You are on page 1of 10

1

1UDUL : PENGEMBNGN NUKLIR: NTR DESKN KEBUTUHN


DN KETIDKPERCN

B PENDHULUN
B Latar Belakang
Kehidupan manusia selalu berkembang. Kebutuhan dan tantangan hidup
masayarakat juga mengalami perubahan dan perkembangan seiring dengan peningkatan
populasi manusia dan berbagai aspek pengiringnya. Kebutuhan terhadap bidang konsumsi,
kesehatan, energi, dan lain sebagainya mengalami perkembangan, sehingga menuntut
manusia untuk mencari berbagai cara dalam memenuhinya. Upaya tersebut dilakukan
dengan pengembangan ilmu pengetahuan atau sains.
Pada dasarnya, sains atau ilmu merupakan pengetahuan ilmiah yang digunakan
untuk menerangkan gejala-gejala tertentu. Pengembangan sains lebih lanjut bukan hanya
untuk menerangkan suatu gejala, melainkan juga menghasilkan suatu produsk sains berupa
pengetahuan ilmiah dan teknologi. Dampak yang diharapkan adalah kesejahteraan bagi
umat manusia.
Selain harapan besar yang diberikan oleh masyarakat kepada perkembangan sains,
terkadang masyarakat juga memberikan penghambat terhadap perkembangan sains dan
teknologi aplikasinya. Hal ini bersumber dari ketakutan masyarakat terhadap
penyalahgunaan sains dan dampak sampingan yang bersiIat negatiI, misalnya adanya
penyalahgunaan nuklir sebagai senjata pemusnah masal maupun bahaya yang dapat
ditimbulkan oleh kebocoran reactor nuklir. Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat
memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan sains, selain juga perkembangan
sains berpengaruh terhadap manusia.
Berdasarkan hal tersebut, maka akan dilakukan analisis yang disertai dengan
pemaparan terhadap hubungan timbal-balik antara sains dan masyarakat. Kajian ini
dilakukan secara khusus dengan meninjau perkembangan sains dan teknologi nuklir.
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan
permasalahan yang akan dikaji dalam karya ilmiah ini adalah sebagai berikut.
1) Bagaimanakah pengaruh perkembangan sains dan teknologi nuklir terhadap
masyarakat?


) Bagaimakah pengaruh cara pandang masyarakat terhadap perkembangan sains dan
teknologi nuklir?
B Manfaat
dapun manIaat yang diharapkan diperoleh dari karya ilmiah ini adalah sebagai
berikut.
1) Pembaca memperoleh gambaran tentang pengaruh perkembangan sains dan
teknologi nuklir terhadap perkembangan masyarakat, sehingga menimbulkan
motivasi bagi pembaca untuk mengkaji lebih jauh tentang nuklir yang nantinya
diharapkan ikut berkontribusi dalam pengembangan nuklir ke arah yang positiI.
) Pembaca memperoleh gambaran tentang hambatan yang diberikan oleh cara
pandang masyarakat pada nuklir terhadap perkembangannya, sehingga hal ini dapat
diminimalisisr.

C PEMBHSN
C Pengaruh Perkembangan Sains dan Teknologi Nuklir Terhadap Masyarakat
Sama halnya dengan perkembangan sains dan teknologi lainnya, perkembangan
nuklir memiliki dampak yang positiI dan negatiI terhadap masyarakat. Dampak tersebut
bergantung pada arah pengembangannya. Jika diarahkan pada upaya pencarian solusi bagi
permasalahan masyarakat, maka akan diperoleh dampak yang positiI, misalnya dalam
dunia kesehatan, pertanian, energi, dan bidang-bidang lainnya. kan tetapi tidak menutup
kemungkinan timbulnya dampak negatiI jika dikembangkan untuk tujuan yang negatiI,
seperti pengembangan senjata nuklir, atau dilakukan tanpa mengikuti prosedur yang baik.
C.1.1 Nuklir
Pada Iisika nuklir, hal yang dikaji secara mendalam adalah gejala radioaktivitas.
Gejala radioaktivitas pada dasarnya merupakan peristiwa hancurnya inti atom suatu unsur
secara spontan dengan pemancaran partikel-partiklel subatom yang disebut partikel alIa
(-,) beta (.), atau radiasi elektromagnetik yang berupa sinar X dan sinar gamma ()
(Wardhana, ).
Sebuah partikel alIa terdiri dari dua proton dan dua neutron yang bertindak sebagai
partikel tunggal, dan dalam hal ini partikel alIa identik dengan sebuah inti atom helium.
Partikel alIa merupakan partikel bermuatan positiI yang dapat dibelokkan oleh medan


