Professional Documents
Culture Documents
1.
LATAR BELAKANG Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) adalah panduan rancang bangun suatu lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk
mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan lingkungan, serta memuat materi pokok ketentuan program bangunan dan lingkungan, rencana umum dan panduan rancangan, rencana investasi, ketentuan pengendalian rencana, dan pedoman pengendalian pelaksanaan
pengembangan lingkungan. Menimbang penyelenggaraan pembangunan fisik di wilayah Kelurahan Loktuan sebagai bagian dari kawasan kota lama maka diperlukan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) sebagai perangkat pengendali pertumbuhan serta memberi panduan terhadap wujud bangunan dan lingkungan di wilayah tersebut dalam rangka perwujudan kualitas bangunan gedung dan lingkungannya. Dengan demikian RTBL akan memberikan arahan terhadap wujud pemanfaatan lahan, ragam, arsitektural dari bangunan-bangunan sebagai hasil rencana teknis/rancang bangunan (building design) di wilayah Kelurahan Loktuan, terutama pada
kawasan/daerah tertentu yang memiliki karakter khas. Sehingga dengan adanya arahan RTBL, perencana kawasan dan
bangunan (urban designer dan arsitek) akan mempunyai kejelasan menyangkut kebijakan pembangunan fisik dari Pemerintah Kota Bontang, termasuk di dalamnya yang menyangkut kepentingan umum, citra, dan jati diri lokasi yang perlu dikemukakan. Pada gilirannya seluruh tatanan bangunan dan lingkungan yang dirancang akan memberikan kontribusi positif terhadap perwujudan lingkungan perkotaan yang diharapkan di wilayah Kelurahan Loktuan. 2. MAKSUD, TUJUAN DAN MANFAAT Maksud : Sebagai dokumen panduan umum yang menyeluruh dan memiliki kepastian hukum tentang perencanaan tata bangunan dan lingkungan di wilayah Kelurahan Loktuan.
Tujuan : Sebagai dokumen pengendali pembangunan dalam penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan untuk suatu lingkungan tertentu supaya memenuhi kriteria perencanaan tata bangunan dan lingkungan yang berkelanjutan meliputi: a. Pemenuhan persyaratan tata bangunan dan lingkungan, serta
penataan/rancangan bangunan; b. Peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui perbaikan kualitas lingkungan dan ruang publik; c. Perwujudan pelindungan lingkungan, serta;
d. Peningkatan vitalitas ekonomi lingkungan. Sasaran : a. Mengarahkan jalannya pembangunan, khususnya berkaitan dengan penataan bangunan dan lingkungan; b. Mewujudkan pemanfaatan ruang secara efektif, tepat guna, spesifik setempat dan konkret sesuai dengan rencana tata ruang wilayah; c. Melengkapi peraturan daerah tentang bangun-bangunan;
d. Mewujudkan kesatuan karakter dan meningkatkan kualitas bangunan gedung dan lingkungan; e. f. Mengendalikan pertumbuhan fisik suatu lingkungan; Menjamin implementasi pembangunan agar sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat dalam pengembangan lingkungan yang
karena adanya rasa memiliki dari masyarakat terhadap semua hasil pembangunan.
3.
DASAR HUKUM Penyusunan Dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan didasarkan pada: a. Undang-undang RI Permukiman; b. Undang-undang RI No. 5 tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya; c. Undang-undang RI No. 23 tahun 1997 tentang Lingkungan Hidup; d. Undang-undang RI No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung; e. .Undang-undang RI No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; f. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4739) No. 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan
g. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 5 tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya; h. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban, serta Bentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang (Lembaran Negara Tahun 1998 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3776) i. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2000 tentang Tingkat Ketelitian Peta Untuk Penataan Ruang Wilayah (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3934) j. Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2002 tentang Hutan Kota (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4242) k. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4385) l. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung. m. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4828) n. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2009 tentang Kawasan Industri (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4987) o. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5070); p. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21) q. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010 Tentang Bentuk dan Tata Cara Peran Masyarakat Dalam Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5160) r. Peraturan Menteri PU Nomor 29/PRT/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung. s. Peraturan Menteri PU Nomor 30/PRT/M/2006 tentang Persyaratan Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan. t. Peraturan Menteri PU Nomor 6 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
u . SNI
03-1733-2004
tentang
Tata
Cara
Perencanaan
Lingkungan
Perumahan di Perkotaan. v. Peraturan Daerah Kota Bontang No. 3 Tahun 2003 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bontang, yang diselaraskan dengan Draft Raperda RTRW Kota Bontang 2011-2030 w. Peraturan Daerah Kota Bontang No. 4 Tahun 2003 tentang Izin Mendirikan Bangunan.
