You are on page 1of 24

Inti Lestari 16309836 PERENCANAAN JEMBATAN 1. DESAIN PLAT LANTAI JEMBATAN DAN PENULANGAN.

Perencanaan Jembatan Teknik Sipil 2009-A

1.1 BEBAN T DATA : Bentang Jembatan adalah 36 meter, dengan dimensi pelat panjang 4,5 cm dan lebar 3 cm Beban gandar roda depan 50 kN ( 5 ton ) Beban gandar roda tengah dan belakang 225 kN ( 22,5 ton ) Jarak as roda depan as roda tengah 5 m Jarak as roda tengah as roda belakang ( 4 ~ 9 ) m Jarak roda kiri kanan 1,75 m Luas bidang kontak antara roda dan lantai jembatan : o Roda depan : 200 x 125 mm o Roda tengah dan belakang : 200 x 500 mm Tebal Aspal : 7 cm

Fy : 3500 kg/cm2

Universitas Gunadarma

Inti Lestari 16309836 1.1.1 Load factor : Dead Load (DL) + Live load (LL)

Perencanaan Jembatan Teknik Sipil 2009-A

1.1.1.A Dead Load (DL) -Tebal Plat ; h=17 cm Berat sendiri lantai Lapisan asphalt : 0,26 x 1,00 x 1,00 x 2.400 : 0,07 x 1,00 x 1,00 x 2.200 qD = 624 kg/m2 = 154 kg/m2 = 778 kg/m2

Untuk perhitungan momen akibat berat sendiri yang merupakan beban terbagi rata di pergunakan tabel 13.3.1 PBI 1971 Lx ( bentang pendek ) = 3,00 m

Ly ( bentang panjang ) = 4,50 m L y/L x = 4,50/3,00 = 1,5

Pada bidang pelat yang tegak lurus Lx : Lapangan : lx = 36 Mlx = 0,001 x lx x qD x Lx2 Mlx = 0,001 x 36 x 778 x 32 Tumpuan : tx = 76 Mtx = 0,001 x tx x qD x Lx2 Mtx = 0,001 x 76 x 778 x 32 = 532,152 kgm/m ( tanda minus berarti bagian tarik ada disisi atas pelat ) Pada bidang pelat yang tegak lurus Ly : Lapangan : ly = 13 Mly = 0,001 x ly x qD x Lx2 Mly = 0,001 x 13 x 778x 32 Tumpuan : ty = 57 Mty = 0,001 x ty x qD x Lx2 Mty = 0,001 x 57 x778 x 32 = 399,114 kgm/m = 91,026 kgm/m = 252,072 kgm/m

Universitas Gunadarma

Inti Lestari 16309836 1.1.1.B Live Load (LL) Bidang kontak roda belakang 20 x 50 cm

Perencanaan Jembatan Teknik Sipil 2009-A

Jadi dalam hal ini a = 50 cm dan b = 20 cm. Jika sudut penyebaran beban = 45, maka : a1 = a + 2 ( d + t ) b1 = b + 2 ( d + t ) Beban gandar roda tengah atau roda belakang 225 Kn, Jadi P = x 22.500 kg = 11250 kg Jadi beban merata pada luasan bidang kontak : q= = = 20833,33 Kg/m2 Dimana d = 26 cm dan t = 7 cm , Jadi : a1= 50 + 2 ( 26 + 7 ) = 90 cm b1 = 20 + 2 ( 26 + 7 ) = 60 cm

Lebar kendaraan 6 m, Untuk perhitungan momen akibat beban roda kendaraan digunakan tabel Bares dengan sketsa seperti gambar disamping, Dari data-data jembatan : a = 3,00 m b = 4,50 m

Karena balok jembatan dianggap cukup kaku dan besar, maka diasumsikan plat lantai terjepit dikeempat sisinya, seperti pada saat menghitung akibat Dead Load. Dipergunakan table beton untuk = 0,15 a1/a = 4,5/3,0 = 1,5 = 0,90/3 = 0,3 dan b1/a = 0,60/3 =0,2

Universitas Gunadarma

Inti Lestari 16309836 Dengan interpolasi maka diperoleh: koefisien momen pada bidang tegak lurus sbx: Lapangan : xs = 0,137

