Professional Documents
Culture Documents
com/adilinux/iwax/
Walaupun demikian, ke-4 spesies ini berasal dari lingkungan kurang nutrisi-nya, yang tidak biasa untuk tanaman air. Lebih lanjut, kelompok tanaman yang mengacu ke ammonium lebih besar. Contoh, duckweed Lemna gibba menghilangkan 50% dari ammonium di campuran nutrisi dalam waktu 5 jam, walaupun nutrisi tersebut berisi nitrat ratusan kali lipat bila dibandingkan dengan ammonium [8]. Elodea nuttallii, diletakkan di campuran ammonium dan nitrat, menghilangkan 75% dari total ammonium dalam waktu 16 jam dengan tidak menyetuh sedikitpun nitrat (gambar 1). Hanya ketika tidak ada ammonium, tanaman mulai memakai nitrat. Sama halnya, ketika giant duckweed Spirodela oligorrhiza tumbuh di campuran ammonium dan nitrat, ammonium cepat sekali di ambil dan nitrat di abaikan (gambar 2). Karena tanaman pada percobaan ini tumbuh di lingkungan steril, maka hilangnya ammonium tidak disebabkan oleh proses nitrifikasi.
Penelitian juga menunjukkan bahwa tanaman tumbuh dengan cepat selama percobaan, hal ini menunjukan bahwa pemakaian ammonium bukan sekedar experimental lagi, tetapi itu mungkin disertai peningkatan biomass tanaman dan kebutuhan akan nitrogen (konsentrasi unsur N di tanaman berkisar 0.6% ~ 4.3% dari berat kering) [Ref 3]. Tabel 2. Waktu yang dibutuhkan selada air untuk mengambil nitrat di banding ammonium [6].
Penyelidikan meletakkan tanaman di wadah dengan cairan nutrisi yang berisi penambahan nitrat murni atau ammonium murni. Waktu yang dibutuhkan untuk menghilangkan N berdasarkan asumsi bahwa 1 gram tanaman kering perliter dan cairan secara konstan di kendalikan. (mg/l = miligram per liter)
Nitrogen in the Nutrient Solution 0.025 mg/l 0.05 0.1 0.2 0.4 0.8 1.6 3.2 6.4 13 26
Ammonium Uptake 3.9 hours 4.1 4.2 4.2 4.2 4.2 4.2 4.3 4.3 4.3 4.3
Tabel 2 menunjukkan seberapa cepat nitrat dan ammonium dihilangkan dari air oleh selada air (water lettuce - Pistia stratiotes). Tanaman yang diletakkan di campuran dengan isi 0.025 mg/l nitrat membutuhkan 18 jam untuk menghilangkannya. Tetapi, tanaman yang sama bila diletakkan di campuran ammonium membutuhkan hanya 3,9 jam untuk menghabiskan ammonium. Ketika penelitian menambahkan konsentrasi nitrogen, terjadi perbedaan besar. Untuk 13 mg/l nitrat, menghabiskan waktu 71 jam (hampir 3 hari), tetapi untuk ammonium membutuhkan waktu hanya 4 jam. Pada tanaman air, penggunaan nitrat membutuhkan usaha yang lebih dari pada ammonium. Contoh, selada air sangat lambat mengambil nitrat pada saat gelap [Ref 6], dimana kecepatan ammonium sama cepatnya saat terang atau gelap. Hal ini menyimpulkan pengambilan nitrat membutuhkan banyak energi dari pada ammonium. Lebih jauh, pengambilan nitrat sering harus dipancing sebelum dapat ukur. Sebagai contoh, pemakaian nitrat secara maksimum pada selada air tidak terjadi sampai tanaman pada nitrat murni untuk 24 jam (adanya ammonium akan mencegah pengambilan nitrat). Ammonium sesungguhnya mencegah pemakaian dan assimilasi nitrat pada berbagai organisme seperti tanaman, alga dan jamur [4]. Contoh, alga tidak memakai nitrat jika konsentrasi ammonium lebih dari 0.02 mg/l [ref 1]. Pada duckweed, nitrat yang di pakai ditandakan dengan penambahan ammonium di cairan nutrisi [9]. Tapi proses pencegahan ini biasanya bersifat terbalik, karena tanaman akan memulai memakai nitrat satu atau dua hari sesudah ammonium habis. Dapat di hipotesakan bahwa kemampuan ammonium menghalangi pemakaian nitrat, melindungi tanaman dari pamakaian nitrat, yang dapat menghabiskan energi tanaman (lihat 'Aquatic Plants versus Biological Filtration' dibawah)
ammonium sebelum bisa dipergunakan menjadi sumber protein. Karenanya, tidak mengejutkan ketika Spirodela oligorrhiza yang tumbuh di media yang berisi nitrit dan nitrat, memilih menghabiskan nitrit (gambar 3).
