You are on page 1of 16

ANALISA PERMASALAHAN KOMPONEN TEMPAT TIDUR PASIEN DENGAN METODE QFD MUCHTAR GINTING Staf Edukatif Teknik Mesin

Politeknik Negeri Sriwijaya m_ginting55@yahoo.com HP. 08153804997 ABSTRAK Tempat Tidur Pasien adalah salah satu sarana rehabilitasi alat kesehatan yang berfungsi sebagai tempat istirahat baik duduk maupun tidur bagi pasien. Konstruksi alat ini terdiri dari tujuh komponen utama yang diproduksi secara manual dan harus memenuhi variabel kebutuhan konsumen yaitu aman, nyaman dan mudah dioperasikan. Untuk mengetahui apakah fungsi ke tujuh komponen telah memenuhi variabel kebutuhan konsumen, maka diperlukan suatu analisa yang penulis terapkan dari teori Quality Function Deployment (QFD) yang bertujuan untuk mengembangkan produk guna memuaskan konsumen dengan menerjemahkan keinginan konsumen ke dalam karakteristik teknis yang disyaratkan (design requirement). Dari hasil analisa terindikasi bahwa permasalahan terdapat pada Frame lantai yang terkait dengan : Desain, Proses Manufaktur dan ketelitian ukuran maupun tingkat kesulitan proses produksi yang mana semuanya ini saling terkait satu sama lain. Dalam rangka pemecahan permasalahan di atas sekali gus meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi maka disarankan desain sistem produksi yaitu menggunakan press tool. Kata kunci: QFD, Tempat Tidur Pasien PENDAHULUAN Dalam era pasar global sekarang ini, konsumen sudah mulai mengutamakan berkualitas banyak. dengan harus dan produk keandalan dapat dan yang tinggi, dan service. Dimensi-dimensi variabel ini

dalam literatur strategi manufaktur disebut sebagai muatan yang dapat dijadikan pedoman dasar sebagai dimensi persaingan. Variabel muatan manufaktur dapat dipenuhi dengan jalan pemahaman produk dan yang pengaplikasian pengembangan strategi

delivery cepat, dan variasi yang lebih Agar baik bersaing berkompetisi menghasilkan serentak

keuntungan maka sebuah perusahaan dengan melalui bermacam dimensi antara lain kualitas, harga, kecepatan, fleksibilitas

umumnya terdiri dari empat tahapan yaitu desain konsep, desain teknikal, desain rinci dan desain proses

manufakturing. Guideline dari desain manufaktur mudah di mencoba manufaktur untuk dan mengarahkan desain produk yang memperbaiki efisiensi produksi. Hal ini berdasar pada kepercayaan sukses manufaktur tak dapat dijamin pada tahapan produksi, setelah proses Melalui untuk produk harus prinsip ini membatasi langsung dirancang, untuk itu desain produk dan perencanaan diintegrasikan. memungkinkan yang akan

manufakturability dan siklus umur dari sebuah produk [5 ] . Untuk mengaplikasikan teori di atas maka penulis merasa tertarik melakukan Tempat bidang penelitian dan di analisa UKM dalam alat ini terhadap proses produksi komponen Tidur yang Tujuan dalam industri Pasien Palembang kesehatan. kesulitan bergerak rehabilitasi penelitian

adalah untuk mngetahui faktor-faktor proses produksi komponen alat tersebut yang sangat berpengaruh terhadap kualitas dan efisiensi secara keseluruhan. Hasil penelitian ini akan menjadi masukan bagi perusahaan dan tidak menutup kemungkinan untuk ditindak lanjuti dengan usulan pemecahan masalah sesuai dengan keadaan sarana dan prasarana perusahaan tersebut. TINJAUAN PUSTAKA Konstruksi Tempat Tidur Pasien Tempat tidur Pasien adalah salah satu sarana rehabilitasi alat kesehatan yang berfungsi sebagai tempat istirahat baik duduk maupun tidur busa di bagi atas pasien. lantai plat. Untuk Guna kenyamanan maka dipasang kasur mencegah pergeseran sekaligus

kerumitan dari sebuah desain produk berpengaruh terhadap produksi. produksi sejumlah peningkatan Peningkatan yang kegiatan produktivitas produktivitas adalah dilakukan dan