Perencanaan Jembatan Teknik Sipil 2009-A

Tumpuan : xvs = 0,123 Koefisien momen pada bidang tegak lirus sumbu Y Lapangan : ys = 0,126 Tumpuan : yvs = 0,032 untuk beton = 0,20, jadi setelah diinterpolasi lagi, maka diperoleh : Momen untuk bidang tegak lurus sumbu X: Lapangan : xs = 0,183 Mxs = xs x q x a1 x b1 = 0,183 x 20833,33 x 0,9 x 0,6 Mxs = 2058,75 kgm/m Tumpuan : xvs = 0,164 Mxvs = xvs x q x a1 x b1 = 0,164 x 20833,33 x 0,9 x 0,6 Mxvs = 1844,99 kgm/m Momen untuk bidang tegak lurus sumbu Y: Lapangan : ys = 0,168 Mys = ys x q x a1 x b1 = 0,168 x 20833,33 x 0,9 x 0,6 Mys = 1890 kgm /m Tumpuan : yvs = 0,043 Myvs = yvs x q x a1 x b1 = 0,043 x 20833,33 x 0,9 x 0,6 Myvs = 483,75 kgm/m Kombinasi Pembebanan : Bidang arah tegak lurus sb. X ( arah tegak lurus sisi pendek ) Lapangan : Mx = Mlx + Mxs = 252,072 + 2058,75 = 2310,822 kgm/m Tumpuan : Mxt = Mtx + Mxvs = 532,152 1844,99 = 2377,142 kgm/m

Bidang arat tegak lurus sb. Y ( arah tegak lurus sisi panjang ) Lapangan : My = Mly + Mys = 91,026 + 1890= 1981,026 kgm/m Tumpuan : Myt = Mty + Myvs = 399,114 483,75 = 882,864 kgm/m

Universitas Gunadarma

Inti Lestari 16309836 Jelas disini momen yang mementukan : M = 2377,142 kgm Untuk fc = 0,83 x 300 = 249 kg/cm2 = 24,9 MPa 30 MPa 1 = 0,85 Rasio penulangan balance : b= . = . =0.0325

Perencanaan Jembatan Teknik Sipil 2009-A

Rasio penulangan maksimum : maks = 0,75 b = 0,75 x 0,0325 = 0,0244 Rasio penulangan minimum : min = 1,4/fy=1,4/350=0,004 Penulangan arah x Tumpuan : Tinggi efektif pelat d = 26 3,5 = 22,5 cm Mu Rn m = = =Mxt= 2377,142 kg m= 237714,2 = 16,54 = 5,524 Nmm

1 x1 m

2mxRn fy

= = 0,0187 = 0,0187 < maks = 0,0244 OK 0,0187 min = 0,0035 ok Penulangan yang diperlukan : Aperlu = perlu x b x d = 0,0187 x 100 x 22,5 = 42,075 cm2 Asumsi tulangan D22 diameter 22 dengan luas : 379,94 mm2, Aperlu=4207,5mm2 Aperlu/luas diameter tulangan=4207,5/379,94= 11,07 buah tulangan~12buah tulangan Jarak tulangan 100/11=8,3 mm~9 mm Dipasang : D 22 9 OK Lapangan : Karena momen lapangan lebih kecil dari tumpuan dan tidak jauh berbeda, maka penulangan lapangan disamakan dengan penulangan tumpuan.

perlu

Universitas Gunadarma

Inti Lestari 16309836 Penulangan arah y Lapangan : Tinggi efektif pelat d = 26 3,5-2,2 = 20,3 cm Mu Rn m = = =My= 1981,026 kg m= 198102,6 Nmm = = 5,66 20,28

Perencanaan Jembatan Teknik Sipil 2009-A

1 x1 m

2mxRn fy

= = 0,0203 = 0,0203 < maks = 0,0244 OK 0,0203 min = 0,0035 ok Penulangan yang diperlukan : Aperlu = perlu x b x d = 0,0203 x 100 x 20,3 = 41,209 cm2 Asumsi tulangan D22 diameter 22 dengan luas : 379,94 mm2, Aperlu=4120,9 mm2 Aperlu/luas diameter tulangan=4207,5/379,94= 10,85 buah tulangan~11 buah tulangan Jarak tulangan 100/11=9.09 mm~10mm Dipasang : D 22 9 OK Tumpuan : Untuk memudahkan pemasangan penulangan tumpuan disamakan dengan lapangan.

