You are on page 1of 23

Executive Summary

Oleh : Lili Tjarli Tahlan Light Emitting Diode atau LED telah dikembangkan sejak akhir tahun 1950 an adalah bentuk semikonduktor paduan p-n (p-n junction) yang dapat mengemisikan photon atau cahaya apabila diterapkan tegangan yang sesuai pada sambungan tadi.

Beberapa jenis material p dan n dapat mengemisikan cahaya terlihat (visible light) dengan intensitas beragam dan pengembangan mutakhir mencapai tingkat efisiensi pencahayaan (illumination efficacity) jauh melampaui lampu konvensional yaitu lampu pijar biasa (incandescent lamps) dan lampu tabung neon/TL ( fluorescent/compact fluorescent lamps).

Banyak sekali kelebihan lampu LED dibanding lampu konvensional terutama menyangkut usia teknis dan usia pakai yang berkisar antara 50.000 sampai 100.000 jam Pada saat ini harga Lampu LED masih tinggi namun seperti halnya peralatan elektronik lain harga itu akan secepatnya menurun dalam satu atau dua tahun mendatang. Kajian pada sistem penerangan di PLTU Suralaya Unit No. 1 sampai No 4. memberikan informasi bahwa dapat diperoleh penghematan dari pemakaian daya dan energi lebih dari 50%. Apabila dinyatakan dalam bentuk finansial penghematan tersebut setara Rp 2.704.477.950,- pertahun serta ditambah pula kesempatan memperoleh tambahan (opportunity revenue) dari penjualan tambahan energi sebesar Rp 6.384.980.785,pertahun.

Pengamatan yang dilakukan terhadap penerapan lampu LED untuk penerangan di ruang kerja kantor PT Indonesia Power menunjukkan terjadinya penghematan penggunaan daya dan energi sebesar 72,5%. Penerapan lampu LED tersebut sekaligus dapat meningkatkan pencahayaan di ruang kerja sekaligus mampu memberikan kenyamanan kerja kepada pegawai PT Indonesia Power.

Lampu LED merupakan lampu yang paling dingin karena tidak ada trafo ballast yang digunakan maupun pemanasan elemen sehingga pemasangan lampu LED akan mengurangi disipasi panas yang pada akhirnya dapat menurunkan pemakaian Air Conditioning. Namun fenomena ini belum terukur. Selanjutnya penghematan pemakaian daya dan energi yang cukup meyakinkan (significant) tersebut sudah pasti akan membantu perbaikan lingkungan terutama penekanan Global Warming.

Light Emitting Diode sebagai lampu penerangan.


Sedikit teori mengenai Light Emitting Diode Light Emitting Diode atau dikenal sebagai LED adalah salah satu komponen elektronik yang berbasis paduan (junction) dua semikonduktor tipe P dan tipe N dalam bentuk penyearah (dioda) yang apabila diberikan tegangan pada paduan tersebut sehingga arus listrik mengalir dari sisi-p atau anoda ke sisi n atau katoda, akan terpendar cahaya. Mekanisme terjadinya aliran listrik karena berpindahnya elektron dari sisi n dan bertemu dengan hole pada sisi p. Pada pertemuan elektron dan hole akan teremisikan pula photon yang mempunyai panjang gelombang pada daerah cahaya terlihat (visible light) sampai cahaya tak terlihat terutama pada daerah infra merah.

Gambar 1. diagram hubungan arus dan tegangan (V I) pada dioda.

Pengembangan LED LED sebagai sumber cahaya mulai dikembangkan sejak tahun 1907 oleh H.J Round peneliti dari Inggris dan pada pertengahan tahun 1922 Oleg Vladimiriovich dari Rusia. Kemudian secara praktis ditemukan LED yang memancarkan cahaya infra merah pada tahun 1955 seperti dilaporkan oleh Rubin Braunstein dari Radio Corporation of America dengn menggunakan bahan semikonduktor Gallium Arsenida (GaAs) dan juga bahan GaSb, InP.

Peneliti Nick Holonyak Jr yang sedang bekerja di General Electric Co, menemukan LED warna merah yang pertama pada tahun 1962 dan diikuti oleh muridnya M George Craford menemukan LED warna kuning yang 10 kali lebih terang dari LED warna merah pada tahun 1972.

