Professional Documents
Culture Documents
9. PENDIRIAN
BANGUNAN BAJA
9.1. PEKERJAAN PONDASI DAN BAUT ANGKER 9.1.1
Pekerjaan pondasi Pabrikan bangunan baja mereko mendasikan bahwa semua pondasi bangunan, termasuk di dalamnya ukuran pier, grade beams dan floor slabs harus direncanakan oleh seorang insinyur yang sudah berpengalaman. mereka juga dapat merekomendasikan prosedur penggalian, pembuatan sistem drainase, pembuatan bekisting, kebutuhan baja tulangan dan campuran beton yang dibutuhkan. Hal-hal tersebut dilakukan untuk menjamin ketepatan perencanaan, percepatan pekerjaan, dan pengurangan biaya pelaksanaan. Kualitas bangunan baja yang akan didirikan bergantung juga pada kualitas pondasi yang dibuat. Oleh karena itu pada proses pembuatan pondasi, kerataan dan kehalusan Gambar 9.1 Pondasi lubang dasar galian pondasi serta kehati-hatian selalu menjadi perhatian Pentingnya keakuratan dari posisi untuk menghindari terjadinya keruntukonstruksi pondasi dan baut angker han dinding pondasi yang dimanpada bangunan baja juga harus menfaatkan untuk membentuk pondasi jadi perhatian utama. Kesalahan beton. dalam pembuatan pondasi dan Mengikuti peraturan-peraturan ketidaktepatan posisi baut angker yang berlaku tentang keselamatan adalah kesalahan yang sering terjadi kerja berkaitan dengan keruntuhan dan menyusahkan pada saat proses dinding galian pondasi harus menjadi pendirian bangunan baja. perhatian utama. Langkah-langkah dan metode Apabila dasar galian pondasi tida rata, berikut dapat membantu untuk maka dasar pondasi dibuat bertangga mengurangi biaya akibat kesalahan dengan memasang pier cap pada DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 254
setiap anak tangga tersebut (Gambar 9.1). daerah yang yang diisi dengan adukkan beton tersebut harus benarbenar dipadatkan guna menghindari terjadinya keretakan. Hal lain yang harus menjadi perhatian adalah membuat hasil akhir yang baik dari lantai beton dan menjaga agar elevasi seluruh lantai sesuai dengan yang direncanakan. Keretakan lantai akibat penyusutan dapat dikurangi dengan menyiram air/ membasahi lantai selama proses pengerasannya. Bagian sudut-sudut luar dinding pondasi harus dibentuk tajam dengan sisi-sisi yang lurus dan kerataan bagian atasnya.
Gambar 9.3 Pemasangan baut angker 9.2 PRA PENDIRIAN BANGUNAN BAJA
Gambar 9.2 Menentukan kesikuan pondasi 9.1.2 Pemasangan baut angker Adalah hal yang sangat penting untuk menempatkan baut angker secara akurat sesuai dengan rencana penempatan baut. Pada waktu pemasangan baut angker, semua baut ditempatkan dan dijaga posisinya dengan menggunakan papan peme gang, sehingga mereka akan tetap dalam posisi vertikal dan terletak pada lokasi yang tepat. Sebelum pengecoran dilakukan perlu diperiksa ulang bentuk pondasi dan penempatan baut angker. Pemeriksaan akhir dilakukan pada saat
9.2.1. Jalan masuk ke lokasi proyek Kendaraan yang akan membawa komponen-komponen bangunan harus dipastikan dapat memasuki lokasi pembangunan. Jalan masuk ke lokasi proyek harus dipelajari dan dipersiapkan untuk mendapatkan kondisi terbaik tiba dilokasi. Semua halangan harus dihilangkan, termasuk memperbaiki/ memperkuat kualitas jalan agar dapat dilalui kendaraan berat. Periksaan lokasi untuk menjamin tersedianya area yang cukup untuk pelaksanaan pembangunan. Pemasangan penutup dinding dan atap serta pemasangan penutup sisi
255
Gambar 9.4 Jalan masuk ke lokasi proyek Ketersediaan untuk semua keperluan yang dibutuhkan harus juga dipertimbangkan lebih awal. Hati-hati dengan pemasangan instalasi listrik ataupun fasilitas lainnya untuk menghindari terjadinya resiko bahaya dan kerusakan. Kembangkan secara luas kegiatan kesadaran akan keselamatan kerja untuk mengenalkan para pekerja dengan kondisi yang khas dari lokasi pekerjaan dan bahan-bahan bangunan, beserta dengan kebutuhan praktek kerja yang aman. 9.2.2 Operasi bongkar muat Kegiatan pra perencanaan untuk operasi bongkar muat adalah satu bagian penting dari prosedur pendirian bangunan baja. Hal ini termasuk kehati-hatian, keamanan dan penyimpanan bahan bangunan tersebut. Perencanaan yang rinci tentang bongkar muat ini sangat dibutuhkan
256
Gambar 9.6 Mobil krane Gambar 9.5 Lokasi penempatan alat angkat Gunakan peralatan pengangkat yang sama untuk kegiatan bongkar muat dan pengangkatan bagian-bagian struktur bangunan baja. Biaya untuk penggunaan peralatan pengangkat akan lebih murah jika peralatan tersebut digunakan untuk multifungsi. Segera setelah truk pengangkut bongkar muat, peralatan pengangkat harus mulai merangkai kolom-kolom dan balok ke dalam posisinya masingmasing. 9.2.2.5 Pemeriksaan terhadap barang kiriman Jika pengiriman barang (bahan bangunan) diterima di tempat, ada dua kegiatan pemeriksaan yang harus dilakukan: Jika barang-barang yang dikirim dikemas dalam bentuk boks, peti kayu maupun bundelan berkas-berkas, diterima di lokasi, maka semua barang yang diterima harus di periksa ulang sesuai dengan nota pengiriman barangnya. Apabila selama proses pemeriksaan ditemukan kerusakan, ataupun kekurangan jumlah barang yang dikirim, harus segera dibuat laporan dan diserahkan kepada petugas pengiriman barang pada saat itu juga. Jika kerusakan terjadi pada bagian luar kemasan, maka kemasan tersebut harus dibuka dan diperiksa
9.2.2.4 Perhatian terhadap kabelkabel listrik Karena baja adalah pengantar listrik yang baik, maka kabel-kabel listrik yang menggantung yang akan menjadi sumber energi juga dapat menjadi sumber bahaya. Perhatian yang sangat tinggi harus dilakukan di DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 257
