You are on page 1of 20

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 20 TAHUN 1996 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEPALA

DINAS PERIKANAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Menimbang: a. bahwa berdasarkan Lampiran II huruf D.b Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 1993, pengaturan Pembentukan maupun Organisasi dan Tatakerja Dinas Daerah masingmasing ditetapkan dengan Peraturan Daerah; bahwa berdasarkan surat kawat Menteri Dalam Negeri Nomor 061/3677/Sj, tertanggal 6 Nopember 1995 Perihal Pola Organisasi Dinas Daerah, Dinas Perikanan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ditetapkan Pola Maksimal; bahwa untuk kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan maupun pelayanan kepada masyarakat dibidang perkebunan dan dengan ditetapkannya Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 1994 maka Organisasi dan Tatakerja Dinas Perikanan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 1980 perlu ditinjau kembali; bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, perlu menetapkan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tentang Organisasi dan Tatakerja Dinas Perikanan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta jo Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950 sebagaimana telah diubah dan ditambah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 1959 (Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1819); Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 38, Tambahan Lembaran

b.

c.

d.

Mengingat:

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7. 8. 9.

Negara Nomor 3037); Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah Pusat Dalam Lapangan Perikanan Darat Kepada Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Negara Tahun 1951 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Nomor 129); Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 1957 tentang Penyerahan Sebagian Dari Urusan Pemerintah Pusat Di Lapangan Perikanan Laut, Kehutanan Dan Karet Rakyat Kepada DaerahDaerah Swatantra Tingkat I (Lembaran Negara Tahun 1957 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2373); Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal Di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3373) jo Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 1989; Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 1992 tentang Pedoman Organisasi Dinas Daerah jo Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 1993; Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 1993 tentang Bentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Daerah Perubahan; Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 97 Tahun 1993 tentang Pola Organisasi Pemerintah Daerah dan Wilayah; Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi dan Tatakerja Dinas Perikanan Daerah;

Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA DINAS PERIKANAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: a. Daerah adalah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; c. Gubernur Kepala Daerah ialah Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta; d. Dinas Perikanan adalah Dinas Perikanan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; e. Kepala Dinas ialah Kepala Dinas Perikanan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; f. Unit Pelaksana Teknis Dinas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Perikanan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; g. Peraturan Daerah adalah Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; BAB II KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Pasal 2 (1) (2) Dinas Perikanan merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah di Bidang Perikanan; Dinas Perikanan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur Kepala Daerah. Pasal 3 Dinas Perikanan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan rumah tangga Daerah dan tugas pembantuan yang diberikan Pemerintah di Bidang Perikanan. Pasal 4 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 3, Dinas Perikanan mempunyai fungsi: a. pembinaan umum berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri; b. pembinaan teknis di bidang perikanan; c. pemberian ijin dan pembinaan usaha sesuai dengan tugas pokoknya; d. penyelenggaraan penyuluhan perikanan; e. pengamanan teknis sesuai dengan tugas pokoknya; f. penelitian dalam bidang perikanan spesifik Daerah sesuai dengan masalah, keperluan dan kondisi lingkungan khusus suatu Daerah;

g. h. i.

pengujian teknologi dalam rangka penetapan anjuran; urusan tata usaha Dinas; pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Dinas. BAB III ORGANISASI Bagian Pertama Susunan Organiasi Pasal 5

teknologi

(1)

Unsur-unsur Organisasi Dinas Perikanan adalah: a. Pimpinan; b. Pembantu Pimpinan; c. Pelaksana; d. Kelompok Jabatan Fungsional. a. b. c. d. Pimpinan adalah Kepala Dinas; Pembantu Pimpinan adalah Bagian Tata Usaha yang terdiri dari Sub-Bagian Sub Bagian; Pelaksana adalah Sub Dinas-Sub Dinas yang terdiri dari Seksi-Seksi, dan Unit Pelaksana Teknis Dinas; Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan Dinas Perikanan yang melakukan kegiatan teknis perikanan di bidang keahliannya masingmasing. Pasal 6

(2)

(1)

(2)

(3)

Susunan Organisasi Dinas Perikanan terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Bagian Tata Usaha; c. Sub Dinas Bina Produksi; d. Sub Dinas Bina Penyuluhan; e. Sub Dinas Bina Sumber Hayati; f. Sub Dinas Bina Usaha Tani/Nelayan; g. Sub Dinas Bina Prasarana; h. Unit Pelaksana Teknis Dinas; i. Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian Tata Usaha sebagaimana tersebut ayat (1) Pasal ini dipimpinan oleh seorang Kepala Bagian yang sehari-hari disebut Sekretaris yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Dinas. Sub Dinas-Sub Dinas sebagaimana tersebut ayat (1) Pasal ini masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Dinas, yang