Secara teori tanaman harus menghabiskan energi yang hampir sama besar (83 kcal/mol) untuk merubah nitrat kembali menjadi ammonium. Proses 2 langkahnya NO3+ H2O + 2 H+ NH4+ + 2 O2
Energi yang dibutuhkan untuk nitrate reduction sebanding dengan 23,4% energi yang dihasilkan pembakaran glukosa [5]. Karenanya jika bakteri merubah ammonium menjadi nitrat, maka tanaman akan memaksa (dengan energi) merubah nitrat menjadi ammonium kembali. Ini menerangkan mengapa beberapa tanaman air (misal water hyacinth, Salivinia molesta, hornwort, dan Elodea nuttallii) tumbuh lebih baik di ammonium atau campuran ammonium/nitrat dibanding dipaksa tumbuh pada nitrat murni [10]. Hobist sering menyalahartikan siklus nitrogen dengan mengira bakteri
mengubah ammonium menjadi nitrat, lalu tanaman mengambil nitrat. Sebenarnya, baik tanaman dan bakteri berebut ammonium. Hanya jika kondisi terpaksa baru tanaman mengambil nitrat. Karenanya tidak mengherankan nitrat akan terakumulasi di kolam dan akuarium tanaman. Filter yang dilengkapi kemampuan proses nitrifikasi penting mecegah ikan dari keracunan ammonium pada akuarium tanpa tanaman. Akan tetapi akuarium tanaman merupakan hal yang berbeda. Pada kenyataanya tanaman memperluas permukaan untuk bakteri nitrifikasi. Area tanaman di pada habitat alami (sungai, danau dsb) menunjukkan peningkatan exponensial jumlah koloni bakteri [11]. Anda bisa yakin bahwa setiap permukaan daun dan batang yang ada di akuarium dilapisi oleh lapisan bakteri nitrifikasi. Saya (diana) terkejut, pada akurium tanaman hanya sedemikian kecil filter biologi yang dibutuhkan. Ketika saya selesai mengurangi filter biologi dengan mengurangi media filter dari filter cannister, ikan tetap hidup dengan sehat. Akhirnya satu tahun berikutnya saya putuskan untuk melepas cannister dan hanya mempergunakan pompa internal yang murah untuk sirkulasi air. Ikan tidal merasa berbeda, karena sesungguhnya akuarium tanaman itulah filternya. Tanaman air lebih dari sekedar hiasan akuarium. Bisa juga dipergunakan untuk menghilangkan ammonium. Bahkan dalam hitungan jam (gambar 1, tabel 2). Ketika menset-up aquarium dengan tanaman, tidak perlu menunggu 8 minggu untuk menghidar new tank syndrome. (bakteri nitrifikasi membutuhkan beberapa minggu sebelum ada dengan sendirinya di akuarium baru dan membuat filter biologi berfungsi penuh). Karenanya, saya (Diana W.) ketika men-setup akuarium baru dengan tanaman, langsung memasukkan ikan pada hari yang sama. Kesimpulannya, ada banyak bukti dari beberapa percobaan yang menunjukkan bahwa tanaman cendrung memakai ammonium dari pada nitrat untuk sumber N. Bahkan pada nitrat yang berlimpah, tanaman akan menunggu 24 jam untuk ammonium. Tanaman juga meningkatkan pengurangan kadar ammonium dengan meningkatkan jumlah koloni bakteri nitrifikasi. Saya harap ini dapat menjelaskan sangat berharganya tanaman air dalam hal kesehatan ikan
[Much of this article was excerpted from Ecology of the Planted Aquarium by Diana Walstad. The book is readily available from Internet book sellers such as Amazon.com.]
REFERENCES
01. Dortch Q. 1990 The interaction between ammonium and nitrate uptake in phytoplankton. Mar. Ecol. Prog. Ser. 61:183-201. 02. Ferguson AR and Bollard EG. 1969 Nitrogen metabolism of Spirodela oligorrhiza 1. Utilization of ammonium, nitrate and nitrite. Planta 88: 344-352. 03. Gerloff GC. 1975
Nutritional Ecology of Nuisance Aquatic Plants. National Environmental Research Center (Corvallis OR), 78 pp. 04. Guerrero MG, Vega MJ, and Losada M. 1981 The assimilatory nitrate-reducing system and its regulation. Annu. Rev. Plant Physiol. 32: 169-204. 05. Hageman RH. 1980 Effect of form of nitrogen on plant growth. In: Meisinger JJ, Randall GW, and Vitosh ML (eds). Nitrification Inhibitors- Potentials and Limitations. Am. Soc. of Agronomy (Madison WI), pp. 47-62. 06. Nelson SG, Smith BD, and Best BR. 1980 Nitrogen uptake by tropical freshwater macrophytes. Technical Report by Water Resources Research Center of Guam Univ. Agana. (Available from National Technical Information Service, Springfield VA 22161 as PB80-194228). 07. Ozimek T, Gulati RD, and van Donk E. 1990 Can macrophytes be useful in biomanipulation of lakes: The Lake Zwemlust example. Hydrobiologia 200: 399-407. 08. Porath D and Pollock J. 1982 Ammonia stripping by duckweed and its feasibility in circulating aquaculture. Aquat. Bot. 13: 125-131. 09. Ullrich WR, Larsson M, Larsson CM, Lesch S, and Novacky A. 1984 Ammonium uptake in Lemna gibba G 1, related membrane potential changes, and inhibition of anion uptake. Physiol. Plant. 61: 369-376. 10. Walstad, D. 2003 Ecology of the Planted Aquarium (2nd Ed). Echinodorus Publishing (Chapel Hill, NC), 194 pp. 11. Wetzel, RG. 2001 Limnology. Lake and River Ecosystems. Third Edition. Academic Press (NY), p. 588.
Ask Ms. Walstad questions about any of this material in the forum she moderates, Aqua Botanic's All Wet Thumb "El Natural" forum, HERE