You are on page 1of 43

BAB IV

POROS
A. Pendahuluan
Sebuah poros adalah bagian mesin yang berputar yang digunakan
untuk memindahkan daya dari satu tempat ke tempat yang lain. Tenaga
yang dipindahkan pada poros oleh sebuah gaya tangensial dan
menghasilkan momen putar yang dipasang dalam tenaga yang diijinkan
untuk dipindahkan pada beberapa mesin yang terhubung pada poros.
Untuk memindahkan tenaga dari poros ke lainnya, berbagai komponen
seperti puli, roda gigi, dan lain-lain dipasang pada poros. Komponen
yang terpasang pada porong ini menyebabkan poros membengkok.
Dengan kata lain kita bisa mengatakan bahwa poros digunakan untuk
memindahkan putaran dan momen bengkok. Komponen yang dipasang
di poros dipasang dengan menggunakan pena atau spi.
B. Bahan Poros
Bahan yang umumnya digunakan untuk poros adalah baja
menengah. Ketika tegangan tinggi dibutuhkan, maka digunakan baja
paduan seperti nikel, krom-nikel atau baja krom-vanadium.
Poros umumnya dibentuk dengan pengerolan panas dan
difinishing untuk mendapatkan ukurannya dengan proses dingin atau
pembubutan dan gerinda. Poros yang diroll dingin lebih kuat daripada
poros yang diroll panas tapi dengan tegangan sisa lebih tinggi.
Tegangan residual menyebabkan penyimpangan pada poros saat
pemesinan, khususnya saat pembuatan lubang spi atau pena. Poros
dengan diameter yang lebih besar untuk mendapatkan ukurannya
digunakan mesin bubut.
C. Jenis poros
Beberapa jenis poros dilihat dari penggunaanya.
1. Poros Transmisi
2. Poros Mesin
1. Poros Transmisi
Poros ini memindahkan tenaga antara sumber dan mesin yang
menyerap tenaga. Poros lurus, poros counter, poros overhead dan
semua poros pabrikan adalah poro transmisi. Karena poros ini
membawa bagian mesin seperti puli, roda gigi, dan lainnya, maka akan
menyebabkan bengkokan yang menyebabkan putus.
2. Poros Mesin
Poros ini adalah bagian dari mesin itu sendiri. Poros engkol adalah
contoh dari poros mesin.
122
Poros 123
D. Ukuran Standar Poros Transmisi
Ukuran standar dari poros transmisi adalah:
25 mm 60 mm dengan tingkatan 5 mm
60 mm 110 mm dengan tingkatan 10 mm
110 mm 140 mm dengan tingkatan 15 mm; dan
140 mm 500 mm dengan tingkatan 20 mm
Panjang standar untuk poros adalah 5 m, 6 m, dan 7 m.
E. Tegangan pada Poros
Tegangan yang terjadi pada poros adalah:
1. Tegangan geser yang disebabkan pemindahan putaran (karena
beban yang berputar)
2. Tegangan bengkok (tarik atau tekan) yang disebabkan gaya yang
bekerja pada bagian mesin seperti roda gigi, puli dan lain-lain dan
juga yang disebabkan oleh berat puli itu sendiri.
3. Gabungan tegangan puntir dan bengkok
F. Tegangan maksimum yang diijinkan pada poros transmisi
Tegangan tekan maksimum yang dijinkan bekerja pada poros
transmisi dalam puntiran atau tekan diambil
(a) 1,120 kg/cm2 untuk poros tanpa kelonggaran untuk lubang
pengunci
(b)8,40 kg/cm2 untuk poros dengan kelonggaran untuk lubang
pengunci
Untuk poros yang dibuat dengan ukuran fisik yang ditentukan,
tegangan tarik yang diijinkan dapat dipakai 60% dari batas elastisitas
tarik, tapi tidak boleh lebih dari 36% kekuatan tarik maksimum.
Tegangan geser maksimum yang diijinkan dapat dipakai
(a) 560 kg/cm
2
untuk poros tanpa kelonggaran untuk lubang pengunci
(b) 420 kg/cm
2
untuk poros dengan kelonggaran untuk lubang
pengunci
Untuk poros yang dibuat dengan ukuran fisik yang ditentukan,
tegangan tarik yang diijinkan dapat dipakai 30% dari batas elastisitas
tarik, tapi tidak boleh lebih 18% dari kekuatan tarik maksimum.
G. Perencanaan poros
Poros mungkin direncanakan atas dasar
(1)Kekuatan
(2)Kekakuan
Dalam merencanakan poros atas dasar kekuatan, beberapa faktor
perlu diperhatikan
(a) Poros yang didasarkan hanya untuk momen puntir
(b)Poros yang didasarkan hanya untuk momen bengkok
(c) Poros yang didasarkan untuk puntiran dan bengkokan
Elemen Mesin
Poros 124
(d)Poros yang didasarkan untuk beban axial yang ditambah
gabungan puntiran dan bengkokan.
H. Poros yang didasarkan hanya untuk momen puntir
Ketika poros didasarkan hanya pada mmen puntir dan torsi saja, maka
diameter poros bisa didapatkan dengan persamaan torsi. Kita tahu
bahwa
r
f
j
T
s

Dimana T = Momen Puntir atau torsi yang bekerja pada poros, kg.cm
J = Momen Inersia batang berpenampang bulat, cm4.
f
s
= tegangan geser puntiran, kg/cm2.
r = jari-jari, cm
=
2
d
; dimana d adalah diameter poros
Untuk poros pejal,
4
32
d J

Persamaan (i) bisa ditulis


2
4
.
16
2 32
d f T
d
f
d
T
s
s

Dari persamaan ini kita bisa mencari diameter poros pejal.


Untuk poros berongga
) (
32
4 4
i o
d d J

Dimana d
o
dan d
i
= Diameter luar dan diameter dalam poros.
dan
2
o
d
r
Subsitusikan nilai ini ke pers. (i), kita dapatkan
( )
( )
( )
4 2
4
4
4 4
4
1
16
an subsitusik
1
1
16
2 32
k d f T
k
d
d
k d f
d
d
d f
d d fs d T
d
f
d
T
o s
o
i
o s
o
i
o s
i o o
s

,
_


1
1
]
1

,
_

Dari persamaan ini diameter luar dan diameter dalam dapat dicari.
Elemen Mesin
Poros 125
Sebagai catatan:
1. Poros berongga biasanya digunakan pada pekerjaan laut.
Poros ini lebih kuat per kg dari bahannya dan dikerjakan pada sebuah
mandrel, bahannya juga lebih homogen dan mungkin digunakan
untuk poros pejal.
Ketika poros berongga dibuat sama kekuatannya dengan poros pejal,
maka momen puntir keduanya harus sama. Dengan kata lain, dengan
bahan yang sama dari kedua poros,
( )
3 4 3
4 4
1
3
1 6
1 6
d k d
d f
d
d d
f T
o
s
o
i o
s

,
_

2. Momen puntir T bisa didapatkan sengan persamaan


Daya,
4500
2 T N
P


Atau
N
P
T

2
4500
Dimana T = momen puntir, kg.m
N = Putaran, rpm
Dalam satuan SI, persamaan di bawah bisa digunakan
60
2 T N
P


Dimana P = Daya, dalam watt
T = Momen puntir, N.m
N = Putaran, rpm
3. Dalam kasus sabuk pembawa, torsi (T) diberikan
( ) R T T T
2 1
Dimana T
1
dan T
2
= Tegangan pada sisi tegang dan sisi kendur pada
sabuk
R = jari-jari puli.
Contoh 1: Sebuah poros rata berputar pada 200 rpm memindahkan
daya 25 HP. Poros diasumsikan dibuat dari baja menengah dengan
tegangan geser yang diijinkan 420 kg/cm
2
. tentukan diameter poros,
abaikan momen bengkok pada poros.
Diketahui
N = 200 rpm
P = 25 HP
f
s
= 420 kg/cm
2
Jawab:
Elemen Mesin
Poros 126
Pertama kita cari nilai torsi (T), gunakan persamaan
kg.cm 850
kg.m 5 , 89
200 2
4500 25
2
4500

N
P
T
Diameter poros
3
16
d f T
s


cm 5 atau 77 , 4
5 , 108
420
8950 16
.
16
3
3
3

s
f
T
d
Contoh 2: Cari diameter poros pejal yang memindahkan 25 hp pada
200 rpm. Tegangan geser maksimum diambil 3600 kg/cm2 dan faktor
keamanan 8. Jika poros berongga digunakan menggantikan poros pejal,
cari diameter luar dan diameter dalam jika rasio diameter luar dan dalam
0,5
Diketahui
P = 25 hp
N = 200 rpm
Tegangan geser maksimum = 3600
Faktor keamanan = 8
Tegangan geser yang diijinkan
2
kg/cm 450
8
3800

s
f
Jawab
Pertama kita cari nilai torsi yang dipindahkan oleh poros
kg.cm 8950
kg.m 5 , 89
200 2
4500 25
2
4500