(4)

(5)

(6)

berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Dinas. Unit Pelaksana Teknis Dinas sebagaimana tersebut ayat (1) Pasal ini dipimpin oleh seorang Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Dinas. Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana tersebut ayat (1) Pasal ini dipimpin oleh seorang Tenaga Fungsional Senior selaku Ketua Kelompok yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Dinas. Bagan Struktur Organisasi Dinas Perikanan adalah sebagaimana tersebut dalam lampiran Peraturan Daerah ini yang merupakan bagian tak terpisahkan. Bagian Kedua Pimpinan Pasal 7

Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, membina, mengkoordinasikan dan mengawasi dalam penyelenggaraan kegiatan Dinas Perikanan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 8 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 7 Peraturan Daerah ini, Kepala Dinas mempunyai fungsi: a. Pembimbingan dan pembinaan dalam menyelenggarakan kegiatan Dinas Perikanan; b. Koordinasi penyelenggaraan kegiatan Dinas Perikanan; c. Pengawasan, evaluasi kegiatan-kegiatan Dinas Perikanan. Bagian Ketiga Pembantu Pimpinan Pasal 9 Bagian Tata Usaha mempunyai tugas menyelenggarakan urusan perencanaan, kepegawaian, keuangan dan umum. Pasal 10 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Peraturan Daerah ini. Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi: a. Penyusunan rencana, program dan pelaporan serta pembinaan organisasi dan tatalaksana serta analisis data:

b. c. d.

Pengelolaan administrasi kepegawaian; Pengelolaan administrasi keuangan; Pengelolaan urusan rumah tangga, perlengkapan, surat menyurat dan kearsipan, serta perpustakaan dan kehumasan. Pasal 11

(1)

(2)

Bagian Tata Usaha terdiri dari: a. Sub Bagian Perencanaan; b. Sub Bagian Kepegawaian; c. Sub Bagian Keuangan; d. Sub Bagian Umum. Sub Bagian-Sub Bagian sebagaimana tersebut ayat (1) Pasal ini masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Bagian Tata Usaha. Pasal 12

(1)

(2) (3) (4)

Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas melakukan pengumpulan, analisis dan penyajian data, penyiapan bahan perumusan rencana dan program, penyiapan bahan laporan Dinas Perikanan, serta pembinaan organisasi dan tatalaksana. Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan dan pengembangan pegawai, mutasi pegawai, dan administrasi kepegawaian. Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rencana anggaran, pembukuan, perhitungan anggaran dan verifikasi, serta perbendaharaan Dinas Perikanan. Sub Bagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat, kearsipan, rumah tangga, perlengkapan dan perpustakaan serta kehumasan. Bagian Keempat Pelaksana Pasal 13

Sub Dinas Bina Produksi mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Perikanan di bidang pembinaan produksi perikanan. Pasal 14 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 13 Peraturan Daerah ini Sub Dinas Bina Produksi mempunyai fungsi: a. Penyiapan bahan dan pelaksanaan inventarisasi, identifikasi, dan analisis kebutuhan, bimbingan pengadaan dan pemanfaatan

b. c. d.

sarana produksi serta verisifikasi dan pengujian lapangan atas mutu sarana produksi perikanan; Penyiapan bahan dan pelaksanaan inventarisasi, identifikasi, pembinaan, pengembangan dan pengendalian penangkapan ikan di laut dan diperairan umum; Penyiapan bahan dan pelaksanaan inventarisasi, identifikasi, pembinaan, pengembangan dan pengendalian budidaya ikan di laut, ait payau dan air tawar; Penyiapan bahan dan pelaksanaan inventarisasi, identifikasi dan penyusunan serta bimbingan penerapan pola produksi perikanan. Pasal 15

(1)

(2)

Sub Dinas Bina Produksi terdiri dari: a. Seksi Sarana Produksi; b. Seksi Budidaya ikan; c. Seksi Penangkapan Ikan; d. Seksi Pengembangan Produksi. Seksi-seksi sebagaimana tersebut ayat (1) Pasal ini masingmasing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Sub Dinas Bina Produksi. Pasal 16

