Professional Documents
Culture Documents
BAB II
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Mata kuliah Teknologi Dasar Mekanik merupakan teori dasar yang diajarkan kepada mahasiswa jurusan Teknik Elektro untuk memahami dan biasa mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan bengkel mekanik. Dimana
pekerjaannya menggunakan alat-alat yang dioperasikan secara manual. Setelah melaksanakan praktek ini, Mahasiswa/praktikan diharapkan mempunyai ketrampilan maupun kemampuan pengetahuan dalam bidang kerja bangku dan sejenisnya. Untuk lebih mewujudkan hal-hal diatas, aktivitas terbesar dilakukan oleh
mahasiswa/praktikan sedangkan instruktur hanya memberikan penjelasan/bimbingan apabila dianggap perlu untuk diketahui.
1.2.
TUJUAN PRAKTEK
Setelah selesai mempelajari dan melaksanakan buku praktek Teknologi Mekanik ini, para mahasiswa/praktikan diharapkan dapat :
3. Menggergaji
Dasar Teknologi Mekanik PROFIL U Teknik Elektro 1B Halaman 1
4. Mengebor
5. Mengetap
6. Mengcountersing
Halaman 2
BAB III
Pengikiran merupakan salah satu dari kerja bangku yang merupakan proses pengerjaan logam dengan tujuan pengikisan dan meratakan serta menghaluskan
permukaan logam yang pada umumnya dilakukan dengan sikap kerja berdiri. Dalam kurikulum Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bali terdapat mata kuliah praktek Dasar Teknologi Mekanik yang diberikan pada mahasiswa semester I. Pada praktikum ini mahasiswa diberikan salah satu praktek kerja kikir untuk memberikan keahlian melakukan pengikiran benda logam pada mahasiswa sebagai bekal kelak ketika sudah lulus dari Politeknik.
Kikir adalah perkakas tangan terpenting untuk pengambilan serpih atau penggarapan benda kerja. Kikir dibedakan oleh bentuk gigi, jenis gurat, pembagian gurat, besar dan bentuk. Pemilihan kikir ditentukan oleh besar, besar dan bentuk benda kerja serta banyaknya pengambilan serpih, mutu permukaan dan ketepatan pekerjaan kikir.
Halaman 3
Halaman 4
Salah
Benar
Halaman 5
Tangan kanan : Peganglah gagang kikir dengan teguh dan tekanlah ujung gagang tersebut, dengan telapak tangan bagian tengah. Jari-jari yang lainnya dibawah kikir.
Tangan kiri : Tempatkan telapak tangan dan ibu jari pada ujung kikir. Jari-jari yang lainnya terletak diujung kikir tersebut, dengan keadaan rapat satu sama dan melipat kebawah, tetapi tidak menggenggam ujung kikir tersebut.
Bekerja dengan kikir kecil, maka gagang tersebut harus dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari-jari dan ibu jari saja.
Pekerjaan pengikiran terdiri dari dua jenis antara lain pekerjaan pengikisan atau sering disebut pengikiran kasar yaitu proses penyerpihan atau pembuangan logam serpih dengan penekanan. Dan pengikiran penghalusan permukaan yaitu mengikir halus pada permukaan bidang kerja dengan sedikit penekanan dengan perasaan sehingga hasil kikir menjadi lebih presisi, sehingga posisi siku memegang peran yang sangat penting karena gaya otot bekerja bervariasi dengan sudut siku. Oleh karena itu berat dari lengan dan beban lain yang berada di tangan akan memberikan sedikit momen pada siku. Pekerjaan kikir terdiri dari pekerjaan yang memerlukan ketelitian dan pekerjaan yang memerlukan sedikit penekanan. Maka untuk menghasilkan hasil kerja yang optimal dengan sikap tubuh yang alamiah, tinggi objek kerja harus berada 5 10 cm di atas siku untuk pekerjaan yang memerlukan ketelitian dan tinggi objek 5 10 cm di bawah siku untuk pekerjaan dengan sedikit penekanan.
