You are on page 1of 12

PERENCANAAN DAN PEN1ADWALAN PEMELIHARAAN DALAM

MESIN PRODUKSI
Disusun untuk memenuhi Tugas Teknik dan Manajemen Perawatan
Semester Ganjil Tahun Ajaran 2011/2012
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA



Disusun oleh :
RACHMAD SUPRIYONO
( NPM. 421003918 )


FAKULTAS TEKNIK - 1URUSAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
1l. Semolowaru No. 45 Telp. ( 031 ) 5931800, 5921597
Surabaya-60118

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan YME yang telah memberikan rahmat serta
hidayah kepada kita semua, sehingga berkat Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
makalah Perencanaan dan penjadwalan pemeliharaan dalam mesin produksi.
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu syarat akademis untuk mengikuti
kegiatan perkuliahan yang harus ditempuh oleh setiap Mahasiswa di perguruan tinggi yang
saya pilih untuk menuntut ilmu, yakni Universitas 17 Agustus 1945 ( UNTAG ) Surabaya.
Yang mana dalam penyusunannya, yang berisi tentang Teknik dan manajemen perawatan
yang sedang terjadi dewasa ini dan tentunya berkaitan dengan jurusan yang saya pilih yaitu
Jurusan Teknik Mesin.
Dalam penyusunan makalah ini tentu saja masih terdapat berbagai kekurangan
didalamnya, kritik dan saran yang membangun akan sangat berguna bagi saya kedepan.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanIaat bagi penulis sendiri maupun kepada
pembaca umumnya.












PENGERTIAN PEMELIHARAAN
Pemeliharaan mesin (peralatan sebuah pabrik) merupakan Iaktor penentu apakah
mesin handal untuk dioperasikan dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
Produksivitas mesin yang diinginkan tidak tercapai jika pemeliharaan mesin tidak
diselenggarakan dengan terstruktur.
Yang penting dan utama ialah tingkat kompetensi sumber-daya manusia harus
memadai, peningkatan kemampuan SDM harus menjadi perhatian baik secara
kelembagaan maupun pribadi. Pada dasarnya meningkatkan diri merupakan wajib
hukumnya bagi setiap manusia, maka belajar merupakan salah satu solusinya. Belajar dari
buku, dari orang , dari pengalaman, dan dari sumber apa / mana saja, karena sebetulnya di
dunia ini diciptakan dengan sangat lengkap oleh Sang Pencipta.
Tujuan Pemeliharaan: Mengupayakan agar assets mampu dioperasikan secara
kontinyu dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan rencana tanpa mengalami kerusakan.
Pemeliharaan Mesin merupakan hal yang sering dipermasalahkan antara Bagian
Pemeliharaan dan Bagian Produksi. Karena Bagian Pemeliharaan dianggap yang
memboroskan beaya, sedang Bagian Produksi merasa yang merusakan tetapi juga yang
membuat uang.
Berbagai system Maintenance Management banyak ditemukan dan sudah banyak
diaplikasikan sesuai dengan perkembangan dan bertujuan untuk mencapai keuntungan
yang sebesar-besarnya
Semula orang hanya memgoperasikan sampai rusak, tentu sangat merugikan.
Kemudian orang melakukan pemeliharaan berkala/PM. Pemeliharaan Preventive
dikembangkan menjadi Prediktive kemudian berkembang dan terus berkembang sesuai
dengan kondisi yang menguntungkan. Proactive Maintenance dengan mengkombinasi
system lain merupakan salah satu pilihan yang sedang dianut agar dapat menekan ongkos.

1. Breakdown Maintenance
Generasi ini berlangsung sekitar th 1940 s/d 1955, yaitu dari awal mulainya
Revolusi Industri sampai usai Perang Dunia. Pada awalnya ada Iaham, bahwa
membuat mesin harus kuat dan kokoh dengan saIety Iactor sangat tinggi, maka
akibatnya harga menjadi mahal.
Konsepnya sbb: Mesin dipasang dengan kurang cermat, kemudian
dioperasikankan terus-menerus dan tunggu sampai dengan rusak, kemudian baru
diperbaiki atau diganti.
Kelemahanya, kerusakan biasanya sangat Iatal dan penggantian2 tidak
dapat di perkirakan atau tidak dapat dianggarkan.
Keuntungan :
Ongkos pemeliharaan rutine kecil, tetapi kerugianya ongkos untuk
mengganti atau perbaikan mesin ternyata menjadi sangat mahal.
Sebagai gambaran kesehatan manusia pada zaman yang sama, Sangat
memungkinkan akan terjadi sakit parah, stroke atau serangan jantung, jika kita
tidak memperhatikan kesehatan kita, dengan pemeriksaan berkala untuk
mengetahui gangguan lebih dini.