perlu

Universitas Gunadarma

Inti Lestari 16309836 1.2 Beban D (TTd)

Perencanaan Jembatan Teknik Sipil 2009-A

Beban D ini disebut juga beban lajur, yang terdiri dari beban merata ( BTR ) dan beban garis ( BTG ), seperti gambar dibawah ini. Intensitas Beban Merata ( BTR ) Intensitas beban merata ini tergantung dari bentangan jembatan ( L ) Untuk L 30 m q = 9,0 kPa = 900 kg/m2 Untuk L > 30 m q = 9,0(0,5 +15/L)Kpa L = 13 meter maka gunakan L 30 m q = 9,0 kPa = 900 kg/m2 Intensitas Beban Garis ( BTG ) Intensitas beban garis ini adalah : p = 49 kN/m = 4900 kg/m Jadi beban lajur untuk jembatan : a. Beban merata per m panjang jembatan : Q = n1x 2,75 x q kPa/m = 2 x 2,75 x 900 kPa/m =4950 kpa/m Besarnya intensitas q tergantung bentangan jembatan. b. Beban terpusat, sebesar : P = n1 x 2,75 x p kN = 3 x 2,75 x 49 kN =404,25 KN Kedua beban ini bekerja berupa strip pada jalur selebar nl x 2,75 m, bila digambarkan akan seperti pada gambar dibawah ini :

Universitas Gunadarma

Inti Lestari 16309836

Perencanaan Jembatan Teknik Sipil 2009-A

2. Balok-Komposit 2.1 Perhitungan Dead Load : Gelagar Induk di-estimate Diafragma : WF 700.300.12.20 : WF 350.175.7.11 g = 185 kg/m g = 49,6 kg/m

Ditinjau gelagar induk tengah : Dead Load : a. Beban merata : Berat plat : 0,26 x 1,85 x 1,00 x 2400 Berat asphalt : 0,07 x 1,85 x 1,00 x 2240 Berat balok induk Berat alat penyambung, dll. : 25 % x 185,00 qD b. Beban terpusat : PD = 1,85 x 49,6 = 91,76 kg = 1154,40 kg/m = = = = 290,08 kg/m 185,00 kg/m 46,25 kg/m 1675,73 kg/m

MD

= ( L x L 2 x x 0,30 x 0,0078947 L ) x qD + ( L + 2 x 1/8 L ) PD

MD = ( 18,00 x 18,00 2 x x 0,30 x 0,0078947 x 18 ) x 1675,73 + ( 18,00 + 2 x 1/8 18,00 ) x 91,76 MD = 67795,6 + 825,8 = 68.621,4 kgm

Universitas Gunadarma

Inti Lestari 16309836

Perencanaan Jembatan Teknik Sipil 2009-A

2.2 perhitungan Live load : Live Load ada 2 macam : a. Beban merata b. Beban garis : Untuk L < 30 m q = 0,9 kPa = 900 kg/m2 : p = 49 kN/m = 4.900 kg/m

untuk lebar lantai jembatan 7,00 m, maka jumlah lajur nl = 2. Jadi dalam jalur selebar ( 2 x 2,75 ), akan bekerja beban : a. Beban merata : q = ( 2 x 2,75 ) 900 kg/m =4500 kg/m b. Beban terpusat : p = ( 2 x 2,75 ) x 4.900 kg=24500kg

Beban hidup pada balok induk tengah : Beban merata : qL = 1,850 x 900 = 1.665 kg/m

