Di tahun 1903 Tswett menemukan teknik kromatograIi. Teknik ini
bermanIaat dalam penguraian suatu campuran. DeIinisi kromatograIi adalah suatu prosedur pemisahan zat terlarut oleh suatu proses migrasi, diperensial dinamis dalam sistem yang terdiri dari dua Iase atau lebih salah satunya bergerak secara berkesinambungan dalam arah tertentu dan didalamnya zat-zat itu menunjukkan perbedaan mobilitas disebabkan adanya perbedaan dalam absorbsi, partisi, kelarutan, tekanan uap, ukuran molekul atau kerapatan muatan ion. Berdasarkan kemasan Iase diamnya kromatograIi terbagi tiga yaitu kromatograIi kertas, kromatograIi kolom, dan kromatograIi lapisan tipis. KromatograIi gas sendiri terdiri dari 2 yaitu kromatograIi gas cairan dengan mekanisme pemisahan partisi, teknik kolom dan nama alat GLC dan kromatograIi gas padat dengan mekanisme pemisahan absorbsi, teknik kolom dan nama alat GSC. Namun GSC jarang digunakan sehingga pada umumnya yang disebut dengan GC saat ini adalah GLC. Pada prinsipnya pemisahan dalam GC adalah sisebabkan oleh perbedaan dalam kemampuan distribusi analit diantara Iase gerak dan Iase diam di dalam kolom pada kecepatan dan waktu yang berbeda.
A. Komponen Alat Kromatografi Gas
lat GLC atau GC terdiri atas 7 bagian yang pokok seperti pada gambar, yaitu: 1. Silinder tempat gas pembawa/pengangkut 2. Pengatur aliran dan pengatur tekanan 3. Tempat injeksi cuplikan 4. Kolom 5. Detector . Pencatat 7. Terminal untuk 3, 4 dan 5
Gambar 1. Komponen alat kromatograIi gas
B. Bagian-bagian dari kromatografi gas :
1. Gas pengangkut/pemasok gas
Gas pengangkut (carrier gas) ditempatkan dalam silinder bertekanan tinggi. Biasanya tekanan dari silinder sebesar 150 atm. Tetapi tekanan ini sangat besar untuk digunakan secara Iansung. Gas pengangkut harus memenuhi persyaratan : a) Harus inert, tidak bereaksi dengan cuplikan, cuplikan-pelarut, dan material dalam kolom. b) Murni dan mudah diperoleh, serta murah. c) Sesuai/cocok untuk detektor. d) Harus mengurangi diIusi gas. Gas-gas yang sering dipakai adalah : helium, argon, nitrogen, karbon dioksida dan hidrogen. Gas helium dan argon sangat baik, tidak mudah terbakar, tetapi sangat mahal. H2 mudah terbakar, sehingga harus berhati-hati dalam pemakaiannya. Kadang-kadang digunakan juga C02. Pemilihan gas pengangkut atau pembawa ditentukan oleh ditektor yang digunakan. Tabung gas pembawa dilengkapi dengan pengatur tekanan keluaran dan pengukur tekanan. Sebelum masuk ke kromatograIi, (harusnya) ada pengukur kecepatan aliran gas serta sistem penapis molekuler untuk memisahkan air dan pengotor gas lainnya. Pada dasarnya kecepatan alir gas diatur melalui pengatur tekanan dua tingkat yaitu pengatur kasar (coarse) pada tabung gas dan pengatur halus (fine) pada kromatograI. Tekanan gas masuk ke kromatograI (yaitu tekanan dari tabung gas) diatur pada 10 s.d 50 psi (di atas tekanan ruangan) untuk memungkinkan aliran gas 25 s.d 150 mL/menit pada kolom terpaket dan 1 s.d 25 mL/menit untuk kolom kapiler.