N
P
T
Diameter poros pejal
3
16
d f T
s


cm 5 atau 66 , 4
3 , 101
450
8950 16
.
16
3
3
3

s
f
T
d
Diameter poros berongga
Jika d
o
= diameter luar, dan
d
i
= diameter dalam
Elemen Mesin
Poros 127
Gunakan persamaan
( )
( )
( )
cm 5 , 2 5 5 , 0 5 , 0
cm 5 atau 76 , 4
108
5 , 0 1 450
8950 16
1 . .
16
1
16
3
3
4
3
4
4 2


do d
k f
T
d
k d f T
i
s
o
o s

Contoh 3: (Satuan SI). Sebuah poros memindahkan daya 1 MW


pada 240 rpm. Tentukan diameter poros jika torsi maksimum yang
diijinkan tidak boleh melebihi 20% torsi rata-rata. Ambil tegangan geser
yang diijinkan 60 N/mm
2
.
Diketahui:
P = 1 MW = 10
6
Watt
N = 240 rpm
T
max
= 1,2 T
mean
f
s
= 60 N/mm
2
.
Jawab
Pertama kita temukan rata-rata torsi yang dipindahkan oleh
poros
N.mm 39.788.000
. 39788
240 2
60 106
60
240 2
10
60
2
6

m N T
T
T N
P
mean
mean
mean

T
max
= 39.788.000 x 1,2 = 47.745.600 N.mm
Sekarang gunakan persamaan
mm 160 atau 4 , 159 770 . 052 . 4
770 . 052 . 4
60
47745600 16
16
16
3
max 3
3
max


d
fs
T
d
d fs T

I. Poros yang didasarkan hanya untuk momen bengkok


Ketika poros hanya menerima momen bengkok, maka tegangan
maksimum (tarik dan tekan) diberikan persamaan bengkok. Kita tahu
bahwa
y
f
I
M
b

Dimana: M = Momen Bengkok, kg.cm


I = Momen inersia, cm
4
Elemen Mesin
Poros 128
f
b
= Tegangan bengkok, kg/cm
2
y = jarak dari axis netral ke luar, cm
Kita tahu bahwa momen inersia untuk poros pejal
2
64
4
d
y
d I


Subsitusikan nilai ini ke persamaan (i), kita dapatkan
3
4
32
2 64
d f M
d
f
d
M
b
b

Dari persamaan ini diameter poros dapat diketahui.


Juga kita tahu untuk poros berongga,
( )
( )
2
d a n
d i m a n a
1
6 4
6 4
4 4
4 4
o
o
i
o
i o
d
y
d
d
k
k d
d d I

Subsitusikan lagi nilai ini ke persamaan (i), kita dapatkan


( )
( )
4 3
4 4
1
3 2
2
1
6 4
k d f M
d
f
k d
M
o b
o
b
o

Dari persamaan ini diameter luar poros kita dapatkan.


Contoh 4. Sepasang roda dari sebuah gerbong kereta api membawa
beban 5 ton tiap kotak as, bergerak sejauh 10 cm keluar dari pangkalan.
Ukuran dari rel adalah 140 cm. Cari diameter as antara roda, jika
tegangan tidak boleh lebih dari 1000 kg/cm
2
.
Diketahui:
Beban tiap kotak as, W = 5 T = 5000 kg
Jarak beban dari roda, L = 10 cm
Ukuran rel = 140 cm
Tegangan, fb = 1000 kg/cm
3
Jawab:
Sedikit perumpamaan ditampilkan pada gambar di bawah bahwa
momen bengkok maksimum terjadi pada roda C dan D. Adapun
momen bengkok maksimum
kg.cm 50000 10 5000 WL M
Elemen Mesin
Poros 129
Gambar 4.1
Diameter as
cm 8 atau 984 , 7
509
1000
50000 32
32
32
3
3
3
3

b
b
f
M
d
d f M
J. Poros yang menerima gabungan momen puntir dan momen
bengkok
Ketika poros disiapkan untuk menerima gabungan momen puntir dan
momen bengkok, maka poros harus dibuat berdasarkan dua momen
yang simultan. Beberapa teori telah dikeluarkan untuk menghitung
kesalahan elatis dari bahan ketika dia menerima bermacam jenis
gabungan tegangan. 2 teori berikut penting untuk diperhatikan.
1. Teori tegangan geser maksimum atau teori Guests. Ini digunakan
untuk bahan ulet seperti baja menengah.
2. Teori tegangan normal maksimum atau teori Rankines. Ini
digunakan untuk bahan rapuh seperti besi cor.
Jika f
s
= tegangan geser yang menyebabkan momen puntir, dan
f
b
= tegangan bengkok (tarik dan tekan) yang menyebabkan momen
puntir.
Berdasar pada teori tegangan geser maksimum, tegangan geser
maksimum pada poros,
2 2
(max)
4
2
1
c b s
f f f +
Subsitusikan nilai f
b
dan f
s
dari bagian H dan I, kita dapatkan
) (
16
16
16
4
32
2
1
2 2 3
( ma x)
2 2
2
2
3
2
3
( max )
i T M d f
T M
d
d
T
d
M
f
s
s
+
+

,
_

+
,
_


Persamaan
2 2
T M + dikenal sebagai persamaan mmen puntir dan
disebut sebagai T
e
. Persamaan momen puntir mungkin didefnisikan
sebagai momen puntir, jika bekerja sendiri, menghasilkan tegangan
geser (fs) yang sama dengan momen puntir yang bekerja. Dengan
pembatasan tegangan geser maksimum [f
s (maks)
] sama dengan tegangan
geser maksimum yang diijinkan (fs) untuk bahan, persamaan (i) bisa
ditulis sebagai
Elemen Mesin
Poros 130
) (
1 6
3
2 2
i i d f
T M T
s
e

+

Dari pernyataan ini diameter poros (d) perlu evaluasi.


Sekarang berdasarkan teori tegangan normal maksimum, tegangan
normal maksimum pada poros
) (
2
1
(max)
32
atau
2
1 32
16 32
2
1 32
2
1
) (
2
1
2
1
2 2 2
2 2
2
2
2
2
2 2
2
2
(max)
iv T M M d fb
T M M
d
d
T
d
M
d
M
iii f f f f
s b b b

,
_

+ +
1
]
1

,
_

+ +

,
_

+
,
_


+
,
_


Persamaan
1
]
1

,
_

+ +
2 2
2
1
T M M
dikenal dengan persamaan momen
bengkok dan disebut M
e
. Persamaan momen bengkok bisa didefinisikan
sebagai momen yang bekerja sendiri baik tegangan tarik atau tegangan
tekan (f
b
) sebagai momen bengkok yang terjadi. Dengan pembatasan
tegangan normal maksimum (f
b maks
) sama dengan tegangan bengkok
yang diijinkan, persamaan (iv) dapat ditulis
) (
3 2
3
2 2
2
1
v d f
T M M M
b
e

1
]
1

,
_

+ +
Dari pernyataan ini, diameter poros harus dievaluasi.
Catatan:
1. Dalam kasus poros berongga, diameter poros dapat ditulis
( )
( )
4 3
32
2 2
2
1
4 3 2 2
1
1
16
k d f T M M M
k d f T M T
o b e
o s e

,
_

+ +
+

2. Ini berarti bahwa diameter poros bisa didapatkan dengan


menggunakan dua teori dan nilai yang lebih besar yang diambil.
Contoh 5. Sebuah poros pejal dipasangkan pada momen bengkok
30000 kg.cm dan torsi 100.000 kg.cm. poros dibuat dari bahan baja C-45
yang memiliki tegangan tarik maksimum 700 kg/cm
2
dan tegangan geser
maksimum 5000 kg/cm
2
. Asumsikan faktor keamanan 6, cari diameter
poros.
Diketahui :
Momen bengkok, M = 30000 kg.cm
Torsi, T = 100.000 kg.cm
Tegangan tarik maksimum = 7000 kg/cm
2
Elemen Mesin
Poros 131
Tegangan geser maksimum = 5000 kg/cm
2
Faktor keamanan = 6
Tegangan tarik yang diijinkan
2
kg/cm 67 , 1166
6
7000

b
f
dan tegangan geser yang diijinkan
2
kg/cm 33 , 833
6
5000

s
f
Jawab:
Persamaan momen puntir (berdasarkan teori tegangan geser
maksimum)
kg.cm 10 44 , 10 000 . 100 000 . 30
4 2 2
2 2
+
+ T M T
e
Sekarang gunakan persamaan
cm 6 , 8 638
638
3 , 833
16 10 44 , 10
33 , 833
16
10 44 , 10
16
3
4
3
3 4
3



d
d
d
d f T
s e

Juga kita ketahu bahwa persamaan momen bending


(berdasarkan teori tegangan normal)
( ) kg.cm 10 72 , 6 10 44 , 10 000 . 30
2
1
2
1
4 4
2 2
+ +

,
_

+ + T M M M
e
Sekarang gunakan persamaan
cm 37 , 8 6 , 586
6 , 586
67 , 1167
32 10 72 , 6
67 , 1167
32
10 72 , 6
32
3
4
3
3 4
3



d
d
d
d f M
b e

Ambil nilai terbesar dari 2 nilai, kita dapat


d = 8,6 atau 9 cm
Contoh 6: Sebuah roda gigi dipasang pada poros seperti pada
gambar. Diameter roda gigi 12, cm dan 5 hp daya ditransmisikan pada
putaran 120 rpm. Asumsikan tegangan geser yang diijinkan 420 kg/cm
2
,
cari diameter poros.
Elemen Mesin
Poros 132
Gambar 4.2
Diketahui:
Diameter roda gigi, D = 12,5 cm
Daya yang ditransmisikan, P = 5 hp
Putaran poros, N = 120 rpm
Tegangan geser yang diijinkan, f
s
= 420 kg/cm
2
Jawab:
Torsi yang ditransmisikan oleh poros
kg.cm 285 kg.m 85 , 29
120 2
4500 5
2
4500

