Professional Documents
Culture Documents
POROS
A. Pendahuluan
Sebuah poros adalah bagian mesin yang berputar yang digunakan
untuk memindahkan daya dari satu tempat ke tempat yang lain. Tenaga
yang dipindahkan pada poros oleh sebuah gaya tangensial dan
menghasilkan momen putar yang dipasang dalam tenaga yang diijinkan
untuk dipindahkan pada beberapa mesin yang terhubung pada poros.
Untuk memindahkan tenaga dari poros ke lainnya, berbagai komponen
seperti puli, roda gigi, dan lain-lain dipasang pada poros. Komponen
yang terpasang pada porong ini menyebabkan poros membengkok.
Dengan kata lain kita bisa mengatakan bahwa poros digunakan untuk
memindahkan putaran dan momen bengkok. Komponen yang dipasang
di poros dipasang dengan menggunakan pena atau spi.
B. Bahan Poros
Bahan yang umumnya digunakan untuk poros adalah baja
menengah. Ketika tegangan tinggi dibutuhkan, maka digunakan baja
paduan seperti nikel, krom-nikel atau baja krom-vanadium.
Poros umumnya dibentuk dengan pengerolan panas dan
difinishing untuk mendapatkan ukurannya dengan proses dingin atau
pembubutan dan gerinda. Poros yang diroll dingin lebih kuat daripada
poros yang diroll panas tapi dengan tegangan sisa lebih tinggi.
Tegangan residual menyebabkan penyimpangan pada poros saat
pemesinan, khususnya saat pembuatan lubang spi atau pena. Poros
dengan diameter yang lebih besar untuk mendapatkan ukurannya
digunakan mesin bubut.
C. Jenis poros
Beberapa jenis poros dilihat dari penggunaanya.
1. Poros Transmisi
2. Poros Mesin
1. Poros Transmisi
Poros ini memindahkan tenaga antara sumber dan mesin yang
menyerap tenaga. Poros lurus, poros counter, poros overhead dan
semua poros pabrikan adalah poro transmisi. Karena poros ini
membawa bagian mesin seperti puli, roda gigi, dan lainnya, maka akan
menyebabkan bengkokan yang menyebabkan putus.
2. Poros Mesin
Poros ini adalah bagian dari mesin itu sendiri. Poros engkol adalah
contoh dari poros mesin.
122
Poros 123
D. Ukuran Standar Poros Transmisi
Ukuran standar dari poros transmisi adalah:
25 mm 60 mm dengan tingkatan 5 mm
60 mm 110 mm dengan tingkatan 10 mm
110 mm 140 mm dengan tingkatan 15 mm; dan
140 mm 500 mm dengan tingkatan 20 mm
Panjang standar untuk poros adalah 5 m, 6 m, dan 7 m.
E. Tegangan pada Poros
Tegangan yang terjadi pada poros adalah:
1. Tegangan geser yang disebabkan pemindahan putaran (karena
beban yang berputar)
2. Tegangan bengkok (tarik atau tekan) yang disebabkan gaya yang
bekerja pada bagian mesin seperti roda gigi, puli dan lain-lain dan
juga yang disebabkan oleh berat puli itu sendiri.
3. Gabungan tegangan puntir dan bengkok
F. Tegangan maksimum yang diijinkan pada poros transmisi
Tegangan tekan maksimum yang dijinkan bekerja pada poros
transmisi dalam puntiran atau tekan diambil
(a) 1,120 kg/cm2 untuk poros tanpa kelonggaran untuk lubang
pengunci
(b)8,40 kg/cm2 untuk poros dengan kelonggaran untuk lubang
pengunci
Untuk poros yang dibuat dengan ukuran fisik yang ditentukan,
tegangan tarik yang diijinkan dapat dipakai 60% dari batas elastisitas
tarik, tapi tidak boleh lebih dari 36% kekuatan tarik maksimum.
Tegangan geser maksimum yang diijinkan dapat dipakai
(a) 560 kg/cm
2
untuk poros tanpa kelonggaran untuk lubang pengunci
(b) 420 kg/cm
2
untuk poros dengan kelonggaran untuk lubang
pengunci
Untuk poros yang dibuat dengan ukuran fisik yang ditentukan,
tegangan tarik yang diijinkan dapat dipakai 30% dari batas elastisitas
tarik, tapi tidak boleh lebih 18% dari kekuatan tarik maksimum.
G. Perencanaan poros
Poros mungkin direncanakan atas dasar
(1)Kekuatan
(2)Kekakuan
Dalam merencanakan poros atas dasar kekuatan, beberapa faktor
perlu diperhatikan
(a) Poros yang didasarkan hanya untuk momen puntir
(b)Poros yang didasarkan hanya untuk momen bengkok
(c) Poros yang didasarkan untuk puntiran dan bengkokan
Elemen Mesin
Poros 124
(d)Poros yang didasarkan untuk beban axial yang ditambah
gabungan puntiran dan bengkokan.
H. Poros yang didasarkan hanya untuk momen puntir
Ketika poros didasarkan hanya pada mmen puntir dan torsi saja, maka
diameter poros bisa didapatkan dengan persamaan torsi. Kita tahu
bahwa
r
f
j
T
s
Dimana T = Momen Puntir atau torsi yang bekerja pada poros, kg.cm
J = Momen Inersia batang berpenampang bulat, cm4.
f
s
= tegangan geser puntiran, kg/cm2.
r = jari-jari, cm
=
2
d
; dimana d adalah diameter poros
Untuk poros pejal,
4
32
d J
,
_
1
1
]
1
,
_
Dari persamaan ini diameter luar dan diameter dalam dapat dicari.
Elemen Mesin
Poros 125
Sebagai catatan:
1. Poros berongga biasanya digunakan pada pekerjaan laut.
Poros ini lebih kuat per kg dari bahannya dan dikerjakan pada sebuah
mandrel, bahannya juga lebih homogen dan mungkin digunakan
untuk poros pejal.