Beban terpusat : PL = 1,850 x 4.900 = 9.065 kg

Universitas Gunadarma

Inti Lestari 16309836

Perencanaan Jembatan Teknik Sipil 2009-A

ML = ( L x L ) qL + L x PL = ML = ( 18,00 x 18,00 ) 1665 + 18,00 x 9065 ML = 67432,5 + 40792,5 = 108225 kgm Faktor beban dinamis untuk L 50 m FBD = 40 % Mu = MD + ( 1 + FBD ) ML = 68.621,4 + 1,4 x 108225= 220136,4 kgm SNI T 03 2005, maka : bE 1/5L= 1/5 18,00 = 3,60 m bE bo = 1,85 m bE bf + 12 ts = 0,30 + 12 x 0,26 = 3,42 m } } diambil bE = 1,85 m }

Hitung kapasitas penampang dengan methode plastis : Dari profil yang dipilih : h = 700 2 x 24 = 652 mm , tw = 13 mm = = 50,15

=89,8

Faktor reduksi kekuatan untuk lentur untuk komposit : b = 0,85 Asumsi garis netral plastis berada didalam plat :

Universitas Gunadarma

10

Inti Lestari 16309836

Perencanaan Jembatan Teknik Sipil 2009-A

Mutu beton plat K 400 fc = 0,83 x 0 = 332 kg/cm = 33,2 MPa Untuk 30 < fc < 55 MPa 1 = 0,85 0,008 ( 33,3 30 ) = 0,82 T = As . fy = 235,5 x 3500 = 824250 kg C = 0,82 fc . a . bE = 0,85 332 a 185 = 52207 a kg Dari keseimbangan gaya : H = 0 C = T 52207a = 824250 a=824250 /52207= 15,8 cm Jarak dari serat atas plat ke garis netral plastis : c= 15,8 /0,82 = 19,3 26(ts) Jadi asumsi diatas sudah benar : Z = ( ts + d ) a = ( 26 + 70 ) 19,3 = 51,35cm = 0,512 m Mn = T x Z = 824250 x 0,512 = 422016 kgm Momen maksimum yang dapat dipikul balok : Mmak = b Mn = 0,85 x 422016= 358.713,6 kgm > 220.136,400 (Mu) OK

Universitas Gunadarma

11

Inti Lestari 16309836

Perencanaan Jembatan Teknik Sipil 2009-A

Sambungan balok induk ditempatkan pada titik C dan D yang jaraknya dari tumpuan masing-masing 3,50 m. Perhitungan Momen dan Gaya Geser pada sambungan ( Titik C ) : A. Akibat Dead Load :

MCD

= 1675,73 {(1/2x18x((3x15)/18))-1/2x0,3x((15x0,3)/18)-1/2x0,3x((3x0,3)/18)+ (91,76x3) /18(13,5+9+4,5) = 38116,8 Kgm

PCD

= qD[(b2/2xL)-(c2/2xL)] + PD/L (11,25 + 7,5 + 3,75) =1675,73 [(152/2x18)-(0,32/2x18)] + 91,76/18 (13,5+9+4,5) = 10606,8 kg

B. Akibat Live Load : Akibat live load Momen akan maksimum bila beban merata berada di AB dan beban terpusat ada di C, sehingga :

MCL

= 1,665[1/2x18x(3x15/18)] + 9065 x (3x15/18) = 60125 kgm

PCL

= 1,665[1/2x15x(15/18)] + 9065 x (15/18) = 17960,4 kg

Universitas Gunadarma

12

Inti Lestari 16309836

Perencanaan Jembatan Teknik Sipil 2009-A

Beban total pada sambungan : MC = MCD + ( 1 + FBD ) MCL = 38116,8 + ( 1 + 0,4 ) 60125 MC = 122291,8 kgm PC = PCD + ( 1 + FBD ) PCL = 10606,8 + ( 1 + 0,4 ) 17960,4 PC = 35751,4 kg

Sesuai dengan tabel 7.5-1 SNI 03-1729-2002 : p= = 89,8

Untuk pelat penyambung :

Plastis modulus pelat penyambung :

Untuk penampang kompak : Mn = Mp = fy . Z = 3.500 x 2.340 = 8.190.000 kgcm = 8.190 kgm Mu = b Mn = 0,85 x 8.190 = 6961,5 kgm < Mc pelat tidak kuat. Rencana pelat sambungan dirubah dengan menambah pelat sayap atas dan pelat sayap

