You are on page 1of 1

ABSTRAK

KEDUDUKAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM PERGURUAN TINGGI


Oleh VIDO R ARNOLDI

Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) Fakultas Hukum UPH merupakan salah satu wadah penunjang Tridharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. LKBH memberikan pelayanan hukum baik litigasi, non litigasi maupun penyuluhan hukum kepada masyarakat yang kurang mampu dengan prinsip pemberian bantuanhukum untuk masyarakat miskin. Namun pada prakteknya Pasal 31 Undang-Undang Nomor 18 tahun 2003 tentang Advokat menjadi penghabat eksistensi LKBH, adanya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 006/PUU-II/2004 memberikan kedududkan yang berbeda dari sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kedudukan Kelembagaan Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) Fakultas Hukum Perguruan Tinggi setelah Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 006/PUU-II/2004 dan Mekanisme Pemberian Bantuan Hukum oleh LKBH kepada Masyarakat. Pendekatan masalah yang digunakan adalah pendekatan yuridis normatif dan yuridis empiris, data yang digunakan adalah data primer dan sekunder, pengumpulan data dengan wawancara, studi pustaka, dan studi dokumen. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukan bahwa Kedudukan LKBH setelah dikeluarkannya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 006/PUU-II/2004 menjadi lebih diakui dan memiliki kepastian hukum sebagai lembaga yang memberikan layanan dan bantuan hukum melalui jalur litigasi maupun non litigasi bagi masyarakat yang kurang mampu. Mekanisme pemberian bantuan hukum oleh LKBH perguruan tinggi kepada masyarakat yang kurang mampu dilakukan melelui beberapa tahap yang sudah ditentukan. Bantuan hukum secara litigasi berupa menjalankan kuasa, mewakili dan/atau mendampingi, melakukan tindakan hukum lain dalam rangka membela hak dan kepentingan hukum Penerima Bantuan Hukum dalam proses peradilan.

You might also like