You are on page 1of 29

Kelainan Kelenjar Tiroid DEFINISI Kelenjar tiroid terletak di depan leher.

Kelenjar ini menghasilkan hormon tiroid yang berfungsi mengendalikan kecepatan metabolisme (fungsi kimia) tubuh. Beberapa kelainan yang menyerang kelenjar tiroid juga menyebabkan pembesaran kelenjar (keadaan ini disebut goiter atau gondok). Gondok bisa timbul jika kelenjar tiroid kurang aktif (menghasilkan terlalu sedikit hormon tiroid) atau terlalu aktif (menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid). Pembesaran kelenjar tiroid yang sudah ada sejak anak lahir disebut gondok kongenital. Sindroma Pendred adalah suatu penyakit keturunan yang ditandai dengan bisutuli dan gondok kongenital. Hipotiroidisme Hipotiroidisme terjadi jika kelenjar tiroid tidak dapat memehuhi kebutuhan tubuh akan hormon tiroid. Gejala pada anak-anak dan remaja berbeda dengan gejala pada dewasa. Pada bayi baru lahir, hipotiroidisme menyebabkan kretinisme (hipotiroidisme neonatorum), yang ditandai dengan: - jaundice (sakit kuning) - nafsu makan yang buruk - sembelit - suara menangis yang serak - hernia umbilikalis (penonjolan pada pusar) - pertumbuhan tulang yang lambat. Jika tidak segera diobati, hipertiroidisme bisa menyebabkan keterbelakangan mental. Hipotiroidisme pada masa kanak-kanak (hipotiroidisme juvenil) menyebabkan pertumbuhan menjadi lambat, kadang menyebabkan tengan menjadi pendek. Perkembangan gigi juga tertunda. Hipertiroidisme pada masa remaja (hipertiroidisme adolesens) menyerupai hipertiroidisme pada dewasa dan bisa menyebabkan tertundanya masa pubertas. Gejala lainnya adalah: - suara serak - berbicara lambat - kelopak mata turun - wajah bundar - rambut rontok - kulit kering - denyut nadi lambat

- penambahan berat badan. Pada semua bayi baru lahir, kadar hormon tiroid dalam darah secara rutin diukur pada umur 2 hari. Kepada bayi baru lahir yang menderita hipotiroidisme diberikan hormon tiroid untuk mencegah kerusakan otak. Kepada anak-anak dan remaja yang menderita hipotiroidisme juga diberikan hormon tiroid. Hipertiroidisme Hipertiroidisme terjadi karena kelenjar tiroid yang terlalu aktif. Pada bayi baru lahir, penyebab dari hipertiroidisme yang paling sering ditemukan adalah penyakit Graves neonatorum. Penyakit ini bisa berakibat fatal dan bisa terjadi pada bayi yang ibunya menderita atau pernah menderita penyakit Graves. Penyakit Graves adalah suatu penyakit autoimun dimana tubuh menghasilkan antibodi yang merangsang kelenjar tiroid. Pada wanita hamil, antibodi ini bisa sampai ke janin dan merangsang kelenjar tiroid janin. Penyakit Graves pada ibu bisa menyebabkan lahir mati, keguguran atau kelahiran prematur. Pada bayi baru lahir, gejala kelenjar tiroid yang terlalu aktif bisa timbul dalam waktu beberapa hari setelah lahir: - berat badan tidak bertambah - denyut jantung yang cepat - tekanan darah tinggi - rewel atau gelisah - muntah - diare. Gondok bisa menekan saluran udara dan mengganggu proses bernafas. Kadar hormon tiroid yang tinggi bisa menyebabkan denyut jantung menjadi cepat yang selanjutnya dapat menyebabkan gagal jantung. Seperti halnya pada dewasa, pada bayi baru lahir, mata juga menonjol. Jika dilakukan pengobatan, pemulihan akan terjadi dalam beberapa minggu, tetapi bayi tetap memiliki resiko kekambuhan selama 6 bulan sampai 1 tahun. Kadar antibodi perangsang tiroid yang tetap tinggi juga dapat menyebabkan penutupan dini ubun-ubun, keterbelakangan mental, hiperaktivitas pada masa kanak-kanak dan pertumbuhan yang lambat. Hipertiroidisme diobati dengan obat propilthiouracyl, yang berfungsi menghambat pembentukan hormon tiroid. Mungkin juga perlu dilakukan pengobatan terhadap gagal jantung. Jika kadar TSH (thyroid-stimulating hormone) sangat tinggi, mungkin perlu

dilakukan transfusi darah ganti (sejumlah darah bayi dibuang dan diganti dengan darah dari donor).

Penyembuhan Tiroid dan TORCH


Kamis, 13/11/2008 15:32 WIB | email | print Bagaimana penyembuhan Tiroid & TORCH (Toxo Rubella CMV & Harpes)? Edy Jawaban Assalamualaikum, wr.wb. Bapak yang saya hormati mohon maaf, untuk setiap pertanyaan sebaiknya dilampirkan secara lebih terperinci dan lengkap. Karena untuk mempermudah mendiagnosa penyakit tersebut secara baik dan jelas. Tetapi disini saya akan mencoba menjawab pertanyaan bapak semampu saya walaupun terbatas. Secara anatomi kelenjar tiroid terdiri dari dua lobus, satu di sebelah kanan dan satu lagi disebelah kiri. Keduanya dihubungkan oleh suatu struktur ( yang dinamakan isthmus atau ismus. Setiap lobus berbentuk seperti buah pir. Kelenjar tiroid mempunyai satu lapisan kapsul yang tipis dan pretracheal fascia. Pada keadaan tertentu kelenjar tiroid aksesoria dapat ditemui di sepanjang jalur perkembangan embriologi tiroid. Secara fisiologis dan dilihat dari fungsinya sel tiroid adalah satu-satunya sel dalam tubuh manusia yang dapat menyerap iodin atau yodium yang diambil melalui pencernaan makanan. Iodin ini akan bergabung dengan asam amino tirosin yang kemudian akan diubah menjadi T3 (triiodotironin) dan T4 (triiodotiroksin). Dalam keadaan normal pengeluaran T4 sekitar 80% dan T3 15%. Sedangkan yang 5% adalah hormon-hormon lain seperti T2. T3 dan T4 membantu sel mengubah oksigen dan kalori menjadi tenaga (ATP = adenosin tri fosfat). T3 bersifat lebih aktif daripada T4. T4 yang tidak aktif itu diubah menjadi T3 oleh enzim 5-deiodinase yang ada di dalam hati dan ginjal. Proses ini juga berlaku di organ-organ lain seperti hipotalamus yang berada di otak tengah. Hormon-hormon lain yang berkaitan dengan fungsi tiroid ialah TRH (tiroid releasing hormon)dan TSH (tiroid stimulating hormon). Hormon-hormon ini membentuk satu sistem aksis otak (hipotalamus dan pituitari)- kelenjar tiroid. TRH dikeluarkan oleh hipotalamus yang kemudian merangsang kelenjar pituitari mengeluarkan TSH. TSH yang dihasilkan akan merangasang tiroid untuk mengeluarkan T3 dan T4. Oleh karena itu hal yang mengganggu jalur di atas akan menyebabkan produksi T3 dan T4. Antara orang-orang yang berisiko menghadapi masalah penyakit kelenjar tiroid ialah: Perempuan. Genetik/ keturunan. Mempunyai penyakit pituitari atau endokrin yang lain. Usia lebih 60 tahun. Merokok. Ada dua jenis penyakit tiroid yang utama: Hipertiroidisme / Tirotoksikosis.

