You are on page 1of 1

HUBUNGAN MANUSIAWI DAN MASALAH KEPEMIMPINAN ABSTRAK Nama NIM : Amin Rois : 108051000036 Dosen : Pak Ade Masturi

Mata Kuliah : Komunikasi Organisasi

Dalam sebuah organisasi/perusahaan tentu terdapat pemimpin dan bawahan. Seorang pemimpin organisasi adalah seorang yang mempunyai pengaruh, wewenang dan wibawa dalam menjalankan roda organisasinya, yang juga ditunjang berbagai aturan, norma, dan budaya organisasi. Hubungan manusiawi (human relation) dapat menunjang suasana dan efektivitas lingkungan organisasi. Pemimpin selain harus bisa membuat keadaan organisasi kondusif untuk produksi tapi juga harus membuat bawahan menikmati pekerjaannya. Pencapaian tujuan target organisasi harus tercapai, tetapi tetap harus manusiawi. Pertanyaan mayornya adalah bagaimana hubungan manusiawi dan masalah kepemimpinan (leadership)? Sedangkan pertanyaan minornya adalah apa faktor yang mempengaruhi hubungan manusiawi? Apa faktor yang menyebabkan masalah dalam kepemimpinan? Suatu organisasi/perusahaan semakin hari semakin memerlukan kerjasama dengan lingkungannya, oleh karena itu pendekatan manusiawi semakin diperlukan. Hubungan manusiawi bukan dimaksud sebagai sejumlah teknik pergaulan saja, melainkan merupakan pendekatan sikap, yang terutama ditujukan kepada usaha untuk mengerti orang lain dan permasalahannya. Hal ini tentu saja dapat mempengaruhi hubungan kerja secara langsung ataupun tidak langsung. Semakin maju kehidupan demokrasi sebuah masyarakat maka semakin tinggi pula hubungan manusiawinya. (Susanto, 1:980:144). Jika perilaku manusiawi dahulu terbanyak hanya terbatas ada hubungan antar anggota masyarakat setingkat sosial, maka saat ini meliputi berbagai aspek kehidupan. Setiap orang berusaha untuk memperoleh gambaran dari pihak yang dihadapinya; pikiran, perasaan dan permasalahannya. Dalam hubungan kerja, baik pemimpin maupun bawahan wajar saja jika memiliki pendapat yang berbeda, namun yang lebih penting adalah keberhasilan pekerjaan. Hubungan manusiawi mempunyai pendekatan usaha menyelami psikologis pihak yang dihadapinya. Hal tersebut dipengaruhi oleh persepsi masing-masing individu. Sadar atau tidak persepi ini dibentuk oleh unsur kebudayaan, norma agama, tingkat pendidikan, pengalaman, dan situasi ekonomi. Kemudian dalam menghadapi masalah pun akan berbeda. Masalah muncul biasanya dikarenakan adanya dua tujuan yang keduanya menarik tapi tidak bisa diperoleh, atau dua tujuan yang tidak dapat dicapai, atau juga dua tujuan tapi hanya satu yang menarik. Kesimpulannya adalah seorang pemimpin yang berhasil bukan saja tujuan dan target organisasi/perusahaannya tercapai atau juga prestasi kerjannya, tapi juga sejauh dia berhasil menjadi pemimpin yang berwibawa. Dalam arti dia memperoleh partisipasi sukarela yang diperoleh berdasarkan pengertian dan kebijakannya terhadap bawahannya (hubungan manusiawi). Keywords: leadership, human relaition, tujuan organisasi, masalah

You might also like