You are on page 1of 8

PD

H F-XC A N GE

PD

H F-XC A N GE

O W !

bu

to

lic

lic

to

bu

N
.c

O W !
w
.d o

.d o

c u-tr a c k

c u-tr a c k

.c

Penerapan Teknologi Computerized Numerical Control ( CNC ) dan Kompetensi Mekatronika dengan Implementasi CNC Smart Lab pada Institusi Pendidikan (Sistem Pendidikan berbasis Produksi) untuk Peningkatan Industri Permesinan di Indonesia

Krisnohasmoro Murti, Dipl Ing FH Ketua Jurusan Mekatronika, Asst. 2 Direktur Marketing ATMI St Mikael Surakarta

1.

PENDAHULUAN

Dalam upaya meningkatkan peran serta industri dalam pengembangan sumberdaya manusia, Akademi Tehnik Mesin Industri (ATMI) Surakarta yang berdiri sejak tahun 1968 dibawah naungan Yayasan KARYA BAKTI Surakarta berkembang menjadi institusi pendidikan tinggi yang mempunyai pengaruh cukup besar pada pendidikan profesional khususnya di bidang Teknik Mesin Industri (Teknik Manufaktur). Yayasan KARYA BAKTI Surakarta sebagai badan hukum yang menaungi ATMI Surakarta didirikan dengan Akta Notaris Nomor 44 Tanggal 21 Mei 1964. Keterkaitan dengan dunia industri dan dunia usaha sangat besar dalam bentuk jasa industri dan penggunaan lulusannya. ATMI Surakarta yang diawal hanya mampu menerima 25 mahasiswa per tahun (karena persyaratan sarana praktek yang sangat mahal) berkembang menjadi 180 mahasiswa per tahun. Dinamika lapangan kerja saat ini dan yang akan datang membutuhkan sumber daya yang mampu beradaptasi secara cepat dan tepat. Untuk menjawab tantangan tersebut ATMI Surakarta yang mempunyai jurusan Teknik Manufaktur berusaha untuk melengkapinya dengan 2 (tiga) program studi baru, yaitu Teknik Mekatronika dan Teknik Perancangan Mekanik / Mesin. Program studi baru ini merupakan penerapan dari teknologi terintegrasi, yang dijabarkan secara langsung pada kurikulum teori maupun praktek dan unit produksi yang menjadi unit kerja praktek mahasiswa selama 3 th pendidikan di ATMI. Keterlibatan ATMI dalam program pengembangan pendidikan kejuruan dengan meng-up grade 5 SMK negeri dan dijadikan bagian dari IGI (Indonesian German Institute) dengan SCTC (Surakarta Competency Technology Center) yang melatih guruguru SMK jurusan mesin perkakas. Tingkat kebutuhan tenaga kerja siap pakai yang langsung bisa berorientasi di dunia industri menjadi tantangan ATMI Surakarta untuk mengisi kekurangan tersebut. Dengan sistem perkuliahan yang berdasar pada sistem pendidikan berbasis produksi, kurikulim ATMI Surakarta terdiri dari 33,3% kuliah teori dan 66,7% kuliah praktek, yang diselenggarakan dalam 6 (enam) semester atau dalam 3 (tiga) tingkat, dengan menggunakan sistem gugur tingkat. Penerapan ISO 9001:2000 untuk bidang edukasi menjadi jaminan adanya perbaikan yang berlanjut dalam sistem perkuliahan.

Krisnohasmoro Murti

Page 1 of 8

w
w

w
w

PD

H F-XC A N GE

PD

H F-XC A N GE

O W !

bu

to

lic

lic

to

bu

N
.c

O W !
w
.d o

.d o

c u-tr a c k

c u-tr a c k

.c

2.

MEKATRONIKA PADA SISTEM PENDIDIKAN BERBASIS PRODUKSI

Pesatnya kemajuan serta meluasnya perkembangan infrastruktur informasi global telah mengubah pola dan cara kegiatan bisnis, industri, perdagangan, dan pemerintah. Perkembangan ekonomi berbasis ilmu pengetahuan dan informasi telah menjadi paradigma global yang dominan. Kemampuan untuk terlibat secara efektif dalam program inovasi akan menentukan masa depan kesejahteraan bangsa. Mekatronika sebagai way of thinking berorientasi ke pasar modern dan sebagai bidang yang mengkombinasikan secara sinergis mechanical engineering, electronic engineering, dan software engineering, sangat penting untuk mengatasi persoalan teknologi industri modern.

