You are on page 1of 13

PERKEMBANGAN AGAMA ISLAM PADA MASA NABI MUHAMMAD SAW SAMPAI MASA KHULAFAUR RASYIDIN KATA PENGANTAR Alhamdulillah

puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan rahmat, hidayah, kasih sayang dan barokah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Perkembangan Agama Islam pada Masa Nabi Muhammad SAW sampai Khulafaur Rasyidin ini. Salawat serta salam tidak lupa penulis haturkan kepada junjungan kita, Rasullullah Muhammad SAW sebagai pembawa refolusioner sejati, beserta keluarga, para sahabat dan umatnya sampai hari kiamat, Amin. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Studi Islam di Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa dalam proses penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari peran dan sumbangsih pemikiran serta intervensi dari banyak pihak. Karena itu dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, diantaranya: 1.Bapak Prof. Drs. Yudian Wahyudi selaku pengampu mata kuliah Pengantar Studi Islam 2.Bapak Khoirul Anam selaku Asdos mata kuliah Pengantar Studi Islam. 3.Kepada seluruh Dosen Pengajar, terima kasih untuk kesempatan menimba dan mendalami ilmu di Fakultas Syariah Prodi Ilmu Hukum. 4.Kepada seluruh karyawan perpustakaan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta yang tidak bisa penulis sebutkan satupersatu yang telah sudi melayani dalam pencarian kepustakaan. 5.Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum yang telah membantu memberikan dorongan moril dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga tulisan ini bermanfaat, Amin. Yogyakarta, November 2009 Penulis DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI iii BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG MASALAH 1 B.PERUMUSAN MASALAH 2 C.TUJUAN PENULISAN 2 D.METODE PENULISAN 2 BAB II PERKEMBANGAN AGAMA ISLAM PADA MASA NABI MUHAMMAD SAW A.ISLAM MASA RASULULLAH DI MEKKAH 3 1.Menyiarkan Islam secara Sembunyi-Sembunyi 4 2.Menyiarkan Islam secara Terang-Terangan 4 B.RASULULLAH SAW MEMBANGUN MASYARAKAT ISLAM DI MADINAH 8 1.Mendirikan Masjid 10 2.Mempersaudarakan antara Anshor dan Muhajirin 10 3.Perjanjian bantu membantu antara sesama kaum Muslim dan non Muslim 10 4.Melaksanakan dasar politik, ekonomi dan sosial untuk masyarakat baru 10 BAB III PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN A.PENGERTIAN KHULAFAUR RASYIDIN 12 B.KHALIFAH ABU BAKAR AS-SIDDIQ 13 1)Menjadi Khalifah Pertama 13 2)Ekspedisi ke Utara 13 3)Pengumpulan Al Quran 14 4)Kewafatan Saidina Abu Bakar As-Siddiq 14 5)Sumbangan Saidina Abu Bakar 14 C.KHALIFAH UMAR BIN KHATAB ( 634-644 M ) 15 1)Pemerintahan Saidina Umar 15 2)Wafatnya Saidina Umar 16 D.KHALIFAH UTHMAN BIN AFFAN ( 644-656 M ) 16 E.KHALIFAH ALI BIN ABI THALIB ( 656-661 M ) 18 BAB IV PENUTUP A.KESIMPULAN 19

B.SARAN-SARAN 20 DAFTAR PUSTAKA 21 BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG MASALAH Sejarah merupakan suatu rujukan yang sangat penting saat kita akan membangun masa depan. Sekaitan dengan itu kita bisa tahu apa dan bagaimana perkembangan islam pada masa lampau. Namun, kadang kita sebagai umat islam malas untuk melihat sejarah. Sehingga kita cenderung berjalan tanpa tujuan dan mungkin mengulangi kesalahan yang pernah ada dimasa lalu. Disnilah sejarah berfungsi sebagai cerminan bahwa dimasa silam telah terjadi sebuah kisah yang patut kita pelajari untuk merancang serta merencanakan matangmatang untuk masa depan yang lebih cemerlang tanpa tergoyahkan dengan kekuatan apa pun. Perkembangan Islam pada zaman Nabi Muhammad SAW dan Para Sahabat adalah merupakan Agam Islam pada zaman keemasan, hal itu bisa terlihat bagaimana kemurnian Islam itu sendiri dengan adanya pelaku dan faktor utamanya yaitu Rasulullah SAW. Kemudian pada zaman selanjutnya yaitu zaman para sahabat, terkhusus pada zaman Khalifah empat atau yang lebih terkenal dengan sebutan Khulafaur Rasyidin, Islam berkembang dengan pesat dimana hampir 2/3 bumi yang kita huni ini hampir dipegang dan dikendalikan oleh Islam. Hal itu tentunya tidak terlepas dari para pejuang yang sangat gigih dalam mempertahankan dan juga dalam menyebarkan islam sebagai agama Tauhid yang diridhoi. Perkembangan islam pada zaman inilah merupakan titik tolak perubahan peradaban kearah yang lebih maju. Maka tidak heran para sejarawan mencatat bahwa islam pada zaman Nabi Muhammad dan Khulafaur Rasyidin merupakan islam yang luar biasa pengaruhnya. Namun yang terkadang menjadi pertanyaan adalah kenapa pada zaman sekarang ini seolah kita melupakannya. Sekaitan dengan itu perlu kiranya kita melihat kembali dan mengkaji kembali bagaimana sejarah islam yang sebenarnya. B.PERUMUSAN MASALAH Agar tidak terjadi kesimpang siuran dalam penyusunan makalah ini, maka saya merumuskan masalah sebagai berikut: 1)Islam masa Rasulullah di Mekkah 2)Rasulullah SAW Membangun Masyarakat Islam di Madinah 3)Pengertian Khulafaur Rasyidin 4)Kepemimpinan Khalifah Abu Bakar as-Siddiq 5)Kepemimpinan Khalifah Umar Bin Khottob 6)Kepemimpinan Khalifah Utsman Bin Affan 7)Kepemimpinan Khalifah Ali Bin Abi Thalib C.TUJUAN PENULISAN Adapun tujuan penulisan dalam membahas masalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana : 1)Islam masa Rasulullah di Mekkah 2)Rasulullah SAW Membangun Masyarakat Islam di Madinah 3)Pengertian Khulafaur Rasyidin 4)Kepemimpinan Khalifah Abu Bakar as-Siddiq 5)Kepemimpinan Khalifah Umar bin Khottob 6)Kepemimpinan Khalifah Utsman bin Affan 7)Kepemimpinan Khalifah Ali Bin abi Thalib D.METODE PENULISAN Metode yang digunakan penulis adalah metode kepustakaan yaitu memberikan gambaran tentang materi-materi yang berhubungan dengan permasalahan melalui literatur buku-buku yang tersedia, tidak lupa juga penulis ambil sedikit dari media massa/internet. BAB II PERKEMBANGAN AGAMA ISLAM PADA MASA NABI MUHAMMAD SAW A.ISLAM MASA RASULULLAH DI MEKKAH Nabi Muhammad dilahirkan pada hari senin tanggal 12 Rabiul awal, tahun gajah, kira-kira 571 masehi. Dinamakan tahun Gajah karena pada waktu kelahiran beliau, ada seorang gubernur dari keraan Nasrani Abisinia yang memerintah di Yaman bermaksud menghancurkan Kabah dengan bala tentaranya yang mengendarai Gajah. Belum tercapai tujuannya tentara tersebut, Allah telah menghancurkan mereka dengan mengirimkan burung Ababil. Karena pasukan itu menggunakan Gajah, maka tahun tersebut dinamakan tahun Gajah.1 Disamping tidak pernah berbuat dosa (mashum), nabi Muhammad SAW juga selalu beribadah dan berkhalwat di gua Hira. Sehingga pada tanggal 17 Ramadhan, beliau menerima wahyu pertama kali yaitu surat Al-Alaq ayat 1-5. Pada saat itu pula Nabi dinobatkan sebagai Rasulullah atau utusan Allah SWT kepada seluruh umat manusia untuk menyampaikan risalah-Nya. Ini terjadi menjelang usia Rasulullah yang ke 40 tahun. Setelah sekian lama wahyu kedua tidak muncul, timbul rasa rindu dalam dada Rasulullah SAW. Akan tetapi tak lama kemudian turunlah wahyu yang kedua yaitu surat al-Mudatsir ayat 1-7. Dengan turunnya surat tersebut mulailah Rasulullah berdakwah. Dakwah pertama beliau adalah pada keluarga dan teman-temannya. Dengan turunnya wahyu ini, maka jelaslah apa yang harus Rasulullah kerjakan dalam menyampaikan risalah-Nya yaitu mengajak umat manusia menyembah Allah SWT yang maha Esa, yang tiada beranak dan tidak pula diberanakkan serta tiada sekutu bagi Nya. 1.Penyiaran Islam secara Sembunyi-Sembunyi Ketika wahyu pertama turun, Nabi belum diperintah untuk menyeru umat manusia menyembah dan mengesakan Allah SWT. Jibril tidak lagi datang untuk beberapa waktu lamanya. Pada saat sedang menunggu itulah kemudian turun wahyu yang kedua (Qs. Al-Mudatstsir:17) yang menjelaskan akan tugas Rasulullah SAW yaitu menyeru ummat manusia untuk menyembah dan mengesakan Allah SWT. Dengan

