Asumsialiranbiaya(cost)investasijangkapendek(PSAKNo.13thun1994); 3. Asumsialiranbiaya(cost)persediaan(PSAKNo.14tahun1994); 4. Estimasimasamanfaatekonomiaktivatetap(PSAKNo.16tahun1994,PSAKNo.17tahun 1994,danPSAKNo.19Revisitahun2000). KerangkaKonseptual

KERANGKAKONSEPTUALDANHIPOTESIS

Z-Score

CONNAC

DER

-------________

Hubungan parsial Hubungan simultan

Hipotesis H1 : Tingkat kesulitan keuangan dan tingkat hutang perusahaan berpengaruh secara simultanterhadapkonservatismeakuntansi H2 : Tingkatkesulitankeuanganperusahaanberpengaruhpositifterhadapkonservatisme akuntansi dan tingkat hutang perusahaan berpengaruh negatif terhadap konservatismeakuntansi.

86

SuprihastinidanPusparini: Pengaruhtingkatkesulitankeuangan.................

METODEPENELITIAN
PopulasidanSampelPenelitian

PopulasidalampenelitianiniyaituperusahaanmanufakturdiBursaEfekJakartasampai dengan tahun 2005 berjumlah 148 perusahaan. Jumlah populasi penelitian ini cukup banyak maka penelitian ini memilih untuk menggunakan sampel penelitian. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah purposive sampling. Menurut Sugiyono (2004:78) purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Kriteria yang digunakanadalah: 1. Terdaftar di Bursa Efek Jakarta sebagai emiten sebelum 31 Desember 2000 dan tetap tercatatdibursasampaidengan31Desember2005. 2. Profitabilitasperusahaanmengalami penurunan berturutturut2 tahunataulebihselama periodepenelitian. 3. Perusahaan dengan kategori nilai Z Score raguragu selama berturutturut 2 tahun atau lebih, karena nilai ZScore raguragu merupakan indikasi perusahaan sedang mengalami kesulitankeuangan. 4. Perusahaan memiliki nilai CONNAC (laba sebelum extraordinary item ditambah depresiasi atauamortisasidikurangicashflowoperasi)negatif. Berdasarkankriteriakriteriatersebut,makadiperolehsampelsebanyak13perusahaan (Lampiran1) Tabel1.Hasilseleksisampel
No. Keterangan 1. Terdaftar di Bursa Efek Jakarta sebagai emiten sebelum 31 Desember 2000 dan tetap tercatatdibursasampaidengan31Desember2005. 2. Profitabilitasperusahaantidakmengalamipenurunanselamaberturutturut2tahunatau lebihselamaperiode20012005. 3. PerusahaanyangkategorinilaiZScorenyabukanraguraguselamaberturutturut2tahun ataulebih. 4. PerusahaanyangtidakmemilikinilaiCONNACnegatifselamaperiode20012005. JumlahSampel Jumlah 148 (100) (31) (4) 13

Sumber:IndonesianCapitalMarketDirectory2005 DefinisiOperasionalVariabel Penelitian ini menggunakan dua variabel independen yaitu tingkat kesulitan keuangan perusahaan (X1), tingkat hutang (leverage) perusahaan (X2). dan satu variabel dependen yaitu konservatisme akuntansi (Y). Definisi operasional variabelvariabel yang digunakan dalam penelitianini,adalahsebagaiberikut: 1. Konservatismeakuntansi KonservatismeakuntansidiproksidenganCONNACyaitunetincomesebelumextraordinary itemditambahdepresiasidanamortisasidikurangiaruskaskegiatanoperasi. 2. Tingkatkesulitankeuanganperusahaan Tingkat kesulitan keuangan perusahaan diproksi dengan ZScore adalah skor yang ditentukandarihitunganstandardikalikanrasiorasiokeuanganyang akanmenunjukkan tingkatkemungkinankebangkrutanataukegagalanperusahaan. 3. Tingkathutang(leverage)perusahaan Leveragediproksidengandebttoequityratio(DER)yaituperbandinganantaratotalutang dengantotalmodal. JenisdanSumberData Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, antara lain berupalaporankeuanganmasingmasingperusahaanmanufakturyangberakhir31Desember 87