2. Pengatur aliran dan pengatur tekanan
Ini disebut pengatur atau pengurang Drager. Drager bekerja baik pada 2,5 atm, dan mengalirkan massa aliran dengan tetap. Tekanan lebih pada tempat masuk dari kolom diperlukan untuk mengalirkan cuplikan masuk ke dalam kolom. Ini disebabkan, kenyataan lubang akhir dari kolom biasanya mempunyai tekanan atmosIir biasa. Juga oleh kenyataan bahwa suhu kolom adalah tetap, yang diatur oleh thermostat, maka aliran gas tetap yang masuk kolom akan tetap juga. Demikian juga komponen-komponen akan dielusikan pada waktu yang tetap yang disebut waktu penahanan (the retention time), t R . Karena kecepatan gas tetap, maka komponen juga mempunyai volume karakteristik terhadap gas pengangkut volume penahanan (the retention volume), v r . Kecepatan gas akan mempengaruhi eIIisiensi kolom. Harga-harga yang umum untuk kecepatan gas untuk kolom yang memiliki diameter luar. 1/4" O.D : kecepatan gas 75 ml/min 1/8" O.D : kecepatan gas 25 ml/min
3. Tempat injeksi (1he injection port)
Dalam pemisahan dengan GLC cuplikan harus dalam bentuk Iase uap. Gas dan uap dapat dimasukkan secara langsung. Tetapi kebanyakan senyawa organik berbentuk cairan dan padatan. Hingga dengan demikian senyawa yang berbentuk cairan dan padatan pertama-tama harus diuapkan. Ini membutuhkan pemanasan sebelum masuk dalam kolom. Panas itu terdapat pada tempat injeksi seperti pada gambar 9. bagan injektor. Tempat injeksi dari alat GLC selalu dipanaskan. Dalam kebanyakan alat, suhu dari tempat injeksi dapat diatur. turan pertama untuk pengaturan suhu ini adalah batiwa suhu tempat injeksi sekitar 50C lebih tinggi dari titik didih campuran dari cuplikan yang mempunyai titik didih yang paling tinggi. Bila kita tidak mengetahui titik didih komponen dari cuplikan maka kita harus mencoba- coba. Sebagai tindak lanjut suhu dari tempat injeksi dinaikkan. Jika puncak- puncak yang diperoleh lebih baik, ini berarti bahwa suhu percobaan pertama terlalu rendah. Namun demikian suhu tempat injeksi tidak boleh terlalu tinggi, sebab kemungkinan akan terjadi perubahan karena panas atau penguraian dari senyawa yang akan dianalisa.
Gambar 2. Bagian injektor GC
Cuplikan dimasukkan ke dalam kolom dengan cara menginjeksikan melalui tempat injeksi. Hal ini dapat dilakukan dengan pertolongan jarum injeksi yang sering disebut "a gas tight syringe". Perlu diperhatikan bahwa kita tidak boleh menginjeksikan cuplikan terlalu banyak, karena GC sangat sensitiI. Biasanya jumlah cuplikan yang diinjeksikan pada waktu kita mengadakan analisa 0,5 -50 ml gas dan 0,2 - 20 ml untuk cairan seperti pada gambar di bawah
Gambar 3. Bagan injector |
4. Kolom
Kolom merupakan jantung dari kromatograIi gas. Bentuk dari kolom dapat lurus, bengkok, misal berbentuk V atau W, dan kumparan/spiral. Biasanya bentuk dari kolom adalah kumparan. Kolom selalu merupakan bentuk tabung. Tabung ini dapat terbuat dari : Tembaga (murah dan mudah diperoleh) Plastik (teIlon), dipakai pada suhu yang tidak terlalu tinggi. Baja (stainless steel), (mahal) lumunium Gelas Panjang kolom dapat dari 1 m sampai 3 m. Diameter kolom mempunyai berbagai ukuran, biasanya pengukuran berdasarkan diameter dalam dari kolom gelas yaitu antara 0,3 mm hingga 5 min. Kebanyakan kolom yang digunakan berupa stainless steel dengan diameter luar (OD) dari I/S atau 1/4 inch (0,3 atau 0, cm). Pada GSC kolom diisi dengan penyerap (adsorbent), sedangkan pada GLC kolom diisi dengan "solid support" (padatan pendukung) yang diikat oleh Iase diam.