perintah tersebut Rasulullah SAW mulai berdakwah secara sembunyi-sembunyi. Dakwah pertama beliau adalah pada keluarga dan sahabat-sahabatnya. Orang pertama yang beriman kepada-Nya ialah Siti Khodijah (isteri Nabi), disusul Ali bin Abi Thalib (putra paman Nabi) dan Zaid bin Haritsah (budak Nabi yang dijadikan anak angkat). Setelah itu beliau menyeru Abu Bakar (sahabat karib Nabi). Kemudian dengan perantaraan Abu Bakar banyak orang-orang yang masuk Islam.2 2.Menyiarkan Islam secara Terang-Terangan Penyiaran secara sembunyi-sembunyi berlangsung selama 3 tahun, sampai kurun waktu berikutnya yang memerintahkan dakwah secara terbuka dan terang-terangan.3 Ketika wahyu tersebut beliau mengundang keluarga dekatnya untuk berkumpul dibukit Safa, menyerukan agar berhati-hati terhadap azap yang keras di kemudian hari (Hari Kiamat) bagi orang-orang yang tidak mengakui Allah sebagai tuhan Yang Maha Esa dan Muhammad sebagai utusan-Nya. Tiga tahun lamanya Rasulullah SAW melakukan dakwah secara rahasia. Kemudian turunlah firman Allah SWT, surat Al-Hijr:94 yang memerintahkan agar Rasulullah berdakwa secara terang terangan. Pertama kali seruan yang bersifat umum ini beliau tujukan pada kerabatnya, kemudian penduduk Makkah baik golongan bangsawan, hartawan maupun hamba sahaya. Setelah itu pada kabilah-kabilah Arab dari berbagai daerah yang datang ke Makkah untuk mengerjakan haji. Sehingga lambat laun banyak orang Arab yang masuk Agama Islam. Demikianlah perjuangan Nabi Muhammad SAW dengan para sahabat untuk meyakinkan orang Makkah bahwa agama Islamlah yang benar dan berasal dari Allah SWT, akan tetapi kebanyakan orang-orang kafir Qurais di Mekkah menentang ajaran Nabi Muhammad SAW tersebut. Dengan adanya dakwah Nabi secara terang-terangan kepada seluruh penduduk Makkah, maka banyak penduduk Makkah yang mengetahui isi dan kandungan al-Quran yang sangat hebat, memiliki bahasa yang terang (fasihat) serta menarik. Sehingga lambat laun banyak orang Arab yang masuk Agama Islam. Dengan usaha yang serius pengikut Nabi SAW bertambah sehingga pemimpin kafir Quraisy yang tidak suka bila Agama Islam menjadi besar dan kuat berusaha keras untuk menghalangi dakwah Nabi dengan melakukan penyiksaan-penyiksaan terhadap orang mukmin. Banyak hal yang dilakukan para pemimpin Quraisy untuk mencegah dakwah Nabi. Pada mulanya mereka mengira bahwa kekuatan Nabi terletak pada perlindungan dan pembelaan Abu Thalib. Mereka mengancam dan menyuruh Abu Thalib untuk memilih dengan menyuruh Nabi berhenti berdakwa atau menyerahkannya pada orang kafir Quraisy. Karena caracara diplomatik dan bujuk rayu gagal dilakukan, akhirnya para pemimpin Quraisy melakukan tindakan fisik yang sebelumnya memang sudah dilakukan namun semakin ditingkatkan. Apabila orang Quraisy tahu bahwa dilingkungannya ada yang masuk Islam, maka mereka melakukan tindakan kekerasan semakin intensif lagi. Mereka menyuruh orang yang masuk Islam meskipun anggota keluarga sendiri atau hamba sahaya untuk di siksa supaya kembali kepada agama sebelumnya (murtad). Kekejaman yang dilakukan oleh peduduk Mekkah terhadap kaum muslimin mendorong Nabi SAW untuk mengungsikan sahabatsahabatnya keluar Makkah. Sehingga pada tahun ke 5 kerasulan Nabi Muhammad SAW menetapkan Habsyah (Etiophya) sebagai negeri tempat untuk mengungsi, karena rajanya pada saat itu sangat adil. Namun kafir Quraisy tidak terima dengan perlakuan tersebut, maka mereka berusaha menghalangi hijrah ke Habsyah dengan membujuk raja Habsyah agar tak menerima kaum muslimin, namun gagal. Ditengah-tengah sengitnya kekejaman itu dua orang kuat Quraisy masuk Islam yaitu Hamzah dan Umar bin khattab sehingga memperkuat posisi umat Islam. Hal ini memperkeras reaksi kaum Quraisy Mereka menyusun strategi baru untuk melumpuhkan kekuatan Muhammad SAW yang bersandar pada perlindungan Bani Hasyim. Cara yang ditempuh adalah pemboikotan. Mereka memutuskan segala bentuk hubungan dengan suku ini. Persetujuan dilakukan dan ditulis dalam bentuk piagam dan disimpan dalam kabah. Akibatnya Bani Hasyim mengalami kelaparan, kemiskinan dan kesengsaraan yang tiada bandingnya. Hal ini terjadi pada tahun ke 7 ke Nabian dan berlangsung selama 3 tahun yang merupakan tindakan paling menyiksa dan melemahkan umat Islam. Pemboikotan ini berhenti setelah para pemimpin Quraisy sadar terhadap tindakan mereka yang terlalu. Namun selang beberapa waktu Abu Thalib meninggal Dunia, tiga hari kemudian istrinya, Siti Khodijah pun wafat. Tahun itu merupakan tahun kesedihan bagi Nabi (Amul Huzni). Sepeninggal dua orang pendukung tersebut kaum Quraisy tak segansegan melampiaskan amarahnya. Karena kaum Quraisy tersebut Nabi berusaha menyebarkan Islam keluar kota, namun Nabi malah di ejek, di sorak bahkan dilempari batu hingga terluka di bagian kepala dan badan. Untuk menghibur Nabi, maka pada tahun ke 10 keNabian, Allah mengisramirajkannya. Berita ini sangat menggemparkan masyarakat Makkah. Bagi orang kafir hal itu dijadikan sebagai propaganda untuk mendustakan Nabi, namun bagi umat Islam itu merupakan ujian keimanan. Setelah peristiwa ini dakwah Islam menemui kemajuan, sejumlah penduduk Yastrib datang ke Makkah untuk berhaji, mereka terdiri dari suku Khozroj dan Aus yang masuk Islam dalam tiga golongan : 1.Pada tahun ke 10 keNabian. Hal ini berawal dari pertikaian antara suku Aus dan Khozroj, dimana mereka mendambakan suatu perdamaian. 2.Pada tahun ke -12 ke-Nabian. Delegasi Yastrib (10 orang suku Khozroj, 2 orang Aus serta seorang wanita) menemui Nabi disebuah tempat yang bernama Aqabah dan melakukan ikrar kesetiaan yang dinamakan perjanjian Aqabah pertama. Mereka kemudian berdakwah dengan ini di temani seorang utusan Nabi yaitu Musab bin Umar. 3.Pada musim haji berikutnya. Jamaah haji Yastrib berjumlah 73 orang, atas nama penduduk Yastrib mereka meminta Nabi untuk pindah ke Yastrib, mereka berjanji untuk membelah Nabi, perjanjian ini kemudian dinamakan Perjanjian Baiah Aqabah II. Setelah mengetahui perjanjian tersebut, orang kafir Quraisy melakukan tekanan dan intimidasi secara lebih gila lagi terhadap kaum muslimin. Karena hal inilah, akhirnya Nabi memerintahkan sahabatsahabatnya untuk hijrah ke Yastrib. Dalam waktu dua bulan, 150 orang telah meninggalkan kota Makkah. Hanya Ali dan Abu Bakar yang tetap bersama Nabi, akhirnya ia pun hijrah ke Yastrib bersama mereka karena kafir Quraisy sudah merencanakan pembunuhan terhadap Nabi SAW. Adapun cara-cara yang dilakukan orang Quraisy dalam melancarkan permusuhan terhadap Rasulullah SAW dan pengikutnya sebagai berikut: a.Mengejek, menghina dan menertawakan orang-orang Muslim dengan maksud melecehkan kaum muslimin. b.Mengejek ajaran Nabi, membangkitkan keraguan, menyebarkan anggapan-anggapanyang menyangsikan ajaran Nabi. c.Melawan Al-Quran dengan dongeng-dongeng orang-orang terdahulu. d.Menyodorkan beberapa tawaran pada orang Islam yang mau menukar keimanannya dengan kepercayaan orang kafir Quraisy.