Hipotiroidisme. Pada penyakit hyperthyroidism / thyrotoxicosis, hormon tiroid T3 dan T4 didapati lebih tinggi daripada orang biasa. Antara penyebab penyakit ini ialah : Grave's disease. Antibodi di dalam badan menyebabkan tiroid membesar dan mengeluarkan lebih hormon. Hampir semua (atau sebahagian besar) sel tiroid orang yang menghidapi penyakit ini mengeluarkan hormon berlebihan. Thyroiditis (tiroid bengkak). Toxic nodule goitre. Terlalu banyak iodin di dalam makanan. Tanda-tanda orang yang menghidapi hipertiroidisme: Bengkak di leher. Degupan jantung bertambah, sentiasa berdebar-debar. Gementar dan gelisah. Haid tidak teratur, kurang atau tidak datang bulan. Kesuburan menurun. Penumpuan kurang. Mata menjadi besar (bulging). Kejang otot. Oesteoporosis (kerapuhan tulang). Pengeluaran keringat yang banyak, bertambah. Kulit menjadi lembap. Suhu badan naik, dan tak tahan panas. Rambut tidak kuat dan mudah rontok. Sukar bernafas. Sukar tidur. Tekanan darah naik. Turun berat badan walaupun selera naik. Lemah. Orang yang menghidap hypothyroidism adalah orang yang tidak mempunyai hormon tiroid yang cukup. Pada penyembuhan tiroid ini memang sangat kompleks, tetapi InsyaAlloh dengan terapi yang baik dan dengan mengikuti semua sunah Rasululloh SAW kita dapat mendapatkan pengobatannya. Pada penyakit tiroid ini adalah penyembuhan yang paling utama dengan kita memperbaiki keadaan hormonal tubuh. Yaitu dengan cara terbaik selalu konsumsi selalu bahan-bahan makanan bergizi yang bersifat alami. Seperti sayur, buah-buahan, dan hindari makanan berpengawet dan tinggi akan MSG. Perbanyak konsumsi kurma, susu kedelai, dan habatussauda. Dan coba juga dibantu dengan terapi Shalat malam, puasa dan berbekamlah yang rutin. Untuk terapi lebih lanjut coba bapak langsumg menkonsultasikan di Klinik kami atau kunjungi kami di www.kliniksehat.com. Penyakit TORCH merupakan kelompok infeksi beberapa jenis virus yaitu parasit Toxoplasma gondii, virus Rubella, CMV (Cytomegalo Virus), virus Herpes Simplex (HSV1 HSV2) dan kemungkinan oleh virus lain yang dampak klinisnya lebih terbatas (misalnya Measles, Varicella, Echovirus, Mumps, Vassinia, Polio dan Coxsackie-B). Penyakit TORCH ini dikenal karena menyebabkan kelainan dan berbagai keluhan yang bisa menyerang siapa saja, mulai anak-anak sampai orang dewasa, baik pria maupun wanita. Bagi ibu yang terinfeksi saat hamil dapat menyebabkan kelainan pertumbuhan pada bayinya, yaitu cacat fisik dan mental yang beraneka ragam. Infeksi TORCH juga dapat menyerang semua jaringan organ tubuh, termasuk sistem saraf pusat dan perifeir yang mengendalikan fungsi gerak, penglihatan, pendengaran, sistem kadiovaskuler serta metabolisma tubuh. Toxoplasma Gondii Penyakit Toxoplasmosis disebabkan oleh bakteri Toxoplasma gondii. Parasit ini biasa hidup

di dalam usus hewan peliharaan rumah seperti anjing dan kucing, sehingga penularan dari hewan ke manusia mudah terjadi. Hewan lain adalah tikus, burung merpati, ayam, kerbau, sapi atau kambing. Daging hewan tersebut dikonsumsi manusia dan dapat berubah menjadi kista-kisata yang masuk dalam peredaran darah dan jaringan otot/daging. Bila penyakit ini menjangkiti wanita hamil, maka janin juga akan terinfeksi. Gejala yang mungkin timbul adalah anemia, kejang-kejang, pembengkakan kelenjar air liur, muntah, bisul-bisul, radang paru-paru, diare, demam, kulit kuning dan pengapuran dalam tengkorak. Gejala tersebut umumnya tampak pada bayi berusia 1 tahun atau lebih, akan diteruskan dengan kejang-kejang, serta keterlambatan mental dan fisik pada usia selanjutnya. Infeksi pada ibu hamil seakan tanpa menimbulkan gejala yang tampak pada ibu sendiri namun mempunyai dampak yang serius pada janin, dapat keguguran, atau lahir dengan cacat fisik maupun mental. Rubella Infeksi virus Rubella merupakan penyakit ringan pada anak dan dewasa, tetapi apabila terjadi pada ibu yang sedang mengandung virus ini dapat menembus dinding plasenta dan langsung menyerang janin. Gejala klinis setelah bayi lahir adalah mata katarak, kelainan jantung, atau tuli. Gejala lain adalah berat badan rendah, trombositopeni, kelainan tulang, kelainan kelenjar endrokin, kekurangan hormon pertumbuhan, diabetes atau radang paru-paru. Virus Rubella ditularkan melalui urin, kontak pernafasan, dan memiliki masa inkubasi 2-3 minggu. Penderita dapat menularkan virus selama seminggu sebelum dan sesudah timbulnya rash (bercak merah) pada kulit. Rash Rubella berwarna merah jambu, menghilang dalam 2-3 hari, dan tidak selalu muncul untuk semua kasus infeksi. Cyto Megalo Virus (CMV) Virus CMV termasuk keluarga virus Herpes. Sekitar 50% - 80% orang dewasa memiliki antibodi anti CMV. Infeksi primer virus ini terjadi pada usia bayi, anak-anak, dan remaja yang sedang dalam kegiatan seksual aktif. Penderita infeksi primer tidak memperlihatkan gejala yang khusus, tetapi virus tetap hidup dalam tubuh penderita selama bertahun-tahun. Virus CMV akan aktif apabila inang mengalami penurunan kondisi fisik dan kadang-kadang memunculkan keluhan seperti vertigo, migren, radang sendi, radang tenggorokan, radang lambung, lemah lesu dan beberapa keluhan pada saraf mata dan saraf otak. Hanya sekitar 5 hingga 10 bayi yang terinfeksi CMV menunjukan kelainan sewaktu lahir. Gejala klinis yang umum dijumpai adalah berat badan rendah, hepatomegali, splenomegali, kulit kuning, radang paru-paru, dan kerusakan sel pada jaringan saraf pusat. Cacat pada jaringan saraf akan berlanjut menjadi kemunduran mental, tuli, rabun dan mikrosefali. Herpess Simplex HSV dibedakan menjadi HSV1 dan HSV2, penyebab 84% kasus penyakit kelamin Herpes adalah HSV2. Perbedaan HSV1 dan HSV2 : Bagian yang disukai HSV1 adalah kulit dan selaput lendir mukosa di mata atau mulut, hidung dan telinga. Sedangkan HSV2 di kulit dan selaput lendir pada alat kelamin dan parianal. Bentuk pada kulit HSV1 adalah bercak verikel-verikel kecil tersebar, sedangkan HSV2 membentuk bercak verikel besar, tebal dan terpusat. Wanita hamil yang terinfeksi HSV2 harus ditangani secara serius karena dapat menembus plasenta ndan menimbulkan kerusakan neonatel sampai kematian janin. Selama belum dilakukan pengobatan yang efektif, perkembangan penyakit herpes sulit diramalkan. Jika infeksi ini segera diobati maka kemungkinan resiko dapat dihindarkan, sedangkan infeksi rekurens hanya dapat dibatasi frekwensi kambuhnya. Diagnosa Penyakit TORCH

Proses diagnosa medis merupakan langkah pertama untuk menangani suatu penyakit. Tetapi diagnosa berdasarkan pengamatan gejala klinis sering sukar dilaksanakan, maka dilakukan diagnosa laboratorik dengan memeriksa serum darah, untuk mengukur titer-titer antibodi IgM atau IgG-nya. Penderita TORCH kadang tidak menunjukkan gejala klinis yang spesifik, bahkan bisa jadi sama sekali tidak merasakan sakit. Secara umum keluhan yang dirasakan adalah mudah pingsan, pusing, vertigo, migran, penglihatan kabur, pendengaran terganggu, radang tenggorokan, radang sendi, nyeri lambung, lemah lesu, kesemutan, sulit tidur, epilepsi, dan keluhan lainnya. Untuk kasus kehamilan: sulit hamil, keguguran, organ tubuh bayi tidak lengkap, cacat fisik maupun mental, autis, keterlambatan tumbuh kembang anak, dan ketidaksempurnaan lainnya. Namun begitu, gejala diatas tentu belum membuktikan adanya penyakit TORCH sebelum dibuktikan dengan uji laboratorik. Pada pengobatan penyakit TORCH ini haruslah kita cegah penularannya lewat infeksi virus. Yang terpaling utama dalam menjaga kebersihan tubuh, rumah dan lingkungan kita. Pada penderita yang sudah terjangkit memang terapi utama adalah dengan mendetoksifikasi tubuh. Cara detoksifikasi yang terbaik yaitu dengan melakukan puasa dan perbanyak konsumsi madu, kurma, sayur-mayur, buah yang kaya akan vit.c dan zat besi. Dan juga lakukan bekam secara berkala. Untuk konsultasi secara mendetail coba konsultasikan langsung di klinik kami. Terimakasih ! Wassalamualaikum, wr.wb.