4.
KEDUDUKAN RTBL Dokumen RTBL harus merujuk pada pranata pembangunan yang lebih tinggi, baik pada lingkup kawasan, kota, maupun wilayah. Kedudukan RTBL dalam pengendalian bangunan gedung dan lingkungan sebagaimana digambarkan dalam diagram 1 berikut.
5.
RUANG LINGKUP a. Lingkup Wilayah Perencanaan Lingkup wilayah perencanaan RTBL meliputi seluruh wilayah administrasi Kelurahan Loktuan. Kelurahan Loktuan yang dimaksud dalam kegiatan Penyusunan RTBL ini merupakan salah satu dari 15 (lima belas) kelurahan yang terdapat di wilayah administrasi Kota Bontang.
Luas wilayah kelurahan Loktuan adalah 358 Ha, dengan jumlah penduduk berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010 sebanyak 15.405 jiwa. Adapun untuk batas-batas adalah sebagai berikut : Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan Guntung Sebelah timur berbatasan dengan Selat Makassar Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan Gunung Elai Sebelah Barat berbatasan dengan kelurahan Belimbing administratif wilayah kelurahan Loktuan
Kondisi eksisting ruang kawasan perencanaan sudah terdapat kawasan yang terbangun (built up area) tetapi masih cukup banyak lahan yang memungkinkan pengembangan, yaitu di daerah barat dan selatan kelurahan Loktuan. Pengembangan struktur ruang kawasan
dikonfigurasikan dalam kerangka ruang yang terintegrasi dan menerus dengan struktur ruang yang sudah ada dan struktur ruang kota Bontang. Pada kelurahan Loktuan telah terdapat : Kawasan pemukiman kepadatan tinggi Kawasan pemukiman kepadatan sedang Kawasan pemukiman nelayan Kawasan pelabuhan Kawasan perdagangan dan jasa : hotel, pertokoan, pasar, dan warung Kawasan perkantoran Fasilitas peribadatan : masjid dan gereja Fasilitas pendidikan : SD sampai SMA Fasilitas Kesehatan : puskesmas
b. Lingkup Kegiatan Lingkup kegiatan RTBL Kelurahan Loktuan meliputi sebagai berikut : 1) Tahap Persiapan Tahap persiapan merupakan tahap awal yang akan dilakukan dalam penyusunan RTBL Kelurahan Loktuan.
2)
Tahap Survei Lapangan Tahap survei lapangan merupakan tahap kedua yang perlu dilakukan dalam rangka pengumpulan data untuk dikaji sebagai bahan perumusan konsep dan strategi yang akan dituangkan dalam rencana dan aspek pelaksanaannya.