Menurut Ahmad Syalabi, ada lima faktor yang menyebabkan orang-orang kafir Quraisy berusaha menghalangi dakwah Islam yaitu: Pertama, Orang kafir Quraisy tidak dapat membedakan antara keNabian dan kekuasaan. Mereka menganggap bahwa tunduk pada seruan Muhammad berarti tunduk kepada kepemimpinan bani Abdul Muthallib. Kedua, Nabi Muhammad SAW menyerukan persamaan antara bangsawan dan hamba sahaya. Ketiga, Para pemimpin Quraisy tidak dapat menerima adanya hari kebangkitan kembali dan hari pembalasan di akhirat. Keempat, Taklid pada nenek moyang adalah kebiasaan yang berakar pada bangsa Arab. Kelima, Pemahat dan penjual patung menganggap Islam sebagai penghalang rezeki mereka.4 B.RASULULLAH SAW MEMBANGUN MASYARAKAT ISLAM DI MADINAH Setiap musim haji tiba, banyak kabilah yang datang ke Mekah. Begitu juga nabi Muhammad SAW. Dengan giat menyampaikan dakwah islam. Diantara Kabilah yang menerima Islam adalah Khajraj dari Yatrib (Madinah). Setelah kembali ke negerinya, mereka mengabarkan adanya Nabi terakhir.5 Pada tahun ke 12 kenabiannya, datanglah orang-orang Yastrid di musim haji ke Mekah dan menemui nabi di Baiatul Akabah. Di tempat ini mereka mengadakan baiat (perjanjian) yang isinya bahwa mereka setia pada nabi, tidak menyekutukan Allah, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak kecil, tidak memfitnah, dan ikut menyebarkan islam. Perjanjian ini dikenal dengan Baiatul Akabah Ula (Perjanjian Akabah Pertama) karena dilaksanakan di bukit akabah atau disebut Baiatun Nisa (perjanjian wanita) karena didalamnya terdapat seorang wanita Afra binti Abid bin Tsalabah.6 Ketika beliau sampai di Madinah, disambut dengan syair-syair dan penuh kegembiraan oleh penduduk Madinah. Hijrah dari Makkah ke Madinah bukan hanya sekedar berpindah dan menghindarkan diri dari ancaman dan tekanan orang kafir Quraisy dan penduduk Makkah yang tidak menghendaki pembaharuan terhadap ajaran nenek moyang mereka, tetapi juga mengandung maksud untuk mengatur potensi dan menyusun srategi dalam menghadapi tantangan lebih lanjut, sehingga nanti terbentuk masyarakat baru yang didalamnya bersinar kembali mutiara tauhid warisan Ibrahim yang akan disempurnakan oleh Nabi Muhammad SAW melalui wahyu Allah SWT. Islam mendapat lingkungan baru di kota Madinah. Lingkungan yang memungkinkan bagi Nabi Muhammad SAW untuk meneruskan dakwahnya, menyampaikan ajaran Islam dan menjabarkan dalam kehidupan sehari-hari (Syalaby,1997:117-119). Setelah tiba dan diterima penduduk Yastrib, Nabi diangkat menjadi pemimpin penduduk Madinah. Sehingga disamping sebagai kepala/ pemimpin agama, Nabi SAW juga menjabat sebagai kepala pemerintahan / Negara Islam. Kemudian, tidak beberapa lama orang-orang Madinah non Muslim berbondongbondong masuk agama Islam. Untuk memperkokoh masyarakat baru tersebut mulailah Nabi meletakkan dasardasar untuk suatu masyarakat yang besar, mengingat penduduk yang tinggal di Madinah bukan hanya kaum muslimin, tapi juga golongan masyarakat Yahudi dan orang Arab yang masih menganut agama nenek moyang, maka agar stabilitas masyarakat dapat terwujudkan Nabi mengadakan perjanjian dengan mereka, yaitu suatu piagam yang menjamin kebebasan beragama bagi kaum Yahudi. Setiap golongan masyarakat memiliki hak tertentu dalam bidang politik dan keagamaan. Di samping itu setiap masyarakat berkewajiban mempertahankan keamanan negeri dari serangan musuh. Adapun dasar-dasar tersebut adalah: 1.Mendirikan Masjid Setelah agama Islam datang Rasulullah SAW mempersatukan seluruh suku-suku di Madinah dengan jalan mendirikan tempat peribadatan dan pertemuan yang berupa masjid dan diberi nama masjid Baitullah. Dengan adanya masjid itu, selain dijadikan sebagai tempat peribadatan juga dijadikan sebagai tempat pertemuan, peribadatan, mengadiliperkara dan lain sebagainya. 2.Mempersaudarakan antara Anshor dan Muhajirin Orang-orang Muhajirin datang ke Madinah tidak membawa harta akan tetapi membawa keyakinan yang mereka anut. Dengan itu Nabi mempersatukan golongan Muhajirin dan Anshor tersebut dalam suatu persaudaraan dibawah satu keyakinan yaitu bendera Islam. 3.Perjanjian bantu membantu antara sesama kaum Muslim dan non Muslim Setelah Nabi resmi menjadi penduduk Madinah, Nabi langsung mengadakan perjanjian untuk saling bantu-membantu atau toleransi antara orang Islam dengan orang non Islam. Selain itu Nabi mengadakan perjanjian yang berbunyi kebebasan beragama terjamin buat semua orang-orang di Madinah. 4.Melaksanakan dasar politik, ekonomi dan sosial untuk masyarakat baru Dengan terbetuknya masyarakat baru Islam di Madinah, orang-orang kafir Quraisy bertambah marah, maka terjadi peperangan yang pertama yaitu perang Badar pada tanggal 8 Ramadlan, tahun 2 H. Kemudian disusul dengan perang yang lain yaitu perang Uhud, Zabit dan masih banyak lagi. Pada tahun 9 H dan 10 H (630632 M) banyak suku dari berbagai pelosok mengirim delegasi kepada Nabi bahwa mereka ingin tunduk kepada Nabi, serta menganut agama Islam, maka terwujudlah persatuan orang Arab pada saat itu. Dalam menunaikan haji yang terakhir atau disebut dengan Haji Wada tahun 10 H (631 M) Nabi menyampaikan khotbahnya yang sangat bersejarah antara lain larangan untuk riba, menganiaya, perintah untuk memperlakukan istri dengan baik, persamaan dan persaudaraan antar manusia harus ditegakkan dan masih banyak lagi yang lainnya. Setelah itu Nabi kembali ke Madinah, ia mengatur organisasi masyarakat, petugas keamanan dan para dai dikirim ke berbagai daerah, mengatur keadilan, memungut zakat dan lain-lain. Lalu 2 bulan kemudian Nabi jatuh sakit, kemudian ia meninggal pada hari Senin 12 Rabiul Awal 11 H atau 8 Juni 632 M (Yatim,1998:27-33). Dengan terbentuknya negara Madinah Islam bertambah kuat sehingga perkembangan yang pesat itu membuat orang Makkah risau, begitu juga dengan musuhmusuh Islam. Untuk menghadapi kemungkinan gangguangangguan dari musuh, Nabi Muhammad SAW sebagai kepala pemerintahan mengatur siasat dan membentuk pasukan tentara. Banyak hal yang dilakukan Nabi dalam rangka mempertahankan dan memperkuat kedudukan kota Madinah diantaranya adalah mengadakan perjanjian damai dengan berbagai kabilah di sekitar Madinah, mengadakan ekspedisi keluar kota sebagai aksi siaga melatih kemampuan calon pasukan yang memang mutlak diperlukan untuk melindungi dan mempertahankan negara yang baru dibentuk tersebut. Akan tetapi, ketika pemeluk agama Islam di Madinah semakin bertambah maka persoalan demi persoalan semakin sering