Halaman 6
Pemilihan macam kikir yang digunakan tergantung dari ukuran dan bentuk dari permukaan dari benda kerja yang akan dikikir.
Kikir Pelat
Kikir Persegi
Kikir Segitiga
Kikir Bulat
Halaman 7
1. Benda kerja dicekam sedemikian rupa sehingga pencekaman tidak menyebabkan benda kerja tersebut berubah bentuk (bengkok)
2. Pengikiran
memanjang.
Kikir
4. Untuk
dapat
menghasilkan
pengikiran yang baik, maka setelah karat pada benda kerja hilang dengan
pengikiran
dilanjutkan
Untuk
dapat
menghasilkan
permukaan kikir yang halus dan rata, maka kikir harus dibersihkan dengan menggunakan sikat kawat atau sikat pembersih kikir. Arah pembersihan ini disesuaikan dengan alur kikir yaitu dengan menarik sikat kawat keluar. Sedangkan arah mendorong adalah arus yang salah dimana akan mengakibatkan alus dari kikir tersebut menjadi rusak.
Dasar Teknologi Mekanik PROFIL U Teknik Elektro 1B Halaman 8
2.2.
GERGAJI
Gergaji digunakan untuk memotong dan untuk mengurangi tebal dari benda kerja yang nantinya akan dikerjakan lagi. Ada banyak tipe dai bingkai dan daun gergaji dipasaran.
1. Sebelum proses pemotongan dimulai buat alur dengan kikir segitiga pada ujung garis yang akan diigergaji. 2. Letakkan gergaji di alur tersebut dan dimiringkan kemuka kira-kira 10o. Tekanan yang tidak cukup pada permulaan pemotongan akan menyebabkan gigi-gigi gergaji menggosok benda kerja dan menjadi tumpul.
Halaman 9
3. Hasil yang baik adalah bila menurut metode yang telah ditentukan.
4. Penggergajian yang salah akan mengasilkan pemotongan yang menyimpang dari yang diinginkan.
Bingkai
: biasanya terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku agar hasilnya lurus dan kuat. Bingkai yang dapat diatur, dibuat dari pipa oval dari baja. Bingkai ini dapat dipakai untuk bermacam-macam panjang dari daun gergaji.
Tangkai
: harus yang baik pegangannya (sepeti memegang pistol), biasanya terbuat dari logam yang lunak.
Pasak
: daun gergaji dipasang pada kedua pasak yang terdapat pada bingkainya.
Mur Kupu-kupu
Halaman 10
2.3.
BOR
Pengerboran adalah salah satu hal yang penting dan sering digunakan dalam operasi permesinan. Mesin bor dapat juga digunakan operasi untuk bermacam-macam (pelebaran),
seperti
reaming
No
Diameter Bor Bahan Besi hitam 20-35 m/Mnt Kuningan 50-100 m/Mnt Aluminium 50-200 m/Mnt
PUTARAN MESIN (Putaran/Menit) 3,2 1800 3000 3000 4 1600 2700 2700 4,8 1250 2500 2500 5 1100 2250 2250 6,5 800 2200 2200
1. 2. 3.
Mesin bor tiang (colum) atau mesin bor tegak (tunggal atau banyak poros )
Pada pengerjaan profil U ini kami menggunakan mesin bor colum dan pillar
Pemilihan/ penggunaan dari mesin dalam pemakaian tertentu tergantung lebarnyaa lubang dan ukuran benda kerja.
Mesin bor jenis colum, terdiri dari sebuah batang tegak, padanya dipasang kepala mesin bor dan meja kerja. Meja mesin dapat digerakkan keatas dan kebawah begitu juga kesamping. Dan mesin bor tipe Pillar meja hanya dapat dinaik turunkan, tetapi mesin ini sering digunakan dengan gabungan meja lain. Kedua type mesin bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis, disamping dengan tuas pemutar dengan tangan.
2.4.
