Professional Documents
Culture Documents
Jakarta - Duka menyelimuti dunia teknologi. Salah satu inovator, Steve Jobs menutup mata selamanya. Si jenius di balik perusahaan Apple ini mengakhiri kisahnya di usia 56 tahun setelah berjuang melawan kanker. Masa kecil Steven Paul Jobs, demikian nama lengkapnya, lahir di San Francisco, Amerika Serikat, 25 Februari 1955. Dia diadopsi oleh Paul dan Clara Jobs. Ayah biologis Jobs, Abdulfattah John Jandali, merupakan profesor sains politik dan ibu kandungnya Joanne Simpson ahli terapi bicara. Hampir sebagian besar masa kecil hingga remaja dihabiskannya di Cupertino, California. Setelah lulus dari sekolah menengah atas pada 1972, Jobs melanjutkan studinya di Reed College di Portland selama satu semester. Setelah itu, pada musim gugur 1974 Jobs mulai bekerja sebagai teknisi di Atari, sebuah perusahaan yang mendesain circuit board. Berdirinya Apple Jobs mulai berpikir untuk mendirikan perusahaan. Maka dua tahun kemudian, pada 1976 berdirilah Apple yang dibangunnya bersama Steve Wozniak. Dengan modal beberapa ribu dolar, keduanya memulai bisnis yang memiliki visi mengubah dunia. Tak perlu menunggu waktu lama, Apple segera merilis produk pertamanya yang kemudian dijuluki sebagai 'revolusi komputer personal'. Pada pertemuan pemegang saham tahunan Apple tanggal 24 Januari 1984, Jobs memperkenalkan Macintosh. Selanjutnya Macintosh menjadi komputer kecil pertama yang sukses secara komersial dengan antarmuka pengguna grafis. 'Diusir' dari Apple Meski Jobs dikenal kharismatik, sejumlah rekan dan karyawannya kala itu menilainya sebagai manajer yang mudah berubah pikiran, keras kepala dan temperamental. Penurunan penjualan pun terjadi pada akhir 1984 dan mengakibatkan keretakan hubungan kerja Jobs dengan John Sculley yang kala itu menjabat sebagai CEO Apple. Pada akhir Mei 1985, setelah ketegangan internal dan pengumuman PHK besar-besaran, Sculley mengakhiri jabatan Jobs sebagai kepala divisi Macintosh karena perbedaan visi. Namun semangat Jobs tidak berhenti sampai di situ. Setelah meninggalkan Apple, Jobs lantas mendirikan NeXT Computer. Sayang, produk yang dihasilkannya masih dianggap sebagai barang mahal dan gagal memberi dampak bagi industri teknologi. Kesuksesan Jobs Kesuksesan Jobs yang sesungguhnya dimulai pada pertengahan pertama tahun 1990. Menariknya, sukses ini justru bukan berawal di industri komputer, melainkan industri
film. Pixar, studio animasi kecil yang diakuisisi Jobs pada 1986, memulai debutnya setelah merilis film Toy Story pada 1995. Akhir 1996, Jobs mendekati Apple agar perusahaan itu mengakuisisi NeXT. disebutkannya, Apple membutuhkan sistem operasi dan NeXT memiliki itu. Upaya Jobs membujuk Apple pun berhasil. Di tahun itu Apple mengumumkan pembelian NeXT senilai USD 429 juta. Kembali ke Apple Apple kembali merangkulnya dan beberapa bulan setelah kembali bergabung di Apple, Jobs mendapatkan posisinya kembali sebagai CEO. Inilah titik baru kepemimpinan Jobs. Sejak 1997 hingga Agustus 2011 menjabat sebagai CEO, Apple tak hanya bangkit dari kebangkrutannya. Beragam produk besutannya yang lahir dari kejeniusan ide Jobs, seperti iMac, iPod, iPhone dan tentu saja iPad telah mengubah ranah elektronik consumer dan komputasi personal. Perjuangan melawan kanker Di tengah masa kepemipinannya yang tengah memuncak, pada Agustus 2004 Jobs mengungkapkan dirinya menderita kanker pankreas dan harus menjalani operasi. Jobs sempat absen dari kesibukannya di Apple untuk cuti medis dan kembali bekerja pada September 2004. Januari 2009, Jobs kembali mengambil cuti selama enam bulan untuk berobat. Dokter mengatakan Jobs harus menjalani tranplantasi hati pada April 2009. Kemudian dia kembali menjalankan jabatannya pada Juni 2009. Kabar sakitnya Jobs kerap kali terdengar dan sedikit banyak mempengaruhi saham perusahaannya. Namun demikian, Apple terus melesat, bahkan dinobatkan sebagai perusahaan paling mahal dan Jobs sebagai CEO terbaik Amerika. Mengundurkan diri Sosok di balik kesuksesan iPhone dan iPad itu benar-benar menarik diri dari jabatan CEO Apple. Jobs secara resmi mengundurkan diri pada Agustus 2011. Sakit tampaknya menjadi alasan utama Jobs untuk melepas jabatan nakhoda di salah satu perusahan TI terbesar itu. Dia pun berpulang.. Akhirnya, sang legenda dunia teknologi abad ini pun berpulang. Perjuangannya terhenti setelah menghembuskan nafas terakhirnya pada Rabu waktu Palo Alto, Calif, Amerika Serikat di usia 56 tahun. Kabar mengejutkan ini datang sehari setelah Apple merilis iPhone 4S.