Kelenjar tiroid ialah organ endokrin yang terletak di leher manusia. Fungsinya ialah mengeluarkan hormon tiroid. Antara hormon yang terpenting ialah Thyroxine (T4) dan Triiodothyronine (T3). Hormon-hormon ini mengawal metabolisma (pengeluaran tenaga) manusia.

Isi kandungan
[sorokkan]

1 Anatomi dan struktur 2 Ismus dan lobus piramidal 3 Salur darah 4 Fisiologi 5 Penyakit kelenjar tiroid 6 Pautan luar

[sunting] Anatomi dan struktur


Kelenjar tiroid terdiri dari dua lobus, satu di sebelah kanan dan satu lagi disebelah kiri. Keduanya dihubungkan oleh suatu struktur ( yang dinamakan isthmus atau ismus. Setiap lobus berbentuk seperti buah pir. Kelenjar tiroid mempunyai satu lapisan kapsul yang tipis dan pretracheal fascia. Pada keadaan tertentu kelenjar tiroid aksesoria dapat ditemui di sepanjang jalur perkembangan embriologi tiroid.

[sunting] Ismus dan lobus piramidal


Struktur ismus atau isthmus yang dalam bahasa Latin ertinya penyempitan merupakan struktur yang menghubungkan lobus kiri dan kanan. Posisinya kira-kira setinggi cincin trakea 2-3 dan berukuran sekitar 1,25 cm. Anastomosis di antara kedua arteri thyroidea superior terjadi di sisi atas ismus, sedangkan cabang-cabang vena thyroidea inferior ber-anastomosis di bawahnya. Pada sebahagian orang dapat ditemui lobus tambahan berupa lobus piramidal yang menjulur dari ismus ke bawah

[sunting] Salur darah


Darah ke kelenjar tiroid dibekalkan oleh arteri superior thyroid yang merupakan cabang pertama arteri external carotid(ECA). Arteri ini menembusi pretracheal fascia sebelum sampai ke bahagian superior pole lobe kelenjar tiroid. Saraf laryngeal terletak berhampiran

(di belakang) arteri ini, jadi jika dalam pembedahan tiroidektomi, kemungkinan besar saraf ini terpotong jika tidak berhati-hati. Kelenjar tiroid juga dibekalkan oleh arteri inferior thyroid yang merupakan cabang daripada thyrocervical trunk (cabang daripada arteri subclavian). Dalam 3% populasi manusia, terdapat satu lagi arteri ke kelenjar tiroid, iaitu arteri thyroid ima.

[sunting] Fisiologi
Sel tiroid adalah satu-satunya sel dalam tubuh manusia yang dapat menyerap iodin atau yodium yang diambil melalui pencernaan makanan. Iodin ini akan bergabung dengan asam amino tirosin yang kemudian akan diubah menjadi T3 (triiodotironin) dan T4 (triiodotiroksin). Dalam keadaan normal pengeluaran T4 sekitar 80% dan T3 15%. Sedangkan yang 5% adalah hormon-hormon lain seperti T2. T3 dan T4 membantu sel mengubah oksigen dan kalori menjadi tenaga (ATP = adenosin tri fosfat). T3 bersifat lebih aktif daripada T4. T4 yang tidak aktif itu diubah menjadi T3 oleh enzim 5-deiodinase yang ada di dalam hati dan ginjal. Proses ini juga berlaku di organ-organ lain seperti hipotalamus yang berada di otak tengah. Hormon-hormon lain yang berkaitan dengan fungsi tiroid ialah TRH (thyroid releasing hormon) dan TSH (thyroid stimulating hormon). Hormon-hormon ini membentuk satu sistem aksis otak (hipotalamus dan pituitari)- kelenjar tiroid. TRH dikeluarkan oleh hipotalamus yang kemudian merangsang kelenjar pituitari mengeluarkan TSH. TSH yang dihasilkan akan merangasang tiroid untuk mengeluarkan T3 dan T4. Oleh kerena itu hal yang mengganggu jalur di atas akan menyebabkan produksi T3 dan T4

[sunting] Penyakit kelenjar tiroid


Antara orang-orang yang berisiko menghadapi masalah penyakit kelenjar tiroid ialah:

Perempuan Genetik Mengidapi sakit pituitari atau endokrin yang lain Usia lebih 60 tahun Merokok

Ada dua jenis penyakit tiroid yang utama:


Hipertiroidisme / Tirotoksikosis Hipotiroidisme

Dalam kes hyperthyroidism / thyrotoxicosis, hormon tiroid T3 dan T4 didapati lebih tinggi daripada orang biasa. Antara penyebab penyakit ini ialah :

Grave's disease. Antibodi di dalam badan menyebabkan tiroid membesar dan mengeluarkan lebih hormon. Selalunya semua (atau sebahagian besar) sel tiroid orang yang menghidapi penyakit ini mengeluarkan hormon berlebihan Thyroiditis (tiroid bengkak). Selalunya keadaan ini boleh elok sendiri

Toxic nodule goitre. Terlalu banyak iodin di dalam makanan

Tanda-tanda orang yang menghidapi hipertiroidisme:


Bengkak di leher Cirit birit Degupan jantung bertambah, sentiasa berdebar-debar Gementar dan gelisah, terketar-ketar Haid tidak teratur, kurang atau tidak datang Kesuburan turun Penumpuan kurang Mata menjadi besar (bulging) Angin yang tidak menentu Kejang otot Oesteoporosis (kereputan tulang) Pengeluaran peluh banyak, bertambah. Kulit lembap Suhu badan naik, tak tahan panas Rambut tidak kuat Sukar bernafas Sukar tidur Tekanan darah naik Turun berat badan walaupun selera naik Lemah

Orang yang menghidap hypothyroidism pula tidak mempunyai hormon tiroid yang cukup.

KLINIK TIROID

KENALI KELENJAR TIROID ANDA Kelenjar Tiroid atau Kelenjar Gondok merupakan kelenjar endokrin yang berperan mengatur metabolisme tubuh. kelenjar tiroid terdiri dari 2 bagian, yaitu : Lobus kiri dan Lobus kanan. Kedua lobus dihubungkan dengan isthmus. kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid, yaitu t4 (Tiroksin) dan t3 (Triiodotironin). Kedua hormon berperan membawa energi ke dalam selsel tubuh. Pembentukan hormon tiroid diatur oleh hormon TSH (Thyrotropin Stimulating Hormone) PENYAKIT TIROID YANG SERING DITEMUKAN: 1. Pembesaran kelenjar Tiroid/gondok 2. Gangguan Fungsi Tiroid 3. Karsinoma (kanker tiroid) 4. Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY) 1. PEMBESARAN KELENJAR TIROID/GONDOK Setiap pembesaran kelenjar tiroid disebut STRUMA atau GOITER. Masyarakat awam sering menyebutnya GONDOK. Pembesaran gondok dapat ditemukan:

Merata (Difusa) Benjolan tunggal (Nodul Soliter) Benjolan lebih dari satu (Nodul Multinodosa)