N
P
T
Gaya tangensial pada gigi roda gigi,
kg 5 , 477
5 , 12
2985 2 2


D
T
Dan momen bending pada tengah roda gigi,
kg.cm 300
2
5 , 12
480 M
Diameter poros,
kg.cm 4232 000 . 3 2985
2 2
2 2
+
+ T M T
e
Sekarang gunakan persamaan
cm 4 atau 7 , 3 4 , 51
4 , 51
420
16 4232
420
16
4232
16
3
3
3
3



d
d
d
d f T
s e

Contoh 7. Sebuah poros dibuat dari bahan besi menengah


dibutuhkan untuk memindahkan daya 120 HP pada 300 rpm. Panjang
poros 3 meter. Poros ini membawa puli dengan berat masing-masing
150 kg dengan jarak masing-masing 1 meter dari ujung poros.
Asumsikan nilai keamanan tegangan, tentukan diameter poros.
Diketahui:
Daya yang ditransmisikan, P = 120 HP
Putaran poros, N = 300 rpm
Elemen Mesin
Poros 133
Panjang poros, L = 3 meter
Berat tiap-tiap puli, W = 150 kg
Jarak tiap puli dari ujung poros, = 1 m
Jawab:
Torsi yang ditransmisikan
kg.m 4 , 286
300 2
4500 120
2
4500

N
P
T
Poros yang membawa 2 puli diperlihatkan pada gambar. Reaksi tiap
tumpuan akan jadi 150 kg.
R
A
= R
B
= 150 kg
Momen bengkok maksimum akan terjadi pada tiap puli pada titik C
dan D.
Momen bengkok maksimum,
kg.cm 000 . 15
kg.m 150 1 150

M
Gambar 4.3
Persamaan momen puntir,
kg.cm 330 . 32 000 . 15 28640
2 2
2 2
+
+ T M T
e
Diameter Poros
Gunakan persamaan
cm 5 , 6 atau 49 , 6 4 , 274
4 , 274
600
16 330 . 32
600
16
330 . 32
16
3
3
3
3



d
d
d
d f T
s e

Contoh 8. (Satuan SI). Sebuah poros lurus digerakan oleh sebuah


motor yang diletakan vertical dibawahnya. Puli pada poros lurus
berdiameter 1,5 meter dan tegangan pada sabuk 5,4 kN dan 1,8 kN
pada sisi tegang dan sisi kendur sabuk. Kedua tegangan ini dapat
diasumsikan vertical. Jika puli berada di ujung poros, jarak garis pusat
puli ke garis pusat bantalan adalah 400 mm, cari diameter poros.
Asumsikan tegangan geser maksimum yang diijinkan 42 N/mm
2
.
Diketahui:
Diameter puli, D = 1,5 m
Jari-jari puli, R =
mm 750 m 75 , 0
2
5 , 1

Elemen Mesin
Poros 134
Tegangan pada sisi tegang sabuk,
T
1
= 5,4 kN = 5400 N
Tegangan pada sisi kendur sabuk,
T
2
= 1,8 kN = 1800 N
Jarak garis pusat puli ke garis pusat bantalan,
L = 400 mm
Tegangan geser maksimum yang diijinkan
f
s
= 42 N/mm
2
Gambar 4.4
Jawab:
Torsi yang ditransmisikan oleh poros,
( )
( ) N.mm 000 . 700 . 2 750 1800 5400
2 1

R T T T
Mengabaikan berat dari poros, total beban vertikal yang bekerja
pada puli,
N 7200 1800 5400
2 1
+ + T T W
Momen bengkok,
N.mm 000 . 880 . 2 400 7200 WL M
Persamaan momen puntir,
kg.mm 10 95 , 3
000 . 700 . 2 000 . 880 . 2
8
2 2
2 2

+
+ T M T
e
Diameter Poros (d)
Gunakan persamaan
cm 80 atau 2 , 78 000 . 479
000 . 479
42
16 10 95 , 3
42
16
10 95 , 3
16
3
8
3
3 8
3



d
d
d
d f T
s e

Contoh 9. (Satuan SI). Sebuah poros ditumpu oleh dua bantalan


sejauh 1 meter. Sebuah puli dengan diameter 600 mm dipasang pada
jarak 300 mm ke kanan dari bantalan kiri dan menggerakan sebuah puli
di bawahnya dengan bantuan sabuk yang mempunyai tegangan
maksimum 2,25 kN. Puli yang lain berdiameter 400 mm diletakan pada
Elemen Mesin
Poros 135
jarak 200 mm di sebelah kiri bantalan kanan dan memutarkan motor
listrik dan sabuk, yang diletakan horisontal ke kanan. Sudut kontak dari
dua buah puli adalah 180
o
dan = 0,24. tentukan diameter poros yang
cocok untuk poros pejal, tegangan tarik yang diijinkan 63 N/mm
2
dan 42
N/mm
2
pada tegangan geser untuk bahan poros. Asumsikan torsi pada
setiap puli sama.
Diketahui:
Jarak antar bantalan = 1 m
Diameter puli C, D
1
= 600 mm = 0,6 m
Jari-jari puli C, R
1
= 300 mm = 0,3 m
Jarak puli C dari bantalan kiri = 300 mm = 0,3 m
Tegangan maksimum pada belt di C,
T
1
= 2,25 kN = 2250 N
Diameter puli D, D
2
= 400 mm = 0,4 m
Jari-jari puli C, R
2
= 200 mm = 0,2 m
Jarak puli C dari bantalan kiri = 200 mm = 0,2 m
Sudut kontak untuk kedua puli,
rad 108
0

Koefisien gesek, = 0,24
Tegangan tarik yang bekerja, f
b
= 63 N/mm
2
Tegangan geser yang bekerja, f
s
= 42 N/mm
2
Jawab:
Jika T
2
= Tegangan pada sisi kendur puli C
N 1060
126 , 2
2250
126 , 2
dan
126 , 2
3275 , 0
3 , 2
24 , 0
log atau
24 , 0 log 3 , 2
1
2
2
1
2
1
2
1


T
T
T
T
T
T
T
T


Beban vertikal yang bekerja pada poros di C,
N 3310 1060 2250
2 1
+ + T T W
C
Diagram beban vertikal diperlihatkan pada gambar 4.5 (c)
Kita tahu bahwa torsi pada puli C,
( )
( )
N.mm 357
3 , 0 1060 2250
1 2 1


R T T T
Jika T
3
dan T
4
adalah tegangan pada sisi tegang dan sisi kendur
pada puli D. Karena torsi pada kedua puli adalah sama, maka
Elemen Mesin
Poros 136
( )
) ( 1 2 6 , 2
1 2 6 , 2 ju g a
) ( N 1 7 8 5
2 , 0
3 5 7 3 5 7
3 5 7
4 3
2
1
4
3
2
4 3
2 4 3
ii T T
T
T
T
T
i
R
T T
R T T




Subsitusikan nilai T
3
pada persamaan (i), kita dapatkan
N 3370 1585 1785
N 1585
126 , 1
1785
1785 126 , 2
3
4
4 4
+


T
T
T T
Beban horisontal yang terjadi pada poros di D,
N 4955 1585 3370
4 3
+
+ T T W
D
Diagram beban horisontal diperlihatkan pada gambar 4.5 (d).
Gambar 4.5
Sekarang kita cari momen bengkok maksimum untuk pembebanan
horisontal dan vertikal.
Pertama, berdasarkan pembebanan vertikal. Jika R
AV
dan R
BV
adalah
reaksi pada bantalan A dan B.
N 3310 R R
BV AV
+
Ambil momen di A,
Elemen Mesin
Poros 137
N.m 198,6
0,5 3310 - 0,8 2317 D, di Bending Momen
N.m 695,1 0,3 2317
3 0 C, di Bending Momen
0 B, dan A di Bending Momen
N 2317 993 3310 dan
N 993
3 , 0 3310


DV
AV CV
V B AV
AV
BV
BV
M
, R M
M M
- R
R
l R
Diagram momen bending untuk pembebanan vertikal diperlihatkan
pada gambar 4.5 (e).
Sekarang berdasarkan pembebanan horisontal. Jika R
AH
dan R
BH
adalah reaksi pada bantalan A dan B.
N 4955 R R
BH AH
+
Ambil momen di titik A,
N.m ,8 792 0,8 991
8 , 0 D, di Bending Mmen
N.m 3 , 297 0,3 991
3 0 C, di Bending Momen
0 B, dan A di Bending Momen
N 991 3964 4955 dan
N 3964
8 , 0 4955






AH DH
AH CH
BH AH
AH
BH
BH
R M
, R M
M M
R
R
l R
Diagram momen bending untuk pembebanan vertikal diperlihatkan
pada gambar 4.5 (f)
Resultan momen bending di C,
N.m 756 3 , 297 1 , 695
2 2
+
+
CH CV C
M M M
Dan Resultan momen bending di D,
N.m 2 , 817 8 , 792 6 , 198
2 2
+
+
DH DV D
M M M
Resultan diagram momen bending untuk pembebanan vertikal
diperlihatkan pada gambar 4.5 (g)
Kita lihat bahwa momen bending maksimum terjadi di D.
Momen bending maksimum,
N.m 2 , 817
D
M M
Diameter poros (d),
Kita ketahui persamaan momen puntir,
N.mm 10 892 N.mm 892
2 , 817 357
2
2 2
2 2