Volume6,No.1,Juni2007

setiap tahunnya yang terangkum dalam Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan diperolehdariwebsitewww.jsx.co.id. Datayangdigunakandalampenelitianiniadalahdatasekunderyaitudatayangdiperoleh secaratidaklangsungyaitudatayangtelahdikumpulkandandiolaholehpihaklain.Dalamhal ini data diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur dalam ICMD dan website www.jsx.co.id. TeknikAnalisis a. Menghitungtingkatkesulitankeuangan(ZScore) ZScoredirumuskansebagaiberikut: Z=6,56(X1)+3,26(X2)+6,72(X3)+1,05(X4)(Altman:1960) Keterangan: X1=ModalKerja/TotalAktiva X2=LabaDitahan/TotalAktiva X3=LabaSebelumBungaPajak/TotalAktiva X4=NilaiPasarModalSendiri/TotalUtang IndikatordarifungsidiskriminanZ(Zeta)iniadalah: Z2,60 :Tidakmengalamikebangkrutan 2,59Z1,11 :Raguragu Z1,10 :Mengalamikebangkrutan b. Menghitungtingkathutang(Leverage) Untuk mengetahui tingkat leverage perusahaan digunakan debt to eqiuty ratio, yang dapat dirumuskansebagaiberikut: DebtToEquityRatio=

Total U tan g Total Modal

(Sawir,2000:13)

c. Menghitungtingkatkonservatismeakuntansi UntukmengetahuitingkatkonservatismeakuntansidigunakanmodelCONNAC Rumus: CONACCit=NIitCFOit (Sari,2004:72) Keterangan: CONACCit =Tingkatkonservatisme =Netincomesebelumextraordinaryitemditambahdepresiasidanamortisasi. NIit =Cashflowdarikegiatanoperasi. CFOit Apabila nilai CONNAC negative, maka merupakan indikasi diterapkannya koservatisme. MakinbesarnilaiCONNACnegatif,makasemakinkonservatifakuntansiyangditerapkan. d. ModelPersamaan Persamaanregresibergandayangdigunakandalampenelitianiniadalah: Y=a+b1X1+b2X2(Sugiyono,2004:221) Dimana: Y =Konservatismeakuntansi(nilaiCONNAC) a =Konstanta =Koefisien b1,b2,b3 =Tingkatkesulitankeuanganperusahaan(nialiZScore) X1 =TingkathutangatauLeverage(nilaiDER) X2 88

SuprihastinidanPusparini: Pengaruhtingkatkesulitankeuangan.................

UjiAsumsiKlasik Agardapatmenggunakanmodelanalisisregresidalampenelitianini,makapenelitiperlu terlebih dahulu melakukan uji asumsi klasik yang bertujuan menguji kelayakan model yang digunakan,ujiasumsimeliputi: 1.UjiNormalitas Pengujian normalitas menggunakan alat uji OneSample KolmogorovSmirnov Test pada tabel 1. di bawah ini menunjukkan angka signifikansi di atas 0.05 yaitu 0.186, yang berarti bahwaresidualdatasudahberdistribusisecaranormal. Tabel1.UjiNormalitasdenganKolmogorovSmirnov
N 65 Asymp.Sig. 0,186>0,05 Kesimpulan Normal

HASILDANPEMBAHASAN

2. UjiMultikollinearitas Hasil Uji multikolinearitas pada tabel 2. dapat dilihat bahwa nilai VIF (variance inflation factor) di bawah 10 yaitu VIF = 1.003 sehingga dapat disimpulkan bahwa antar variabel independentidakterjadimultikolinearitas Tabel2:HasilPengujianMultikollinearitas
Model 1 Z_Score DER Tolerance 0.997 0.997 CollinearityStatistics VIF 1.003 1.003

3. UjiHeteroskedastisitas Dari hasil pengujian heteroskedastisitas pada tabel 3, terbebas dari asumsi heteroskedastisitas hal ini dibuktikan dengan nilai thitung dengan signifikansi sebesar 0.487 dan0.674.Tabel3:HasilPengujianHeteroskedastisitas. Tabel3.UjiHeteroskedastisitas
Model (constant) Z_Score DER Unstnd.Coef.(B) 21640.889 7.458 765.183 t 5.820 0.698 0.423 Sig. 0.000 0.487 0.674

4.