Universitas Gunadarma

13

Inti Lestari 16309836

Perencanaan Jembatan Teknik Sipil 2009-A

bawah dengan pelat 2 x 20 x 300, seperti gambar 68 dihalaman 48 berikut ini : Kontrol kompak dan tidaknya pelat sayap : Sesuai dengan tabel 7.5-1 SNI 03-1729-2002 untuk pelat sayap balok I tersusun : r= = 23,93

= 7,5 <p

Plastis modulus pelat penyambung :

Mn = fy x Z = 3.500 x 11.220 = 39.270.000 kgcm = 392.700 kgm Momen maksimum yang dapat dipikul pelat penyambung : Mu = b . Mn = 0,85 x 392.700 kgm = 333.795 kgm > Mc OK Pembagian Beban : Plat Badan : Memikul sebagian momen ( M2 ) + Seluruh gaya geser Plat Sayap : Memikul sebagian momen ( M1 ) T1 x 0,74 + T2 x 0,30 = Mc T1 x 0,74 + T2 x 0,30 = 122291,8 ( a ) T1 : T2 = ( 4 x 30 ) : ( 2 x 1,3 x 30 ) = 120 : 78

Universitas Gunadarma

14

Inti Lestari 16309836

Perencanaan Jembatan Teknik Sipil 2009-A

78 T1 = 120 T2 T1=120/78 T2= 1,5835 T2 Jadi : ( 1,5385 T2 ) x 0,74 + T2 x 0,30 = 122291,8 1,13849 T2 + 0,30 T2 =122291,8 1,43849 T2 = 122291,8 T2 = 122291,8/1,43849 = 85014 kg T1 = 1,5385 x 85014= 130794 kg Momen yang dipikul oleh oleh pelat penyambung badan : M2 = T2 x 0,30 = 85014 x 0,30 = 25504,2 kgm Bout dipergunakan Grade A 325, diameter 16 mm Kuat geser untuk 1 ( satu ) bout : Vd = 1,13 x x x m x fd x Ab Dimana : = 1,0 untuk lubang baut normal = 0,35 ( koefisien geser ) m = jumlah bidang geser fd = proof load, untuk type A 325 = 585 MPa Ab = luas penampang bout = x x 1,62 = 2,01 cm2 Vd = 1,13 x 1,0 x 0,35 x 2 x 5.850 x 2,01 = 9.301 kg Gambar rencana sambungan seperti sketsa Disamping ini, dengan bout 30 16 mm M2 = 25504,2 kgm Pc = 35751,4 kg Momen yang dipikul bout : M = M2 Pc x e = 25504,2 35751,4 x 0,09 = 22286,6 kgm

Universitas Gunadarma

15

Inti Lestari 16309836

Perencanaan Jembatan Teknik Sipil 2009-A

Akibat Pc yang bekerja dipusat bout, maka setiap bout menerima : Vp=Pc/n=35751,4 /30= 1191,71 kg Perhitungan beban bout akibat momen : Bout yang menerima beban terbesar adalah bout jang jaraknya paling jauh terhadap pusat berat kelompok bout tersebut, seperti bout no. 1 dan 11 Beban bout 1 akibat beban momen : M = 22286,6 kgm Hx= Hy= = = 6248,6 kg =1388,6 kg Jadi x2= 2 x 360 = 720; y2= 2 x 4.455 = 8.910 Jadi resultante beban bout 1 : R= R = 6760,4 kg Vd = 9.301 kg Rencana sambungan OK Rencana sambungan Flens Akibat momen M1 , maka plat penyambung flens menerima gaya tarik sebesar : T1 = 130794 kg Sambungan direncanakan menggunakan bout Grade A 325, diameter 22 mm Luas penampang bout : Ab = x x 2,22 = 3,80 cm2 Kuat geser untuk 1 ( satu ) bout : Vd = 1,13 x x x m x fd x Ab = 1,13 x 1,0 x 0,35 x 1 x 5.850 x 3,80 = 8.792 kg Jumlah bout : = n =T1/Vd=130794/9.301 =14,06~15 buah diameter 22 Kontrol terhadap luas penampang netto : A net = 2 x 2 x 30 2 x 2,3 x 4 = 101,60 cm

Universitas Gunadarma

16

Inti Lestari 16309836

Perencanaan Jembatan Teknik Sipil 2009-A

Fs = T1/A net = 130794/101,60 = 1287,3 kg fy=350 OK

4. Abutmen Suatu jembatan dari konstruksi beton bertulang dengan bentangan L = 18,00 m dan lebar lantai kendaraan 6,00 m, sedangkan trotoar dikiri dan kanan lantai kendaraan lebarnya 1 m melintasi saluran irigasi seperti gambar dibawah.