+
+ M T T
e
Sekarang gunakan persamaan,
Elemen Mesin
Poros 138
mm 6 , 47 10 108
10 108
42
16 10 892
42
16
10 892
16
3 2
2
2
3
3 2
3



d
d
d
d f T
s e

Kita ketahui juga bahwa persamaan momen bending,


( )
N.mm 10 854,6
N.m 6 , 854 892 2 , 817
3
2
1
2 2
2
1

+

,
_

+ + M T M M
e
Sekarang gunakan persamaan
mm 7 , 51 10 1 , 138
10 1 , 138
63
32 10 854,6
63
32
10 854,6
32
3 3
3
3
3
3 3
3



d
d
d
d f M
b e

Ambil nilai yang terbesar, kita dapatkan


mm 55 atau 7 , 51 d
Contoh 10. Sebuah poros ditumpu oleh bantalan A dan B, 80 cm
tengah-tengah. Sebuah gigi penahan roda gigi lurus 20
0
dengan
diameter pitch 60 cm, terletak di 20 cm sebelah kanan bantalan A, dan
sebuah puli diameter 70 cm dipasang 25 cm sebelah kiri bantalan B.
Roda gigi digerakan oleh pinion dengan gaya tangensial ke bawah
sementara puli digerakan oleh sabuk horisontal yang mempunyai sudut
wrap 180
0
. puli juga melayani sebagai flywheel dan berat 200 kg.
Tegangan maksimum sabuk adalah 300 kg dan rato tegangan 3:1.
Tentukan momen bengkok maksimum dan diameter poros yang
dibutuhkan jika tegangan geser yang diijinkan dari bahan adalah 400
kg/cm
2
.
Diketahui
Jarak antara bantalan A dan B,
= 80 cm
Sudut tekanan pada roda gigi C,
= 20
0
Diameter pitch roda gigi C, D
1
= 60 cm
Jari-jari pitch roda gigi C, R
1
=
2
60
=30 cm
Jarak roda gigi C dari bantalan A,
= 20 cm
Elemen Mesin
Poros 139
Diameter pitch puli D, D
2
= 70 cm
Jari-jari puli D, R
1
=
2
70
=35 cm
Jarak puli D dari bantalan B,
= 25 cm
Sudut kontak dari sabuk pada puli D,
rad 180
0

Berat puli,
200 W
kg
Tegangan maksimum pada sabuk,
T
1
= 300 kg
Rasio tegangan
3
2
1

T
T
Tegangan geser yang diijinkan, f
s
= 400 kg/cm
2
Jawab:
Kita ketahui bahwa torsi yang bekerja pada poros di D,
( )
( )
N.mm 357
kg.cm 7000 35 1 300
1
3
1
2
2
1
1 2 2 1

,
_

R
T
T
T R T T T
Gaya tangensial yang bekerja pada roda gigi C
kg 3 , 233
30
7000
1

R
T
(Asumsi torsi pada D sama dengan torsi di C)
Dan beban normal yang bekerja pada gigi roda gigi,
kg 3 , 248
9397 , 0
3 , 233
20 cos
3 , 233
cos
l tangensia gaya
0

C
W
Beban normal yang bekerja pada 20
0
pada arah vertikal diperlihatkan
pada gambar. Menyelesaikan beban normal horisontal dan vertikal, kita
dapatkan
Komponen vertikal dari W
C
, beban vertikal yang bekerja pada poros di C,
kg 3 , 233 9397 , 0 3 , 248
20 cos
0

C CV
W W
Gambar 4.6
Komponen horisontal dari W
C
, beban vertikal yang bekerja pada poros di
C,
Elemen Mesin
Poros 140
kg 9 , 84 342 , 0 3 , 248
20 sin
0

C CH
W W
Karena
3
2
1

T
T
dan T
1
= 300 kg, maka

kg 100
3
300
3
1
2

T
T
Beban horizontal yang bekerja pada poros di titik D,
kg 400 100 300
2 1
+ + T T W
DH
Dan beban vertikal yang bekerja pada poros di titik D,
kg 200 W W
DV
Diagram beban vertikal dan horisontal pada titik C dan D diperlihatkan
pada gambar (c) dan (d).
Sekarang kita cari momen bengkok maksimum untuk pembebanan
horisontal dan vertikal.
Berdasarkan pembebanan vertikal. Jika R
AV
dan R
BV
adalah reaksi pada
bantalan A dan B.
N 3 , 433 200 3 , 233 R R
BV AV
+ +
Ambil momen di titik A,
kg.cm 4895 25 5 , 237
25 D, di Bending Mmen
kg.cm 4750 20 5 , 237
20 C, di Bending Momen
0 B, dan A di Bending Momen
kg 5 , 237 8 , 195 3 , 433 dan
kg 8 , 195
20 3 , 233 55 200 80





+
AV DV
AV CV
BV AV
AV
BV
BV
R M
R M
M M
R
R
R
Diagram momen bengkok untuk pembebanan vertikal diperlihatkan pada
gambar 4.7 (e). Sekarang berdasar pembebanan horisontal. Sekarang
berdasarkan pembebanan horisontal. Jika R
AH
dan R
BH
adalah reaksi
pada bantalan A dan B.
N 9 , 484 400 9 , 84 R R
BH AH
+ +
Ambil momen di titik A,
kg.cm 7405 25 2 , 296
25 D, di Bending Mmen
kg.cm 3772 20 6 , 188
20 C, di Bending Momen
0 B, dan A di Bending Momen
kg 6 , 188 3 , 296 9 , 484 dan
k 3 , 296
20 9 , 84 55 400 80





+
BH DH
AH CH
BH AH
AH
BH
BH
R M
R M
M M
R
g R
R
Momen bengkok untuk pembebanan horisontal diperlihatkan pada
gambar 4.7 (f).
Resultan momen bending di C,
Elemen Mesin
Poros 141
kg.cm 6064
3772 4750
2 2

+
+
CH CV C
M M M
Dan Resultan momen bending di D,
kg.cm 8876
7405 4895
2 2

+
+
DH DV D
M M M
Resultan diagram momen bending untuk pembebanan vertikal
diperlihatkan pada gambar 4.7 (g)
Kita lihat bahwa momen bending maksimum terjadi di D.
Momen bending maksimum,
kg.cm 8076
D
M M
Diameter poros (d),
Kita ketahui persamaan momen puntir,
kg.mm 11300
8876 7000
2 2
2 2

+
+ M T T
e
Sekarang gunakan persamaan,
cm 5 , 5 atau 24 , 5 8 , 143
8 , 143
400
16 11300
400
16
11300
16
3
3
3
3



d
d
d
d f T
s e

K. Poros dengan Beban yang Berubah-ubah


Dalam pembahasan sebelumnya kita mempunyai asumsi bahwa
poros diberikan torsi dan momen bengkok yang konstan. Tapi pada
kenyataannya, poros diberikan torsi dan momen bengkok yang berubah-
ubah. Untuk merancang poros yang seperti itu seperti poros lurus dan
poros Counter, gabungan kejutan dan faktor kelelahan harus diambil
untuk menghitung momen puntir yang diperhitungkan (T) dan momen
bengkok (M). Ini untuk poros yang diberikan gabungan bengkokkan dan
torsi, persamaan momen puntir,
( ) ( )
2 2
T K M K T
t m e
+
Dan persamaan momen bengkok,
( ) ( )
1
]
1

+ +
2 2
2
1
T K M K M K M
t m m e
Dimana K
m
= gabungan faktor kejutan dan faktor kelelahan untuk
bengkokan, dan
K
t
= gabungan faktor kejutan dan faktor kelelahan untuk puntiran
Tabel berikut memperlihatkan nilai yang dianjurkan untuk K
m
dan K
t
Jenis Beban K
m
K
m
1. Poros Diam
(a) Beban bertahap 1.0 1.0
Elemen Mesin
Poros 142
(b) Beban kejut
2. Poros Berputar
(a) Beban Bertahap
(b) Beban kejut dengan
hentakan kecil
(c) Beban kejut dengan
hentakan besar
1.5 to
2.0
1.5
1.5 to
2.0
2.0 to
3.0
1.5 to
2.0
1.0
1.5 to
2.0
1.5 to
3.0
Contoh 11. Sebuah poros baja menengah memindahkan 25 hp pada
200 rpm. Poros ini membawa beban pusat 90 kg dan ditumpu sederhana
antara bantalan yang berjarak 2,5 m. Tentukan ukuran dari poros, jika
tegangan geser yang diijinkan adalah 420 kg/cm
2
dan tegangan tarik dan
tekan tidak boleh lebih dari 560 kg/cm
2
. Berapa ukuran poros yang
dibutuhkan jika dipasang pada beban bertahap?
Diketahui
Daya yang ditransmisikan,
P = 25 hp
Putaran poros,
N = 200 rpm
Beban pusat yang dibawa oleh poros,
W = 90 kg
Jarak poros antar bantalan,
L = 2,5 m = 250 cm
Tegangan geser yang diijinkan,
f
s
= 420 kg/cm
2
tegangan tekan atau tarik maksimum,
f
b
= 560 kg/cm
2
Jawab
Jika T dan M = Torsi dan momen bengkok ditransmisikan oleh poros.
Gunakan persamaan
kg.cm 950 . 8 kg.m 5 , 89
200 2
500 . 4 25
2
500 . 4