UjiAutokorelasi Berdasarkan hasil pengujian Run Test 4 dihasilkan nilai test adalah 553.12126 dengan probabilitas0,899signifikanpada0,05sehinggadapatdisimpulkanterbebasdariautokorelasi.
Runs Test Unstandardiz ed Residual 553.12126 32 33 65 34 .127 .899

Test Value Cases < Test Value Cases >= Test Value Total Cases Number of Runs Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Median

89

Volume6,No.1,Juni2007

PengujianHipotesis PengujianHipotesis1(PengujianPengaruhSimultan) Dalam penelitian ini, dilakukan uji F untuk menguji apakah terdapat pengaruh secara simultandarivariabeltingkatkesulitankeuangan(ZScore)dantingkathutang(DER)terhadap konservatisme akuntansi (CONNAC). Variabelvariabel independen dikatakan berpengaruh apabilanilaisignifikansiFhitungdibawah0.05atau5%. Tabel5:HasilAnalisisRegresi Unstandardized Standardized Model Nilaiz Sig Coefficients Coefficients 557.928 0.118 0.906 Constant Z_Score 27.40 0.248 2.025 0.047 DER 1650.708 0.088 0.720 0.474 Determinasidisesuaikan=0.042Fhitung=2.394SignifikanF=0.100 Berdasarkantabel5diatas,dapatdilihatbahwasignifikansiFsebesar0.10,yangberarti lebih besar dari 0.05. Dengan demikian dapat diputuskan bahwa H0 diterima untuk pengaruh simultan, yang berarti bahwa secara bersamasama variabel tingkat kesulitan keuangan dan tingkathutangtidakberpengaruhterhadapkonservatismeakuntansi. Dilihat dari nilai koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R square) sebesar 0.042. Nilai tersebut digunakan untuk melihat seberapa besar variabel independen dapat mempengaruhi variabel dependennya. Hal ini berarti bahwa hanya sebesar 4.2% variasi konservatisme akuntansi dipengaruhi oleh tingkat kesulitan keuangan dan tingkat hutang. Sedangkan 95.8% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar persamaan regresi. Dengan hasil tersebut menandakan bahwa pengaruh variabel tingkat kesulitan keuangan dan tingkat hutangterhadapkonservatismeakuntansitergolonglemah. PengujianHipotesis2(PengujianPengaruhSecaraParsial) Dalam penelitian ini, dilakukan uji t untuk menguji apakah terdapat pengaruh secara parsial baik dari variabel tingkat kesulitan keuangan (ZScore) maupun tingkat hutang (DER) terhadap konservatisme akuntansi (CONNAC). Variabel independen dikatakan berpengaruh apabilanilaisignifikansitdibawah0.05atau5%. Tabel 5 diperoleh signifikansi t pada variabel ZScore sebesar 0.047, yang berarti lebih kecildari0.05,dannilaikoefisienregresiZScoremenunjukkanpengaruhpositif.Haliniberarti terdapat pengaruh positif dari tingkat kesulitan keuangan yang diproksi dengan ZScore terhadap konservatisme akuntansi yang diproksi dengan CONNAC, di mana hal ini sejalan dengan prediksi teori signaling dan penelitian Lo (2005) tetapi tidak sesuai dengan prediksi teoriakuntansipositif. Variabel DER nilai signifikansi sebesar 0.474, yang berarti lebih besar dari 0.05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh tingkat hutang yang diproksi dengan DER terhadap konservatisme akuntansi yang diproksi dengan CONNAC, di mana hal ini sesuai denganpenelitianWidya(2004)tetapitidaksesuaidenganpenelitianLo(2005),Almilia(2003) dan penelitian Sari (2004). Dengan demikian dapat diputuskan bahwa H1 diterima untuk variabel tingkat kesulitan keuangan dan H0 diterima untuk variabel tingkat hutang. Hal ini berarti bahwa terdapat pengaruh yang positif dari tingkat kesulitan keuangan terhadap konservatisme akuntansi dan tidak ada pengaruh tingkat hutang terhadap konservatisme akuntansi. 90

SuprihastinidanPusparini: Pengaruhtingkatkesulitankeuangan.................

