You are on page 1of 3

Massa Udara dan Front

Massa udara merupakan bagian atmosfer yang tebalnya mencapai ribuan meter dari
permukaan bumi dan meluas sampai ribuan kilometer persegi. Suhu dan kelembapannya
sama dalam arah mendatar.
Karakteristik cuaca dalam massa udara bergantung pada dua sifat, yaitu sebaran suhu
ke arah tegak dan kadar airnya. Sebaran suhu ke arah tegak menyatakan kemantapan
massa udara. Karena kemantapan erat kaitannya dengan gerak vertikal di dalam massa
udara, sehingga sebaran uap air mengarah ke atas.
Massa udara dapat terbentuk ketika udara diam atau bergerak untuk waktu yang lama
di atas daerah yang luas. selain itu, juga harus memiliki angin lemah serta sifat permukaan
yang sama. Angin lemah mengakibatkan udara akan berada di atas wilayah sumber lebih
lama, sehingga mendekati keseimbangannya dengan wilayah itu. Sifat pokok wilayah yang
menentukan sifat massa air adalah suhu dan karakteristik wilayah tersebut (berupa daratan
atau lautan).
Berdasarkan karakteristik tempat terbentuknya iklim (temperatur dan kelembapan),
massa udara dibagi menjadi enam, yaitu:
a.Maritim Tropik : udara tropika yang terbentuk di atas lautan pada lintang rendah.
Udaranya bersifat hangat, lembab, dan tidak stabil
b. Daratan Tropik : udara tropik daratan yang terbentuk di atas daerah subtropika.
Misalnya daerah Afrika Utara, Amerika Serikat, Meksiko, Gurun
Afrika. Udaranya bersifat panas, kering, tidak stabil dan jarang
terdapat awan karena kelembapannya sangat rendah.
c. Maritim Kutub : udara yang terbentuk pada lintang tinggi di atas lautan. Pada
musim dingin udara maritim kutub relatif dingin dibandingkan
kutub benua (Artika). Pada musim panas udaranya sejuk. Udara
maritim kutub bersifat lembab dan tidak stabil.
d. Daratan Kutub : udara yang terbentuk pada lintang tinggi di atas daratan. Udara
ini memiliki sifat yang serupa dengan udara Artika, tetapi tidak
sedingin udara Artika. Massa udara ini tidak terlalu dingin pada
musim panas dengan kelembapan yang berubah-ubah.
e. Maritim Artik : massa udara yang terdapat dalam musim dingin yang berasal
dari lautan.
f. Daratan Artik : massa udara yang terdapat dalam musim dingin yang berasal
dari daratan.
Front
Front terjadi ketika dua massa udara dengan temperatur dan kelembapan berbeda
bertemu dan terjadi tumbukan sehingga menyebabkan pembentukan awan dan presipitasi
(hujan). Front adalah batas pertemuan dua massa udara yang mempunyai sifat fisika (suhu,
densitas) berbeda. Front merupakan daerah yang sempit dengan kecuraman perubahan
sifat massa udara terhadap jarak yang besar. Daerah font adalah tempat terjadinya transisi
yang cepat antara massa udara yang satu dengan yang lain. Suhu merupakan sifat utama
yang dipakai untuk mengidentifikasikan massa udara dan untuk menunjukkan adanya front.
Selain itu, kelembapan juga dapat membantu dalam menganalisis peta cuaca dan
menentukan lokasi front. Kelembapan ditandai dengan suhu titik embun, gradient tekanan,
arah dan kecepatan angin, perawanan dan endapan.
Tingkat pembentukan front ada 3, yaitu:
a. Tingkat pertama, terdiri dari:
O Tingkat normal : merupakan pertemuan antara kutub dari utara dengan udara
tropis dari selatan
O Tingkat deformasi : terjadi suatu putaran udara yang arahnya berlawanan jarum
jam jika terjadi di belahan bumi utara dan searah dengan
jarum jam jika terjadi di belahan bumi selatan.
b. Tingkat kedua, pada tingkat ini terjadi deformasi permukaan front menjadi bentuk sudut.
Udara panas pada tingkat ini terletak di antara massa udara dingin, kemudian udara
panas di dorong oleh angin yang menimbulkan gangguan. Di sepanjang front panas
terbentuk awan cirrus, altostratus, dan altocumulus. Sedangkan di sepanjang permukaan
front dingin berhubungan udara panas, sehingga udara panas menjadi tidak stabil dan
naik dengan cepat sehingga mengakibatkan robohnya awan.
c. Tingkat ketiga, pada tingkat ini front dingin berpindah lebih cepat daripada front hangat
karena isobar dalam udara dingin lebih rapat. Oleh karena itu, front dingin mendorong
udara panas ke atas sehingga terjadi depresi.

Front di bagi menjadi 3, yaitu:
1. Front panas, merupakan front yang terbentuk karena massa udara panas lebih
berpengaruh daripada massa udara dingin. Udara panas yang ringan akan naik dan
mendingin, kemudian mengembun menjadi awan nimbostratus. Peristiwa ini
menyebabkan presipitasi sedang.
2. Front dingin, merupakan massa udara yang terjadi karena massa udara dingin lebih
dominan daripada massa udara panas. Udara dingin yang lebih padat akan bergerak di
bawah udara panas dan udara panas akan naik, membentuk awan cumulonimbus.
Peristiwa ini kadangkala menghasilkan hujan deras yang disertai badai.
3. Front penumpukan, merupakan front yang terbentuk ketika front dingin lebih berpengaruh
daripada front panas.











Referensi:
Wardani,WahyudanAntisRRDiniy,2007.MassaUdara.http://www.scribd.com/doc/21974408/M
Makalah Massa Udara

You might also like