N
P
T
Kita tahu untuk poros yang ditumpu sederhana membawa sebuah beban
sentral, momen bengkok maksimum,
kg.cm 625 . 5
4
250 90
4


WL
M
Ukuran poros
Jika d = Diameter poros, dalam cm.
Kita tahu bahwa persamaan momen puntir,
Elemen Mesin
Poros 143
kg.cm 571 . 10
8950 5625
2 2
2 2

+
+ M T T
e
Sekarang gunakan persamaan,
cm 04 , 5 18 . 128
18 . 128
420
16 571 . 10
420
16
571 . 10
16
3
3
3
3



d
d
d
d f T
s e

Juga kita ketahui bahwa persamaan momen bengkok,


( ) .cm k 098 . 8 571 . 10 625 . 5
2
1
2 2
2
1
g
T M M M
e
+

,
_

+ +
Sekarang gunakan persamaan
cm 28 , 5 29 , 147
29 , 147
560
32 098 . 8
560
32
098 . 8
32
3
3
3
3



d
d
d
d f M
b e

Ambil nilai yang terbesar, kita dapatkan


cm 5,5 atau 28 , 5 d
Ukuran poros ketika didasarkan kepada Beban bertahap
Jika d = Diameter poros, dalam cm
Dari tabel, untuk putaran poros dengan Beban bertahap,
K
m
= 1,5 dan K
t
= 1
Persamaan momen puntir atau torsi ,
( ) ( )
( ) ( )
kg.cm 300 . 12
8950 1 5625 5 , 1
2 2
2 2

+
+ T K M K T
t m e
Menggunakan persamaan
cm 5 , 5 atau 3 , 5
149
149
420
16 300 . 12
420
16
300 . 12
16
3
3
3
3



d
d
d
d f T
s e

Contoh 12. Rancang sebuah poros untuk memindahkan daya dari


sebuah motor listrik ke kepala penyimpanan mesin bubut melalui sebuah
Elemen Mesin
Poros 144
puli dengan perantara sabuk. Berat puli 20 kg dan terletak 10 cm dari
tengah bantalan. Jika diameter puli adalah 20 cm dan daya yang
ditransmisikan maksimum adalah 1,5 hp pada 120 rpm. Sudut putar
sabuk 180
o
dan koefisien gesek antara sabuk dan puli 0,3. faktor kejutan
dan faktor kelelahan untuk bengkok dan puntiran adalah 1,5 dan 2,0.
tegangan geser yang diijinkan pada poros diambil 350 kg/cm
2
.
Diketahui:
Berat puli,
W = 20 kg
Jarak puli dari pusat bantalan,
L = 10 cm
Diameter puli
D = 20 cm
Jari-jari puli
R =10 cm
Daya maksimum yang ditransmisikan,
P = 1,5 hp
Putaran, N = 120 rpm
Sudut putar sabuk,
rad 180
0

Koefisien gesek antara sabuk dan puli,
= 0,3
Tegangan geser yang diijinkan pada poros,
f
s
= 350 kg/cm
2
Faktor kejutan dan kelelahan untuk bengkokan,
K
m
= 1,5
Faktor kejutan dan kelelahan untuk puntiran,
K
t
= 2,0
Gambar 4.8
Jawab:
Kita tahu bahwa torsi yang dipindahkan oleh poros,
kg.cm 895 kg.m 95 , 8
120 2
500 . 4 5 , 1
2
500 . 4

N
P
T
Jika T
1
dan T
2
= tegangan pada sisi tegang dan sisi kendur sabuk. Kita
tahu bahwa torsi yang dipindahkan,
Elemen Mesin
Poros 145
( )
( )
( i ) k g 5 , 8 9
1 0 8 9 5
2 1
2 1
2 1



T T
T T
R T T T
Kita juga tahu bahwa
2 1
2
1
2
1
2
1
57 , 2 dan
57 , 2
4098 , 0
3 , 2
3 , 0
log atau
3 , 0 log 3 , 2
T T
T
T
T
T
T
T


Subsitusikan nilai T
1
pada persamaan, kita dapatkan
kg 146,5 57 2,57 2,57 dan
kg 57
57 , 1
5 , 89
5 , 89 57 , 1
5 , 89 57 , 2
2 1
2
2
2 2


T T
T
T
T T
Dan total beban vertikal yang bekerja pada puli
kg 5 , 223 20 57 5 , 146
2 1
+ + + + W T T
Momen bengkok yang bekerja pada poros,
( ) kg.cm 2325 10 5 , 223
2 1
+ + L W T T M
Persamaan momen puntiran,
( ) ( )
( ) ( )
kg.cm 800 . 3
895 0 , 2 235 . 2 5 , 1
2 2
2 2

+
+ T K M K T
t m e
Ukuran poros
Jika d = Diameter poros, dalam cm.
Gunakan persamaan,
cm 4 atau 8 , 3 3 , 55
3 , 55
350
16 3800
350
16
3800
16
3
3
3
3



d
d
d
d f T
s e

Contoh 13. Sebuah poros baja nikel horizontal diletakan pada dua
bantalan, A di kiri dan B di kanan dan membawa 2 roda gigi C dan D
yang terletak pada jarak 25 cm dam 40 cm dari garis tengah bantalan kiri
dan kanan. Diameter pitch roda gigi C 60 cm dan roda gigi D 20 cm.
Jarak antara garis tengah bantalan 240 cm. Poros memindahkan daya
25 hp pada putaran 120 rpm. Gaya yang dihantarkan pada poros oleh
Elemen Mesin
Poros 146
roda gigi C dan dikeluarkan pada roda gigi D dengan cara menekan gigi
P
tC
dari roda gigi C dan roda gigi D secara vertikal ke arah bawah.
Cari diameter poros, jika tegangan yang bekerja 1000 kg/cm
2
pada
tarikan dan 560 kg/cm
2
pada geseran. Berat roda gigi C dan D 95 kg dan
35 kg. Gabungan faktor kejutan dan kelelahan untuk bengkok dan torsi
diambil 1,5 dan 1,2.
Diketahui:
Diameter pitch roda gigi C,
DC = 60 cm
Jari-jari roda gigi C,
RC = 30 cm
Diameter pitch roda gigi D,
DD = 20 cm
Jari-jari roda gigi C,
RD = 10 cm
Daya yang ditransmisikan,
P = 25 hp
Putaran, N = 120 rpm
Tegangan tarik yang bekerja,
ft = 1000 kg/cm2
Tegangan geser yang bekerja,
fs = 560 kg/cm2
Berat roda gigi C,
WC = 95 kg
Berat roda gigi D,
WD = 35 kg
Faktor kejutan dan kelelahan untuk bengkokan,
Km = 1,5
Faktor kejutan dan kelelahan untuk puntiran,
Kt = 1,2
Gambar 4.9
Jawab:
Torsi yang ditransmisikan oleh poros. Gunakan persamaan
kg.cm 920 . 14 kg.m 2 , 149
120 2
500 . 4 25
2
500 . 4

N
P
T
Kita tahu bahwa gaya tangensial yang bekerja pada roda gigi C,
Elemen Mesin
Poros 147
kg 3 , 497
30
920 . 14

C
tC
R
T
P
Total beban yang bekerja ke arah bawah pada poros di titik C,
kg 3 , 592 95 3 , 497 + +
C tC
W P
Hal yang sama, gaya tangensial yang bekerja pada roda gigi D,
kg 1492
10
920 . 14

D
tD
R
T
P
Total beban yang bekerja ke arah bawah pada poros di titik D,
kg 527 . 1 35 492 . 1 + +
D tD
W P
Sekarang kita asumsikan poros ditumpu, momen bengkok maksimum
bisa didapatkan dengan pemecahan di bawah:
Jika R
A
dan R
B
= Reaksi pada A dan B
R
A
+ R
B
= Total beban yang bekerja ke arah bawah pada C dan D
= 592,3 + 1.527 = 2.119,3 kg
Ambil momen di titik A,
kg 1 , 785 2 , 334 . 1 3 , 119 . 2
2 , 334 . 1
25 3 , 592 200 527 . 1 240
+

+
A
B
B
R
kg R
R
Sebuah pertimbangan mengatakan bahwa momen bengkok maksimum
akan terjadi di titik C atau D.
Momen bending di titik C,
kg.cm 5 , 627 . 19 25 1 , 785 25
A C
R M
Momen bengkok pada titik D,
kg.cm 5 , 367 . 53 175 3 , 592 200 1 , 785
175 C) titik pada total (Beban 200


A D
R M
Momen bengkok maksimum yang dipindahkan oleh poros,
kg.cm 5 , 567 . 53
D
M M
Persamaan momen bengkok,
( ) ( )
( ) ( )
kg.cm 040 . 81
920 . 14 2 , 1 5 , 367 . 53 5 , 1 5 , 367 . 53 5 , 1
2 2
2
1
2 2
2
1

