Professional Documents
Culture Documents
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, kami panjatkan karena anugerahanugerahnyalah tugas laporan ilmu ukur tanah ini dapat kami selesaikan dengan baik. Praktik ini merupakan suatu kewajiban bagi kami sebagai mahasiswa fakultas teknik sipil dan perencanaan Institut Teknologi Sepuluh November, yang mengambil mata kuliah tersebut. Tugas praktikum ilmu ukur tanah ini kami susun secara praktis, yang merupakan realisasi dari praktik ilmu ukur tanah yang telah dilaksanakan di Jalan Manyar. Dalam proses penyusunan tugas praktikum ilmu ukur tanah tentunya kami tahu banyak terdapat kekurangan untuk itu kritik dan saran yang bersifat membantu dan membangun rekan-rekan pembaca sekalian sangat kami harapkan. Kami berharap ddengan adanya tugas ini dapat menambah dan meningkatkan pengalaman maupun penalaran. Akhir kata kami sebagai penulis laporan ini mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada rekan-rekan yang telah membantu kami demi untuk tercapai dan selesainya tugas laporan ini.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ....................................................................................... Kata Pengantar ........................................................................................... Daftar Isi ..................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5. 1.6. Latar Belakang ............................................................................ 3 Permasalahan ............................................................................. 3 Tujuan .......................................................................................... 4 Manfaat ........................................................................................ 4 Lokasi Pengukuran ...................................................................... 5 Alat yang Digunakan ........................................................................ 1 2
6 10 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... BAB III ANALISA DATA .............................................................................. BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 5.1. 5.2. 5.3. Kesimpulan ....................................................................................... Daftar Pustaka .................................................................................. Lampiran ...........................................................................................
22 25 26
BAB I
1.2. Permasalahan
a. b. c. d. Bagaimana cara mengetahui beda tinggi antara satu titik dengan yang lainnya Bagaimana cara mengetahui kemiringan suatu lahan Cara menggunakan alat waterpass Cara menggambarkan lahan
Adapun maksud dari ilmu ukur tanah yaitu untuk mendapatkan bayangan dari keadaan lapangan dengan menentukan tempat ( unsur, jarak dan sudut ) diatas permukaan bumi terhadap satu sama lain. Adapun tujuan praktikumnya adalah sebagai berikut : a. Menentukan beda tinggi antara titik satu dengan titik yg lainnya dipermukaan bumi b. Menentukan kemiringan lahan c. Menentukan tinggi titik pada suatu titik yang telah ditentukan d. Menggambarkan peta situasi pada pengerjaan pengukuran e. Menggambarkan profil memanjang dari hasil pengukuran f. Menggambarkan profil melintang dari hasil pengukuran g. Menggambarkan lahan
1.4. Manfaat
Materi Ilmu ukur tanah sangat bermanfaat untuk mengetahui letak kedataran dan kemiringan tanah. Karena tanah merupakan dasar tempat untuk terbuatnya jalan raya. Jika kita tidak mengetahui kedataran tanah maka jalan yang akan kita buat tidak sesuai dengan yang diinginkan. Selain dapat mengetahui letak dasar tanah kita juga dapat mengaetahui cara menggunakan alat alat ukur tanah seperti : waterpass, tripod, bak ukur dsb. Dari praktikum tersebut kita bisa menentukan letak kedataran dari kemiringan suatu tanah
Gambar 1.1. Pesawat Waterpass Waterpass Waterpass adalah alat untuk mengukur beda tinggi antara titik satu dengan yang lain. Serta menentukan kedataran suatu bidang.
Gambar 1.2. Statif ( kaki tiga ) Statif/tripot (kaki tiga) Berfungsi sebagai penyangga waterpass dengan ketiga kakinya dapat menyangga penempatan alat yang ada pada masing-masing ujung yang runcing, Ketiga kaki statif ini dapat diatur tingginya sesuai dengan tanah tempat alat itu berdiri. Selain itu juga statif dilengkapi dengan sekrup pengunci waterpass, agar waterpass tidak bergeser dan jatuh.