2. Preventive Maintenance
Generasi berikut berlangsung sekitar th. 1955 s/d 1970. Dari pengalaman
generasi sebelumnya bahwa kerusakan Iatal sering terjadi yang memerlukan
ongkos yang besar, maka orang lalu membuat rencana perawatan-pencegahan
yang bertujuan untuk mencegah kerusakan yang lebih parah
Para ahli perawatan mesin membuat rencana perawatan yang dilakukan
secara periodic atau kerkala. Perawatan dilakukan secara kerkala tsb meliputi
pengecheckan, pengukuran atau penggantian part mesin, pembersihan serta
penyetelan/ seting, overhaul mesin. Cara ini masih banyak kelemahan : mesin
harus berhenti tidak berproduksi untuk overhaul atau penggantian bagian/part
tertentu , padahal yang semestinya belum perlu perlu diganti
Keuntungan system ini, bahwa kerusakan yang lebih berat dapat dihindari,
perbaikan mesin dapat di rencanakan. Sedangkan kerugianya al: ongkos masih
agak mahal akibat perawatan yang terlalu berlebihan.
Contoh PM kita mengadakan test darah, melakukan pantangan2 makan agar
kondisi kesehatan kita dapat diketahui, jika ada kelainan dapat diketahui lebih dini.

3. Predictive Maintenance
Generasi yang lebih maju dan berlangsung sekitar th. 1970 s/d 1985.
Sistem sebelumnya ternyata masih banyak kelemahan2, yaitu periodenya bisa
terlalu pendek atau terlalu lama. Jika terlalu pendek maka yang terjadi, bahwa
mesin sewaktu di overhaul ternyata kondisinya masih sangat baik, ini artinya
pemborosan. Tapi jika periode terlalu lama maka bisa terjadi mesin rusak sebelum
jatuh waktu perawatan. Sehingga harus ada cara atau upaya untuk menghemat
beaya.
Untuk menghindari hal tsb. diatas maka ditemukan cara yang mampu
memdapatkan perkiraan atau prediksi kondisi mesin. Dengan monitoring pada
mesin kita dapat menganalisa dan memperkirakan kondisi sedang terjadi tanda
atau gejala kerusakan sehingga dapat menentukan kapan tindakan perawatan harus
dilakukan dan suku cadang apa yang harus disediakan.
Data yang di monitor :
Pengukuran vibrasi, temerature pada mesin rotasi
Pengukuran tebal pada pipa, bejana bertekanan dll
Pengukuran spesiIikasi minyak pelumas
Pengecekan alignment pada mesin rotasi
Pengecekan kecepatan penipisan2
Pengecekan suhu2, aliran2 dengan sinar inIra-merah dll
Dari hasil pengukuran2 kemudian di buat statisik kecenderungan atau
trending dan kemudian dapat menyimpulkan apa yang harus dilakukan dan kapan
dilakukan. Rencana kerja dapat dibuat secara lebih akurat produksi dijadwal,
sukucadang disediakan, tenaga kerja disiapkan. Kita melakukan test kerja jantung
dengan EKG itu adalah usaha untuk memprediksi suatu penyakit agar dapat
melakukan rencana upaya penyebuhan

4. Proaktive Maintenance
Sejak th 1985 model perawatan semakin canggih. Saat itu mulailah di buat
mesin2 yang dari waktu ke waktu semakin bertehnologi tinggi, eIisien, hemat,
mudah dioperasikan.
Mesin2 modern umumnya dibuat dengan siIat2 sbb :
RPM atau Putaran sangat tinggi
Kecepatan produksinya sangat tinggi
Mesin / peralatan bekerja secara Otomatisasi
Kapasitas besar tapi bentuk relative lebih kecil
Tekanan/kecepatan/ temperature sangat tinggi
Instalasi harus tidak menimbulkan pencemaran lingkungan
Tenaga kerja yang dibutuhkan lebih sedikit
Keadaan Instalasi Industri memerlukan Sistem perawatan yang terpadu, yaitu
'paduan semua sistem2 tsb. diatas yang di sesuaikan dengan macam/kondisi
mesin secara individu maupun secara instalasi industri. Artinya bahwa program &
tindakan perawatan dilakukan sesuai dengan kebutuhan agar tercapai titik ekonomi
yang optimal, yaitu aktivitas pemeliharaan tidak berlebihan dan tepat waktu. Ini
berarti 'memaduan semua system yang disesuaikan.
Umumnya dilengkapi dengan melakukan :
Failure mode & eIIects analysis
Root cause analysies
Continue Improvement & Correction
Redesign & Re-engineering.
Tujuan system ini diharapkan agar tercapai reabilitas tinggi, produksitas
tinggi, kwalitas memenuhi standard mutu , sesuai dengan keinginan pasar, dan
dengan beaya cukup ekonomis.
Uraian singkat diatas merupakan bentuk pembahasan Maintenance
Management mesin2, tentu saja bentuk lain sangat banyak ragamnya.