dimaksud yang

untuk meningkatkan kualitas

menurunkan waktu dan biaya produksi sesuai dengan Metode Taguchi, yang menyampaikan prosesnya aktifitas perbaikan premis kualitas terhadap desain produk dan berdasar pada bahwa kualitas adalah berdasarkan desain . Metode Taguchi adalah sebuah teknik yang sangat efektif dari segi biaya untuk perbaikan kualitas, karena mendorong mencapai reduksi dari variasi kinerja dengan pengurangan pengaruh dari sumbersumber variasi pada tahapan desain produk sehingga dapat meningkatkan

sebagai ventilasi udara dari bawah kasur maka dibuat sejumlah lubang

pada lantai plat. Desain alat ini didasarkan pada kebutuhan pasien sesuai dengan misi perusahaan yaitu meningkatkan efisiensi dan kualitas dalam rangka memuaskan pelanggan secara terus menerus. Pada mulanya konstruksi alat ini bersifat statis tetapi sekarang sudah banyak dirancang dengan konstruksi yang dapat digerakkan naik turun secara manual ataupun menggunakan Motor Listrik seperti gambar berikut ini [1].

utama yaitu rangka kaki, lantai dan pagar. dan sekarang sudah dilengkapi dengan mengatur utamanya alat posisi dapat penggerak kepala untuk maupun

ketinggian lantai sehingga komponen dikelompokkan 2. Pagar 5. Mekanik menjadi tujuh bagian yaitu : 1. Pagar Kepala (PK) 4. Rangka Lantai (RL) dan 7. Rangka Kaki (RK). Setiap komponen terdiri dari
T A B E L 1 .2 A L IR A N P R O S E S D A N W A K T U P R O D U K S I H O S P IT A L B E D

Samping (PS) , 3. Frame Lantai (FL), Backrest (MB) 6. Mekanik Hilo (MH)

P ro s e s N am a B gn

sub

komponen

yang

bahannya komponen

1 . P a g a r K e p a la

terbuat dari pipa ataupun plat baja. Proses umumnya


65 15

1 1 . R a n g k a3 P 4a g3 a r1 5 2 3 0 1 2 . S o k H o2l d e r P a g a r 1 3 . H o l d e r 3 P a p 3a n 1a.P apan P agar

Gudang Cutting Dril ing Bending Welding Gerinding PolPilsahitinngg E. Pr T P.Ce-oatreinatg blAsseming Checking

pengerjaan melalui bor kemudian

a. Manual

b. Electrik

1 b . F i t t i n g B a u t- M u r

pemotongan, disatukan

2 . P a g a r S a m p in g
2 2 . R a n g k a6 T e g a k

Gambar 1. Tempat Tidur Pasien Ditinjau dari konstruksinya terdapat perbedaan pada rangka kaki dan lantai lantai pagar platnya. ini tetapi Proses dan mempunyai pengerjaan pemotongan, pengelasan. kesamaan dalam proses produksi melalui

2 1 . R a n g k a3 U4 ta 4m 1a 5 2 3 0

bending,
73 12

2 3 . R a n g k a3 T e n3 g a h 2 4 . R a n g k a3 D a t a r 2 a . S lo tin g P a g a r 2 b . P in S l o ti n g

melalui pengelasan dan selanjutnya difinishing dengan electroplating dan sebagian di powdercoating. Proses pengerjaan alat ini dapat dijelaskan
2 88 3 016 30

2 c . K le m S u p p o r t

3 . F ra m e L a n ta i
3 1 . F r a m e 3K e p a la 1 7 3 3 2 . L a n ta i 5K e 6p 4a 5l a

3 3 . P e g a n g1 a n L1 a n t a i 3 4 . E n g s e l 3 L a4 n ta i

3 5 . F r a m e 3 B a d a n1 8 4 3 6 . H o l d e r 3F r 4a m e 3 7 . L a n ta i B5 a 8d 0a 5n

4 . R a n g k a L a n ta i
4 1 . R . L a n t5a i 1 P5 a n j2a 5n 5g 4 2 . R . L a n t5a i P e n d e k

melalui
30

Diagram

aliran

proses

4 3 . P l a t P e 2n g 4 i k a t L a n ta i 4 4 . P e n g ik 2a t 4 R B e a ri n g 4 5 . K u p i n g2 M 4 . B a c k r e s t 4 6 . H o l d e r 4P a g a r 8 4 a . B u s h in g M u r 4 b . R o d a B a m p er 4 c. B a ut - B a m per

produksi pada Tabel 1.