Gambar 1.3. Unting - unting Unting-unting Unting-unting yang digantung dengan benang dan melekat dibawah penyetel kaki statif, unting-unting ini berfungsi sebagai tolak ukur apakah waterpass sudah berada tepat diatas patok.
Gambar 1.4. Rambu Ukur Rambu Ukur Rambu ukur mempunyai penampang segi empat yang berukuran kurang lebih 3 4 cm, lebar 10 cm, panjang 300cm, dan bahkan ada yang panjangnya mencapai 500 cm, ujung atas dan bawahnya diberi sepatu diberi. Bidang lebar dilengkapi dengan ukuran milimeter dan diberi tanda pada bagian bagiannya dengan cat yang mencolok. Bak ukur diberi cat hitam dan merah dengan dasar putih.
Gambar 1.7. Payung Payung Payung disini digunakan untuk melindungi pesawat dari sinar matahari langsung dan dari hujan, karena lensa teropong pada pesawat sangat peka terhadap sinar matahari dan juga apabila lensa teropong basah maka akan mengganggu dalam pembacaan rambu ukur.
Gambar 1.8. Paku Paku Berfungsi sebagai patok atau suatu tanda dilapangan untuk titik utama dalam pengukuran.
Gambar 1.9. Roll Meter Roll Meter Alat ini digunakan untuk mengukur jarak antar titik dan juga untuk mengukur tinggi alat. Roll Meter yang dipergunakan ini mempunyai panjang 50 m.
Gambar 1.10. Alat Penunjang Alat penunjang Alat penunjang lainnya seperti blangko data pengukuran, notes, busur dan alat tulis lainnya, yang dipakai untuk memperlancar jalannya praktikum.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengukuran waterpass ini dimaksudkan untuk menentukan tinggi suatu titik dengan cara melakukan pengukuran beda dan tinggi antara dua titik, sehingga satu diantara dua titik tersebut harus diketahui tingginya. Untuk mendapatkan beda tinggi antara dua titik A dan B dapat dilakukan dengan cara menempatkan rambu ukur atau bak ukur diatas titik A dan B, sehingga dengan pertolongan garis bidik suatu waterpass akan diperoleh bacaan rambu di titik A dan B yang masing masing a dan b. Waterpass juga bisa digunakan untuk mengukur jarak dengan cara mengetahui benang atas rambu ukur dikurangi benang bawah rambu ukur yang kemudian dari hasil pengurangan tersebut dikalikan 100. 2.1. Pengukuran waterpass dengan cara memanjang
Dalam pengukuran waterpass memanjang kita dapat mengetahui kebenaran nilai benang tengah dengan cara : Benang tengah = Benang atas + Benang bawah 2
10
Rata Rata Beda tinggi = Beda tinggi pergi + Beda tinggi pulang 2
Dalam menentukan rata rata beda tinggi tanda minus ( - ) dimutlakkan, lalu pada hasilnya tanda akan mengikuti beda tinggi pergi. Misal pada beda tinggi, menunjukkan ( + ) , maka hasil dari rata rata beda tinggi akan megikuti ( + ) juga. cara menentukan elevasi, pertama harus mengetahui elevasi awal yang biasanya sudah ditentukan dari awal, lalu elevasi awal tersebut ditambahkan dengan rata rata beda tingginya jika ( + ) ,dan jika ( - ) akan dikurangi dengan beda tingginya. Lalu hasil dari elevasi awal dengan patok awal tersebut didapat, hasil tersebut ditambahkan atau dikurangi dengan patok selanjutnya. Begitu pula seterusnya.