Ketika poros berongga dibuat sama kekuatannya dengan poros pejal,
maka momen puntir keduanya harus sama. Dengan kata lain, dengan
bahan yang sama dari kedua poros,
( )
3 4 3
4 4
1
3
1 6
1 6
d k d
d f
d
d d
f T
o
s
o
i o
s
,
_
Atau
N
P
T
2
4500
Dimana T = momen puntir, kg.m
N = Putaran, rpm
Dalam satuan SI, persamaan di bawah bisa digunakan
60
2 T N
P
Dimana P = Daya, dalam watt
T = Momen puntir, N.m
N = Putaran, rpm
3. Dalam kasus sabuk pembawa, torsi (T) diberikan
( ) R T T T
2 1
Dimana T
1
dan T
2
= Tegangan pada sisi tegang dan sisi kendur pada
sabuk
R = jari-jari puli.
Contoh 1: Sebuah poros rata berputar pada 200 rpm memindahkan
daya 25 HP. Poros diasumsikan dibuat dari baja menengah dengan
tegangan geser yang diijinkan 420 kg/cm
2
. tentukan diameter poros,
abaikan momen bengkok pada poros.
Diketahui
N = 200 rpm
P = 25 HP
f
s
= 420 kg/cm
2
Jawab:
Elemen Mesin
Poros 126
Pertama kita cari nilai torsi (T), gunakan persamaan
kg.cm 850
kg.m 5 , 89
200 2
4500 25
2
4500
N
P
T
Diameter poros
3
16
d f T
s
cm 5 atau 77 , 4
5 , 108
420
8950 16
.
16
3
3
3
s
f
T
d
Contoh 2: Cari diameter poros pejal yang memindahkan 25 hp pada
200 rpm. Tegangan geser maksimum diambil 3600 kg/cm2 dan faktor
keamanan 8. Jika poros berongga digunakan menggantikan poros pejal,
cari diameter luar dan diameter dalam jika rasio diameter luar dan dalam
0,5
Diketahui
P = 25 hp
N = 200 rpm
Tegangan geser maksimum = 3600
Faktor keamanan = 8
Tegangan geser yang diijinkan
2
kg/cm 450
8
3800
s
f
Jawab
Pertama kita cari nilai torsi yang dipindahkan oleh poros
kg.cm 8950
kg.m 5 , 89
200 2
4500 25
2
4500
N
P
T
Diameter poros pejal
3
16
d f T
s
cm 5 atau 66 , 4
3 , 101
450
8950 16
.
16
3
3
3
s
f
T
d
Diameter poros berongga
Jika d
o
= diameter luar, dan
d
i
= diameter dalam
Elemen Mesin
Poros 127
Gunakan persamaan
( )
( )
( )
cm 5 , 2 5 5 , 0 5 , 0
cm 5 atau 76 , 4
108
5 , 0 1 450
8950 16
1 . .
16
1
16
3
3
4
3
4
4 2
do d
k f
T
d
k d f T
i
s
o
o s
m N T
T
T N
P
mean
mean
mean
T
max
= 39.788.000 x 1,2 = 47.745.600 N.mm
Sekarang gunakan persamaan
mm 160 atau 4 , 159 770 . 052 . 4
770 . 052 . 4
60
47745600 16
16
16
3
max 3
3
max
d
fs
T
d
d fs T
Subsitusikan nilai ini ke persamaan (i), kita dapatkan
3
4
32
2 64
d f M
d
f
d
M
b
b
b
b
f
M
d
d f M
J. Poros yang menerima gabungan momen puntir dan momen
bengkok
Ketika poros disiapkan untuk menerima gabungan momen puntir dan
momen bengkok, maka poros harus dibuat berdasarkan dua momen
yang simultan. Beberapa teori telah dikeluarkan untuk menghitung
kesalahan elatis dari bahan ketika dia menerima bermacam jenis
gabungan tegangan. 2 teori berikut penting untuk diperhatikan.
1. Teori tegangan geser maksimum atau teori Guests. Ini digunakan
untuk bahan ulet seperti baja menengah.
2. Teori tegangan normal maksimum atau teori Rankines. Ini
digunakan untuk bahan rapuh seperti besi cor.
Jika f
s
= tegangan geser yang menyebabkan momen puntir, dan
f
b
= tegangan bengkok (tarik dan tekan) yang menyebabkan momen
puntir.
Berdasar pada teori tegangan geser maksimum, tegangan geser
maksimum pada poros,
2 2
(max)
4
2
1
c b s
f f f +
Subsitusikan nilai f
b
dan f
s
dari bagian H dan I, kita dapatkan
) (
16
16
16
4
32
2
1
2 2 3
( ma x)
2 2
2
2
3
2
3
( max )
i T M d f
T M
d
d
T
d
M
f
s
s
+
+
,
_
+
,
_
Persamaan
2 2
T M + dikenal sebagai persamaan mmen puntir dan
disebut sebagai T
e
. Persamaan momen puntir mungkin didefnisikan
sebagai momen puntir, jika bekerja sendiri, menghasilkan tegangan
geser (fs) yang sama dengan momen puntir yang bekerja. Dengan
pembatasan tegangan geser maksimum [f
s (maks)
] sama dengan tegangan
geser maksimum yang diijinkan (fs) untuk bahan, persamaan (i) bisa
ditulis sebagai
Elemen Mesin
Poros 130
) (
1 6
3
2 2
i i d f
T M T
s
e
+
,
_
+ +
1
]
1
,
_
+ +
,
_
+
,
_
+
,
_
Persamaan
1
]
1
,
_
+ +
2 2
2
1
T M M
dikenal dengan persamaan momen
bengkok dan disebut M
e
. Persamaan momen bengkok bisa didefinisikan
sebagai momen yang bekerja sendiri baik tegangan tarik atau tegangan
tekan (f
b
) sebagai momen bengkok yang terjadi. Dengan pembatasan
tegangan normal maksimum (f
b maks
) sama dengan tegangan bengkok
yang diijinkan, persamaan (iv) dapat ditulis
) (
3 2
3
2 2
2
1
v d f
T M M M
b
e
1
]
1
,
_
+ +
Dari pernyataan ini, diameter poros harus dievaluasi.
