You are on page 1of 2

Faktor Penyebab Perselingkuhan di Kantor

Pernyataan bahwa kantor atau tempat kerja menjadi salah satu tempat paling subur terjadinya perselingkuhan bukannya tanpa alasan. Di tempat ini memang sangat memungkinkan terjadinya hubungan percintaan antar karyawan atau Bos sekalipun, dan akan menyebabkan masalah bila hubungan percintaan menjerat seseorang yang telah menikah. Dan berikut ini beberapa faktor yang dapat menyebabkan tumbuhnya benih-benih cinta atau perselingkuhan di tempat kerja adalah : Presentase pertemuan. Bila dihitung persentase jam selama sehari, kantor adalah salah satu tempat terbanyak kita menghabiskan waktu setiap hari. Sebagai karyawan, Anda akan bekerja selama kurang lebih 8 jam sehari. Pertemuan ini berlangsung 5 atau 6 hari selama seminggu, maka secara persentase jumlah waktu yang dihabiskan dengan teman kantor lebih banyak dibandingkan dengan suami atau istri. Sarana pelarian dari masalah keluarga. Hidup berumah tangga tentu tidak bebas dari masalah. Saat terjadi masalah, mungkin ada yang mencari jalan keluar dengan cara curhat dengan teman kantor. Bila curhat ini Anda lakukan dengan rekan kerja yang berlawanan jenis, bisa saja Anda merasakan kenyamanan semu dan mengganggapnya lebih menyenangkan dibandingkan dengan pasangan hidup. Jika proses ini terus berlangsung akan menghasilkan sikap romantis kepada rekan kerja yang pada akhirnya bisa menjadi pemicu perselingkuhan. Penampilan terbaik adalah di kantor. Kebanyakan dari kita bekerja dimulai dari pagi hari. Waktu ini adalah saat kita masih merasa segar baik secara fisik maupun emosi. Wajah terlihat segar yang akan menambah kecantikan. Belum lagi tambahan make up dan parfum yang membuat kita semakin sempurna. Sedangkan waktu yang kita habiskan bersama pasangan adalah saat kita telah kehabisan energi, saat itu kita mungkin lelah sehingga penampilan tidak menarik. Nilai moral yang turun.

Dahulu, perceraian dianggap sebagai tindakan yang tidak baik. Tetapi kini hal itu dianggap wajar. Salah satu penyebabnya adalah nilai moral yang rendah yang mungkin kita dapat dari berbagai media hiburan seperti di televisi, lagu, atau Internet yang menyampaikan kesan bahwa perselingkuhan dan perceraian adalah sesuatu yang wajar.

You might also like