You are on page 1of 5

1.

Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan pada

Pendapatan Pemilihan dan Penerapan Kebijakan Akuntansi pada Akun Pendapatan Ketika suatu SAK secara spesifik berlaku untuk suatu transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya, kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk item tersebut menggunakan SAK yang bersangkutan dan mempertimbangkan Panduan Aplikasi SAK yang relevan. Kebijakan akuntansi relevan yang berkaitan dengan pendapatan tercantum dalam PSAK 23, meliputi: 1. Definisi dan klasifikasi 2. Pengakuan pendapatan 3. Pengukuran pendapatan 4. Pengungkapan pendapatan Setiap perusahaan yang menerapkan PSAK 25 harus memiliki suatu kebijakan akuntansi yang memadai sebagai dasar atau landasan dalam proses akuntansinya. Bisa saja perusahaan yang satu dengan yang lain akan berbeda kebijakan akuntansi pendapatannya, tergantung dari transaksi yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Pada PSAk 25, apabila ada hal-hal yang secara spesifik tidak terdapat dalam SAK, maka manajemen menggunakan pertimbangannya dalam mengembangkan dan menerapkan suatu kebijakan akuntansi yang menghasilkan informasi yang: (a) relevan dalam pengambilan keputusan (b) andal dalam laporan keuangan Konsistensi Kebijakan Akuntansi Pendapatan Entitas memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi secara konsisten untuk transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya yang serupa, kecuali PSAK secara spesifi k mengatur atau mengizinkan kelompok item-item dimana kebijakan akuntansi yang berbeda adalah hal yang mungkin sesuai dengan keadaan. Jika PSAK mengatur atau mengizinkan pengelompokkan semacam itu, maka kebijakan akuntansi yang tepat dipilih dan diterapkan secara konsisten untuk setiap kelompok. Dalam akun pendapatan, konsistensi berarti perlakuan akuntansi pendapatan dari tahun ke tahun harus selalu konsisten, dalam hal pengklasifikasi-an, pengakuan dan pengukuran. Sebagai contoh perusahaan harus selalu konsisten menggunakan nama akun sesuai dengan kebijakan perusahaan pada tahun-tahun berikutnya. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi adanya double entry, dan untuk memudahkan setiap pengguna informasi keuangan memahami akun yang digunakan. Perusahaan harus memiliki daftar akun yang selalu konsisten pemakaiannya dari tahun ke tahun (misal akun Pendapatan Usaha, nomor akun 1010078; Pendapatan Sewa, nomor akun 1010079) Perubahan Kebijakan Akuntansi Entitas mengubah suatu kebijakan akuntansi hanya jika perubahan tersebut: (a) dipersyaratkan oleh suatu PSAK; atau (b) menghasilkan laporan keuangan yang memberikan