Catatan:
1. Dalam kasus poros berongga, diameter poros dapat ditulis
( )
( )
4 3
32
2 2
2
1
4 3 2 2
1
1
16
k d f T M M M
k d f T M T
o b e
o s e
,
_
+ +
+
d
d
d
d f T
s e
,
_
+ + T M M M
e
Sekarang gunakan persamaan
cm 37 , 8 6 , 586
6 , 586
67 , 1167
32 10 72 , 6
67 , 1167
32
10 72 , 6
32
3
4
3
3 4
3
d
d
d
d f M
b e
N
P
T
Gaya tangensial pada gigi roda gigi,
kg 5 , 477
5 , 12
2985 2 2
D
T
Dan momen bending pada tengah roda gigi,
kg.cm 300
2
5 , 12
480 M
Diameter poros,
kg.cm 4232 000 . 3 2985
2 2
2 2
+
+ T M T
e
Sekarang gunakan persamaan
cm 4 atau 7 , 3 4 , 51
4 , 51
420
16 4232
420
16
4232
16
3
3
3
3
d
d
d
d f T
s e
N
P
T
Poros yang membawa 2 puli diperlihatkan pada gambar. Reaksi tiap
tumpuan akan jadi 150 kg.
R
A
= R
B
= 150 kg
Momen bengkok maksimum akan terjadi pada tiap puli pada titik C
dan D.
Momen bengkok maksimum,
kg.cm 000 . 15
kg.m 150 1 150
M
Gambar 4.3
Persamaan momen puntir,
kg.cm 330 . 32 000 . 15 28640
2 2
2 2
+
+ T M T
e
Diameter Poros
Gunakan persamaan
cm 5 , 6 atau 49 , 6 4 , 274
4 , 274
600
16 330 . 32
600
16
330 . 32
16
3
3
3
3
d
d
d
d f T
s e
d
d
d
d f T
s e
T
T
T
T
T
T
T
T
Beban vertikal yang bekerja pada poros di C,
N 3310 1060 2250
2 1
+ + T T W
C
Diagram beban vertikal diperlihatkan pada gambar 4.5 (c)
Kita tahu bahwa torsi pada puli C,
( )
( )
N.mm 357
3 , 0 1060 2250
1 2 1
R T T T
Jika T
3
dan T
4
adalah tegangan pada sisi tegang dan sisi kendur
pada puli D. Karena torsi pada kedua puli adalah sama, maka
Elemen Mesin
Poros 136
( )
) ( 1 2 6 , 2
1 2 6 , 2 ju g a
) ( N 1 7 8 5
2 , 0
3 5 7 3 5 7
3 5 7
4 3
2
1
4
3
2
4 3
2 4 3
ii T T
T
T
T
T
i
R
T T
R T T
Subsitusikan nilai T
3
pada persamaan (i), kita dapatkan
N 3370 1585 1785
N 1585
126 , 1
1785
1785 126 , 2
3
4
4 4
+
T
T
T T
Beban horisontal yang terjadi pada poros di D,
N 4955 1585 3370
4 3
+
+ T T W
D
Diagram beban horisontal diperlihatkan pada gambar 4.5 (d).
Gambar 4.5
Sekarang kita cari momen bengkok maksimum untuk pembebanan
horisontal dan vertikal.
Pertama, berdasarkan pembebanan vertikal. Jika R
AV
dan R
BV
adalah
reaksi pada bantalan A dan B.
N 3310 R R
BV AV
+
Ambil momen di A,
Elemen Mesin
Poros 137
N.m 198,6
0,5 3310 - 0,8 2317 D, di Bending Momen
N.m 695,1 0,3 2317
3 0 C, di Bending Momen
0 B, dan A di Bending Momen
N 2317 993 3310 dan
N 993
3 , 0 3310
DV
AV CV
V B AV
AV
BV
BV
M
, R M
M M
- R
R
l R
Diagram momen bending untuk pembebanan vertikal diperlihatkan
pada gambar 4.5 (e).
Sekarang berdasarkan pembebanan horisontal. Jika R
AH
dan R
BH
adalah reaksi pada bantalan A dan B.
N 4955 R R
BH AH
+
Ambil momen di titik A,
N.m ,8 792 0,8 991
8 , 0 D, di Bending Mmen
N.m 3 , 297 0,3 991
3 0 C, di Bending Momen
0 B, dan A di Bending Momen
N 991 3964 4955 dan
N 3964
8 , 0 4955
AH DH
AH CH
BH AH
AH
BH
BH
R M
, R M
M M
R
R
l R
Diagram momen bending untuk pembebanan vertikal diperlihatkan
pada gambar 4.5 (f)
Resultan momen bending di C,
N.m 756 3 , 297 1 , 695
2 2
+
+
CH CV C
M M M
Dan Resultan momen bending di D,
N.m 2 , 817 8 , 792 6 , 198
2 2
+
+
DH DV D
M M M
Resultan diagram momen bending untuk pembebanan vertikal
diperlihatkan pada gambar 4.5 (g)
Kita lihat bahwa momen bending maksimum terjadi di D.