terjadi, diantaranya adalah rongrongan dari orang Yahudi, Munafik dan Quraisy. Namun berkat keteguhan dan kesatuan ummat Islam, mereka dapat mengatasinya. BAB III PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN A.PENGERTIAN KHULAFAUR RASYIDIN Khulafaur Rasyidin atau Khulafa ar-Rasyidun adalah wakil-wakil atau khalifah-khalifah yang benar atau lurus. Mereka adalah waris kepemimpinan Rasulullah selepas kewafatan junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Para tokoh ini merupakan orang-orang yang arif bijaksana, jujur dan adil dalam memberikan keputusan dan menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dalam masyarakat. Pada saat perlantikan mereka dibuat secara syura yaitu perbincangan para sahabat atau pilihan khalifah sebelum. Selepas pemerintahan ini, kerajaan Islam diganti oleh kerajaan Ummaiyyah. Khalifah adalah pemimpin yang diangkat sesudah nabi Muhammad SAW wafat untuk menggantikan beliau melanjutkan tugas-tugas sebagai pemimpin agama dan kepala pemerintahan.7 Adapun Khulafaur Rasyidin dalam sejarah islam yang dimaksud terdiri daripada empat orang sahabat sebagai berikut: Saidina Abu Bakar ( 632-634 M ) Saidina Umar bin Khatab ( 634-644 M ) Saidina Uthman bin Affan ( 644-656 M ) Saidina Ali bin Abi Talib ( 656-661 M ) Keempat khalifah diatas bukan saja berhasil dalam melanjutkan risalah islam dan menegakkan tauhid, tetapi juga menyebarluaskan ke seluruh penjuru alam ini.8 B.KHALIFAH ABU BAKAR AS-SIDDIQ (632-634 M ) Setelah nabi wafat, sebagai pemimpin umat islam adalah Abu Bakar As-Siddik sebagai kholifah. Kholifah adalah pemimpin yang diangkat setelah nabi wafat untuk menggantikan nabi dan melanjutkan tugas-tugas sebagai pemimpin agama dan pemerintah.9 1)Menjadi Khalifah Pertama Semasa Rasulullah SAW sedang sakit tenat, baginda mengarahkan supaya Saidina Abu Bakar mengimamkan solat orang Islam. Selepas kewafatan Nabi Muhammad SAW., sebuah majlis yang dihadiri oleh golongan Ansar dan Muhajirin ditubuhkan untuk melantik seorang khalifah bagi memimpin umat Islam. Hasil dari perjumpaan itu, Saidina Abu Bakar dilantik dan menjadi khalifah pertama umat Islam. Perlantikan Saidina Abu Bakar mendapat tentangan daripada beberapa orang yang ingin melantik Saidina Ali Abi Talib sebagai khalifah kerana Saidina Ali merupakan menantu dan anak saudara Rasulullah SAW. Golongan Syiah yang merupakan golongan daripada keluarga Bani Hashim menentang perlantikan Saidina Abu Bakar. Tentangan itu tamat selepas Saidina Ali Abi Talib membaihkan Saidina Abu Bakar. Ada pendapat mengatakan bahawa Saidina Ali bin Abi Talib hanya membaihkan Saidina Abu Bakar selepas enam bulan. 2)Ekspedisi ke Utara Selepas berjaya mengurangkan golongan riddah, Syaidina Abu Bakar mula menghantar panglima-panglima perang Islam ke utara untuk memerangi Byzantine (Rom Timur) dan Empayar Parsi. Khalid Al-Walid berjaya menawan Iraq dalam hanya satu kempen ketenteraan. Beliau juga menempuh kejayaan dalam beberapa ekspedisi ke Syria. Menurut seorang orientalis Barat, kempen Saidina Abu Bakar hanyalah sebuah lanjutan daripada Perang Riddah. Hal ini jelas salah memandangkan kebanyakan golongan riddah terletak di selatan Semenanjung Arab dan bukannya di utara. 3)Pengumpulan Al-Quran Menurut ahli sejarah Islam, selepas Perang Riddah ramai orang yang mahir menghafaz Al Quran terbunuh. Saidina Umar Al-Khatab (khalifah yang berikutnya) meminta Saidina Abu Bakar untuk mula menjalankan aktviti pengumpulan semula ayat-ayat Al Quran. Saidina Uthman Affan kemudiannya melengkapkan aktiviti pengumpulan Al Quran semasa beliau menjadi khalifah. 4)Kewafatan Saidina Abu Bakar As-Siddiq Saidina Abu Bakar wafat pada 23 Ogos 634 di Madinah iaitu dua tahun selepas menjadi khalifah. Ada dua pendapat mengenai sebab kematian Saidina Abu Bakar. Ada yang mengatakan disebabkan keracunan dan ada pula yang mengatakan Saidina Abu Bakar meninggal dunia secara biasa. Sebelum kewafatannya, Saidina Abu Bakar mengesa masyarakat menerima Saidina Umar Al-Khatab sebagai khalifah yang baru. Saidina Abu Bakar dikebumikan di sebelah makam Nabi Muhammad s.a.w. di Masjid an-Nabawi yang terletak di Madinah. 5)Sumbangan Saidina Abu Bakar Saidina Abu Bakar walaupun hanya memerintah selama dua tahun (632-634), tetapi beliau banyak menyumbang terhadap perkembangan Islam. Beliau berjaya menumpaskan golongan Riddah yang ada diantaranya murtad dan ada diantaranya mengaku sebagai nabi. Beliau juga mula mengumpulkan ayat-ayat Al Quran dan beliau juga berjaya meluaskan pengaruh Islam. Kekuasaan yang dijalankan pada massa khalifah Abu Bakar, sebagaimana pada masa Rasululllah, bersifat sentral; kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif terpusat ditangan Khalifah. Selain menjalankan roda pemerintahan, khalifah juga melaksanakan hukum,. Meskipun demikian, seperti juga Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar selalu mengajak sahabat-sahabatnya bermusyawarah. C.KHALIFAH UMAR BIN-KHATAB ( 634-644 M ) Setelah abu Bakar menunjuk penggantinya yaitu Umar Bin Khattab, yang tujuannya adalah untuk mencegah supaya tidak terjadi perselisihan dan perpecahan dikalangan umat islam.10 Pada masa umar bin Khattab, kondisi politik dalam keadaan stabil, usaha perluasan wilayah islam pemperoleh hasil yang gemilang. Wilayah islam pada masa umar bin Khattab meliputi Semenanjung Arabiah, Palestina, Siria, Irak, Persia dan Mesir.11 Dengan meluasnya wilayah Islam mengakibatkan meluas pula kehidupan dalam segala bidang. Untuk memenuhi kebutuhan ini diperlukan manusia yang memiliki keterampilan dan keahlian, sehingga dalam hal ini diperlukan pendidikan.