Benda-benda kecil dapat dipegang dalam ragum tangan. Pelubang dari titiktitik pusat yang berdiameter sampai dengan +6 mm tidak memerlukan penjepit ragum tangan dengan meja mesin. Pengaturan tempat-tempat pengeboran dengan ujung pelubang (bor) dapat lebi mudah dan cepat.
Dasar Teknologi Mekanik PROFIL U Teknik Elektro 1B Halaman 12
2.5.
PENITIK
Penitikan adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja atau bahan kerja atau bahan-bahan dengan alat yang diperkeras dan digerinda ujungnya bersudut 300 90o. Penekanan ujung penitik harus terhadap bahan yang lebih lunak, bagian yang diletakkan akan terdorong kepermukaan disekitar ujung penitik.
1. Menentukan pusat-pusat lubang pada perpotongan garis untuk memudahkan dan memusatkan awal dari pengeboran.
2. Untuk
menjelaskan
garis
hinggadimana
bagian
yang
dikerjakan.
2. Miringkan dan geser sepanjang garis hingga tepat pada garis potong, dimana tempat pusat dititik.
Dasar Teknologi Mekanik PROFIL U Teknik Elektro 1B Gambar 2.7 Posisi Menitik Halaman 13
3. Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan dan periksa posisinya. Jika sudah tepat, pukul yang lebih keras.
Keungkinan kesalahan bisa terjadi pasa saat menitik sehingga lingkaran tidak betul-betul bulat dan tiitk pusat tidak pada tempatnya.
2.6.
PENGGORES
1. Penggores harus cukup kemiringannya dari jalan pembantu. Haasil kemiringan yang salah akan membuat goresan yang kabur dan tidak akan benar dalam memindahkan ukuran.
2. Tekan penyiku atau penggaris agar kuat benda kerja dan gambar hanya sekali.
Dasar Teknologi Mekanik PROFIL U Teknik Elektro 1B Halaman 14
2.7.
PENGGARIS SIKU
Siku adalah alat yang digunakan untuk mengukur kerataan benda kerja dan membuat sudut 90o atau siku-siku. Cara menggunakanya adalah dengan menempatkan siku tegak lurus dengan benda kerja. Kemudian dilihat permukaan benda apakah sudah rata atau siku-siku dengan cara menggerakkan siku ini kedepan dan kebelakang. Apabila masih terlihat lubang pada permukaan benda kerja tersebut berarti permukaan tersebut belum rata.
2.8.
bingkai, sepanjang
bingkainya
terdapat pembagian skala yang sangat teliti dan dibuat dengan diagravier.
Halaman 15
Kadang-kadang ada yang dilengkapI dengan pengatur/fine adjusmen gerakan yang halus sepanjang bingkainya. Kadang ada juga yang melengkapi dengan bagianbagian untuk pengukuran dalam dan kedalaman suatu benda.
2.8.1.1.
Skala jangka sorong ada dua yaitu : skala utama dan skala nonius. Skala utama adalah skala yang tidak bergerak, skala nonius adalah skala yang bergerak.
Mencari ketelitian jangka sorong : Letakkan 0 skala nonius segaris dengan 0 skala utama maka bagian ke 10 dari skala nonius segaris dengan bagian ke 9 skala utama, kalau 1 bagian skala utama = 1mm, maka 1 bagian skala nonius = 0,9 mm, maka ketelitian jangka sorong = 1 0,9 = 0,1 mm. Ini berarti jangka sorong dapat membaca sampai 0,1 mm.
Halaman 16
Baut pengikat
Mistar
1/128"
10
11
12
5 13
14
6 15
16
17
10
Rahang geser
Rahang tetap
Perhatikan angka pada skala utama yang berada disebelah kiri 0 skala nonius, misalnya 2mm kemudian perhatikan skala nonius yang keberapa segaris dengan skala utama disebelah kanan 2mm misalnya 8, berarti penunjukkan jangka sorong = 2 mm + 8 (0,1) = 2,8 mm.