Kesimpulan 1. Secara uji simultan (uji F) bahwa variabel tingkat kesulitan keuangan dan tingkat hutang secarabersamasamatidakberpengaruhterhadapkonservatismeakuntansi. 2. Secaraujiparsial(ujit),variabeltingkatkesulitankeuanganmemilikipengaruhyangpositif terhadap konservatisme akuntansi sedangkan variabel tingkat hutang tidak memiliki pengaruhterhadapkonservatismeakuntansi. Saran Saran yang dapat dikemukakan oleh penulis untuk penelitian berikutnya adalah untuk menambah variabel (misalnya dengan menggunakan variabel size perusahaan, political cost, struktur kepemilikan, risiko perusahaan, debt covenant, intensitas modal, dan lainlain) serta menambahluaspenelitian(memperluaspopulasi)ataudenganmenambahsampelperusahaan danperiodepenelitian. REFERENSI Almilia,LucianaSpica.2003.TeknikPengujianSizeHypothesisdanDebt/EquityHypotesis yangMempengaruhiTingkatKonservatismeLaporanKeuanganPerusahaandengan Teknik Analisis Multinomial Logit. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. STIE Perbanas Surabaya. Almilia, Luciana Spica. 2006, Prediksi Kondisi Finansial Distress Perusahaan Go Publik Dengan Menggunakan Analisis Multinomial Logit. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. STIE PerbanasSurabaya. Anonim,IndonesianCapitalMarketDirectory.20012005 Baridwan, Zaki. 1999. Intermediate Accounting. Edisi Ketujuh. Cetakan Keenam, BPFE. Yogyakarta Ghozali,Imam.2002.AplikasiAnalisisMultivariatedenganProgramSPSS.BadanPenerbit UniversitasDiponegoro.Semarang Greuning,HennieVan.2005.InternasionalFinancialReportingStandards:APraticalGuide. SalembaEmpat.Jakarta IkatanAkuntanIndonesia.2004.StandarAkuntansiKeuangan.SalembaEmpat.Jakarta Indriantoro,NurdanBambangSupomo.2002.METODEPenelitianBisnisuntukAkuntansi danManajemen.EdisiPertama.CetakanKedua.BPFE.Yogyakarta Lo, Eko Widodo. 2005. Pengaruh Tingkat Kesulitan Keuangan Perusahaan terhadap KonservatismeAkuntansi.SimposiumNasionalAkuntansiVIII.396440 Munawir,S.2001.AnalisisLaporanKeuangan.EdisiKeempat.Liberty.Yogyakarta Sari, Dahlia. 2004. Hubungan antara Konservatisme Akuntansi Dengan Konflik BondholderShareholder seputar Kebijakan Dividen dan Peringkat Obligasi. Jurnal AkuntansidanKeuanganIndonesia.DepartemenAkuntansiFEUI.Voll,No.2.6388 Sartono,R.Agus.1998.ManajemenKeuanganTeoridanAplikasi.BPFE.Yogyakarta Sawir,Agnes.2000.AnalisisKinerjaKeuangandanPerencanaanKeuanganPerusahaan.PT. GramediaPustakaUtamaAnggotaIKAPI Sugiyono.2004.MetodePenelitianBisnis.Alfabeta.Jakarta Supranto,J.2001.Statistik(TeoridanTerapan),EdisiKeenam,Jilid2.Erlangga.Jakarta Suwardjono. 1989. Teori Akuntansi (Pokok Pokok Pikiran Paton dan Littleton Tentang PrinsipAkuntansiUntukPerseroan).BPFE.Yogyakarta.