listrik dan medan magnet. Partikel-partikel alIa mempunyai kemampuan menembus bahan-
bahan dan mengionisasi zat-zat yang dilaluinya. Daya tembus partikel alIa lebih kecil dari
daya tembus partikel beta dan sinar gamma, tetapi daya ionisasinya lebih besar dari
partikel beta dan sinar gamma.
Sebuah partikel beta terdiri dari elektron yang bermuatan negatiI, sehingga dapat
dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet. Partikel-partikel beta mempunyai
kemampuan menembus bahan-bahan dan mengionisasi zat-zat yagn dilaluinya. Daya
tembus partikel beta lebih besar dari partikel alIa tapi lebih kecil dari sinar gamma, dan
daya inonisasinya lebih kecil dari partikel alIa tetapi lebih besar dari sinar gamma.
Sinar gamma merupakan salah satu sinar radioaktiI yang berupa gelombang
elektromagnetik, sehingga sinar gamma tidak dibelokkan oleh medan listrik dan medan
magnet. Pemancaran sinar gamma biasanya diikuti oleh pemancara partikel-partikel alIa
dan beta.
Peluruhan inti radioaktiI dapat terjadi pada unsur-unsur radioaktiI alami dan inti
atom stabil dengan ditembak menggunakan partikel-partikel alIa, neutron, atau inti atom
lain. Mekanisme peluruhan inti radioaktiI dikenal dengan istilah reaksi inti. Reaksi inti
terdiri dari dua jenis reaksi, yaitu reaksi Iisi dan reaksi Iusi.
Reaksi Iisi merupakan pembelahan sebuah inti atom besar menjadi dua atau lebih
atom baru yang lebih kecil dan disertai pemancaran energi dan radiasi sinar radioaktiI.
Energi yang dihasilkan dari reaksi Iisi sangat besar, misalnya untuk satu gram uranium
dapat dihasilkan energi rata-rata 8, 1
1
joule.
Reaksi Iusi merupakan kebalikan dari reakasi Iisi. Pada reaksi Iusi terjadi
penggabungan beberapa inti ringan menajdi satu inti baru yang lebih besar disertai
pelepasan energi. Energi yang dihasilkan dari reaksi Iisi dan Iusi inilah yang dimanIaatkan
oleh ilmuwan sebagai sumber energi nuklir.
C.1.2 Nuklir sebagai Sumber Energi
Energi merupakan elemen penting bagi pembangunan. Bahkan menurut Elbaradei
() jika kebutuhan energi tidak terpenuhi, dapat menimbulkan kesengsaraan yang dapat
memicu konIlik serta mengganggu stabilitas kawasan dan global. Hal ini dapat diamati
secara jelas pada Ienomena munculnya konIlik di masyarakat Indonesia ketika terjadi
kelangkaan bahan bakar minyak. Energi memiliki kaitan yang erat dengan dengan tiga
dimensi dari pembangunan yang berkelanjutan, yaitu ekonomi, lingkungan, dan


