Hormon dan organ berikut berperan dalam peningkatan berat badan:
1. Insulin dan leptin meningkatkan penyimpanan lemak di jaringan adiposa
2. Hormon tiroid dan hormon pertumbuhan mempengaruhi metabolisme lemak
3. Kortisol dapat menyebabkan akumulasi lemak berlebih pada bagian tertentu tubuh
4. Hati dan pankreas terlibat dalam proses metabolisme karbohidrat dan lemak
Hormon dan organ berikut berperan dalam peningkatan berat badan:
1. Insulin dan leptin meningkatkan penyimpanan lemak di jaringan adiposa
2. Hormon tiroid dan hormon pertumbuhan mempengaruhi metabolisme lemak
3. Kortisol dapat menyebabkan akumulasi lemak berlebih pada bagian tertentu tubuh
4. Hati dan pankreas terlibat dalam proses metabolisme karbohidrat dan lemak
Copyright:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online from Scribd
Hormon dan organ berikut berperan dalam peningkatan berat badan:
1. Insulin dan leptin meningkatkan penyimpanan lemak di jaringan adiposa
2. Hormon tiroid dan hormon pertumbuhan mempengaruhi metabolisme lemak
3. Kortisol dapat menyebabkan akumulasi lemak berlebih pada bagian tertentu tubuh
4. Hati dan pankreas terlibat dalam proses metabolisme karbohidrat dan lemak
Copyright:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online from Scribd
NIM : 2009730141 Kelompok : 2 Modul : Sistem endokrin dan metabolisme modul kegemukan Tutor : Dr.dr. Tjahaja Haerani S., SM.SP Park Tanggal : 1 April 2011
3. Hormon dan organ apa saja yang berperan peningkatan berat badan ?
Jawab :
Insulin Insulin mempunyai eIek yang dapat menyebabkan timbulnya penyimpanan lemak di jaringan lemak. Insulin meningkatkan pemakaian glukosa oleh sebagian besar jaringan tubuh, yang secara otomastis akan mengurangi pamakaian lemak sehingga berIungsi sebagai penghemat lemak. Akan tetapi insulin meningkatkan pembentukan asam lemak. Hal ini terutama terjadi bila lebih banyak karbohidrat yang dicerna daripada yang dapat digunakan untuk energi sehingga substrat untuk sintesis lemak akan tersedia. Hampir semua sintesis lemak terjadi di hati dan asam lemak kemudian du transpor dari hati melalui lipoprotein darah ke sel adiposa untuk disimpan. Peran insulin dalam penyimpanan lemak di sel-sel adiposa adalah insulin menghambat kerja lipase peka-hormon, enzim inilah yang menyebabkan hidrolisis trigliserida yang sudah disimpan dalam sel-sel lemak dan oleh karena itu pelepasan asam lemak dari jaringan ke dalam sirkulasi dara terhambat. Insulin juga meningkatkan pengangkutan glukosa melalui membran sel ke dalam sel-sel lemak dengan cara yang sama seperti insulin meningkatkan pengangkutan glukosa ke dalam sel-sel otot.
Leptin eptin yang berperan sebagai regulator utama dalam pengaturan keseimbangan energi. eptin bekerja di reseptor neural pada susunan syaraI pusat, yaitu di hipotalamus 4 untuk meghambat asupan makanan dan meningkatkan penggunaan energi. eptin merupakan hormon yang dihasilkan oleh jaringan lemak yang berIungsi mengatur metabolisme untuk keseimbangan energi dan berat badan. Secara umum leptin berperan dalam menghambat rasa lapar dan meningkatkan metabolisme energi. Pada individu dengan jaringan lemak yang berukuran besar mengandung lebih banyak leptin dibandingkan dengan jaringan lemak yang lebih kecil, sedangkan pada obesitas sering dijumpai adanya resistensi leptin. Keadaan ini terjadi akibat gangguan transportasi leptin pada otak sehingga Hipothalamus pada individu dengan obesitas menjadi kekurangan leptin. eptin akan meningkatkan signal pencadangan lemak dengan didahului penurunan asupan makanan. Fungsi lain leptin adalah menurunkan signaling pencadangan lemak akibat peningkatan asupan makanan dan penurunan penggunaan energi ( metabolic rate yang menurun). eptin yang diikat oleh reseptor neural di Hipothalamus akan menurunkan kadar neuropeptide Y, yang menimbulkan turunnya appetite dan signal sel adiposa untuk penghancuran trigleserida sebagai upaya melepaskan asam lemak bebas kemudian digunakan untuk proses oksidasi, yang dipengaruhi insulin dan beberapa sitokin. Insulin dalam waktu singkat akan mempromosikan uptake glukosa oleh sel adiposa, hal ini terjadi dengan terjadi peningkatan cadangan triacylglyceride dan peningkatan deposit lemak. Peningkatan leptin akan menyebabkan penurunan asupan makanan.