pembengkokan

11 5 15

Berdasarkan proses perlakuan plat tersebut maka materialnya dibuat dari plat baja lembaran dingin JIS G 3141 yang mempunyai kekuatan tarik TS 270 N/mm . Pada mulanya Tempat Tidur ini mempunyai tiga bagian
TABEL 1. ALIRAN PROSES PRODUKSI

LA N JU T A N T A B E L 1. 2

5 . M e k .B a c k re s t
5 1 . P o r o s 3 B a c k r e5 s t 2 3 0 5 2 . P l a t T u 3 n j a6 n g 5 3 . A s T u n3 j a 4n g M e k a n i k 5 a . P i n E n g k o l M e k a n ik 5 b . E n g k o l M e k a n ik 5 c . P e g a s P u n t ir 5 d . F i t t in g B a u t- M u r
56 14

6 . M e k a n ik H ilo
6 1 . P o r o s 5 M e k a n 1 i 8k 4 6 2 . M e k a n 6ik 6P a n ja n g 6 3 . M e k a n 5ik 5P e n d e k 6 4 . T e la p a 5k C8 a n g k u l
6 6 5 . C a n g k u4 l M e k a1 n0 i2k 3 0 30

6 a . P in C a n g k u l 6 b . B u s h in g C a n g k u l 6 c . B u s h in g M e k a n i k 6 d. E ng ko l S et

7 . R an g ka K a ki
7 1 . R . K a k 1i 2P a n j a 2n 0g 4
30

7 2 . R . P e n 5g h u b u n g K a k i 7 3 . P l a t M 6e k 8a n ik 7 4 . R m h B 5u s h i n g 4 R o d a 7 a . B u s h in g R o d a 7 b . R o d a / C a s to r 7 c . D o p /T u b e e n d 7 d . F i t ti n g / B a u t- M u r
94 36

20W

7 a , b , c . . . K o m p o n e n b e l i ja d i / O u ts o u r c h in g
S u m b e r : B r o s u r S h im a 2 0 0 9
D :\ S H I M A C A T A L O G U E 2 8 0 4 0 3 \ S h im a H a l 3 .jp g

Gudang Cutting Driling Bending Welding Gerinding PolPilsahitinngg E. T PrCe-oatreinatg P.Assembling Checking
14 4 45

P ro s e s N am a B gn

a k tu r a t a - ra ta p r o d u k s i ( m e n it )

Dari observasi tersebut, proses lapangan pengerjaan

pada UKM yang memproduksi alat pemotongan, bending dan pengelasan

dilakukan

dengan

bantuan

jig

&

Ciri khas perusahaan maju adalah adanya kepedulian semua orang di level organisasi selalu menyediakan mulai dari dan level bawah sampai teratas untuk layanan penyediaan produk yang dibutuhkan sesuai dengan apa yang diinginkan dan Produk pelanggan bermutu. diharapkan yang Mutu adalah pelanggannya. dinginkan produk yang oleh yang

Fixture sehingga bentuk dan ukuran komponen relatif sama, sedangkan proses dilakukan pelubangan secara plat lantai dengan kemudian manual

tahapan memberi tanda center melalui penggoresan, penitikan, diangkat ke atas meja mesin, lakukan penyettingan dan pengeboran yang mana kondisi hasilnya sangat Dari tergantung ke tujuh pada keadaan lingkungan maupun operator. komponen utama di atas, proses pengerjaan yang paling lama adalah pada proses produksi frame lantai badan khususnya pada proses pelubangan yang dilakukan dengan mesin bor. Proses pengeboran lantai plat dilakukan dengan Mesin Bor sederhana dimana pergeseran setiap senter lubang dilakukan secara manual sehingga sering terdapat jarak antara senter lubang tidak sama. Proses pengeboran yang dimaksud adalah [3] proses pemesinan untuk membuat lubang bulat pada benda kerja dengan jalan menekankan mata bor yang sedang berputar ke bidang atau permukaan diam bor. Pandangan umum tentang QFD sehingga benda kerja yang ukuran diameter

dimaksud

bukanlah yang nomor satu tetapi yang sesuai dengan keinginan pelanggan. Beberapa pengertian mutu dapat diuraikan antara lain adalah : William W Scherkenbach oleh : Mutu

ditentukan

pelanggan,

terpenuhinya kebutuhan dan harapan pelanggan pada suatu harga tertentu yang menunjukkan nilai produk tersebut. HL. Gilmore : Mutu adalah suatu kondisi dimana produk sesuai dengan spesifikasi desain tertentu. ISO 9000:2005 : Mutu adalah derajat yang dicapai oleh karakteristik yang inheren persyaratan. "diberikan" Dari dalam "Inheren" terutama memenuhi lawan dari sebagai ada