Momen bending maksimum,
N.m 2 , 817
D
M M
Diameter poros (d),
Kita ketahui persamaan momen puntir,
N.mm 10 892 N.mm 892
2 , 817 357
2
2 2
2 2
+
+ M T T
e
Sekarang gunakan persamaan,
Elemen Mesin
Poros 138
mm 6 , 47 10 108
10 108
42
16 10 892
42
16
10 892
16
3 2
2
2
3
3 2
3
d
d
d
d f T
s e
,
_
+ + M T M M
e
Sekarang gunakan persamaan
mm 7 , 51 10 1 , 138
10 1 , 138
63
32 10 854,6
63
32
10 854,6
32
3 3
3
3
3
3 3
3
d
d
d
d f M
b e
T
T
Tegangan geser yang diijinkan, f
s
= 400 kg/cm
2
Jawab:
Kita ketahui bahwa torsi yang bekerja pada poros di D,
( )
( )
N.mm 357
kg.cm 7000 35 1 300
1
3
1
2
2
1
1 2 2 1
,
_
R
T
T
T R T T T
Gaya tangensial yang bekerja pada roda gigi C
kg 3 , 233
30
7000
1
R
T
(Asumsi torsi pada D sama dengan torsi di C)
Dan beban normal yang bekerja pada gigi roda gigi,
kg 3 , 248
9397 , 0
3 , 233
20 cos
3 , 233
cos
l tangensia gaya
0
C
W
Beban normal yang bekerja pada 20
0
pada arah vertikal diperlihatkan
pada gambar. Menyelesaikan beban normal horisontal dan vertikal, kita
dapatkan
Komponen vertikal dari W
C
, beban vertikal yang bekerja pada poros di C,
kg 3 , 233 9397 , 0 3 , 248
20 cos
0
C CV
W W
Gambar 4.6
Komponen horisontal dari W
C
, beban vertikal yang bekerja pada poros di
C,
Elemen Mesin
Poros 140
kg 9 , 84 342 , 0 3 , 248
20 sin
0
C CH
W W
Karena
3
2
1
T
T
dan T
1
= 300 kg, maka
kg 100
3
300
3
1
2
T
T
Beban horizontal yang bekerja pada poros di titik D,
kg 400 100 300
2 1
+ + T T W
DH
Dan beban vertikal yang bekerja pada poros di titik D,
kg 200 W W
DV
Diagram beban vertikal dan horisontal pada titik C dan D diperlihatkan
pada gambar (c) dan (d).
Sekarang kita cari momen bengkok maksimum untuk pembebanan
horisontal dan vertikal.
Berdasarkan pembebanan vertikal. Jika R
AV
dan R
BV
adalah reaksi pada
bantalan A dan B.
N 3 , 433 200 3 , 233 R R
BV AV
+ +
Ambil momen di titik A,
kg.cm 4895 25 5 , 237
25 D, di Bending Mmen
kg.cm 4750 20 5 , 237
20 C, di Bending Momen
0 B, dan A di Bending Momen
kg 5 , 237 8 , 195 3 , 433 dan
kg 8 , 195
20 3 , 233 55 200 80
+
AV DV
AV CV
BV AV
AV
BV
BV
R M
R M
M M
R
R
R
Diagram momen bengkok untuk pembebanan vertikal diperlihatkan pada
gambar 4.7 (e). Sekarang berdasar pembebanan horisontal. Sekarang
berdasarkan pembebanan horisontal. Jika R
AH
dan R
BH
adalah reaksi
pada bantalan A dan B.
N 9 , 484 400 9 , 84 R R
BH AH
+ +
Ambil momen di titik A,
kg.cm 7405 25 2 , 296
25 D, di Bending Mmen
kg.cm 3772 20 6 , 188
20 C, di Bending Momen
0 B, dan A di Bending Momen
kg 6 , 188 3 , 296 9 , 484 dan
k 3 , 296
20 9 , 84 55 400 80
+
BH DH
AH CH
BH AH
AH
BH
BH
R M
R M
M M
R
g R
R
Momen bengkok untuk pembebanan horisontal diperlihatkan pada
gambar 4.7 (f).
Resultan momen bending di C,
Elemen Mesin
Poros 141
kg.cm 6064
3772 4750
2 2
+
+
CH CV C
M M M
Dan Resultan momen bending di D,
kg.cm 8876
7405 4895
2 2
+
+
DH DV D
M M M
Resultan diagram momen bending untuk pembebanan vertikal
diperlihatkan pada gambar 4.7 (g)
Kita lihat bahwa momen bending maksimum terjadi di D.
Momen bending maksimum,
kg.cm 8076
D
M M
Diameter poros (d),
Kita ketahui persamaan momen puntir,
kg.mm 11300
8876 7000
2 2
2 2
+
+ M T T
e
Sekarang gunakan persamaan,
cm 5 , 5 atau 24 , 5 8 , 143
8 , 143
400
16 11300
400
16
11300
16
3
3
3
3
d
d
d
d f T
s e
+ +
2 2
2
1
T K M K M K M
t m m e
Dimana K
m
= gabungan faktor kejutan dan faktor kelelahan untuk
bengkokan, dan
K
t
= gabungan faktor kejutan dan faktor kelelahan untuk puntiran
Tabel berikut memperlihatkan nilai yang dianjurkan untuk K
m
dan K
t
Jenis Beban K
m
K
m
1. Poros Diam
(a) Beban bertahap 1.0 1.0
Elemen Mesin
Poros 142
(b) Beban kejut
2. Poros Berputar
(a) Beban Bertahap
(b) Beban kejut dengan
hentakan kecil
(c) Beban kejut dengan
hentakan besar
1.5 to
2.0
1.5
1.5 to
2.0
2.0 to
3.0
1.5 to
2.0
1.0
1.5 to
2.0
1.5 to
3.0
Contoh 11. Sebuah poros baja menengah memindahkan 25 hp pada
200 rpm. Poros ini membawa beban pusat 90 kg dan ditumpu sederhana
antara bantalan yang berjarak 2,5 m. Tentukan ukuran dari poros, jika
tegangan geser yang diijinkan adalah 420 kg/cm
2
dan tegangan tarik dan
tekan tidak boleh lebih dari 560 kg/cm
2
. Berapa ukuran poros yang
dibutuhkan jika dipasang pada beban bertahap?
Diketahui
Daya yang ditransmisikan,
P = 25 hp
Putaran poros,
N = 200 rpm
Beban pusat yang dibawa oleh poros,
W = 90 kg
Jarak poros antar bantalan,
L = 2,5 m = 250 cm
Tegangan geser yang diijinkan,
f
s
= 420 kg/cm
2
tegangan tekan atau tarik maksimum,
f
b
= 560 kg/cm
2
Jawab
Jika T dan M = Torsi dan momen bengkok ditransmisikan oleh poros.
Gunakan persamaan
kg.cm 950 . 8 kg.m 5 , 89
200 2
500 . 4 25
2
500 . 4
N
P
T
Kita tahu untuk poros yang ditumpu sederhana membawa sebuah beban
sentral, momen bengkok maksimum,
kg.cm 625 . 5
4
250 90
4
WL
M
Ukuran poros
Jika d = Diameter poros, dalam cm.