4724n pe7tu2-uhan
Peran hormon dalam eIek metabolik adalah meningkatkan kecepatan sintesis protein, meningkatkan mobilisasi asam lemak dari jaringan,meningkatkan asam lemak dalam darah dan meningkatkan penggunaan asam lemak untuk energi, dan menurunkan kecepatan pemakaian glukosa diseluruh tubuh. Hormon pertumbuhan menurunkan lipogenesis di jaringan adiposa sehingga penurunan lemak bermakna dan berhubungan dengan penambahan massa otot. EIek tersebut diperantarai melalui dua jalur yaitu : O Hormon pertumbuhan menurunkan sensitivitas insulin sehingga terjadi down regulasi ekresi enzim sintase asam lemak dijaringan adiposa. Mekanisme tersebut masih belum jelas, namun GH mungkin mempengaruhi sinyal insulin di tingkat post reseptor O Hormon pertumbuhan dapat menurunkan lipogenesis dengan cara memIosIorilasi Iaktor transkip stat5a dan 5b. Hilangnya stat5a dan 5b pada model knock out memperlihatkan penurunan akumulasi lemak di jaringan adiposa. Mekanisme bagaimana jaringan stat5 meningkatkan penyimpanan lemak masih belum diketahui.
4724n ti74id Peran hormon tiroid dalam metabolisme lemak dan pada dasarnya semua aspek metabolisme lemak juga ditingkatkan dibawah pengaruh hormon tiroid. Secara khusus, lemak secara cepat diangkut dari jaringan lemak, yang menurunkan cadangan lemak tubuh lebih beasar daripada hampir seluruh elemen jaringan lain. Hormon tiroid juga meningkatkan konsentrasi asam lemak bebas didalam plasma dan sangat mempercepat oksidasi asam lemak bebas oleh sel. Meningkatnya hormon tiroid menurunkan konsentrasi kolesterol, IosIolipid, dan trigliserida dalam darah, walaupun sebenarnya hormon ini juga meningkatkan asam lemak bebas. Sebaliknya, menurunnya sekresi tiroid sangat meningkatkan konsentrasi kolesterol, IosIolipid, dan trigliserida plasma dan hampir selalu menyebabkan pengendapan lemak dalam hati.
K47tis4l Kortisol adalah golongan glukokortikoid alam yang merupakan kortikosteroid dengan 21 atom karbon dibentuk dari kolesterol di korteks adrenal yang berada di bagian atas ginjal. Dalam proses pembentukan kortikosteroid ini dibutuhkan bermacam-macam enzim. Sebagian besar kolesterol yang digunakan untuk steroidogenesis (pembentukan steroid) berasal dari luar (eksogen).
Dalam korteks adrenal, kortikosteroid tidak di simpan sehingga harus disintesis terus menerus. Jumlah yang tersedia dalam kelenjar adrenal tidak cukup untuk mempertahankan kebutuhan normal bila biosintesis berhenti, meskipun hanya untuk beberapa menit saja. Oleh karenanya kecepatan biosintesisnya disesuaikan dengan kecepatan sekresinya. Pada hiperkortisolisme mendorong penumpukan emak akan terkumpul secara berlebihan pada jaringan lemak dibagian leher bagian belakang (buIIalo hump), daerah supraklavikula dan juga dimuka (moon Iace), sebaliknya lemak di daerah ekstremitas akan menghilang. Mekanisme bagaimana hormon ini dapat menyebabkan perubahan distribusi lemak yang abnormal belum diketahui; hanya dari keadaan ini dapat disimpulkan bahwa jaringan lemak dalam tubuh adalah heterogen dan kepekaan terhadap hormon yang sama pada satu daerah berlainan dengan jaringan didaerah lain. ati Hati merupakan organ utama yang menstabilkan keseimbangan glukosa (homeostasis) antara absorpsi dan penimbunannya sebagai glikogen. Glikogenini sesudah makan dilepaskan ke dalam sirkulasi untuk menyesuaikan kecepatan pembakaran glukosa oleh jaringan periIer. Hati juga mampu mensintesa glukosa dari molekul-molekul beratom-3C yang berasal dari perombakan lemak dan protein dengan proses gluconeogenesis. Hati membantu proses Beta oksidasi, dimana hati