You are on page 1of 3

7.

HUKUM ORANG SAKIT BERTAYAMUM DENGAN SAJADAH Seorang dirawat di rumah sakit tidak mampu berwudhu, lalu ia bertayamum dengan menggunakan sajadah.Maka di haruskan berwudhu jika ia memiliki kemampuan, jika tidak memiliki di haruskan bertayamum dengan tanah yang berdebu.Dan jika tidak maka bertayamum dengan lantai yang berdebu.Dan jika di depanya tidak ada debu bisa dengan tanah yang paling dekat yang dapat diraih atau benda yang berhubungan dengan tanah. 8. HUKUM BAGI ORANG YANG APABILA MANDI JUNUB ATAU HAID AKAN MEMBAHAYAKAN DIRINYA JIKA IA MEMBASAHI KEPALANYA Seorang yang memiliki penyakit yang membahayakan dirinya saat dirinya mandi junub dan tidak mampu membasahi kepalanya karena penyakit yang diderita.Maka tidak diharuskan membasahi kepala saat mandi junub jika membahayakan,cukup mengusap kepala dibarengi dengan melakukan tayamum. 9. HUKUM ORANG SAKIT YANG BERTAYAMUM DENGAN LANTAI Debu tidak menjadi syarat tayamum, syaratnya adalah agar tanah tadi bersih dan suci.Firman Allah maka bertayammumlah kalian dengan tanah yang baik... tanah yang baik yaitu permukaan tanah.Orang sakit yang tidak menemukan tanah dan tak sanngup turun. Maka dapat bertayammum dengan lantai walaupun tidak berdebu. Anggota tubuh untuk tayamum adalah wajah dan kedua telapak tangan.Mengusap wajah dengan kedua telapak tangannya,kemudian mengusap tangan yang satu dengan tangan yang lainnya dan mengusap celah-celah jemari tanganya,hanya sampai kedua telapak tangan saja.Melakukan tayammum yaitu setiap hendak sholat fardhu,cukup dengan sekali tayammum dapat melakukan beberapa kali sholat demgan tayammum jika belum batal dan tak menemukan air. 10. APAKAH MINYAK DIKATAGORIKAN SEBAGAI PENGHALANG YANG MENCEGAH SAMPAINYA AIR KE KULIT ? Apabila memakai minyak pada bagian anggota tubuh maka bersucinya

(whudu/mandi),maka keadaan itu minyak masih membeku di badanya,karena minyak masih menempel beku (jasad) maka akan menghalangi air menyentuh kulit dan saat itu bersucinya

tidak sah.Jika dalam tidak bentuk jasad maka boleh berwudhu dan membsuhnya dengan sabun. 11. HUKUM ORANG SAKIT FLU BERTAYAMMUM Apabila menggunakan air tidak memberikan dampak pada penyakit tersebut, maka wajib berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil dan mandi untuk mengilangkan hadas besar.Karena tayammum yang dilakukan tidak berguna sedikitpun.Namun bila benar jika menggunakan air berbahaya,maka boleh bertayammum.Jika tidak,maka wajib besuji dengn air. 12. TATA CARA MANDI ORANG YANG TERLUKA Apabila luka yang cukup parah dan dokter melarang mandi sampai luka yang di derita tidak terjangkit bakteri.Namun seseorang baru selesai haid dan diharuskan segera mandi maka basuhlah bagian anngota tubuh dapat di basuh kecuali luka tersebut dapat ditutupi perban dan sebagainya.Atau basuh bawah luka dengan menyidukan air dan sempurnakan dengan basuh semua anggota badan yang tak terasa perih. 13. HUKUM BAGI ORANG YANG BUANG ANGIN TERUS MENERUS Apabila seorang yang terus-menerus buang angin dan tidak memungkinkan untuk berwudhu terus menerus dan sangat kesulitan untuk melakukan wudhu dan sholat.Maka seseorang tersebut dimaafkan sama dengan halnya dengan yang berpenyakit beser.Dan berwudhulah saat masuk waktu, berusaha semampunya untuk menjaga dari hal-hal yang membatalkan wudhu.Jika tidak mampu maka sholatnya sah insyallah karenda di luar kehendak dan mendekati kondisi terpaksa. 14. HUKUM ORANG BESER Apabila seorang beser yaitu kencing secara terus menerus maka sholat dalam kondisi demikian dan sebaiknya denagn meletakan secarik kain di atas kepala dzakar atau memasang pembalut untuk menghindari air seni tidak mengenai pakaiannya.Namun bila air seni keluar hanya setelah kencing,maka wajib kencing sebelum sholat dengan rentang waktu mengentikan air itu keluar dan basuhlah dengan air dingin.Jika takut waktu sholat terlewatkan maka boleh menahan kencing hinnga sholat selesai. 15. HUKUM SHOLAT BAGI WANITA HAMIL YANG AIR SENINYA TERUS KELUAR

You might also like