Selanjutnya penelitian LED makin berkembang dimulai dengan ditemukannya paduanpaduan semikonduktor berbasis IndiumGalliumNitrogn InGaN oleh Shuji Nakamura dari Nichia Corporation yang menghasilkan LED warna biru yang sangat terang. Pada akhirnya ditemukan material-material berikut sebagai basis pembutan LED : Aluminium gallium arsenide (AlGaAs) merah dan inframerah Aluminium gallium phosphide (AlGaP) hijau Aluminium gallium indium phosphide (AlGaInP) merah-oranye, oranye, kuning, hijau yang sangat terang

Gallium arsenide phosphide (GaAsP) merah, oranye-merah, oranye, dan kuning Gallium phosphide (GaP) merah, kuning dan hijau Gallium nitride (GaN) hijau , hijau pupus ( emerald green), dan biru juga putih (bila melampaui AlGaN Quantum Barrier) Indium gallium nitride (InGaN) 450470 nm mendekati ultraviolet, hijau kebiru-biruan dan biru Silicon carbide (SiC) sebagai substrate biru Silicon (Si) sebagai substrate biru (under development) Sapphire (Al2O3) sebagai substrate biru Zinc selenide (ZnSe) biru Diamond (C) ultraviolet Aluminium nitride (AlN), aluminium gallium nitride (AlGaN), aluminium gallium indium nitride (AlGaInN) mendekati ultraviolet (down to 210 nm[16])

Konstruksi LED LED yang dipasarkan dewasa ini bentuknya bermacam macam beberapa knstruksi dapat dikenal melalui gambar-gambar berikut ini :

Pembuatan LED Warna Putih Guna kepentingan pencahayaan pada sistem penerangan biasa diperlukan LED yang dapat memancarkan cahaya biasa atau putih. Untuk keperluan tersebut ada dua cara untuk memproduksi LED warna putih intensitas tinggi : Pertama menggunakan masing-masing LED yang memancarkan warna dasar (primary colors) merah, hijau, dan biru, kemudian membaurkannya menjadi cahaya putih. Kedua menggunakan material fosfor untuk mengubah cahaya satu warna (monochromatic light) dari LED warna biru atau LED Ultraviolet menjadi cahaya putih bidang spektrum lebar.

LED untuk keperluan Lampu Penerangan dewasa ini Pada mulanya kebanyakan LED dirancang untuk beroperasi pada daya listrik tidak lebih dari 3060 milliwatts (mW) . Sekitar tahun 1999, Philips Lumileds memperkenalkan LED yang mampu beroperasi pada daya 1 satu (watt) (W). Di tahun 2002, Lumileds membuat LED lima watt dengan efisiensi pencahayaan

(luminous efficacy) 1822 lumens per watt (lm/W). Sebagai perbandingan lampu pijar biasa 60100 W memproduksi (memancarkan) cahaya sekitar 15 lm/W, dan standard lampu neon (fluorescent lights) memproduksi cahaya sampai 100 lm/W. Pada September 2003, jenis LED biru didemonstrasikan oleh perusahaan Cree, Inc. Yang beroperasi dengan 24 mW pada 20 milliamperes (mA). LED ini secara komersial

dinyatakan yang paling terang karena menghasilkan cahaya seterang 65 lm/W pada 20 mA. Pada tahun 2007 Seoul Semiconductor merancang LED dengan 135 lm/W dan 145 lm/W pada 2008, yang akan melampaui diatas standar lampu pijar (incandescent) lebih baik dari lampu TL (fluorescents). Nichia Corporation telah mengembangkan LED warna putih dengan luminous efficacy 150 lm/W pada arus forward 20 mA. Pada bulan Mei 2008, luminasi sebesar 130lm/W telah dihasilkan oleh pabrikan LED dari Cina. Efficacy didefinisikan sebagai perbandingan antara output yang mempunyai besaran tertentu ( dalam hal ini intensitas cahaya) dengan input (dalam hal ini daya energi listrik) yang besarannya berlainan dengan besaran output.

Beberapa kemasan lampu dengan LED. Lampu LED pemakaiannya sangat bervariasi tetapi yang paling banyak ditawarkan dewasa ini adalah lampu untuk penerangan jalan umum, lampu tanda lalu lintas, lampu tanda (sign pengganti neon sign), lampu indikator. lampu penerangan untuk industri dan tentunya lampu untuk penerangan dirumah tangga serta berbagai lamu lain untuk keperluan dekorasi. Gambar dan data pada tabel berikut memperlihatkan kemasan lampu yang ada dipasaran sebagai pengganti lampu konvensional seperti lampu merkuri (High atau Low Presure Mercury arc lamp), Metal Halide Lamp, HID lamp, Lampu TL atau lampu pijar biasa.

Foto 1. Bermacam jenis Lampu LED

Perbandingan Lampu Led dengan Lampu konvensional


Beberapa kelebihan lampu LED dibanding lampu konvensional Lampu konvensional yang dimaksud dalam tulisan ini adalah lampu pijar (incandescent lamp), lampu TL/Neon (Tubular Flourescent Lamp) lampu hemat energi (Compact Floursecent Lamp-CFL) Lampu Merkuri (Low Pressure Mercury Vapour, Metal Halide, High Pressure Sodium Lamps). Pemakaian lampu LED dewasa ini mempunyai kelebihan dibanding lampu konvensional antara lain yaitu : 1. Lampu LED lebih hemat energi karena hampir 99% energi listrik dirubah ke photon yang menghasilkan cahaya. Hampir tidak ada energi listrik yang dijadikan energi lainnya. 2. Lampu LED tidak memancarkan dan meradiasikan panas. Pada lampu konvensional sebagian energi terpaksa menjadi energi panas dan diradiasikan kesekelilingnya.