11
Dalam mencari benang tengah dan jarak dalam waterpass melintang, cara yang dilakukan sama dengan waterpass memanjang, yaitu : Benang tengah = Benang atas + Benang bawah 2
Jika mencari beda tinggi, hal pertama yang perlu diketahui adalah tinggi pesawat, yaitu jarak dari waterpass sampai ke patok. Sehingga dapet diperoleh rumus :
Untuk masing masing titik. Dan untuk mencari elevasi, dapat dicari dari elevasi masin masing titik pada tabel data waterpass memanjang. Lalu ditambahkan atau dikurangi dengan beda tingginya sesuai dengan tanda pada beda tingginya. Jika beda tinggi ( + ) , maka ditambahkan, dan jika beda tinggi ( - ) , maka dikurangkan.
12
PEMBACAAN BAAK UKUR SISI KIRI ATAS BAWAH SISI KANAN TENGAH ATAS BAWAH JARAK D BEDA TINGGI ELEVASI
b1
1,103
1,173 1,033
14
0,40
2.380,40
a1 PATOK-1 1,500
1,675
1,725 1,625
10
(0,18)
2.379,82 2380
3,5
0,22
2.380,22
4,5
(1,22)
2.378,78
(1,28)
2.378,72
8,5
0,26
2.380,26
13
PEMBACAAN BAAK UKUR SISI KIRI TENGAH ATAS BAWAH SISI KANAN TENGAH ATAS BAWAH JARAK D BEDA TINGGI ELEVASI
b1
1,127
1,198 1,055
14,3
0,37
2.379,62
a1 PATOK2 1,500
1,430
1,479 1,381
9,8
0,07
2.379,32
2379,25
3,5
0,35
2.379,60
4,3
(1,34)
2.377,91
(1,28)
2.377,97
0,41
2.379,66
14
PEMBACAAN BAAK UKUR SISI KIRI TENGAH ATAS BAWAH SISI KANAN TENGAH ATAS BAWAH JARAK D BEDA TINGGI ELEVASI
b1
1,270
1,340 1,200
14
0,23
2.379,98
a1 PATOK3 1,500
1,543
1,593 1,493
10
(0,04)
2.379,71
2379,75
0,24
2.379,99
(1,15)
2.378,60
6,5
(1,23)
2.378,52
(0,15)
2.379,61
15
PEMBACAAN BAAK UKUR SISI KIRI TENGAH ATAS BAWAH SISI KANAN TENGAH ATAS BAWAH JARAK D BEDA TINGGI ELEVASI
b1
0,868
0,941 0,795
14,6
0,63
2.379,68
a1 PATOK4 1,500
1,431
1,479 1,383
9,6
0,07
2.379,12
2.379,05
2,8
0,39
2.379,44
(1,38)
2.377,67
7,1
(1,34)
2.377,71
8,2
0,40
2.379,45
16
PEMBACAAN BAAK UKUR SISI KIRI TENGAH ATAS BAWAH SISI KANAN TENGAH ATAS BAWAH JARAK D BEDA TINGGI ELEVASI
b1
1,020
1,090 0,950
14
0,48
2.379,58
a1 PATOK5 1,500
1,435
1,480 1,390
0,06
2.379,17
2379,10
3,2
0,34
2.379,44
4,5
(1,46)
2.377,64
7,5
(1,38)
2.377,72
8,25
0,36
2.379,46
17
PEMBACAAN BAAK UKUR SISI KIRI TENGAH ATAS BAWAH SISI KANAN TENGAH ATAS BAWAH JARAK D BEDA TINGGI ELEVASI
b1
0,920
0,990 0,850
14
0,58
2.380,08
a1 PATOK6 1,500
1,385
1,430 1,340
0,12
2.379,62
2.379,5
0,32
2.379,82
(1,16)
2.378,34
(1,44)
2.378,07
8,5
0,31
2.379,81
18
PEMBACAAN BAAK UKUR SISI KIRI TENGAH ATAS BAWAH SISI KANAN TENGAH ATAS BAWAH JARAK D BEDA TINGGI ELEVASI
b1
1,235
1,300 1,170
13
0,27
2.379,32
a1 PATOK7 1,500
1,511
1,563 1,460
10,25
(0,01)
2.379,04
2.379,05
2,6
0,39
2.379,44