Kita tahu bahwa persamaan momen puntir,
Elemen Mesin
Poros 143
kg.cm 571 . 10
8950 5625
2 2
2 2
+
+ M T T
e
Sekarang gunakan persamaan,
cm 04 , 5 18 . 128
18 . 128
420
16 571 . 10
420
16
571 . 10
16
3
3
3
3
d
d
d
d f T
s e
,
_
+ +
Sekarang gunakan persamaan
cm 28 , 5 29 , 147
29 , 147
560
32 098 . 8
560
32
098 . 8
32
3
3
3
3
d
d
d
d f M
b e
+
+ T K M K T
t m e
Menggunakan persamaan
cm 5 , 5 atau 3 , 5
149
149
420
16 300 . 12
420
16
300 . 12
16
3
3
3
3
d
d
d
d f T
s e
N
P
T
Jika T
1
dan T
2
= tegangan pada sisi tegang dan sisi kendur sabuk. Kita
tahu bahwa torsi yang dipindahkan,
Elemen Mesin
Poros 145
( )
( )
( i ) k g 5 , 8 9
1 0 8 9 5
2 1
2 1
2 1
T T
T T
R T T T
Kita juga tahu bahwa
2 1
2
1
2
1
2
1
57 , 2 dan
57 , 2
4098 , 0
3 , 2
3 , 0
log atau
3 , 0 log 3 , 2
T T
T
T
T
T
T
T
Subsitusikan nilai T
1
pada persamaan, kita dapatkan
kg 146,5 57 2,57 2,57 dan
kg 57
57 , 1
5 , 89
5 , 89 57 , 1
5 , 89 57 , 2
2 1
2
2
2 2
T T
T
T
T T
Dan total beban vertikal yang bekerja pada puli
kg 5 , 223 20 57 5 , 146
2 1
+ + + + W T T
Momen bengkok yang bekerja pada poros,
( ) kg.cm 2325 10 5 , 223
2 1
+ + L W T T M
Persamaan momen puntiran,
( ) ( )
( ) ( )
kg.cm 800 . 3
895 0 , 2 235 . 2 5 , 1
2 2
2 2
+
+ T K M K T
t m e
Ukuran poros
Jika d = Diameter poros, dalam cm.
Gunakan persamaan,
cm 4 atau 8 , 3 3 , 55
3 , 55
350
16 3800
350
16
3800
16
3
3
3
3
d
d
d
d f T
s e
Contoh 13. Sebuah poros baja nikel horizontal diletakan pada dua
bantalan, A di kiri dan B di kanan dan membawa 2 roda gigi C dan D
yang terletak pada jarak 25 cm dam 40 cm dari garis tengah bantalan kiri
dan kanan. Diameter pitch roda gigi C 60 cm dan roda gigi D 20 cm.
Jarak antara garis tengah bantalan 240 cm. Poros memindahkan daya
25 hp pada putaran 120 rpm. Gaya yang dihantarkan pada poros oleh
Elemen Mesin
Poros 146
roda gigi C dan dikeluarkan pada roda gigi D dengan cara menekan gigi
P
tC
dari roda gigi C dan roda gigi D secara vertikal ke arah bawah.
Cari diameter poros, jika tegangan yang bekerja 1000 kg/cm
2
pada
tarikan dan 560 kg/cm
2
pada geseran. Berat roda gigi C dan D 95 kg dan
35 kg. Gabungan faktor kejutan dan kelelahan untuk bengkok dan torsi
diambil 1,5 dan 1,2.
Diketahui:
Diameter pitch roda gigi C,
DC = 60 cm
Jari-jari roda gigi C,
RC = 30 cm
Diameter pitch roda gigi D,
DD = 20 cm
Jari-jari roda gigi C,
RD = 10 cm
Daya yang ditransmisikan,
P = 25 hp
Putaran, N = 120 rpm
Tegangan tarik yang bekerja,
ft = 1000 kg/cm2
Tegangan geser yang bekerja,
fs = 560 kg/cm2
Berat roda gigi C,
WC = 95 kg
Berat roda gigi D,
WD = 35 kg
Faktor kejutan dan kelelahan untuk bengkokan,
Km = 1,5
Faktor kejutan dan kelelahan untuk puntiran,
Kt = 1,2
Gambar 4.9
Jawab:
Torsi yang ditransmisikan oleh poros. Gunakan persamaan
kg.cm 920 . 14 kg.m 2 , 149
120 2
500 . 4 25
2
500 . 4
N
P
T
Kita tahu bahwa gaya tangensial yang bekerja pada roda gigi C,
Elemen Mesin
Poros 147
kg 3 , 497
30
920 . 14
C
tC
R
T
P
Total beban yang bekerja ke arah bawah pada poros di titik C,
kg 3 , 592 95 3 , 497 + +
C tC
W P
Hal yang sama, gaya tangensial yang bekerja pada roda gigi D,
kg 1492
10
920 . 14
D
tD
R
T
P
Total beban yang bekerja ke arah bawah pada poros di titik D,
kg 527 . 1 35 492 . 1 + +
D tD
W P
Sekarang kita asumsikan poros ditumpu, momen bengkok maksimum
bisa didapatkan dengan pemecahan di bawah:
Jika R
A
dan R
B
= Reaksi pada A dan B
R
A
+ R
B
= Total beban yang bekerja ke arah bawah pada C dan D
= 592,3 + 1.527 = 2.119,3 kg
Ambil momen di titik A,
kg 1 , 785 2 , 334 . 1 3 , 119 . 2
2 , 334 . 1
25 3 , 592 200 527 . 1 240
+
+
A
B
B
R
kg R
R
Sebuah pertimbangan mengatakan bahwa momen bengkok maksimum
akan terjadi di titik C atau D.