3. Cahaya lampu LED adalah cahaya mandiri dan dapat dikehendaki hanya memancarkan cahaya dengan warna tertentu sehingga tidak diperlukan filter untuk menggantikan cahaya untuk menjadi warna cahaya lainnnya 4. Lampu LED dengan mudah dapat didisain dalam bentuk (package) yang mempunyai fokus dan lebar bidang pencahayaan tertentu, berbeda dengan lampu konvensional yang memerlukan pengarah atau reflektor bila ingin mempunyai lebar bidang pencahyaan tertentu. 5. Lampu LED sangat cocok untuk pemakaian dengan moda switching berulangulang (mati-hidup) berbeda dengan lampu pijar dan lampu TL yang akan terbakar filamentnya apabila dilakukan switching berulang-ulang. 6. Lampu LED tidak memerlukan pengasutan awal (start up) sehingga sangat hemat energi 7. Umur lampu LED minimal 50.000 jam dan tipikal 100.000 jam bandingkan dengan lampu Compact Fluorescent Lamp (CFL) paling bagus hanya 15.000 jam dan lampu pijar maksimal 2000 jam. 8. Lampu LED dapat diredupkan (dimming) tanpa mengalami perubahan warna cahaya. Bandingkan dengan lampu pijar yang dapat diredupkan tetapi warna cahaya berubah kekuning-kuningan bahkan lampu TL dan CF tidak bisa diredupkan. 9. Lampu LED tidak mengandung gas berbahaya seperti merkuri pada lampu konvensional sehingga sangat akrab lingkungan. 10. Lampu LED sangat solid tidak rapuh dan tidak mudah pecah sehingga penanganannya sangat mudah 11. Selama tidak memandang langsung ke arah sumber lampu LED untuk waktu lama manusia aman diterangi lampu LED. Lampu LED tidak memendarkan elektron sebagai pencahayaan. Tidak seperti lampu TL atau CF (lampu neon) dimana perpendaran elektron yang memproduksi cahaya tidak begitu baik untuk mata apalagi bila terjadi perubahan frekuensi dan tegangan pasokan listrik yang akan mempengaruhi aliran elektron hal ini akan mengakibatkan kelelahan pada mata.

Karakteristik teknis lampu tersebut dapat diperbaningkan pada tabel-1 berikut ini:

Tabel-1

Lamp Type Incandescent Fluorescent Mercury Vapour Metal Halide High Pressure Sodium LED

Lumens/Watt 12 - 35 45 - 100 5 - 55 65 - 115 150 50 - 100

Temperature High (>150C) Med (~60-80C) Med (>80C) High (>150C) High (>150C) Low (<60C)

CRI 100 60-80 50-70 80-90 20-30 50 - 80

Colour Temp Life (Hrs, Typ.) 3,200 K 500 - 2,000 2,900- 6400 8,000-16,000 K 3,200-10,000 up to 20,000 K 3,000-20,000 up to 20,000 K ~1,900 K 3,200 - 10,000 K up to 20,000 20,000-100,000

Apabila diperbandingkan antara lampu LED dengan lampu pijar dan TL terlihat jelas bahwa usia pakai lampu LED jauh melampaui ketahanan atau usia lampu konvensional, sehingga kelebihan inilah yang akan membuat lampu LED akan menjadi lampu utama untuk pencahayaan masa kini dan masa mendatang di segala bidang. Berikut adalah perbandingan dari sisi harga di Australia dengan Tabel-2 ini: Tabel - 2

Lamp Type

Power

Life

Cost

Total Cost

Per Hour

Incandescent

75W

1,000 Hours

$0.50

$11.75

1.175 Cents

CFL

8W

10,000 Hours

$4.00

$16.00

0.16 Cents

LED

8W

50,000 Hours

$60.00

$120.00

0.24 Cents

Catatan total cost dihitung dari harga lampu ditambah pemakaian listrik selama usia lampu . Usia lampu LED lebih tinggi maka cost juga akan tinggi. Selain itu initial cost

juga tinggi karena untuk lampu LED 8W masih berharga AU$ 60 per unit (Rp 380.0000) serta untuk lampu LED tubular 15 Watt masih sekitar AU$ 150 (Rp 950.000) per unit. Lebih rinci lagi apabila dilihat perbandingan teknis antara Lampu LED dengan lampu TL dan CFL dapat dianalisa melalui tabel-3 berikut ini:

Tabel-3

Lamp Type Input Voltage Current Total Power Volt-Amps Power Factor Ballast dissipation Light Output Lux / Watt

T8 Fluoro 229 V 0.355A (355 mA) 37.8 W 81 VA 0.466 (no cap) 4.4W 310 Lux 8.2

T8 Fluoro * T5 Fluoro 221 358 mA 40.8 W 79.1 VA 0.51 (no cap) 7.74 W N/A N/A 227 V 141 mA 30.7 W 32 VA 0.96 0.64 W 410 Lux 13.4

LED (Ballast) 225 V 85 mA 15.7 W 19.125 VA 0.82 0.25 W 470 Lux 29.9

LED (w/o Ballast) 229 92 mA 15.1 W 21.1 VA 0.717 N/A N/A N/A

Dari tabel - 3 jelas terlihat bahwa Lampu LED memberikan efificacity Lux/watt yang tertinggi yaitu 29.9 pada pemakaian daya yang paling rendah untuk tingkat iluminasi yang lebih tinggi. Harga lampu LED tubular 15 Watt di Australia saat ini AU$ 150 (Rp 950.000) per unit dan di Indonesia baru-baru ini untuk lampu LED tubular ditawarkan pada harga Rp 850 .000,- perunit, harga tersebut segea akn turun drastis pada kaisaran Rp 500.000 atau kurang dari itu pada satu atau dua tahun mendatang seperti umumnya harga peralatan elektronik lainnya.

Penerapan Lampu penerangan dengan lampu LED A. Studi kasus di PLTU Suralaya 1 4
Penghematan mengganti Lampu TL dengan LED Lampu TL merupakan beban induktif bagi sistem kelistrikan karena lampu TL memerlukan coil untuk mengasut dan memendarkan elektron-elektron dalam tabung lampu TL sehingga dapat menghasilkan cahaya. Seperti terlihat pada Tabel -3 lampu TL standar 36W ( dipasaran dinyatakan sebagai TL 40W) mengambil daya 81 VA dan lampu TL stadard 18 W (dipasaran dinyatakan sebagai TL 20W) mengambil daya kira-kira setengah dari TL 40W.

Foto-2 Lampu TL

Lampu LED tubular

Jumlah lampu TL di PLTU Suralaya 1 4 dan kebutuhan daya pada pf lampu TL antara 0,4-0,65 adalah seperti pada tabel - 4 berikut :

Tabel- 4 Lampu TL 20 W 40 W Jumlah Jumlah 850 13.914 14.764 Keperluan Daya (kW) Konsumsi Energi per tahu (kWh) 23,375 68.255 730,485 2.133.016 753.860 2.201.271

Catatan : lampu TL dinyalakan 8 jam per hari

Apabila lampu tersebut diganti oleh lampu LED dengan daya 22 Watt dengan socket sama dengan lampu TL 40 W namun memberikan iluminasi yang lebih baik dari lampu TL 40 watt. Daya yang diperlukan untuk LED 22 W adalah : Pled = 22 W x (13914 + 850) = 324,808 Watt atau 324.8 kWatt Apabila digunakan selam 8 jam sehari (sesuai jam kerja) maka energi yang dihabiskan setahun adalah Eled = 324.8x8x365 = 948.439 kWh sehingga penghematan pemakaian daya dan energi masing-masing adalah sebesar : 1. untuk daya: Effd = (753.861-324.808)/753.861 * 100% = 56,9% 2. untuk energi : (2.201.271 948.439)/ 2.201.271 *100% = 56,9 % pertahun Penghematan dengan mengganti Lampu Merkuri dengan LED Lampu merkuri terpasang di PLTU Suralaya Unit 1 sd 4 serta perhitungan pemakaian daya dan energi untuk kurun waktu setahun adalah seperti tabel-2 berikut :

Tabel-5 Lampu Merkuri 125 W 250 W 400 W 500 W 1000 W Jumlah Jumlah Lampu Merkuri 139 195 634 30 60 1058 Daya/ lampu (Watt) 366 616 916 1116 2116 Pemakaian daya (kW) 50,87 120,12 580,74 33,48 126,96 912,178 Pemakaian energi/th (kWh)* 148.552 350.750 1.695.772 97.761 494.297 2.663.560

*Catatan : pemakaian energi dihitung rata2 8 jam perhari

Sebagai pengganti lampu merkuri tersedia beberapa lampu LED yang dibuat khusus untuk keperluan lampu jalan dan lampu berintensitas tinggi seperti tabel terlampir :

Tabel-3 Lampu LED Intensitas Cahaya (lumen) 2100 4200 8400 12,800 -----Konsumsi Daya Lampu LED 36 W 75 W 150 W 225 W ----Setara Lampu Merkuri (Watt) 75 150 250 400 500 1000 Konsumsi daya lampu Merkuri (Watt) 266 406 616 996 1116 2116