Gambar 9.7 Pengangkutan bahan Peti-peti kayu harus dibuka untuk memeriksa kerusakan akibat kemasukan air, sedangkan untuk peti-peti yang terbuat dari bahan seng galvanis harus selalu dibuka untuk memeriksa kerusakan akibat adanya proses korosi. Apabila bundelan, kotak-kotak kayu, karton dan sebagainya dibuka disaat penerimaan barang, pemeriksaan dilakukan untuk menentukan jumlah dan kondisi barang yang diterima. Jika selama proses pemeriksaan tersebut ditemukan kerusakan ataupun kurangnya jumlah barang yang dikirim, klaim tertulis harus segera diberikan kepada petugas pengirim barang, biasanya tidak lebih dari 14 hari setelah hari pengiriman barang. 9.2.2 Gambar 9.8 Penempatan bahan di lokasi proyek Paket-paket perangkat keras/ permesinan harus diletakkan terpusat, biasanya diletakkan sepanjang disalah satu sisi bangunan, yang dekat dengan pusat bangunan. Hal ini akan mengurangi jarak tempuh untuk mengambil bagian-bagian bangunan yang akan diproses. Barang-barang yang masih dalam kondisi terikat, tergantung jumlahnya, biasanya selalu ditempatkan dekat dengan sisi dinding yang bebas dari paket-paket atau barangbarang lainnya.Paket-paket baja yang berbentuk lembaran biasanya ditempatkan pada satu atau dua sisi dinding bangunan, dan diletakkan dalam posisi agak miring guna mengalirkan genangan air jika terjadi hujan. Barang-barang asesoris biasanya diletakkan pada sudut lantai bangunan atau pada ujung lantai ba-
Penempatan komponenkomponen bangunan baja Kolom-kolom dan balok-balok bangunan baja biasanya dibongkar muat dekat dengan lokasi tempat bahan tersebut akan dirangkai, guna DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
258
Gambar 9.9 Penyimpanan bahan di lokasi proyek penggunaannya pada saat pendirian bangunan dilaksanakan. Sebagai catatan, hal lain terkait dan perlu diperhatikan adalah: Har us tersedia ruang yang bebas untuk menuju pusat bangunan, untuk keperluan pengangkutan peralatan pendirian bangunan baja. La ngkah-langkah keamanan harus diambil untuk menghindari terjadinya aksi-aksi perusakan maupun pencurian di seluruh lokasi pekerjaan. 9.3 Bongkarmuat, penanganan dan penyimpanan bahan bangunan 9.3.1 Bahan struktur bangunan Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, banyak waktu bisa dihemat dan banyak permasalahan dapat
Gambar 9.11Penempatan bahan dilokasi proyek yang harus dilakukan. Periksa semua barang kiriman yang ada sebelum melepaskan tali-tali angker kemungkinan ada yang berubah / bergeser selama proses bongkar muat dari kendaraan pengiriman. Memasang balok-balok penahan dibawah tumpukan balok-balok dan kolom akan mencegah terjadinya kerusakan pada lantai bangunan
259
Gambar 9.12 Penyimpanan bahan kelembaban pada bagian bawah panel serta menghalangi orang untuk berjalan /menginjak bahan-bahan ini.
Sama halnya dengan penyimpanan bahan struktur primer bangunan baja lainnya, maka peletakkan bahannya harus selalu sedikit dimiringkan untuk drainase jika terjadi hujan (Gambar 9.14). Ketika akan mengambil bahan panel ini, maka tindakan yang benar adalah dengan mengangkatnya, tidak dengan menarik dari tumpukan bahan. Jika pengambilan bahan dilakukan dengan DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 260
Gambar 9.15 Pengangkutan batang baja dengan forklift Apabila hal inipun tidak memungkinkan dapat menggunakan derek/krane yang mempunyai kapa-sitas angkut yang lebih besar. 9.4. RIGGING (pengangkatan dengan menggunakan kabel) Terdapat 4 (empat) jenis cara pengangkatan komponen struktur baja dengan menggunakan kabel (berkekuatan tinggi) yang biasa dilakukan selama pendirian bangunan baja (terutama sekali untuk pembangunan gedung bertingkat), antara lain adalah : Col um n rig gin g Be am rig
Gambar 9.14 Penempatan posisi panel-panel Sebuah derek ataupun forklift biasanya selalu digunakan untuk mengangkut komponen-komponen bangunan baja. Kehati-hatian juga harus selalu dilakukan supaya bahan yang diangkut tidak rusak. jika menggunakan forklift, selalu lakukan
261
Gambar 9.17 Proses pengangkatan kolom baja b. Beam Rigging Balok-balok biasanya diangkat ke lokasi pembangunan dapat dilakukan dengan dua cara yakni: Diangkat dengan menggunakan kabel angker (choker wrapped) yang dipasang di tengah-tengah panjang balok /pusat grafitasi (gambar 9.18) Diangkat dengan menggunakan dua kabel yang terikat pada badan balok (gambar 9.19)
Secara singkat keempat cara pengangkatan tersebut dapat dijelaskan seperti: a. Column Rigging Kolom ini diangkat dengan menggu nakan kabel dan dilengkapi oleh suatu alat yang membuat seorang pekerja yang berada di bawah dapat melepaskan kaitan ke tiang kolom, jika proses pengangkatan dianggap sudah selesai. (Gambar 9.16 dan 9.17)
Gambar 9.16 Pengkaitan ujung kolom baja DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
262
Gambar 9.18 Kolom siap diangkat Gambar 9.20 Proses pengangkatan multiple balok baja
Gambar 9.19 Pengangkatan balok baja c. Multiple Lift Rigging Gambar 9.21 Proses penempatan balok baja d. Statics of Rigging
Multiple Lift Rigging (pengangkatan balok lebih dari satu) digunakan untuk meningkatkan produktifitas serta mengurangi tingkat kelelahan operator krane.
Mengangkat sebuah balok maupun sebuah kolom menggu- nakan sebuah kabel adalah menyederhanakan sebuah masa lah bagaimana memilih kabel yang dapat mendukung beban dan memasangnya di tengah-tengah.