3)
Tahap Kompilasi Data dan Analisis Kawasan Perencanaan Tahap kompilasi data merupakan tahap pemilahan/ penyeleksian/ pentabulasian/ pendeskripsian data untuk memudahkan proses analisis data. Sedangkan proses analisis data merupakan proses untuk
mengidentifikasi, menganalisis, memetakan dan mengapresiasi konteks lingkungan dan nilai lokal dari kawasan perencanaan dan wilayah sekitarnya. Analisis yang perlu dilakukan secara sistematis meliputi : Analisis secara umum yang menilai : Perkembangan Sosial-Kependudukan Prospek Pertumbuhan Ekonomi Daya Dukung Fisik dan Lingkungan Aspek Legal Konsolidasi Lahan Perencanaan Daya Dukung Prasarana dan Fasilitas Kajian Aspek Signifikansi Historis Kawasan
Analisis secara khusus yang menilai unsur-unsur elemen kota sesuai konsepsi atau pendekatan aspek urban design sebagai berikut : Tata Guna Lahan Bentuk dan Massa Bangunan Sirkulasi dan sistem perparkiran. Ruang Terbuka (pasif dan aktif) Jalan Pedestrian Signage Preservasi Garis langit (sky line) / garis muka bangunan dan guide-line tampak muka bangunan Inovasi pengembangan kota Kaitan perencanaan, perancangan, pengendalian dan pengawasan
Pada tahap ini juga sudah dirumuskan konsep dasar perancangan tata bangunan dan lingkungan di Kelurahan Loktuan yang meliputi komponen dasar sebagai berikut : Visi Pembangunan Konsep Perancangan Struktur Tata Bangunan dan Lingkungan Konsep Komponen Perancangan Kawasan Blok-blok Pengembangan Kawasan dan Program
Penanganannya 4) Tahap Perumusan dan Pengembangan Perancangan Tahap perumusan dan pengembangan perancangan meliputi tahap perumusan : a) Rencana Umum Materi rencana umum mempertimbangkan potensi
mengakomodasi komponen-komponen rancangan suatu kawasan sebagai berikut : i. Struktur Peruntukan Lahan Komponen Penataan meliputi : (1) Peruntukan Lahan Makro, (2) Peruntukan Lahan Mikro, Hal-hal yang diatur adalah : Peruntukan lantai dasar, lantai atas, maupun lantai besmen, ruang terbuka, prosentase
terbangun dan tidak terbangun; Peruntukan lahan tertentu, misalnya berkaitan dengan konteks lahan perkotaan-perdesaan, konteks bentang alam/lingkungan konservasi, atau pun konteks tematikal pengaturan pada spot ruang bertema tertentu. ii. Intensitas Pemanfaatan Ruang Intensitas Pemanfaatan Lahan adalah tingkat alokasi dan distribusi luas lantai maksimum bangunan
terhadap lahan/tapak peruntukannya. Komponen perencanaan meliputi : (1) Koefisien Dasar Bangunan (KDB) (2) Koefisien Lantai Bangunan (KLB) (3) Koefisien Daerah Hijau (KDH) (4) Koefisien Tapak Besmen (KTB)
(5) Sistem Insentif-Disinsentif Pengembangan, terdiri atas: Insentif Luas Bangunan, Insentif Langsung, 6) Sistem Pengalihan Nilai Koefisien Lantai Bangunan (TDR=Transfer of Development Right ) iii. Tata Bangunan Komponen penataan meliputi : (1) Pengaturan Blok Lingkungan, (2) Pengaturan Kaveling/Petak Lahan, (3) Pengaturan Bangunan, (4) Pengaturan Ketinggian dan Elevasi Lantai
Bangunan, Pengaturan ini terdiri atas: Ketinggian Bangunan (maksimal ketinggian); Komposisi Garis Langit Bangunan (sky line); Ketinggian Lantai Bangunan (KLB). iv. Sistem Sirkulasi dan Jalur Penghubung Komponen Penataan meliputi : (1) Sistem jaringan jalan dan pergerakan (2) Sistem sirkulasi kendaraan umum (3) Sistem sirkulasi kendaraan pribadi (4) Sistem sirkulasi kendaraan umum informal
setempat (5) Sistem pergerakan transit (6) Sistem parkir (7) Sistem perencanaan jalur servis/pelayanan
lingkungan (8) Sistem sirkulasi pejalan kaki dan sepeda (9) Sistem jaringan jalur penghubung terpadu
(pedestrian linkage v. Sistem Ruang Terbuka dan Tata Hijau Komponen Penataan meliputi : (1) Sistem Ruang Terbuka Umum (kepemilikan publikaksesibilitas publik) (2) Sistem Ruang Terbuka Pribadi (kepemilikan
pribadiaksesibilitas pribadi (3) Sistem Ruang Terbuka Privat yang dapat diakses oleh publik) Umum (kepemilikan pribadiaksesibilitas
(4) Sistem Pepohonan dan Tata Hijau (5) Bentang Alam (6) Area Jalur Hijau. Pengaturan ini untuk kawasan : Sepanjang sisi dalam Daerah Milik Jalan
(Damija), Daerah Manfaat Jalan (Damaja) dan Daerah Pengawasan Jalan (Dawasja); Sepanjang bantaran sungai; Sepanjang sisi kiri kanan jalur kereta; Sepanjang area di bawah jaringan listrik
tegangan tinggi; Jalur hijau yang diperuntukkan sebagai jalur taman kota atau hutan kota, yang merupakan pembatas atau pemisah suatu wilayah.
