B PENDHULUN B Latar Belakang Kehidupan manusia selalu berkembang. Kebutuhan dan tantangan hidup masayarakat juga mengalami perubahan dan perkembangan seiring dengan peningkatan populasi manusia dan berbagai aspek pengiringnya. Kebutuhan terhadap bidang konsumsi, kesehatan, energi, dan lain sebagainya mengalami perkembangan, sehingga menuntut manusia untuk mencari berbagai cara dalam memenuhinya. Upaya tersebut dilakukan dengan pengembangan ilmu pengetahuan atau sains. Pada dasarnya, sains atau ilmu merupakan pengetahuan ilmiah yang digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu. Pengembangan sains lebih lanjut bukan hanya untuk menerangkan suatu gejala, melainkan juga menghasilkan suatu produsk sains berupa pengetahuan ilmiah dan teknologi. Dampak yang diharapkan adalah kesejahteraan bagi umat manusia. Selain harapan besar yang diberikan oleh masyarakat kepada perkembangan sains, terkadang masyarakat juga memberikan penghambat terhadap perkembangan sains dan teknologi aplikasinya. Hal ini bersumber dari ketakutan masyarakat terhadap penyalahgunaan sains dan dampak sampingan yang bersiIat negatiI, misalnya adanya penyalahgunaan nuklir sebagai senjata pemusnah masal maupun bahaya yang dapat ditimbulkan oleh kebocoran reactor nuklir. Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan sains, selain juga perkembangan sains berpengaruh terhadap manusia. Berdasarkan hal tersebut, maka akan dilakukan analisis yang disertai dengan pemaparan terhadap hubungan timbal-balik antara sains dan masyarakat. Kajian ini dilakukan secara khusus dengan meninjau perkembangan sains dan teknologi nuklir. B Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan dikaji dalam karya ilmiah ini adalah sebagai berikut. 1) Bagaimanakah pengaruh perkembangan sains dan teknologi nuklir terhadap masyarakat?
) Bagaimakah pengaruh cara pandang masyarakat terhadap perkembangan sains dan teknologi nuklir? B Manfaat dapun manIaat yang diharapkan diperoleh dari karya ilmiah ini adalah sebagai berikut. 1) Pembaca memperoleh gambaran tentang pengaruh perkembangan sains dan teknologi nuklir terhadap perkembangan masyarakat, sehingga menimbulkan motivasi bagi pembaca untuk mengkaji lebih jauh tentang nuklir yang nantinya diharapkan ikut berkontribusi dalam pengembangan nuklir ke arah yang positiI. ) Pembaca memperoleh gambaran tentang hambatan yang diberikan oleh cara pandang masyarakat pada nuklir terhadap perkembangannya, sehingga hal ini dapat diminimalisisr.
C PEMBHSN C Pengaruh Perkembangan Sains dan Teknologi Nuklir Terhadap Masyarakat Sama halnya dengan perkembangan sains dan teknologi lainnya, perkembangan nuklir memiliki dampak yang positiI dan negatiI terhadap masyarakat. Dampak tersebut bergantung pada arah pengembangannya. Jika diarahkan pada upaya pencarian solusi bagi permasalahan masyarakat, maka akan diperoleh dampak yang positiI, misalnya dalam dunia kesehatan, pertanian, energi, dan bidang-bidang lainnya. kan tetapi tidak menutup kemungkinan timbulnya dampak negatiI jika dikembangkan untuk tujuan yang negatiI, seperti pengembangan senjata nuklir, atau dilakukan tanpa mengikuti prosedur yang baik. C.1.1 Nuklir Pada Iisika nuklir, hal yang dikaji secara mendalam adalah gejala radioaktivitas. Gejala radioaktivitas pada dasarnya merupakan peristiwa hancurnya inti atom suatu unsur secara spontan dengan pemancaran partikel-partiklel subatom yang disebut partikel alIa (-,) beta (.), atau radiasi elektromagnetik yang berupa sinar X dan sinar gamma () (Wardhana, ). Sebuah partikel alIa terdiri dari dua proton dan dua neutron yang bertindak sebagai partikel tunggal, dan dalam hal ini partikel alIa identik dengan sebuah inti atom helium. Partikel alIa merupakan partikel bermuatan positiI yang dapat dibelokkan oleh medan