2.8.2. PENGGARIS
Halaman 17
Penggaris yang kami gunakan pada saat pengerjaan profil U adalah pengaris besi. Besi yang keras, tipis dan mudah lentur dipilih sebagai bahan dari penggaris yang digunakan dalam pengerjaan logam. Kelenturan dari penggaris mempunyai kebaikan, apabila untuk mengukur permukaan lengkung. Ketelitian dari pembacaan tergantung dari kwalitet garis-garis dan pada pembagian skala. Ukuran skala dari penggaris besi berkwlitet tinggi biasanya dalam pembagian 1/1 atau mm.
2.8.2.1.
Ketelitian ukuran adalah bagian ukurran terkecil yang bisa langsung dibaca pada alat tersebut.
Panjan dari benda yang akan diukur ditempatkan berlawanan dengan skala yang mudah dibaca dengan menempatkan pinggirpinggir benda yang diukur pada garis-garis bagian skala.
Jika penempatan pinggir-pinggir dari benda yang diukur dengan bagian sklaa tidak mungkin, perkiraa yang tepat dari panjang benda yang diukur tak mungki didapat.
Kesukaran ini dapat diatasi dengan prinsip jangka sorong dan micrometer. Kedua alat tersebut dapat mengukur dengan pembagian skala lebih teliti.
Halaman 18
2.9.
RAGUM
Ragum dipergunakan untuk menjepit benda kerja seperti digunakan untuk mengikir, menggergaji, memahat dll. Ragum biasanya terbuat dari besi tuang atau baja tempa. Yang terpenting pada semua bangku kerja adalah struktur kekerasan dari bangku itu sendiri dan kekerasan memasang ragum. Banyak sekali model dari ragum, yang mana dipergunakan untuk keperluan yang berbeda. Dibawah ini ada dua macam contoh ragum :
1.
Pencekaman benda kerja ; permukaan benda kerja yang dikerjakan beradasedekat mungkin permukaan atas rahang ragum.
2.
Pencekaman benda bulat ; ragum yang rahangnya berbentuk V digunakan untuk mencekam benda kerja yang bulat ataupun pipa.
3.
Pencekaman benda kerja yang tak teratur ; Paralel pad yang terbuat dari kayu dapat dipakai sebagai pembantu sehingga benda kerja dapat dicekam dengan baik.
Halaman 19
4.
Pencekaman untuk yang mencegah benda kerja yang rusak ; lem aluminium dapat dipasang pada rahang ragum, sehingga pencekaman tidak menyebabkan benda kerja rusak.
2.10.
TAP Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin. Tap-tap ini dibuat berbentuk ulir yang digerinda dengan tiga atau lebih lekukan memanjang yang kita kenal dengan alur, alur inilah yang membentuk sisisisi potongnya. Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggi, ada juga dari baja karbon yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis.
Salah satu tap yang digunakan untuk pengerjaan profil U adalah tap tangan. Tap tangan biasanya terdiri dari 3 buah dalam 1 set untuk diameter sampai 50 mm. Ada juga hanya 1 buah untuk lubang tembus dan untuk lubang tak tembus tangkainya dibuat halus dan biasanya dilengkapi dengan bentuk segi empat untuk tempat pemegang tap.
1. Tap No. 1 ( 1 lingkaran ) inilah yang pertama digunakan, mempunyai bentuk tirus diujungnya untuk mempermudah pemotongan. Bentuk ulir yang dihasilkan No.1 ini hanya 55% dari bentuk ulir yang sesungguhnya.
Halaman 20
2. Tap No. 2 (2 lingkaran) ini dipakai setelah No.1 bentuk tirus pada ujungnya lebih pendek dari pada No.1. Tap No.2 ini hanya 25% pemotongannya.
3. Tap No.3 (3 lingkaran/tidak ada) ini adalah tap yang terakhir dan yang membentuk profil ulir yang penuh. Dan bagian yang tirus pada ujunnya sangat pendek sehingga dapat mencapai dasar untuk lubang yang tak tembus.