vi.
Tata Kualitas Lingkungan Komponen Penataan meliputi : (1) Konsep Identitas Lingkungan Pengaturan ini terdiri atas: Tata karakter bangunan/lingkungan (built-in signage and directional system Tata penanda identitas bangunan Tata kegiatan pendukung secara formal dan informal (supporting activities (2) Konsep Orientasi Lingkungan Pengaturan ini terdiri atas: Sistem tata informasi (directory signage system), Sistem tata rambu pengarah (directional
signage system (3) Wajah Jalan Pengaturan ini terdiri atas: Wajah penampang jalan dan bangunan; Perabot jalan (street furniture); Jalur dan ruang bagi pejalan kaki (pedestrian); Tata hijau pada penampang jalan; Elemen tata informasi dan rambu pengarah pada penampang jalan; Elemen papan reklame komersial pada
penampang jalan.
vii.
Sistem Prasarana dan Utilitas Lingkungan Komponen penataan meliputi : (1) Sistem jaringan air bersih (2) Sistem jaringan air limbah dan air kotor (3) Sistem jaringan drainase (4) Sistem jaringan persampahan (5) Sistem jaringan listrik (6) Sistem jaringan telepon (7) Sistem jaringan pengamanan kebakaran (8) Sistem jaringan jalur penyelamatan atau evakuasi
b)
Panduan Rancangan Panduan Rancangan memuat ketentuan dasar implementasi rancangan terhadap kawasan perencanaan, berupa
ketentuan tata bangunan dan lingkungan yang bersifat lebih detil, memudahkan dan memandu penerapan dan
pengembangan rencana umum, baik pada bangunan, kelompok bangunan, elemen prasarana kawasan, kaveling, maupun blok. Prinsip-prinsip pengembangan rancangan meliputi : a. Panduan Rancangan tiap Blok Pengembangan meliputi : (1) panduan rancangan dari masingmasing materi Rencana Umum (2) Aturan-aturan Dasar b. Simulasi Rancangan Tiga Dimensional Gambaran mengenai simulasi penerapan seluruh konsep RTBL, perancangan bangunan dan lingkungan pada tiap kaveling/blok keseluruhan perencanaan; pengembangan, simulasi rancangan di dan pada gambaran kawasan seperti
termuat
dalamnya
batasan/ambang volume dan sosok bangunan yang diizinkan dalam suatu amplop bangunan (building envelope). 5. Tahap Pengembangan Dukungan Pelaksanaan Tahap ini meliputi perumusan : a. b. Tahap perumusan rencana investasi Tahap perumusan ketentuan pengendalian rencana
10
Aspek-aspek Pengendalian meliputi : (i) Ketentuan administratif yang bersifat mengantisipasi terjadinya
(ii) Arahan
perubahan pada tahap pelaksanaan c. Tahap perumusan pengendalian pelaksanaan rencana (i) Aspek-aspek pengendalian pelaksanaan rencana
6.
KELUARAN / OUTPUT Keluaran atau produk yang diharapkan dari kegiatan Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kelurahan Loktuan adalah sebagai berikut : A. Konsep Dasar Perancangan Tata Bangunan dan Lingkungan. B. Rencana Umum dan Panduan Rancangan. C. Rencana Investasi. D. Ketentuan Pengendalian Rencana. E. Pedoman Pengendalian Pelaksanaan.
7.