Mutu beton untuk abutment K 300. Data-Data Tanah Backfill : Berat volume Sudut geser internal : = 30 Kohesi : c = 0 kg/cm2 : tnh = 1,8 ton/m3

Sudut geser dengan dinding abutment : = 0


Universitas Gunadarma 17

Inti Lestari 16309836

Perencanaan Jembatan Teknik Sipil 2009-A

Data-Data Tanah Dasar Abutment : Tegangan tekan tanah yang di-ijinkan 2,5 kg/cm2, Sudut geser dengan dasar abutment = 35 Perhitungan Dead Load dari bangunan atas : Balok tengah ( no 2 atau 3 ) Plat beton Aspal Balok Induk : 0,26 x 3,00 x 1,00 x 2.400 : 0,07 x 3,00 x 1,00 x 2.240 : 0,35 x ( 0,80 0,20 ) x 1,00 x 2.400 qD-tengah = = = 1872,00 kg/m 470,40 504,00 kg/m kg/m kg/m

= 2846,00

Diafragma : PD-tengah = 0,25 x ( 0,60 0,20 ) ( 3,00 0,35 ) x 2.400 = 1144,8 kg Balok Tepi ( no. 1 atau 4 ) Plat beton Aspal : 0,26 x 3,00 x 1,00 x 2.400 : 0,07 x 1,00 x 1,00 x 2.240 = = = = = = = 1872,00 156,80 504,00 84,00 120,00 120,00 218,75 kg/m kg/m kg/m kg/m kg/m kg/m kg/m kg/m

Balok Induk : 0,35 x ( 0,80 0,20 ) x 1,00 x 2.400 Balok Cerb Blk Trotoar : 0,175 x 0,20 x 1,00 x 2.400 : 0,20 x 0,25 x 1,00 x 2.400

Tegel + spesi : 0,80 x 1,00 x 150 Pasir padat : ( 0,25 0,05 ) x ( 0,80 0,175 ) x 1.750 qD-tepi Beban diafragma : Blk. diafragma Konsol Tiang railing Railing 4

= 3075,55

: 0,3 x ( 0,60 0,20 ) x ( 1,00 0,175 ) x 2.400 : 0,3 x x ( 0,40 + 0,35 ) x ( 1,00 0,175 ) x 2.400 : 0,20 x 0,20 x 0,90 x 2.400 : 2 x 3,750 x 9,63 PD-tepi

= = = =

237,60 222,75 864,0 72,225

kg kg kg kg kg

= 1396,575

Universitas Gunadarma

18

Inti Lestari 16309836

Perencanaan Jembatan Teknik Sipil 2009-A

Perhitungan Live Load dari bangunan atas : Balok Tengah ( no. 2 atau 3 ) Untuk L 30 m, beban hidup merata q = 900 kg/m Beban per m panjang balok induk ( diperhitungkan juga FBD 40 % ) qL-tengah = 1,4(q/2,75)x3,00=1,4(900/2,75)x3,00=1374,575 kg/m Beban titik : PL tengah=1,4(p/2,75)x3,00=1,4(4900/2,75)x3,00=7483,636kg Gaya rem : Sesuai gambar ( Gaya Rem vs Bentangan ) RSNI T 02 2005 R= R=3857 Kg/lajur RTengah= x200=280509,1 kg =38,57 KN/lajur