Gambar 4. Kolom GC
5. Detektor
Detektor berIungsi sebagai pendeteksi komponen-komponen yang telah dipisahkan dari kolom secara terus-menerus, cepat, akurat, dan dapat melakukan pada suhu yang lebih tinggi. Detektor harus dapat dipercaya dan mudah digunakan. Fungsi umumnya mengubah siIat-siIat molekul dari senyawa organik menjadi arus listrik kemudian arus listrik tersebut diteruskan ke rekorder untuk menghasilkan kromatogram. Detektor yang umum digunakan: Detektor hantaran panas (%hermal Conductivity Detector* TCD) Detektor ionisasi nyala (lame Ioni:ation Detector* FID) Detektor penangkap elektron (lectron Capture Detector *CD) Detektor Iotometrik nyala (alame Photomertic Detector *FPD) Detektor nyala alkali Detektor spektroskopi massa Detektor yang peka terhadap senyawa organik yang mengandung IosIor adalah FID, CD, dan FPD. Detektor penangkap elektron (lectron Capture Detector CD). Pada penetapan ini, digunakan detektor penangkap elektron. Detektor ini merupakan modiIikasi dari FID yaitu pada bagian tabung ionisasi. Dasar dari CD ialah terjadinya absorbsi elektron oleh senyawa yang mempunyai aIinitas terhadap elektron bebas (senyawa-senyawa elektronegatiI). Dalam detektor gas terionisasi oleh partikel yang dihasilkan dari 3 H atau 3 Ni. Detektor ini mengukur kehilangan sinyal ketika analit terelusi dari kolom kromatograIi. Detektor ini peka terhadap senyawa halogen, karbonil terkoyugasi, nitril, nitro, dan organo logam, namun tidak peka terhadap hidrokarbon, ketone, dan alkohol.
6. Oven kolom
Kolom terletak didalam sebuah oven dalam instrumen. Suhu oven harus diatur dan sedikit dibawah titik didih sampel. Jika suhu diset terlalu tinggi, cairan Iase diam bisa teruapkan, juga sedikit sampel akan larut pada suhu tinggi dan bisa mengalir terlalu cepat dalam kolom sehingga menjadi terpisah (Hendayana, 2001).
. Recorder
Recorder berIungsi sebagai pengubah sinyal dari detektor yang diperkuat melalui elektrometer menjadi bentuk kromatogram. Dari kromatogram yang diperoleh dapat dilakukan analisis kualitatiI dan kuantitatiI. nalisis kualitatiI dengan cara membandingkan waktu retensi sampel dengan standar. nalisis kuantitatiI dengan menghitung luas area maupun tinggi dari kromatogram (Hendayana, 2001). Sinyal analitik yang dihasilkan detektor dikuatkan oleh rangkaian elektronik agar bisa diolah oleh rekorder atau sistem data. Sebuah rekorder bekerja dengan menggerakkan kertas dengan kecepatan tertentu. di atas kertas tersebut dipasangkan pena yang digerakkan oleh sinyal keluaran detektor sehingga posisinya akan berubah-ubah sesuai dengan dinamika keluaran penguat sinyal detektor. Hasil rekorder adalah sebuah kromatogram berbentuk pik-pik dengan pola yang sesuai dengan kondisi sampel dan jenis detektor yang digunakan. Recorder biasanya dihubungkan dengan sebuah elektrometer yang dihubungkan dengan sirkuit pengintregrasi yang bekerja dengan menghitung jumlah muatan atau jumlah energi listrik yang dihasilkan oleh detektor. lektrometer akan melengkapi pik-pik kromatogram dengan data luas pik atau tinggi pik lengkap dengan biasnya. Sistem data merupakan pengembangan lebih lanjut dari rekorder dan elektrometer dengan melanjutkan sinyal dari rekorder dan elektrometer ke sebuah unit pengolah pusat (CPU, Central Procesing Unit). C. Cara Kerja GC
KromatograIi gas (GC) digunakan untuk memisahkan komponen mudah menguap dari campuran. Sejumlah kecil sampel yang akan dianalisis disusun menjadi sebuah jarum suntik. Jarum jarum suntik dimasukkan ke port infector yang panas dari gas kromatograI, dan sampel disuntikkan. Yang injector diatur ke suhu yang lebih tinggi daripada komponen titik didih. Jadi, komponen dari campuran menguap ke dalam Iasa gas di dalam injector. Seorang carrier gas, seperti helium, mengalir melalui injector dan mendorong komponen gas sampel ke kolom GC. Ini adalah dalam kolom yang pemisahan komponen berlangsung. Molekul partisi antara gas pembawa (Iasa mobile) dan cairan mendidih tinggi (Iase stasioner) di dalam kolom GC. Dua kolom yang akan muat di dalam oven GCS kita. Sebuah elemen pemanas digunakan untuk menaikkan suhu oven, bila diinginkan, dan dengan demikian meningkatkan suhu kolom. GC kolom biasanya memiliki tag identiIikasi logam dijepitkan ke daItar kolom kolom yang panjang dan diameter, bahan apa yang ada di dalamnya, dan temperatur operasi maksimum. Setelah komponen dari campuran bergerak melalui kolom GC, mereka mencapai detektor. Idealnya, komponen dari campuran akan mencapai detektor pada waktu yang berbeda-beda karena perbedaan dalam partisi antara ponsel dan Iase stasioner. Detektor mengirim sinyal ke perekam graIik yang akan menghasilkan puncak pada kertas. Daerah puncak sebanding dengan jumlah molekul menghasilkan sinyal.