4,2
(1,17)
2.377,88
(1,19)
2.377,86
8,00
0,26
2.379,31
19
: : :
PEMBACAAN BAAK UKUR TITIK / NOMER PATOK BELAKANG TENGAH ATAS BAWAH MUKA TENGAH ATAS BAWAH JARAK D BEDA TINGGI +
1,4575
2380
1,535 7 1,535 1,62 1,45 G 1,385 6 1,445 1,53 1,36 H 1,455 1,315 1,62 1,45
1,4915
31,3
20
1,475
1,56 1,38
1,563 1,42 18 12 1,475 30 1,535 1,415 12 20 1,43 32 1,53 1,33 12 16,5 1,4675 28,5 1,55 1,385 13,5 17,5 1,4575 31 1,545 1,37 0,75 0,75 -0,575 0,575 0,7 0,7 -0,05 0,05
2379,085
1,5
1,56 1,44
2379,035
1,41
1,47 1,35
2379,735
1,5325
1,6 1,465
2379,16
2378,41
21
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Setiap proses perhitungan dari satu titik ke titik lain ataupun dari perhitungan satu keperhitungan yang lain mempunyai suatu keterkaitan yang erat, jika salah dalam proses perhitungan pertama (langah pertama) maka akan berakibat salah pula pada perhitungan selanjutnya, bahkan semua perhitungan yang kita lakukan bisa salah hanya karena sedikit kesalahan pada langkah pertama. Hasil bacaan memanjang : Elevasi pergi Elevasi di titik 0 Elevasi di titik 1 Elevasi di titik 2 Elevasi di titik 3 Elevasi di titik 4 Elevasi di titik 5 Elevasi di titik 6 Elevasi pulang Elevasi di titik 1 Elevasi di titik 2 Elevasi di titik 3 Elevasi di titik 4 Elevasi di titik 5 Elevasi di titik 6 Elevasi di titik 7 : : : : : : : + 2380 + 2379.25 + 2379.75 + 2379.05 + 2379.10 + 2379.55 + 2378.05
: : : : : : :
22
Hasil bacaan melintang Elevasi patok 1 Elevasi di titik a1 Elevasi di titik b1 Elevasi di titik a2 Elevasi di titik b2 Elevasi di titik c2 Elevasi di titik d2
Elevasi patok 2 Elevasi di titik a1 Elevasi di titik b1 Elevasi di titik a2 Elevasi di titik b2 Elevasi di titik c2 Elevasi di titik d2
: : : : : : :
Elevasi patok 3 Elevasi di titik a1 Elevasi di titik b1 Elevasi di titik a2 Elevasi di titik b2 Elevasi di titik c2 Elevasi di titik d2 Elevasi patok 4 Elevasi di titik a1 Elevasi di titik b1 Elevasi di titik a2 Elevasi di titik b2 Elevasi di titik c2 Elevasi di titik d2
: : : : : : :
: : : : : : :
23
Elevasi patok 5 Elevasi di titik a1 Elevasi di titik b1 Elevasi di titik a2 Elevasi di titik b2 Elevasi di titik c2 Elevasi di titik d2
: : : : : : :
Elevasi patok 6 Elevasi di titik a1 Elevasi di titik b1 Elevasi di titik a2 Elevasi di titik b2 Elevasi di titik c2 Elevasi di titik d2 Elevasi patok 7 Elevasi di titik a1 Elevasi di titik b1 Elevasi di titik a2 Elevasi di titik b2 Elevasi di titik c2 Elevasi di titik d2
: : : : : : :
: : : : : : :
24
DAFTAR PUSTAKA
Internet www.scribd.com
25
Lampiran
26
27