TENAGA AHLI YANG DIPERLUKAN Sesuai dengan program kebutuhan perencanaan kawasan, maka konsultan menyiapkan tenaga ahli dari beberapa bidang keilmuan yang
berkompeten sbb : Tenaga Ahli. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Ahli Urban Design (Team Leader), pendidikan S2, pengalaman kerja 10 tahun Ahli Arsitektur, pendidikan S2, pengalaman kerja 8 tahun Ahli Teknik Lingkungan, pendidikan S2, pengalaman kerja 8 tahun Ahli Landscape, pendidikan S2, pengalaman kerja 8 tahun Ahli Sipil (Bangunan) , pendidikan S2, pengalaman kerja 8 tahun Ahli Sipil (Jalan) , pendidikan S2, pengalaman kerja 8 tahun Ahli Sipil (Geoteknik) , pendidikan S2, pengalaman kerja 8 tahun Ahli Geodesi, pendidikan S2, pengalaman kerja 8 tahun Ahli Sosiologi, pendidikan S1, pengalaman kerja 8 tahun Ahli Hukum Kelembagaan, pendidikan S1, pengalaman kerja 8 tahun
11
Asisten Tenaga Ahli. 1. 2. 3. 4. 5. Ass. Ahli Arsitektur, pendidikan S1 , pengalaman kerja 6 tahun Ass. Ahli Perencana Kota, pendidikan S1 , pengalaman kerja 6 tahun Ass. Ahli Teknik Lingkungan, pendidikan S1 , pengalaman kerja 6 tahun Ass. Ahli Landscape, pendidikan S1 , pengalaman kerja 6 tahun Ass. Ahli Geodesi, pendidikan S1 , pengalaman kerja 6 tahun
Tenaga Pendukung/Penunjang 1. 2. 3. Operator Komputer, pengalaman kerja minimal 5 tahun Operator CAD, pendidikan D3, pengalaman kerja 6 tahun Staff Administrasi, pengalaman kerja minimal 5 tahun
8.
TUGAS TENAGA AHLI Tugas tenaga ahli tersebut adalah sebagai berikut : a. Ahli Urban Design (Team Leader) Adalah seorang ahli Planologi (S2) yang memiliki latar belakang bidang arsitektur, dan berpengalaman di bidang perencanaan &
perancangan lingkungan / kawasan perkotaan, minimal 10 tahun; memiliki SKA/SKT. Lingkup penugasan dan tanggung jawab Pimpinan Tim Perencanaan adalah : Mengkoordinasikan dan mendorong motivasi kerja kepada semua anggota tim-perencanaan, agar menghasilkan dokumen
perencanaan teknis sesuai yang dimaksudkan. Mengarahkan model analisis substansi perencanaan teknik tata ruang ini secara konseptual maupun operasional, berdasar pada landasan teoritik dan kondisi fakta lapangan. Membuat rencana biaya perencanaan dan memberikan masukan alternatif solusi problematik yang muncul, agar proses teknis perencanaan dapat berjalan seefisien mungkin, tanpa harus mengesampingkan kaidah estetika lingkungan Bertanggung jawab penuh atas hasil perencanaan secara
12
b.
Ahli Arsitektur Adalah seorang sarjana Teknik Arsitektur (S2) yang memiliki latar belakang desain kawasan perkotaan, minimal berpengalaman 8 tahun, memiliki SKA/SKT. Lingkup penugasan dan tanggungjawab pada pekerjaan perencanaan ini adalah : Berkoordinasi dengan Pimpinan Tim Perencanaan dan para tenaga ahli lainnya secara rutin dan periodik terkait dengan kondisi & validasi data lapangan, pengembangan model penataan fungsi sesuai dengan seluruh kebutuhan jaringan infrastruktur lingkungan perkotaan, dan strategi teknis penataan sistem jaringannya, agar dapat dikendalikan secara efisien dan efektif. Mengkoordinasikan dan mengendalikan semua tenaga
pendukung terkait, baik tenaga pendukung lapangan maupun studio. Mempersiapkan dan memberikan materi / petunjuk teknis sesuai bidang keahliannya pada setiap tahap perencanaan, agar kesinambungan proses perencanaannya terkendali. Bertanggung jawab penuh atas hasil perencanaan dan desainnya sesuai dengan bidang keahlian, baik pada dokumen tertulis, maupun pada dokumen gambar tekniknya.
c.