listrik dan medan magnet. Partikel-partikel alIa mempunyai kemampuan menembus bahan- bahan dan mengionisasi zat-zat yang dilaluinya. Daya tembus partikel alIa lebih kecil dari daya tembus partikel beta dan sinar gamma, tetapi daya ionisasinya lebih besar dari partikel beta dan sinar gamma. Sebuah partikel beta terdiri dari elektron yang bermuatan negatiI, sehingga dapat dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet. Partikel-partikel beta mempunyai kemampuan menembus bahan-bahan dan mengionisasi zat-zat yagn dilaluinya. Daya tembus partikel beta lebih besar dari partikel alIa tapi lebih kecil dari sinar gamma, dan daya inonisasinya lebih kecil dari partikel alIa tetapi lebih besar dari sinar gamma. Sinar gamma merupakan salah satu sinar radioaktiI yang berupa gelombang elektromagnetik, sehingga sinar gamma tidak dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet. Pemancaran sinar gamma biasanya diikuti oleh pemancara partikel-partikel alIa dan beta. Peluruhan inti radioaktiI dapat terjadi pada unsur-unsur radioaktiI alami dan inti atom stabil dengan ditembak menggunakan partikel-partikel alIa, neutron, atau inti atom lain. Mekanisme peluruhan inti radioaktiI dikenal dengan istilah reaksi inti. Reaksi inti terdiri dari dua jenis reaksi, yaitu reaksi Iisi dan reaksi Iusi. Reaksi Iisi merupakan pembelahan sebuah inti atom besar menjadi dua atau lebih atom baru yang lebih kecil dan disertai pemancaran energi dan radiasi sinar radioaktiI. Energi yang dihasilkan dari reaksi Iisi sangat besar, misalnya untuk satu gram uranium dapat dihasilkan energi rata-rata 8, 1 1 joule. Reaksi Iusi merupakan kebalikan dari reakasi Iisi. Pada reaksi Iusi terjadi penggabungan beberapa inti ringan menajdi satu inti baru yang lebih besar disertai pelepasan energi. Energi yang dihasilkan dari reaksi Iisi dan Iusi inilah yang dimanIaatkan oleh ilmuwan sebagai sumber energi nuklir. C.1.2 Nuklir sebagai Sumber Energi Energi merupakan elemen penting bagi pembangunan. Bahkan menurut Elbaradei () jika kebutuhan energi tidak terpenuhi, dapat menimbulkan kesengsaraan yang dapat memicu konIlik serta mengganggu stabilitas kawasan dan global. Hal ini dapat diamati secara jelas pada Ienomena munculnya konIlik di masyarakat Indonesia ketika terjadi kelangkaan bahan bakar minyak. Energi memiliki kaitan yang erat dengan dengan tiga dimensi dari pembangunan yang berkelanjutan, yaitu ekonomi, lingkungan, dan
masyarakat. Ketersediaan energi merupakan Iaktor esensial bagi pembangunan ekonomi dan sosial (OECD, ). Berdasarkan laporan Pandangan Kebutuhan Energi Dunia (dalam Elbaradei, ), konsumsi energi dunia akan meningkat 5 pada . Terdapat dua aspek penting yang dibahas oleh Elbaradei terkait kenyataan ini. Pertama, sekitar kebutuhan energi berasal dari negara sedang berkembang. Kedua, IE (nternational Energy Agency) menganggap peningkatan penggunaan energi nuklir dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi global serta meningkatkan pasokan energi dan mengurangi emisi karbon. Selama ini, penggunaan energi nuklir hanya terkonsentrasi di negara-negara industri maju. Namun dalam perkembangan terbaru, pola ini mengalami perubahan. Hal ini dibuktikan dengan adanya 1 dari reaktor nuklir yang tengah dibangun pada tahun berada di negara-negara sedang berkembang (Elbaradei, ). Menurut Kusumah () pada tahun reaktor nuklir menyuplai 15 dari semua pengbangkit listrik. Total produksi listrik diseluruh dunia ekuivalen dengan 15 dari suplai energi utama global. Secara kasar, 1/ dari seluruh negara di dunia mempunyai reaktor nuklir. Pada tahun 18, reaktor nuklir bekerja dan 1 lagi sedang dibangun. Pada 1 negara yang memiliki reaktor nuklir kira-kira kapasitas telah terpasang (lebih dari 5 GW). Terdapat 8 reaktor nuklir dengan total kapasitas lebih dari GW yang menyediakan tenaga listrik pada tahun 185, yaitu Perancis 5, Swedia , Jerman 1, Jepang , Inggris 1, US 1, Kanada 1 dan Uni Soviet 1. Merujuk pada IE, pada tahun 185 terdapat 55 reaktor nuklir di seluruh dunia, di antaranya ada pada negara berkembang Kusumah (). C.1.2 Nuklir dalam Bidang Kesehatan Perkembangan nuklir dalam bidang kesehatan memiliki pengaruh yang besar bagi masyarakat. Pengaruh tersebut terkait dengan kemudahan diagnosa terhadap berbagai jenis penyakit yang sulit dilakukan sebelum penggunaan teknologi yang mengaplikasikan nuklir. Hal ini juga dikemukakan oleh Pusat Diseminasi Iptek Nuklir () bahwa aplikasi tenaga nuklir dalam bidang kesehatan telah memberikan sumbangan yang sangat berharga dalam menegakkan diagnosis maupun terapi berbagai jenis penyakit. Pengembangan nuklir di bidang kesehatan tampak secara jelas dalam bidang ilmu kedokteran, yaitu adanya ilmu kedokteran nuklir. Ilmu kedokteran nuklir adalah cabang ilmu kedokteran yang menggunakan sumber radiasi terbuka berasal dari disintegrasi inti 5
radionuklida buatan, untuk mempelajari perubahan Iisiologi, anatomi dan biokimia, sehingga dapat digunakan untuk tujan diagnostik, terapi dan penelitian kedokteran (Pusat Diseminasi Iptek Nuklir, ). Bagian dari teknologi nuklir yang digunakan di bidang kesehatan adalah radioisotop. Radioisotop merupakan isotop-isotop radioaktiI buatan (Sunardi & Etsa, ). Radioisotop buatan yang banyak dipakai pada masa awal perkembangan kedokteran nuklir adalah I 11 .. Nuklir memang tidak hanya memberikan dampak positiI bagi kesehatan. kan tetapi, terdapat juga bahaya yang dapat diakibatkannya bagi kesehatan manusia. Hal ini terkait dengan bahaya radiasi dari radioaktiI. Walaupun energi yang diberikan oleh sinar radioaktiI pada mahluk hidup relatiI kecil tetapi dapat menimbulkan pengaruh yang serius. Hal ini karena sinar radioaktiI dapat mengakibatkan ionisasi, pemutusan ikatan kimia penting atau membentuk radikal bebas yang reaktiI. Ikatan kimia penting misalnya ikatan pada struktur DN dalam kromosom. Perubahan yang terjadi pada struktur DN akan diteruskan pada sel berikutnya yang dapat mengakibatkan kelainan genetik, kanker, dan lain-lain. Pengaruh radiasi pada manusia atau mahluk hidup juga bergantung pada waktu paparan. Suatu dosis yang diterima pada sekali paparan akan lebih berbahaya daripada bila dosis yang sama diterima pada waktu yang lebih lama (rma, ). Bahaya inilah yang terkadang membuat masyarakat takut untuk menggunakan teknologi nuklir. C.1.3 Nuklir dalam Bidang Pertanian dan Peternakan Pada bidang pertanian, pemanIaatan nuklir adalah dalam hal pemberantasan hama dengan teknik jantan mandul, pemuliaan tanaman, dan penyimpanan makanan (rma, ). Sementara itu, Legowo & Umiyati (18) memaparkan tentang pemanIaatan nuklir pada bidang peternakan adalah dalam bentuk perbaikan kualitas pakan, pengendalian penyakit ternak, dan pengembangan hormon dan vaksin. Dampak negatiI juga dapat ditimbulkan oleh penggunaan radioaktiI dalam hal ini. Legowo & Umiyati (18) mencontohkan dampak negatiI yang mungkin timbul pada pengawetan bahan makanan (iradiasi). Proses pengawetan didasarkan pada kemampuan sinar gamma untuk membunuh berbagai mikroba pembusuk atau patogen. Goldblith (dalam Legowo & Umiyati 18) memberikan pertimbangan tentang hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai dampak dari iradiasi, yaitu 1) pengaruhnya terhadap nilai nutrisi makanan, ) kemungkinan terbentuknya senyawa racun di dalam makanan, )