28 W 56 W 112 W 168 W -----

Sumber: BBE Led streetlight, Joliet Technology SL

Memperhatikan pemakaian lampu merkuri berbagai jenis seperti diuraikan diatas maka proposal penggantiannya dengan lampu LED dapat dihitung dan akan tercantum sebagai table -4 berikut : Tabel-4 Lampu Merkuri Konsumsi Daya Lampu LED (Watt) 125 W 56 W 75 250 W 112 W 150 400 W 168 W 225 500 W (2 x 112W) 300 1000 W ( 3 x 168 W) 675 Total pemakaian daya dan energi Lampu LED yang setara Pemakaian Daya (W) 10.425 29.250 142.650 9.000 54.000 231.825 Pemakaian Energi pertahun (kWh) 30.441 85.410 416.368 26.280 157.680 676.929

Apabila seluruh lampu merkuri di PLTU Suralaya 1-4 diganti dengan lampu LED maka jumlah lampu, penghematan daya serta penghematan energi dapat dilihat pada table berikut ini :

Tabel 5 Lampu Lampu LED Jumlah Merkuri yang setara lampu LED 125 W 56 W 139 250 W 112 W 195 400 W 168 W 634 500 W (2 x 112W) 60 1000 W ( 3 x 168 W) 240 Total Penghematan daya dan energi Penghematan Daya (Watt) 40.449 90.870 438.094 24.480 86.460 680.353 Penghematan Energi(kWh) 118.111 265.340 1.279.234 71.481 252.463 1.986.631

Dengan demikian dapat ditunjukkan penghematan daya dan energi dari penggantian lampu merkuri dengan lampu LED untuk daya sebesar 680 kW atau 74 % dan energi sebesar 1.986.631 kWh atau 74 % pertahun.

Selanjutnya yang lebih penting lagi, apabila seluruh lampu TL dan merkuri diganti oleh lampu LED maka daya yang semula dipakai sebesar (753.860 + 954,498) = 1.708.358 W atau 1.7 MW dapat dihemat hanya menjadi : (324.8 + 231.8) = 556.6 kW saja, Dengan demikian masih ada kesempatan untuk melakukan optimasi kapasitas output pembangkit sebesar 1.1 MW, disamping masih ada kesempatan untuk meningkatkan kapasitas produksi sekitar ( 1.252.832 + 1.986.631)= 3.239.463 kWh pertahun.

Keuntungan yang diperoleh dengan menerapkan lampu LED


Keuntungan Teknis Berdasar kepada hasil perhitungan diatas, secara teknis akan diperoleh manfaat sebagai berikut : 1. Penghematan daya sebesar 1.1 MW. Penghematan ini akan berdampak kepada meningkatnya Daya Mampu Netto (DMN) sehingga unjuk kerja meningkat. 2. Terjadi penurunan beban trafo untuk pemakaian sendiri sehingga usia teknis dan ekonomis transformator PS beserta semua alat bantunya akan lebih lama, berdampak pula kepada biaya pemeliharaan yang akan lebih rendah. 3. Usia teknis dan ekonomis jaringan listrik tegangan rendah untuk penerangan menjadi lebih lama serta kemampuan hantar arusnya meningkat karena bebannya berkurang. 4. Penghematan energi sebesar 3.2 GWh akan meningkatkan unjuk kerja pembangkit terutama efisiensi termal karena berkurangnya Pemakaian Sendiri.

Keuntungan Finansial. 1. Penghematan energi 3.2 GWh akan meningkatkan pendapatan dari komponen C dan D karena produksi energi yang dijual kejaringan Tegangan Tinggi meningkat.

2. Penghematan daya akan menaikkan DMN yang berarti akan menaikkan pendapatan dari komponen A dan B 3. Berkurangnya biaya penggantian lampu penerangan berarti meningkatkan keuntungan perusahaan.

Kajian finansial

Lampu Tubular Fluorescent Lamp (TL) Jumlah lampu TL di PLTU Suralaya 1-4 adalah 14764 buah (20 W dan 40W). Harga lampu TL 40 Watt per-unit saat ini dihitung Rp 40.000,- termasuk penggantian starter dan ballast bila diperlukan dan umur teknisnya rata-rata 10.000 jam atau untuk pemakaian 8 jam perhari maka umurnya hanya 10.000/8 = 1250 hari atau sekitar 3.4 tahun. Penggantian lampu TL diperkirakan memerlukan biaya pemeliharaan 0.1 HO atau setara dengan nilai Rp 3500,-. Memperhatikan hal tersebut maka dalam kurun waktu 25 tahun biaya penggantian dan pemeliharaan lampu TL adalah sebesar :

25/3.4 x 14764 x Rp 43500,- = Rp 4.722.308.824,Biaya pemakaian energi pertahun dilevelized pada biaya produksi energi PT IP rata-rata tahun 2008 adalah 2.201.271 kWh x Rp 1026/kWh = Rp 2.258.504.251, atau selama 25 tahun sebesar Rp 56.462.606.280,-

Dengan demikian maka pengeluaran untuk sistem penerangan selama 25 tahun akan berjumlah Rp 4.722.308.824,- + Rp 56.462.606.280,- = Rp 61.184.915.104,-

Lampu LED Harga lampu LED 22 Watt perunit saat ini adalah Rp 825.000 dan umur teknisnya dapat mencapai 100.000 jam apabila diambil rata-rata 70% sehingga untuk pemakaian 8 jam perhari maka umurnya akan mencapai 70.000/(8 x 365) = 25 tahun.

