You are on page 1of 4

BAB V PRINSIP- PRINSIP DISIPLIN KELAS

1. Pengertian Disiplin Kelas Kata disiplin berasal dari bahasa latin disciplina yang menunjukkan kepada belajar dan mengajar. Kata ini berasosiasi sangat dekat dengan istilah disciple yang berarti mengikuti orang belajar dibwah pengawasan seorang pimpinan. Disiplin dikenal dengn dua istilah yang hamper sama artinya yaitu urutan. Kedua istilah tu adalah disiplin dan ketertiban.ada juga yang siasat atau ketertiban. Ketertiban menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam megikuti peraturan atau tata tertib karena dorongan atau disebabkan oleh sesuatu yang datang dari luar. Disiplin atau siasat menunjukkan kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena kesadaran yang ada pada kata hatinya. Disiplin kelas adalah keedaan tertib dalam suatu kelas yang ada di dalamnya tergabung guru dan siswa taat kepada tata tertib yang telah ditetapkan (Dirjen POUD dan Dirjen Dikdasmen, 1996:10). Disiplin merupakan suatu yang berkenaan dengan pegendalian diri seseorang terhadap bentuk- bentuk aturan. Disiplin merupakan sikp mental. Disiplin pada hakikatnya pernyataan sikap mental dari individu maupun masyarakat yang mencerminkan rasa ketaatan, kepatuhan yang didukung oleh kesadaran untunmenunaikan tugas dan kewajiban dalam rangka pencapaian tujuan. Sikap disiplin adalah tindakan untuk memenuhi tuntutan nilai tertentu. Nilai-nilai tersebut dapat diklasifikasikan menjadi: a. Nilai nilai keagamaan atau nilai- nilai kepercayaan b. Nilai nilai tradisional c. Nilai nilai kekuasaan d. Nilai nilai subyektif e. Nilai nilai rasional Dalam semangat pendekatan pendidikan disiplin hendaknya memiliki basis kemanusiaan dan prinsip- prinsip demokrasi. Keduanya berfungsi

sebagai petunjuk dan pengecek bagi para guru dalam mengambil kebijaksanan yang berhubungan disiplin yang harus guru lakukan: (1) menggambarkan prinsip- prinsip pedagogic dan hubugan kemanusiaan,(2) mengembangkan dan membentuk profesionalisme personel dan sosil lulusan, (3) merefleksikan tumbuhnya kepercayaan dan control dari peserta didik, (4) menumbuhkan kesungguhan berbuat dan berkreasi, dan (5) menghindari perasaan beban berat dan rasa terpaksa dikalangan para peserta didik. 2. Hak. Kebutuhan Siswa dan Guru Hubungannya dengan Disiplin Beberapa hak siswa yang penting dan perlu dijamin anata lain: a) Hak menyelesaikan pendidikan sebaik- baiknya b) Hak persamaan kedudukan atau kelompok c) Hak berekspresi secara pribdi d) Hak keleluasaan pribadi e) Hak menyelesaikan( studi) secara cepat(Me Neil dan Wiler 1990) Hak- hak itu semua adalah hak- hak umun yang dimiliki para siswa. Dalam kaitan ini guru harus berusaha menerapkan dalam praktik- praktik disiplin baik pada kebijaksanaan sekolah maupun peraturan atau hukuman. Kebutuhan para siswa adalah factor yang relevan dalam menentukan banyak sistem disiplin kelas atau sekolah. 3. Disiplin pada level Sekolah dan Kelas Sekolah dalam upaya menciptakan disiplin secara nyata sudah barang tentu akan berusaha dan melibatkan berbagai unsur atau pihak. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan timbulnya problema disiplin adalah kegaduhan, corak suasana sekolah, pengaruh komunitas yang tidak diinginkan, ketidak teraturan dan ketidakajegan dalam menerapkan peraturan atau hukuman. Tipe- tipe penenggulangan problema disiplin ini biasanya didekati oleh pendekatan teknik manajerial. Terdapat beberapa yang dapat membantu pemeliharaan disiplin kelas dalam mengajar seperti berikut ini: a) Tepat waktu dan mulailah pelajaran sesegera mungkin; siapkan sesuatu yang harus dikerjakan para siswa kebebasan dari diskriminasi dalam

b) Siapkan rencana pelajaran dan informasikan kepada para siswa apa, kapan, dan dimana aktivitas itu dikerjakan c) Lakukan sesuatu denagn aturan dan pelaksanaan yang sama dan konsisten d) Bervariasi dalam aktivitas kelas e) Tidak mengancam dan menantang para siswa f) Buatlah tugas para siswa yang tepat dan cocok g) Jagalah dan control suara guru h) Tegas dalam permulaan dan secara perlahan mulai dikendorkan bila hubungan sudah terjalin baik i) Hindari adanya siswa favorit diantara mereka j) Jalin hubungan kerjasama dengan orang tua 4. Membina Hubungan Sekolah dengan Masyarakat Sekolah secara formal adalah wadah atau tempat pembinaan dan pengembangan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang sesuai dan dikehendaki oleh masyarakat dimana sekolah itu berada.Hubungan sekolah dengan masyarakat meliputi hubungan sekolah dengan orang tua siswa, hubungan sekolah dengan instansi terkait, hubungan sekolah dengan dunia usaha dan tokoh masyarakat, dan hubungan sekolah dengan lembaga pendidikan lainnya( Dirjen PUOD dan Dirjen Dikdasmen, 1996:39-43). a. Hubungan sekolah dengan orang tua siswa Hubungan sekolah dengan orang tua dapat dijalin melalui sarana wadah perkumpulan orang tua siswa, guru atau tenaga kependidikan lainnya dinamakan Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan. b. Hubungan sekolah dengan Instansi terkait Sekolah perlu membina hubungan baik secara timbale balik dengan instansi terkait. Instansi terkait itu seperti Lurah/ Kepala Desa, Puskesmas, Camat, Polsek, Koramil, LKMD,dan Posyandu. Hubungan yang dijalin dan upaya yang perlu dilaksanakan oleh sekolah, antara lain sebagai berikut: (1) menginformasikan program sekolah,(2) ikut serta dalam kegiatan yang diadakan pemerintah,(3) pada saat yang diperlukan , kepala sekolah atau guru yang ditunjuk mengdakan kunjungan ke instansi pemerintah,(4)

sekali- kali dapat mengudang pejabat pemerintah di luar depdikbud sebagai Pembina dalam upacara bendera. c. Hubungan sekolah dengan dunia usaha dan tokoh masyarakat Hubungan sekolah dengan dunia usaha dan tokoh masyarakat adalah hubungan yang yang tidak kalah pentingnya dengan jalinan hubungan dengan pihak lainnya. d. Hubungan sekolah dengan Lembaga Pendidikan lain Dalam usaha membina dan mengembangkan hubugan dengan lembaga pendidikan lain perlu dilaksanakan upaya-upaya berikut: Mengadakan pengalaman Menjalin kerja sama dalam upaya saling mengembangkan pendidikan di sekolahnya masing- masing Memberikan informasi tentang perkiraan jumlah lulusan sekolah kepada lembaga pendidikan setingkat diatasnya Mengundang pinpinan lembaga pendidikan yang lebih tinggi kunjungan antra sekolah untuk saling bertukar

tingkatnya uuntuk memberikan ceramah tentang perkembangan pendidikan sesuai dengan jenjangnya.

You might also like