TEKNIK PERAWATAN MESIN
Teknik perawatan adalah sesuatu system kegiatan untuk menjaga, memelihara,
mempertahankan, mengembangkan dan memaksimalkan daya guna dari segala sarana
yang ada di dalam suatu bengkel atau industri sehingga modal/investasi yang ditanam
dapat berhasil guna dan berdaya guna tinggi secara ekonomis.
Ruang lingkup perawatan sangat tergantung dari besarnya/banyaknya sarana
dan prasarana dalam suatu lembagan, institusi, industri/perusahaan serta di pengaruhi
oleh kebijakan-kebijakan tertentu. Fungsi perawatan adalah menyelenggarakan
teknik-teknik pemeliharaan dan perlindungan dari segala macam kegiatan produksi,
non produksi yang ada dalam lembaga, intitusi,perusahaan tersebut.



Tugas utama perawatan adalah untuk melakukan pemeliharaan , perbaikan dari
alat-alat, peralatan, mesin dan perlengkapanya serta semua unit yang berhubungan
dengan proses produksi atau kegiatan dengan penggunaan sarana prasarana tersebut.
Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi :
a) Perawatan peralatan dan perlengkapan
b) Penggantian dan distribusi dari utilitas
c) Inspeksi dan pelumasan

a) Perawatan peralatan dan perlengkapan
Kegiatan dari perawatan ini mencakup dalam pemeliharaan dan perbaikan,
agar mesin-mesin dan perlenkapanya (sarana-prasarana) yang berhubungan dengan
kegiatan atau penggunaan sarana prasarana tersebut selalu dalam keadaan kondisi
yang baik.
Tindakan perawatan yang singkat waktunya adalah yang paling
menguntungkan, baik dipandang dari segi institusi, perusahaan maupun dari segi
pertanggung-jawaban yang harus dipikul oleh penguna tanpa mengurangi rasa
tanggung-jawabnya serta ketelitianya dan kesempurnaan cara bekerjanya. Juga perlu
pencatatan dari komponen yang mengalami kerusakan sebagai dokumentasi dan
sebagai pedoman untuk perencanaan perbaikan di waktu yang akan datang, (diagnosa
kerusakan dibuat dalam bentuk berita acara kerusakan).

b) Pergantian dan distribusi utilitas
Pergantian dan distribusi utilitas ini masudnya power supply dan distribusinya
karena mesin perkakas digerakkan oleh electromotor, kebutuhan kebutuhan tenaga ini
adalah tenaga listrik. Dalam kegiatan pemeliharaan dan perbaikan terdapat
pengelompokan kerja yaitu; bagian perbaikan dan pemeliharaan mekanik dan bagian
pemeliharaan dan perbaikan kelistrikan. Namun dalam pergantian utilitas
dimaksudkan antara lain; distribusi air pendingin, komponen, pelumas(oli).
Kebanyakan hanya terlibat pekerjaan utilitas ini dan untuk menjamin kelancaran
bekerja , akan lebih baik distribusi dan pergantian dari utilitas ini ditangani oleh
bagian perawatan.