Momen bending di titik C,
kg.cm 5 , 627 . 19 25 1 , 785 25
A C
R M
Momen bengkok pada titik D,
kg.cm 5 , 367 . 53 175 3 , 592 200 1 , 785
175 C) titik pada total (Beban 200
A D
R M
Momen bengkok maksimum yang dipindahkan oleh poros,
kg.cm 5 , 567 . 53
D
M M
Persamaan momen bengkok,
( ) ( )
( ) ( )
kg.cm 040 . 81
920 . 14 2 , 1 5 , 367 . 53 5 , 1 5 , 367 . 53 5 , 1
2 2
2
1
2 2
2
1
+ +
1
]
1
+ +
1
1
]
1
T K M K M K M
t m m e
Persamaan momen puntir atau torsi,
( ) ( )
( ) ( )
kg.cm 029 . 82
920 . 14 2 , 1 5 , 367 . 53 5 , 1
2 2
2 2
+
+ T K M K T
t m e
Ukuran poros
Jika d = Diameter poros, dalam cm.
Gunakan persamaan,
Elemen Mesin
Poros 148
mm 38 , 9 47 , 825
47 , 825
000 . 1
32 81.040
) (ambil 000 . 1
32
040 . 81
32
3
3
t
3
3
d
d
f f d
d f M
b
b e
d
d
d
d f T
s e
N
Diameter Poros
Torsi pada poros tromol adalah 20.000 kg.cm, maka beban gigi
tangensial pada gigi pembawa
kg 890
5 , 22
000 . 20
1
R
T
Asumsikan bahwa sudut tekan dari roda ggi pembawa adalah 20
o
, maka
beban bengkok maksimum pada poros karena beban gigi
kg 947
9397 , 0
890
20 cos
890
o
Momen bengkok pada bantalan,
kg.cm 205 . 14 15 947 M
Kita tahu bahwa persamaan momen puntir,
( ) ( )
( ) ( )
kg.cm 320 . 41
000 . 20 5 , 1 205 . 14 2
2 2
2 2
+
+ T K M K T
t m e
Gunakan persamaan
Elemen Mesin
Poros 150
cm 49 , 7 421
421
500
16 320 . 41
500
16
320 . 41
16
3
3
3
3
d
d
d
d f T
s e
+
1
]
1
+ +
1
]
1
T K M K M K M
t m m e
Gunakan persamaan tegangan
cm 75 , 6 309
309
150 . 1
32 34865
) (ambil 150 . 1
32
865 . 34
32
3
3
t
3
3
d
d
f f d
d f M
b
b e
N
P
T
D
Gaya tangensial yang bekerja pada roda gigi D
kg 764
15
460 . 11
D
D
R
T
Dan beban normal yang bekerja pada gigi roda gigi,
kg 813
9397 , 0
764
20 cos
764
cos
l tangensia gaya
0
D
W
Beban normal bekerja pada sudut 20
0
arah vertikal diperlihatkan pada
gambar. Pemecahan dari gaya normal vertkal dan horisontal, kita
dapatkan
Elemen Mesin
Poros 152
Gambar 4.10
Komponen vertikal W
D
kg 764 9397 , 0 813
20 cos
0
D
W
Komponen horisontal W
D
kg 278 312 , 0 813
20 sin
0
D
W
Puli C
Torsi yang ditransmisikan oleh puli C,
kg.cm 160 . 7
kg.m 6 , 71
250 2
500 . 4 25
2
500 . 4
N
P
T
C
Jika T
C1
dan T
C2
= Tegangan pada sisi tegang dan sisi kendur pada
sabuk untuk puli C
Torsi yang ditransmisikan oleh puli C
( )
( )
k g 4 , 4 7 7
k g 7 , 2 3 8
2 b a h w a j u g a t a h u K i t a
k g 7 , 2 3 8
3 0
1 6 0 . 7
3 0 1 6 0 . 7
1
2
2
1
2 1
2 1
2 1
C
C
C
C
C C
C C
C C C
T
T
T
T
T T
T T
R T T
Total beban yang bekerja pada puli C,
kg 1 , 716 7 , 238 4 , 477
C) puli berat (abaikan
2 1
+
+
C C C
T T W
Beban ini bekerja pada sudut 60
0
arah horisontal, ditunjukan pada
gambar. 1.11 Pemecahan dari gaya normal vertkal dan horisontal, kita
dapatkan
Gambar 4.11
Komponen vertikal W
C
Elemen Mesin
Poros 153
kg 620 866 , 0 1 , 716
60 sin
0
C
W
Komponen horisontal W
C
kg 358 5 , 0 1 , 716
60 cos
0
C
W
Puli B
Torsi yang ditransmisikan oleh puli B,
kg.cm 300 . 4
kg.m 43
250 2
500 . 4 15
2
500 . 4
N
P
T
B
Jika T
B1
dan T
B2
= Tegangan pada sisi tegang dan sisi kendur pada
sabuk untuk puli B
Torsi yang ditransmisikan oleh puli B
( )
( )
k g 4 , 2 2 9
k g 7 , 1 1 4
2 b a h w a j u g a t a h u K i t a
k g 7 , 1 1 4
5 , 3 7
3 0 0 . 4
5 , 3 7 3 0 0 . 4
1
2
2
1
2 1
2 1
2 1
B
B
B
B
B B
B B
B B B
T
T
T
T
T T
T T
R T T
Total beban yang bekerja pada puli B,
kg 1 , 344 4 , 229 7 , 114
2 1
+
+
B B B
T T W
Total beban ini bekerja ke arah bawah.
Elemen Mesin
Poros 154
Gambar 4.12
Dari perhitungan di atas, kita bisa katakan bahwa poros menerima
beban horisontal dan vertikal sebagai berikut:
Jenis
Beban
Beban in kg
Pada D Pada C Pada B
Vertikal 754 620 344,1
horisontal 278 358 0
Diagram beban vertikal dan horisontal diperlihatkan pada gambar 4.12
(c) dan (d).
Pembebanan Vertikal
Jika R
PV
dan R
QV
adalah reaksi pada bantalan P dan Q untuk
pembebanan vertikal.
kg 1 , 728 . 1 1 , 344 620 764 + + +
QV PV
R R
Ambil momen P, kita dapatkan
Elemen Mesin
Poros 155
0 P pada bending momen
kg.cm 26.880
75 620 - 105 764 - 120 1.280 B pada bending momen
kg.cm 34.680 30 764 - 45 1.280 C pada bending momen
kg.cm 19.200 15 1.280 D pada bending momen
0 Q pada Bending momen
kg 448,1 1.280 - 1.728,1
kg 280 . 1
180
406 . 230
406 . 230 60 1 , 344 135 620 165 764 180
+ +
PV
QV
QV
R
R
R
Grafik momen bending untuk pembebanan vertikal diperlihatkan pada
gambar 4.12 (e).