Investasi penggantian lampu TL dengan lampu LED adalah sebesar : 14764 x Rp 825.000 = Rp 12.180.300.000,Biaya pemakaian energi selama 25 tahun akan mencapai 25 x 948.439 x Rp 1026 = Rp 24.327.460.350,Dengan demikian maka pengeluaran untuk sistem penerangan menggunakan lampu LED selama 25 tahun Rp. 12.180.300.000,- + Rp 24.327.460.350,- = Rp 36.507.760.350,Penghematan biaya yang diperoleh dari penggantian lampu TL dengan lampu LED adalah:
1. Selisih antara biaya keseluruhan untuk pemakaian lampu TL dengan pemanfaatan

lampu LED sebesar Rp 61.184.915.104,- - Rp 36.507.760.350,- = Rp 24.677.154.754,-atau pertahun akan dihemat Rp 987.086.190,- (sembilan ratus delapan puluh tujuh juta delapan puluh enam ribu seratus sembilan puluh rupiah) 2. Opportunity revenue sebagai dampak penurunan pemakaian daya dan energi adalah penghematan daya sebesar (753.860-324,808 ) = 429,052 kW yang dapat dijual dalam bentuk energi dan memperoleh opportunity revenue dari tambahan penjualan energi pertahun sebesar 0.6 x 429,052 x 8760 x 1095 = Rp 2.469.331.557 (dua miliar empat ratus enam puluh sembilan juta tiga ratus tiga puluh satu ribu lima ratus lima puluh juta rupiah).

Lampu High Presurized Lamp/Halogen/Mercury Jumlah lampu HPL/Mercury di PLTU Suralaya 1-4 adalah 1058 buah dengan jenis sebagai Tabel - 6 berikut:.

Tabel 6 Jenis/Daya Lampu 125 W 250 W 400 W 500 W 1000 W Jumlah Jumlah 139 195 634 30 80 1058

Harga lampu per-unit saat ini dihitung Rp 400.000,- termasuk penggantian starter dan ballast bila diperlukan dan umur teknisnya rata-rata 14000 jam atau untuk pemakaian 8 jam perhari maka umurnya hanya 14000/8 = 1750 hari atau sekitar 4.8 tahun.

Penggantian lampu Merkuri diperkirakan memerlukan biaya pemeliharaan 0.5 HO atau setara dengan nilai Rp 17.500,-. Biaya total penggantian lampu merkuri selam 25 tahun adalah sebesar : 25/4.8 x 417500 x 1058 = Rp 441.715.000,-

Biaya pemakaian energi pertahun dilevelized pada biaya produksi energi PT IP rata-rata tahun 2008 adalah 2.663.560 kWh x Rp 1026/kWh = Rp 2.732.812.314, atau selama 25 tahun sebesar Rp 68.320.307.844,-

Dengan demikian maka pengeluaran untuk sistem penerangan dengan lampu merkuri selama 25 tahun akan berjumlah Rp 441.715.000,- + Rp 68.320.307.844,- = Rp 68.762.022.844 Lampu LED Harga lampu LED street lighting saat ini rata-rata ditawarkan Rp 8.000.000 perunit untuk berbagai jenis street lighting dan umur teknisnya dapat mencapai 100.000 jam. Apabila diambil umur rata-rata 70% sehingga untuk pemakaian 8 jam perhari maka usia pakai akan mencapai 70.000/(8 x 365) = 25 tahun.