2. GANGGUAN FUNGSI TIROID

Klinis dengan gejala o Hipertiroidisme o Hipotiroidisme Klinis tanpa ada gejala

o o

Sub klinis Hipertiroidisme Sub klinis Hipotiroidisme

3. KARSINOMA (KANKER TIROID) Gejala awal berupa benjolan (nodul) di kelenjar tiroid, dalam perjalanan penyakit benjolan membesar menyebabkan desakan pada jaringan sekitarnya, seperti: gangguan menelan, suara serak, disertai pembesaran kelenjar getah bening leher. Pada stadium lanjut dapat menyebar ke organ tulang, otak dan paru. 4. GANGGUAN AKIBAT KURANG YODIUM (GAKY) Kekurangan asupan Yodium menyebabkan kelainan seperti: keguguran, bayi lahir mati, cacat bawaan, gangguan pertumbuhan fisik (kretin, cebol), retardasi mental, penurunan tingkat kecerdasan, hipotiroidisme, kemandulan, dan lainnya. APA YANG DIMAKSUD DENGAN HIPERTIROIDISME ? Kondisi dimana terjadi hiperfungsi sel tiroid dan produksi hormon tiroid meningkat (berlebihan). APA PENYEBAB HIPERTIROIDISME ? Penyebab paling sering adalah penyakit autoimun yang terkait dengan faktor genetik atau keturunan. APA KELUHAN DAN GEJALA HIPERTIROIDISME ? Sering gugup, gelisah, jantung berdebar, banyak keringat, tidak tahan udara panas, berat badan turun, jari-jari tangan bergetar (tremor), diare, bola mata menonjol dan dapat terjadi kelemahan atau kelumpuhan otot tungkai. APA YANG DIMAKSUD DENGAN HIPOTIROIDISME ? Kondisi dimana terjadi hipofungsi kelenjar tiroid dan produksi hormon tiroid kurang. APA PENYEBAB HIPOTIROIDISME ? Penyebab paling sering adalah penyakit autoimun, pasca ablasi tiroid (paska operasi atau ablasi dengan yodium radioaktif), hipotiroidisme bawaan, tiroiditis (radang kelenjar tiroid), obat-obatan. APA KELUHAN DAN GEJALA HIPOTIROIDISME? Cepat lelah, mengantuk, tidak bergairah, depresi, tidak bisa konsentrasi, gangguan mental, tidak tahan dingin, suara parau, kulit kering dan sembab, berat badan naik, nafsu makan turun, sulit buang air besar, gangguan menstruasi, nyeri sendi dan kesemutan. Hipotiroidisme dapat menaikkan kadar lemak darah. BAGAIMANA MENGETAHUI ADANYA KELAINAN PENYAKIT TIROID? Selain mengetahui dan mengenal keluhan, gejala, diperlukan pemeriksaan laboratorium, yang terdiri dari : 1. 2. 3. 4. Pemeriksaan kadar TSH dan Hormon Tiroid. Pemeriksaan penangkapan Tiroid (Sintigrafi Tiroid) Pencitraan Tiroid : USG Tiroid Uji diagnostik lain : o penentuan kadar antibodi (anti tiroid) untuk deteksi penyakit auto immun

o Tiroglobulin 5. Pada benjolan (nodul kelenjar tiroid) dapat dilakukan tindakan biopsi aspirasi jarum halus (BAJAH) dan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan sitologi untuk mengetahui jenis nodul apakah termasuk jinak atau ganas.

BAGAIMANA PENATALAKSANAAN DAN PENGOBATAN PENDERITA DENGAN PENYAKIT TIROID? Tergantung pada kelainan tiroid yang didapatkan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Pemberian obat anti tiroid Pemberian hormon tiroid (tiroksin) Operasi Pengobatan dengan Yodium radioaktif Pemberian Yodium Aspirasi kista tiroid

KliniK Tiroid Paviliun KartikaPNBP YANMASUM UNIT KHUSUS PAVILIUN RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad membantu anda dalam mendeteksi lebih dini dan menangani penyakit kelenjar tiroid. KliniK Tiroid PNBP YANMASUM UNIT KHUSUS PAVILIUN RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad dilengkapi dengan berbagai fasilitas canggih dan ditangani oleh dokter spesialis penyakit dalam dan bekerja sama dengan dokter spesialis lainnya yang terkait. Home Profil Fasilitas Pelayanan Informasi

Tiroid berasal dari bahasa Yunani, thyreos yang berarti perisai dan eidos yang berarti bentuk. Hormon tiroid merupakan hormon yang mempengaruhi berbagai metabolisme tubuh, sistem kardiovaskuler, sistem saraf pusat, kulit, saluran makanan, hati, gonad, laktasi dan pertumbuhan tubuh. Kelainan pada hormon tiroid akan mengakibatkan terjadinya perubahan dari sistem kardiovaskuler. Hipertiroid (tirotoksikosis) dan hipotiroid merupakan akibat dari kelainan hormon tiroid (Jamerson,2009; Sutjahjo,2007; Djokomoeljanto, 2006; Klein, 2008). Tirotoksikosis adalah keadaan atau sindroma klinis karena adanya kelainan-kelainan fisiologis dan biokemis yang kompleks dari jaringan akibat kenaikan kadar hormon tiroid dalam sirkulasi. Hipertiroid adalah hiperaktivitas dari kelenjar tiroid. Tirotoksikosis dapat disebabkan kelainan pada kelenjar tiroid seperti : penyakit Grave, adenoma toksik tiroid, struma multinodusa toksik, tiroiditis sub akut, tirotoksikosis faktitia, tiroiditis hashimoto fase hipertiroid, karsinoma tiroid dan kelainan di luar kelenjar tiroid seperti tumor hipofisis. Prevalensi penyakit Grave kirakira 0,5 % dari seluruh populasi dan 50-80% penyebab hipertiroid (Sutjahjo ,2007; Fritzgerald ,2009; Brent, 2008). Hipotiroid adalah suatu keadaan klinis yang diakibatkan kekurangan hormon tiroid apapun sebabnya. Hipotiroid dapat disebabkan thyropivic (tidak adanya kelenjar tiroid), defisiensi Iodium, goitrous, tiroiditis Hashimoto, tiroiditis sub akut, terapi iodium radioaktif dan tiroidektomi subtotal pada penyakit Graves, gangguan fungsi hipofisis dan hipotalamus (Sutjahjo,2007). Prevalensi hipotiroidisme diperkirakan mencapai 3 sampai 4 persen dari seluruh penyakit dan 7 sampai 10 persen untuk bentuk penyakit ringan. Hipotiroid timbul lebih dari 1% pada populasi umum dan meningkat menjadi 5 % pada usia di atas 60 tahun. Berdasarkan jenis kelamin sekitar 1,5-2% pada wanita dan 0,2 % pada laki-laki (Fritzgerald, 2009; Mandel, 1993). Hormon tiroid memiliki bermacam efek pada sistem kardiovaskuler. Kelainan pada hormon tiroid akan mengakibatkan gangguan pada sistem kardiovaskuler (Clemmons, 2004).

Kelainan Kelenjar Tiroid DEFINISI Kelenjar tiroid terletak di depan leher. Kelenjar ini menghasilkan hormon tiroid yang berfungsi mengendalikan kecepatan metabolisme (fungsi kimia) tubuh. Beberapa kelainan yang menyerang kelenjar tiroid juga menyebabkan pembesaran kelenjar (keadaan ini disebut goiter atau gondok). Gondok bisa timbul jika kelenjar tiroid kurang aktif (menghasilkan terlalu sedikit hormon tiroid) atau terlalu aktif (menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid). Pembesaran kelenjar tiroid yang sudah ada sejak anak lahir disebut gondok kongenital. Sindroma Pendred adalah suatu penyakit keturunan yang ditandai dengan bisutuli dan gondok kongenital. Hipotiroidisme Hipotiroidisme terjadi jika kelenjar tiroid tidak dapat memehuhi kebutuhan tubuh akan hormon tiroid. Gejala pada anak-anak dan remaja berbeda dengan gejala pada dewasa. Pada bayi baru lahir, hipotiroidisme menyebabkan kretinisme (hipotiroidisme neonatorum), yang ditandai dengan: - jaundice (sakit kuning) - nafsu makan yang buruk - sembelit - suara menangis yang serak - hernia umbilikalis (penonjolan pada pusar) - pertumbuhan tulang yang lambat. Jika tidak segera diobati, hipertiroidisme bisa menyebabkan keterbelakangan mental. Hipotiroidisme pada masa kanak-kanak (hipotiroidisme juvenil) menyebabkan pertumbuhan menjadi lambat, kadang menyebabkan tengan menjadi pendek. Perkembangan gigi juga tertunda. Hipertiroidisme pada masa remaja (hipertiroidisme adolesens) menyerupai hipertiroidisme pada dewasa dan bisa menyebabkan tertundanya masa pubertas. Gejala lainnya adalah: - suara serak - berbicara lambat - kelopak mata turun - wajah bundar

rambut rontok kulit kering denyut nadi lambat penambahan berat badan.