Ahli Teknik Lingkungan Adalah seorang sarjana Teknik Lingkungan (S2) yang memiliki latar belakang perencanaan tata-ruang fungsional dan pengembangan infrastruktur kawasan, minimal berpengalaman 8 tahun, memiliki SKA/SKT. Lingkup penugasan dan tanggungjawab pada pekerjaan perencanaan ini adalah : Berkoordinasi dengan Pimpinan Tim Perencanaan dan para tenaga ahli lainnya secara rutin dan periodik terkait dengan kondisi & validasi data lapangan, pengembangan model penataan fungsi sesuai dengan seluruh kebutuhan jaringan infrastruktur lingkungan perkotaan, dan strategi teknis penataan sistem jaringannya, agar dapat dikendalikan secara efisien dan efektif. Mengkoordinasikan dan mengendalikan semua tenaga
pendukung terkait, baik tenaga pendukung lapangan maupun studio. Mempersiapkan dan memberikan materi / petunjuk teknis sesuai bidang keahliannya pada setiap tahap perencanaan, agar kesinambungan proses perencanaannya terkendali.
13
Bertanggung jawab penuh atas hasil perencanaan dan desainnya sesuai dengan bidang keahlian, baik pada dokumen tertulis, maupun pada dokumen gambar tekniknya.
d.
Ahli Landscape Adalah seorang Arsitek Lansekap (S2) yang memiliki latar belakang desain kawasan perkotaan, minimal berpengalaman 8 tahun, memiliki SKA/SKT. Lingkup penugasan dan tanggungjawab pada pekerjaan perencanaan ini adalah : Berkoordinasi dengan Pimpinan Tim Perencanaan dan para tenaga ahli lainnya secara rutin dan periodik terkait dengan kondisi & validasi data lapangan, pengembangan konsep lansekap kawasan perkotaan, dan strategi teknis desain secara lengkap agar memacu terciptanya kawasan kota taman yang efisien dan efektif.. Mengkoordinasikan dan mengendalikan semua tenaga
pendukung terkait, baik tenaga pendukung lapangan maupun studio. Mempersiapkan dan memberikan materi / petunjuk teknis sesuai bidang keahliannya pada setiap tahap perencanaan, agar kesinambungan proses perencanaannya terkendali. Bertanggung jawab penuh atas hasil perencanaan dan desainnya sesuai dengan bidang keahlian, baik pada dokumen tertulis, maupun pada dokumen gambar tekniknya.
e.
Ahli Sipil (Bangunan) Adalah seorang sarjana Teknik Sipil (S2) yang memiliki latar belakang desain struktur bangunan (bukan gedung), minimal berpengalaman 8 tahun, memiliki SKA/SKT. Lingkup penugasan dan tanggungjawab pada pekerjaan perencanaan ini adalah : Berkoordinasi dengan Pimpinan Tim Perencanaan dan para tenaga ahli lainnya secara rutin dan periodik terkait dengan kondisi & validasi data lapangan, pengembangan sistem struktur
bangunan sesuai dengan daya dukung tanah dan kondisi lapangan, dan strategi teknis sistem konstruksi terkait.
14
Mengkoordinasikan
dan
mengendalikan
semua
tenaga
pendukung terkait, baik tenaga pendukung lapangan maupun studio. Mempersiapkan dan memberikan materi / petunjuk teknis sesuai bidang keahliannya pada setiap tahap perencanaan, agar kesinambungan proses perencanaannya terkendali. Bertanggung jawab penuh atas hasil perencanaan dan desainnya sesuai dengan bidang keahlian, baik pada dokumen tertulis, maupun pada dokumen gambar tekniknya.
f.