Pembebanan Horisontal
Jika R
PH
dan R
QH
adalah reaksi pada bantalan P dan Q untuk
pembebanan vertikal.
kg 636 358 278 + +
QH PH
R R
Ambil momen P, kita dapatkan
0 P pada bending momen
kg.cm 6.765 75 75 , 112 B pada bending momen
kg.cm .208 15 30 278 - 45 3 , 523 C pada bending momen
kg.cm 5 , 849 . 7 15 3 , 523 D pada bending momen
0 Q pada Bending momen
kg 7 , 112 3 , 523 636
kg 3 , 523
180
200 . 94
200 . 94 135 358 165 278 180
+
PH
QV
QH
R
R
R
Grafik momen bending untuk pembebanan vertikal diperlihatkan pada
gambar 4.12 (f).
Resultan momen bengkok untuk titik D, C, dan B:
kg.cm 720 . 27 765 . 6 26.880 B pada Bending Momen Resultan
kg.cm 870 . 37 5 , 208 . 15 680 . 34 C pada Bending Momen Resultan
kg.cm 740 . 20 5 , 849 . 7 19.200 D pada Bending Momen Resultan
2 2
2 2
2 2
+
+
+
Dari resultan momen bengkok, kita lihat bahwa momen bengkok
maksimum adalah pada titik C,
kg.cm 870 . 37 M
Dan torsi maksimum pada titik C,
kg.cm 460 . 11
hp 40 ke berhubung Torsi
D
T T
Diameter Poros
Kita tahu bahwa persamaan momen puntir,
( ) ( )
( ) ( )
kg.cm 10 7 , 7
460 . 11 5 , 1 870 . 37 2
4
2 2
2 2
+
+ T K M K T
t m e
Gunakan persamaan
Elemen Mesin
Poros 156
cm 8 , 9 2 , 945
2 , 945
420
16 10 7 , 7
420
16
10 7 , 7
16
3
4
3
3 4
3
d
d
d
d f T
s e
+
1
]
1
+ +
1
]
1
T K M K M K M
t m m e
Gunakan persamaan tegangan
cm 76 , 9 3 , 930
3 , 930
840
32 720 . 76
840
32
720 . 76
32
3
3
3
3
d
d
d
d f M
b e
,
_
,
_
o
i
o
i o
i o
d
d
k
k d
F
d d
F
d d
F
d
F
d
F
1
4
berongga) poros (untuk
4
pejal) poros (untuk
4
2 2
2 2
2 2
4
2 2
4
,
_
,
_
+
+
8
1
an subsitusik
32
8
32
4 32
2
1
2
2 2
1
d
F
M M
d
M
F
M
d
d
F
d
M
f
d
Untuk poros berongga, reultan tegangan,
( ) ( )
( )
( )
( )
( )
1
]
1
1
]
1
+
8
2
1
2
1
berongga, poros untuk an subsitusik
4 2
1
2 2
4 2
2 2 4 2
1
1
32
8
1
1
32
1
4
1
32
k
o
Fd
M M
o
o
o
o o
k d
M
k Fd
M
k d
k d
F
k d
M
f
Untuk poros yang panjang (poros langsing) pemberian beban tekan,
faktor kolom ( ) harus dimasukan ke dalam perhitungan.
Tegangan yang disebabkan beban tekan,
( )
berongga) poros (untuk
1
4
pejal) poros (untuk
4
4 2
2
k d
F
d
F
f
o
e
Nilai faktor kolom ( ) untuk *beban tekan bisa didapat dari persamaan
berikut:
,
_
>
,
_
,
_
<
115 jika
* * *
115 jika * *
0044 , 0 1
1
kolom, faktor
2
2
K
L
K
L
E C
f
K
L
K
L
y
C
Keterangan:
* Nilai faktor kolom ( ) untuk kesatuan beban tarik
** Rasio
K
L
dikenal sebagai rasio kelangsingan
*** Formula Eulers untuk kolom yang panjang
Catatan:
Elemen Mesin
Poros 158
Pada umumnya, untuk poros yang berongga yang diberikan beban
bengkok dan torsi yang berubah-ubah dengan beban axial, persamaan
momen puntir (T
e
) dan persamaan momen bengkok (M
e
), bisa ditulis
( )
( )
( )
( )
4 3
2
2
4 3
2
2
1
32
8 8 2
1
1
16
8
k d f
T K
d F
M K
d F
M K M
k d f
T K
d F
M K T
o s
t
o
m
o
m e
o s
t
o
m e
+
1
]
1
+ +
1
]
1
+
+
1
]
1
F
d d k
o
Contoh 16. Sebuah poros berongga bekerja pada sebuah torsi
maksimum 15.00 kg.cm dan momen bengkok maksimum 30.000 kg.cm.
Pada saat yang sama, sebuah beban axial 1.000 kg bekerja padanya.
Asumsikan bahwa beban dipasang bertahap dan rasio diameter dalam
dan diameter luar adalah 0,5. Jika diameter dalam poros adalah 8 cm,
cari tegangan geser yang terjadi pada poros.