informasi yang andal dan lebih relevan tentang dampak transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya terhadap posisi keuangan, kinerja keuangan atau arus kas entitas. Perubahan estimasi Sebagai akibat ketidakpastian yang melekat dalam aktivitas bisnis, banyak unsur dalam laporan keuangan tidak dapat diukur dengan tepat tetapi hanya dapat diestimasi. Pendapatan diakui sebesar jumlah produk atau jasa yang dijual ke konsumen, jumlah ini tidak membutuhkan estimasi. Namun, suatu perubahan estimasi akuntansi dapat hanya berakibat pada laba atau rugi periode berjalan, atau laba atau rugi periode berjalan dan periode mendatang. Misalnya, suatu perubahan estimasi akuntansi piutang tidak tertagih hanya berdampak pada laba atau rugi periode berjalan dan oleh karena itu diakui pada periode berjalan. Namun, suatu perubahan estimasi umur manfaat dari, atau ekspektasi pola konsumsi manfaat ekonomi masa mendatang pada, suatu aset yang dapat disusutkan berdampak pada beban penyusutan untuk periode berjalan dan setiap periode mendatang selama sisa umur manfaat. Dalam kedua kasus tersebut, dampak perubahan yang terkait dengan periode berjalan diakui sebagai penghasilan atau beban pada periode berjalan. Dampak, jika ada, pada periode mendatang diakui sebagai penghasilan atau beban pada periode mendatang tersebut. Estimasi mungkin diperlukan untuk: (a) piutang tidak tertagih; (b) persediaan yang rusak; (c) nilai wajar aset keuangan atau laibilitas keuangan; (d) umur manfaat, atau ekspektasi pola konsumsi manfaat ekonomi masa mendatang yang melekat pada, aset yang didepresiasikan; dan (e) kewajiban garansi Kesalahan Kesalahan dapat timbul dalam pengakuan, pengukuran, penyajian atau pengungkapan pendapatan. Laporan keuangan tidak sesuai dengan SAK jika mengandung kesalahan material atau tidak material yang disengaja untuk mencapai suatu penyajian laporan posisi keuangan, kinerja keuangan atau arus kas tertentu. Entitas mengoreksi kesalahan material periode lalu secara retrospektif pada laporan keuangan lengkap pertama yang diterbitkan setelah ditemukannya dengan: (a) menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode lalu sajian dimana kesalahan terjadi; atau (b) jika kesalahan terjadi sebelum periode lalu sajian paling awal, menyajikan kembali saldo awal aset, laibilitas, dan ekuitas untuk periode lalu sajian paling awal.
2. Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan pada Beban

Beban merupakan penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal. Beban dapat meliputi kerugian dan beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas biasa, misalnya beban

pokok penjualan, gaji dan penyusutan. Pengakuan beban diakui dalam laporan laba rugi kalau penurunan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. Perubahan Kebijakan Akuntansi Contoh-contoh perubahan kebijakan akuntansi: 1. Perubahan dasar penentuan harga pokok persediaan dari rata-rata ke FIFO 2. Perubahan metode depresiasi peralatan pabrik dari garis lurus ke rata-rata tertimbang 3. Perubahan metode akuntansi kontrak konstruksi jangka panjang dari kontrak selesai ke persentase penyelesaian. Example EFG Limited has previously recognized all its finance costs as an expense in the period in which they are incurred. HKAS 23 (Revised) applies to annual accounting periods beginning on or after 1January 2009. The management of EFG Limited now wishes to capitalize interest on borrowings incurred to finance the construction of plant for the financial year ended 31 December 2009. Does the capitalization of finance costs represent a change in accounting policy? Discussion: HKAS 8 allows a change in accounting policy if the change is required by a standard; in this case this is HKAS 23 (Revised). Therefore the decision represents a change in accounting policy. This decision leads to changes in: Recognition the finance costs previously written off are now included as part of costs of plant Presentation the finance costs are now presented in the statement of financial position (as part of costs of plant) rather than in the income statement Perubahan estimasi akuntansi Estimasi selalu melekat dalam proses akuntansi. Sebagai contoh, perusahaan mengestimasikan umur manfaat dan nilai sisa aset yang dapat disusutkan, piutang tak tertagih, keusangan persediaan, dan jumlah periode yang diharapkan atas manfaat dari pengeluaran tertentu. Perubahan estimasi semacam ini disajikan dalam periode terjadinya perubahan serta periode dimasa datang jika perubahan itu mempengaruhi keduanya. Estimasi mungkin perlu direvisi jika terjadi perubahan keadaan yang menjadi dasar estimasi atau akibat informasi baru atau tambahan pengalaman. Sesuai sifatnya, revisi estimasi tidak terkait dengan periode lalu dan bukan koreksi suatu kesalahan. Sepanjang perubahan estimasi akuntansi mengakibatkan perubahan aset dan laibilitas, atau terkait dengan suatu item ekuitas, perubahan estimasi akuntansi tersebut diakui dengan menyesuaikan jumlah tercatat item aset, laibilitas, atau ekuitas yang terkait pada periode perubahan. Example A machine has a depreciable amount of $5,000 to be written off over five years using the straight-line method. The company is now proposing to depreciate machine using the reducing balance method at 40% per year and considers that this can better represent the consumption

