You are on page 1of 5

Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii de Man) adalah komoditas perikanan air tawar yang merupakan salah satu kekayaan

perairan Indonesia. Selain mempunyai ukuran terbesar dibandingkan dengan udang air tawar lainnya juga mempunyai nilai ekonomis penting karena sangat digemari konsumen baik dalam maupun luar negeri terutama di Jepang dan beberapa negara Eropa. Oleh karena itu Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Departemen Kelautan Dan Perikanan mencanangkan pada tahun 2003 Udang Galah ini menjadi salah satu andalan komoditas ekspor. Scientific classification Klasifikasi ilmiah Kingdom: Animalia Kerajaan: Animalia Phylum: Arthropoda Filum: Arthropoda Subphylum: Crustacea Subphylum: Crustacea Malacostraca Class: Kelas: Malacostraca Order: Decapoda Urutan: Decapoda Infraorder: Caridea Caridea Infraorder: Family: Palaemonidae Keluarga: Palaemonidae Genus: Macrobrachium Genus: Macrobrachium Species: M. rosenbergii Spesies: M. rosenbergii utara Australia dan Asia Tenggara. Habitat dan biologi . Spesies ini tinggal di lingkungan air tawar tropis dipengaruhi oleh daerah payau yang berdekatan. Hal ini sering ditemukan dalam kondisi yang sangat keruh.. Betina gravid bermigrasi ke hilir muara, di mana telur menetas sebagai larva yang berenang bebas dalam metamorfosis brackishwater.Before ke postlarvae (PL), larva planktonik melewati beberapa tahap zoeal. After metamorphosis, PL assume a more benthic life style and begin to migrate upstream towards freshwater. Setelah metamorfosis, PL mengasumsikan gaya hidup yang lebih bentik dan mulai bermigrasi ke arah hulu air tawar. Larvae swim actively tail first, ventral side uppermost. Larva berenang aktif ekor pertama, sisi paling atas perut. From PL onwards prawns swim forwards, dorsal side uppermost. Dari seterusnya PL udang berenang ke depan, paling atas sisi dorsal. From metamorphosis onwards prawns can also walk, not only on the sub-stratum but also over damp areas including stones by river edges, up vertical surfaces (small waterfalls, weirs, etc.) and across land. Dari seterusnya metamorfosis udang juga bisa berjalan, tidak hanya pada sub-

strata tetapi juga atas tempat yang lembab, termasuk batu oleh tepi sungai, sampai permukaan vertikal (air terjun kecil, weirs, dll) dan di tanah. Larvae mostly consume zooplankton (mainly minute crustaceans), very small worms, and larval stages of other crustaceans. Larva kebanyakan mengkonsumsi zooplankton (krustasea terutama menit), cacing sangat kecil, dan tahap larva dari krustasea lainnya. Postlarvae and adults are omnivorous, eating algae, aquatic plants, molluscs, aquatic insects, worms, and other crustaceans. Postlarvae dan orang dewasa adalah omnivora, makan ganggang, tanaman air, moluska, serangga air, cacing, dan krustasea lainnya. Males and females have different growth rates and males exhibit heterogenous individual growth (HIG); these are vitally important factors in grow-out management. Laki-laki dan perempuan memiliki tingkat pertumbuhan yang berbeda dan laki-laki menunjukkan pertumbuhan individu yang heterogen (HIG), ini adalah faktor sangat penting dalam tumbuh-out manajemen. Three distinct male morphotypes (and a number of intermediary types) exist: small male (SM), orange claw males (OC), and blue claw males (BC). Tiga laki-laki berbeda morphotypes (dan sejumlah jenis perantara) ada: laki-laki kecil (SM), oranye cakar laki-laki (OC), dan biru cakar laki-laki (SM). The normal male developmental pathway is SM OC BC. Jalur perkembangan yang normal laki-laki SM OC SM. BC males have extremely long second pereiopods; those of OC males are golden coloured; SM have small, slim, almost translucent claws. Laki-laki SM telah pereiopods kedua sangat panjang; orang-orang laki-laki OC yang berwarna emas; SM memiliki kecil, ramping, cakar hampir tembus. The type and behaviour of the males affects the growth rates of other prawns. Jenis dan perilaku laki-laki mempengaruhi tingkat pertumbuhan udang lainnya. The transition from rapidly growing OC to the slowly growing BC morphotype follows a "leapfrog" growth pattern. Transisi dari OC berkembang pesat ke morphotype SM perlahanlahan tumbuh mengikuti "lompatan" pola pertumbuhan. An OC metamorphoses into a BC only after it has become larger than the largest BC in its vicinity. OC bermetamorfosis menjadi SM hanya setelah telah menjadi lebih besar dari SM terbesar di sekitarnya. The presence of this new BC male then delays the transition of the next OC to the BC morphotype, causing it to attain a larger size following its metamorphosis. Kehadiran pria SM baru kemudian penundaan transisi dari OC sebelah morphotype SM, menyebabkan ia mencapai ukuran yang lebih besar metamorfosa sebagai berikut nya. BC males dominate OC males, regardless of their size, and suppress the growth of SM. Laki-laki laki-laki mendominasi SM OC, terlepas dari ukuran mereka, dan menekan pertumbuhan SM.