masyarakat. Ketersediaan energi merupakan Iaktor esensial bagi pembangunan ekonomi
dan sosial (OECD, ).
Berdasarkan laporan Pandangan Kebutuhan Energi Dunia (dalam Elbaradei,
), konsumsi energi dunia akan meningkat 5 pada . Terdapat dua aspek penting
yang dibahas oleh Elbaradei terkait kenyataan ini. Pertama, sekitar kebutuhan energi
berasal dari negara sedang berkembang. Kedua, IE (nternational Energy Agency)
menganggap peningkatan penggunaan energi nuklir dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan energi global serta meningkatkan pasokan energi dan mengurangi emisi karbon.
Selama ini, penggunaan energi nuklir hanya terkonsentrasi di negara-negara
industri maju. Namun dalam perkembangan terbaru, pola ini mengalami perubahan. Hal ini
dibuktikan dengan adanya 1 dari reaktor nuklir yang tengah dibangun pada tahun
berada di negara-negara sedang berkembang (Elbaradei, ). Menurut Kusumah ()
pada tahun reaktor nuklir menyuplai 15 dari semua pengbangkit listrik. Total
produksi listrik diseluruh dunia ekuivalen dengan 15 dari suplai energi utama global.
Secara kasar, 1/ dari seluruh negara di dunia mempunyai reaktor nuklir. Pada tahun 18,
reaktor nuklir bekerja dan 1 lagi sedang dibangun. Pada 1 negara yang memiliki
reaktor nuklir kira-kira kapasitas telah terpasang (lebih dari 5 GW). Terdapat 8
reaktor nuklir dengan total kapasitas lebih dari GW yang menyediakan tenaga listrik
pada tahun 185, yaitu Perancis 5, Swedia , Jerman 1, Jepang , Inggris
1, US 1, Kanada 1 dan Uni Soviet 1. Merujuk pada IE, pada tahun 185
terdapat 55 reaktor nuklir di seluruh dunia, di antaranya ada pada negara berkembang
Kusumah ().
C.1.2 Nuklir dalam Bidang Kesehatan
Perkembangan nuklir dalam bidang kesehatan memiliki pengaruh yang besar bagi
masyarakat. Pengaruh tersebut terkait dengan kemudahan diagnosa terhadap berbagai jenis
penyakit yang sulit dilakukan sebelum penggunaan teknologi yang mengaplikasikan nuklir.
Hal ini juga dikemukakan oleh Pusat Diseminasi Iptek Nuklir () bahwa aplikasi
tenaga nuklir dalam bidang kesehatan telah memberikan sumbangan yang sangat berharga
dalam menegakkan diagnosis maupun terapi berbagai jenis penyakit.
Pengembangan nuklir di bidang kesehatan tampak secara jelas dalam bidang ilmu
kedokteran, yaitu adanya ilmu kedokteran nuklir. Ilmu kedokteran nuklir adalah cabang
ilmu kedokteran yang menggunakan sumber radiasi terbuka berasal dari disintegrasi inti
5

radionuklida buatan, untuk mempelajari perubahan Iisiologi, anatomi dan biokimia,
sehingga dapat digunakan untuk tujan diagnostik, terapi dan penelitian kedokteran (Pusat
Diseminasi Iptek Nuklir, ).
Bagian dari teknologi nuklir yang digunakan di bidang kesehatan adalah
radioisotop. Radioisotop merupakan isotop-isotop radioaktiI buatan (Sunardi & Etsa,
). Radioisotop buatan yang banyak dipakai pada masa awal perkembangan kedokteran
nuklir adalah I
11
..
Nuklir memang tidak hanya memberikan dampak positiI bagi kesehatan. kan
tetapi, terdapat juga bahaya yang dapat diakibatkannya bagi kesehatan manusia. Hal ini
terkait dengan bahaya radiasi dari radioaktiI. Walaupun energi yang diberikan oleh sinar
radioaktiI pada mahluk hidup relatiI kecil tetapi dapat menimbulkan pengaruh yang serius.
Hal ini karena sinar radioaktiI dapat mengakibatkan ionisasi, pemutusan ikatan kimia
penting atau membentuk radikal bebas yang reaktiI. Ikatan kimia penting misalnya ikatan
pada struktur DN dalam kromosom. Perubahan yang terjadi pada struktur DN akan
diteruskan pada sel berikutnya yang dapat mengakibatkan kelainan genetik, kanker, dan
lain-lain. Pengaruh radiasi pada manusia atau mahluk hidup juga bergantung pada waktu
paparan. Suatu dosis yang diterima pada sekali paparan akan lebih berbahaya daripada bila
dosis yang sama diterima pada waktu yang lebih lama (rma, ). Bahaya inilah yang
terkadang membuat masyarakat takut untuk menggunakan teknologi nuklir.
C.1.3 Nuklir dalam Bidang Pertanian dan Peternakan
Pada bidang pertanian, pemanIaatan nuklir adalah dalam hal pemberantasan hama
dengan teknik jantan mandul, pemuliaan tanaman, dan penyimpanan makanan (rma,
). Sementara itu, Legowo & Umiyati (18) memaparkan tentang pemanIaatan nuklir
pada bidang peternakan adalah dalam bentuk perbaikan kualitas pakan, pengendalian
penyakit ternak, dan pengembangan hormon dan vaksin.
Dampak negatiI juga dapat ditimbulkan oleh penggunaan radioaktiI dalam hal ini.
Legowo & Umiyati (18) mencontohkan dampak negatiI yang mungkin timbul pada
pengawetan bahan makanan (iradiasi). Proses pengawetan didasarkan pada kemampuan
sinar gamma untuk membunuh berbagai mikroba pembusuk atau patogen. Goldblith
(dalam Legowo & Umiyati 18) memberikan pertimbangan tentang hal-hal yang perlu
diperhatikan sebagai dampak dari iradiasi, yaitu 1) pengaruhnya terhadap nilai nutrisi
makanan, ) kemungkinan terbentuknya senyawa racun di dalam makanan, )