Diketahui:
Torsi maksimum yang ditransmisikan,
T = 15.000 kg.cm
Momen bengkok maksimum,
M = 30.000 kg.cm
Beban axial, F = 1.000 kg
5 , 0 ,
luar diemeter
dalam diameter
k
Diameter luar, do = 8 cm
Jawab:
Tegangan Geser yang Terjadi pada Poros
Karena beban dipasang gradually, dari tabel
K
m
= 1,5 dan K
t
= 1,0
Gunakan persamaan
Elemen Mesin
Poros 159
( ) ( )
( )
( )
( )
2
4
4 2 2
2
2
4 2
2
2
4 3
kg/cm 8 , 515
22 , 94
10 86 , 4
10 86 , 4 000 . 15 250 . 46 22 , 94
000 . 15 1
8
5 , 0 1 000 . 1
000 . 30 5 , 1 5 , 0 1 8
16
8
1
16
+
+
1
]
1
+
+
+
1
]
1
+
s
s
s
t
o
m o s
f
f
f
T K
d F
M K k d f
Contoh 17. Sebuah poros berongga diameter luar 50 cm dan
diameter dalam 30 cm digunakan untuk menggerakan baling-baling
sebuah kapal laut. Poros dipasang pada bantalan sejauh 8 m dan
mentransmisikan 7.500 hp pada 150 rpm. Gaya axial maksimum 50.000
kg dan berat poros 7.000 kg. Tentukan
(a) Tegangan geser maksimum yang diberikan pada poros
(b) Puntiran antar bantalan
Diketahui:
Diameter luar poros,
do = 50 cm
Diameter dalam poros,
di = 30 cm
Panjang poros antara bantalan,
l = 6 m = 600 cm
Daya yang ditransmisikan
P = 7.500 hp
Kecepatan, N = 150 rpm
Gaya axial maksimum,
F = 50.000 kg
Berat poros,
W = 7.000 kg
Jawab:
Torsi yang ditransmisikan poros,
kg.cm 10 581 . 3
kg.m 810 . 35
150 2
500 . 4 5000 . 7
2
500 . 4
2
N
P
T
Momen bengkok maksimum,
kg.cm 10 525
8
600 7000
8
3
ML
M
Faktor kolom . Radius terkecil dari putaran,
Elemen Mesin
Poros 160
( )
( )
4 4
4 4
4
64
i o
i o
d d
d d
A
I
K
( )( )
( )
( )
2 , 1
18 , 0 1
1
15 , 41 0044 , 0 1
1
115
K
L
0044 , 0 1
1
kolom, faktor
15 , 41
58 , 14
600
K
L
cm 58 , 14 30 50
16
2 2
4
1
2 2
4
1
2 2
2 2 2 2
,
_
<
+
+
K
L
d d
d d
d d d d
i o
i o
i o i o
+
Asumsikan bahwa beban terpasang gradually, maka
K
m
= 1,5 dan K
t
= 1,0
Juga
6 , 0
50
30
o
i
d
d
k
( ) ( )
500 . 518
8
6 , 0 1 50 000 . 50 22 , 1
8
1
dan
2 2
+k Fd
o
+ +
+ +
s
s
s
f
f
f
J G
L T
L
G
J
T
M. Perancanaan Poros atas Dasar Kekakuan
Kadang poros dirancang atas dasar kekakuan. Kita harus
memperhatikan 2 jenis kekakuan berikut:
1. Kekakuan Puntiran
2. Kekakuan Lateral
1. Kekakuan Puntiran
Kekakuan Puntiran sangat penting dalam kasus poros engkol dari
sebuah mesin, dimana waktu pengatupan akan sangat diefektifkan.
Jumlah puntiran yang diijinkan tidak lebih dari 0,25
0
per meter panjang
pada poros. Untuk poros lurus atau poros transmisi, penyimpangan 2,5
sampai 3 derajat pe meter panjang bisa digunakan sebagai nilai batas.
Penyimpangan lebar pada poros terbatas sampai 1 derajat pada panjang
sama dengan 12x diameter poros.
Penyimpangan kekakuan puntiran bisa didapat dengan persamaan torsi,
JG
TL
L
G
J
T
atau
Dimana: = Penyimpangan puntiran atau sudut puntiran, dalam rad
T = Momen puntir atau torsi pada poros, dalam kg.cm
J = Momen inersia polar, dalam cm
4
d
32
2
2
Contoh 18. Sebuah spindle baja memindahkan 5 hp pada 800 rpm.
Penyimpangan kekakuan tidak boleh lebih dari 0,25
0
per meter. Jika
modulus kekakuan dari bahan adalah 0,84 x 10
5
kg/cm
2
, cari diameter
spindle dan tegangan geser yang terjadi pada spindle.
Diketahui:
Daya yang ditransmisikan,
P = 5 hp
Kecepatan spindle, N = 800 rpm
Sudut penyimpangan
180
25 , 0 25 , 0
0
= 0,00436 rad
Panjang spindle,
L = 1 m = 100 cm
Modulus kekakuan,
G = 0,84 x 105 kg/cm2
Jawab:
Torsi yang ditransmisikan oleh spindle
kg.cm 6 , 447
kg.m 476 , 4
800 2
500 . 4 5
2
500 . 4
N
P
T
Diameter Poros
cm 5 , 3 atau 34 , 3
5 , 124
5 , 124
6 , 36
32 6 , 447
6 , 36
100
00436 , 0 10 x 0,84
32
6 , 447
4
4
5
4
d
d
d
L
G
J
T
s
s
s
f
f
d f T
Contoh 19. Bandingkan berat, kekuatan dan kekakuan dari sebuah
poros berongga yang memiliki diameter luar sama dengan poros pejal.
Diameter dalam poros berongga adalah setengah dari diameter luranya.
Kedua poros memiliki bahan dan panjang yang sama.
Diketahui:
Diameter dalam poros berongga,
o i
d d
2
1
2
1
l u a r d i a m e t e r
Rasio dari
5 , 0 ,
2
1
k
d
d
o
i
Diameter poros pejal,
o
d d
Jawab:
Perbandingan Berat
Berat poros berongga,
( ) jenis berat panjang
4
jenis berat panjang Permukaan Luas
2 2
i o
H
d d
W
k
d
k d
d
d d
d
d d
d
d d
W
W
o
o
o
i o
i o
i o
S
H
Perbandingan Kekuatan
Kekuatan poros berongga
( )
4 3
1
16
k d f T
o s H
Elemen Mesin
Poros 164
Dan kekuatan pada poros pejal
( )
( )
9375 , 0 5 , 0 1
1
1
16
1
16
16
4
4
3
4 3
3
4 3
3
k
d
k d
d f
k d f
T
T
d f T
o
o
s
o s
S
H
s S
Perbandingan Kekakuan
Kekakuan
l
J C T
k
d
d d
d
l
C
d d
l
C
S
S
d
l
C
S
o
i o
i o
S
H
S
Elemen Mesin