Untuk dapat melakukan metoda ini harus mengikuti aturan-aturan yang berlaku (jika di Amerika DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 263
9.5.1
Gambar 9.22 Static of rigging kali. Apabila tegangan pada kabel meningkat, beban tekuk pada balok yang diangkatpun meningkat. Oleh karena itu untuk menghindari terja-dinya tegangan yang berlebihan pada kabel dan besarnya bahaya tekuk pada
Informasi umum Banyak metode dan prosedur yang digunakan untuk mendirikan bagian-bagian struktur bangunan baja. Teknik-teknik yang digunakan untuk mendirikan bangunan baja bervariasi mulai dari mendirikan bangunan baja kecil bentangan bebas dan kerangka dinding tertutup dibandingkan jenis bangunan baja besar bentangan bebas dengan kerangka sistem modular. Metode pendirian bangunan yang digunakan sangat bergantung pada jenis bangunan, ketersediaan peralatan yang dibutuhkan, tingkat pengalaman para pekerja, dan kondisi pekerjaan. Berbagai faktor kesulitan tersebut akhirnya dapat menghalangi adanya peraturan dan prosedur yang baku tentang proses pendirian bangunan baja. Konsekwensinya setiap proses pendirian bangunan baja harus disesuaikan dengan situasi, kondisi dan persyaratan yang dituntut pada setiap pekerjaan. Tetapi bagaimanapun juga Kenyataan di lapangan, telah terdapat panduan-panduan umum tentang pelaksanaan pembangunan yang menyinggung masalah pemasangan komponen struktur baja, yang sudah teruji bertahun-tahun, yang bisa kita akses di internet maupun diperoleh di perusahaan jasa konstruksi yang berpengalaman di bidang ini.
264
(b)
265
266
267
Gambar 9.24 Mendirikan rangka kaku Walaupun beberapa metoda selalu langkah pertamanya adalah mendirikan rangka kaku terlebih dahulu, tetapi ditemukan juga cara lain yang lebih memuaskan apabila dimulai dengan mendirikan kolom-kolom terlebih dahulu, kemudian diikat/ diperkuat dengan balok dinding (girt) dan baut angker pada pondasi.
Gambar 9.25 Pengangkatan kaki kuda-kuda Flens-flens untuk penguat balok gording sebaiknya sudah dipasang (dibaut), sebelum rangka kuda-kuda diangkat, guna menghemat waktu kerja. Peralatan pengangkat jangan sekali-kali dilepas dari rangka kuda-kuda, sampai dapat dipastikan semua sudah terpasang dengan baik. DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 268
Gambar 9.26 Memasang kaki kudakuda Metoda ketiga pendirian bangunan baja, yang dapat digunakan jika peralatan yang dibutuhkan terbatas keberadaannya adalah dengan menerapkan cara yang hampir sama dengan metoda ke dua, hanya perbedaannya salah satu kolom dan kaki kuda-kuda dirangkai/dibaut dahulu dibawah, kemudian diangkat ke posisinya. Kabel pengangkat diikatkan pada titik keseimbangan (pada kasus
269
Tabel 9.2 Prosedur pengencangan baut Cara kedua, untuk sambungan yang menerima beban tarik, pengencangan bautnya harus dilakukan berdasarkan aturan yang terdapat pada tabel.. di atas dengan mengunakan peralatan khusus pengencang baut. Untuk lebih jelasnya jenis dan letak sambungan baut pada konstruksi bangungan baja, berikut disajikan beberapa contoh sambungan baut baik untuk keperluan rangka primer maupun rangka sekunder.
Gambar 9.27 Detail sambungan rangka primer DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
270
(a)
Gambar 9.30 Sambungan rangka dinding dengan kolom DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 271
Gambar 9.31 Pemeriksaan ketegakan bangunan . dengan pekerjaan yang lebih besar), secara otomatis akan tegak dan lurus
Gambar 9.32 Pemeriksaan ketegakan 9.9 Mendirikan Kerangka Bagian Ujung Bangunan Kolom dan balok-balok yang menjadi kerangka bagian ujung bangunan, yang mempunyai bentangan 15 meter atau kurang, biasanya
272
Gambar 9.34 Penyelesaian kerangka bangunan pengangkat (krane) selama proses pelaksanaan pembangunan.
(a)
273
(b) Gambar 9.35 Pemasangan ikatan angin memperhatikan kondisi bangunan, supaya tidak terjadi pengencangan yang berlebihan. 9.12 Pemasangan penutup atap dan dinding Sebelum sebuah bangunan baja dipasang penutup atap maupun penutup dinding, semua kerangka primer dan sekunder harus sudah diperiksa baik untuk ketegakkan, kesikuan, semua penguat diagonal dan baut-baut sambungannya. Terdapat 3 (tiga) jenis panel yang biasa digunakan untuk bahan penutup atap dan dinding, masingmasing adalah panel R, panel PBR dan panel AW. Sekilas, secara fisik ketiga jenis panel tersebut (Gambar 9.36) tidak terlalu ada perbedaan, terutama jenis panel R dan PBR, tetapi jika dilihat secara fungsi ketiganya memiliki fungsi yang berbeda. Panel R dapat diaplikasikan untuk penutup atap dan penutup dinding, Panel PBR hanya dimanfa(a) 9.13 dan Pemasangan Sekrup Atap Dinding Pemasangan sekrup/ pengunci penutup atap dan dinding dengan benar adalah sangat penting. Beberapa contoh jenis sekrup yang sering digunakan baik untuk atap maupun dinding, serta rangka struktur baja ringan. Proses pengencangan sekrup harus dilakukan dengan tepat, jangan dilakukan terlalu kencang ataupun tidak kencang sama sekali. Indikator yang bisa dilihat biasanya adalah dari kondisi ring atau sealant setelah proses pengencangan sekrup, seperti diperli hatkan pada gambar berikut (gambar 9.37). Selalu gunakan peralatan yang sesuai untuk memasang sekrup. Screw gun / sebuah alat yang berbentuk seperti
274
(c) Gambar 9.36 Sambungan atap dan dinding dapat digunakan untuk self drilling screws ( memasang sekrup tanpa harus melubangi terlebih dahulu), sedangkan untuk spesifikasi 500-600 RPM digunakan hanya untuk self tapping screws (hanya untuk memasang dan mengencangkan se-krup). Kelurusan pemasangan sekrup Kelurusan dalam pemasangan sekrup, terutama pada untuk pemasangan panel-panel dinding, akan memberikan kesan penampilan yang profesional. Untuk dapat melakukan hal tersebut, sebelum panel-panel dipasang, dilakukan proses pelubangan secara bersamaan, sesuai dengan lokasi lubang yang akan dibuat. Panel-panel yang akan dilubangi, ditumpuk dan diatur tidak lebih dari l5 panel (Gambar 9.38). Diameter mata bor yang digunakan 1/8 atau
(a)
(b)
275
Gambar 9.37 Jenis sekrup yang digunakan 3/32 baik untuk panel maupun ke-rangka struktur baja ringan. Sebelum digunakan sebagai mal untuk melubangi panel-panel atap yang lain, salah satu panel atap yang menjadi template, harus dipersiapkan sesuai dengan ukuran yang terdapat pada gambar kerja. Sebelum pengeboran panel template dilakukan, harus dilakukan pengecekan ulang terhadap posisi
setiap lubang dengan kerangka atap yang akan ditutup. Pastikan terlebih dahulu tidak terjadinya defleksi yang berlebihan pada balok gording dan balok atap/blandar. 9.14 Meluruskan Pemasangan Balok Dinding (girt) Pemasangan dinding pada umumnya dilakukan sebelum pema sangan penutup atap. Tetapi sebelum hal tersebut dilakukan maka balokbalok dinding dan balok atap/blandar
Gambar 9.39 Pengecekan lubang sekrup pada balok gording DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
276
Gambar 9.40 Meluruskan balok dinding Catatan: Balok kayu pengganjal sementara tidak direkomendasikan untuk dipasang permanen. Pelepasan balokbalok kayu pengganjal sementara setelah panel-panel dinding terpasang, dapat menyebabkan terjadinya efek oil canning. Ukuran balok pengganjal antara 2 x 4 inci2, (5 x 10) cm2 , sedangkan tinggi balok disesuaikan kondisi lapangan.