Investasi penggantian lampu Merkuri dengan lampu LED pada instalasi penerangan PLTU Suralaya No. 1 sampai No. 4 adalah sebesar : 1058 x Rp 8.000.000 = Rp 8.464.000.000,Biaya pemakaian energi selama 25 tahun akan mencapai 25 x 676.929 x Rp 1026 = Rp 17.363.228.850,Dengan demikian maka pengeluaran untuk sistem penerangan menggunakan lampu LED selama 25 tahun Rp 8.464.000.000,- + Rp 17.363.228.850,- = Rp 25.827.228.850,Penghematan biaya yang diperoleh dari penggantian lampu Mercury dengan lampu LED adalah:
1. Selisih antara biaya keseluruhan untuk pemakaian lampu merkuri dengan

pemanfaatan lampu LED sebesar Rp 68.762.022.844,- - Rp 25.827.228.850,- = Rp 42.934.793.994,- atau pertahun akan dihemat Rp 1.717.391.760,- (satu miliar tujuh ratus tuuh belas juta tiga ratus sembilan puluh satu ribu tujuh ratus enam puluh rupiah)
2. Opportunity revenue sebagai dampak penurunan pemakaian daya dan energi

adalah penghematan daya sebesar 680 kW yang dapat dijual dalam bentuk energi dan memperoleh opportunity revenue dari tambahan penjualan energi pertahun sebesar 0.6 x 680.353 x 8760 x 1095 = Rp 3.915.649.228 (tiga miliar sembilan ratus lima belas juta enam ratus empat puluh sembilan ribu dua ratus dua puluh delapan rupiah). Dengan demikian penggantian sistem penerangan pada PLTU Suralaya Unit No.1 sampai No.4 akan memberikan penghematan biaya secara keseluruhan serta kesempatan memperoeh pendapatan sebesar : (Rp 987.086.190,- + Rp 2.469.331.557,- + Rp 1.717.391.760,- + Rp 3.915.649.228,-) = Rp 9.089.458.735,- ( sembilan miliar delapan puluh sembilan juta empat ratus lima puluh delapan ribu tujuh ratus tiga puluh lima rupiah) per tahun.

B. Studi kasus di Kantor PT Indonesia Power.


Pemanfaatan Lampu LED untuk ruang kerja PT Indonesia Power menempati Gedung PLN di Jl Gatot Subroto kav 18 mulai lantai 3 sampai lantai 8. Jumlah lampu terpasang untuk menerangi ruang kerja dan ruang penunjangnya adalah seperti tertera pada tabel 7 berikut ini :

Tabel-7 Lantai 3 4 5 6 7 8 Total TL 40W 378 362 295 291 339 109 1774 TL20W 18 12 10 12 18 9 79 PLS 9W 12 13 13 62 13 123 236 PLC 18W 13 7 83 12 14 28 157 Halogen 50W 6 8 5 14 25 58

Keseluruhan lampu tersebut dari hasil pengukuran telah memberikan iluminasi untuk kegiatan kerja dengan tingkat pencahayaan berkisar antara 60 sampai 150 lux saja. Perlu diperhatikan Standar iluminasi yang baik untuk ruang kerja perkantoran menurut Badan Standarisasi Nasional - BSN pada SNI 03-6197-2000 tertera sebagai berikut :

SNI 03-6197-2000
Tabel 1 tingkat pencahayaan rata-rata, renderansi dan temperatur warna yang direkomendasikan

Fungsi ruangan

Tingkat pencahayaan (Lux) 60 120 - 150

Kelompok Renderansi Warna 1 atau 2 1 atau 2

Temperatur Warna
Warm White <3300K Cool White 3300K-5300K Daylight >5300K

Rumah Tinggal : Teras Ruang Tamu dst Perkantoran : Ruang Direktur Ruang kerja Ruang komputer

* * * * * * *

* * * * *

350 350 350

1 atau 2 1 atau 2 1 atau 2

Ruang rapat Ruang gambar Gudang arsip Ruang arsip aktif Lembaga Pendidikan : Ruang kelas Perpustakaan Laboratorium dst

300 750 150 300

1 1 atau 2 1 atau 2 1 atau 2

* * * *

* * *

250 300 500

1 atau 2 1 atau 2

* * *

* * *

Memperhatikan standard BSN tersebut tengah dicoba dilakukan penggantian lampu pada pada salah satu ruang kerja yaitu ruang kerja Manager Senior Umum dengan luas lantai 18 m2, tinggi 3,2 m.