Ahli Sipil (Jalan & Transportasi) Adalah seorang sarjana Teknik Sipil (S2) yang memiliki latar belakang perencanaan sistem jaringan jalan dan transportasi dalam lingkup desain kawasan, minimal berpengalaman 8 tahun, memiliki SKA/SKT. Lingkup penugasan dan tanggungjawab pada pekerjaan perencanaan ini adalah : Berkoordinasi dengan Pimpinan Tim Perencanaan dan para tenaga ahli lainnya secara rutin dan periodik terkait dengan kondisi & validasi data lapangan, pengembangan sistem struktur jalan raya sesuai dengan daya dukung tanah dan kondisi lapangan, dan strategi teknis sistem konstruksi terkait. Mengkoordinasikan dan mengendalikan semua tenaga
pendukung terkait, baik tenaga pendukung lapangan maupun studio. Mempersiapkan dan memberikan materi / petunjuk teknis sesuai bidang keahliannya pada setiap tahap perencanaan, agar kesinambungan proses perencanaannya terkendali. Bertanggung jawab penuh atas hasil perencanaan dan desainnya sesuai dengan bidang keahlian, baik pada dokumen tertulis, maupun pada dokumen gambar tekniknya
15
g. Ahli Sipil Geoteknik Adalah seorang sarjana Teknik Sipil (S2) yang memiliki latar belakang perencanaan sub-struktur berbasis daya dukung tanah dalam lingkup desain kawasan, minimal berpengalaman 8 tahun, memiliki SKA/SKT. Lingkup penugasan dan tanggungjawab pada pekerjaan perencanaan ini adalah : Berkoordinasi dengan Pimpinan Tim Perencanaan dan para tenaga ahli lainnya secara rutin dan periodik terkait dengan kondisi & validasi data lapangan, pengembangan sistem sub-struktur bangunan sesuai dengan daya dukung tanah dan kondisi lapangan, dan strategi teknis sistem & model konstruksi terkait. Mengkoordinasikan dan mengendalikan semua tenaga pendukung terkait, baik tenaga pendukung lapangan maupun studio. Mempersiapkan dan memberikan materi / petunjuk teknis sesuai bidang keahliannya agar pada setiap tahap proses
perencanaan,
kesinambungan
perencanaannya terkendali. Bertanggung jawab penuh atas hasil perencanaan dan desainnya sesuai dengan bidang keahlian, baik pada dokumen tekniknya. tertulis, maupun pada dokumen gambar
h.
Ahli Geodesi Adalah seorang sarjana Teknik Geodesi (S2) yang memiliki latar belakang pemahaman analisis potensi faktor dan sifat topografis dalam lingkup desain kawasan, minimal berpengalaman 8 tahun. Untuk tenaga ahli bidang ini tidak wajib melampirkan SKA/SKT. Lingkup penugasan dan tanggungjawab pada pekerjaan perencanaan ini adalah : Berkoordinasi dengan Pimpinan Tim Perencanaan dan para tenaga ahli lainnya secara rutin dan periodik terkait dengan kondisi & validasi data lapangan, pengembangan model topografis tanpa mempengaruhi sifat-sifat morphologis kondisi lapangan, dan
16
Mengkoordinasikan
dan
mengendalikan
semua
tenaga
pendukung terkait, baik tenaga pendukung lapangan maupun studio. Mempersiapkan dan memberikan materi / petunjuk teknis sesuai bidang keahliannya pada setiap tahap perencanaan, agar kesinambungan proses perencanaannya terkendali. Bertanggung jawab penuh atas hasil perencanaan dan desainnya sesuai dengan bidang keahlian, baik pada dokumen tertulis, maupun pada dokumen gambar tekniknya.
i.
