Professional Documents
Culture Documents
Kasus Ginekologi
Seorang P2A3, 38 th yang datang ke poliklinik dengan keluhan keputihan berbau amis.
Psn mengalami keluhan ini selama beberapa minggu, dengan discharge berair dan berwarna kuning. Hal ini menimbulkan rasa panas dan gatal yang hebat pada introitus.
Tidak ada rasa nyeri pada saat berhubungan. Psn aktif secara seksual, dan menggunakan kontrasepsi oral sebagai alat keluarga berencana.
INDIKASI : Pemeriksaan bentuk, arah, besar dan konsistensi uterus Pemeriksaan adneksa dan parametrium Pemeriksaan balotemen
I. Identitas Pasien
1. Nama 2. Umur 3. Paritas 4. Perkawinan 5. Lama kawin 6. Pekerjaan suami II. Siklus menstruasi 1. Menarche 2. Hari Pertama Menstruasi Terakhir 3. Mesntruasi : teratur?, lama, jumlah
III. Anamnesia Persalinan 1. Normal atau tidak 2. Abortus?
INSPEKULO
Pemeriksaan dg spekulum
CERVIX
normal
abnormal
RVT/ BIMANUAL
Pap Smear
INSPEKULO
Pemeriksaan Tambahan :
Paps smear (Papanicolou swab) Uji Fern (Fern test) untuk deteksi ovulasi Contoh sediaan untuk pemeriksaan mikrobiologi Sondase kavum uteri Manuver Acosta-Scizon Pungsi Douglas (kuldosentesis) Kolposkopi Histeroskopi
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Aspek yang dievaluasi Cek instrument dan material Melakukan anamnesis kasus ginekologi (simulasi) Meminta pasien untuk tenang dalam posisi ginekologi Mengoreksi posisi pasien (perineum tepat di tepi meja) Memakai sarung tangan secara aseptik (melepas cincin, jam, dll) Melakukan simulasi toilet vulva dan sekitarnya Melakukan simulasi kateterisasi Melakukan inspeksi area mons pubis, labia mayor dan labia minor Memilih spekulum dan memasang sekrupnya Memasukkan spekulum dengan tangan kanan Memperlihatkan serviks dengan membuka spekulum Mengunci spekulum Melakukan simulasi membersihkan vagina menggunakan desinfektan Melaporkan kondisi serviks Melakukan observasi dinding vagina dengan memutar spekulum 90 ke kiri dan ke kanan Melepaskan spekulum setelah mengendurkan sekrup yang terkunci Meletakkan spekulum di tempatnya Melakukan simulasi melubrikasi tangan dengan cairan lubrikasi Berdiri, mengambil posisi dengan tangan kanan di vulva, dan tangan kiri di supra pubis Melakukan pemeriksaan bimanual dengan jari telunjuk dan jari tengah Tangan kiri pada suprapubis membantu mengevaluasi organ yang diperiksa Melakukan simulasi membuka sarung tangan dan mencuci tangan Melaporkan hasil pemeriksaan Meletakkan instrumen ditempatnya
Skor 1
KONTRASEPSI
DEFINISI KONTRASEPSI Alat untuk mencegah terjadinya kehamilan, baik yang bersifat sementara maupun yang permanen
JENIS-JENIS KONTRASEPSI
Metoda kontrasepsi dibagi menjadi kelompok-kelompok yang meliputi:
Metode barier
Kontrasepsi kombinasi Kontrasepsi progestin Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) atau IUD (Intra Uterine Device) Kontrasepsi mantap
Sangat efektif, reversibel, jangka panjang. Dapat dipakai oleh semua wanita usia reproduksi. Cara kerja : Menghambat kemampuan sperma masuk ke tuba. Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum masuk kavum uteri. Mencegah sperma dan ovum bertemu. Mencegah implantasi.
Kelebihan : Sangat efektif (0.6-0.8 kehamilan/100 perempuan/tahun). Dapat segera efektif setelah pemasangan. Jangka panjang (CuT380A sampai 10 tahun tanpa perlu diganti), sehingga tidak perlu mengingat-ingat tanggal, dapat digunakan sampai menopausr Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
Keterbatasan :
Kontraindikasi :
Hamil atau dicurigai hamil Perdarahan pervaginam yang belum/ tidak diketahui sebabnya. Infeksi genital Wanita yang sering berganti pasangan.