karakteristik yang tetap. definisi-definisi dan tersebut beberapa kata yang ngambang tapi penting memastikan seperti

lubang sama dengan diameter mata

"terpenuhinya suatu harapan, sesuai dengan semuanya bahwa produk terukur pengukuran spesifikasi yang ini desain inheren" desain sistem dan yang makna baik harus karakteristik

perusahaan bertujuan produk keinginan Prinsip bahwa konsumen

Matsushita untuk

tempat

Ia

bekerja. Berdasarkan prinsipnya, QFD mengembangkan memuaskan ke dalam menerjemahkan yang dapat

mempunyai suatu suatu

dalam atau

dengan

konsumen QFD adalah dan

mempunyai parameter yang jelas dan guna mempermudah suatu keberhasilan

karakteristik teknis yang disyaratkan. memastikan keinginan dalam kebutuhan dapat

sistem atau mutu produk. Jadi mutu yang dimaksud bukan hanya mutu suatu produk tetapi mutu setiap faktor yang terkait dengan proses mencapai produksi sasaran dalam mutu rangka secara

konsumen

terpenuhi

proses penguraian suatu produk atau jasa [4] dan menemukan tanggapan inovatif terhadap kebutuhan guna Untuk memperbaiki proses hingga tercapai efektivitas maksimum. kebutuhan tersebut maka diperlukan data yang diperoleh dari hasil riset melalui terhadap berbagai konsumen cara baik seperti intern penyebaran dan pengumpulan angket (konsumen pembuat produk) maupun ekstern (konsumen pengguna produk). Data yang telah terkumpul diolah dengan formula untuk mendapatkan hasil yang dapat digunakan guna pengembangan produk dibutuhkan tersebut yang dalam dapat diinginkan. Adapun faktor-faktor dan formula yang pengolahan data

keseluruhan dan ini dinamakan net production. Menurut Frank .J Riley [3]. Ada empat faktor yang mempengaruhi nilai net production yaitu : a. Mesin/peralatan sebagai system, b. kemampuan sumber daya manusia, c. Motivasi dan sikap tanggap dari personal operator dan pemeliharaan, d. Uniform dari material dan spare parts. Proses pengendalian mutu/kualitas pertama kali dipraktekkan tahun 1965-1967 oleh Yoji Akao dan Katsuyoshi Ishiharaa dengan menerapkan konsep QFD ( Quality Function Deployment ) guna memperjelas pada divisi tugas-tugas komponen kualitas elektronik

diuraikan sebagai berikut [5] : 1.Variabel Estetika, kebutuhan konsumen Fungsi,

terhadap produk, seperti

Durability, Keamanan,

Ergonomis, Ketersediaan parts dan Ekonomis 2.Tingkat kepentingan konsumen merupakan nilai kepentingan dari masing-masing faktor yang dianggap mampu memenuhi kepuasan konsumen yang biasanya dinyatakan dalam tingkatan skala tertentu. 3.Evaluasi produk, yaitu evaluasi Kualitas suatu produk dengan membandingkannya dengan produk pesaing yang kompetitif dan juga dinyatakan dalam derajat tingkatan yang mudah dipahami. 4.Penentuan Nilai Target, Menurut Cohen [3], target merupakan nilai yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, biasanya dinyatakan dalam skala sama dengan tingkat kepentingan . 5.Perhitungan nilai rerata perbaikan. Nilai rata-rata perbaikan ini akan dipakai kualitas untuk menentukan bobot prototipe
__

tingan Variabel berdasarkan persamaan dibawah ini : Bti = Tki x ( X i )


Bti = bobot tingkat kepentingan variabe
__

Tki = tingkat kepentingan konsumen kemudian akan dihitung bobot relatif untuk masing-masing variabel berda sarkan persamaan berikut ini : Bobot kepentingan relatif =
Bti X 100 % Bt

Bt = jumlah bobot kepentingan Variable

7.Penentuan Elemen Persyaratan Teknik . Elemen persyaratan teknik merupakan bentuk penerjemahan bahasa konsumen ke dalam bahasa teknik di lingkungan perusahaan, sehingga apa kehendak yang menjadi konsumen dapat

ditindaklanjuti untuk dipenuhi. 8. Menentukan Parameter Interaksi Matrik interaksi ini berguna untuk mengidentifikasikan pertukaran (trade-off) tanggapan menunjukkan tanggapan menunjukkan Penentuan diantara teknik. teknik interaksi elemen ini yang terjadi. antar diantara Matrik

perbaikan atau pengembangan bagi ini yang diperoleh berdasarkan Rumus :