(1)

(2)

(3)

(4)

Seksi Sarana Produksi mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melakukan inventarisasi, identifikasi dan analisis kebutuhan, bimbingan pengadaan dan pemanfaatan sarana produksi serta verifikasi dan pengujian lapangan atas mutu sarana produksi perikanan. Seksi Budidaya Ikan mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melakukan inventarisasi, identifikasi, pembinaan, pengembangan dan pengendalian budidaya ikan di laut, air payau dan air tawar, termasuk penelitian dan pengembangan teknologi budidaya spesifik Daerah serta pengujian dan penerapan teknologi anjuran dibidang budidaya ikan. Seksi Penangkapan Ikan mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melakukan inventarisasi, identifikasi, pembinaan, pengembangan dan pengendalian penangkapan ikan di laut dan perairan umum, termasuk Penelitian dan pengembangan teknologi penangkapan spesifik Daerah serta pengujian dan penerapan teknologi anjuran dibidang penangkapan ikan. Seksi Pengembangan Produksi mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melakukan inventarisasi, identifikasi dan penyusunan pola pengembangan produksi perikanan serta bimbingan penerapannya.

Pasal 17 Sub Dinas Bina Penyuluhan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Perikanan di bidang pembinaan dan penyuluhan perikanan. Pasal 18 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 17 Peraturan Daerah ini Sub Dinas Bina Penyuluhan mempunyai fungsi: a. Penyiapan bahan dan pelaksanaan bimbingan dan program, metode dan sistem kerja penyuluhan serta rekayasa sosial dan ekonomi; b. Perencanaan, pendayagunaan dan bimbingan ketenagaan penyuluhan; c. Pembinaan dan pengembangan kelembagaan tani nelayan; d. Perencanaan, pengadaan, pengelolaan dan bimbingan pendayagunaan sarana penyuluhan; e. Perencanaan, pengadaan, penyebaran dan bimbingan pengembangan materi penyuluhan. Pasal 19 (1) (2) Sub Dinas Bina Penyuluan erdiri dari : a. Seksi Tata Penyuluhan; b. Seksi Kelembagaan, Tenaga dan Sarana. Seksi-Seksi sebagaimana tersebut ayat (1) Pasal ini masingmasing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Sub Dinas Bina Penyuluhan. Pasal 20 (1) Seksi Tata Penyuluhan mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada para penyuluh perikanan dalam penyusunan dan pelaksanaan program penyuluhan, penerapan metoda dan sistem kerja penyuluhan, identifikasi faktor penentu, rekayasa sosial dan ekonomi bimbingan serta supervisi pelaksanaan penyuluhan. Seksi Kelembagaan, Tenaga dan Sarana mempunyai tugas menyusun rencana kebutuhan dan mendayagunakan tenaga Penyuluh, merencanakan, mengadakan dan mengelola sarana penyuluhan, memperbanyak dan menyebarkan materi penyuluhan serta memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada para Penyuluh Perikanan dalam pembinaan dan pengembangan kelembagaan tani, peningkatan pengetahuan dan ketrampilan

(2)

tenaga penyuluh, penggunaan sarana penyuluhan dan perumusan serta penyiapan materi penyuluhan. Pasal 21 Sub Dinas Bina Sumber Hayati mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Perikanan di Bidang pembinaan sumber hayati perikanan. Pasal 22 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 21 Peraturan Daerah ini, Sub Dinas Bina Sumber Hayati mempunyai fungsi: a. Penyiapan bahan dan pelaksanaan inventarisasi, identifikasi, analisis perhitungan dan pemetaan potensi sumberdaya ikan di perairan umum, serta perhitungan dan pemetaan potensi lahan budi daya; b. Penyiapan bahan dan pelaksanaan penyusunan petunjuk operasional pengawasan penangkapan ikan, memantau, mengevaluasi dan memberikan bimbingan pelaksanaan pengawasan penangkapan ikan; c. Penyiapan bahan dan pelaksanaan pembimbingan alokasi dan pengendalian pemanfaatan sumberdaya ikan di perairan air tawar, air payau dan laut. d. Penyiapan bahan dan pelaksanaan inventarisasi, identifikasi dan bimbingan operasional perlindungan sumberdaya ikan dan lingkungannya yang meliputi pencegahan dan pemberantasan hama dan penyakit, konservasi dan rehabilitasi sumberdaya ikan kritis dan langka serta pencegahan dan penanggulangan pencemaran perairan. Pasal 23 (1) Sub Dinas Bina Sumber Hayati terdiri dari : a. Seksi Identifikasi Sumberdaya Ikan; b. Seksi Pengawasan Penangkapan Ikan; c. Seksi Pengendalian Sumberdaya Ikan; d. Seksi Perlindungan Sumberdaya Ikan dan Lingkungan. Seksi-Seksi sebagaimana tersebut ayat (1) Pasal ini masingmasing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Sub Dinas Bina Sumber Hayati. Pasal 24 (1) Seksi Identifikasi Sumberdaya Ikan mempunyai tugas melakukan