Gambar 1. Struktur Mekatronika Bagaimana Mekatronika diuraikan dalam kelompok kecil sesuai dengan kebutuhan dari pasar untuk terciptanya inovasi produk dan sistem.

Mekatronika sebagai paradigma yang ditujukan untuk pemajuan ilmu dan teknologi dan pemanfaatannya untuk pengembangan produk dan sistem, terutama untuk mendukung pembangunan nasional dan peningkatan daya saing bangsa.

Krisnohasmoro Murti

Page 2 of 8

w
w

w
w

PD

H F-XC A N GE

PD

H F-XC A N GE

O W !

bu

to

lic

lic

to

bu

N
.c

O W !
w
.d o

.d o

c u-tr a c k

c u-tr a c k

.c

Industry Market oriented Market justification

Production unit
Practice

Theory

Gambar 2. Mechatronic Market Oriented Educational Paradigm Cara pandang untuk semakin menjadikan sektor pendidikan sebagai bagian dari jawaban untuk kebutuhan industri dan masyarakat secara umum, dan menjadikan edukasi juga menjadi bagian yang tidak terpisah dari proses pendekatan yang sistematik, interaktif dan juga bukanlah menjadi bagian yang terpisah dari dinamika inovasi karena selalu berorientasi pada kebutuhan riil industri pada umumnya.

40 hou rs / wee k

20% 20%

Production only Education & Production

n n n

60%

Education only

Full-Time 40 hours / week intensive student assistance Business Ethic (honesty, transparency)

Gambar 3. Mechatronic Job Field Distribution Pembagian area praktek dan teori sebagai konsekuensi ilmiah penerapan sistem pendidikan yang berbasis produksi, dan juga sebagai upaya untuk pendekatan ke atmosfer industri sebagai pendukung proses pembelajaran di pendidikan tinggi.

Krisnohasmoro Murti

Page 3 of 8

w
w

w
w

PD

H F-XC A N GE

PD

H F-XC A N GE

O W !

bu

to

lic

lic

to

bu

N
.c

O W !
w
.d o

.d o

c u-tr a c k

c u-tr a c k

.c

D3 (A. Md)

Me cha tro nic Eng ine erin g

Medical Tech, Energy Mechatronic System Design CAD/CAM, CNC Tech CNC Smart Laboratory Software & Hardware Design Applied Technology
Conventional Machines and Basic ET/EL

Advance Technology / Flexibility

3rd year

Sense of EFFICIENCY

2nd year

Basic Technology Benchwork

Sense of QUALITY

1st year

Entry : technical high school & high school


Gambar 5. Mechatronics Training Program Penyebaran proses pembelajaran di mekatronika dan juga penjaminan mutu di setiap tingkatnya dengan memfokuskan target capaian pada setiap tingkat. Kualifikasi Diploma-3 Teknik Mekatronika, disiapkan untuk mampu merancang, merencanakan dan membuat perangkat kendali servomekanis pada bidang manufaktur, dengan berpedoman pada Mutu (Quality), keefektifan biaya (Cost effektiveness) dan ketepatan penyelesaian serta penyerahan (Delivery), mengetahui metode pemeliharaan dan perbaikan perangkat kendali, mampu menjadi teknisi dibidang CNC Technology Medical Technology Energy Control System. Disamping itu, memahami etika profesi dan makna kerjasama serta memahami nilai-nilai keselamatan dan kesehatan kerja. Sebagai tambahan pada kompetensi utamanya adalah mengetahui prinsip-prinsip kewirausahaan dan siap beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Pengembangan kompetensi mekatronika ini adalah strategi yang tepat di dalam mendukung pengembangan daerah dan nasional. Ide dasarnya adalah bagaimana lembaga Pendidikan Tinggi dan Pendidikan Vokasi dapat berperan didalam memanfaatkan hasil pengembangan inovasi sistem mekatronika sebagai agen pembaharuan didalam masyarakat serta berkontribusi terhadap pengembangan daerah melalui peningkatan kemampuan industri berbasis teknologi dalam menciptakan lapangan kerja serta meningkatkan daya saing nasionalnya. Terutama sebagai upaya untuk meningkatkan dan mendukung litbang dan / atau upaya inovasi bagi perkembangan industri mesin perkakas di Indonesia.