+ +
1
]
1

+ +
1
1
]
1

T K M K M K M
t m m e
Persamaan momen puntir atau torsi,
( ) ( )
( ) ( )
kg.cm 029 . 82
920 . 14 2 , 1 5 , 367 . 53 5 , 1
2 2
2 2

+
+ T K M K T
t m e
Ukuran poros
Jika d = Diameter poros, dalam cm.
Gunakan persamaan,
Elemen Mesin
Poros 148
mm 38 , 9 47 , 825
47 , 825
000 . 1
32 81.040
) (ambil 000 . 1
32
040 . 81
32
3
3
t
3
3



d
d
f f d
d f M
b
b e

Gunakan juga persamaan


cm 07 , 9 746
746
560
16 029 . 82
560
16
029 . 82
16
3
3
3
3



d
d
d
d f T
s e

Ambil nilai terbesar, kita dapatkan


cm 10 atau 38 , 9 d
Contoh 14. Sebuah tromol kerek diameter 50 cm dikunci pada poros
yang ditumpu dua buah bantalan dan diputarkan melalui rasio
pengurangan 12:1 oleh sebuah motor listrik. Tentukan daya yang
memutarkan motor jika beban maksimum 800 kg diangkat pada putaran
50 m/mnit dan efisiensi pemutar 80%. Juga tentukan torsi pada poros
tromol dan putaran motor dalam rpm. Tentukan juga diameter poros
yang dibuat dari baja pemesinan, tegangan tarik yang bekerja adalah
1150 kg/cm
2
dan tegangan gesr 500 kg/cm
2
. Roda gigi pembawa
berdiameter 45 cm dipasang pada ujung poros dan tergantung 15 cm
dekat bantalan. Gabungan faktor kejutan dan kelelahan untuk
bengkokan dan torsi masing-masing diambil 2 dan 1,5.
Diketahui:
Diameter dari tromol, D = 50 cm
Jari-jari tromol, R = 25 cm = 0,25 m
Rasio pengurangan = 12 : 1
Beban maksimum, W = 800 kg
Kecepatan, v = 50 m/min
Tegangan tarik yang bekerja, f
t
atau f
b
= 1.150 kg/cm2
Tegangan geser yang bekerja, f
s
= 500 kg/cm2
Diameter roda gigi pembawa, D
1
= 45 cm
Jari-jari roda gigi pembawa,
cm 5 , 22
2
45
1
R
Jarak menggantung, = 15 cm
Gabungan faktor kejutan dan kelelahan untuk bengkokan,
K
m
= 2
Gabungan faktor kejutan dan kelelahan untuk puntiran,
Elemen Mesin
Poros 149
K
t
= 1,5
Jawab:
Daya Motor
Kita tahu bahwa energi yang diberikan pada tromol lift per menit
kg.m/min 000 . 40 50 800 Wv
Daya pada tromol lift
hp 9 , 8
4500
000 . 40
4500
diberikan yang energi

Karena efisiensi pembawa adalah ,8, maka daya motor pembawa
hp 1 , 11
8 , 0
9 , 8

Torsi pada Poros Tromol
Kita tahu bahwa torsi pada poros tromol,
kg.cm 000 . 20 25 800 R W T
Putaran Motor
rad/min 200
25 , 0
50
drum jari - jari
linear putaran

R
v
Karena rasio pengurangan 12 : 1, maka kecepatan sudut dari motor
listrik adalah
rad/min 400 . 2 12 200
Putaran motor dalam rpm
rpm 382
2
2400
2

N
Diameter Poros
Torsi pada poros tromol adalah 20.000 kg.cm, maka beban gigi
tangensial pada gigi pembawa
kg 890
5 , 22
000 . 20
1

R
T
Asumsikan bahwa sudut tekan dari roda ggi pembawa adalah 20
o
, maka
beban bengkok maksimum pada poros karena beban gigi
kg 947
9397 , 0
890
20 cos
890
o

Momen bengkok pada bantalan,
kg.cm 205 . 14 15 947 M
Kita tahu bahwa persamaan momen puntir,
( ) ( )
( ) ( )
kg.cm 320 . 41
000 . 20 5 , 1 205 . 14 2
2 2
2 2

+
+ T K M K T
t m e
Gunakan persamaan
Elemen Mesin
Poros 150
cm 49 , 7 421
421
500
16 320 . 41
500
16
320 . 41
16
3
3
3
3



d
d
d
d f T
s e

Kita ketahui juga bahwa persamaan momen bengkok,


( ) ( )
kg.cm 865 . 34
320 . 41 205 . 14 2
2
1
2 2
2
1

+
1
]
1

+ +
1
]
1

T K M K M K M
t m m e
Gunakan persamaan tegangan
cm 75 , 6 309
309
150 . 1
32 34865
) (ambil 150 . 1
32
865 . 34
32
3
3
t
3
3



d
d
f f d
d f M
b
b e

Ambil nilai yang terbesar, kita dapatkan


cm 5 , 7 atau 49 , 7 d
Contoh 15. Sebuah poros pejal ditumpu oleh dua bantalan yang
berjarak 180 cm berputar pada 250 rpm. Sebuah roda gigi miring D 20
o
dengan diameter 30 cm dipasang pada poros denan jarak 15 cm ke kiri
dari bantalan sebelah kanan. Dua buah puli B dan C berdiameter 75 cm
dan 60 cm diletakan pada poros dengan jarak masing-masing 60 cm dan
135 cm di sebelah kanan bantalan sebelah kiri. Sebuah tenaga
memberikan 40 hp ke roda gigi dan pemesinan mengambil 25 hp dari
puli C dan 15 hp dari B. Arah dari B adalah vertikal ke arah bawah
sementara arah dari C adalah ke bawah dengan sudut 60
o
ke horisontal.
Dalam kedua kasus, rasio tegangan pada sabuk 2 dan sudut kontak
180
0
. gabungan faktor kejutan dan kelelahan untuk torsi dan bengkokan
masing-masing 1,5 dan 2,0. rancang sebuah poros yang sesuai, ambil
tegangan yang bekerja 840 kg/cm
2
pada tarikan dan 420 kg/cm
2
pada
geseran.
Diketahui:
Jarak antara 2 bantalan P dan Q,
= 180 cm
Putaran poros, N = 250 rpm
Sudut penekan roda gigi D,
= 20
o
Diameter pitch roda gigi D = 30 cm
Jari-jari pitch roda gigi D, R
D
= 15 cm
Elemen Mesin
Poros 151
Diameter puli B = 75 cm
Jari-jari puli B, R
B
= 37,5 cm
Diameter puli C = 60 cm
Jari-jari puli C,
R
C
= 30 cm
Daya yang dipasok ke roda gigi D,
P
D
= 40 hp
Daya yang dikirim oleh puli C,
P
C
= 25 hp
Daya yang dikirim oleh puli B,
P
B
= 15 hp
Rasio tegangan antara puli B dan C
2
2
1
2
1

C
C
B
B
T
T
T
T
Sudut kontak,
rad 180
0

Gabungan faktor kejutan dan kelelahan untuk bengkokan,
K
m
= 2
Gabungan faktor kejutan dan kelelahan untuk puntiran,
K
t
= 1,5
Tegangan tarik yang bekerja,
f
b
= 840 kg/cm2
Tegangan geser yang bekerja,
f
s
= 420 kg/cm2
Jawab:
Pertama kita cari total beban yang bekerja pada roda gigi D dan masing-
masing pada puli C dan B.
Roda Gigi D
Torsi yang ditransmisikan oleh roda gigi D,
kg.cm 460 . 11
kg.m 6 , 114
250 2
500 . 4 40
2
500 . 4

N
P
T
D
Gaya tangensial yang bekerja pada roda gigi D
kg 764
15
460 . 11

D
D
R
T
Dan beban normal yang bekerja pada gigi roda gigi,
kg 813
9397 , 0
764
20 cos
764
cos
l tangensia gaya
0

D
W
Beban normal bekerja pada sudut 20
0
arah vertikal diperlihatkan pada
gambar. Pemecahan dari gaya normal vertkal dan horisontal, kita
dapatkan
Elemen Mesin
Poros 152
Gambar 4.10
Komponen vertikal W
D
kg 764 9397 , 0 813
20 cos
0

D
W
Komponen horisontal W
D
kg 278 312 , 0 813
20 sin
0

D
W
Puli C
Torsi yang ditransmisikan oleh puli C,
kg.cm 160 . 7
kg.m 6 , 71
250 2
500 . 4 25
2
500 . 4

N
P
T
C
Jika T
C1
dan T
C2
= Tegangan pada sisi tegang dan sisi kendur pada
sabuk untuk puli C
Torsi yang ditransmisikan oleh puli C
( )
( )
k g 4 , 4 7 7
k g 7 , 2 3 8
2 b a h w a j u g a t a h u K i t a
k g 7 , 2 3 8
3 0
1 6 0 . 7
3 0 1 6 0 . 7
1
2
2
1
2 1
2 1
2 1




C
C
C
C
C C
C C
C C C
T
T
T
T
T T
T T
R T T
Total beban yang bekerja pada puli C,
kg 1 , 716 7 , 238 4 , 477
C) puli berat (abaikan
2 1
+
+
C C C
T T W
Beban ini bekerja pada sudut 60
0
arah horisontal, ditunjukan pada
gambar. 1.11 Pemecahan dari gaya normal vertkal dan horisontal, kita
dapatkan
Gambar 4.11
Komponen vertikal W
C
Elemen Mesin
Poros 153
kg 620 866 , 0 1 , 716
60 sin
0