kemungkinan terbentuknya senyawa karsinogenik di dalam makanan, dan ) kemungkinan adanya induksi radioaktivitas pada makanan. kan tetapi, jika teknik iradiasi dilakukan dengan baik dan dosis yang tepat, maka bahaya tersebut dapat dihindari. C Pengaruh Cara Pandang Masyarakat Terhadap Perkembangan Sains dan Teknologi Nuklir Perkembangan sains dan teknologi yang dihasilkannya sangat dipengaruhi oleh cara pandang masyarakat. Masyarakat yang memandang nuklir beserta berbagai penerapannya sebagai kebutuhan yang mendesak akan mendorong pengembangan nuklir. Hal yang sebaliknya juga terjadi pada kelompok masyarakat yang skeptis terhadap kebermanIaata nuklir dan lebih Iokus pada kerugiannya akan menghambat pengembangan nuklir. Kelompok masyarakat yang Iokus pada kerugian adanya sains dan teknologi nuklir memiliki anggapan yang banyak bersumber dari pemikiran tentang adanya praktik negatiI dari penerapan tersebut. Menurut Tim Dosen FilsaIat Ilmu UGM (), masyarakat beranggapan atau dipengaruhi oleh pandangan Bacon secara tidak sadar dalam hal penerapan ilmu. Pandangan Bacon mengungkapkan bahwa siapa yang ingin menguasai alam semesta, maka kuasailah ilmu. Hal ini memberikan implikasi bahwa manusia haruslah menguasai alam dan memperlakukannya tanpa memperhitungkan norma-norma etis dalam hubungannya dengan alam, sehingga menimbulkan banyak terjadi kerusakan lingkungan, yang pada akhirnya dapat mengancam kelangsungan hidup manusia. C.2.1 Faktor-faktor dalam Masyarakat yang Mendorong Perkembangan Sains dan Teknologi Nuklir Faktor yang sangat berperan mendorong perkembangan sains dan teknologi nuklir adalah kebutuhan masyarakat dalam hal ketersediaan energi, kesehatan, dan ketersediaan pangan. Berikut ini dibahas Iaktor-Iaktor tersebut. 1. Kebutuhan Terhadap Energi Peningkatan tuntutan penggunaan energi akibat industrialisasi, urbanisasi, dan pengaruh masyarakat, mengarah pada distribusi konsumsi energi yang sangat tidak seimbang. Kusumah () mengungkapkan bahwa konsumsi energi perorang dalam ekonomi pasar industri lebih dari 8 kali lebih besar daripada penggunaan energi di daerah-daerah di Irika. Kusumah () lebih jauh mengemukakan bahwa pada tahun 18 konsumsi energi global tetap sekitar 1 TW (terrawatt) yang setara dengan 1 milyar
kilowatt. Jika perkapita menggunakan tetap dalam level yang sama saat ini, maka menjelang tahun 5 penduduk global (diperkirakan mencapai 8, milyar) akan membutuhkan sekitar 1 TW energi (lebih dari TW di negara-negara berkembang, dan lebih dari TW dii negara-negara industri), terjadi peningkatan persen dari tahun 18. kan tetapi, jika konsumsi energi per kapita sama pada level negara industri saat ini, maka menjelang tahun 5 dengan populasi global sama akan diperlukan sekitar 55 TW. Hal ini menunjukkan besarnya peningkatan kebutuhan energi masyarakat dunia, sehingga dibutuhkan juga sumber energi yang mampu memenuhinya. Sumber-sumber energi dibedakan menjadi dua jenis utama, yaitu sumber energi yang tidak dapat diperbaharui, dan sumber energi yang dapat diperbaharui. Sumber energi yang tak dapat dipernaharui, meliputi gas alam, minyak, batu bara, dan tenaga nuklir konvensional. Sedang sumber energi yang dapat diperbaharui meliputi kayu, tumbuhan, hewan, air, dan reaktor nuklir. Para ahli mengestimasi bahwa persediaan gas bumi akan habis sekitar tahun mendatang, dan batu bara tahun jika tingkat penggunaannya seperti sekarang Kusumah (). Estimasi ini mendorong para ilmuwan menyarankan bahwa pemerintah negara-negara di dunia ini harus segera memulai melakukan kebijakan tentang konservasi minyak bumi yang serius. Jika dikaitkan dengan permasalahan polusi, sejauh ini gas merupakan bahan bakar paling bersih dibandingkan dengan bahan bakar minyak dan batu bara. kan tetapi, semuanya menunjukkan saling keterkaitan dalam permasalahan pencemaran (polusi) atmosIer yang mencakup pemanasan global (global warming), pencemaran udara daerah industri