Rata-rata perbaikan ( X =
N ilaiTarget i) N ilaiP osis i

kemungkinan hubungan

hubungan yang akan 6.Pembobotan Nilai Kepentingan Variabel. Nilai pembobotan kepen-

elemen ini sangat penting, karena

jika salah satu elemen dianggap kritis maka dan perlu ditindaklanjuti lain yang elemen

Bti=Bobot kepentingan relatif variabel Hi = Nilai hubungan untuk keinginan konsumen yang memilikI hubungan dengan variabel yang ada. Sedangkan perhitungan kebutuhan relatif diperoleh berdasarkan persamaan : Kti (%) =
Kti X 100 % Kt

berhubungan dengan elemen kritis tersebut harus diperhatikan pula. 9. Menentukan Matrik Interaksi Langkah elemen dari ini bertujuan untuk menggambarkan hubungan antara persyaratan perusahaan. parameter konsumen, keduanya simbol menunjukkan tersebut. matrik dengan digunakan teknik. nilai Dari konsumen Untuk teknik maka dengan tertentu intensitas Hubungan persyaratan persyaratan untuk hasil kepentingan kepentingan dengan elemen persyaratan teknik mengetahui persyaratan antara untuk antara konsumen teknik menghitung persyaratan perhitungan

Kti (%) = tingkat kepentingan relatif elemen-elemen persyaratan teknik Kt = jumlah total nilai kepentingan persyaratan teknik

mana yang menjelaskan elemen dicari hubungan yang timbul di menggunakan hubungan

10.Menentukan Analisa Teknik. Nilai Target Nilai kepentingan relatif merupakan persyaratan dianggap indikator teknik sebagai mana elemen yang karakteristik ditindak-lanjuti, harapan untuk tekniknya target

elemen persyaratan teknik kritis yang diprioritaskan untuk sehingga konsumen. perbaikan produk Nilai memenuhi persyaratan

dapat merupakan keunggulan dari yang diharapkan dan perlu ditindak-lanjuti.

persyaratan teknik untuk setiap variabel, dapat diketahui variabel yang memiliki nilai dari yang tertinggi sampai yang terendah. Nilai kepentingan teknik diperoleh dari persamaan Kt =

Matrik Rumah Mutu Hasil dari kegiatan evaluasi produk sampai menentukan analisa teknik dan nilai target akan ditampilkan dalam sebuah matrik yang bentuknya

Bti (%) X Hi
i =1

Kti = Tingkat kepentingan teknik untuk

masing masing variabel

berupa rumah dan isinya menunjukkan kualitas hubungan antara kemauan konsumen pengguna dan pembuat sehingga disebut House Of Quality (HOQ) [5]. Dari matrik ini akan dapat dilihat hubungan antara kualitas yang dikehendaki dengan atribut produk yang menggambarkan secara grafis hubungan antara karakteristik produk itu sendiri dengan keinginan konsumen. terhadap terkecil yang Jumlah penilaian kriteria komponen merupakan harus produk yang permasalahan perhatian terbesar yang perlu

dua pandangan walaupun ke dua pandangan tersebut saling terkait yaitu : 1. Tempat Tidur Pasien sebagai sama Barang yang harus dipasarkan

mempunyai

variabel

hampir

dengan variabel

muatan strategi

manufaktur [15] yang dapat diringkas seperti pada Gambar 2. 2. Tempat Tidur Pasien sebagai sakit

sarana/alat memenuhi

kebutuhan variable

orang

terdiri dari 7 komponen utama harus kebutuhan konsumen dimana dari data komplain terhadap salah satu komponen (Frame Lantai FL) menghasilkan tingkat penilaian seperti yang dicantumkan pada Tabel 2.

mendapat teknik faktor

sedangkan jumlah penilaian terhadap persyaratan merupakan ditindaklanjuti. METODE PEMBAHASAN Metode terhadap Tidur pembahasan produksi kriteria yang digunakan adalah obervasi langsung proses Tempat dan produk Pasien, Studi Literatur