(2)

(2)

(3)

(4)

inventarisasi, identifikasi dan analisis serta perhitungan dan pemetaan potensi budidaya ikan di perairan umum, serta perhitungan dan pemetaan potensi lahan budidaya. Seksi Pengawasan Penangkapan Ikan mempunyai tugas menyusun petunjuk operasional pengawasan penangkapan ikan, memantau, mengevaluasi dan memberikan bimbingan pelaksanaan pengawasan penangkapan ikan di laut dan di perairan umum. Seksi Pengendalian Sumberdaya Ikan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan teknis, pengumpulan dan pengolahan data hasil pemantauan dan pengendalian pemanfaatan penetapan alokasi sumberdaya ikan laut, air tawar dan air payau. Seksi Perlindungan Sumberdaya Ikan dan Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan inventarisasi, identifikasi dan bimbingan operasional perlindungan sumberdaya ikan dan lingkungan, meliputi pencegahan dan pemberantasan hama penyakit, konservasi dan rehabilitasi sumberdaya ikan kritis dan langka serta pencegahan dan penanggulangan pencemaran perairan. Pasal 25

Sub Dinas Bina Usa Tani/Nelayan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Perikanan di bidang usaha tani/nelayan. Pasal 26 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 25 Peraturan Daerah ini, Sub Dinas Bina Usaha Tani/Nelayan mempunyai fungsi: a. Penyiapan bahan dan pelaksanakan analisis usaha petani nelayan, bimbingan permodalan, pengelolaan dan kerjasama usaha perikanan; b. Pelayanan dan pengawasan perijinan usaha perikanan yang meliputi pelayanan informasi perijinan, prosedur dan tata cara permohonan ijin usaha, serta pemantauan pelaksanaan ijin usaha perikanan; c. Penyiapan bahan dan pelaksanaan bimbingan teknologi penanganan dan pengolahan hasil perikanan, pembinaan dan pengawasan mutu meliputi produk, tenaga, sarana, prosedur dan metode pengujian serta unit pengolahan hasil perikanan; d. Penyiapan bahan dan pelaksanaan bimbingan dan pengembangan pemasaran hasil perikanan meliputi analisis pasar, pemantauan dan penyebaran informasi pasar serta promosi hasil perikanan di dalam maupun di luar negeri. Pasal 27

(1)

(2)

Sub Dinas Bina Usaha Tani/Nelayan terdiri dari : a. Seksi Pembinaan Usaha; b. Seksi Perijinan Usaha; c. Seksi Pengolahan dan Pembinaan Mutu; d. Seksi Pemasaran. Seksi-Seksi sebagaimana tersebut ayat (1) Pasal ini masingmasing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Sub Dinas Bina Tani/Nelayan. Pasal 28

(1) (2)

(3)

(4)

Seksi Pembinaan Usaha mempunyai tugas melakukan analisis usaha tani/nelayan, bimbingan permodalan, pengelolaan dan kerjasama usaha perikanan. Seksi Perijinan Usaha mempunyai tugas melakukan pelayanan dan pengawasan perijinan usaha perikanan yang meliputi pelayanan informasi perijinan, prosedur dan tatacara permohonan ijin usaha serta pemantauan pelaksanaan ijin usaha perikanan. Seksi Pengolahan dan Pembinaan Mutu mempunyai tugas melakukan bimbingan teknologi penanganan dan pengolahan hasil perikanan, pembinaan dan pengawasan mutu yang meliputi produk, tenaga, sarana, prosedur dan metoda pengujian serta unit pengolahan hasil perikanan. Seksi Pemasaran mempunyai tugas melakukan bimbingan dan pengembangan pemasaran hasil perikanan meliputi analisis pasar, pemantauan dan penyebaran informasi pasar serta promosi hasil perikanan di dalam maupun di luar negeri. Pasal 29