Pada semua bayi baru lahir, kadar hormon tiroid dalam darah secara rutin diukur pada umur 2 hari. Kepada bayi baru lahir yang menderita hipotiroidisme diberikan hormon tiroid untuk mencegah kerusakan otak. Kepada anak-anak dan remaja yang menderita hipotiroidisme juga diberikan hormon tiroid. Hipertiroidisme Hipertiroidisme terjadi karena kelenjar tiroid yang terlalu aktif. Pada bayi baru lahir, penyebab dari hipertiroidisme yang paling sering ditemukan adalah penyakit Graves neonatorum. Penyakit ini bisa berakibat fatal dan bisa terjadi pada bayi yang ibunya menderita atau pernah menderita penyakit Graves. Penyakit Graves adalah suatu penyakit autoimun dimana tubuh menghasilkan antibodi yang merangsang kelenjar tiroid. Pada wanita hamil, antibodi ini bisa sampai ke janin dan merangsang kelenjar tiroid janin. Penyakit Graves pada ibu bisa menyebabkan lahir mati, keguguran atau kelahiran prematur. Pada bayi baru lahir, gejala kelenjar tiroid yang terlalu aktif bisa timbul dalam waktu beberapa hari setelah lahir: - berat badan tidak bertambah - denyut jantung yang cepat - tekanan darah tinggi - rewel atau gelisah - muntah - diare. Gondok bisa menekan saluran udara dan mengganggu proses bernafas. Kadar hormon tiroid yang tinggi bisa menyebabkan denyut jantung menjadi cepat yang selanjutnya dapat menyebabkan gagal jantung. Seperti halnya pada dewasa, pada bayi baru lahir, mata juga menonjol. Jika dilakukan pengobatan, pemulihan akan terjadi dalam beberapa minggu, tetapi bayi tetap memiliki resiko kekambuhan selama 6 bulan sampai 1 tahun. Kadar antibodi perangsang tiroid yang tetap tinggi juga dapat menyebabkan penutupan dini ubun-ubun, keterbelakangan mental, hiperaktivitas pada masa kanak-kanak dan pertumbuhan yang lambat. Hipertiroidisme diobati dengan obat propilthiouracyl, yang berfungsi

menghambat pembentukan hormon tiroid. Mungkin juga perlu dilakukan pengobatan terhadap gagal jantung. Jika kadar TSH (thyroid-stimulating hormone) sangat tinggi, mungkin perlu dilakukan transfusi darah ganti (sejumlah darah bayi dibuang dan diganti dengan darah dari donor).

Keracunan Hormon Tiroid (Thyroid Storm / Thyrotoxicosis)

Keracunan hormon tiroid (Thyrotoxicosis / Thyroid Storm)adalah terjadinya kemunduran fungsi organ yang mengancam jiwa akibat peningkatan dari hormon tiroid. Peningkatan dari hormon tiroid terjadi pada penyakit gondok yang mengeluarkan hormon tiroid. Pada keadaan yang biasa atau normal kadar hormon tiroid yang meningkat akan memberikan keluhan pada tubuh berupa keringatan, berdebar - debar dan berat badan yang kurus tetapi pada keadaan ini masih dapat ditoleransi oleh organ tubuh seperti jantung dan saluran cerna untuk melaksanakan fungsinya. Pada keadaan yang sudah dinamakan THYROID STORM ini maka fungsi organ vital untuk kehidupan menurun dalam waktu singkat hingga mengancam nyawa. Hal yang memicu terjadinya THYROID STROM ini adalah operasi dan urut atau pijat pada kelenjar tiroid atau gondok dan operasi pada bagian tubuh lainnya pada penderita hipertiroid yang belum terkontrol hormon tiroidnya, stop obat anti tiroid pada pemakaian obat antitiroid, pemakaian kontras iodium seperti pada pemeriksaan rontgen, infeksi, stroke, trauma atau kecelakaan, emosi. Untuk mengetahui apakah keadaan seseorang ini sudah masuk dalam tahap THYROID STROM adalah dengan mengumpulkan gejala dari kelainan organ yakni pada sistem saraf terjadi penurunan kesadaran atau kejang, suhu badan diatas 40 derajat celcius, denyut jantung diatas 140x/menit, muntah dan mencret serta kuning. Pengobatan THYROID STROM harus segera masuk ke rumah sakit atau bagian emergensi dan segera diberikan cairan dan obat anti tiroid, mengatasi faktor pencetus.

Kanker menjadi kata yang menakutkan karena akan terbayang sebuah kematian, namun itu dulu, karena kanker masih banyak yang tidak dapat disembuhkan, akan tetapi kini kanker sudah banyak yang disembuhkan, dan itu seperti yang kami alami. Cerita singkat pada tahun 1999 terdapat pembengkakan pipih pada leher saya, namun pada saat itu saya tidak begitu menghiraukan, karena saya tidak mengalami gejala-gejala yang mengkawatirkan. Namun karena seringnya mendapat masukan dari teman-2 akhirnya saya mulai peduli dan memberikan keberanian periksa ke dokter, dan ternyata hasil dari pemeriksaan laboratorium dan hasil studi kasus tiroyd yang dilakukan pada kedokteran nuklir RS Pertamina diketahui bahwa saya mengalami pembengkakan kelenjar tiroyd. Sejak saat itu saya mulai rutin memeriksakan kesehatan ke dokter, dan mulai akrab dengan obat-2an yang berhubungan dengan pembengkakan kelenjar tiroyd. Sedemikian lamanya pengobatan medis tidak mengalami kesembuhan, maka dokter endokrin menyarankan saya untuk operasi. Pada saat itu saya belum berani mengambil keputusan akan operasi, karena apa yang akan saya hadapi pasca operasi yang membuat belum tentu saya istiqomah dan kuat. Akhirnya saya mencari pengobatan alternatif agar bisa sembuh tanpa menjalani operasi, namun beberapa pengobatan alternatif yang saya jalani tidak menyembuhkan pembengkakan tiroyd. Saya tetap berobat secara medis dan sudah beberapa dokter bedah dan dokter endokrin yang menyarankan saya untuk operasi. Bulan Mei 2002 saya memberanikan diri untuk memutuskan menjalani operasi, dan ternyata dokter bedah yang mengoperasi saya mencurigai adanya kanker ganas pada kelenjar tiroyd saya, dan akhirnya semua kelenjar tiroyd yang semula hanya akan dioperasi untuk pembengkakannya, karena dicurigai adanya kanker ganas maka dokter bedah tersebut berinisiatif mengambil semua kelenjar tiroyd. Dan benar hasil PA atas kelenjar tiroyd, menyatakan bahwa saya menderita kanker kelenjar tiroyd (Carsinoma Papiller Tiroyd) stadium I. Dan saya dianjurkan untuk menghubungi dokter radioterapy di RS Kanker Darmais untuk pengobatan selanjutnya. Akhirnya saya menjalani Internal Ablation di RS Kanker Darmais selama 3 (tiga) hari. Sejak saat itu saya memanage kanker saya dengan minum beberapa herbal atau pola makan sehat yang bisa menyembuhkan kanker, karena kanker kelenjar tiroyd saya sudah menyebar sampai seluruh tubuh kecuali kaki, saya harus sabar dan telaten untuk memanage kanker saya. Dan Alhamdulillah sejak tahun Agustus 2003 hingga sekarang Juni 2008

penyebarannya sudah tidak ada, namun semua itu kita tidak boleh lengah dan terus harus minum herbal untuk menyembuhkan kanker, makan makanan yang bisa menyembuhkan kanker. Apabila kita yakin bahwa kita bisa sembuh Insya Allah kanker yang menyerang pada tubuh kita akan sembuh. Memang tidak mudah untuk beristiqomah dalam mencegah kanker tapi karena semangat dan kemauan yang besar akhirnya kanker yang menyerang saya bisa disembuhkan. Dan hingga ditulisnya artikel saya ini saya masih tetap mengkonsumsi herbal, rutin cek darah, berobat ke dokter, whole body scanning 1 (satu) kali setahun.