kemungkinan terbentuknya senyawa karsinogenik di dalam makanan, dan ) kemungkinan
adanya induksi radioaktivitas pada makanan. kan tetapi, jika teknik iradiasi dilakukan
dengan baik dan dosis yang tepat, maka bahaya tersebut dapat dihindari.
C Pengaruh Cara Pandang Masyarakat Terhadap Perkembangan Sains dan
Teknologi Nuklir
Perkembangan sains dan teknologi yang dihasilkannya sangat dipengaruhi oleh
cara pandang masyarakat. Masyarakat yang memandang nuklir beserta berbagai
penerapannya sebagai kebutuhan yang mendesak akan mendorong pengembangan nuklir.
Hal yang sebaliknya juga terjadi pada kelompok masyarakat yang skeptis terhadap
kebermanIaata nuklir dan lebih Iokus pada kerugiannya akan menghambat pengembangan
nuklir.
Kelompok masyarakat yang Iokus pada kerugian adanya sains dan teknologi nuklir
memiliki anggapan yang banyak bersumber dari pemikiran tentang adanya praktik negatiI
dari penerapan tersebut. Menurut Tim Dosen FilsaIat Ilmu UGM (), masyarakat
beranggapan atau dipengaruhi oleh pandangan Bacon secara tidak sadar dalam hal
penerapan ilmu. Pandangan Bacon mengungkapkan bahwa siapa yang ingin menguasai
alam semesta, maka kuasailah ilmu. Hal ini memberikan implikasi bahwa manusia
haruslah menguasai alam dan memperlakukannya tanpa memperhitungkan norma-norma
etis dalam hubungannya dengan alam, sehingga menimbulkan banyak terjadi kerusakan
lingkungan, yang pada akhirnya dapat mengancam kelangsungan hidup manusia.
C.2.1 Faktor-faktor dalam Masyarakat yang Mendorong Perkembangan Sains dan
Teknologi Nuklir
Faktor yang sangat berperan mendorong perkembangan sains dan teknologi nuklir
adalah kebutuhan masyarakat dalam hal ketersediaan energi, kesehatan, dan ketersediaan
pangan. Berikut ini dibahas Iaktor-Iaktor tersebut.
1. Kebutuhan Terhadap Energi
Peningkatan tuntutan penggunaan energi akibat industrialisasi, urbanisasi, dan
pengaruh masyarakat, mengarah pada distribusi konsumsi energi yang sangat tidak
seimbang. Kusumah () mengungkapkan bahwa konsumsi energi perorang dalam
ekonomi pasar industri lebih dari 8 kali lebih besar daripada penggunaan energi di
daerah-daerah di Irika. Kusumah () lebih jauh mengemukakan bahwa pada tahun
18 konsumsi energi global tetap sekitar 1 TW (terrawatt) yang setara dengan 1 milyar