Krisnohasmoro Murti

Page 4 of 8

w
w

w
w

PD

H F-XC A N GE

PD

H F-XC A N GE

O W !

bu

to

lic

lic

to

bu

N
.c

O W !
w
.d o

.d o

c u-tr a c k

c u-tr a c k

.c

3.

LANGKAH STRATEGIS PENERAPAN TEKNOLOGI CNC DENGAN CNC SMART LABORATORY

3.1 Konsep CNC Smart Laboratory Secara umum penerapan teknologi CNC pada institusi pendidikan sebagai langkah pengembangan mekatronika dalam desain, rekayasa , dan produksi adalah sebagai berikut:

CNC programming

(EDU Lathe & EDU MILL

CNC Machining

CNC Machine
Troubleshooting

SMART LAB
CAM application
CNC Machine Building CNC Machine Maintenance

Gambar 6. CNC Smart Laboratory Concept Secara ringkas, dari penerapan teknologi CNC dengan CNC Smart Laboratory sebagai langkah strategis dan acuan bersama untuk melaksanakan kegiatan engineering, produksi dan juga inovasi produk maupun sistem, terdiri dari : 1. CNC Machining, untuk pemahaman dan implementasi secara langsung bagaimana memproduksi barang dengan menggunakan mesin CNC. 2. CNC Programming, untuk pemahaman dan implementasi pembuatan program untuk pengoperasian mesin CNC dan pembuatan produk. 3. CAM Application, pemahaman dan implementasi software pendukung untuk rekayasa dan pembuatan produk mesin CNC. 4. CNC Machine Building, pemahaman dan penerapan kompetensi mekatronika secara riil pada rekayasa produk mesin CNC 5. CNC Machine Maintenance dan CNC Trouble Shooting, penerapan kompetensi mekatronika sebagai upaya mendukung keberlanjutan dari sebuah produk mesin CNC .

Krisnohasmoro Murti

Page 5 of 8

w
w

w
w

PD

H F-XC A N GE

PD

H F-XC A N GE

O W !

bu

to

lic

lic

to

bu

N
.c

O W !
w
.d o

.d o

c u-tr a c k

c u-tr a c k

.c

3.2 Konsep CNC Machine Building

Alignment Technology

Mechanical Designing

Assembly Technolog y

Electrical Designing

Controller Programmin g

Testing and Commissioni ng

Gambar 7. CNC Machine Building Concept Pengembangan kompetensi mekatronika pada CNC Machine building secara garis besar adalah familiar dengan kompenen mekanik maupun elektronik, Teknologi Stepper/Servo, Sistem Pneumatik, Teknologi sensor, Teknologi Programmable Logic Controller (PLC) dan lebih detail dibagi sebagai berikut : 1. Alignment Technology, berupa teknik pengukuran untuk semua bagian secara mekanis, misal ; kerataan, ketegaklurusan, akurasi ukuran part mekanik dst. 2. Mechanical Designing, berupa spesifikasi dan determinasi komponen, seleksi komponen, Brainstorming/ Conceptual Design, dan Design Management System 3. Electrical Designing, berupa desain circuit dan wiring elektronik, konfigurasi komponen elektronik dan Electrical Wiring dan Electrical Troubleshooting 4. Assembly Technology, berupa Quality Control of Parts, Assembly and Alignment dan Assembly Management System 5. Controller Programming, berupa metode dan teknik pemograman pengendali mesin CNC 6. Testing and Commissioning, berupa proses optimalisasi software dan harware pada mesin CNC dan juga pengetesan untuk mengetahui potensi perbaikan pada software maupun hardwarenya (Function/Module/System Test, Reliability Testing, Testing and Commissioning Management System )

Krisnohasmoro Murti

Page 6 of 8

w
w

w
w

PD

H F-XC A N GE

PD

H F-XC A N GE

O W !

bu

to

lic

lic

to

bu

N
.c

O W !
w
.d o

.d o

c u-tr a c k

c u-tr a c k

.c

4.

REKAYASA PRODUK DI ATMI SOLO

Beberapa contoh hasil rekayasa produk permesinan di ATMI Solo, sebagai bentuk komitmen terkait dengan kompetensi mekatronika pada Sistem Pendidikan Berbasis Produksi ( lihat juga Lampiran ) dan juga penerapan Strategic Business Unitpada Unit Produksi : 1. Special Purpose Machine untuk Industi Otomotif 2. Special Purpose Machine Industri Manufaktur. 3. CNC Milling Machine dan CNC Lathe Machine untuk Institusi pendidikan dan Industri 4. Hospital Equipment untuk pasar Indonesia 5. Teknologi Tepat Guna untuk Industri Kecil dan Menengah 6. Disain untuk optimalisasi pada pendukung produksi di Industri Manufaktur.

