You are on page 1of 19

SIFAT FISIKOKIMIA NIKOTIN

C10H14N2 : 162,2 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl)-pyridine Nikotin diperoleh dari daun kering tanaman tembakau, Nicotiana tabacum (Solanaceae). Pemerian : Tidak berwarna, mudah menguap, higroskopis, cairan kental, berubah warna menjadi coklat apabila terpapar udara dan cahaya Kelarutan : Larut di air, tidak larut dalam dehidrated alkohol (Merck Index 13th, 2001)

Stabilitas :  Terhadap udara : berubah warna menjadi coklat apabila terpapar udara (Merck Index 13th, 2001)  Terhadap cahaya : berubah warna menjadi coklat apabila terpapar cahaya (Merck Index 13th, 2001)  Terhadap suhu : simpan di bawah suhu 25C (USP 30, 2007)

Penyimpanan : Simpan di dalam wadah yang tertutup rapat dan terlindung dari cahaya (Sweetman, 2009) Inkompatibilitas : Membentuk garam dengan hampir semua asam dan garam valensi dua dengan banyak logam dan asam (Merck Index 13th, 2001)

Garam-garam Nikotin :  Nicotine Resinate Kompleks nikotin dengan resin penukar ion yang lemah. Nikotin mungkin mengandung gliserol, berwarna putih atau serbuk kuning muda. Praktis tidak larut air.  Nicotine Tartrate Kristal putih kemerahan. Mudah terbakar. Beracun melalui pernapasan dan absorpsi kulit. Menghasilkan nitrogen oksida selama pembakaran.  Nicotine Polacrilex Resin penukar ion yang dipreparasi dari asam metakrilat dan divinilbenze dan membentuk kompleks dengan nikotin. (Sweetman, 2009)

FARMAKOLOGI
Nikotin
agonis reseptor ganglion kolinergik

Aksi farmakologi

sangat kompleks dan meliputi berbagai efek yang berhubungan dengan reseptor otonomik ganglia, medula adrenal, neuromuskular junction, dan otak (AHFS, 2008 )
stimulasi dan depresi sistem saraf pusat dan perifer relaksasi otot skelet pelepasan katekolamin dari medula adrenal, vasokonstriksi perifer peningkatan tekanan darah, denyut jantung, curah jantung, dan konsumsi oksigen (DiPiro et al., 2009)

Efek nikotin

MEKANISME KERJA Bekerja secara langsung, terikat dan mengaktifkan reseptor nikotinik INDIKASI Digunakan sebagai terapi penghentian merokok untuk meringankan gejala kecanduan nikotin

KONTRAINDIKASI Hipersensitif terhadap nikotin, bukan perokok, postmyocardial infark, aritmia, angina pektoris, temporomandibular joint disease, hamil, dan menyusui
(Riley et.al., 2001)

INTERAKSI Methoxsalen yang menghambat isoenzim CYP2A6 sitokrom P450 dapat mengurangi metabolisme dari nikotin
(Sweetman, 2009)

PERHATIAN Penyakit jantung , infark miokard, aritmia berat atau angina pektoris tidak stabil, penyakit vaskular perifer, gangguan endokrin,ulkus peptikum, gangguan ginjal atau hati. Skin patch tidak digunakan pada kulit rusak
(Setiawati dkk, 2008)

EFEK SAMPING Mual, salivasi, nyeri abdominal, diare, pusing, muntah, lemah, sakit kepala, gangguan pendengaran dan penglihatan, dispnea, pingsan, berkeringat dan kejang
(Merck Index 13th, 2001)

FARMAKOKINETIK
y Nikotin dapat diserap dari saluran napas, rongga mulut dan kulit y Mengalami metabolisme di hati, tetapi juga di paru dan ginjal,

ekskresi melalui urin


y Dapat melewati sawar darah otak (BBB), plasenta dan ditemukan

di ASI
y T eliminasi adalah sekitar 1-2 jam y Metabolit utamanya ialah Kotinin memiliki waktu paruh 15-20 jam

(Katzung, 1998 ; Riley et al., 2001; Setiawati dkk, 2008 )

BIOAVAILABILITAS
Jumlah nikotin yang terabsorpsi dalam pemakaian patch nikotin selama 24 jam adalah 20,9 mg (dalam studi 30,6 mg) 68 % dari jumlah nikotin pada patch terlepas dari sediaan. Sisa 32 % lagi hilang sewaktu menjalankan aktivitas Tidak dipengaruhi oleh first pass metabolisme tapi dipengaruhi oleh metabolisme pada kulit

(Suneel.K.G.,et al., 1993)

DOSIS

(DiPiro et al., 2009)