c) Inspeksi dan pelumasan
Di sini kedua-duanya merupakan kegiatan dalam perawatan peralatan mesin
yang berhubungan dengan dengan kegiatan proses produksi, kegiatan inspeksi adalah
dalam rangka mencari data-data teknik untuk meningkatkan kinerja dalam perawatan ,
sedangkan kegiatan pelumasan sudah merupakan tindakan pencegahan untuk
menghidarkan terjadinya keausan kepada bidang-bidang yang bergesekan dan bagian
yang memerlukan suhu yang konstan sehingga apabila oli pelumas tidak dikontrol
maka mesin akan cepat rusak sebelum waktunya.
Selain perawatan mesin dan perlengkapanya, juga untuk memperlancar
tugasnya guna menunjang proses produksi dalam perusahaan atau pabrik maka perlu
juga dibantu dengan:
(1) Penyimpanan persediaan bahan dan alat
(2) Penyimpanan barang yang tidak terpakai
(3) Perlindungan dari bahaya kebakaran
(4) Pengurangan suara dan polusi
(5) Penyimpanan dokumentasi dan administrasi pemeliharaan dan perbaikan.
(6) Pelayanan perawatan
Perawatan bertujuan untuk memelihara alat-alat, kelancaran pemakaian alat-alat
produksi/mesin perkakas dan perlengkapannya, keamanan instalasi, eIisiensi dari
beberapa unit produksi, memperpanjang umur teknis mesin gedung, alat-alat lain,
untuk menciptakan kondisi kerja sebaik-baiknya, sekaligus mempertahankan kondisi
sarana dalam perawatan berupa; alat-alat, mesin dan perlengkapan agar pelaksanaan
kegiatan produksi dan keamanannya, perlidungan dari bagian-bagian yang berbahaya
dapat dijamin lancer dan baik.
Kegiatan perawatan dapat dibedakan yaitu:
(1) Perawatan rutin
Perawatan rutin ialah perawatan atau kegiatan yang harus dilakukan
setiap hari dan siIatnya terus menerus dan sistematis.
(2) Perawatan periodic
Perawatan periodic ialah perawatan yang dilakukan pada jarak waktu
tertentu dan harus dilakukan rutin dan sistematis pula.
(3) Perawatan berencana
Perawatan berencana ialah tindakan perawatan yang dilakukan atas
dasar perencanaan sebelumnya sehingga segala sesuatu berjalan lancar
dalam waktu singkat.
(4) Perawatan pencegahan
Perawatan pencegahan ialah pekerjaan yang dilakukan sebelum
Iasilitas mengalami kerusakan, jadi tindakan/pekerjaan perawatan ini
semata-mata telah direncanakan sebelumnya.
(5) Tindakan perbaikan
Tindakan perbaikan ialah perbaikan setelah mesin mengalami
kerusakan, karena alat-alat yang di pakai dalam perbaikan ini telah siap
sebelumnya maka kegiatan tersebut termasuk kategori perawatan.
(6) Overhaul
Overhaul ialah perbaikan besar dalam rangka mengembalikan kondisi
standard suatu mesin yang tingkat kerusakannya telah total.
1ADWAL PERAWATAN MESIN
Macam perawatan yang direncanakan menurut jadwal periode perawatan
preventive diklasiIikasikan sebagai berikut :
Inspeksi I
Reparasi kecil K
Reparasi medium M
Bongkar total B
Contoh siklus perawatan :
Repair
Complexity
Siklus I K M
Periode
antara dua
masa (bulan)
Periode
antara B ke
B (tahun)
0 s/d 30
B-I1-K1-
I2-K2-I3-
M1-I4-K3-
I5-K4-I6-
M2-I7-K5-
I8-K6-I9-
B1 .
9 6 2 6 9

Periode antara dua masa perawatan dalam bulan adalah jarak antara B ke I1, atau
dari I1 ke K1, atau dari K1 ke I2 dan seterusnya sampai I9 ke B1.
Periode antara dua masa bongkar total adalah jarak antara B ke B1 yang pada
siklus ini berjumlah 18 kali berarti apabila priode antara dua masa perawatan mesin
adalah 6 bulan berarti periode antara B ke B1 adalah 18 x 6 bulan 9 tahun.

Periode antara dua masa perawatan dan priode antara bongkar total dapat
berubah untuk tipe produksi yang berbeda, seperti :
a) Tipe produksi (msssal/berantai/satuan)
b) Jenis material yang dikerjakan (baja/besi tuang/almunium/perunggu)
c) ShiIt atau giliran kerja per hari.
d) Memakai pendingin alat potong atau tidak.
Perencanaan penjadwalan disusun dengan bertitik tolak dari perencanaan operasi
perusahaan secara keseluruhan, sebelum menetapkan rencana harus dilakukan analisis
terlebih dahulu untuk menetapkan sampai sejauh mana posisi kita sekarang. Faktor-
Iaktor yang. harus diperhatikan dalam mempertimbangkan untuk untuk menetapkan
jadwal perawatan mesin adalah sebagai berikut:
a) Tingkat kerunnitan perawatan
b) Jadwal perkiraan waktu produksi
c) Tingkat perawatan yang harus dilaksanakan
d) Kartu riwavat mesin
e) Kemampuan personil pelaksana peawatan mesin

You might also like