Pemegang tap harus mempunyai ukuran yang memadai, sehingga memungkinkan penjepitan dengan baik pada bagian segi empat dari tangkai tap. Pemegang tap dengan rahang-rahang yang dapat digerakkan adalah yang paling tepat (baik ).
2. Mulai pengetapan dengan tekanan dalam arah (searah ) lubang, supaya tap
memotong atau membuat ulir. Gunakan oli pemotong untuk besi. Putar beberapa kali.
Halaman 21
3. Periksa dengan penyiku apakah tap segaris dengan lubang (tegak lurus).
4. Jika kedudukan tap miring dapat diperbaiki dengan memberikan tekanan yang ringan pada bagian yang berlawanan sambil pemegang tap diputar.
5. Setelah kedudukan tap baik, dianjurkan untuk sering memutar tap, dengan setengah putaran kearah sebaliknya, untuk memotong beram-beramnya. Dalam pengetapan yang dalam, bahkan
7. Lanjutkaan pengetapan dengan tap No.2 dan No. 3. Untuk besi, oli dengan dramus B.
2.11.
COUNTERSING
Disamping pengeboran beberapa operasi lain mengenai lubang yang bulat dapat dilakukan pada mesin bor. Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu
maksud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling . Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut countersink cutter.
Dasar Teknologi Mekanik PROFIL U Teknik Elektro 1B Halaman 22
2.12.
PALU
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Harus di camper.
Cara memegang palu yang benar adalah posisi ibu jari dan jari-jari yang lain menangkup pada ujung tangkai. Gerakannya dilakukan dengan pergelangan dan lengan, lihatlah pada tempat yang dipukul dan diusahakan bahwa sumbu kepala palu tegak lurus. Pasaknya miring terhadap sumbu kepala palu, maka tangkainya menekan kesemua permukaan lubang.
Halaman 23
2.13.
STAMP (CAP )
Cap-cap dipakai menandai logam dan beberapa bahan bukan logam dengan nomer, huruf atau tanda-tanda lainnya. Cap-cap dibuat dari baja perkakas (alat potong), dikeraskan dan di tempering (60-62 RC). Cap-cap tidak boleh digunakan pada bidang yang telah dikeraskan atau kasar ( raw ). Jika digunakan untuk itu, maka cap-cap akan rusak.
Kepala
Batang
TIPE-TIPE STEMPEL
Halaman 24
Cap tanda
Nomor timbul
Huruf timbul
Tanda timbul
CARA MENGECAP :
1. Pengecapan dari kanan ke kiri (untuk orang tidak kidal ) untuk mempermudah dilihat.
2. Letakkan cap pada benda kerja, miringkan sedikit kearah kita, diatas garis tanda.
3. Tarik cap hati-hati kegaris sampai kita merasakan berhenti digaris itu.
4. Cap sekarang ditegakkan sampai menyentuh permukaan benda kerja dengan rata.
7. Untuk membetulkan adalah tempatkan kembali cap pada bekas pengecapan dibetulkan dengan memutar searah jarum jam atau berlawanan.
9. Setelah diadakan pembetulan, barulah kita pukul dengan keras, sehingga semuanya seragam dan kedalaman yang tepat.
10. Terakhir hilangkan seluruh tonjolan-tonjolan yang terjadi dengan menggunakan kikir.
2.14.
MESIN DAN ALAT-ALAT KERJA Pertimbangannya sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus mempertimbangkan dan mengingat akan keselamatan kerja, sehingga program kerja akan berjalan dengan lancer. Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui.
Pengaman .
PERLENGKAPAN DIRI SENDIRI Pakaian kerja yang sesuai rapih dan terkancing.
Halaman 26
Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah dipakai.
KEMAMPUAN Pada saat mengerjakan benda kerja pada suatu mesin misalnya mesin bubut, bor, dan gergaji, kita harus melihat kemampuan mesin tersebut, sehingga banyak pemakaian, kecepatan putaran atau kecepatan potongnya harus ditentukan berdasarkan akan kemampuan mesinya agar tetap aman. Kerusakan-kerusakan yang terjadi pada umumnya yang diakibatkan pada beban lebih, misalnya : electro motor terbakar, karena sabuk penggerak atau kopling tidak slip.
