You are on page 1of 4

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG OTEC atau yang merupakan singakatan dari Ocean Thermal Energy Conversion merupakan salah satu teknik terbaru yang bertujuan untuk merubah energi yang ada di dalam lautan menjadi energi terbarukan yang biasanya berupa energi listrik. Sistem kerja OTEC mirip dengan sistem kerja siklus hidrologi di bumi yaitu ketika pada saat siang, matahari mengangkat molekul-molekul air terevaporasi ke awan lalu angin meniupkan ke arah daratan dan saat terjadi kondensasi di awan, maka butiran-butiran air yang tadinya berupa uap kembali menjadi cair lalu turun ke darat. Sistem kerja inilah yang ditiru oleh OTEC yaitu memompa air laut permukaan yang bertemperatur tinggi (hangat) dan mengevaporasikannya kedalam turbin untuk menghasilkan listrik lalu mengkondensasikannya kembali dengan air laut dingin yang diambil pada kedalaman laut kemudian siklus berulang (Rahman,2008). Dalam OTEC terdapat dua macam siklus yang biasanya digunakan, yaitu open siklus dan closed siklus. Pada open siklus, air dengan temperatur berkisar 25o-30o C, dipompa dengan menggunakan pipa masuk ke dalam vacuum ruang untuk di-evaporate menjadi uap. Akibat perbedaan tekanan antara tekanan uap air dan tekanan dalam turbin maka uap air tadinya yang telah masuk kedalam turbin dapat memutar rotor turbin sehingga menghasilkan listrik. Selanjutnya uap air dialirkan kembali lagi ke kondensator untuk dikondensasikan kembali oleh air dingin yang dipompa dari kedalaman 1000 m untuk dijadikan sebagai air tawar (desalinated water). Sedangkan closed siklus menggunakan fluida kerja sebagai pemutar rotor turbin, dimana fluida kerja yang digunakan berupa fluida yang mempunayi sifat yang cepat menguap karena mempunyai titik didih yang rendah. (Avery, Chih Wu.1994). Perbedaan temperatur antara suhu air hangat yang dingin yang berfungsi sebagai evaporator dan kondensor sangat berpengaruh terhadap efisiensi kerja dari fluida kerja sehingga dapat mempengaruhi efisiensi dari sistem kerja OTEC secara keseluruhan. Di laut Indonesia, penggunaan OTEC sebagai sumber energi terbarukan masih belum sepenuhnya maksimal karena kurangnya studi yang dilakukan untuk mengetahui 1

perbedaan temperatur yang sesuai yang dapat digunakan OTEC. Studi temperatur air laut untuk OTEC bertujuan untuk mengetahui berapa besar suhu air laut permukaan dan suhu air laut dalam sehingga efisiensi OTEC dapat dimaksimalkan.

1.2. PERUMUSAN MASALAH Permasalahan yang diselesaikan melalui penelitian ini: 1. Berapakah suhu air laut dalam di Indonesia apabila suhu air laut permukaan dan kedalamannya diketahui? 2. Dimanakah daerah yang dapat digunakan untuk OTEC agar dapat menghasilkan energi yang maksimal?

1.3. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan: 1. Mengetahui besarnya suhu air laut dalam di Indonesia dengan data suhu air permukaan dan kedalaman 2. Mengetahui daerah-daerah yang dapat digunakan untuk dapat memperoleh energi yang maksimal.

1.4. MANFAAT PENELITIAN Kegunaan dari penelitian ini adalah: 1. Memberikan informasi mengenai OTEC sebagai sumber energi baru yang dapat dipakai terus-menerus. 2. Sebagai bahan refrensi tentang suhu air laut dalam di Indonesia yang dapat digunakan sebagai kondensor dalam OTEC. 3. Memberikan informasi tentang dimana daerah-daerah yang berpotensial dibangun OTEC .

1.5. BATASAN MASALAH Batasan masalah dalam penelitian ini antara lain : 1. Suhu air laut yang dihitung ada suhu air laut dalam. 2. Perhitungan densitas air laut diabaikan. 3. Kedalaman maksimal yang dihitung adalah 700 meter dibawah permukaan air laut. 4. Sumber data penelitian diambil tiga tempat di Indonesia Barat, Indonesia Tengah dan Indonesia Timur. 5. Lokasi penelitian adalah di wilayah Indonesia. 6. Lautan tropis di dunia dianggap mempunyai karateristik yang sama. 7. Faktor ekonomi dalam penentuan lokasi dianggap sama. 8. Faktor bencana alam diabaikan.

(Halaman Kosong)

You might also like