Gambar 5. lat GC
Untuk menggunakan GC, ikuti langkah-langkah sederhana ini: 1) Mencuci jarum suntik dengan aseton dengan mengisi jarum suntik mendepak sepenuhnya dan aseton limbah ke kertas handuk. Cuci 2-3 kali. 2) Tarik beberapa sampel nda ke dalam jarum suntik. nda mungkin perlu untuk menghilangkan gelembung udara di dalam tabung suntik oleh plunyer bergerak cepat ke atas dan ke bawah sementara jarum dalam sampel. Biasanya 1-2 mL sampel disuntikkan ke dalam GC. Boleh saja memiliki gelembung udara kecil dalam jarum suntik. Namun, nda tidak ingin menyuntikkan sebagian besar udara atau puncak nda akan terlalu kecil pada tabel perekam. 3) Pastikan tabel perekam dan diatur ke kecepatan graIik yang sesuai (rrow ). Mengatur baseline menggunakan nol pada tabel perekam (rrow B). Dengan pena di tempat, menyalakan bagan (rrow D), pastikan pena ke bawah (yang menandai kertas) dan kertas bergerak. 4) Menyuntikkan sampel nda baik ke kolom atau kolom B sesuai instruksi. Pegang tingkat jarum suntik dan mendorong jarum sepenuhnya ke injector. Setelah nda tidak dapat lagi melihat jarum, dengan cepat mendorong pendorong dan kemudian tarik jarum suntik injeksi keluar dari pelabuhan.
Injeksi Catatan injector sangat panas, jadi berhati-hatilah untuk tidak menyentuh perak disk. Jarum akan melewati septum karet, sehingga nda akan merasa beberapa perlawanan. Untuk beberapa GC kita itu, kolom tidak menyelaraskan benar dalam injector, sehingga jarum hits bagian depan kolom logam. Jika nda merasa bahwa nda mendorong terhadap logam, menarik jarum keluar dari injector dan coba lagi, mungkin di sudut yang sedikit berbeda. Jarum harus benar-benar menghilang ke dalam injeksi untuk injeksi yang tepat sampel ke kolom GC. Suntikkan dengan cepat untuk hasil terbaik. Jangan ragu untuk menyuntikkan jarum setelah benar diposisikan di pelabuhan injeksi. Lepaskan jarum suntik segera setelah injeksi. (Pelaksanaan catatan C dan D membantu untuk memastikan bahwa semua sampel memasuki GC kolom di sekitar waktu yang sama.) 1) Menandai waktu injeksi nda pada tabel perekam. Ini dapat dilakukan dengan menyesuaikan nol tepat setelah sampel disuntikkan. Hal ini sering nyaman bagi satu orang untuk menyuntikkan sampel sementara pasangan laboratorium menandai waktu injeksi di bagan perekam
) Bersihkan jarum suntik nda segera setelah injeksi. Jarum suntik sering tersumbat dengan cepat dan harus diganti jika mereka tidak dibersihkan setelah setiap penggunaan. 7) Catatan pengaturan perekam graIik nda selama berjalan. nda perlu mengetahui kecepatan graIik dan pengaturan skala penuh. 8) Catatan pengaturan GC selama nda berlari. Sebuah tombol di bagian tengah bawah GC dapat diubah untuk membaca kolom (atau oven) suhu, suhu detektor dan suhu injektor pelabuhan dalam C. Jembatan saat ini ditampilkan dalam m. Perhatikan bahwa ada dua skala pada layar.
1O1AL ORCAAIC CARBOA (TOC) Total organik karbon (TOC) adalah jumlah karbon yang terikat dalam suatu senyawa organik dan sering digunakan sebagai indikator tidak spesiIik dari kualitas air atau kebersihan peralatan pabrik Iarmasi. nalisis khas untuk mengukur TOC total karbon sekarang serta karbon anorganik (IC). Mengurangkan anorganik karbon dari hasil karbon total TOC. Varian umum lainnya meliputi analisis TOC mengeluarkan bagian IC terlebih dahulu dan kemudian mengukur sisa karbon. Metode ini melibatkan membersihkan sebuah diasamkan sampel dengan udara bebas karbon atau nitrogen sebelum pengukuran, dan lebih tepat disebut purgeable non-organik karbon (NPOC). Pada umumnya TOC dipakai pada aplikasi Farmasi dan Lingkungan.