Lanjutan.....
Nikotin transdermal terapi penghentian merokok untuk meringankan gejala kecanduan nikotin dosis yang dianjurkan 21 mg/hari kali sehari lama penggunaan 16-24 jam (AHFS, 2008) satu

 Terapi dilakukan kurang lebih 8-12 minggu dengan pemberian

dosis yang semakin lama semakin diturunkan




Pasien harus dipastikan berhenti merokok selama periode tersebut. Bila tidak mampu berhenti merokok selama empat minggu terapi maka terapi tersebut seharusnya dihentikan

 Dosis untuk anak dibawah 18 tahun hendaknya dikonsultasikan

terlebih dahulu dengan dokter sebelum memulai terapinya (Riley et.al., 2001)

SEDIAAN NIKOTIN PATCH


Kekuatan nikotin patch ada tiga macam, yaitu 5mg, 10mg, dan 15mg : Sediaan nikotin patch dengan kekuatan 5mg )5mg/16jam). Sediaan nikotin patch dengan kekuatan 10mg (10mg/16jam). Sediaan nikotin patch dengan kekuatan 15mg (15mg/16jam).
(BNF, 2009)

Penggunaan Nicotine Patch


Penggunaannya sebagai terapi penghentian merokok, digunakan pada kulit yang kering, pada kulit pinggul, dada, atau lengan atas yang tidak berambut. Hindari penggunaan patch pada area yang sama dengan sebelumnya (BNF, 2009).

Pengertian Patch
Patch atau yang juga dikenal sebagai Transdermal Drug Delivery System (TDDS) ialah suatu bentuk sediaan yang didesain untuk memberikan terapi yang efektif dari sejumlah obat melewati kulit pasien (Prodduturi, 2006).

Tipe sediaan patch


1. Tipe membran (reservoir system) 2. Tipe matriks (matrix system) Sistem dimana bahan obat terdapat dalam adesif Sistem dimana bahan obat terdapat dalam matriks 3. Tipe Mikro-reservoir (Micro-reservoir systems) (Gaur, 2009).

Keuntungan sediaan patch


Terhindarnya first past effect metabolism Mudah menghentikan penghantaran obat dengan melepas obat dari kulit Mudah untuk mengontrol kadar obat dalam darah Dapat meningkatkan kepatuhan pasien Menghindari kesulitan absorbsi obat melalui saluran cerna. Menggantikan pemakaian obat melalui mulut bila tidak sesuai karena muntah atau diare.

Menyediakan kemampuan untuk terapi berhari-hari dengan pemakaian tunggal Memperpanjang aktivitas obat yang mempunyai waktu paruh yang pendek Kadar obat dalam darah selalu konstan selama penggunaan patch Mudah untuk memodifikasi penghalang biologis sehingga mudah untuk diabsorpsi (Pathan, 2009 ; Rathbone, 2002 ; Ansel, 2008).

Kekurangan sediaan patch


Tidak sesuai untuk obat-obat yang menimbulkan iritasi atau peka pada kulit. Hanya obat-obat yang relatif mempunyai potensi yang dapat menembus melalui kulit Tidak dapat digunakan untuk obat-obatan yang dosisnya besar. Bioavailabilitas obat dalam darah kecil. Kadar obat dalam darah sedikit dan yang dapat mencapai tempat aksi hanya sedikit ( Rathbone, 2002 ; Ansel, 2008).

DAFTAR PUSTAKA
Budavari, S., 2001. The Merck Index 13th Ed. New Jersey: Merck & Co.,Inc. No. Monograph 6551 United State Pharmacopeia 30 NF 25, 2007 Sweetman, 2009. Martindale The Complete Drug Reference 36th Edition. London: The Pharmaceutical Press. AHFS Drug Information,.2008. American Society of Health-System Pharmacists, Inc. DiPiro.T.J.,Talbert.L.R.,Yee.C.G.,Matzke.R.G.,Wells.G.B.,Posey.M.L. 2009. Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach 7th ed. The McGrawHill Companies,Inc RileyM.R. 2001. Drug Fact Comparison

Setiawati dkk.2008. Obat Ganglion .In : Gunawan,S.G. Farmakologi dan Terapi. Balai Penerbit FKUI. Jakarta Katzung.G.Bertram.1998. Basic and Clinical Pharmacology 9th ed Suneel.K.G.,Benowitz,N.L.,Jacob.P.,Rolf.N.C.,Gorsline.J.1993. Bioavailability and Absorption kinetics of Nicotine following Application of a Transdermal System. Br J Clin Pharmac No.36 p.221-227 British National Formulary 57. 2009

You might also like