Halaman 27
Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-alat yang tidak tepat (tidak sesuai ) dengan fungsinya, juga menggunakan yang salah atau tidak hati-hati. Kecelakaan ini disebabkan oleh ujung-ujung alat potong atau benda kerja yang tajam.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan lain.
8.
9.
Halaman 28
10.
11.
12.
1.
KIKIR
Periksalah tangkai kikir, apakah tangkai kikir terpasang dengan baik dan kuat? Jangan menggunakan kikir tanpa tangkai.
2.
PALU
Kecelakaan yang ditimbulkan oleh penggunaan palu yang salah bukan saja menimpa si pekerja tetapi juga bisa menimpa lingkungan disekitarnya.
Halaman 29
PENCEGAHAN
Periksa selalu, apakah tangkai terpasang kuat pada rumahnya yakinkan baji terpasang dengan baik ditempatnya.
Hilangkan olie flemak atau kotoran lainnya dari bagian muka palu dan tangkai sebelum digunakan.
Jangan mempergunakan palu untuk memukul benda yang lebih keras dari palu itu sendiri.
3.
RAGUM
Halaman 30
Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang cukup diputar dengan tangan saja.
Bersihkan selalu ragum setelah dipakai, berilah olie atau lemak secukupnya.
4.
GERGAJI TANGAN
Halaman 31
BAB IV
PEMBAHASAN / ANALISA
3.1 JOB SHEET
36
36
65
82 10
R7
15 30 1.5 3
63
80
Halaman 32
3.2 ALAT DAN BAHAN Alat dan bahan yang diperlukan dalam pengerjaan profil U adalah :
1.
2.
3.
Ragum -- 1 buah
4.
Kikir -- 3 macam
5.
Penggores -- 1 buah
6.
Penitik -- 1 buah
7.
8.
Penggaris -- 1 buah
9.
Bor -- 1 set
10.
11.
Countersink (6 ) -- 1 set
Halaman 33
12.
Palu -- 1 buah
13.
Stamping -- 1 set
Dalam bab IV ini kita membahas tentang bagaimana langkah kerja dan cara pengerjaannya dengan baik . Hal pertama yang kita perhatikan ialah menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan, dan kemampuan-kemampuan kita menggunakan alat ukur dengan benar terlebih dahulu. Dan menyiapkan besi baja berbentuk U yang terlebih dahulu dipotong menjaadi 90 mm Hari Pertama belajar menggergaji dengan baik dan benar di benda kerja sehingga mendapatkan ukuran panjang 86 mm, setelah proses pemotongan dengan gergaji tangan berhasil selanjutnya kita belajar menitik pada benda kerja. Pada benda kerja kita ukur dengan mistar agar mendapat ukutan panjang 82 mm, setelah mendapat ukuran tersebut lakukan proses penitikan dengan jarak 2 mm dari satu titik ke titik lainnya. Setelah proses penitikan selesai dilanjutkan dengan pemotongan kembali bagian yang telah dititik tersebut dengan gergaji sehingga memperoleh ukuran panjang 82 mm. Hari kedua kita kembali menggergaji benda kerja agar mendapatkan ukuran tinggi 32 mm, supaya kita terbiasa menggergaji dengan baik dan benar. Setelah mendapatkan Ukuran panjang 82 mm dan tinggi 32 mm pada benda kerja, lakukan proses pengikiran dengan alat kikir yang sesuai fungsinya sehingga memperoleh hasil pengukuran panjang 80 mm, tinggi 30 mm dan lebar 63 mm. Pada proses pengikiran ini kita harus waspada dan selalu memperhatikan hasil pengikiran setidaknya setiap 30 menit sekali, kita mengukur hasil pengikiran
Dasar Teknologi Mekanik PROFIL U Teknik Elektro 1B Halaman 34
