Professional Documents
Culture Documents
Daftar Isi
1. Pengertian 2. Hak Atas Tanah secara historis 3. Hierarki Hak Atas Tanah dalam Hukum Tanah Nasional 4. Pembagian Hak Atas Tanah Berdasarkan sifatnya 5. Hak Atas Tanah sebagai Lembaga Hukum
Pengertian
Tanah adalah permukaan bumi (the surface of earth) ps.4 ayat (1) UUPA Jadi, Hak Atas Tanah (HAT) adalah hak atas permukaan bumi. Selanjutnya, ps.4 ayat (2) menyatakan bahwa hak-hak atas tanah tsb memberi wewenang untuk mempergunakan tanah yang bersangkutan, demikian pula tubuh, bumi dan air serta ruang yang ada di atasnya sekedar diperlukan untuk kepentingan yang langsung berhubungan dengan penggunaan tanah dgn batas UUPA dan per-UU lainnya.
.Eigendom (HE)
HE dibagi menjadi 2 (dua), yaitu: 1. HE menurut ps.570 BW, (luasnya 10 bau) 2. HE dengan hak-hak penguasa (luasnya >10 bau) yang disebut dengan tanah partikelir* (particulaire landerijn), Tuan tanah mempunyai: a. Hak dan kewajiban untuk mengangkat kepala desa b. Hak memperkerjakan pddk laki-laki (rodi) untuk sehari dalam seminggu dgn hanya diberi makan c. Hak untuk memungut cukai (sebagian dari dari hasil panen) d. Hak atas sewa kebun, sewa tanah dan pajak atas pemeliharaan ikan
* Telah dihapus dengan UU No.1 tahun 1958 ttg Penghapusan Tanah-tanah Pertikelir
Hak-hak individual atas tanah (terkuat dan turun menurun): Perseorangan dan komunal
Grant Sultan 2. Grant Control eur 3. Grant Deli Maatsc happij 4. Hak konsesi
1.
TETAP
SEMENTARA
DITENTUKAN KEMUDIAN
.Hak Milik
Peralihan Hak: oleh/dari WNA, boleh melalui (1) perwarisan tanpa wasiat dan (2) percampuran harta perkawinan dgn syarat dalam 1 tahun harus dialihkan, jika tidak akan hapus karena hukum Pembebanan hak lain: HGB, HP, HS, HT---HGU tidak boleh, karena harus di atas tanah negara Hapusnya: -musnah -pencabutan hak -penyerahan sukarela -ditelantarkan -melanggar prinsip nasionalitas
..HGU
Pembebanan: hak tanggungan Hapusnya: -jangka waktu berakhir -berhenti sebelum jangka waktu -dilepaskan sebelum jangka waktu -dicabut untuk kepentingan umum -ditelantarkan -tanahnya musnah -subjeknya tidak lagi memenuhi syarat HGU
HGB (ps.35-40)
Sifat: hak untuk Objek: tanah negara, mendirikan dan tanah hak bangunan-bangunan pengelolaan dan atas tanah yang tanah hak milik. bukan miliknya sendiri Jangka waktu: 30 dgn jk.wkt paling lama tahun dan dapat 30 tahun. diperpanjang 20 Subjek: WNI dan tahun. badan hukum Pembebanan: Hak Indonesia Tanggungan
.HGB
Cara terjadinya: (1) penetapan pemerintah (2) perjanjian otentik karena penetapan pemerintah dan antara pemilik tanah dgn pihak yg akan memperoleh HGB. Peralihannya: perbuatan dan peristiwa hukum Hapusnya: -tanahnya musnah -jk.wktu berakhir -dilepaskan sukarela -kepentingan umum -diterlantarkan
Hak Pakai
Objek: Tanah negara, tanah hak pengelolaan dan Hak milik. Jangka waktu: ada yang ditentukan (maks.25 th dan diperpanjang 20 th) dan tidaktanahnya dipergunakan untuk keperluan tertentu Cara terjadinya: (1)pemberian hak di atas tanah negara dan pemberian atas usul pemegang hak pengelolaan (2) pendirian/pembebana n hak baru di atas HM. Hapusnya: idem
Hak Pengelolaan
Sifat: pengertian HP, secara eksplisit tidak ada di UUPA tapi ada di dalam penjelasan. Hak ini mengacu kpd hak menguasai negara untuk memberikan hak penglolaan Ps.1 PP No.40 Tahun 1996 HP adalah hak menguasai dari negara yg kewenangan dan pelaksanaannya sebagian dilimpahkan pada pemegang haknya. Subjek: orang atau badan penguasa (departemen, jawatan atau Daerah swatantra) untuk dipergunakan bagi pelaksanaan tugasnya masing-masing. Objek: tanah negara Cara terjadinya: dengan permohonan. Peraturan kaBPN No 9 th 99 ttg cara pemberian dan pembatalan HAT negara dan Hak Pengelolaan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Chomzah, Ali Achmad. Hukum Agraria (Pertanahan Indonesia) Jilid 1, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2004 2. Harsono, Boedi. Hukum Agraria di Indonesia, 1999 3. Sitorus, Oloan dan H.M. Zaki Sierrad. Hukum Agraria di Indonesia Konsep Dasar dan Imlplementasi, Mitra Kebijakan Tanah di Indonesia, 2006