Ia meninggalkan seorang istri bernama Laurene Powell dan tiga orang anak dari hasil perkawinannya. Jobs juga diketahui memiliki seorang anak perempuan dari pasangannya terdahulu. Dalam kehidupan sosialnya, Steve dikenal sebagai seorang visioner. Sementara dalam kehidupan pribadinya, ia merupakan orang yang hangat dengan keluarga. Selamat jalan Jobs...
pada produk karena sebuah produk benar-benar akan membuat perbedaan". (Playboy, 1985). "Kamu harus memiliki keyakinan terhadap sesuatu - keinginan, takdir, hidup, karma, apapun itu". (Stanford commencement speech, 2005). "Pekerjaanmu akan menjadi bagian penting dari kehidupanmu. Satu-satunya cara untuk mencapai kepuasan adalah dengan percaya bahwa apa yang kamu kerjakan adalah pekerjaan yang hebat. Cintai apa yang kamu kerjakan. Jika kamu belum menemukannya, tetaplah cari. Jangan berhenti". (Stanford commencement speech, 2005). "Tidak ada seorang pun yang ingin mati. Meski mereka yang ingin pergi ke surga, tidak ingin mati. Namun kematian adalah tujuan kita bersama, tidak ada yang bisa lolos darinya. Kematian adalah penemuan terbaik dalam kehidupan. Ia membersihkan yang lama dan membuat jalan untuk yang baru. Sekarang yang baru adalah kamu, namun suatu saat nanti kamu akan menjadi tua dan 'dibersihkan'. Maaf terlalu dramatik, namun ini benar". (Stanford commencement speech, 2005). "Panutan saya untuk bisnis adalah The Beatles. Mereka saling mengimbangi satu sama lain. Beginilah cara saya memandang suatu bisnis, bisnis yang hebat bukan dilakukan oleh satu orang, melainkan oleh tim". (Interview with 60 Minutes, 2003). "Jika kamu melakukan sesuatu yang bagus, maka selanjutnya kamu harus melakukan hal lain yang luar biasa. Jangan tinggal terlalu lama, pikirkan apa yang harus kamu buat selanjutnya". (NBC Nightly News, May 2006).
Jangan terjebak pada dogma, yang adalah hasil pemikiran orang lain. Jangan biarkan opini orang lain menenggelamkan suara di dalam Anda. Yang paling penting, beranilah mengikuti hati dan intuisimu yang entah bagaimana sudah tahu sesungguhnya Anda ingin menjadi apa,"
Salah satu foto legendaris yang menampilkan Steve Jobs bersama Steve Wozniak mengutak atik komputer pertama Apple.
Komputer Macintosh yang dirilis pada tahun 1984, menandai salah satu jejak kegemilangan Jobs kala menahkodai Apple.
Setelah sempat pergi, Jobs kembali ke Apple pada tahun 1997 dan memperkenalkan komputer iMac pada tahun 1998
Steve Jobs dengan iPad, komputer tablet yang sampai kini masih sangat laris.
Foto terakhir Jobs di publik pada akhir Agustus 2011, menampakkan kondisinya sangat lemah.