Ahli Sosiologi Adalah seorang sarjana Sosiologi (S1) yang memiliki latar belakang analitis atas potensi pertumbuhan pola kemasyarakatan dalam lingkup desain kawasan, minimal berpengalaman 8 tahun. Untuk tenaga ahli bidang ini tidak wajib melampirkan SKA/SKT. Lingkup penugasan dan tanggungjawab pada pekerjaan perencanaan ini adalah : Berkoordinasi dengan Pimpinan Tim Perencanaan dan para tenaga ahli lainnya secara rutin dan periodik terkait dengan kondisi & validasi data lapangan, pengembangan sistem kemasyarakatan bagi masyarakat setempat maupun pendatang, dan strategi teknis pengembangan sistem sosial-kemasyarakatan yang akan
menjamin kenyamanan sosial atas situasi terkait. Mengkoordinasikan dan mengendalikan semua tenaga
pendukung terkait, baik tenaga pendukung lapangan maupun studio. Mempersiapkan dan memberikan materi / petunjuk teknis sesuai bidang keahliannya pada setiap tahap perencanaan, agar kesinambungan proses perencanaannya terkendali. Bertanggung jawab penuh atas hasil perencanaan dan desainnya sesuai dengan bidang keahlian, baik pada dokumen tertulis, maupun pada dokumen skematik lainnya.
j.
Ahli Hukum Kelembagaan Adalah seorang sarjana Hukum Negara/Administrasi Negara (S1) yang memiliki latar belakang perencanaan lembaga pengelolaan kawasan, minimal berpengalaman 8 tahun, memiliki SKA/SKT. Lingkup penugasan dan tanggungjawab pada pekerjaan perencanaan ini adalah : Berkoordinasi dengan Pimpinan Tim Perencanaan dan para tenaga ahli lainnya secara rutin dan periodik terkait dengan kondisi
17
&
validasi
data
lapangan,
pengembangan
model,
pengembangan pengadaan dan distribusi energi kelistrikan sesuai kebutuhan & kondisi lapangan, dan strategi teknis penyesuaian pentahapan pengembangan atas fungsi-fungsi terkait. Mengkoordinasikan dan mengendalikan semua tenaga
pendukung terkait, baik tenaga pendukung lapangan maupun studio. Mempersiapkan dan memberikan materi / petunjuk teknis sesuai bidang keahliannya pada setiap tahap perencanaan, agar kesinambungan proses perencanaannya terkendali. Bertanggung jawab penuh atas hasil perencanaan dan desainnya sesuai dengan bidang keahlian, baik pada dokumen tertulis, maupun pada dokumen gambar tekniknya.
9.
WAKTU PEKERJAAN Waktu pelaksanaan kegiatan adalah 180 (seratus delapan puluh) hari kalender.
10.
PELAPORAN a. Laporan Pendahuluan / Inception Report Format A3 sejumlah 10 eksemplar, laporan ini berisi : Jadwal rencana kerja tim Metodologi dan pendekatan pelaksanaan pekerjaan Hasil kajian karakteristik kawasan Hasil kajian identifikasi dan analisa kebutuhan kawasan Ekspose laporan, menyediakan hand-out sebanyak 20 eksemplar
b.
Laporan Sementara / Interim Report Format A3 sejumlah 10 eksemplar, laporan ini berisi : hasil pengumpulan data dan hasil analisis serta gagasan awal penataan kawasan . Ekspose laporan, menyediakan hand-out sebanyak 20 eksemplar
c.
Laporan Akhir / Final report, laporan ini berisi : Konsep Dasar Perancangan Tata Bangunan dan Lingkungan. Rencana Umum dan Panduan Rancangan. Rencana Investasi.
18
Ketentuan Pengendalian Rencana. Pedoman Pengendalian Pelaksanaan. Ekspose laporan, menyediakan hand-out sebanyak 20 eksemplar
Laporan Akhir / Final report, laporan ini bersifat kumulatif dan berisikan seluruh output pekerjaan yang terdiri dari : o o o o Laporan Draft Final Format A3 sejumlah 10 eksemplar Laporan Final Berwarna Format A3 sejumlah 20 eksemplar Laporan Executive Summary sebanyak 15 eksemplar Album Peta o o Peta dalam bentuk Flexi Fream sebanyak 5 buah Album Peta bewarna ukuran A0 sebanyak 5 set
Animasi / Visualiasi RTBL Kawasan Copy CD Pelaporan dan Animasi sebanyak 10 buah
11.
BIAYA PELAKSANAAN PEKERJAAN Perkiraan biaya pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan Kelurahan Loktuan adalah Rp. 519.832.500,termasuk Ppn 10%
Bontang,
12 April 2011
19