C
W
Komponen horisontal W
C
kg 358 5 , 0 1 , 716
60 cos
0

C
W
Puli B
Torsi yang ditransmisikan oleh puli B,
kg.cm 300 . 4
kg.m 43
250 2
500 . 4 15
2
500 . 4

N
P
T
B
Jika T
B1
dan T
B2
= Tegangan pada sisi tegang dan sisi kendur pada
sabuk untuk puli B
Torsi yang ditransmisikan oleh puli B
( )
( )
k g 4 , 2 2 9
k g 7 , 1 1 4
2 b a h w a j u g a t a h u K i t a
k g 7 , 1 1 4
5 , 3 7
3 0 0 . 4
5 , 3 7 3 0 0 . 4
1
2
2
1
2 1
2 1
2 1




B
B
B
B
B B
B B
B B B
T
T
T
T
T T
T T
R T T
Total beban yang bekerja pada puli B,
kg 1 , 344 4 , 229 7 , 114
2 1
+
+
B B B
T T W
Total beban ini bekerja ke arah bawah.
Elemen Mesin
Poros 154
Gambar 4.12
Dari perhitungan di atas, kita bisa katakan bahwa poros menerima
beban horisontal dan vertikal sebagai berikut:
Jenis
Beban
Beban in kg
Pada D Pada C Pada B
Vertikal 754 620 344,1
horisontal 278 358 0
Diagram beban vertikal dan horisontal diperlihatkan pada gambar 4.12
(c) dan (d).
Pembebanan Vertikal
Jika R
PV
dan R
QV
adalah reaksi pada bantalan P dan Q untuk
pembebanan vertikal.
kg 1 , 728 . 1 1 , 344 620 764 + + +
QV PV
R R
Ambil momen P, kita dapatkan
Elemen Mesin
Poros 155
0 P pada bending momen
kg.cm 26.880
75 620 - 105 764 - 120 1.280 B pada bending momen
kg.cm 34.680 30 764 - 45 1.280 C pada bending momen
kg.cm 19.200 15 1.280 D pada bending momen
0 Q pada Bending momen
kg 448,1 1.280 - 1.728,1
kg 280 . 1
180
406 . 230
406 . 230 60 1 , 344 135 620 165 764 180



+ +
PV
QV
QV
R
R
R
Grafik momen bending untuk pembebanan vertikal diperlihatkan pada
gambar 4.12 (e).
Pembebanan Horisontal
Jika R
PH
dan R
QH
adalah reaksi pada bantalan P dan Q untuk
pembebanan vertikal.
kg 636 358 278 + +
QH PH
R R
Ambil momen P, kita dapatkan
0 P pada bending momen
kg.cm 6.765 75 75 , 112 B pada bending momen
kg.cm .208 15 30 278 - 45 3 , 523 C pada bending momen
kg.cm 5 , 849 . 7 15 3 , 523 D pada bending momen
0 Q pada Bending momen
kg 7 , 112 3 , 523 636
kg 3 , 523
180
200 . 94
200 . 94 135 358 165 278 180



+
PH
QV
QH
R
R
R
Grafik momen bending untuk pembebanan vertikal diperlihatkan pada
gambar 4.12 (f).
Resultan momen bengkok untuk titik D, C, dan B:
kg.cm 720 . 27 765 . 6 26.880 B pada Bending Momen Resultan
kg.cm 870 . 37 5 , 208 . 15 680 . 34 C pada Bending Momen Resultan
kg.cm 740 . 20 5 , 849 . 7 19.200 D pada Bending Momen Resultan
2 2
2 2
2 2
+
+
+
Dari resultan momen bengkok, kita lihat bahwa momen bengkok
maksimum adalah pada titik C,
kg.cm 870 . 37 M
Dan torsi maksimum pada titik C,
kg.cm 460 . 11
hp 40 ke berhubung Torsi


D
T T
Diameter Poros
Kita tahu bahwa persamaan momen puntir,
( ) ( )
( ) ( )
kg.cm 10 7 , 7
460 . 11 5 , 1 870 . 37 2
4
2 2
2 2

+
+ T K M K T
t m e
Gunakan persamaan
Elemen Mesin
Poros 156
cm 8 , 9 2 , 945
2 , 945
420
16 10 7 , 7
420
16
10 7 , 7
16
3
4
3
3 4
3



d
d
d
d f T
s e

Kita ketahui juga bahwa persamaan momen bengkok,


( ) ( )
kg.cm 720 . 76
10 7 , 7 870 . 37 2
4
2
1
2 2
2
1

+
1
]
1

+ +
1
]
1

T K M K M K M
t m m e
Gunakan persamaan tegangan
cm 76 , 9 3 , 930
3 , 930
840
32 720 . 76
840
32
720 . 76
32
3
3
3
3



d
d
d
d f M
b e

Ambil nilai yang terbesar, kita dapatkan


cm 10 atau 8 , 9 d
L. Poros yang Menerima Beban Axial dengan Pembebanan
Gabungan Torsi dan Bengkokan
Ketika poros menerima sebuah beban axial (F) dengan pembebanan
gabungan torsi dan bengkokan seperti pada poros baling-baling kapal
dan poros penggerak roda gigi cacing, maka tegangan yang disebabkan
beban axial harus dtambahkan pada tegangan bengkok f
b
. Kita tahu
persamaan bengkokan
2 4
64
32 2 /
d
M
d
d M
I
My
f
y
f
I
M
b
b

Tegangan pada beban axial


( )
( )

,
_

,
_

o
i
o
i o
i o
d
d
k
k d
F
d d
F
d d
F
d
F
d
F

1
4
berongga) poros (untuk
4
pejal) poros (untuk
4
2 2
2 2
2 2
4
2 2
4

Resultan tegangan (tarik atau tekan),


Elemen Mesin
Poros 157

,
_

,
_

+
+
8
1
an subsitusik
32
8
32
4 32

2
1
2
2 2
1
d
F
M M
d
M
F
M
d
d
F
d
M
f
d


Untuk poros berongga, reultan tegangan,
( ) ( )
( )
( )
( )
( )
1
]
1

1
]
1

+
8
2
1
2
1
berongga, poros untuk an subsitusik
4 2
1
2 2
4 2
2 2 4 2
1
1
32
8
1
1
32
1
4
1
32
k
o
Fd
M M
o
o
o
o o
k d
M
k Fd
M
k d
k d
F
k d
M
f


Untuk poros yang panjang (poros langsing) pemberian beban tekan,
faktor kolom ( ) harus dimasukan ke dalam perhitungan.
Tegangan yang disebabkan beban tekan,
( )
berongga) poros (untuk
1
4
pejal) poros (untuk
4
4 2
2
k d
F
d
F
f
o
e

Nilai faktor kolom ( ) untuk *beban tekan bisa didapat dari persamaan
berikut:

,
_

>
,
_

,
_

<

115 jika
* * *
115 jika * *
0044 , 0 1
1
kolom, faktor
2
2
K
L
K
L
E C
f
K
L
K
L
y

Dimana L = Panjang poros antaran bantalan, dalam cm


K = Radius terkecil dari putaran, dalam cm
f
y
= Titik yield tegangan tekan bahan poros, dalam kg/cm2
C = Koefisien dalam formula Euler berdasarkan kondisi ujung.
Nilai C berdasarkan kondisi ujung.
bantalan dengan ujung untuk 1,6
tetap ujung untuk 2,25
berengsel ujung untuk 1,

C
Keterangan:
* Nilai faktor kolom ( ) untuk kesatuan beban tarik
** Rasio
K
L
dikenal sebagai rasio kelangsingan
*** Formula Eulers untuk kolom yang panjang
Catatan:
Elemen Mesin
Poros 158
Pada umumnya, untuk poros yang berongga yang diberikan beban
bengkok dan torsi yang berubah-ubah dengan beban axial, persamaan
momen puntir (T
e
) dan persamaan momen bengkok (M
e
), bisa ditulis
( )
( )
( )
( )
4 3
2
2
4 3
2
2
1
32
8 8 2
1
1
16
8
k d f
T K
d F
M K
d F
M K M
k d f
T K
d F
M K T
o s
t
o
m
o
m e
o s
t
o
m e

+
1
]
1

+ +
1
]
1

+

+
1
]
1

Dapat ditulis bahwa,


axial tarik pembebanan dengan 1
axial beban tanpa 0
pejal poros untuk dan 0

F
d d k
o
Contoh 16. Sebuah poros berongga bekerja pada sebuah torsi
maksimum 15.00 kg.cm dan momen bengkok maksimum 30.000 kg.cm.
Pada saat yang sama, sebuah beban axial 1.000 kg bekerja padanya.
Asumsikan bahwa beban dipasang bertahap dan rasio diameter dalam
dan diameter luar adalah 0,5. Jika diameter dalam poros adalah 8 cm,
cari tegangan geser yang terjadi pada poros.
Diketahui:
Torsi maksimum yang ditransmisikan,
T = 15.000 kg.cm
Momen bengkok maksimum,
M = 30.000 kg.cm
Beban axial, F = 1.000 kg
5 , 0 ,
luar diemeter
dalam diameter
k
Diameter luar, do = 8 cm
Jawab:
Tegangan Geser yang Terjadi pada Poros
Karena beban dipasang gradually, dari tabel
K
m
= 1,5 dan K
t
= 1,0
Gunakan persamaan
Elemen Mesin
Poros 159
( ) ( )
( )
( )
( )
2
4
4 2 2
2
2
4 2
2
2
4 3
kg/cm 8 , 515
22 , 94
10 86 , 4
10 86 , 4 000 . 15 250 . 46 22 , 94
000 . 15 1
8
5 , 0 1 000 . 1
000 . 30 5 , 1 5 , 0 1 8
16
8
1
16