Balok Tepi ( no. 1 atau no. 4 ) Beban hidup untuk trotoar qLT = 5 kPa = 500 kg/m2 Jadi beban hidup per m panjang balok tepi : Untuk beban lajur kendaraan harus diperhitungkan Faktor Beban Dinamis 40 % qL tepi=1,4 x (q/2,75)x1+0,8 x qLt qL tepi=1,4 x (900/2,75)x1+0,8 x 500 = 458,18 +400 =858,18 kg/m Beban Titik = PL tepi=1,4(P/2,75)x 1,00=1,4x(4900/2,75)x1,00=2494,55 kg Beban Rem= R tepi = (3,400/2,75)x1,00=1563,635 kg Perhitungan Reaksi Tumpuan Balok Tepi Dead Load ( Beban Mati ) : RAD= (1/2 x1,03 x 10,3-1/2x0,03x0,3) x qD-tepi + pD tepi x(1+0,75x0,5x0,25) RAD= (1/2 x1,03 x 10,3-1/2x0,03x0,3) x 3075,55 + 1396,575x(2,5)=19791,9 kg

Universitas Gunadarma

19

Inti Lestari 16309836

Perencanaan Jembatan Teknik Sipil 2009-A

Beban Hidup: RAL= (1/2 x1,03 x 10,3) x qL-tepi + pL tepi x1,03 RAL= (1/2 x1,03 x 10,3) x 858,18 + 2494,55 x 1,03=7121,603 kg Reaksi Tumpuan Balok Tepi total : RA-tepi = 19791,9 + 7121,603 = 26913,50 kg >>Perhitungan Reaksi Tumpuan Balok Tengah Dead Load ( Beban Mati ) : RAD= (1/2 x1,03 x 10,3-1/2x0,03x0,3) x qD-tengah + pD tengah x(1+0,75x0,5x0,25) RAD= (1/2 x1,03 x 10,3-1/2x0,03x0,3) x 2846+ 1144,8 x(2,5)=17.945,8 kg Beban Hidup: RAL= (1/2 x1,03 x 10,3) x qL-tengah + pL tengah x1,03 RAL= (1/2 x1,03 x 10,3) x 1374,545 + 7483,636 x 1,03= 14.999,4 kg Reaksi Tumpuan Balok Tengah total : RA-tengah = 12221,8 + 14999,4 = 32.945,2 kg Resume Reaksi Tumpuan : Balok Tepi : RA-tepi Rtepi = 26.913,50 kg ( verikal ) = 1.563,635 kg ( lateral searah dengan as jembatan )

Balok Tengah : RA-tengah = 32.945,2 kg ( vertikal ) Rtengah = 28.0509,1 kg ( lateral searah dengan as jembatan )

Jadi sebagai dasar perhitungan abutment dipergunakan reaksi dari balok tengah dengan lebar abutment diambil jarak antara balok induk ( 2,00 m ). Perhitungan Reaksi Tumpuan Balok Tepi :

Universitas Gunadarma

20

Inti Lestari 16309836

Perencanaan Jembatan Teknik Sipil 2009-A

Dead Load ( Beban Mati ) : Jadi total Momen Resistan MR = 164987,36 kgm Koefisien tekanan tanah aktif : KA=

= 0,5

Untuk keamanan terhadap kemungkinan galian. biasanya tekanan tanah pasti diperhitungkan : Gaya tekan tanah aktif yang bekerja pada dinding abutment : PA1 = H x tnh x KA x H x 2 = x 5,525 x 1.800 x 0,5 x 5,525 x 2 = 27473,06 kg PA2 = H x q x KA x 2 = 5,525 x 458,18 x 0,5 x 2 = 2531,445 kg

Momen Guling terhadap titik B : MG = PA1 x 1/3x H + PA2 x x H + R x 4,60 = 27473,06 x 1/3 x 5,525 + 2531,445 x x 5.525 + 3127,27 x 4,60 = 71974,778 kgm Safety Factor = MR/Mg = 164987,36 /71974,778 = 2,3 1,5 OK

Universitas Gunadarma

21

Inti Lestari 16309836

Perencanaan Jembatan Teknik Sipil 2009-A

4.Perencanaan Pilar
4.1 Beban Vertikal Untuk bentang jembatan 36 m Beban Konstruksi atas : Beban mati Berat sendiri plat beban = 0,26* 2,4 * 8 * 36 Berat sendiri perkerasan = 0,1 * 2,2 * 8* 36 Berat air hujan Berat sendiri sandaran Berat sendiri gelagar Diafragma = 0,2 * 1 * 7 * 36 = 0,5296 * 2 * 8 = 0,35 * 2,4 * 36 * 6 = 0,36 * 4 * 2,4 q tot = 179,7 t = 63,4 t = 50,4 t = 8,47 t = 181,4 t = 2,9 t = 486,3 t

beban mati beban 1 pilar per 1m M Beban hidup =186,2/8= 30,4 = 30,4* 1* 2,55 = 77,52 tm