perkotaan, dan asidiIikasi/ pengasaman (acidification) lingkungan. Sementara itu, pemanIaatan tenaga air, angin, dan panas bumi menujukkan stagnansi, sedangkan pemanIaatan sel surya belum memberikan hasil yang eIektiI dan eIisien (Elbaradei, ). Oleh karena itu, muncul kebutuhan untuk mengembangkan nuklir sebagai sumber energi. Hal inilah yang mendorong perkembangan sains dan teknologi nuklir. . Kebutuhan di Bidang Kesehatan Dunia medis erat kaitannya dengan diagnosis dan pengobatan (terapi) suatu penyakit. Diagnosis dilakukan untuk mengetahui jenis dan adanya penyakit. Jika sudah diketahui penyakitnya, maka pengobatan pun bisa dilakukan dengan tepat dan lebih cepat. Berbagai cara dan teknologi diterapkan untuk melakukan keduanya. da yang menggunakan obat-obatan herbal, kimia, hingga ke sinar dari radioaktiI. Masalah pada 8
tulang, selama ini teknologi yang umum digunakan adalah Sinar X untuk rontgen. Namun, kini ada teknologi diagnosis dan terapi untuk tulang dengan menggunakan sinar gamma dan materi bermuatan (alIa dan beta). Cara ini jauh lebih praktis dan eIektiI dibandingkan dengan cara lainnya. Ilmuwan berupaya untuk mengembangkan penerapan nuklir dalam dunia kesehatan secara terus menerus (Mardiani, 1). Hal ini menjadi Iaktor pendukung pengembangan sains dan teknologi nuklir. . Kebutuhan di Bidang Pangan Kebutuhan manusia terhadap pangan terus mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan populasi manusia. Hal ini menuntut adanya pengembangan di bidang pertanian dan juga peternakan. Pengembangan yang dilakukan adalah dalam hal meningkatkan jumlah produksi, menurunkan Iaktor penghambat (hama dan penyakit), meningkatkan kualitas produk, dan mengembangkan waktu penyimpanan. Tujuan ini dicapai melalui pengembangan nuklir, dan berbagai riset berkelanjutan dilakukan untuk pengembangannya lebih jauh. C.2.2 Faktor-faktor dalam Masyarakat yang Menghambat Perkembangan Sains dan Teknologi Nuklir Faktor utama yang menghambat perkembangan sains dan teknologi nuklir yang bersumber dari masyarakat adalah persepsi masyarakat terhadap keamanan teknologi nuklir bagi alam dan kehidupan manusia. Selaian itu, banyak pihak juga menentang pengembangan nuklir karena sering kali digunakan untuk pengembangan senjata pemusnah masal (United State Department oI Energy, 1). Di samping keuntungan yang diberikan energi nuklir, masih ada beberapa persoalan yang perlu dibahas soal pengembangan energi ini, di antaranya sistem keamanan, penanganan limbah radioaktiI, serta kesepakatan nonproliIerasi nuklir untuk persenjataan. Kecelakaan Chernobyl pada 18 lalu merupakan lembaran hitam pengembangan energi nuklir dunia (Elbaradei, ). Kecelakaan ini disebabkan desain reaktor yang tidak optimal dan mismanajemen dalam upaya menjaga keselamatan. Sejak saat itu, IE terus mengembangkan standar keselamatan dalam setiap aktivitas pengembangan energi nuklir. Selama bertahun-tahun, IE telah membahas cara meminimalisasi risiko keselamatan. Contohnya di negara rawan gempa seperti Indonesia, IE akan memberi dukungan dan bantuan pembangunan Iasilitas nuklir dengan mempertimbangkan Iaktor geologinya. Selain itu, kebijakan pemerintahan setiap negara
pengembang energi nuklir harus memberi pengawasan dan pengamanan ketat terhadap instalasi nuklirnya. Hal ini disebabkan semakin maraknya aksi teror dari kelompok- kelompok ekstrem. Kemudian, manajemen pembuangan limbah radioaktiI tingkat tinggi masih tetap menjadi tantangan pengembangan energi nuklir hingga saat ini. Meskipun ilmuwan telah menjamin keamanan pembuangan ke dalam perut bumi, opini publik belum dapat menerima jalan keluar ini. Opini publik yang berasal dari cara pandang masyarakat terhadap nuklir inilah yang menghambat perkembangan sains dan teknologi nuklir.