pattern of the economic benefits of the machine. Will the change of depreciation method be a change in accounting estimate? Discussion: HKAS 8 specifies that a change in the measurement basis applied is a change in an accounting policy, and is not a change in an accounting estimate. Therefore, the choice of method of depreciation is a type of accounting estimates whereas the policy of writing off the cost of machine over its useful live is an accounting policy. Following the information in Example 2, suppose that the machine was purchased during the year ended 31 December 2008 and the year of change of depreciation method is 2009. It is the companys policy to charge a full years depreciation in the year of acquisition. According to the requirements of HKAS 8, the company should recognize, in the period of the change, effects of the change in the consumption pattern of the economic benefits of the machine. The accounting entries to record the annual depreciation for the year ended 31 December 2009 should be: Dr. Depreciation expenses $1,600 Cr. Accumulated depreciation $1,600 [($5,000 - $5,000/5) x 40%] Kesalahan Kesalahan dapat terjadi akibat kesalahan matematis, kesalahan dalam mengaplikasikan prinsip akuntansi, atau salah menggunakan fakta-fakta yang ada pada waktu laporan keuangan disusun. Kesalahan timbul dalam pengakuan, pengukuran, penyajian atau pengungkapan unsurunsur laporan keuangan. Laporan keuangan tidak sesuai dengan SAK jika mengandung kesalahan material atau tidak material yang disengaja untuk mencapai suatu penyajian laporan posisi keuangan, kinerja keuangan atau arus kas tertentu. Potensi kesalahan periode berjalan yang ditemukan pada periode itu dikoreksi sebelum laporan keuangan diterbitkan. Namun, kesalahan material yang kadangkala tidak ditemukan sampai suatu periode kemudian, dan kesalahan periode lalu dikoreksi pada informasi komparatif sajian pada laporan keuangan periode selanjutnya tersebut. Kesalahan periode lalu dikoreksi dengan penyajian kembali secara retrospektif kecuali sepanjang tidak praktis untuk menentukan dampak periode tertentu atau dampak kumulatif kesalahan. Dalam penerapannya, entitas mengungkapkan hal-hal berikut: (a) sifat kesalahan periode lalu; (b) untuk setiap periode sajian, sepanjang praktis, jumlah koreksi: (i) untuk setiap item laporan keuangan yang terpengaruh; dan (ii) jika menerapkan PSAK 56: Laba Per Saham, maka mengungkapkan laba per saham dasar dan dilusian; (c) jumlah koreksi pada awal periode sajian paling awal; dan (d) jika penyajian-kembali retrospektif tidak praktis untuk suatu periode tertentu, keadaan yang membuat keberadaan kondisi itu dan penjelasan bagaimana dan sejak kapan kesalahan telah dikoreksi. Laporan keuangan periode berikutnya tidak perlu mengulang pengungkapan ini.

Berikut ini beberapa contoh kesalahan dan koreksinya: Kelalaian untuk mencatat upah Akrual Pada tanggal 31 Desember 2006, Hurley Enterprises tidak mengakrualkan upah sebesar $ 1.500. Ayat jurnal pada tahun 2007 untuk mengkoreksi kesalahan ini, dengan mengasumsikan bahwa pembukuan untuk tahun 2007 belum ditutup, adalah : Dr. Laba Ditahan $ 1.500 Cr. Beban Upah $ 1.500 Jika pembukuan telah ditutup untuk tahun 2007, maka tidak ada ayat jurnal yang dibuat karena kesalahannya telah saling diseimbangkan. Kelalaian untuk Mencatat Beban Dibayar Dimuka Pada Bulan Januari 2006 Hurley Enterprises membeli polis asuransi berjangka waktu 2 tahun dengan biaya $ 1.000. Beban asuransi telah didebet dan Kas telah dikredit. Tidak ada ayat jurnal penyesuaian yang dibuat pada akhir tahun 2006. Ayat jurnal pada tanggal 31 Desember 2007 untuk mengkoreksi kesalahan ini, dengan mengasumsikan bahwa pembukuan belum ditutup untuk tahun 2007, adalah : Dr. Beban Asuransi $ 500 Cr. Laba Ditahan $ 500

You might also like