A. Lingkungan
Sejak tahun 1970an, TOC telah diperkenalkan sebagai teknik analisa untuk mengukur kualitas air di dalam proses pemurnian (puriIikasi). TOC dalam sumber air berasal dari pembusukan zat organik (natural organic matter :NOM) dan dari bahan sintetis. sam Humus, Iuvic acid, amina, dan urea adalah jenis-jenis dari NOM. Deterjen, pestisida, pupuk, herbisida, bahan kimia industri, dan organik terklorinasi adalah contoh sumber-sumber sintetis. Sebelum sumber air diolah untuk didisinIeksi, TOC berperan penting dalam menghitung jumlah NOM. Dalam sebuah Iasilitas pengolahan air, proses reaksi desinIeksi menggunakan klorida yang mengandung disinIektan menjadi hal yang pokok. Ketika bahan air di klorinasi, senyawa klorin aktiI (Cl 2 , HOCl, ClO - ) bereaksi dengan NOM untuk menghasilkan biproduk desinIeksi terklorinasi (chlorinated disinfection byproducts: DBPs). Beberapa peneliti telah menentukan bahwa semakin tinggi level NOM dalam sumber air sepanjang proses desinIeksi dapat menambah jumlah karsinogenik di dalam pemrosesan air minum. Mengantongi tiket dari |SDW| http://www.epa.gov/ogwdw/sdwa/, analisa TOC muncul sebagai suatu cara alternatiI yang cepat dan akurat dibanding cara klasik namun tidak selama cara BOD dan COD yang secara tradisional dapat menunjukan potensi polusi dari air limbah. Saat ini, Pemerintah mengeluarkan regulasi dengan limit yang sangat kecil untuk DBPs di dalam air. Metoda yang sekarang ada, seperti US P method 415.3, D/DBP rule, mengatur jumlah dari NOM untuk mencegah pembentukan DBPs di dalam air jadi.
B. armasi Keberadaan organic di dalam sistem air terjadi tidak hanya dari organisme hidup dan pembusukan dalam air sumber, tapi juga bersumber dari puriIikasi dan sistem distribusi material. Keberadaan Carbon bisa saja terjadi karena ada hubungannya dengan endotoxin, pertumbuhan mikroba, dan perkembangan lapisan biologis (bioIilm) di dinding saluran pipa dan bioIilm yang tumbuh di dalam sistem distribusi mesin Iarmasi. Dipercaya ada hubungan antara konsentrasi TOC dan level endotoxin dan mikroba. Mempertahankan rendahnya level TOC membantu kita untuk mengkontrol level endotoxin dan mikroba dan tentunya pertumbuhan bioIilm. USP, P, JP memeperkenalkan TOC sebagai tes yang dibutuhkan untuk air murni dan air injeksi (ater or Infection : WFI). Untuk alasan ini, TOC telah memenuhi syarat sebagai perlengkapan kontrol proses di dalam industri bioteknologi untuk memonitor perIorma dari operasional sistem yang terdiri dari puriIikasi dan mesin distribusi. Dengan banyaknya operasional bioteknologi seperti preparasi obat dan makanan, FD mengeluarkan banyak regulasi untuk melindungi kesehatan publik dan menjamin kualitas produk yang di konsumsi masyarakat. Untuk menjamin tidak-adanya kontaminasi silang antara produk obat, variasi cara prosedur cleaning dilakukan. Level konsentrasi TOC digunakan untuk mengetahui keberhasilan dari prosedur validasi cleaning terutama 'clean-in- place` (CIP).
##$ nonim, 2010, KromatograIi Gas, Diakses dari http://bondiebluesy.wordpress.com/2010/03/08/kromatograIi-gas/, Tanggal 03 November 2011, Pukul 15.25 WIB.
Himawan, edrus, 2009, %otal Organic Carbone, Diakses dari http://edrushimawan.wordpress.com/2009/10/13/total-organic-carbon/, Tanggal 03 November 2011, Pukul 15.22 WIB.
Labin, 2008, Analisa %OC, Diakses dari http://tocarbon.wordpress.com/, Tanggal 03 November 2011, Pukul 15.25 WIB.
Madbardo, 2010, Kromatografi Gas, Diakses dari http://madbardo.blogspot.com/2010/02/kromatograIi-gas.html, Tanggal 03 November 2011, Pukul 15.12 WIB.