B ia y a P r o d u k s i M u ra h C O S T (H A R G A ) H a rg a P ro d u k M u ra h S esuai S p e s is if ik a s i Q U A L IT Y ( K U A L I T KA oS n) s i s t e n & S e ra g a m K e c e p a ta n P ro d u k s i D I M E N S I P E R S A Ip I N G A N P R OT DM U E K ( W KA eK c Te U a) t a n P e n g i r i m a n K e c e p a ta n P e n y e ra h a n B a n y a k J e n is F L E X IB IL IT Y M am p u Tukar (K E L U W E S A N ) C epat dan M udah P e n y e s u a ia n C U S T U M P E e Rl a y a n a n C e p a t S E R V I C dE a n k o n s i s t e n

mengidentifikasi kemudian

maupun Data Komplain Konsumen, selanjutnya diolah dan analisa menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD). Dari sekumpulan data dokumentasi Service dan (Data dianalisa Komplain Konsumen) yang terekap di Costumer ternyata hasilnya dapat dikelompokkan menjadi

Gambar 2. Variabel Muatan Strategi Manufaktur


Tabel 2. VARIABEL KEBUTUHAN

KONSUMEN TERHDP PRODUK

masing-masing kepentingan tersendiri

mempunyai tapi saling

berhubungan satu dengan lainnya. Elemen Persyaratan Teknik sebagai Kebutuhan Konsumen Intern Untuk mempermudah proses produksi dan asembling Tempat Tidur Pasien, maka alat ini dikelompokkan menjadi tujuh komponen utama yaitu : 1. Pagar Kepala 2. Pagar Samping 3. Frame Lantai Untuk mengetahui apakah ke tujuh komponen yang ada telah memenuhi variabel terapkan muatan tersebut, maka diperlukan suatu analisa yang penulis dari teori Quality Function Deployment (QFD) yang bertujuan untuk mengembangkan produk yang dapat memuaskan konsumen dengan menerjemahkan keinginan konsumen ke dalam karakteristik teknis yang disyaratkan Prinsip bahwa QFD (design adalah dan requirement). memastikan keinginan dalam 4. Rangka Lantai 6. Mekanik Hilo 7. Rangka Kaki Ditinjau dari fungsi (PK) (PS) (FL) (RL) (BL) (MH) (RK) dan sistem

5. Mekanik Backrest

produksi komponen Tempat Tidur, maka dari hasil diskusi bersama konsumen intern (staf produksi) disusun elemen persyaratan teknik guna menunjang kualitas produk dan efisiensi produksi seperti Tabel 3.
TABEL 3. NILAI KEPENTINGAN RELATIF PERSYARATAN TEKNIK

kebutuhan dapat

konsumen

terpenuhi

proses penguraian suatu produk atau jasa [4]. Konsumen yang penulis maksud dalam hal ini dikelompokkan menjadi dua yaitu konsumen intern (bagian proses produksi, assembling) dan extern (sebagai pengguna) yang

Tingkat

Kepentingan

Konsumen

Dari Tabel 5. dapat dilihat posisi keunggulan dan kelemahan setiap komponen karena itu maka dilakukan kombinasi dengan menaksir produk yang tersebut.
TABEL 5. RINGKASAN TINGKAT KEPENTINGAN KONSUMEN

Ektern (Konsumen Pengguna) Tingkat kepentingan konsumen merupakan tingkatan atau nilai kepentingan dari masing-masing faktor yang dianggap mampu memenuhi kepuasan konsumen dengan jalan menilai setiap komponen berdasarkan kriteria penilaian yang terdiri dari lima tingkatan seperti dijelaskan pada Tabel 4. berikut ini.
TABEL 4 KRITERIA PENILAIAN TEMPAT TIDUR PASIEN

hasil

evaluasi

produk dari

kepentingan peluang dan hendak

relatif

variabel produk yang berguna untuk bagi dicapai perbaikan sasaran dalam menentukan kualitas

peningkatan

komponen

Dengan

menterjemahkan

variabel Langkah-langkah dilakukan pembobotan untuk (Contoh yang perlu

kebutuhan konsumen dengan kriteria penilaian terhadap ke tujuh komponen utama Tempat Tidur Pasien maupun tingkatan Nilai Target (NT) serta tingkat kepentingan (Impotensi IMP) maka hasilnya dapat dilihat pada Tabel 5. Langkah ini dilakukan dengan tujuan untuk menggambarkan hubungan antara elemen persyaratan konsumen dengan elemen persyaratan teknik dari perusahaan.

