You are on page 1of 1

Mengenal bapak Public Relations, Ivy Ledbetter Lee Ivy Lee adalah putra seorang negarawan di Georgia, Amerika

Serikat. Kegiatannya di bidang PR dimulai pada tahun 1906, pada waktu industry batu bara di Negara Paman Sam mengalami kesulitan disebabkan pemogokan kaum buruhnya. Pada waktu itu Lee adalah seorang wartawan surat kabar. Timbulnya pemogokan para pekerja yang mengancam kelumpuhan industry batubara menyebabkan munculnya gagasan atau ide pada benak Ivy Lee untuk menenganahi dengan bagi keuntungan antara kedua belah pihak yakni para industriawan dan para pekerja. Lee mengajukan gagasan kepada pimpinan industry batu bara dengan persyaratan sebagai berikut (1) ia diberi kedudukan dalam manajemen puncak (top management), (2) ia diberi wewenang penuh untuk menyebarkan semua informasi factual yang patut diketahui rakyat. Persyaratan yang diajukannya pada waktu itu cenderung recvolusioner karena pada saat itu orang yang bergerak dalam bidang komunikasi informasti tidak berada pada struktur pimpinan puncak (top management). Pemikiran Ivy Lee dalam melakukan pekerjaannya sebagai seorang PR dinamakannya declarations of principle (deklarasi asas-asas) yang pada hakikatnya keberadaan public tidak bisa dianggap enteng oleh manajemen industry dan dianggap tidak bisa apa-apa oleh pers. Proses inilah yang menyebabkan banyak orang mengakui Ivy Lee sebagai Bapak Hubungan Masyarakat (Public Relations) sebagai perintis, pelaksana dan Pembina humas. Ia pula yang dikenal sebagai orang yang pertama menggunakan istilah publicity (publisitas) dan advertising (periklanan) sebagai kegiatan dalam ruang lingkup humas dan pencetus sekaligus yang membangun keberadaan atau citra PR/humas yang diakui oleh masyarakat. Sumber : Dasar-dasar public Relations, Drs Sholeh Soemirat, MS dan Drs Elvinaro Ardianto, M.Si, Penerbit PT Remaja Rosdakarya Bandung Sumber: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2130492-mengenal-bapak-public-relationsivy/#ixzz1nnkHANJX

You might also like