Steve senang berkata bahwa dia hidup setiap hari seperti itu adalah hari terakhirnya. Karena dia melakukannya, dia mentransformasi hidup kita, mendefinisikan seluruh industri, dan mencapai salah satu prestasi terlangka dalam sejarah manusia, dia mengubah cara kita melihat dunia. Dunia telah kehilangan seorang visioner. Dan mungkin tidak ada penghargaan lebih besar terhadap sukses Steve selain fakta bahwa banyak masyarakat dunia mendengar kabar dia meninggal melalui perangkat yang dia temukan. Michelle dan saya mengirimkan doa bagi istri Steve, Laurene, keluarganya dan semua orang yang mencintai dia,"
"Saya sangat sedih mendengar kabar wafatnya (Jobs-red.). Saya dan Melinda menyatakan rasa duka yang mendalam terhadap keluarga, teman-temannya, dan siapapun yang tersentuh dengan apa yang dikerjakan Steve," tandas Chairman dan pendiri Microsoft. Jobs dilaporkan meninggal dalam usia 56 tahun. Ia menghembuskan nafas terakhirnya pada Rabu waktu Palo Alto, Calif, Amerika Serikat, lantaran masalah kesehatan.
mendeskripsikan pernyataan Jobs kala keduanya berbincang di telepon. Konon sejak itulah, hubungan Jobs dan Schmidt mulai merenggang.
Screenshot TMZ
Banyak orang ingin bekerja untuk Apple saat ini. Di satu sisi mungkin karena rekor kesuksesan Apple yang bagus. Namun di sisi lain juga dengan adanya Jobs di sana sebagai seorang tokoh teknologi populer. 4. Ikon Kebudayaan Pop Ketika Jobs bicara, khususnya kala mempresentasikan produk, media massa di seluruh dunia seakan dengan patuh menyimak tiap perkataannya. Ya, dia mungkin setara dengan selebritis. Mampukah Tim Cook selaku CEO baru Apple mendapat perhatian seperti ini? Rasanya tidak. Apple barangkali masih menjadi perusahaan raksasa dalam waktu lama tanpa kehadiran Jobs. Namun mungkin perhatian pada perusahaan ini tidak lagi sebesar ketika Jobs masih ada di pucuk pimpinan.
Siapapun yang menjadi CEO Apple setelah Steve Jobs, akan sulit baginya untuk mengembalikan Apple pada posisinya pada tahun 1997 lalu - atau "nyaris bangkrut". Selain itu, bulan September ini Apple dikabarkan akan memperkenalkan iPhone dan iPad baru. Menurunnya harga saham Apple akibat mundurnya Steve Jobs dapat ditutup dengan peningkatan harga bulan depan. Saya pribadi yakin di tangan Tim Cook, inovasi-inovasi khas Apple akan terus bermunculan. Yang akan menarik untuk diperhatikan adalah apa yang akan Tim Cook lakukan dengan Apple TV. Sebab, Steve Jobs pernah mengatakan Apple TV adalah hobby-nya pribadi. Jika hobi Tim Cook tidak sama dengan Steve Jobs, bukan tidak mungkin Apple TV akan berhenti disini - atau sebaliknya.
Survei online oleh perusahaan internet Sina menemukan 64% dari sekitar 33 ribu responden yakin keluarnya Jobs akan berdampak besar bagi Apple. Memang banyak penduduk China adalah penggemar berat produk Apple yang keluar di era kepemimpinan Jobs. Para penggemar pun rela antre panjang untuk mendapatkan gadget terbaru Apple. Dan begitu banyak produk palsu menyerupai iPad atau iPhone dijual di China. Bahkan toko Apple Store palsu pun juga ada. Meski produknya banyak dipalsukan, catatan pendapatan terbaru Apple di China mencapai USD 3,8 miliar di area ini. Pasar China pun kian seksi untuk Apple.
Kritik pada Jobs ditulis oleh kolumnis di New York Times, Andre Ross Sorkin. Ia menilai Jobs bukan seorang filantropis menonjol meski memegang kekayaan sekitar USD 8,3 miliar. Pada tahun 1997, Jobs dikabarkan menghentikan aktivitas sossial Apple sampai perusahaan ini bisa menghasilkan untung. Kini dengan jumlah laba begitu besar, Apple di bawah kepemimpinan Tim Cook dinilai perlu lebih berperan dalam aktivitas sosial.