Pada masa Kholifah Umar Bin Khattab, sahabat-sahabat yang sangat berpengaruh tidak diperbolehkan untuk keluar daerah kecuali atas izin dari Kholifah dan dalam waktu yang terbatas. Jadi, kalau ada diantara umat Islam yang ingin belajar hadis harus pergi ke madinah, ini berarti bahwa penyebaran ilmu dan pengetahuan para sahabat dan tempat pendidikan adalah berpusat di Madinah.12 1)Pemerintahan Saidina Umar Semasa pemerintah Saidina Umar, Empayar Islam berkembang dengan pesat; menawan Mesopotamia dan sebahagian kawasan Parsi daripada Empayar Parsi (berjaya menamatkan Empayar Parsi), dan menawan Mesir, Palestin, Syria, Afrika Utara, dan Armenia daripada Byzantine (Rom Timur). Ada diantara pertempuran ini menunjukkan ketangkasan tentera Islam seperti Perang Yarmuk yang menyaksikan tentera Islam yang berjumlah 40,000 orang menumpaskan tentera Byzantine yang berjumlah 120,000 orang. Hal ini mengakhiri pemerintahan Byzantine di selatan Asia Kecil. Pada tahun 637, selepas pengempungan Baitulmuqaddis yang agak lama, tentera Islam berjaya menakluk kota tersebut. Paderi besar Baitulmuqaddis yaitu Sophronius menyerahkan kunci kota itu kepada Saidina Umar. Beliau kemudiannya mengajak Saidina Umar supaya bersembahyang di dalam gereja besar Kristian yaitu gereja Church of the Holy Sepulchre. Saidina Umar menolak dan sebaliknya menunaikan solat tidak beberapa jauh daripada gereja tersebut kerana tidak ingin mencemarkan status gereja tersebut sebagai pusat keagamaan Kristian. 50 tahun kemudian, sebuah masjid yang digelar Masjid Umar dibina di tempat Saidina Umar menunaikan solat. Saidina Umar banyak melakukan reformasi terhadap sistem pemerintahan Islam seperti menubuhkan pentadbiran baru di kawasan yang baru ditakluk dan melantik panglima-panglima perang yang berkebolehan. Semasa pemerintahannya juga kota Basra dan Kufah dibina. Saidina Umar juga amat dikenali kerana kehidupannya yang sederhana. 2)Wafatnya Saidina Umar Saidina Umar wafat pada tahun 644 selepas dibunuh oleh seorang hamba Parsi yang bernama Abu Luluah. Abu Luluah menikam Saidina Umar kerana menyimpan dendam terhadap Saidina Umar. Dia menikam Saidina Umar sebanyak enam kali sewaktu Saidina Umar menjadi imam di Masjid al-Nabawi, Madinah. Saidina Umar meninggal dunia dua hari kemudian dan dikebumikan di sebelah makam Nabi Muhammad SAW dan makam Saidina Abu Bakar. Selepas kematiannya lalu Saidina Uthman bin Affan dilantik menjadi khalifah. D.KHALIFAH USMAN BIN AFFAN ( 644-656 M ) Usman Bin Affan adalah termasuk saudagar besar dan kaya dan sangat pemurah menafkahkan kekayaannya untuk kepentingan umat islam. Usman dianggap menjadi Kholifah hasil dari pemilihan panitia enam yang ditunjuk oleh Kholifah Umar bin Khattab menjelang beliau akan meninggal.13 Pada masa Kholifah Usman bin Affan, pelaksanaan pendidikan islam tidak jauh berbeda dengan masa sebelumnya. Pendidikan di masa ini hanya melanjutkan apa yang telah ada, namun hanya sedikit terjadi perubahan yang mewarnai pendidikan islam. Para sahabat yang berpengaruh dan dekat dengan Rasullullah yang tidak diperbolehkan meninggalkan madinah dimasa Umar, diberikan kelonggaran untuk keluar dan menetap di daerah-daerah yang mereka sukai. Kebijakan ini sangat besar pengaruhnya bagi pelaksanaan pendidikan di daerah-daerah. Proses pelaksanaan pola pendidikan pada masa Usman ini lebih ringan dan lebih mudah di jangkau oleh peserta didik yang ingin menuntut dan belajar islam dan dari segi pusat pendidikan juga lebih banyak, sebab pada masa ini para sahabat bias memilih tempat mereka inginkan untuk memberikan pendidikan pada masyarakat. Kholifah Usman sudah merasa cukup dengan pendidikan yang sudah berjalan, namun begitu ada satu usaha yang cemerlang yang telah terjadi di masa ini yang berpengaruh luar biasa bagi pendidikan islam, yaitu untuk mengumpulkan tulisan ayat-ayat Al-Quran. Berdasarkan hal-hal ini, Kholifah Usman memerintahkan kepada tim untuk menyalin tersebut, ada pun tim tersebut adalah : Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Zubair, Zaid bin Ash, dan Abdurrahman bin Harist. 14 Saidina Usman menjadi khalifah selepas Saidina Umar bin Khatab dibunuh pada tahun 644. Beliau memerintah selama dua belas tahun iaitu dari tahun 644 sehingga tahun 656. Antara pembaharuan yang dibuat ialah menubuhkan Angkatan Tentera Laut yang diketuai oleh Muawiyah dan membuat dasar terbuka dalam hubungan politik dan urusan dagangan Semasa pemerintahannya, keseluruhan Iran, sebahagian daripada Afrika Utara, dan Cyprus menjadi sebahagian daripada empayar Islam. Saidina Uthman wafat pada tahun 656 akibat dibunuh oleh pemberontak yang tidak puas hati dengan pemerintahannya. E.KHALIFAH ALI BIN ABI THALIB ( 656-661 M ) Pada tahun 656 masihi, khalifah Ali bin Abi Thalib, Islam yaitu Saidina Uthman bin Affan wafat kerana dibunuh di dalam rumahnya sendiri. Segelintir masyarakat kemudiannya mencadangkan Saidina Ali supaya menjadi khalifah tetapi Saidina Ali menolak. Selepas didesak oleh pengikutnya, beliau akhirnya menerima untuk menjadi khalifah. Ali adalah Kholifah yang keempat setelah Usman bin Affan. Pada pemerintahannya sudah diguncang peperangan dengan Aisyah beserta Talhah dan Abdullah bin Zubair karena kesalahpahaman dalam menyikapi pembunuhan terhadap usman, peperangan di antara mereka disebut perang Jamal (unta) karena Aisyah menggunakan kendaraan unta. Setelah berhasil mengatasi pemberontakan Aisyah, muncul pemberontakan lain, sehingga masa kekuasaan Kholifah Ali tidak pernah mendapatkan ketenangan dan kedamaian. 15 Muawiah sebagai gubernur Damaskus memberontak untuk menggulingkan kekuasaannya. Perang ini disebut dengan perang Siffin, karena terjadi di Siffin. Ketika tentara muawiyah terdesak oleh pasukan Ali, maka Muawiyah segera mengambil siasat untuk menyatakan tahkim (penyelesaian dengan adil dan damai). Semula Ali menolak, tetapi karena desakan sebagian tentara akhirnya Ali menerimanya, namun Tahkim malah menimbulkan kekacauan, sebab muawiyah bersifat curang, sebab dengan Tahtim Muawiyah berhasil mengalahkan Ali dan mendirikan pemerintahan tandingan di Damaskus. Sementara itu, sebagian tentara yang menentang keputusan Ali dengan cara Tahkim, meninggalkan Ali dan membuat kelompok tersendiri yaitu Khawarij. BAB III PENUTUP