dengan jangka sorong agar mendapatkan hasil yang maksimal pada benda kerja. Pada proses pengikiran tersebut mungkin kita memerlukan banyak waktu agar mendapatkan hasil yang maksimal dan tepat. Hari keempat setelah mendapatkan hasil pengukuran panjang 80 mm, tinggi 30 mm, dan lebar 63 mm, kita kembali mengikir pada benda kerja agar benda kerja halus dan menghilangkan bekas karatnya. Hari kelima setelah benda kerja terlihat halus dan sesuai ukuran yang sudah ditentukan, kita membuat sketsa pada benda kerja untuk membuat lubang berbentuk segiempat dengan ukuran 10x15mm pada masing-masing kaki benda kerja dengan gergaji, pada proses tersebut kita menyisakan sedikit celah agar bisa dikikir untuk medapatkan ukuran tersebut dan membuatnya terlihat rapi dan halus. Setelah itu membuat lubang kembali dengan gergaji agar mendapatkan ukuran yang sudah dipersyaratkan pada daftar gambar dan daftar tabel Hari keenam kembali membuat lubang di kaki kaki benda kerja berbentuk setengah lingkaran dengan diameter 20 mm, pada proses tersebut pertama kita harus menggergaji dengan bentuk segitiga dan menyisakan celah agar kita bisa mengikirnya dengan kikir setengah lingkaran agar mendapatkan bentuk yang halus dan rapi. Setelah itu membuat bentuk tumpul pada masing-masing ujung kaki benda kerja dengan kikir setengah lingkaran sesuai dengan daftar gambar dan daftar tabel. Hari ketujuh membuat delapan lubang pada bagian atas benda kerja dengan menggunakan mesin bor tetapi kita terlebih dahulu harus memberikan tanda pada benda kerja dengan cara menitik bagian yang akan dibor dengan menggunakan penitik. Setelah diberi titik lanjutkan dengan melakukan pengeboran bagaian yang akan di lubangi sesuai dengan mata bor dengan ketentuan yang dipersyaratkan.
Dasar Teknologi Mekanik PROFIL U Teknik Elektro 1B Halaman 35
Hari kedelapan kita kembali membuat sketsa dengan menyambungkan dua lubang besar yang sudah dilubangi dengan mesin bor, setelah itu kita potong bagian di dalamnya dengan gergaji sesuai dengan daftar gambar dan daftar table laluu dikikir agar halus dan rapi. Sesudahnya lakukan proses pengetapan dengan tap pada dua lubang yang sudah ditentukan. Dalam proses tersebut kita memakai mata tap yang berbeda sesuai dengan yang sudah dipersyaratkan dan harus berhatihati dalam memutar tap, memutar tap dimulai dengan memutarnya sesuai dengan arah jarum jam, jika terasa keras putar balik sebanyak 1 kali putaran lalu lanjutkan kembali memutar searah jarum jam. Dalam pengetapan satu lubang harus tiga kali agar baut yang akan di coba bisa masuk dengan lancer Hari kesembilan melakukan proses countersing dengan menggunakan mesin bor. Dalam proses ini kita harus berhati-hati agar hasilnya tidak terlalu dalam maupun terlalu keluar sehingga baut dapat benar-benar rata dengan benda kerja. Hari terakhir melakukan proses stamping. Letakan benda pada landasan atau di ragum. Ambil pelat penahan lurus dan letakan pada bawah garis yang akan di stamping. Letakan stempel pada atas garis yang telah ada pelat penahannya yang lurus dan stempel sedikit miring untuk mengepaskannya. Tegakan stempel sehingga menyentuh seluruh permukaannya ke benda kerja. Pukulah dengan palu, lalu kikir dan amplas pekerjaan baja profil U pun selesai.
