O n: geoIisika untuk semua O omment! Analisis Kandungan Air Tanah di Cadas Pangeran, Sumedang dengan Metode Geolistrik dalam Upaya Mitigasi Bencana Longsor Muchamad Rahadian Anwar, Ahmad hsan Ramdani, Muhammad Husni Mubarak Lubis Program Studi GeoIisika, nstitut Teknologi Bandung Abstrak Salah satu penyebab longsornya suatu lereng adalah akibat kandungan air tanah. Kandungan air tanah menambah massa pada lereng bagian atas sehingga gaya dorong kebawah semakin besar. Air tanah juga menyebabkan kecilnya gaya gesek antara permukaan lereng dengan materi yang berada di atasnya akibat pelicinan sehingga mempermudah terjadinya longsor. Deteksi kandungan air tanah pada sebuah slope dapat dilakukan dengan menggunakan metode geolistrik. Metode ini memberikan gambaran sebaran air tanah di bawah permukaan berdasarkan siIat kelistrikannya, semakin kecil resistivitas batuan, maka kemungkinan adanya kandungan air tanah di batuan itu semakin besar.Dengan prinsip kerja ini, dilakukanlah penelitian geolistrik di daerah sekitar adas Pangeran, Sumedang.Dari penelitian ini didapat keadaan air tanah di sekitar slope. Analisis arah pergerakan air tanah tersebut dapat dilihat korelasinya dengan longsor yang sering terjadi di sekitar lokasi slope. Data-data yang didapat dari penelitian ini dapat digunakan untuk merancang langkah-langkah preventiI dalam upaya mitigasi bencana longsor yang pada prosesnya diharapkan dapat membantu banyak pihak sehingga kerugian dapat dihindari dan ditekan seminimal mungkin ketika musibah datang. SURVEY GEOMAGNETIK : GUNUNG BATU Muchamad Rahadian Anwar, Ahmad hsan Ramdani, Muammad Husni Mubarak Lubis Laboratorium GeoIisika Terapan, Program Studi GeoIisika, nstitut Teknologi Bandung Abstrak Sesar Lembang merupakan salah satu daerah pusat gempa dangkal yang sangat terkenal di daerah Bandung utara.Keberadaan sesar ini dapat dengan jelas diamati pada sebuah singkapan masiI di daerah gunung Batu, Lembang.Untuk mengetahui arah pensesaran maka dilakukanlah sebuah pengukuran geomagnet di daerah sekitar singkapan.Pengukuran geomagnetik di Gunung Batu ini menggunakan !7oton !7ecession Magnetomete7 yang sensornya merupakan Iluida yang kaya proton.Panjang satu titik pengukuran adalah sekitar sepuluh meter dengan banyaknya line yang diukur adalah sekitar 65 titik dikurangi jumlah Base.Pengukuran dilakukan mulai dari bagian barat daya singkapan Gunung Batu hingga bagian barat laut sesuai dengan panjang line pengukuran dengan asumsi memotong arah perpanjangan sesar di bagian barat . Selanjutnya, dengan data magnetik yang didapat akan dibuat estimasi bentuk bawah permukaan sederhana dari daerah tersebut. ni abstrak yang nsya Allah bakal dikirimin ke PT HAG (Pekan lmiah Terpadu Himpunan Ahli GeoIisika ndonesia)..tapi masih edisi belum Iinalnya..doain ya semoga penelitiannya berhasil.Alatnya rusak sih, dipinjem sama PUSAR.