mampu menghasilkan asam lemak dari Asetil Koenzim A. Mengubah kelebihan Asetil Koenzim A menjadi badan keton (Ketogenesis). Mensintesa lipoprotein-lipoprotein saat transport asam-asam lemak dan kolesterol dari dan ke dalam sel, mensintesa kolesterol dan IosIolipid juga menghancurkan kolesterol menjadi garam empedu, serta menyimpan lemak. Hati menghasilkan sekitar separuh kolesterol tubuh, sisanya berasal dari makanan. Sekitar 80 kolesterol yang dibuat di hati digunakan untuk membuat empedu. Kolesterol merupakan bagian penting dari setiap selaput sel dan diperlukan untuk membuat hormon-hormon tertentu (termasuk hormon estrogen, testosteron dan hormonadrenal). Panc7eas Setiap kali makan karbohidrat (gula), maka kadar glukosa darah akan naik. Sebagai reaksi, pankreas memproduksi dan melepaskan insulin guna memungkinkan absorpsi glukosa oleh sel, sehingga kadar glukosa darah turun lagi dan pankreas menurunkan produksi insulinnya. Dengan
demikian kadar glukosa dapat bervariasi antara batas-batas normal . Selain insulin, hormon pankreas lain yang ikut mengatur metabolisme karbohidrat adalah glukagon. Glukagon merupakan antagonis kerja Insulin. Pada saat puasa atau pada saat otak dan saraI membutuhkanglukosa,Glukagonbekerjamenaikkankadarnya.Glukagon menyebabkan glikogenolisis (p emecahan glikogen) dengan jalan merangsang adenilsiklase, suatu enzim penting untuk mengaktiIkan enzim IosIorilase. Penurunan cadangan glikogen dalam hati menyebabkan bertambahnya deaminasi dan transaminasi asam amino, sehingga glukoneogenesis (pembentukan glukosa baru) jadi lebih aktiI. Ad7enal. Korteks adrenal menghasilkan beberapa hormon steroid diantaranya yaitu mineralokortikoid, dan glukokortikoid. Mineralokortikoid menjaga keseimbangan elektrolit, sedangkan glukokortikoid meningkatkan kadar glukosa darah melalui pemecahan lemak dan protein. Glukokortikoid juga timbul dipicu oleh demam, sakit atau luka inIeksi. ip41isis dan Ti74id. Kelenjar HipoIisis atau pituitari terletak pada dasar otak besar dan menghasilkan bermacam- macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Terdiri atas tiga lobus: anterior, intermediet, dan posterior. obus untermediet hanya ada pada bayi. Pada lobus anterior memproduksi hormon yang berhubungan dengan pengaturan kadar gula darah antara lain : Hormon Pertumbuhan (GH Growth Hormone), ACTH TSH (Thyroid-Stimulating Hormone). Hormon pertumbuhan penting untuk menjaga komposisi kesehatan tubuh dan pertumbuhan anak. Pada orang dewasa berguna untuk menjaga kesehatan otot dan tulang serta mempengaruhi distribusi lemak. emak dan distribusi lemak ini dapat mempengaruhi insulin dan penerimaannya pada sel otot hati dan tulang. ACTH menstmulasi produksi kortisol oleh kelenjar adrenal yang berguna untuk menjaga tekanan darah dan kadar glukosa. Sedang TSH menstimulasi kelenjar tiroid untuk memproduksi tiroksin. Tiroksin berperanan penting pada metabolisme atau konversi energi dari karbohidrat, kolesterol lemak dan protein. Berhubungan erat dengan Iungsi katekolamin. Konsumsi oksigen dan glukosa otak pada hipo maupun hiper sama walaupun pada hipertiroid menunjukkan emosi gelisah, mudah tersinggung dan proses berpikirnya cepat. Emosi inilah yang mungkin mempengaruhi produksi epineIrin yang menekan kerja insulin dan menjadikan kadar gula darah meninggi.
DaItar Pustaka GUYTON & HA buku ajar FISIOOGI KEDOKTERAN edisi 11 IMU PENYAKIT DAAM jilid 3 edisi 5 hLLp//reposlLoryulacld/conLenLs/koleksl/10/a801c98d71daa8cb0d9aa0epd hLLp//pusLakaunpadacld/wpconLenL/uploads/009/09/sel_adlposlL_sebagal_organ_endokrlnpd