Deskripsi Papiler karsinoma tiroid adalah kanker yang paling umum dari kelenjar tiroid. kanker ini lebih sering diderita wanita dibanding pria. kanker ini umum menyerang orang dengan usia antara 20 sampai 40 tahun, meskipun tidak menutup kemungkinan terjadi pada anak-anak. Penyebab dari kanker ini belum diketahui secara pasti. Diduga cacat genetik berpengaruh terhadap penyakit ini. Tinggi dosis radiasi eksternal ke leher meningkatkan risiko pengembangan kanker tiroid. Gejala Kanker tiroid biasanya dimulai sebagai benjolan kecil (nodul) dalam kelenjar tiroid, yang terletak di bagian depan leher. Namun, perlu ditekankan bahwa kebanyakan benjolan tiroid tidak berbahaya dan non kanker (jinak). Pengobatan Ada tiga jenis pengobatan kanker tiroid: * Bedah * Radioaktif yodium

thyroid [thiroid] 1. the THYROID GLAND. 2. pertaining to the thyroid gland. 3. SCUTIFORM. 4. a preparation of thyroid gland from domesticated food animals, containing LEVOTHYROXINE and LIOTHYRONINE and used as replacement therapy in the diagnosis and treatment of HYPOTHYROIDISM and the prevention and treatment of GOITER and thyroid carcinoma; administered orally. thyroid crisis a sudden and dangerous increase of the symptoms of THYROTOXICOSIS, seen in patients with severe HYPERTHYROIDISM or in the period immediately following a THYROIDECTOMY. (However, good postoperative care and the use of RADIOIODINE ablation techniques have greatly reduced the incidence of this once common postoperative complication.) Called also thyroid or thyrotoxic storm.

Thyroid crisis is a serious event that can be fatal if not brought under control. All of the body processes are accelerated to dangerously high levels. The pulse may rise to 200 beats per minute, and there is concurrent rise in the respiratory rate. The temperature control center loses control, bringing about a rapid and steady increase in body temperature. Pulmonary edema and congestive heart failure can also occur. Treatment is aimed at correction of the hyperthyroidism, control of the symptoms, and prevention of further crisis by treating the underlying cause. Medications are employed to block synthesis of thyroid hormones, block their release, and inhibit conversion of triiodothyronine to thyroxine. PLASMAPHERESIS. PLASMA EXCHANGE, or HEMODIALYSIS may be necessary to remove the hormones from the circulation. Supportive care includes administration of oxygen and measures to control HYPERTHERMIA, such as the use of ice packs or a hyperthermia blanket. Intravenous hydration is important to prevent SHOCK. The use of GLUCOCORTICOIDS is associated with improved survival rates. PROPRANOLOL, SYMPATHOLYTICS, and GUANETHIDINE are often used, as well as other medications that treat symptoms. thyroid function test a test of the functioning of the THYROID GLAND, such as its proper production of THYROID HORMONES. See RADIOIODINEUPTAKE TEST, THYROID-STIMULATING HORMONE TEST, THYROTROPIN-RELEASING HORMONE TEST, and TRIIODOTHYRONINE RESIN UPTAKE TEST.

thyroid gland the largest of the ENDOCRINE GLANDS, consisting of two lateral lobes connected by an isthmus; a third pyramidal lobe sometimes extends up from the isthmus. The thyroid gland is located in the front and sides of the neck just below the thyroid cartilage and produces hormones that are vital in maintaining normal growth and metabolism (see THYROID HORMONES). It also serves as a storehouse for iodine.

Diagnostic tests for thyroid disorders include radioimmunoassay for T3, T4, and thyroidstimulating hormone (TSH), free thyroxine serum concentration, and free thyroxine index (FTI). These and other thyroid function tests can be distorted by preparations and foods containing iodine, and by oral contraceptives, phenytoin (Dilantin), and several other drugs. The thyroid scan is useful in detecting nodules and active thyroid tissue and, combined with radioactive iodine uptake, measures the ability of the thyroid gland to take in ingested iodine. Persons who received radiation to the head and neck as children are at higher than normal risk for development of thyroid abnormalities. Of these disorders about one-third are carcinomas of the thyroid. Other problems related to radiation early in life include adenomas and other malignant and benign tumors, hypo- and hyperthyroidism, and thyroiditis. The American Thyroid Association suggests periodic laboratory testing and physical assessment of persons at high risk in order to detect these abnormalities when they are more amenable to treatment.

Thyroid gland. thyroid hormones iodothyronines secreted by the THYROID GLAND, principally THYROXINE (tetraiodothyronine or T4) and TRIIODOTHYRONINE (T3). The serum level of T4 is normally 45 to 50 times the level of T3. However, T3 is several times more active than T4, and most T3 is produced by metabolism of T4 in peripheral tissues. The pharmaceutical names for T4 and T3 are LEVOTHYROXINE and LIOTHYRONINE, respectively. Thyroid hormones influence many metabolic processes. They stimulate the cellular production of heat; stimulate protein synthesis; regulate many aspects of carbohydrate metabolism; stimulate lipid synthesis, mobilization, and degradation; stimulate the synthesis of coenzymes from vitamins; and may affect the response of tissues to epinephrine and norepinephrine

Deskripsi Papiler karsinoma tiroid adalah kanker yang paling umum dari kelenjar tiroid. kanker ini lebih sering diderita wanita dibanding pria. kanker ini umum menyerang orang dengan usia antara 20 sampai 40 tahun, meskipun tidak menutup kemungkinan terjadi pada anak-anak. Penyebab dari kanker ini belum diketahui secara pasti. Diduga cacat genetik berpengaruh terhadap penyakit ini. Tinggi dosis radiasi eksternal ke leher meningkatkan risiko pengembangan kanker tiroid. Gejala Kanker tiroid biasanya dimulai sebagai benjolan kecil (nodul) dalam kelenjar tiroid, yang terletak di bagian depan leher. Namun, perlu ditekankan bahwa kebanyakan benjolan tiroid tidak berbahaya dan non kanker (jinak). Pengobatan Ada tiga jenis pengobatan kanker tiroid: * Bedah * Radioaktif yodium * Obat Sumber: medlineplus dan UMM.

Kelenjar Tiroid
Posted on Maret 30, 2011 by klinikassyarif

Kelenjar tiroid terdiri dari dua lobus, satu di sebelah kanan dan satu lagi disebelah kiri. Keduanya dihubungkan oleh suatu struktur yang dinamakan isthmus atau ismus. Setiap lobus berbentuk seperti buah pir. Kelenjar ini terdapat di leher bagian depan di bawah jakun. Sel tiroid adalah satu-satunya sel dalam tubuh manusia yang dapat menyerap iodin atau yodium yang diambil melalui pencernaan makanan. Iodin ini akan bergabung dengan asam amino tirosin yang kemudian akan diubah menjadi T3 (triiodotironin) dan T4 (tetraiodotiroksin). Dalam keadaan normal pengeluaran T4 sekitar 80% dan T3 15%. Sedangkan yang 5% adalah hormon-hormon lain seperti T2. T3 dan T4 inilah yang biasa disebut hormon tiroid. Salah satu fungsi hormon tiroid adalah mengatur metabolisme tubuh, mengatur perkembangan saraf dan mengatur pertumbuhan. Kelainan yang berhubungan dengan hormon tiroid dikelompokkan menjadi hipotiroid dan hipertiroid. Hipotiroidisme Hipotiroidisme adalah suatu keadaan dimana kelenjar tiroid kurang aktif dan menghasilkan terlalu sedikit hormon tiroid. Hipotiroid yang sangat berat disebut miksedema. Penyebab yang paling sering ditemukan adalah tiroiditis Hashimoto. Pada tiroiditis Hashimoto, kelenjar tiroid seringkali membesar dan hipotiroidisme terjadi beberapa bulan kemudian akibat rusaknya daerah kelenjar yang masih berfungsi. Penyebab kedua tersering adalah pengobatan terhadap hipertiroidisme. Baik yodium radioaktif maupun pembedahan cenderung menyebabkan hipotiroidisme. Kekurangan yodium jangka panjang dalam makanan, menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme goitrosa). Kekurangan yodium jangka panjang merupakan penyebab tersering dari hipotiroidisme di negara terbelakang.