Gambar 9.41 Pemasangan selimut penyekat dinding Potong bahan penyekat sesuai ukuran dinding ditambah lebih kurang 6 inci (15 cm) untuk mempermudah proses pemasangan. Lembaran panel dinding dapat juga dipakai untuk memperkirakan panjang penyekat yang dibutuhkan. Pada waktu pemasangan, bahan penyekat dikompres diantara panel dinding dan balok dinding.
277
Gambar 9.42 Detail pemasangan penyekat dinding Pemasangan Selimut Penyekat Atap Pemasangan selimut penyekat atap dimulai dengan pemotongan bahan sepanjang bentangan atap (Gambar 9.43) ditambah panjang lebih kurang 60 cm untuk pegangan saat pemasangan. Pemasangan di atap dimulai dengan menjepit salah satu ujung pada salah satu sisi bangunan, dilanjutkan dengan mendorong gulung an melewati balok-balok gording, dengan sisi penahan penguapan menghadap ke dalam ruangan. Gantungkan klem-klem penjepit pada setiap ujung-ujungnya guna mengencangkan lembaran penyekat.
Gambar 9.43 Pemasangan penyekat atap Isolasi tape dua sisi (double sided tape) dapat digunakan untuk merekatkan lembar penyekat pada waktu pemasangan panel-panel atap. Bahan ini biasanya harus disediakan oleh kontraktor bangunan.
9.14.2 Pemasangan panel-panel dinding dan atap Pemasangan panel-panel dinding bangunan baja dilakukan dengan menyambungkan bagian per bagian panel. Selama proses pemasangan tersebut harus dipastikan bahwa setiap panel yang terpasang sudah diperiksa ketegakkannya. Untuk tujuan-tujuan tertentu, seperti bangunan di daerah dingin, diperlukan selimut penyekat untuk menjaga suhu di dalam ruangan. Dalam kasus ini maka sebelum panel dipasang, selimut penyekat tersebut harus dipasang terlebih dahulu. (Gambar 9.44) Pertemuan akhir dari panelpa-nel dinding biasanya panjang overlap berkisar 30 atau 60 cm (1 atau 2 ft).
278
Gambar 9.44 Pemasangan panel dinding dan hal ini bisa terjadi pada dinding samping (sidewall) maupun dinding akhir (endwall) (Gambar 9.45).
9.14.3 Pemasangan Panel Penutup Atap Setelah memasang lembar penyekat pertama, balok atap perlu disiapkan untuk pemasangan panel Gambar 9.46 Pemasangan panel atap (gambar 46). Persiapan yang penutup atap dilakukan adalah pemasangan bahan pengisi (tape sealant) sepanjang balok atap, pada sisi luar lembar penyekat. Kemudian diatas tape sealant tersebut dipasang bahan penutup celah (closure). DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 279
(a)
Gambar 9.48 Arah pemasangan panel atap 9.14.4 Pemasangan Panel Bubungan Atap Panel-panel bubungan atap dipasang setelah semua panel atap selesai dipasang. Pemasangan panel bubungan ini akan membantu kelurusan dan kerapihan pemasangan kedua sisi atap. Pemasangan panel bubungan atap dilakukan setelah kedua sisi atap dipasang tape sealant (Gambar 9.49). Atur penempatan panel bubungan atap, setelah yakin posisinya benar, lanjutkan dengan pemasangan sekrup-sekrup penguat dan seterusnya sampai semua panel terpasang. 9.15 FLASHING, TALANG DAN TRIM Pemasangan Flashing (lemba ran logam yang dibentuk tertentu dan dipasang pada sisi atap guna memperkuat dan mencegah terjadinya efek
(b)
(c) Gambar 9.47 Detail pemasangan panel atap 9.14.4 Urutan Pemasangan Panel Atap Disarankan, pemasangan panelpanel atap pada kedua sisi atap dipasang secara simultan (Gambar 9.39). hal ini dilakukan berkaitan dengan
280
Gambar 9.49 Pemasangan panel bubungan kapiler air ke dalam bangunan), Talang air maupun Trim (lembaran logam yang dibentuk tertentu dan dipasang pada sisi atap, yang fungsinya lebih banyak untuk variasi atau keindahan bangunan), semua mempunyai peran yang sama penting pada sebuah bangunan. Tampilan akhir suatu bangunan sangat bergantung pada kualitas pengerjaan/ pemasangan Flashing, Talang air maupun Trim. Oleh karena itu pasanglah talang-talang air dan flashing dalam keadaan yang lurus dan rapi. Buat semua bengkokan siku-siku dan rapi.