Halaman 36
Dapat membaca -
jangka sorong dengan ada soal kurang jelas. cepat dan tepat.
yang
pengetahuan
kemudian
Penggergajian kembali 2 mm untuk proses hingga memperoleh ukuran pengikiran selanjutnya panjang 82 saat mencari lalu agar penggergajian kesikuan ukuran tidak mm ukuran kurang dari 80 mm
dilanjutkan hingga
mencapai
panjang 80 mm.
Pengikiran kikir
awal kasar
menggunakan
Pengikiran dilanjutkan -
Permukaan atas -
Banyaknya
Halaman 37
dengan cepat.
pada
kembali -
Cara
mengikir benar
kurang
permukaannya rata. 3 -
pengikiran kembali.
Pengikiran
bagian -
Permukaan
Proses
yang
samping kanan dan kiri untuk samping kanan dan kiri kurang 4 menghasilkan lebar 63 mm. menjadi ukurannya 1.5mm. rata dan sehingga
Penggergajian bagian -
Pada
saat
ukurannya mendekati 30 kesulitan karena proses mm. pengikiran kaki kanan dan kiri dilakukan sehingga sedikit
bergantian ukurannya
tiap
sudut
dengan
digunakan lengkung
kesikuannya.
Proses
dilanjutkan -
Menghasilkan
Kurangnya
dengan pembuatan sirip di sirip disamping kanan pengetahuan penulis samping caranya kanan adalah bagian dan kiri dan kiri dengan ukuran tentang menggergaji
dengan antar gergajian 3mm dan sehingga hasil gergajian yang bentuk persegi 10x15 kurang lurus dan rapi. dengan yang siku-siku. kurang Pengikiran yang sempurna
menggambar akan
digergaji
penggores kemudian digergaji 6 dengan jarak antar gergajian 3mm dan penggergajian
10x15 mm.
Pengikiran
gergajian
Permukaan kaki
Kikir
yang
menggergaji kaki-kaki
bulat lengkungan
Halaman 39
dengan r =7 mm kemudian bulat dengan r=7 mm. mengikirnya setengah bulat. dengan kikir -
menghasilkan lengkungan pengeboran Permukaan lingkaran dengan r = 7. benda kerja terdapat berlangsung lambat. lubang-lubang menitik Menggambar untuk yang
Mengebor
titik-titik
yang telah dibuat. Membuat lubang benda ditengah permukaan kerja maka dibuat ) dan serta untuk proses
tengah
Permukaan kerja
Kekurangan alat
sehingga
menghasilkan lubang.
kerja pengeboran Permukaan kemudian dikikir hingga rata benda kerja terdapat berlangsung dan halus. lubang-lubang yang siap karena banyak ditap. Mengebor titik-titik mengantri mengebor.
Pengetapan
dengan -
Lubang-lubang
Alat
untuk
menggunakan tap ukuran 3, 5, pada permukaan benda mengetap, 6. kerja ulir. 9 hasil Peninjauan pekerjaan. kembali Penulis Mengcountersi telah Dan berbentuk mengcountersink salah satu stamping dan
melakukan mengikiran pada Pemberian cap sirip-sirip yang digergaji agar rata, juga pengikiran untuk untuk kelas dan nomer menghaluskan bekas-bekas absen.
Halaman 41
gergajian.
Stamping
Hasil
kerja
dikumpulkan.
10
Pembersihan alat-alat -
Meja
kerja
Hasil pekerjaan :
Halaman 42
Halaman 43
BAB V
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan praktek yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa praktek bangku kerja ini mengajarkan kami tentang teknik-teknik dasar teknologi mekanik dan cara menggunakan alat yang baik dan benar seperti :
Menggergaji
Mengebor
Mengetap
Mengcountersing
Memakai siku
Halaman 44
Menggunakan palu
4.2 SARAN
Pada praktek selanjutnya diharapkan peralatan yang disediakan lebih lengkap dan dijelaskan cara-cara pengerjaanya terlebih dahulu. Mungkin juga bias diawal disarankan bagi yang ingin menggunakan peralatan diluar dari meja kerja bias di infokan bias dipinjam kepada teknisi.
Halaman 45