menghasilkan perhitungan

diambil pada jumlah nilai terkecil pada komponen Frame Lantai FL) dapat menggunakan persamaan sebagai berikut : 1.Perhitungan nilai rata-rata perbaikan ( X i ) = NilaiP osis om ponen iK
4 3
__

N ilaiTargetK om ponen

= = 1,3 2.Bobot Nilai Kepentingan Variabel Bti = Tki x ( X i ) = 5 x 1,3 = 6,5 Jumlah Bobot Kepentingan Varibel Bt = 6,5 + 5,0 + 5,2 ...= 72,5 Bobot kepentingan relatif =
Bti X 100% = Bt
6, 5 72 , 5

Kti (%) kekuatan =


107 X 100 % 1169

Kti X 100 % = Kt

9,2 %

dan

__

seterusnya Nilai kepentingan relatif merupakan indikator elemen persyaratan teknik mana yang dianggap elemen sebagai karakteristik persyaratan

teknik kritis yang diprioritaskan untuk


x100% = 9,0%

ditindak-lanjuti (Smaller is better QC = S), sama sehingga memenuhi semua harapan faktor konsumen. Dengan perhitungan yang terhadap persyaratan teknik dari evaluasi produk sampai menentukan analisa

3.Nilai kepentingan teknik dapat dihitung dengan menggunakan persamaan : Kti =

Bti (%) X Hi
i =1

Jadi tingkat kepentingan teknik versi kriteria produk Frame Lantai terhadap Berat Komponen Kti = 5 x 3 + 5 x 1 + 4 x 3 + 4 x 1 + 5 x 1 Kekuatan Kti = 41 =5x9+5x1+5x9

SYARAT TEKNIK Berat Komponen Kekuatan Komponen Kekakuan Komponen Material Komponen Dimensi Komponen Kepresisian Ukuran Design Komponen Proses Manufaktur Tingkat Kesulitan Pr. Harga Material IMPORTANCE

+4x3

107

N ILA I H U B U N G A N H u bu nga n K ua t = 9 H u bu nga n S ed an g = 3 H u bu nga n L em ah = 1 % P P F LR M MB RH N T RB PB T KS L KR BBT

K R IT E R IA P R O D U K

Jumlah Kti = Kt = 41 + 107 + 67 + 146 = 1169 Sedangkan perhitungan kebutuhan

F U N G S IO N A L 1 . K uat M e nah an Be ban 2 . M u d a h D io p e r a s ik a n 3 . M u d a h d ip a s a n g 4 . M u d a h d ib e r s ih k a n E S T E T IK A 5 . T a m p i l a n M e n a r ik 6 . V a r ia s i w a r n a b a g u s D U R A B IL I T Y 7 . A w e t & ta h a n K a r a t 8 . M u d a h g a n ti P a r ts KE A M ANAN 9 . T id a k B e r b a h a y a E R G O N O M IS 1 0 . K o m p . d p t d i ja n g k a u 1 1 . T in g g i d p t d ia tu r 1 2 . G e o m e tr i s s e ra g a m E K O N O M IK 1 3 . H a r g a K o m p e t e t if S E R V IC E 1 4. M ud ah & C epa t

5 4 4 3 4 3 4 4 4 1 , 36 , 59 , 0 5 4 4 4 4 4 4 4 4 1 , 05 , 06 , 9 4 4 4 3 4 4 3 4 4 1 , 35 , 27 , 2 4 4 4 4 3 4 3 3 4 1 , 04 , 05 , 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 1 , 35 , 27 , 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 1 , 35 , 27 , 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 1 , 05 , 06 , 9 5 4 4 3 4 4 4 3 4 1 , 36 , 59 , 0 5 4 4 4 4 4 3 4 4 1 , 05 , 06 , 9 4 4 3 4 3 3 3 4 4 1 , 04 , 05 , 5 4 3 3 4 4 4 4 3 4 1 , 04 , 05 , 5 4 4 3 3 4 3 3 4 4 1 , 35 , 27 , 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 , 35 , 27 , 2 5 4 4 3 4 4 3 4 4 1 , 36 , 59 , 0

relative yang menjadi prioritas adalah : Kti (%) berat =


41 X 100 % 1169
Kti X 100 % Kt

Kgf kg/mm kg/mm St 32 mm 0,2 mm Perlu Diubah

= 3,5 %

Rp.