Gambar 9.52 Pemasangan talang 9.16 MENDIRIKAN BANGUNAN BAJA SEDERHANA (contoh) 9.16.1 Penyimpanan Dan Penanganan Untuk memelihara dan melindungi penampilan yang menarik dari atap rumah dan menghindari dari kerusakan disebabkan oleh uap yang lembab, bahan-kimia korosif atau
281
282
9.16.5 Memulai pendirian bangunan Hal yang pertama yang anda perlu lakukan adalah pastikan lantai beton yang ada dalam ukuran dan kesikuan yang benar. Pertama-tama mengukur lebar dan panjang di kedua sisinya. Jika ukurannya benar anda perlu untuk memeriksa kesikuannya. Untuk pengukuran ini dilakukan secara diagonal dari sudut ke sudut . Hasil pengukurannya harus sama. Berikutnya, mengukur di mana kolom akan berdiri dan beri tanda untuk pusat dari tiap kolomnya. Lalu buat garis dari sisi ke sisi lebih kurang 8 cm dari tepi luar di semua sudut lantai. disinilah kolom akan di-set.
283
Gambar 9.53 Kolom dibaut pada jarak 8 cm dari sisi luar lantai Ketika kolom-kolom telah berdiri, anda harus mengikatnya supaya ketegakannya terjaga. Sekarang giliran memasang balok-balok yang menghubungkan antar kolom yang satu dengan lainnya. Pasang baut satu buah diujung tiap balok. Pada sudut-sudut bangunan dipasang dua buah baut Semua jendela-jendela dan pintu ditempatkan dilokasi. Semua pintu ditempatkan menurut gambar dan balok-balok akan dipasang dari pusat kolom sampai kerangka pintu untuk membuat bukaan. Ujung-ujung balok dibaut pada jarak lebih kurang 8 cm dari ujung sudut tiang kolom. Sedangkan balok lainnya dipasang/ dipertemukan ujung ke ujungnya pada pusat kolom.
Gambar 9.55 Detail sambungan balok diujung bangunan Begitu dinding samping telah berdiri dan semua balok terpasang anda perlu untuk memasang batang ikatan angin.
284
Gambar 9.58 Memasang batang penguat yang akan dirangkaikan pada balok gording
Gambar 9.60 Meletakkan kaki kudakuda pada lift Setelah kolom-kolom berdiri dan balok dipasangkan di dinding samping maka kita siap untuk menaruh tiang penopang atap di masing-masing kolom. Tiang penopang atap harus harus dibaut bersama dibawah, sebelum diangkat keatas. NOTE: jika bangunan lebih luas dari 120 meter, direkomendasikan untuk menggunakan tiang penyanggah untuk mengangkat kaki kuda-kuda, jika tidak akan terjadi tekukan ditengah kaki kuda-kuda dan menyebabkan terjadinya kerusakan.
285
Gambar 9.62 Batang penguat sambungan untuk gording dipasang di kaki kuda-kuda
Gambar 9.64 Pemasangan kuda-kuda Letakkan baut-baut dilubang baut dan kencangkan baut tersebut pada titik sambungan. Sebelum batangbatang penyanggah dilepas perlu diyakini baut-baut pada kuda-kuda sudah dikencangkan. Kuda-kuda yang pertama membutuhkan penguatan dengan kabel penguat sebelum dilepas. Pada kuda-kuda selanjutnya dipasang balok gording untuk mengikat semua kuda-kuda. Ketika kuda-kuda sudah terpasang semua, kita dapat memasang balok gording sisanya.
Gambar 9.65 Memasang gordinggording pada kuda-kuda DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
286
Gambar 9.68 Sambungkan batang penahan gording dengan dua buah sekrup. Konstruksi Fascia untuk dinding samping ditempatkan berikutnya, Mengambil sepotong 6" jalur dan potong menjadi 12" potongan. Ini disebut jepitan-jepitan fascia. Ikatkan satu jepitan fasia hingga akhir dari tiap kuda-kuda menjauh dari puncak dari bangunan. Kemudian set balok gording pada jepitan fascia dan ikat mereka. Pasang 6" jalur ke seberang akhir dari purlins di nok atap mereka. Anda kini siap untuk mendirikan kolom-kolom dinding akhir. Direkomendasikan baut jangkar semen untuk kolom-kolom dinding akhir. Anda sekarang dapat menaruh balog dinding di dinding akhir.
Gambar 9.67 Pemasangan ikatan angin pada atap Sekarang kita perlu untuk menginstal ikatan angin pada sisi yang sama dengan dinding. Hal ini merupakan cara menegakluruskan atap. Dan apabila bangunan sudah dalam kondisi tegak lurus, pastikan semua baut sudah dikencangkan.
287
Gambar 9.70 Konstruksi gable fascia di ujung dinding Berikutnya, memasang bingkai semua jendela, pintu-pintu keluar, dan bukaan pintu besar. Begitu semua bukaan telah dibingkai, kini waktunya untuk memasang trim di bukaan-bukaan ini dan alas dari trim. Bagaimana caranya membuat suatu bingkai bukaan 1. Ukur pintu atau jendela untuk menentukan ukuran bukaan yang dibutuhkan. 2. Tandai balok dinding di mana anda ingin memposisikan pembu kaan. 3. Potong balok dinding dengan gergaji. 4. Potong 3-5/8" jalur ke arah panjangnya (tambahkan 2" untuk panjang pembukaan) untuk membentuk perimeter dari pembukaan. Jika pembukaan menggunakan balok dinding untuk alas atau lantai untuk alas - alas/ pantat, lalu potong 2 samping cacak dari jejak/jalur. 5. pasang alur melewati atas balok dinding yang dipotong untuk membuat bukaan.
288
Gambar 9.72 Konstruksi pintu 9.16.5 Daftar periksa pekerjaan struktural 1. kolom dan kolom akhir dinding : a. Semua kolom dengan baik ditempatkan. b. Semua kolom-kolom sudah terpasang tegak/ waterpas. c. Semua baut-baut pada tempatnya dan dipererat. 2. tiang penopang atap: a. Semua tiang penopang atap sudah terpasang dengan baik dan pada tempatnya. b. Semua baut-baut pada tempatnya dan dipererat. c. Bangunan sudah waterpas. 3. Balok gording dan dinding: a. Semua balok gording dan dinding dipasang pada tempatnya b. Fascia balok dinding dipasang dengan baik c. 6" jalur nok atap dipasang 4. Angker: Gambar 9.73 Panel dinding Untuk mengebor tumpukan panel, ukur jarak lubang yang akan dibor, susunlah panel-panel tersebut berdasarkan bagian-bagian dinding yang akan dibor dan luruskan sisisisinya. Jepit bagian bawahnya bersama-sama. Jangan menumpuk panel lebih dari 20 panel dalam sekali pengeboran.