GEJALA Kekurangan hormon tiroid menyebabkan melambatnya fungsi tubuh. Gejalanya ringan dan timbul secara bertahap, Ekspresi wajah menjadi tumpul, suara menjadi serak dan berbicara menjadi lambat, kelopak mata menutup dan mata serta wajah menjadi bengkak. Banyak penderita yang mengalami penambahan berat badan, sembelit dan tidak tahan terhadap cuaca dingin. Rambut menjadi tipis, kasar dan kering; kulit menjadi kasar, kering, bersisik dan menebal. Banyak penderita yang mengalami sindroma terowongan karpal. Denyut nadi bisa melambat, telapak tangan dan telapak kaki tampak agak oranye (karotenemia) dan alis mata bagian samping mulai rontok. Beberapa penderita, terutama yang berusia lanjut, menjadi pelupa, bingung dan pikun. Hipertiroidisme Hipertiroidisme adalah suatu keadaan dimana kelenjar tiroid bekerja secara berlebihan, sehingga menghasilkan sejumlah besar hormon tiroid. Hipertiroidisme bisa ditemukan dalam bentuk penyakit Graves, gondok noduler toksik atau hipertiroidisme sekunder. GEJALA Pada hipertiroidisme, apapun penyebabnya, terjadi peningkatan fungsi tubuh: - Jantung berdetak lebih cepat dan bisa terjadi kelainan irama jantung, yang bisa menyebabkan palpitasi (jantung berdebar-debar) - Tekanan darah cenderung meningkat - Penderita merasakan hangat meskipun berada dalam ruangan yang sejuk - Kulit menjadi lembab dan cenderung mengeluarkan keringat yang berlebihan - Tangan memperlihatkan tremor (gemetaran) halus - Penderita merasa gugup, letih dan lemah meskipun tidak melakukan kegiatan yang berat - Nafsu makan bertambah, tetapi berat badan berkurang - Sulit tidur - Sering buang air besar, kadang disertai diare - Terjadi perubahan pada mata : bengkak di sekitar mata, bertambahnya pembentukan air mata, iritasi dan peka terhadap cahaya. Gejala ini akan segera menghilang setelah pelepasan hormon tiroid terkendali, kecuali pada penyakit Graves yang menyebabkan gangguan mata khusus. Pengobatan Alami Untuk mengobati penyakit tyroid maka harus ditentukan jenisnya, apakah hipertiroid atau hipotiroid, kemudian apakah disertai dengan pembesaran (goiter/struma) atau tidak. Secara umum ada beberapa herbal yang berfungsi memperbaiki hormon tiroid, antara lain, sidaguri, kumis kucing, ciplukan. Selain itu jika terdapat pembesaran, maka harus disertakan herba anti tumor, seperti mahkota dewa, benalu teh, habbatussauda, mengkudu dll. Jika ingin praktis, sekarang ini sudah terdapat racikan herbal siap minum. Allohualam bisshowab.
This entry was posted in Bekam dan TerapiLintah and tagged Penyakit dan Pengobatannya. Bookmark the permalink.

Penyebab
Pada penderita asma, penyempitan saluran pernafasan merupakan respon terhadap rangsangan yang pada paru-paru normal tidak akan memengaruhi saluran pernafasan. Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga. Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan yang melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan (inflamasi) dan pelepasan lendir ke dalam saluran udara. Hal ini akan memperkecil diameter dari saluran udara (disebut bronkokonstriksi) dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenaga supaya dapat bernafas. Sel-sel tertentu di dalam saluran udara, terutama mastosit diduga bertanggungjawab terhadap awal mula terjadinya penyempitan ini. Mastosit di sepanjang bronki melepaskan bahan seperti histamin dan leukotrien yang menyebabkan terjadinya: - kontraksi otot polos peningkatan pembentukan lendir - perpindahan sel darah putih tertentu ke bronki. Mastosit mengeluarkan bahan tersebut sebagai respon terhadap sesuatu yang mereka kenal sebagai benda asing (alergen), seperti serbuk sari, debu halus yang terdapat di dalam rumah atau bulu binatang. Tetapi asma juga bisa terjadi pada beberapa orang tanpa alergi tertentu. Reaksi yang sama terjadi jika orang tersebut melakukan olah raga atau berada dalam cuaca dingin. Stres dan kecemasan juga bisa memicu dilepaskannya histamin dan leukotrien. Sel lainnya yakni eosinofil yang ditemukan di dalam saluran udara penderita asma melepaskan bahan lainnya (juga leukotrien), yang juga menyebabkan penyempitan saluran udara. Asma juga dapat disebabkan oleh tingginya rasio plasma bilirubin sebagai akibat dari stres oksidatif yang dipicu oleh oksidan.[1]

[sunting] Gejala

Frekuensi dan beratnya serangan asma bervariasi. Beberapa penderita lebih sering terbebas dari gejala dan hanya mengalami serangan serangan sesak nafas yang singkat dan ringan, yang terjadi sewaktu-waktu. Penderita lainnya hampir selalu mengalami batuk dan mengi (bengek) serta mengalami serangan hebat setelah menderita suatu infeksi virus, olah raga atau setelah terpapar oleh alergen maupun iritan. Menangis atau tertawa keras juga bisa menyebabkan timbulnya gejala. Suatu serangan asma dapat terjadi secara tiba-tiba ditandai dengan nafas yang berbunyi (mengi, bengek), batuk dan sesak nafas. Bunyi mengi terutama terdengar ketika penderita menghembuskan nafasnya. Di lain waktu, suatu serangan asma terjadi secara perlahan dengan gejala yang secara bertahap semakin memburuk. Pada kedua keadaan tersebut, yang pertama kali dirasakan oleh seorang penderita asma adalah sesak nafas, batuk atau rasa sesak di dada. Serangan bisa berlangsung dalam beberapa menit atau bisa berlangsung sampai beberapa jam, bahkan selama beberapa hari. Gejala awal pada anak-anak bisa berupa rasa gatal di dada atau di leher. Batuk kering di malam hari atau ketika melakukan olah raga juga bisa merupakan satu-satunya gejala. Selama serangan asma, sesak nafas bisa menjadi semakin berat, sehingga timbul rasa cemas. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat. Pada serangan yang sangat berat, penderita menjadi sulit untuk berbicara karena sesaknya sangat hebat. Kebingungan, letargi (keadaan kesadaran yang menurun, dimana penderita seperti tidur lelap, tetapi dapat dibangunkan sebentar kemudian segera tertidur kembali) dan sianosis (kulit tampak kebiruan) merupakan pertanda bahwa persediaan oksigen penderita sangat terbatas dan perlu segera dilakukan pengobatan. Meskipun telah mengalami serangan yang berat, biasanya penderita akan sembuh sempurna, Kadang beberapa alveoli (kantong udara di paru-paru) bisa pecah dan menyebabkan udara terkumpul di dalam rongga pleura atau menyebabkan udara terkumpul di sekitar organ dada. Hal ini akan memperburuk sesak yang dirasakan oleh penderita.