Foto 2 . Lampu LED tertutup acrylic

Foto 3. Lampu LED tanpa penutup acrylic

Penggantian dilakukan terhadap 8 unit lampu TL @40 W dengan 4 lampu LED tubular @ 22W. Hasil pengamatan setelah penggantian adalah sebagai berikut : a. Pengukuran pencahayaan ketika menggunakan lampu TL konvensional menunjukkan tingkat iluminasi pada ruang kerja pada kisaran antara 95 sampai 158 lux, b. Pengukuran pencahayaan setelah dipasang Lampu LED Tubular menunjukkan tingkat iluminasi pada ruang kerja meningkat pada kisaran antara 145 sampai 175 lux. c. Laporan visual hasil penggantian menyatakan tingkat illuminasi pada 175 lux terlalu terang dan sinar memantul terlalu tajam terutama dari benda yang berwarna putih, akhirnya lampu LED diberi penutup dari acrylic sehingga tingkat iluminasi diturunkan sampai pada kisaran 145 sampai 150 lux meskipun tingkat ini masih lebih rendah dari standard BSN namun telah memberi kenyamanan bekerja kepada karyawan Perusahaan. d. Perhitungan sederhana memberikan data penghematan daya dari 4 buah lampu TL 40 W yang mengkonsumsi daya sebesar 210 Watt dengan konsumsi energi 1,68 kWh perhari pada 8 jam penggunaan, dapat diganti oleh lampu 4 x 22 Watt dengan besaran penghematan 122 Watt atau 58% serta penghematan energi sebesar 0,976 kWh perhari pada 8 jam penggunaan atau 58% pula. e. Perlu disampaikan pula bahwa sesuai Tabel-1 Lampu LED yang paling dingin karena tidak ada trafo ballast yang digunakan maupun pemanasan elemen sehingga pemasangan lampu LED akan mengurangi disipasi panas yang pada akhirnya dapat menurunkan pemakaian Air Conditioning. Namun fenomena ini belum terukur.

Dengan demikian apabila semua lampu TL pada ruang kerja beserta ruang lainnya yang berjumlah (1774 + 79) diganti degan lampu LED tubular 22 W dengan jumlah hanya setengah dari jumlah yang ada maka penghematan daya akan diperoleh sebesar ((1843 x 52,5) ((1843/2) x 22) = 76,5 kW, atau setara dengan penghematan energi sebesar 612 kWh per hari pada penggunaan 8 jam.

Selanjutnya penghematan pemakaian daya dan energi yang cukup meyakinkan (significant) tersebut sudah pasti akan membantu perbaikan lingkungan terutama penekanan Global Warming

Kesimpulan dan Rekomendasi


Kesimpulan
1. Light Emitting Diode atau LED dapat memancarkan cahaya terlihat (visible light) apabila diterapkan tegangan listrik yang sesuai padanya. 2. Teknologi pembuatan LED semakin berkembang dengan cepat dan memberikan produk LED dengan tingkat intensitas cahaya semakin tingi serta luminous eficacity yang semakin tinggi bahkan jauh melebihi lampu pijar (incandescent lamp) dan lampu tabung neon (fluorescent/compact fluorescent lamp-TL atau CFL) 3. Banyak sekali kelebihan lampu LED dibanding lampu konvensional terutama menyangkut usia teknis dan usia pakai yang berkisar antara 50.000 sampai 100.000 jam
4. Pada saat ini harga Lampu LED masih tinggi namun seperti halnya peralatan

elektronik lain harga itu akan secepatnya menurun dalam satu atau dua tahun mendatang.
5. Analisa rencana implementasi pada sistem penerangan di PLTU Suralaya Unit

No. 1 sampai No 4. memberikan informasi bahwa dapat diperoleh penghematan dari pemakaian daya dan energi lebih dari 50%. Apabila dinyatakan dalam bentuk finansial penghematan tersebut setara Rp 2.704.477.950,- pertahun serta ditambah pula kesempatan memperoleh tambahan (opportunity revenue) dari penjualan tambahan energi sebesar Rp 6.384.980.785,- pertahun, 6. Pengamatan yang dilakukan terhadap penerapan lampu LED untuk penerangan di ruang kerja kantor PT Indonesia Power menunjukkan terjadinya penghematan penggunaan daya dan energi sebesar 58%. Penerapan lampu LED tersebut

sekaligus dapat meningkatkan pencahayaan di ruang kerja sekaligus mampu memberikan kenyamanan kerja kepada pegawai PT Indonesia Power. 7. Berperan langsung dalam pelestarian lingkungan terutama pengurangan Global Warming

Rekomendasi
1. PT Indonesia Power segera menerapkan pemakaian lampu LED karena selain dapat melakukan penghematan pemakaian daya dan energi listrik sekaligus PT Indonesia Power berperan aktip dalam pelestarian lingkungan sesuai visi PT Indonesia Power. 2. Melalui penerapan lampu LED dalam sistem penerangan baik di Pusat-pusat pembangkit maupun di Perkantoran PT Indonesia Power, sistim ini akan menjadi acuan keberhasilan bagi masyarakat sebagai upaya nyata penghematan daya dan energi listrik. Referensi : 1. Semiconductor Electronics and Devices Millman and Halkias, Mc Grawhill Books Co. 2. Wikipedia the free encyclopedia 3. Badan Standarisasi Nasional, SNI 03-6197-2000, Konservasi Energi pada Sistem Pencahayaan 4. LED Lighting Comes of Age , Rod Elliott (Elliott Sound Products) 5. www.joliet-streetlight.com 6. www.BBEled.com 7. dst di Internet.

Daftar Lampiran
1. Berita Acara Hasil Pengukuran Pencahayaan. 2. Badan Standarisasi Nasional, SNI 03-6197-2000, Konservasi Energi pada Sistem Pencahayaan

You might also like