KESIMPULANDANSARAN

91

Volume6,No.1,Juni2007 LAMPIRAN
Perusahaan PT.CenturyTextileIndustry PT.DeltaDuniaPetroindo PT.FortuneMateIndonesia PT.SuryaIntrindoMakmur PT.AlumindoLightMetalIndustry PT.KedaungIndahCanindo PT.Indofarma PT.CahayaKalbar PT.EverShineTextileIndustry PT.FatrapolindoNusaIndustry PT.SumiIndoKabel PT.VokselElektrik PT.Indospring ZScore 2003 1.94 4.54 2.57 1.89 1.33 2.24 1.22 2.63 4.52 12.85 3.37 1.88 3.10 Rata rata 2.18 4.73 532.51 3.60 1.53 2.59 3.49 3.74 4.49 5.09 3.83 2.05 2.59

Lampiran1:SampelPerusahaan
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Kode CNTX DOID FMII SIMM ALMI KICI INAF CEKA ESTI FPNI IKBI VOKS INDS

Lampiran2:DataZScoresampelperusahaanmanufakturtahun20012005
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Kode CNTX DOID FMII SIMM ALMI KICI INAF CEKA ESTI FPNI IKBI VOKS INDS 2001 4.56 8.25 13.53 4.87 1.68 3.42 7.43 1.52 4.67 4.34 5.56 1.43 1.99 2002 2.72 4.49 2.56 7.34 1.54 2.93 3.25 2.09 4.22 5.24 3.73 1.50 4.14 2004 0.44 1.46 2598.42 2.36 1.40 2.49 2.58 2.63 2.56 1.36 3.20 2.13 1.78 2005 1.25 1.44 2.55 1.53 1.71 1.84 2.85 9.84 2.57 1.64 3.26 3.34 1.93

Lampiran3:Datadebttoequityratiosampelperusahaanmanufakturtahun20012005
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Kode CNTX DOID FMII SIMM ALMI KICI INAF CEKA ESTI FPNI IKBI VOKS INDS 2001 0.49 0.25 0.13 1.11 1.91 0.63 0.59 0.40 0.89 0.59 0.20 5.73 6.40 DebttoEquityRatio 2002 2003 0.78 0.79 0.57 0.51 0.14 0.18 1.01 1.20 1.82 2.20 0.60 0.60 1.07 1.46 0.32 0.29 0.71 0.60 0.38 0.09 0.27 0.20 5.77 4.08 3.13 2.80 2004 1.26 1.87 0.00 0.96 1.69 0.86 1.05 0.42 0.57 1.80 0.41 3.71 3.78 2005 1.35 1.61 0.56 1.41 1.10 1.10 0.96 0.87 0.75 3.52 0.62 0.78 5.90 Ratarata 0.94 0.96 0.20 1.14 1.74 0.76 1.03 0.46 0.70 1.28 0.34 4.01 4.40

Lampiran4:DataCONNACsampelperusahaanmanufakturselamaperiode20012005
CONNAC No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Kode CNTX DOID FMII SIMM ALMI KICI INAF CEKA ESTI FPNI IKBI VOKS INDS 2001 (22,675) (1,180) (51,083) (1,843) (18,625) (5,403) (219,710) (2,902) (19,828) (3,483) (8,986) (46,493) (5,792) 2002 (17,249) (9,455) (39,640) (10,261) (20,547) (29,727) (6,150) (9,975) (144) (1,092) (12,836) (21,243) (37,859) 2003 (18,746) (10,539) (46,150) (18,175) (26,263) (513) (155,198) (7,339) (19,678) (5,363) (881) (5,141) (4,140) 2004 (43,566) (17,691) (70,313) (4,977) (60,963) (2,314) (138,915) (32,649) (774) (1,665) (10,452) (33,806) (11,960) 2005 (10,242) (181,317) (17,223) (8,385) (139,820) (3,925) (76,249) (4,822) (57,638) (13,891) (25,199) (46,474) (2,677) Ratarata (22,496) (44,036) (44,882) (8,728) (53,244) (8,376) (119,244) (11,537) (19,612) (5,099) (11,671) (30,631) (12,486)

92

You might also like