[sunting] Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya yang khas. Untuk memperkuat diagnosis bisa dilakukan pemeriksaan spirometri berulang. Spirometri juga digunakan untuk menilai beratnya penyumbatan saluran udara dan untuk memantau pengobatan. Menentukan faktor pemicu asma seringkali tidak mudah. Tes kulit alergi bisa membantu menentukan alergen yang memicu timbulnya gejala asma. Jika diagnosisnya masih meragukan atau jika dirasa sangat penting untuk mengetahui faktor pemicu terjadinya asma, maka bisa dilakukan bronchial challenge test.

[sunting] Pengobatan

Obat-obatan bisa membuat penderita asma menjalani kehidupan normal. Pengobatan segera untuk mengendalikan serangan asma berbeda dengan pengobatan rutin untuk mencegah serangan. Agonis reseptor beta-adrenergik merupakan obat terbaik untuk mengurangi serangan asma yang terjadi secara tiba-tiba dan untuk mencegah serangan yang mungkin dipicu oleh olahraga. Bronkodilator ini merangsang pelebaran saluran udara oleh reseptor betaadrenergik. Bronkodilator yang yang bekerja pada semua reseptor beta-adrenergik (misalnya adrenalin), menyebabkan efek samping berupa denyut jantung yang cepat, gelisah, sakit kepala dan tremor (gemetar) otot. Bronkodilator yang hanya bekerja pada reseptor beta2-adrenergik (yang terutama ditemukan di dalam sel-sel di paru-paru), hanya memiliki sedikit efek samping terhadap organ lainnya. Bronkodilator ini (misalnya albuterol), menyebabkan lebih sedikit efek samping dibandingkan dengan bronkodilator yang bekerja pada semua reseptor beta-adrenergik. Sebagian besar bronkodilator bekerja dalam beberapa menit, tetapi efeknya hanya berlangsung selama 4-6 jam. Bronkodilator yang lebih baru memiliki efek yang lebih panjang, tetapi karena mula kerjanya lebih lambat, maka obat ini lebih banyak digunakan untuk mencegah serangan. Bronkodilator tersedia dalam bentuk tablet, suntikan atau inhaler (obat yang dihirup) dan sangat efektif. Penghirupan bronkodilator akan mengendapkan obat langsung di dalam saluran udara, sehingga mula kerjanya cepat, tetapi tidak dapat menjangkau saluran udara yang mengalami penyumbatan berat. Bronkodilator per-oral (ditelan) dan suntikan dapat menjangkau daerah tersebut, tetapi memiliki efek samping dan mula kerjanya cenderung lebih lambat. Jenis bronkodilator lainnya adalah theophylline. Theophylline biasanya diberikan per-oral (ditelan); tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari tablet dan sirup short-acting sampai kapsul dan tablet long-acting. Pada serangan asma yang berat, bisa diberikan secara intravena (melalui pembuluh darah). Jumlah theophylline di dalam darah bisa diukur di laboratorium dan harus dipantau secara ketat, karena jumlah yang terlalu sedikit tidak akan memberikan efek, sedangkan jumlah yang terlalu banyak bisa menyebabkan irama jantung abnormal atau kejang. Pada saat pertama kali mengkonsumsi theophylline, penderita bisa merasakan sedikit mual atau gelisah. Kedua efek samping tersebut, biasanya hilang saat tubuh dapat menyesuaikan diri dengan obat. Pada dosis yang lebih besar, penderita bisa merasakan denyut jantung yang cepat atau palpitasi (jantung berdebar). Juga bisa terjadi insomnia (sulit tidur), agitasi (kecemasan, ketakuatan), muntah, dan kejang. Corticosteroid menghalangi respon peradangan dan sangat efektif dalam mengurangi gejala asma. Jika digunakan dalam jangka panjang, secara bertahap corticosteroid akan menyebabkan berkurangnya kecenderungan terjadinya serangan asma dengan mengurangi kepekaan saluran udara terhadap sejumlah rangsangan. Tetapi penggunaan tablet atau suntikan corticosteroid jangka panjang bisa menyebabkan:

gangguan proses penyembuhan luka terhambatnya pertumbuhan anak-anak hilangnya kalsium dari tulang perdarahan lambung katarak prematur peningkatan kadar gula darah penambahan berat badan kelaparan kelainan mental.

Tablet atau suntikan corticosteroid bisa digunakan selama 1-2 minggu untuk mengurangi serangan asma yang berat. Untuk penggunaan jangka panjang biasanya diberikan inhaler corticosteroid karena dengan inhaler, obat yang sampai di paru-paru 50 kali lebih banyak dibandingkan obat yang sampai ke bagian tubuh lainnya. Corticosteroid per-oral (ditelan) diberikan untuk jangka panjang hanya jika pengobatan lainnya tidak dapat mengendalikan gejala asma. Cromolin dan nedocromil diduga menghalangi pelepasan bahan peradangan dari sel mast dan menyebabkan berkurangnya kemungkinan pengkerutan saluran udara. Obat ini digunakan untuk mencegah terjadinya serangan, bukan untuk mengobati serangan. Obat ini terutama efektif untuk anak-anak dan untuk asma karena olah raga. Obat ini sangat aman, tetapi relatif mahal dan harus diminum secara teratur meskipun penderita bebas gejala. Obat antikolinergik (contohnya atropin dan ipratropium bromida) bekerja dengan menghalangi kontraksi otot polos dan pembentukan lendir yang berlebihan di dalam bronkus oleh asetilkolin. Lebih jauh lagi, obat ini akan menyebabkan pelebaran saluran udara pada penderita yang sebelumnya telah mengkonsumsi agonis reseptor beta2-adrenergik. Pengubah leukotrien (contohnya montelucas, zafirlucas dan zileuton) merupakan obat terbaru untuk membantu mengendalikan asma. Obat ini mencegah aksi atau pembentukan leukotrien (bahan kimia yang dibuat oleh tubuh yang menyebabkan terjadinya gejala-gejala asma).

[sunting] Pengobatan
[sunting] Pengobatan untuk serangan jantung

Suatu serangan asma harus mendapatkan pengobatan sesegera mungkin untuk membuka saluran pernafasan. Obat yang digunakan untuk mencegah juga digunakan untuk mengobati asma, tetapi dalam dosis yang lebih tinggi atau dalam bentuk yang berbeda. Agonis reseptor beta-adrenergik digunakan dalam bentuk inhaler (obat hirup) atau sebagai nebulizer (untuk sesak nafas yang sangat berat). Nebulizer mengarahkan udara atau oksigen dibawah tekanan melalui suatu larutan obat, sehingga menghasilkan kabut untuk dihirup oleh penderita. Pengobatan asma juga bisa dilakukan dengan memberikan suntikan epinephrine atau terbutaline di bawah kulit dan aminophyllins theophylline) melalui infus intravena.

Penderita yang mengalami serangan hebat dan tidak menunjukkan perbaikan terhadap pengobatan lainnya, bisa mendapatkan suntikan corticosteroid, biasanya secara intravena (melalui pembuluh darah). Pada serangan asma yang berat biasanya kadar oksigen darahnya rendah, sehingga diberikan tambahan oksigen. Jika terjadi dehidrasi, mungkin perlu diberikan cairan intravena. Jika diduga terjadi infeksi, diberikan antibiotik. Selama suatu serangan asma yang berat, dilakukan:

pemeriksaan kadar oksigen dan karbondioksida dalam darah pemeriksaan fungsi paru-paru (biasanya dengan spirometer atau peak flow meter) pemeriksaan rontgen dada.

[sunting] Pengobatan Jangka Panjang

Salah satu pengobatan asma yang paling efektif adalah inhaler yang mengandung agonis reseptor beta-adrenergik. Penggunaan inhaler yang berlebihan bisa menyebabkan terjadinya gangguan irama jantung. Jika pemakaian inhaler bronkodilator sebanyak 2-4 kali/hari selama 1 bulan tidak mampu mengurangi gejala, bisa ditambahkan inhaler corticosteroid, cromolin atau pengubah leukotrien. Jika gejalanya menetap, terutama pada malam hari, juga bisa ditambahkan theophylline per-oral.

[sunting] Pencegahan
Serangan asma dapat dicegah jika faktor pemicunya diketahui dan bisa dihindari. Serangan yang dipicu oleh olah raga bisa dihindari dengan meminum obat sebelum melakukan olah raga.

You might also like