+
+
1
]
1

+
+
+
1
]
1

+
s
s
s
t
o
m o s
f
f
f
T K
d F
M K k d f


Contoh 17. Sebuah poros berongga diameter luar 50 cm dan
diameter dalam 30 cm digunakan untuk menggerakan baling-baling
sebuah kapal laut. Poros dipasang pada bantalan sejauh 8 m dan
mentransmisikan 7.500 hp pada 150 rpm. Gaya axial maksimum 50.000
kg dan berat poros 7.000 kg. Tentukan
(a) Tegangan geser maksimum yang diberikan pada poros
(b) Puntiran antar bantalan
Diketahui:
Diameter luar poros,
do = 50 cm
Diameter dalam poros,
di = 30 cm
Panjang poros antara bantalan,
l = 6 m = 600 cm
Daya yang ditransmisikan
P = 7.500 hp
Kecepatan, N = 150 rpm
Gaya axial maksimum,
F = 50.000 kg
Berat poros,
W = 7.000 kg
Jawab:
Torsi yang ditransmisikan poros,
kg.cm 10 581 . 3
kg.m 810 . 35
150 2
500 . 4 5000 . 7
2
500 . 4
2

N
P
T
Momen bengkok maksimum,
kg.cm 10 525
8
600 7000
8
3

ML
M
Faktor kolom . Radius terkecil dari putaran,
Elemen Mesin
Poros 160
( )
( )
4 4
4 4
4
64
i o
i o
d d
d d
A
I
K

( )( )
( )
( )
2 , 1
18 , 0 1
1
15 , 41 0044 , 0 1
1
115
K
L

0044 , 0 1
1
kolom, faktor
15 , 41
58 , 14
600
K
L
cm 58 , 14 30 50
16
2 2
4
1
2 2
4
1
2 2
2 2 2 2

,
_

<


+
+

K
L
d d
d d
d d d d
i o
i o
i o i o

(a) Tegangan Geser yang terjadi pada Poros


Gunakan persamaan
( ) ( )
2
2
4 3
8
1
16
T K
d F
M K k d f
t
o
m o s
+
1
]
1

+

Asumsikan bahwa beban terpasang gradually, maka
K
m
= 1,5 dan K
t
= 1,0
Juga
6 , 0
50
30

o
i
d
d
k
( ) ( )
500 . 518
8
6 , 0 1 50 000 . 50 22 , 1
8
1
dan
2 2

+k Fd
o

Subsitusikan niai ke persamaan di atas, kita dapatkan


( ) ( ) ( )
( ) ( )
2
2
2 2
2
2
2
2 4 2
kg/cm 5 , 176
353 . 21
760 . 768 . 3
760 . 768 . 3
10 581 . 3 500 . 518 250 . 656 353 . 21
10 581 . 3 1 500 . 518 10 525 5 , 1 6 , 0 1 50
16

+ +
+ +
s
s
s
f
f
f

(b) Sudut Puntiran antara Bantalan


Gunakan persamaan
Elemen Mesin
Poros 161
( )
0
2 5
4 4 5
2
274 , 0
180
00478 , 0
) kg/cm 10 8,4 G (ambil
rad 00478 , 0
30 50
32
10 4 , 8
600 10 581 . 3

J G
L T
L
G
J
T
M. Perancanaan Poros atas Dasar Kekakuan
Kadang poros dirancang atas dasar kekakuan. Kita harus
memperhatikan 2 jenis kekakuan berikut:
1. Kekakuan Puntiran
2. Kekakuan Lateral
1. Kekakuan Puntiran
Kekakuan Puntiran sangat penting dalam kasus poros engkol dari
sebuah mesin, dimana waktu pengatupan akan sangat diefektifkan.
Jumlah puntiran yang diijinkan tidak lebih dari 0,25
0
per meter panjang
pada poros. Untuk poros lurus atau poros transmisi, penyimpangan 2,5
sampai 3 derajat pe meter panjang bisa digunakan sebagai nilai batas.
Penyimpangan lebar pada poros terbatas sampai 1 derajat pada panjang
sama dengan 12x diameter poros.
Penyimpangan kekakuan puntiran bisa didapat dengan persamaan torsi,
JG
TL
L
G
J
T

atau
Dimana: = Penyimpangan puntiran atau sudut puntiran, dalam rad
T = Momen puntir atau torsi pada poros, dalam kg.cm
J = Momen inersia polar, dalam cm
4
d
32

(untuk poros pejal)


( )
4 4
32
i o
d d

(untuk poros berongga)
G = Modulus kekakuan untuk bahan poros, dalam kg/cm
2
L = Panjang poros, dalam cm.
2. Kekakuan Lateral
Kekakuan lateral sangat penting dalam kasus poros transmisi dan
poros yang berputar dengan kecepatan tinggi, dimana penyimpangan
lateral kecil akan menyebabkan tegangan di luar kontrol yang besar.
Kekakuan lateral juga penting untuk memelihara kelonggaran bantalan
yang tepat dan untuk penempatan mata roda gigi secara benar. Jika
Elemen Mesin
Poros 162
poros memiliki penampang melintang yang seragam, maka
penyimpangan lateral bisa dicari menggunakan formula penyimpangan
dalam kekuatan bahan. Tapi jika poros memiliki penampang melintang
yang berbeda, maka penyimpangan dapat dicari dari persamaan dasar
untuk kurva elastis dari balok.
EI
M
dx
y d

2
2
Contoh 18. Sebuah spindle baja memindahkan 5 hp pada 800 rpm.
Penyimpangan kekakuan tidak boleh lebih dari 0,25
0
per meter. Jika
modulus kekakuan dari bahan adalah 0,84 x 10
5
kg/cm
2
, cari diameter
spindle dan tegangan geser yang terjadi pada spindle.
Diketahui:
Daya yang ditransmisikan,
P = 5 hp
Kecepatan spindle, N = 800 rpm
Sudut penyimpangan
180
25 , 0 25 , 0
0


= 0,00436 rad
Panjang spindle,
L = 1 m = 100 cm
Modulus kekakuan,
G = 0,84 x 105 kg/cm2
Jawab:
Torsi yang ditransmisikan oleh spindle
kg.cm 6 , 447
kg.m 476 , 4
800 2
500 . 4 5
2
500 . 4

N
P
T
Diameter Poros
cm 5 , 3 atau 34 , 3
5 , 124
5 , 124
6 , 36
32 6 , 447
6 , 36
100
00436 , 0 10 x 0,84
32
6 , 447
4
4
5
4

d
d
d
L
G
J
T

Tegangan Geser yang Terjadi pada Spindle


Elemen Mesin
Poros 163
2
3
3
3
kg/cm 17 , 53
5 , 3
16 6 , 447
5 , 3
16
6 , 447
16

s
s
s
f
f
d f T
Contoh 19. Bandingkan berat, kekuatan dan kekakuan dari sebuah
poros berongga yang memiliki diameter luar sama dengan poros pejal.
Diameter dalam poros berongga adalah setengah dari diameter luranya.
Kedua poros memiliki bahan dan panjang yang sama.
Diketahui:
Diameter dalam poros berongga,
o i
d d
2
1
2
1
l u a r d i a m e t e r
Rasio dari
5 , 0 ,
2
1
k
d
d
o
i
Diameter poros pejal,
o
d d
Jawab:
Perbandingan Berat
Berat poros berongga,
( ) jenis berat panjang
4
jenis berat panjang Permukaan Luas
2 2


i o
H
d d
W

Dan berat poros pejal,


jenis berat panjang
4
2
d W
S

Karena kedua poros memiliki bahan dan panjang yang sama, maka
( )
( )
( )
75 , 0 5 , 0 1
1
1
4
4
2
2
2
2 2
2
2 2
2
2 2
2
2 2

k
d
k d
d
d d
d
d d
d
d d
W
W
o
o
o
i o
i o
i o
S
H

Perbandingan Kekuatan
Kekuatan poros berongga
( )
4 3
1
16
k d f T
o s H


Elemen Mesin
Poros 164
Dan kekuatan pada poros pejal
( )
( )
9375 , 0 5 , 0 1
1
1
16
1
16
16
4
4
3
4 3
3
4 3
3


k
d
k d
d f
k d f
T
T
d f T
o
o
s
o s
S
H
s S

Perbandingan Kekakuan
Kekakuan
l
J C T

Untuk poros berongga,


( )
4 4
32
i o H
d d
l
C
S

Dan untuk poros pejal
( )
9375 , 0 5 , 0 1
1
32
32
32
4
4
4
4 4
4
4 4
4


k
d
d d
d
l
C
d d
l
C
S
S
d
l
C
S
o
i o
i o
S
H
S

Elemen Mesin

You might also like