kilowatt. Jika perkapita menggunakan tetap dalam level yang sama saat ini, maka
menjelang tahun 5 penduduk global (diperkirakan mencapai 8, milyar) akan
membutuhkan sekitar 1 TW energi (lebih dari TW di negara-negara berkembang, dan
lebih dari TW dii negara-negara industri), terjadi peningkatan persen dari tahun 18.
kan tetapi, jika konsumsi energi per kapita sama pada level negara industri saat ini, maka
menjelang tahun 5 dengan populasi global sama akan diperlukan sekitar 55 TW. Hal ini
menunjukkan besarnya peningkatan kebutuhan energi masyarakat dunia, sehingga
dibutuhkan juga sumber energi yang mampu memenuhinya.
Sumber-sumber energi dibedakan menjadi dua jenis utama, yaitu sumber energi
yang tidak dapat diperbaharui, dan sumber energi yang dapat diperbaharui. Sumber energi
yang tak dapat dipernaharui, meliputi gas alam, minyak, batu bara, dan tenaga nuklir
konvensional. Sedang sumber energi yang dapat diperbaharui meliputi kayu, tumbuhan,
hewan, air, dan reaktor nuklir.
Para ahli mengestimasi bahwa persediaan gas bumi akan habis sekitar tahun
mendatang, dan batu bara tahun jika tingkat penggunaannya seperti sekarang
Kusumah (). Estimasi ini mendorong para ilmuwan menyarankan bahwa pemerintah
negara-negara di dunia ini harus segera memulai melakukan kebijakan tentang konservasi
minyak bumi yang serius. Jika dikaitkan dengan permasalahan polusi, sejauh ini gas
merupakan bahan bakar paling bersih dibandingkan dengan bahan bakar minyak dan batu
bara. kan tetapi, semuanya menunjukkan saling keterkaitan dalam permasalahan
pencemaran (polusi) atmosIer yang mencakup pemanasan global (global warming),
pencemaran udara daerah industri perkotaan, dan asidiIikasi/ pengasaman (acidification)
lingkungan. Sementara itu, pemanIaatan tenaga air, angin, dan panas bumi menujukkan
stagnansi, sedangkan pemanIaatan sel surya belum memberikan hasil yang eIektiI dan
eIisien (Elbaradei, ). Oleh karena itu, muncul kebutuhan untuk mengembangkan
nuklir sebagai sumber energi. Hal inilah yang mendorong perkembangan sains dan
teknologi nuklir.
. Kebutuhan di Bidang Kesehatan
Dunia medis erat kaitannya dengan diagnosis dan pengobatan (terapi) suatu
penyakit. Diagnosis dilakukan untuk mengetahui jenis dan adanya penyakit. Jika sudah
diketahui penyakitnya, maka pengobatan pun bisa dilakukan dengan tepat dan lebih cepat.
Berbagai cara dan teknologi diterapkan untuk melakukan keduanya. da yang
menggunakan obat-obatan herbal, kimia, hingga ke sinar dari radioaktiI. Masalah pada
8

tulang, selama ini teknologi yang umum digunakan adalah Sinar X untuk rontgen. Namun,
kini ada teknologi diagnosis dan terapi untuk tulang dengan menggunakan sinar gamma
dan materi bermuatan (alIa dan beta). Cara ini jauh lebih praktis dan eIektiI dibandingkan
dengan cara lainnya. Ilmuwan berupaya untuk mengembangkan penerapan nuklir dalam
dunia kesehatan secara terus menerus (Mardiani, 1). Hal ini menjadi Iaktor pendukung
pengembangan sains dan teknologi nuklir.
. Kebutuhan di Bidang Pangan
Kebutuhan manusia terhadap pangan terus mengalami peningkatan seiring dengan
peningkatan populasi manusia. Hal ini menuntut adanya pengembangan di bidang
pertanian dan juga peternakan. Pengembangan yang dilakukan adalah dalam hal
meningkatkan jumlah produksi, menurunkan Iaktor penghambat (hama dan penyakit),
meningkatkan kualitas produk, dan mengembangkan waktu penyimpanan. Tujuan ini
dicapai melalui pengembangan nuklir, dan berbagai riset berkelanjutan dilakukan untuk
pengembangannya lebih jauh.
C.2.2 Faktor-faktor dalam Masyarakat yang Menghambat Perkembangan Sains dan
Teknologi Nuklir
Faktor utama yang menghambat perkembangan sains dan teknologi nuklir yang
bersumber dari masyarakat adalah persepsi masyarakat terhadap keamanan teknologi
nuklir bagi alam dan kehidupan manusia. Selaian itu, banyak pihak juga menentang
pengembangan nuklir karena sering kali digunakan untuk pengembangan senjata
pemusnah masal (United State Department oI Energy, 1).
Di samping keuntungan yang diberikan energi nuklir, masih ada beberapa
persoalan yang perlu dibahas soal pengembangan energi ini, di antaranya sistem
keamanan, penanganan limbah radioaktiI, serta kesepakatan nonproliIerasi nuklir untuk
persenjataan. Kecelakaan Chernobyl pada 18 lalu merupakan lembaran hitam
pengembangan energi nuklir dunia (Elbaradei, ). Kecelakaan ini disebabkan desain
reaktor yang tidak optimal dan mismanajemen dalam upaya menjaga keselamatan. Sejak
saat itu, IE terus mengembangkan standar keselamatan dalam setiap aktivitas
pengembangan energi nuklir. Selama bertahun-tahun, IE telah membahas cara
meminimalisasi risiko keselamatan. Contohnya di negara rawan gempa seperti Indonesia,
IE akan memberi dukungan dan bantuan pembangunan Iasilitas nuklir dengan
mempertimbangkan Iaktor geologinya. Selain itu, kebijakan pemerintahan setiap negara


pengembang energi nuklir harus memberi pengawasan dan pengamanan ketat terhadap
instalasi nuklirnya. Hal ini disebabkan semakin maraknya aksi teror dari kelompok-
kelompok ekstrem. Kemudian, manajemen pembuangan limbah radioaktiI tingkat tinggi
masih tetap menjadi tantangan pengembangan energi nuklir hingga saat ini. Meskipun
ilmuwan telah menjamin keamanan pembuangan ke dalam perut bumi, opini publik belum
dapat menerima jalan keluar ini. Opini publik yang berasal dari cara pandang masyarakat
terhadap nuklir inilah yang menghambat perkembangan sains dan teknologi nuklir.