= * qtot = *486,3 = 243,15

Beban hidup yang bekerja pada jembatan terdiri dari beban merata dan beban garis Beban Merata q = 2,2 t/m ~ q = muatan merata L<30 k = 1,25 beban merata = [(2,2/2,75)*36*8]*100% =230,4 t/m beban garis = {((12*0,75*7)*100%/2,75)+(2*(12*0,75*7)*50%/2,75) = 57,273 t beban hidup total 1 pilar = * (beban garis + beban merata) = * (216+57,273) =136,64 t/m beban hidup per 1 m lebar M =136,64/8 =17,08 t/m = 17,08 *1,0*2,55 =43,554 tm

Universitas Gunadarma

22

Inti Lestari 16309836 4.2 Beban Horizontal a. Gaya rem dan traksi Rm = 5% x beban hidup tanpa koefisien kejut Rm = 5% x(230,4+(57,273/1,25))=13,8 Rm untuk 1 m lebar = 13,8/8=1,73 t/m Titik berat rem dan traksi dari lantai kendaraan Zo = 1,8 + 0,1 + 0,2+11= 13,10 m M = 1,73 * 1 * 13,10 = 22,62 tm b. Beban angin P1 = 0,15 *0,8*30 P2 = 0,15 *3*30 = 4,05 ton = 13,5 ton = 17,1 ton beban per 1 m lebar : P1 = 4,05/8 P2 = 13,5/8 = 0,225 ton = 0,844 ton 1,068 ton Mp1= P1 x H1 = 0,225 x 11,7 = 2,633 Mp2 = P2 x H2 = 0,884 x 13,6 = 11,478 Zo = = = 13,20

Perencanaan Jembatan Teknik Sipil 2009-A

untuk 1 pilar: P1 = *4,05 = 1,80 ton P2 = * 13,5 = 6,75 ton = 8,55 ton

H1= (0,8/2+0,3+11)

= 11,7

H2= (3/2+0,8+0,3+11) = 13,6

Mtotal = (P1+P2) x 1 xZo = (0,225+0,844) x 1 x 13,20 = 14,11 ton c. Gaya gesekan tumpuan ( bekerja pada elastomeric ) Gg = 0,25 * beban mati = 0,25 *186,2= 46,55 ton per 1 m = 46,55/8 = 5,82 M = 5,82*Zo = 5,82* 9,75 = 56,745

Universitas Gunadarma

23

Inti Lestari 16309836

Perencanaan Jembatan Teknik Sipil 2009-A d. Akibat gaya gempa Akibat berat sendiri pilar Gaya gempa G = Beban sendiri x E = 44,281 x 0,15 = 6,64 ton M =Gxy = 6,64 x 11,00 = 73,04 tm

Kombinasi pembebanan : Muatan Beban Sendiri Beban Konstruksi atas Beban hidup + kejut Beban rem dan traksi (rm) Beban angin (A) Beban gaya gesek (Gg) Jumlah beban Jumlah beban * 1,4 Tinjau stabilitas pilar: Fg = jumlah Mv/ jumlah MH =327,528/130,865= 2,5>2,1 .OK Fs = jumlah PV x tan 10 /jumlah PH = 128,465x tan 10/12,065= 2,9 > 2,1 .OK Terhadap e: e=5,1/2 x (( jumlah MV-Jumlah Mh/)jumlah PV)= 2,55-(1,81)=0,74 < 1/6B =0,85 .OK PV 44,281 30,4 17,08 91,761 128,465 PH 1,73 1,068 5,820 8,618 12,065 MV 112,875 77,520 43,554 233,949 327,528 MH 22,62 14,110 56,745 93,475 130,865

Universitas Gunadarma

24

You might also like