289
Gambar 9.76 Pemasangan isolasi Begitu ini dilaksanakan anda sudah siap untuk memulai memasang panel panel pada bangunan. Ketika panel yang pertama dipasang pastikan ia kondisi adalah waterpas, lakukan pemeriksaan setiap waktu setiap pemasangan panel-panel untuk menjamin mereka dalam posisi tegak lurus.
Gambar 9.77 Pengecekan ketegakkan Setelah sisi-sisi dinding tertutup dengan panel, trim (panel penutup bagian atas dinding) siap dipasang pada bagian atas dinding. Sekarang kita siap untuk memasang atap.
Gambar 9.75 Pengeboran panel dapatkan ukuran yang diperlukan. Sebaiknya melakukan pemasangan 6' pada suatu waktu.
290
Gambar 9.78 Pemasangan trim Atap, jika memakai penyekat, akan memerlukan isolasi menuruni kedua lis atap. Panel yang pertama dipasang pada bagian atasnya akan sama dengan nok atap dan pada bagian bawah bergantung di atas eave 2 -1/2 inci untuk mencegah air mengalir dibawah eave dari bangunan. Untuk panel berikutnya dipasang overlap 6" terhadap panel yang lain.
Gambar 9.81 Atap tambahan (overhang) Gambar 9.79 Memasang panel atap pertama 9.16.6 Pemasangan atap Kemiringan atap yang minimum direkomendasikan adalah 7,5 cm dari kenaikan per 30 cm. Hal ini memastikan bahwa kemiringan cukup untuk drainase air hujan. Langkah terakhir di dalam menyelesaikan bangunan adalah memasang garis hiasan pada bagian sudut dan garis hiasan untuk nok atap. Sudut-sudut itu akan disekrup sama dengan garis skrup panel dinding yang lain.
291
Gambar 9.82 Finishing pada dinding Flashing penutup sisi atap akan disekrup ke atap dengan sejajar garis sekrup atap yang lain. Flashing akan disekrup setiap 90 cm. Flashing akan dipotong pada bagian puncak untuk penampilan yang lebih baik. Pasang penutup bubungan dibagian akhir, dan disekrup sama dengan pola sekrup yang dibuat.
Gambar 9.83 Finishing atap bangunan Kita merekomendasikan bahwa anda berjalan mengelilingi bangunan yang tampak sudah selesai dan pastikan bahwa tidak ada sekrupsekrup yang belum dipasang . Cek sekali lagi yang lainnya untuk memastikan semua sudah dalam keadaan terpasang dengan benar dan aman.
dan balok penopang dibuat komposit dengan menggunakan sambungan headed stud (paku baja)
292
Gambar 9.86 Besi penguat lantai 9.17.1 Keuntungan-keuntungan dari kons truksi komposit. Pada sistim lantai komposit beton berbuat bersama dengan baja untuk menciptakan sebuah kekakuan, ringan, dan struktur yang tidak mahal.
Gambar 9.87 Lantai siap dicor beton Menghubungkan beton dengan balokbalok baja dapat memperoleh beberapa keuntungan: - Mengurangi ongkos kerangka baja struktur
Gambar 9.88 Pemasangan shear studs 9.17.2 Kerugian dari konstruksi komposit - Terjadi penambahan subkontraktor yang dibutuhkan untuk memasang paku baja akan meningkatkan biaya konstruksi - Pemasangan paku baja adalah pekerjaan lain yang harus dimasukkan dalam jadwal proyek - Kontraktor beton lantai harus berhati-hati dengan pekerjaannya
293
Gambar 9.91 Potongan lantai metal decking 9.17.4 Pemasangan decking Metal decking ditempatkan di baja struktur pada titik-titik yang diperhitungkan dalam proses ereksi. Metal decking mungkin dipasang oleh kontraktor ereksi atau kontraktor decking yang terpisah. Aturan keselamatan kerja menyatakan pekerja decking bekerja pada sebuah daerah decking yang terkontrol sementara meletakkan dan mema sang decking. Zona decking yang terkontrol adalah sebuah area yang mana pemasangan awal dan
Gambar 9.90 Decking dengan permukaan berpola DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
294
Gambar 9.92 Pemasangan decking penempatan metal decking tanpa menggunakan sistim keamanan, sistim penangkapan kalau ada pekerja jatuh, sistim jaring pengaman, dan dimana akses ke zona dikontrol.
Gambar 9.94 Paku yang dilaskan ke struktur . Sebuah paku, seperti pengencang dikendalikan melalui metal deck ke balok baja. Peralatan powder actuated, powder load dan komponen pengencang harus cocok dengan ketebalan flens balok baja struktur.
Gambar 9.95 Shear connector Gambar 9.93 Pengelasan setempat Antara lantai dan struktur dibawahnya Pengelasan setempat biasanya digunakan untuk menempelkan decking ke baja struktur dibawahnya. Produktifitas kerja untuk empat orang pekerja berkisar 2700 sampai 3860 kaki kuadrat per harinya. Sebagai sebuah alternative untuk las, peralatan powder actuated mungkin dipakai untuk menempelkan metal decking ke baja struktur. Peralatan powder actuated dipakai menggu 9.17.5 Shear connector Shear connector dalam dunia industri konstruksi dikenal secara umum dengan nama studs atau shear studs. Mereka tersedia dalam berbagai ukuran, bahan dan tingkatan kelas. Headed studs adalah yang paling umum dipakai. Yang lain, yang tidak umum digunakan adalah hooked studs atau potongan-potongan baja Cchanel. Tergantung proses pengelasan yang digunakan, ujung dari shear connector mungkin ditempatkan dalam lingkaran
295
Gambar 9.96 Shear connector yang sudah terpasang Shear connector menciptakan angkeran yang kuat antara balok baja dan lapisan beton yang dituangkan diatas metal decking. Angkeran ini membuat lapisan beton bekerja bersama balok baja untuk mengurangi defleksi dari beban hidup.
Gambar 9.98 Rencana pemasangan shear connector Angka dalam kurung di atas menunjukkan jumlah shear studs yang harus dipasang pada jarak yang sama pada balok-balok. Menetapkan jarak shear studs merupakan bagian penting dari perencanaan komposit dan harus diikuti. Jarak minimum dapat menjaga konsentrasi dari gayagaya kompresif yang terjadi pada lokasi studs. Jarak maksimum membantu menghindarkan pemisahan lantai beton dari balok baja dan jaminan terhadap pemindahan secara sama dari gaya geser.