A.KESIMPULAN Dari beberapa pembahasan mengenai Perkembangan Islam Pada Masa Nabi Muhammad SAW dan Khulafaur Rasyidin diatas maka dapat diambil beberapa kesimpulan yang diantaranya : 1.Nabi Muhammad dilahirkan pada hari senin tanggal 12 Rabiul awal, tahun gajah, kira-kira 571 masehi. 2.Dakwah pertama beliau adalah pada keluarga dan sahabat-sahabatnya. Orang pertama yang beriman kepada-Nya ialah Siti Khodijah (isteri Nabi), disusul Ali bin Abi Thalib (putra paman Nabi) dan Zaid bin Haritsah (budak Nabi yang dijadikan anak angkat). Setelah itu beliau menyeru Abu Bakar (sahabat karib Nabi). Kemudian dengan perantaraan Abu Bakar banyak orang-orang yang masuk Islam. 3.Pada tahun ke 12 kenabiannya, datanglah orang-orang Yastrid di musim haji ke Mekah dan menemui nabi di Baiatul Akabah. Di tempat ini mereka mengadakan baiat (perjanjian) yang isinya bahwa mereka setia pada nabi, tidak menyekutukan Allah, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak kecil, tidak memfitnah, dan ikut menyebarkan islam. Perjanjian ini dikenal dengan Baiatul Akabah Ula (Perjanjian Akabah Pertama) karena dilaksanakan di bukit akabah atau disebut Baiatun Nisa (perjanjian wanita) karena didalamnya terdapat seorang wanita Afra binti Abid bin Tsalabah. 4.Khulafa ar-Rasyidin atau Khulafa ar-Rasyidun (jamak kepada Khalifatur Rasyid) berarti wakil-wakil atau khalifah-khalifah yang benar atau lurus Adapun maksudnya disini adalah empat Khalifah Shahabat Nabi yaitu Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali ra 5.Pada Masa pemerintahan Abu Bakar Islam berkembang dengan melalui penyebaran langsung ketempat dimana belum ada penduduk yang beragama Islam. Pada masa ini pula Al-quran dikumpulkan dan ini pula merupakan jasa pemerintahan pada zaman beliau 6.Pada Masa Umar (Masa Penguatan Pondasi Islam), Utsman ( Masa Pembukuan Al-quran) dan Ali, Islam sudah sangat tersebar luas diwilayah wilayah selain diwilayah jazirah arab itu sendiri. Dimana pada masa beliau beliau adalah merupakan tindak lanjut dari proses penyebaran Islam sebelumnya. 7.Adapun kronologis khulafaurrasyidin adalah sejak wafatnya Nabi Muhammad SAW sampai dengan masa khalifah Ali bin Abi Thalib dengan berbagai macam rentetan peristiwa yang terjadi pada setiap masanya. Sehingga dari berbagai macam analisis kesimpulan diatas bisa dikatakan bahwa Islam berkembang pada masa kepemimpinan Nabi Muhahammad dan Khulafaur Rasyidin adalah melalui beberapa aspek pendekatan yang diantaranya adalah pendekatan dawah yang meliputi dawah dengan lisan (diplomasi) dan juga perbuatan (pertempuran). B.SARAN-SARAN Adapun saran yang bisa penulis berikan : 1.Kepada semua pembaca bila mendapat kekeliruan dalam makalah ini harap bisa meluruskannya. 2.Untuk supaya bisa membaca kembali literatur-literatur yang berkenaan dengan pembahasan ini sehingga diharapkan akan bisa lebih menyempurnakan kembali pembahasan materi dalam makalah ini. DAFTAR PUSTAKA A. Zainudin, S.Ag & Muhammad Jamhari, S.Ag, Al-Islam I Akidah dan Ibadah, CV. Pustaka Setia, Bandung, 1999. ___________________________________________ , Al-Islam II Muamalah dan Akhlaq, CV. Pustaka Setia, Bandung, 1999. Dr. Badri Yatim, M.A, Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah, PT. Raja Grapindo Persada, Jakarta, 2007. Prof. Dr. H. Samsul Nizar, M. Ag. Sejarah Pendidikan Islam: Menelusuri Jejak Sejarah Era Rasulullah Sampai Indonesia, Prenada Media Group, Jakarta, 1999. Nasution, Harun : Filsafat Pendidikan Islam 1982 Jakarta. Sejarah Peradaban Islam, Buku Panduan Madrasah Aliyah Kelas XII

http://jamilkusuka.wordpress.com/2010/04/16/perkembangan-agama-islam-pada-masanabi-muhammad-saw-sampai-masa-khulafaur-rasyidin/