KLASIFIKASI DAN MORFOLOGI UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii de Man )

Diposkan Oleh SEA DRAGON Pada Selasa, 16 Agustus 2011 | 02:03


Klasifikasi Phyllum Sub phylum : Arthopoda : Mandibula (binatang berkaki ruas)

Class Sub class Ordo/bangsa Sub ordo berenang) Familie/suku Genus/marga Species/jenis

: Crustacea

(binatang berkulit keras)

: Malacostraca (udang udangan tingkat tinggi) : Decapoda : Natantia (binatang berkaki sepuluh) (mengerakkan kakinya untuk

: Palaemonidae : Macrobrachium : Macrobrachium rosenbergii (de Man)

Morfologi Tubuh udang galah terdiri dari 2 bagian kepala dan dada disebut Cephalothorax serta bagian badan dan ekor disebut Abdomen. Kepala dan badanya ditutupi oleh kulit keras berupa kelopak kepala atau cangkang kepala yang disebut Carapace. Pada carapace terdiri tonjolan runcing yang bagian atasnya bergerigi 12 15 buah dan bagian bawahnya bergerigi 10-14 buah, disebut rostrum (cucuk kepala), yang menjadi cirri khas udang galah disbanding udang air tawar lainnya bagian badanya terdiri dari 6 ruas, sedangkan yang mempunyai sepasang kaki renang (pleipoda) hanyalah 5 ruas, sehingga kaki renangnya berjumlah 10 buah (decapoda).

Seluruh badanya terdiri dari ruas ruas (segmen) yang dibungkus oleh kerangka (eksoskeleton), yang terbuat dari bahan semacam tanduk (chitin) yang diperkeras oleh bahan kapur (kalsium karbonat). Udang galah bersifat omnivora, cenderung Nokturnal yaitu aktif pada malam hari. Secara anatomis dan morfologis jenis kelamin udang galah dapat dibedakan dengan jelas, yaitu sebagai berikut : a. Udang Galah Jantan Lebih besar dan lebih cepat tumbuh Kaki capit lebih panjang 1 kali badannya Tubuh langsing/ ramping Alat kelaminnya terletak pada pangkal kaki jalan kelima Ada tonjolan pada kaki jalan kelima

b.

Udang Galah Betina Lebih kecil dan lambat tumbuh Kaki capit kecil dan lebih pendek Kepalanya kecil Tubuhnya lebih gemuk, karena ada ruang telur Letak kelaminya pada kaki jalan ketiga

1) Udang merupakan bahan makanan yang mengandung protein tinggi, yaitu 21%, dan rendah kolesterol, karena kandungan lemaknya hanya 0,2%. Kandungan vitaminnya dalam 100 gram bahan adalah vitamin A 60 SI/100; dan vitamin B1 0,01 mg. Sedangkan kandungan mineral yang penting adalah zat kapur dan fosfor, masing-masing 136 mg dan 170 mg per 100 gram bahan. 2) Udang dapat diolah dengan beberapa cara, seperti beku, kering, kaleng, terasi, krupuk, dll. 3) Limbah pengolahan udang yang berupa jengger (daging di pangkal kepala) dapat dimanfaatkan untuk membuat pasta udang dan hidrolisat protein. 4) Limbah yang berupa kepala dan kaki udang dapat dibuat tepung udang, sebagai sumber kolesterol bagi pakan udang budidaya. 5) Limbah yang berupa kulit udang mengandung chitin 25% dan di negara maju sudah dapat dimanfaatkan dalam industri farmasi, kosmetik, bioteknologi, tekstil, kertas, pangan, dll. 6) Chitosan yang terdapat dalam kepala udang dapat dimanfaatkan dalam industri kain, karena tahan api dan dapat menambah kekuatan zat pewarna dengan sifatnya yang tidak mudah larut dalam air.

You might also like