Bagian Kebidanan & Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011
PAP SMEAR
DEFINISI Mengambil sel-sel ektoserviks & endoserviks gelas obyek dicat dilihat di bawah mikroskop
TUJUAN Deteksi infeksi virus, bakteri, jamur Deteksi sel-sel yg mengalami perubahan ke arah keganasan
PERSYARATAN
Tdk saat menstruasi (plg baik hr 12-16 siklus mentruasi) Tdk berhubungan intim dlm 24-48 jam sblm pemeriksaan Tdk mencuci vagina menggunakan douche antiseptik dlm 2-3 hari sblm pemeriksaan Tdk menggunakan obat2 intravaginal, pelumas atau spermicide dlm 2-3 hari sblm pemeriksaan
SPEKULUM VAGINA
Pilih ukuran spekulum yg sesuai Terlalu besar nyeri Terlalu kecil sampel tdk adekuat
AYERS SPATULA
Bag cekung pd serviks
PROSEDUR
Posisi litotomi Pantat di tepi gyn-bed Tutup selimut Penerangan cukup
PROSEDUR
Inspeksi : Buka bibir vagina Lihat adanya lesi kulit, ulkus, massa, discharge yg keluar dr vagina
PROSEDUR
Hangatkan spekulum, Jangan gunakan jelly sbg pelumas (pergunakan air/ saline)
Pasien diminta mengambil nafas dalam Masukkan spekulum dlm keadaan daun spekulum tertutup
SQJ
Stlh seluruh daun spekulum masuk buka spekulum tampilkan mulut rahim / portio Bila portio belum terlihat gerakkan spekulum ke atas & ke bawah Kunci spekulum
Pengambilan sampel di area SQJ ("Squamo-columnar Junction) area sirkular di dekat OUE (pintu rahim) merupakan zona transisi perubahan epitel (epitel gepeng dari serviks berubah menjadi epitel torak dari kanalis servikalis) Area SQJ merupakan area yang paling sering dan paling awal terjadi perubahan ke arah kanker atau prekanker Letak zona transisi ini bervariasi menurut umur dan status hormonal.
Sel dari :
Endoserviks
Sel dari endoserviks Sel dari zona transformasi Sel dari ektoserviks
Bersihkan leher rahim dari lendir/ eksudat/ darah menggunakan lidi kapas
Bag cekung dr spatula dipaskan pd portio & diputar 360 searah jarum jam shg sel2 di slrh serviks terambil Jgn terlalu kuat nyeri, perdarahan Jgn terlalu lembut sampel tdk adekuat
Jk pengambilan sampel menggunakan sikat (cytobrush) : Masukkan sikat 2 cm Putar 180o (jk lebih perdarahan)
Sediaan segera difiksasi (dalam 10-15 detik) Dengan alkohol fixative Jika sediaan tidak segera difiksasi mengering, terbentuk artefak sulit / tidak bisa diinterpretasi. Dikeringanginkan sblm dikirim/ diproses selanjutnya
EFEK SAMPING
Efek samping tindakan : tidak ada
Kadang-kadang : flek-flek / sedikit perdarahan
INTERPRETASI
Pemeriksaan Pap Smear abnormal dapat merupakan tanda dari perubahan sel di serviks, akibat : 1. Radang (iritasi) : jamur, virus 2. Displasia (ringan, sedang, berat) merupakan tanda dini kanker 3. Carcinoma in situ merupakan tanda lebih lanjut dr kanker 4. Kanker tahap lanjut
Material pengganggu (eritrosit, debris) minimal Mendapatkan sampel dr ektoserviks & endoserviks Sel2 lbh homogen/ lbh tipis (monolayer) hasil px lbh akurat Cairan bisa utk px yg lain (bila diperlukan) Lbh mahal Sikat traumatik
Conventional Pap
TERIMA KASIH