D PENUTUP
D Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan berbagai
hal sebagai berikut.
1) Perkembangan sains dan teknologi nuklir berpengaruh terhadap masyarakat. Hal ini
dapat dilihat dari kemampuannya untuk berkontribusi dalam bidang pemenuhan
energi, bidang kesehatan, bidang pertanian dan peternakan.
) Cara pandang masyarakat sangat berpengaruh terhadap perkembangan sains dan
teknologi nuklir. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan kebutuhan masyarakat di
bidang energi, pangan, kesehatan yang menuntut riset nuklir (pengrauh positiI)
serta adanya ketakutan masyarakat terhadap penyalahgunaan dan dampak negatiI
dari kesalahan dalam penerapan nuklir menimbulkan kecaman untuk menghentikan
pengembangan nuklir sebagai sumber energi (pengaruh negatiI).
D Saran
dapun saran-saran yang dapat diberikan dalam upaya pengembangan sains dan
teknologi nuklir adalah sebagai berikut.
1) Diperlukan adanya peningkatan kemampuan para teknisi yang berkecimpung dalam
pemanIaatan nuklir sebagai sumber energi dengan mengikuti standar pelaksanaan
yang telah ditetapkan secara internasional.
) Diperlukan adanya pengawasan yang berkelanjutan oleh badan internasional dalam
hal pengoperasian reaktor nuklir agar dapat meminimalisir kecelakaan.
) Diperlukan riset yang berkelanjutan untuk mencari solusi bagi pembuangan limbah
nuklir.
) Diperlukan komitmen antar pemerintah di setiap negara pengembang nuklir untuk
mengikuti kesepakatan nonproliIerasi nuklir untuk persenjataan.
1

E REFERENSI

rma, .J. . Zat Radio ktiI dan Penggunaan Radio Isotop Bagi Kesehatan.
Artikel Online. Tersedia pada http://www.warintek.ristek.go.id/nuklir/
kesehatan.pdI. Diakses pada Januari 11.
Elbaradei, M. . Nuklir dalam Perkembangan Dunia. Artikel Online. Tersedia pada
http://www.batan.go.id/viewnews.php?idberita1&dbtblBerita. Diakses
pada Desember 1.
Kusumah, I.H. . Energi : Pilihan Bagi Lingkungan dan Pembangunan. Artikel
Online. Tersedia pada http://Iile.upi.edu/Direktori/E-FPTK/JUR.
PEND.TEKNIKMESIN/158181-INUHRDI
KUSUMH/seminariptek&hum.pdI. Diakses pada Januari 11.
Legowo, .M. & Umiyati, . 18. Iradiasi untuk Peningkatan Produksi dan Pasca
Panen Hasil Ternak. Sainteks. 5 (): 1-.
Mardiani, D. 1. RadioIarmasi plikasi Nuklir untuk Medis. Artkel online. Tersedia
pada http://mirror.unpad.ac.id/koran/republika/1--/republika1--
.pdI. diakses pada Januari 11.
OECD (Organisation Ior Economic Co-operation and Development). . Nuclear
Energy in a Sustainable Development Perspective. Publikasi Online. Tersedia
pada http://www.oecd-nea.org/ndd/docs//nddsustdev.pdI. Diakses pada
Desember 1.
Sunardi & Etsa I.I. . Fisika Bilingual SMA/MA untuk SMA/MA Kelas X.
Bandung: Yrama Widya.
Tim Dosen FilsaIat Ilmu UGM. . Filsafat lmu sebagai Dasar Pengembangan
lmu Pengetahuan. Liberty: Yogyakarta.
United States Department oI Energy. Nuclear Research and Development Roadmap.
Publikasi Online. Tersedia pada www.ne.doe.gov/pdIFiles/NuclearEnergy
RoadmapFinal.pdI. diakses pada Desember 1.

You might also like