Nabi Muhammad saw dilahirkan pada hari Senin tanggal 12 Rabiul awal tahun gajah atau tanggal 20 April 571 Masehi.Setelah berusia 4 tahun beliau diserahkan kepada ibunya.Hanya lebih kurang 2 tahun beliau sempat diasuh oleh ibunya.Pada waktu beliau berumur 6 tahun, ibunya berpulang ke Rahmatullah.Oleh karena itu beliau pergi menyendiri bersemedi di Gua Hira di kaki Jabal Nur. Beliau memohon kepada Tuhan agar diberi petunjuk untuk memperbaiki kaumnya yang telah tersesat dari jalan yang benar.Setelah selang beberapa waktu, pada saat yang berbahagia, turunlah wahyu yang pertama disampaikan oleh malaikat Jibril. Hal itu terjadi pada tanggal 17 Ramadhan 611 Masehi.Wahyu tersebut yaitu QS.Al Alaq ayat 1 5. Sebelum berangkat, Jibril memberitahukan kepada Muhammad bahwa beliau telah diangkat Tuhan menjadi Rasul untuk menyampaikan ajaran Islam kepada kaumnya dan seluruh umat di dunia.Rasul menjadi heran dan takut.Tetapi setelah mendapat penjelasan dari Waraqah bin Naufal, seorang pendeta nasrani ahli kitab suci menjelaskan bahwa benar Muhammad diangkat menjadi Rasul maka rasa heran dan takut itu menjadi hilang.Dalam firman Allah QS.Al Ahzab ayat 40. Allah menurunkan ayat yang menyatakan bahwa nabi Muhammad saw. Tidak usah kuatir tentang cemoohan dan kritikan orang orang yang mengatakan bahwa beliau mengawini bekas istri anaknya. Nabi Muhammad SAW adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus Allah SWT ke bumi. Firman Allah dalam QS.Al Ahzab ayat 40 menjelaskan bahwa Muhammad itu bukan bapak dari seorang laki laki,tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup para nabi.Jelas tidak ada nabi atau rasul sesudah nabi Muhammad.Jadi siapapun yang mengaku nabi atau rasul berarti dia menentang ketetapan Allah swt. Nabi Muhammad SAW membawa agama Islam yang menyempurnakan agama para Rasul terdahulu.Dalam firman Allah dalam surah Al Maidah ayat 3 menjelaskan bahwa wahyu terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.Nabi Muhammad SAW merupakan nabi dan rasul yang membawa agama Islam yang senantiasa sesuai dengan segala perkembangan zaman.Agama yang diridhai Allah hanyalah agama Islam, yaitu agama samawi yang berdasarkan wahyu, disampaikan Allah SWT kepada semua manusia lewat Nabi Muhammad saw. Bagi umat Islam meyakini nabi Muhammad adalah wajib.Di samping itu banyak keistimewaan yang ada pada Nabi Muhammad dibandingkan dengan rasul sebelumnya. 1. Risalah yang dibawanya sudah sempurna buat memimpin manusia untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. 2. Beliau adalah nabi/rasul internasional,risalahnya universal ditujukan kepada seluruh manusia, semua ras, bangsa, dan bahasa sampai ke ujung zaman. Nabi Muhammad saw. Sebagai Pembawa Agama Islam Tugas Nabi Muhammad sebagai rasul adalah menyampaikan ajaran tauhid. Artinya mengajarkan bahwa Allah adalah tunggal.Tidak ada yang menyamai-Nya. Nabi Muhammad diutus Allah seluruh umat manusia, ajaran ajarannya berlaku hingga akhir zaman, penutup semua nabi dan rasul sebelumnya. Sehingga Islam adalah agama yang paling sempurna diantara agama sebelumnya dan merupakan agama universal yang berlaku di seluruh dunia. Agama Islam adalah agama yang paling sempurna, cocok dan sesuai dengan kemajuan zaman, dan rasional.Pada tahap pertama, penyiaran agama Islam dilakukan dengan sembunyi sembunyi, terbatas di kalangan keluarga dan para sahabatnya. Penganut Islam pertama yaitu Siti Khadijah istrinya, Ali bin Abi Thalib sepupunya, Zaid bin Haritsah pembantunya, dan Abu

Bakar bin Abu Quhafah sahabatnya. Dalam waktu kurang lebih 4 tahun tercatat 40 orang pemeluk agama Islam Penyiaran agama Islam dengan sembunyi sembunyi dilakukan di rumah Arqan bin Arqam.Mereka disebut As-Sabiqunal Awwalun Artinya yang mula mula memeluk agama Islam. Sesudah itu Nabi Muhammad menyiarkan agama Islam secara terang terangan karena telah mendapat perintah untuk dakwah dan berpaling dari orang musyrik. Nabi Muhammad mengundang penduduk Mekah supaya berkumpul di kaki bukit Safa dan diserunya untuk mengesakan Allah,mengakui Nabi Muhammad sebagai utusan-Nya dan meninggalkan pemujaan terhadap berhala. Namun tidak semudah itu Nabi Muhammad meyakinkan agama Islam, orang Quraisy justru menunjukkan sikap menentang dan mencemooh Nabi Muhammad saw. Sebelum Islam masuk ke Madinah, masyarakat tidak ubahnya melakukan maksiat Hanya saja masyarakat Madinah tidak sejahat orang orang Quraisy.Mereka umumnya lebih lunak dibanding masyarakat Mekah.Mereka bahkan sering mendengar tauhid dari orang orang Yahudi.Madinah awalnya bernama Yasrib.Setelah Nabi hijrah Yasrib diganti dengan Madinah Al-Munawwarah atau kota yang diterangi. Sebelum Nabi hijrah, kota Yasrib dihuni dua khabilah besar, yaituKabilah Aus danKhazraj.Namun dua khabilah ini saling bermusuhan hingga dilanjutkan oleh keturunan mereka masing masing.Peperangan demi peperangan terus terjadi Dan yang menyebarkan virus permusuhan tersebut yaitu orang Yahudi yang menetap di Madinah. Mereka lari untuk mempertahankan agama dari kaum Salib.Orang Nasrani beranggapan bahwa yang membunuh dan melakukan penyaliban Isa Al-Masih. Beberapa tahun sebelum Nabi hijrah terjadi peperangan dahsyat antara kedua kabilah itu.Perang itu dikenal dengan nama Buas.Bencana peperangan itulah yang membuat penduduk Madinah menaruh harapan besarsaat mereka mendengar berita berita tentang Islam.Mereka berharap akan datangnya masa yang penuh kedamaian dan kesentosaan yang akan membuat kehidupan mereka lebih berbobot dari orang Yahudi. Kemakmuran masyarakat Mekah disebabkan oleh faktor berikut : 1) Keahlian penduduknya berniaga 2) Kedudukannya sebagai tempat suci keagamaan Mereka hidup bersenang-senang dan makan minum sekenyang kenyangnya. Sedangkan masyarakat Madinah umumnya hanya berkebun terutama kebun kurma.Keadaan masyarakatnya diliputi kebencian.Akibatnya tak ada lagi persatuan diantara mereka.Dengan demikian kebudayaan mereka yang menonjol adalah budaya peperangan dan permusuhan. Untuk memperluas jaringan dakwah, kaum Muslimin Mekah melakukan hijrah. Adapun hijrah pertama yaitu ke negeri Habasyah ( Ethiopia ).Hijrah ini dilakukan secara diam diam. Mereka mendapat jaminan keselamatan dari Raja Najasyi.Hijrah ke Madinah adalah hijrah kedua.Kaum Madinah dijuluki sebagai kaum Ansar. Kaum Muslimin yang hijrah ( sahabat Muhajirin ) disambut oleh kaum Ansar, mereka rela mengorbankan jiwa dan raga untuk melawan serangan musuh.Karena itu, Rasulullah SAW tinggal dan menetap, perhatian utamanya adalah meletakkan dasar dasaryang sangat diperlukan guna menegakkan tugas risalahnya.Ada tiga perhatian utamanya yaitu: 1. Memperkokoh hubungan umat Islam dengan Tuhannya 2. Memperkokoh hubungan intern umat Islam, utamanya antara Muhajirin dan Ansar

3. Mengatur hubungan antara umat Islam dan orang orang yang tidak seagama. Rasulullah mempersaudarakan Ansar dan Muhajirin.Persaudaraan menjadi kata kunci dakwah ini serta menghapus sikap keakuan. Sehingga setiap orang bergerak dengan penuh semangat dan jiwa kebersamaan. Agar hubungan antara umat Islam dengan agama lain berjalan baik maka dibuatlah perjanjian yang dikenal denganPiagam Madinah.Isi perjanjian itu mereka hidup berdampingan secara damai dan saling membantu bila salah satunya diserang oleh pihak luar. Beberapa tahun setelah hijrah ke Madinah, Rasul kembali ke Mekah untuk berziarah ke Masjidil Haram, sekaligus melaksanakan umrah.Masjidil Haram bukanlah milik suatu kabilah melainkan pusaka Nabi Ibrahim AS yang diciptakan Allah untuk Hamba-Nya yang ingin menunaikan ibadah wajib bagi setiap makhluk beriman. Dengan tujuan umrah yang mengandung prinsip toleransi dan pendidikan itu, Rasulullah mengajak kaum muslimin Madinah dan orang Arab berangkat ke Mekah.Saat rombongan tiba di Asfan datanglah berita bahwa kaum Musyrikin telah bersumpah tidak akan membiarkan seorang Muslimpun masuk ke Mekah.Mereka mengira tentara Islam siap berperang dengan pesenjataan mereka masing masing.Padahal mereka tidak bermaksud berperang dengan kaum Musyrikin. Terjadilah Fathul Mekah yang disebabkan peristiwa yang Bani Khuza ah yaitu mereka dikejar kejar untuk dibunuh Bani Bakr. Terdapat beberapa peperangan setelah yang terjadi setelah hijrah yaitu Perang Badar,Uhud,Khandaq,Mutah,Hunain, dan perang Tabuk.