Sub Dinas Bina Prasarana mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Perikanan di bidang pembinaan prasarana perikanan dan pemukiman Petani Ikan dan Nelayan. Pasal 30 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 29 Peraturan Daerah ini Sub Dinas Bina Prasarana mempunyai fungsi : a. Penyiapan bahan dan pelakasanaan inventarisasi, identifikasi, rancangan dan skala prioritas pembangunan, pengembangan dan rehabilitasi prasarana pengangkapan ikan dan sarana kelengkapannya serta bimbingan dan pengawasan pelaksanaannya; b. Perumusan, pengembangan dan pembinaan pola tata operasional dan tatalaksana serta jasa pengusahaan pelabuhan perikanan dan pangkalan pendaratan ikan; c. Penyiapan bahan dan pelaksanaan inventarisasi, identifikasi

d.

dan penyusunan rancangan pembangunan, pengembangan dan rehabilitasi prasarana budidaya serta kelengkapannya dan merumuskan pola tatalaksana pengelolaannya; Penyiapan bahan dan pelaksanaan inventarisasi, identifikasi dan penyusunan rancangan pembangunan, pengembangan dan rehabilitasi serta pembinaan pemukiman Petani Ikan dan Nelayan serta lingkungannya. Pasal 31

(1)

(2)

Sub Dinas Bina Prasarana terdiri dari : a. Seksi Prasarana Penangkapan Ikan; b. Seksi Tata Operasional Pelabuhan Perikanan; c. Seksi Prasarana Budidaya; d. Seksi Lingkungan Pemukiman Petani Ikan dan Nelayan. Seksi-Sesksi sebagaimana tersebut ayat (1) Pasal ini masingmasing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Sub Dinas Prasarana. Pasal 32

(1)

(2)

(3)

(4)

Seksi Prasarana Penangkapan Ikan mempunyai tugas melakukan inventarisasi, identifikasi, menyiapkan rancangan dan skala prioritas pembangunan, pengembangan dan rehabilitasi prasarana penangkapan ikan dan sarana kelengkapannya serta pembinaan dan pengawasannya. Seksi Tata Operasional Pelabuhan Perikanan mempunyai tugas merumuskan, membina dan mengembangkan pola tata operasional dan tatalaksana serta jasa perusahaan pelabuhan perikanan dan pangkalan pendaratan ikan. Seksi Prasarana Budidaya mempunyai tugas melakukan inventarisasi, identifikasi serta menyusun rancangan pembangunan, pengembangan dan rehabilitasi prasarana budidaya dan sarana kelengkapannya, serta merumuskan petunjuk teknis pengelolaannya. Seksi Lingkungan Pemukiman Petani Ikan dan Nelayan mempunyai tugas melakukan inventarisasi, identifikasi serta menyusun rancangan pembangunan pengembangan dan rehabilitasi serta pembinaan pemukiman Petani Ikan dan Nelayan serta lingkungannya. Pasal 33

(1) (2)

Unit Pelaksana Teknis Dinas mempunyai kedudukan sebagai unsur pelaksana tehnis operasional Dinas Perikanan. Pembentukan dan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas akan

diatur kemudian dengan Peraturan Daerah tersendiri. Bagian Kelima Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 34 (1) (2) (3) (4) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan teknis perikanan di bidang keahliannya masingmasing. Kelompok Jabatan Fungsional dapat dibagi dalam Sub-Sub Kelompok sesuai dengan kebutuhan dan keahlian masing-masing dipimpin oleh seorang Tenaga Fungsional Senior. Jumlah Tenaga Fungsional ditentukan berdasarkan sifat, jenis dan beban kerja. Pembinaan terhadap Tenaga Fungsional dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB IV TATA KERJA Pasal 35 (1) Dalam melaksanakan tugas Kepala Dinas, Kepala Bagian, Kepala Sub Dinas, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Ketua Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi secara vertikal dan horisontal. Setiap Kepala Satuan Organisasi di lingkungan Dinas Perikanan bertanggungjawab dalam memimpin, memberikan bimbingan, petunjuk, perintah dan mengawasi serta mengendalikan pelaksanaan tugas bawahan. Pasal 36 (1) (2) Setiap bawahan di lingkungan Dinas Perikanan wajib mematuhi petunjuk, perintah dan bertanggungjawab kepada atasan serta wajib melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasan. Dalam rangka menjamin kelancaran pelaksanaan tugas, bawahan dapat memberikan saran-saran pertimbangan kepada atasan. Pasal 37 (1) (2) Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas dapat mengadakan hubungan kerja secara fungsional dengan instansi lain. Dalam melaksanakan tugas Dinas Perikanan wajib menyelenggarakan koordinasi secara fungsional dengan Dinas

(2)

Perikanan Daerah Yogyakarta.