5. PENUTUP
Kerjasama lembaga Pendidikan Tinggi Profesional, Pendidikan Vokasi dan industri serta usaha bisnis dipicu dengan adanya perubahan yang sangat cepat dalam budaya dunia usaha sebagai perubahan teknologi informasi komunikasi dan komputer yang memberi peluang yang luas pada penerapan serta pengembangan hasil penelitian berbasis teknologi di dalam kehidupan sehari hari. Menjual barang dan jasa yang diproduksi oleh metode baru berbasis teknologi dan pasar baru yang tercipta adalah bentuk keberhasilan dari pencapaian suatu lembaga dalam era ekonomi berbasis pengetahuan. Agar tidak semakin tertinggal terhadap negara-negara maju, Indonesia perlu melakukan terobosan sehingga secara efektif dapat mempercepat pendayagunaan Industri, pendidikan Kejuruan dan juga Pendidikan Tinggi. Di dalam hal ini Pendidikan Tinggi perlu secara proaktif dan dengan komitmen yang tinggi bekerjasama dengan Departemen terkait untuk menumbuhkan komitmen nasional, membentuk lingkungan bisnis yang kompetitif, serta meningkatkan kesiapan Pendidikan Berbasis Produksi untuk mempercepat pengembangan, pendayagunaan teknologi mekatronika secara sistematik dan kesiapan lulusan pendidikan vokasi maupun pendidikan tinggi untuk menjadi penggerak kemajuan industri permesinan di Indonesia. Konsep sinergi antara institusi pendidikan dan industri dapat digambarkan sebagai pendekatan Teaching Factory
System Approach of Teaching Factory
Labour Market oriented Labour Market oriented Training & Education Training & Education Innovation and Innovation and Application Application of new Technologies of new Technologies

Education & Training

Application advanced Technology

Working under industrial Environment

Problem & Performance Problem & Performance oriented Training oriented Training

Gambar 8. System Approach of Teaching Factory The close collaboration with the industry will create opportunities for students to work on real-life projects within time and budget constraints while observing industry standards

Krisnohasmoro Murti

Page 7 of 8

w
w

w
w

PD

H F-XC A N GE

PD

H F-XC A N GE

O W !

bu

to

lic

lic

to

bu

N
.c

O W !
w
.d o

.d o

c u-tr a c k

c u-tr a c k

.c

Pelaksanaan Pendidikan Tinggi Vokasi memerlukan biaya tinggi serta komitmen dan rasa percaya diri yang tinggi bagi semua unsur pelaksana. Dengan sistem pendidikan berbasis produksi ( Production based Education ). Aliran terus menerus dari kebutuhan pasar yang ditangkap lewat unit produksi di ATMI dan diterjemahkan di dalam pengajaran dan pelatihan akan menjamin kontinuitas pendidikan vokasi. Diharapkan tenaga didikan ATMI tidak hanya menjawab kebutuhan pasar, akan tetapi juga bisa mempengaruhi industri manufaktur di Indonesia, dengan membawa nilai nilai yang ditanamkan selama studi di ATMI. Visi yang dibangun ATMI lewat para lulusannya nanti adalah sebuah industri yang adil, hormat akan martabat manusia dan bertanggung jawab atas keseimbangan lingkungan hidup. Demikian juga untuk pendidikan vokasi, kompetensi Mekatronika menjadi bagian untuk berinovasi dalam pengembangan produk dan sistem, terutama pada pendidikan berbasis produksi. Di sisi lain, meningkatnya persaingan dalam industri mendorong untuk semakin memperkuat bidang engineering yang merupakan kolaborasi antara pendidikan tinggi dan industri guna meningkatkan daya saing nasional terutama untuk kemajuan dan kebangkitan industri permesinan di Indonesia. 6. 1. 2. 3. 4. DAFTAR PUSTAKA ATMI Company Profile, 2004 Dr. Karl Heinz Zinnecker (2007), Solo Techno Park ( Draft Business Plan) MTS GmbH ( 2007), Machine Building for PBET System Fachhochschule Fuer Technik St Gallen (2001), Einfuehrung fuer Mechatronic

Krisnohasmoro Murti

Page 8 of 8

w
w

w
w

You might also like