"Dunia telah kehilangan manusia yang luar biasa," puji CEO Apple Tim Cook.
disebut-sebut, popularitas Frostall lebih tinggi di mata publik dibandingkan Cook. Melihat nama-nama di atas yang masih setia, Apple sejatinya patut berlega hati mengenai masa depan perusahaannya. Pun demikian, sulit rasanya jika target yang dipatok adalah mencari 'Steve Jobs' baru. Sebab publik sudah kadung tersihir dengan karisma Steve Jobs yang seperti itu adanya. Dia seorang yang visioner, kreatif, jenius, walau tak sedikit juga yang melihatnya sebagai sosok arogan. Dan walau Jobs sudah berpulang, namun publik masih bisa mengenang sang legenda IT itu lewat karya, pemikiran, dan gadget-gadget terbaik besutannya.
Februari 2006: Toko musik iTunes telah menjual 1 miliar lagu. Januari 2007: Apple memperkenalkan iPhone pertama. September 2007: iPod Touch diluncurkan dengan interface full layar sentuh. Juli 2008: Generasi kedua iPhone 3G dijual. App Store diluncurkan. Juni 2009: iPhone 3GS diluncurkan dengan CPU lebih cepat serta kamera lebih baik. Januari 2010: Apple mengumumkan iPad yang menjadi pionir komputer tablet. Juni 2010: iPhone 4 dirilis yang mengandalkan layar Retina. Maret 2011: Apple memperkenalkan iPad 2 dengan desain ramping dan dilengkapi kamera. April 2011: Apple mengumumkan telah menjual 189 juta unit perangkat berbasis iOS yang terdiri dari iPod Touch, iPhone dan iPad. Oktober 2011: Apple akan memperkenalkan generasi baru iPhone pada tanggal 4 Oktober. iPhone baru ini akan diberi nama iPhone 5 atau iPhone 4S. Bisa jadi Apple malah akan meluncurkan keduanya.
dimiliki oleh Steve. Bahkan saking fenomenalnya Steve, aksi Steve menunggangi BMW R60 di lembah Silikon pernah menjadi cover majalah National Geographic pada Oktober 1982. Kala itu seperti dilansir topspeed, Kamis (6/10/2011) Steve berusia 27 tahun. Penampilannya sangat nyentrik dengan rambut agak gondrong dan janggut lebat, sepatu coklat, baju kemeja, celana jeans. Mengenai motornya, BMW R60/2 diproduksi pada 1960 hingga 1966. Di balik sasisnya terdapat mesin 594cc 2 silinder boxer. Mesin tersebut bisa melontarkan tenaga 30 hp di 5.800 rpm.
Polisi pun tidak memberikan keistimewaan khusus bagi Jobs dengan mobilnya. Namun Jobs tetap membiarkan mobilnya mulus tanpa pelat nomor. Jobs mungkin selama hidupnya sudah terbiasa membayar denda US$ 250 setiap kali ada polisi yang menghentikan mobilnya di jalanan. Isu menyebutkan, kalau pelat nomor Jobs itu selalu ada yang ngutil, selalu ada yang mencurinya. Jadi daripada terus membeli pelat nomor, Jobs membiarkan mobil tanpa berpelat nomor dan membayar denda. Seperti dilansir rush lane, mobil Jobs yang dibeli pada akhir tahun 2006 ini tidak pernah dibawa jauh, hanya seputaran Silicon Valley saja. Jadi kemungkinan ditilang sedikit. Bahkan lembaga independen pernah iseng mengecek berapa denda yang harus dibayar Jobs. Namun faktanya hanya sedikit data atau jejak rekaman yang menyebutkan soal tilang kepada Steve Jobs. Beberapa pelanggaran yang dilakukan Jobs antara lain mengebut dua kali di Santa Clara County pada 2006 dan pelanggaran lalu lintas biasa di 2007. Kenapa Jobs enggan memasang pelat nomor mungkin akan menjadi misteri, tetapi dunia pastinya akan tetap mengenang Jobs sebagai seorang visioner yang mengubah cara manusia menggunakan teknologi dan gadgetnya lewat Apple.