Tingkat

II

se

Propinsi

Daerah

Istimewa

Pasal 38 (1) Setiap Kepala Satuan Organisasi di lingkungan Dinas Perikanan wajib menyampaikan laporan tepat pada waktunya sesuai dengan bidang tugas masing-masing kepada Kepala Dinas yang selanjutnya ditampung dan diolah sebagai bahan laporan Kepala Dinas kepada Gubernur Kepala Daerah. Dalam menyampaikan laporan kepada atasan masing-masing tembusan laporan tersebut disampaikan kepada Satuan Organisasi lain di lingkungan Dinas Perikanan yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. BAB V KEPEGAWAIAN Pasal 39 Susunan jenjang pangkat dan jabatan Dinas Perikanan diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 40 Segala peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang Organisasi dan Tatakerja Dinas Perikanan beserta pelaksanaannya tetap berlaku sampai dengan diundangkannya Peraturan Daerah ini. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 41 (1) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah, Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 1960 tentang Susunan Organisasi dan Formasi pegawai Instansiinstansi Pemerintah Daerah Daerah istimewa Yogyakarta (yang mengatur Dinas Pertanian Rakyat dan Perikanan Darat) dan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 1980 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tatakerja Dinas Perikanan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, sepanjang mengenai Susunan Organisasi, dan Tatakerjanya dinyatakan tidak berlaku lagi.

(2)

(2)

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur kemudian oleh Gubernur Kepala Daerah. Pasal 42 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Ditetapkan di Yogyakarta pada tanggal 23 Nopember 1996 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Ketua, ttd. H. SOEDARNO SETOPRADJOKO ttd, PAKU ALAM VIII PENJABAT GUBERNUR KEPALA DAERAH ISITMEWA YOGYAKARTA

Disahkan Oleh Menteri Dalam Negeri Dengan Surat Keputusan Nomor: 7 Tahun 1998 Tanggal : 8 Januari 1998 Diundangkan dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Seri : D Nomor: 9 Tanggal : 23 Juni 1998 PLH. SEKRETARIS WILAYAH/DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ttd. IR. SOEBEKTI SOENARTO NIP. 080016744 PENJELASAN PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 20 TAHUN 1996

TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA DINAS PERIKANAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA I. PENJELASAN UMUM. Sebagai tindak lanjut pelaksanaan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 1992 jo Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 1993 tersebut, telah dikeluarkan surat kawat Menteri Dalam Negeri tertanggal 6 Nopember 1995 Nomor: 061/3677/Sj perihal Pola Organisasi Dinas Daerah, Dinas Perikanan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ditetapkan dalam pola maksimal yang terdiri dari satu Bagian Tata Usaha dan lima Sub Dinas. Untuk meningkatkan dayaguna dan hasilguna pelaksanaan tugas dibidang perikanan dimaksud, perlu meninjau kembali Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 1980 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi Dan Tatakerja Dinas Perikanan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan berpedoman pada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi Dan Tatakerja Dinas Perikanan Daerah. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, perlu menetapkan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tentang Organisasi dan Tatakerja Dinas Perikanan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 s.d 5 Pasal 6 ayat (1) ayat (2) : : : Cukup jelas. Cukup jelas. Yang dimaksud Sekretaris adalah Kepala Bagian Tata Usaha yang sehari-hari melaksanakan fungsi Sekretaris. Cukup jelas. Cukup jelas. Yang dimaksud dengan analisis data adalah menyiapkan, mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data perikanan sebagai Unit Pengolah

ayat (3) s.d (6): Pasal 7 s.d 11 Pasal 12 ayat (1) : :