9.17.6 Pemasangan shear connector Shear connectors dipasang setelah pelat decking dipasang. Shear connectors mungkin dipasang oleh kontraktor ereksi baja atau pemasang khusus untuk shear connector. PeraDIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
296
Gambar 9.101 Meratakan beton basah Terdapat suatu seni dalam menempatkan beton pada metal deck dan baja struktur. Pekerjaan dimulai dari permukaan yang mengalami defleksi, kecuali menggunakan alat pengangkat semen. Kontraktor beton yang berpengalaman harus memperkerjakan hal ini; beton harus di tumpuk dulu pada bagian / komponen pendukung, kemudian disebarluaskan keseluruh bagian dari lantai deck. Penumpukan beton harus dihindari.
Gambar 9.100 Pengecoran lantai beton 9.17.7 Pengecoran beton Beton dicor oleh kontraktor beton diatas metal decking komposit, shear connector, dan kerangka kawat. Pemompaan adalah metode pengecoran yang sering dipakai untuk menempatkan beton pada metal decking. Dalam satu hari dapat diselesaikan seluas 10.000 sampai 15.000 kaki persegi tergantung pada ketebalan lantai dan jumlah pekerjanya.
Gambar 9.102 Sambungan beton Sambungan beton harus ditempatkan diatas balok ataupun balok pendu kung. Kadang-kadang tidak mungkin dan sambungan ditempatkan dekat dengan bagian tengah decking. Penempatan sambungan kontruksi harus direview oleh insinyur.
297
Gambar 9.103 Proses merapihkan lantai beton Kontraktor harus peduli pada bagian yang dilengkungkan pada balok, dan defleksi yang diharapkan. Konsultasi dengan perencana struktur mungkin dibutuhkan dan setelah beton cornya mengeras hal ini akan membentuk sambungan dengan metal decking komposit dan shear studs. Sistim lantai yang komposit sudah selesai.
Gambar 9.105 Balok yang dicambering Camber biasanya direncanakan untuk mengkompensasi defleksi yang disebabkan oleh beban mati pra komposit
Gambar 9.104 Proses cambering Cambering adalah proses yang dengan menciptakan suatu lengkungan pada sebuah balok. Camber pada sebuah balok dapat direncanakan untuk mengkompensasi antara lain
Gambar 9.106 Balok dicamber dan setelah dicor 9.18.1 Keuntungan cambering Balok-balok pendukung akan terdefleksi dibawah beban beton yang akan ditempatkan. Defleksi ini dapat menambah kekuatan pada sistim lantai komposit dimana kekuatan penuh dari sistim tidak dicapai sebelum beton tersebut mengeras
298
9.18.2 Kerugian camber Penggunaan balok camber akan, dalam derajat tertentu, dibatasi oleh aspek-aspek lain dalam perencanaan struktur Berkaitan dengan kompleksitas dalam membuat detail, fabrikasi, dan keterkaitan dengan sambungan momen (gambar 9.99a), camber tidak akan digunakan pada balok balok sambungan momen. Balok-balok dengan sambungan sederhana (gambar 9.99b) mungkin bias di camber karena ujung tahanan putaran dari sambungan sederhana adalah kecil dibandingkan sambungan momen.
Gambar 9.107 Balok tidak di camber dan setelah di cor Apabila balok-balok tersebut tidak di camber (gambar 9.98a), defleksi akibat beban beton basah / plastis akan mengakibatkan efek sebuah genangan beton (gambar 9.98). untuk menciptakan sebuah lantai yang rata pada situasi ini beton akan dibuat lebih tebal ditengah tepat dimana defleksi terjadi/terbesar. Pemakaian volume beton akan bertambah 1015% jika dibandingkan dengan lantai yang ketebalannya konstan.
Gambar 9.109 Balok camber dicor beton Proses yang digunakan untuk membuat balok camber yang sama dengan defleksi actual akibat beban dari balok camber adalah tidak pasti Dibutuhkan kehati-hatian dalam menentukan spesifikasi dan pengerjaan camber untuk menjamin bahwa sebuah balok, kalau sudah ditempatkan dan menerima beban akan bekeja dalam batas-batas toleransi. Kerataan dan ketebalan yang konsisten dari lantai dapat menjadi sebuah masalah
299
Gambar 9.110 Balok tidak dicamber (alternative) 9.18.3 Alternatif dari cambering Metode alternatif untuk membuat lantai rata tanpa menggunakan balok camber adalah: 1. Menuangkan beton dalam berbagai ketebalan diatas balok yang terdefleksi. 2. Menggunakan balok yang luas penampangnya dilebihkan untuk meminimalkan defleksi 3. Ganjal balok-balok sebelum dicor. 9.18.4 Shoring Shoring mungkin digunakan sebagai pengganti dari cambering. Dokumendokumen konstruksi harus menjelaskan kegunaan dari shoring. Terdapat beberapa keuntungan dari penggunaan shoring :
Gambar 9.112 Balok di camber Kapan untuk mengcamber Pada balok-balok pendukung Komponen yang mempunyai luas penampang nya sama Balok-balok pengisi Balok-balok yang mendukung lan-tai komposit
300
Praktikal Konstruksi Baja - Balok-balok mungkin dicamber dengan pemanasan ke bagian-bagian tertentu sepanjang balok.
Gambar 9.113 Balok yang tidak dicamber Kapan tidak Balok-balok cantilever Balok-balok krane Balok dengan sambungan momen Balok penguat Balok spandrel
- Balok ditempatkan bergantung diatas penumpu sehingga bagian bawah flens bisa dipanaskan. - Flens yang dipanaskan mengembang karena panas dan mengkerut setelah dingin - Camber dilakukan pada sisi sebaliknya dari balok setelah flens yang dipanaskan mendingin.