D PENUTUP D Simpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan berbagai hal sebagai berikut. 1) Perkembangan sains dan teknologi nuklir berpengaruh terhadap masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari kemampuannya untuk berkontribusi dalam bidang pemenuhan energi, bidang kesehatan, bidang pertanian dan peternakan. ) Cara pandang masyarakat sangat berpengaruh terhadap perkembangan sains dan teknologi nuklir. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan kebutuhan masyarakat di bidang energi, pangan, kesehatan yang menuntut riset nuklir (pengrauh positiI) serta adanya ketakutan masyarakat terhadap penyalahgunaan dan dampak negatiI dari kesalahan dalam penerapan nuklir menimbulkan kecaman untuk menghentikan pengembangan nuklir sebagai sumber energi (pengaruh negatiI). D Saran dapun saran-saran yang dapat diberikan dalam upaya pengembangan sains dan teknologi nuklir adalah sebagai berikut. 1) Diperlukan adanya peningkatan kemampuan para teknisi yang berkecimpung dalam pemanIaatan nuklir sebagai sumber energi dengan mengikuti standar pelaksanaan yang telah ditetapkan secara internasional. ) Diperlukan adanya pengawasan yang berkelanjutan oleh badan internasional dalam hal pengoperasian reaktor nuklir agar dapat meminimalisir kecelakaan. ) Diperlukan riset yang berkelanjutan untuk mencari solusi bagi pembuangan limbah nuklir. ) Diperlukan komitmen antar pemerintah di setiap negara pengembang nuklir untuk mengikuti kesepakatan nonproliIerasi nuklir untuk persenjataan. 1
E REFERENSI
rma, .J. . Zat Radio ktiI dan Penggunaan Radio Isotop Bagi Kesehatan. Artikel Online. Tersedia pada http://www.warintek.ristek.go.id/nuklir/ kesehatan.pdI. Diakses pada Januari 11. Elbaradei, M. . Nuklir dalam Perkembangan Dunia. Artikel Online. Tersedia pada http://www.batan.go.id/viewnews.php?idberita1&dbtblBerita. Diakses pada Desember 1. Kusumah, I.H. . Energi : Pilihan Bagi Lingkungan dan Pembangunan. Artikel Online. Tersedia pada http://Iile.upi.edu/Direktori/E-FPTK/JUR. PEND.TEKNIKMESIN/158181-INUHRDI KUSUMH/seminariptek&hum.pdI. Diakses pada Januari 11. Legowo, .M. & Umiyati, . 18. Iradiasi untuk Peningkatan Produksi dan Pasca Panen Hasil Ternak. Sainteks. 5 (): 1-. Mardiani, D. 1. RadioIarmasi plikasi Nuklir untuk Medis. Artkel online. Tersedia pada http://mirror.unpad.ac.id/koran/republika/1--/republika1-- .pdI. diakses pada Januari 11. OECD (Organisation Ior Economic Co-operation and Development). . Nuclear Energy in a Sustainable Development Perspective. Publikasi Online. Tersedia pada http://www.oecd-nea.org/ndd/docs//nddsustdev.pdI. Diakses pada Desember 1. Sunardi & Etsa I.I. . Fisika Bilingual SMA/MA untuk SMA/MA Kelas X. Bandung: Yrama Widya. Tim Dosen FilsaIat Ilmu UGM. . Filsafat lmu sebagai Dasar Pengembangan lmu Pengetahuan. Liberty: Yogyakarta. United States Department oI Energy. Nuclear Research and Development Roadmap. Publikasi Online. Tersedia pada www.ne.doe.gov/pdIFiles/NuclearEnergy RoadmapFinal.pdI. diakses pada Desember 1.