You are on page 1of 4

Anatomi sinus paranasal Sinus paranasal merupakan rongga udara berlapis mukosa pada tulang kranium, yang berhubungan

dengan rongga hidung dan meliputi sinus frontalis, sinus etmoidalis, sinus maksilaris, dan sinus sfenoidalis. Sinus maksila Sinus maksila sudah terbentuk sejak lahir dalamm ukuran kecil dan bertambah besar sampai ukuran maksimal pada dewasa.2 Sinus ini merupakan sinus paranasal yang terbesar dan berbentuk pyramid.3 Dinding anterior sinus ialah permukaan fasial os maksila yang disebut fosa kanina, dinding posterior adalah permukaan infra-temporal maksila, dinding medialnya ialah dinding lateral rongga hidung, dinding superiornya ialah dasar orbita dan dinding inferiornya ialah prosesus alveolaris dan palatum. Ostium sinus maksila berada di sebelah superior dinding medial sinus dan bermuara ke hiatus semilunaris melalui infundibulum etmoid.3

Sinus frontal Sinus frontal mulai terbentuk sejak bulan keempat fetus.3 Sinus frontal merupakan ekstensi sel-sel infundibulum etmoid dan mencapai pertumbuhan penuh antara umur 8 dampai 15 tahun. 2 Siinus frontal kanan dan kiri biasanya tidak simetris, kurang lebih 15% orang dewasa hanya mempunyai satu sinus frontal dan kurang lebih 5% sinus frontalnya tidak berkembang.3

Sinus frontal terletak di os frontal dan dipisahkan oleh septum tulang yang tipis.4 Dasar sinus frontal adalah lamina tulang yang tipis yang memisahkannya dengan orbita.4 Sinus frontal berdrenase melalui ostiumnya yang terletak di resesus frontal, yang berhubungan dengan infundibulum etmoid.3

Sinus etmoid

Sinus etmoid terletak di antara orbita dan rongga nasal. Sinus etmoid juga dikenal sebagai ethmoidal labyrinth dan dibagi menjadi etmoid anterior dan etmoid posterior. 2 Sinus etmoid anterior bermuara di meatus medius. Ukuran dari anterior ke posterior 4-5 cm, tinggi 2,4 cm dan lebarnya 0,5 cm di bagian anterior dan 1,5 cm di bagian posterior.

You might also like