Gambar 9.114 Balok pendek Balok dengan beban yang tidak simetris Balok-balok yang panjangnya dibawah 20 feet (6 m) Balok dengan sambungan pelat ujung
Gambar 9.115 Titik-titik yang akan dipanaskan 9.18.5 Cambering pemanasan dengan cara
Gambar 9.117 Bekas camber pada balok Camber yang dipanaskan harus dipasang dengan tanda pema-nasan berada dibawah (gambar 9.108) Tanda pemanasan dapat dilihat pada balok terlihat pada bagian bawah dari balok tersebut. 9.18.6 Cold Cambering
301
Jika camber tidak dispesifikasi, balok langsung difabrikasi dan dipasang dengan balok camber yang lain
Gambar 9.118 Proses Camber dingin Balok dijepit pada sebuah kerang-ka, dan ditekan secara hidrolik sampai terciptanya satu leng-kungan Cambering biasanya dilakukan pada bengkel fabrikasi setelah sambungannya dipasang Fabrikator mungkin menandai balok camber untuk menjamin pemasangan yang benar
Gambar 9.120 Lokasi balok yang dicamber Balok camber harus secara jelas ditandai dalam perencanaan struktur Perencanaan struktur diatas menunjukkan balok yang harus di camber
Gambar 9.119 Natural mill camber Gambar 9.121 Penunjukkan jumlah 9.18.7 Natural Mill Camber balok yang dicamber Camber alami dari pabrik, yang mana balok sedikit camber Jumlah dari camber menunjukkan dari pabriknya untuk setiap balok camber Apabila camber alami paling c=3/4 menunjukkan tidak 75% dari ketentuan camber, bahwa balok di camber di tidak perlu lagi di camber oleh bagian tengah 302abricator DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 302
Gaya-gaya yang berasal dari grativitasi, angin dan gempa bumi membebani seluruh struktur. Gaya-gaya yang bekerja dalam arah vertical disebut beban gravitasi. Gaya-gaya yang bekerja horizontal seperti stabilitas, angin, dan gempa bumi membutuhkan sistim penahan beban lateral harus dibangun menjadi sebuah struktur. Setelah beban lateral bekerja pada suatu struktur, lantai dan atap memindahkan beban-beban tersebut ke sistim penahan beban lateral.
Gambar 9.122 Pemasangan balok camber Pemasangan balok-balok camber sama dengan pemasangan kom-ponen struktur lainnya Tidak dibutuhkan tambahan alat, perlengkapan, ataupun perangkat keras lainnya
Gambar 9.124 Jenis penguat struktur Jenis sistim penahan beban lateral yang akan digunakan pada struktur harus dipertimbangkan terlebih dahulu pada awal tahap perencanaan. Stabilitas lateral dan kebutuhankebutuhan arsitektural harus ketemu. Tiga jenis sistim penahan beban lateral yang umum dikenal adalah kerangka yang diperkuat (braced frame), kerangka kaku (rigid frame), dan dinding geser (shear wall) Gambar 9.123 Gaya-gaya yang bekerja pada bangunan 9.19.1 Kerangka kerangka kaku penguat dan
303
Gambar 9.125 Kerangka kaku .Kerangka kaku pada umumnya lebih mahal dibandingkan kerangka penguat
Hal ini memberikan stabilitas lateral sementara dari struktur Penguat sementara tersebut dibongkar oleh erektor
Gambar 9.126 Bangunan di bracing Penguatan dengan cara diagonal menciptakan konfigurasi segitiga yang stabil dalam kerangka bangunan baja. Kerangka penguat sering dikatakan metoda yang paling ekonomis dalam menahan beban angin pada bangunan tinggi Beberapa struktur, seperti gambar diatas direncanakan dengan penguat kombinasi dan kerangka kaku dengan tujuan mengambil manfaat dari keduanya
Gambar 9.128 Bangunan telah dipasang penguat Pada sebuah kerangka penguat, penguat sementara dibongkar setelah pemasangan baut selesai dan sistim penguat permanen dipasang Pada sebuah bangunan rangka kaku, penguat sementara
304
Gambar 9.130 Bracing X Adalah penting untuk menentukan lokasi yang akan diperkuat pada sebuah struktur awal sebuah proyek
Penguat bangunan adalah kon-sentris apabila garis pusat dari komponen penguat saling berpotongan Penguat bangunan yang konsentris yang umum digunakan akhir-akhir ini pada bangunan adalah : Penguat X (sebelah kiri atas) Chevron (Sebelah kanan atas) Diagonal tunggal Penguat X adalah jenis penguat yang paling banyak digunakan. Penguat bangunan dapat memberikan sebuah bangunan untuk masuk melalui penguat itu sendiri tergantung dari konfigurasinya 9.19.2 Bracing (penguat ) Komponen diagonal dari penguat X menerima gaya tarik dan tekan sama dengan sebuah kuda-kuda Kerangka bangunan dengan multi story yang ditunjukkan di atas hanya mempunyai satu area yang diberi penguat, tetapi mungkin 9.19.2 penguat X
Gambar 9.131 Sambungan sudut pada penguat X Sambungan untuk penguat X ditempatkan pada persambungan kolom dengan balok Sambungan penguat mungkin membutuhkan pelat gusset yang luas pada sambungan balok ke kolom Keterbatasan ruangan pada area ini mungkin membawa dampak pada system pekerjaan mekanikal dan
305
Komponen-komponen yang digu-nakan pada penguat chevron direncanakan untuk menerima gaya tarik dan tekan. Penguat chevron memungkinkan membuat pintu ataupun koridor melalui garis penguat pada struktur Kerangka multi story menggunakan penguat chevron seperti ditunjukan pada gambar di atas
Gambar 9.134 Penguat eksentrik Penguatan eksentrik banyak digunakan pada daerah gempa dan memungkinkan pintu dan koridor untuk dipasang pada area penguatan. Perbedaan antara penguat chev-ron dan penguat eksentrik adalah adanya ruang diantara komponen penguat pada bagian atas dari sambungan pelat gusset. Pada sebuah penguat eksentrik, komponen penguat tersambung pada titik yang berbeda di balok/ balok penunjang Segmen balok / balok penunjang atau hubungan antara
306
Gambar 9.137 Pengaruh gaya terhadap penguat bangunan penahan momen berubah bentuk lebih atau kurang konsisten dari atas ke bawah. Dengan mengkombina- sikan dua sistim tersebut, akan mengurangi perubahan bentuk.
Kerangka penguat eksentrik keli-hatannya sama dengan kerangka dengan penguat chevron Sebuah penguat yang sama de-ngan bentuk penguat V ditunjukkan pada gambar diatas
Gambar 9.136 Penguat diagonal Penggunaan penguat diagonal tunggal bisa juga digunakan untuk penguat kerangka.
9.19.5 Kerangka kombinasi Seperti diperlihatkan pada gambar Grafik diatas menunjukkan 9.128 kiri bawah, kerangka penguat kerangka penahan momen mengalami perubahan bentuk seperti sendiri, kerangka penguat balok cantilever, sementara pada gambar kanan bawah, kerangka DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 307
308