You are on page 1of 2

Basic Geology : Claystone, sandstone dan limestone

sumber . http.//www.migas-indonesia.com

. Terbuat dari apakah batuan-batuan seperti Claystone, sandstone dan limestone?apakah
mereka memiliki mineral yang sama?

2. Apakah dalam suatu batuan seperti sedimentary rock memiliki mineral yang sama?

3. Bagaimanakah porosity dan permeability dari masing-masing formasi seperti shale,
limestone, claystone?

penfelasan .
. Terbuat dari apakah batuan-batuan seperti Claystone, sandstone dan limestone?apakah
mereka memiliki mineral yang sama?
- terbuat dari kuarsa, carbonates, calsium, magnesium, dlsb. Batuan tsb tidak memiliki
mineral yg sama.
Kalau dirunut :
Quark -~ Atom -~ Unsur -~ Senyawa -~ Mineral -~ Batuan
Setiap jenis batuan terdiri atas berbagai jenis mineral
Setiap jenis mineral terdiri atas berbagai jenis senyawa dst


2. Apakah dalam suatu batuan seperti sedimentary rock memiliki mineral yang sama?
-tidak

3. Bagaimanakah porosity dan permeability dari masing-masing formasi seperti shale,
limestone, claystone?
- hampir semua punya porosity dan permebility, tapi skalanya saja yg berbeda. ada yg tinggi
dan ada yg rendah atau mendekati nol.

tambahan :

Mineral penyusun batuan berlain-lainan.

Claystone/batulempung: Merupakan batuan sedimen (sedimentary rock) yang mempunyai
ukuran butir clay/ lempung/sangat halus( 0.004mm), tersusun oleh mineral2 lempung (clay
minerals) dari group alumina silicates (Al, Fe, Mg, Si), seperti: kaolinite, montmorillonite,
smectite, chlorite, ataupun illite.

Sandstone/batupasir: Batuan sedimen yang mempunyai ukuran butir pasir/sand dengan range
0.125mm-1mm (skala wentworth). Tersusun atas butiran (ini bisa berupa mineral maupun
rock Iragment). Butiran mineral (urut dari yang paling stabil-baik secara mechanical maupun
chemical stability) yaitu: quartz (dan zircon, tourmaline), chert, muscovite, microcline,
orthoclase, plagioclase, hornblende (dan biotite), pyroxene, dan yang terakhir olivine. Butiran
yang lain bisa berupa heavy minerals (mineral berat) umumnya kandungannya kecil
(sekitar1) misal: apatite, epidote, garnet, rutile, staurolite, tourmaline, dan zircon. Butiran
yang dari rock Iragment bisa berasal dari volcanic maupun metasedimentary lithic Iargment.
Disamping butiran, batupasir juga tersusun oleh apa yang disebut sbg matrix dan cement.
Nah dari sekian banyak mineral tsb yang umum dijumpai di batupasir adalah quartz, Ieldspar
dan rock Iragmen, tiga komponen inilah yang akhirnya oleh Pettijohn et al. (1975) dipakai
sebagai dasar klasiIikasi penamaan batupasir (disamping klasiIikasi2 yang lain tentunya).

Limestone/batugamping: merupakan batuan karbonat (carbonate rock) yang terbentuk secara
biological and biochemical processes. Batuan karbonat ini (by deIinition) harus tersusun oleh
~50 carbonate minerals, yaitu: calcite (CaCO3 rhombohedral), aragonite (CaCO3
orthorhombic), dan mineral dolomite (Ca-Mg (CO3)2). Aragonite termasuk unstable minerals
at surIace temperature and pressure, shg jarang kita jumpai. Dari hal tersebut munculah 2
komponen penyusun yang penting yaitu calcite dan dolomite. Dari sini Boggs (1987)
mengklasiIikasi jika calcite nya ~90 maka disebut Limestone, dan jika dolomite nya yang
~90 disebut Dolostone, jika kurang dari itu hanya mensiIati saja misal namanya menjadi
Dolomitic limestone, dst.
Porositas sandstone banyak bertipe grain-porosity/intergranular porosity (porositas antar
butitan), besar kecilnya porositas dipengaruhi oleh proses2 diagenesa, seperti Iaktor
compaction pada depth oI burial. Semakin dalam posisi batuan tersebut umumnya semakin
compact, shg porositasnya juga semakin mengecil. Namur jika mengalami proses diagenesa
dissolution oI unstable grain` maka akan bisa memperbesar porositas. Untuk batupasir ini
umumnya jika porositas meningkat maka permeabilitasnya juga akan meningkat. Namun
belum tentu untuk yang berbutir halus (misal claystone atau shale), umumnya mempunyai
porositas besar namun permeabilitasnya kecil, karena adanya capillary Iorces yang
menghalangi mudahnya aliran Iluida melalui small pore-throats.

Seperti kita ketahui bahwa besaran porositas ada 2macam, yaitu total porosity dan eIIective
porosity, permeability sangat berhubungan dengan eIIective porosity (pore/ porositas yang
saling berhubungan).

Porositas di batugamping sangat berbeda dibandingkan dengan batupasir, baik dari sisi type
and distribution within a reservoir, shg pada carbonate kadang2 susah diprediksi kualitas
reservoarnya. Pada batupasir meski proses diagenesa terlibat, namun parameter primary
porosity dan proses pengendapapan sangat dominant menentukan, sedangkan pada carbonate
banyak di drive oleh diagenetic porosity. Kita mengenal type2 porositas di carbonate seperti:
vuggy, cavern, channel, stylolitic, burrow, boring, intra/inter-particle, inter-crystalline, dll.
Sedangkan di batupasir hanya didomiansi oleh intergranular porosity saja. Sehingga pada
limestone belum tentu pada posisi yang dalam (deep burial) akan mempunyai porositas yang
kecil, tergantung proses diagenesa yang berlangsung disana, jika dissolutionnya berperan
maka vuggy/porositas gerowong yang besar akan kita dapat

You might also like