S A T U A N

1,7 1,2 1,4 1,2 1,6 1,1 1,2 1,3 1,2 1,2

R A T E O F IM P R O V E M E N T

51,80 124,1 94,50 170,6 128,9 119,4 295,3 187,8 154,4 122,7

1169

R A W IM P O R T A N C E

3,5 9,2 5,7 12,5 6,8 9,3 21,0 12,8 10,7 8,5

100

P R I O %R )I T A S (

41,00 107,0 67,00 146,0 80,00 109,0 245,0 150,0 125,0 99,00

1169

J U M L A H

5 55 34 85 35 25 05 3

7 2 1, 50 0

tujuh Lantai

omponen

adalah

Frame

2. Dari Matrik Objektif Komponen, nilai Bobot paling besar terdapat pada komponen Frame / Plat Lantai yang perlu mendapat perhatian atau perlakuan khusus. Gambar 3. Matrik Rumah Mutu teknik dan nilai dalam Quality target sebuah (HOQ) dapat matrik guna 3. Dari menurut adalah : Manufaktur Tabel House of Quality, urutan prioritas Desain, dan Sifat Proses material

permasalahan pada Frame lantai

ditampilkan House Of

rumah mutu atau yang sering disebut mengetahui hubungan antara kualitas produk itu sendiri dengan keinginan konsumen seperti pada Gambar 3.

maupun tingkat kesulitan proses produksi yang mana semuanya ini saling terkait satu sama lain.

Dari hasil pengamatan di lapangan, proses pelubangan lantai plat dilakukan dengan mesin bor (Drill) dengan teknik penyetingan secara manual. HASIL ANALISA PERMASALAHAN Dari proses produksi komponen yang telah Tempat Tidur Pasien sederhana Kelihatannya tanpa cukup memerlukan

pemeliharaan dan skill khusus, tetapi membuat bentuk dan ukuran tidak seragam yang berpengaruh terhadap kualitas, waktu maupun biaya produksi. Untuk itu maka diperlukan suatu desain alat produksi yang dapat meningkatkan produktivitas produksi lantai plat berdasarkan aspek QCD. KESIMPULAN DAN SARAN

dianalisa dengan metode QFD seperti uraian di atas maka dapat dijelaskan bahwa ada beberapa masalah yang dapat dirumuskan dan perlu ditindak lanjuti sebagai berikut : 1. Dari aliran Proses produksi, waktu produksi paling lama diantara ke

Dari Tabel House Of Quality dan persyaratan teknik secara

dapat yang grafis

dilihat hubungan antara atribut produk menggambarkan

hubungan antara produk itu sendiri dengan keinginan konsumen. Indikator persyaratan teknik yang perlu ditindaklanjuti dapat diringkas seperti pada Tabel 6 berikut ini. TABEL 6 PERSYARATAN TEKNIK YANG PERLU DITINDAK-LANJUTI DAFTAR PUSTAKA 1.Brosur, SHIMA Hospital RehabilitationProduct, 2009 2.Cohen L, Quality Function Deployment : How to Make QFD Works for You Addison Wesley-Publishing Company , Massachusets Tahun 1995. 3.Frank J. Riley, Assembly Automation,A Management Handbook,Industrial Press Inc. Second Edition, New York, 1996. 4.Rachela Novita, Riza Wahono, Asep Mohamad Noor, Analisis Peningkatan Kualitas Iklan Produk X dengan Menggunakan Software QFD Teknik Industri Universitas Gunadarrma. 5.Susanto, Perancangan & RIWAYAT PENULIS Muchtar 20 Mei Ginting 1955. lahir di Batukarang-Karo-Sumut tanggal Menamatkan pendidikan S1 di Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Keguruan Teknik IKIP Malang Januari 1980. dan S2 di Jurusan Teknik Mesin Manufaktur Universitas Pancasila Juli 2010. Bertugas mulai sebagai tahun Dosen Jurusan Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya Pengembangan Produk, Bahan Kuliah Semester 1, Program Pasca Sarjana Program Studi Magister Teknik Mesin, Universitas Pancasila .

1982 sampai sekarang. Pelatihan yang pernah diikuti antara lain: Teknik Pengecoran di MIDC Bandung 1981, Teknik Produksi di PMS Bandung 1981, Micro Teaching di PEDC Bandung 198l1982, Teknik Pengoperasian & Pemrograman Mesin CNC di UGM 1992 dan CAD-CAM di Austria 1992. Bekerja sebagai Manager D&D (Design and Development) Primatama yang merangkap memproduksi

Manager Quality Control di CV Alat-alat Kesehatan mulai April 2004 sampai Maret 2009.

You might also like