Data Lokal Fungsional serta menyiapkan data yang bersifat strategis kepada Kantor Pengolahan Data Elektronik Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Yang dimaksud dengan penyajian data adalah penyajian data yang meliputi data primer, sekunder dalam bentuk statistik dan penyajian data lainnya. Yang dimaksud dengan tatalaksana adalah sistem dan prosedur kerja berdasarkan peraturan yang berlaku agar tercapai dayaguna dan hasilguna. Cukup jelas. Cukup jelas. Yang dimaksud dengan analisis kebutuhan adalah uraian tentang kebutuhan yang diperlukan dalam pengelolaan produksi perikanan. Yang dimaksud dengan verifikasi adalah pembuktian atas mutu sarana produksi perikanan. huruf b : Yang dimaksud dengan perairan umum adalah suatu wilayah perairan yang mempunyai batas batas-batas tertentu dan tidak dimiliki serta dibudidayakan oleh seseorang. Cukup jelas. Yang dimaksud dengan pola produksi perikanan adalah metode dan jenis serta tingkat teknologi budidaya atau produksi perikanan. Cukup jelas. Cukup jelas.

ayat (2) s.d (4): Pasal 13 Pasal 14 huruf a : :

huruf c huruf d

: :

Pasal 15 Pasal 16 ayat (1)

: :

ayat (2)

Yang dimaksud dengan teknologi budidaya spesifik Daerah adalah teknik budidaya yang kas dan masih hidup di Daerah, seperti pemijahan sistem Cangkringan. Yang dimaksud dengan teknologi anjuran dibidang budidaya adalah teknik budidaya yang cocok dan efektif disuatu Daerah serta direkomendasi oleh Dinas Perikanan.

ayat (3)

Yang dimaksud dengan teknologi penangkapan spesifik Daerah adalah teknik penangkapan yang khas dan masih hidup di Daerah seperti alat tangkap krendet dan jaring ered. Yang dimaksud dengan teknologi anjuran dibidang penangkapan adalah teknik penangkapan yang cocok dan efektif disuatu perairan serta direkomendasi oleh Dinas Perikanan.

ayat (4) Pasal 17 Pasal 18 huruf a

: : :

Cukup jelas. Cukup jelas. Yang dimaksud dengan rekayasa sosial adalah upaya peningkatan pengembangan faktor-faktor sosial dalam rangka memantapkan organisasi kelompok tani. Yang dimaksud dengan rekayasa ekonomi adalah upaya peningkatan dan pengembangan faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi usaha Tani Nelayan untuk memperoleh pendapatan yang optimal.

huruf b s.d. c Pasal 19 s.d. 21 Pasal 22 huruf a

: : :

Cukup jelas. Cukup jelas. Yang dimaksud dengan perairan umum

meliputi danau, sungai, waduk, rawa dan genangan air lainnya. huruf b s.d. c huruf d : : Cukup jelas. Yang dimaksud dengan sumberdaya ikan kritis adalah sumberdaya ikan yang keberadaannya semakin berkurang dan bila tidak diadakan perlindungan akan menuju kepunahan. Cukup jelas. Cukup jelas. Yang dimaksud dengan konservasi dan rehabilitasi sumberdaya ikan kritis adalah usaha perlindungan dan penyebaran kembali sumberdaya ikan kritis. Cukup jelas. Cukup jelas. Yang dimaksud dengan tata operasional dan tatalaksana adalah metode tatakerja dan tatacara pelaksanaan kerja di lapangan/pelabuhan perikanan agar berdayaguna dan berhasilguna. Cukup jelas. Cukup jelas. Cukup jelas. Pembinaan terhadap Tenaga Fungsional sesuai dengan fungsinya dilakukan oleh instansi yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja antara lain Kanwil Departemen Pertanian, Dirjen Perikanan, sedanagkan pembinaan umum dilakukan oleh Kepala Dinas.

Pasal 23 Pasal 24 ayat (1) s.d. (3) ayat (4)

: : :

Pasal 25 s.d. 31 Pasal 32 ayat (1) ayat (2)

: : :

ayat (3) s.d (4): Pasal 33 Pasal 34 ayat (1) s.d. (3) ayat (4) : : :

Pembinaan kepegawaian dalam kaitannya dengan penentuan angka kredit dilaksanakan oleh suatu tim. Pasal 35 ayat (1) : Yang dimaksud dengan Ketua Kelompok Jabatan Fungsional adalah Ketua Kelompok Jabatan Fungsional yang berfungsi sebagai koordinator semua Tenaga Fungsional yang ada pada Dinas Perikanan. Yang dimaksud dengan Kepala Satuan Organisasi adalah Kepala Dinas, Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Sub Dinas, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi dan Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas. Cukup jelas.

ayat (2)

Pasal 36 s.d 12 Lampiran lihat fisik.

You might also like