http://senjatamakantuan.multiply.com/journal/item/6?&show_interstitial=1&u=%2Fjourna l%2Fitem

Perkembangan Islam dari Masa Muhammad hingga Turki Otoman


Judul : Tarikh Khulafa, Sejarah Penguasa Islam Penulis : Imam As-Suyuthi Pustaka Al-Kautsar, Jakarta: 2000 Islam merupakan agama yang dikatakan Rahmatan Lil Alamin atau rahmat bagi semesta alam. Agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW ini, sejak kelahirannya pada abad ke-7, menyebar ke seluruh antero dunia dengan pesat. Selain pengaruh secara agama atau norma dan nilai kehidupan bagi sesama manusia, Islam juga mengatur tatanan politik masyarakat. Rasulullah SAW adalah pemimpin negara Islam pertama yang berkedudukan di Madinah. Beliau meletakan batu awal pembangunan kekuasaan Islam dengan berpegangan pada musyawarah dan demokrasi. Setelah Rasulullah wafat, tongkat estafet kekuasaan Islam dilanjutkan oleh para Khulafau Rashidin dan kemudian oleh dinasti baik itu Umaiyah dan Abbasiyah. Dalam perkembangannya, kekuasaan Islam mengalami pasang surut. Lalu untuk masa sekarang, kekuasaan Islam ini bisa dikatakan sangat lemah. Banyak faktor yang menyebabkannya dan dalam buku karya Imam As-Suyuthi ini akan dibahas lebih rinci. Islam muncul di Jazirah Arab pada kurun ke-7 masehi ketika Nabi Muhammad SAW mendapat wahyu dari Allah SWT. Setelah kematian Rasullullah SAW, kerajaan Islam berkembang sejauh Samudra Atlantik di Barat dan Asia Tengah di Timur. Lama-kelamaan umat Islam berpecah dan terdapat banyak kerajaan-kerajaan Islam lain yang muncul. Namun demikian, kemunculan kerajaan-kerajaan Islam seperti kerajaan Umayyah, kerajaan Abbasiyyah, kerajaan Turki Seljuk, Kekhalifahan Ottoman, Kemaharajaan Mughal India, dan Kesultanan Melaka telah menjadi kerajaaan yang terkuat dan terbesar di dunia. Masa Rasulullah SAW (Sampai 10 Hijriah) Langkah-langkah Rasulullah dalam memimpin masyarakat setelah hijrahnya ke Madinah, juga beberapa kejadian sebelumnya, menegaskan bahwa Rasulullah adalah kepala sebuah masyarakat dalam apa yang disebut sekarang sebagai negara. Di Madinah, Rasulullah memprakarsai adanya konstitusi tertulis pertama yaitu dengan Piagam Madinah. Piagam tersebut mengatur tata kehidupan bermasyarakat di Madinah yang majemuk pada saat itu. Pertama kaum muslimin yang terdiri dari kaum Muhajirin dan Anshar, dan ini adalah kelompok mayoritas. Kedua, kaum musyrikin, yaitu orang-orang suku Aus dan Kharaj yang belum masuk Islam, kelompok ini minoritas. Ketiga, kaum Yahudi yang terdiri dari empat kelompok. Satu kelompok tinggal di dalam kota Madinah, yaitu Banu Qunaiqa. Tiga kelompok lainnya tinggal di luar kota Madinah, yaitu Banu Nadlir, Banu Quaraizhah, dan Yahudi Khibar. Jadi Madinah adalah masyarakat majemuk. Rasulullah selain sebagai pemimpin spiritual, beliau juga terus menjalankan kedudukannya sebagai kepala negara sampai sepuluh tahun berada sejak hijrah ke Madinah. Masa Khulafau Rashidin (10 H 41 H) Meskipun Abu Bakar memerintah kaum muslimin dalam tempo yang amat singkat, tapi banyak hal yang bisa diselesaikan. Ancaman disintegrasi, kerusuhan rasial antar suku dan golongan, dan berbagai gejolak dalam negeri segera dapat diatasi. Kehidupan perpolitikan masa kekhalifahan Khulafaur Rasyiddin, berlandasankan Al Quran serta Sunnah Rasulullah. Pada masa ini kekuasaan Islam semakin meluas tidak hanya di jazirah arab saja. Setiap takluknya

suatu wilayah menjadi negeri Islam, maka syariat Islam langsung ditegakkan di sana. Dan berbondong-bondong bangsa masuklah kedalam naungan Islam. Masuknya manusia ke dalam Islam secara berbangsa ini adalah hal yang sulit dibayangkan bagaimana terjadinya di masa kini serta berbondongnya manusia memeluk suatu agama hanyalah terjadi kepada al Islam. Masa Khalifah Bani Umayyah: 661-750 / 41 132 H (89 tahun) Diawali oleh Khalifah Muawiyah yang pernah membantu Rasulullah saw untuk menjadi sekretaris negara di masanya (Ensiklopedi Umum, 1984), kemudian pada masa Khalifah Umar bin Khattab, karena kecakapannya diamanahi menjadi Wali di daerah Syam, yang terus berlanjut sampai Kekhalifahan Ali bin Abi Thalib, sampai akhirnya dengan terbunuhnya Ali, Muawiyah karena pengaruhnya yang besar kemudian dibaiat menjadi khalifah berikutnya pada tahun 41H/661M setelah Khalifah Hasan bin Ali, mundur dan berbaiat kepadanya. Penguasaan keluarga ini berakhir pada tahun 132H/750M, dengan terbunuhnya Khalifah keempat belas Marwan bin Muhammad Al Jadi oleh pemberontakan yang dilakukan Abu Muslim Khurasai. Mulai zaman dinasti Umaiyah, kejayan Islam secara fisik mulai terlihat. Hal ini terlihat dari banyak dibangun masjid megah, istana, perpustakaan, pusat penelitian ilmu pengetahuan, rumah sakit, dll. Masa kejayaan daulat bani Umaiyah terjadi pada masa kepemimpinan Khalifah Umar bin Abdul Azis. Pada saat itu, keadaan negeri sangat makmur. Bahkan ada riwayat yang menceritakan bahwa sangat sulit mencari orang yang hendak diberi zakat. Karena semua rakyat merasa sudah cukup dan tidak membutuhkan santunan dari zakat. Masa Khalifah Bani Abbasiyyah: 750-1517 / 132-923 H (767 tahun) Setelah Umayyah jatuh dan digantikan oleh Abbasiyah. Pusat pemerintahan dipindahkan ke Baghdad. Kota yang dibangun oleh Abu Jafar al-Mansur khalifah kedua, tahun 145 H./762 M. Selama pemerintahan Abbasiyah, Irak khususnya Baghdad, menjadi pusat kegiatan politik, ekonomi, perdagangan, peradaban dan ilmu pengetahuan di dunia Islam timur. Puncak kejayaan dicapai pada masa pemerintahan Khalifah Harun ar-Rasyid (786-809) dan Khalifah al-Makmun (813-833). Dalam kurun waktu tersebut mengalami kemajuan pesat di bidang ekonomi, berbagai cabang ilmu pengetahuan, konstruksi dan teknologi, kesenian, sastra dan politik yang stabil di wilayah kekuasaan yang luas. Setelah kurun waktu tersebut, mengalami disintegrasi politik.

http://www.dimasprasetyo.net/perkembangan-islam-dari-masa-muhammad-hinggaturki-otoman-191

http://merahitam.com/sejarah-islam-jaman-nabi-muhammad.html

You might also like