You are on page 1of 5

PENDAHULUAN Status Epileptikus secara fisiologis didefenisikan sebagai aktivitas epilepsi tanpa adanya normalisasi lengkap dari neurokimia

dan homeostasis fisiologis dan memiliki spektrum luas dari gejala klinis dengan berbagai pada patofisiologi, pasien yang anatomi dan dasar monitoring etiologi. video(www.professionals.epilepsy.com) Berdasarkan observasi menjalani electroencephalography (EEG) selama episode kejang, komponen tonik-klonik terakhir satu sampai dua menit dan jarang berlangsung lebih dari lima menit. Berdasarkan kompleksitas dari penyakit ini, Status Epileptikus tidak hanya penting untuk menghentikan kejang tetapi identifikasi pengobatan penyakit dasar merupakan bagian utama pada penatalaksanaan Status Epileptikus. (www.aafp.org, 2003). Secara sederhana dapat dikatakan bahwa jika seseorang mengalami kejang persisten atau seseorang yang tidak sadar kembali selama lima menit atau lebih harus dipertimbangkan sebagai status epileptikus. (www.medicastore.EFA.org). Umumnya status epileptikus dikarakteristikkan menurut lokasi awal bangkitan area tertentu dari korteks (Partial onset) atau dari kedua hemisfer otak (Generalized onset) kategori utama lainnya bergantung pada pengamatan klinis yaitu konvulsi atau nonkonvulsi. (www.professionals.epilepsy.com). Satu versi mengkategorikan status epileptikus berdasarkan status epileptikus umum (tonikklonik, mioklonik, absens, atonik, akinetik) dan status epileptikus parsial (sederhana atau kompleks). (www.professionals.epilepsy.com). Versi lain membagi berdasarkan status epileptikus umum (overt atau subtle) dan status epileptikus non-konvulsi (parsial sederhana, parsial kompleks, absens).

PENATALAKSANAAN Lini pertama dalam penanganan status epileptikus menggunakan Benzodiazepin. Benzodiazepin yang paling sering digunakan adalah Diazepam (Valium), Lorazepam (Ativan), dan Midazolam (Versed). Bekerja dengan peningkatan inhibisi dari g-aminobutyric acid (GABA) oleh ikatan pada Benzodiazepin-GABA dan kompleks Reseptor-Barbiturat. (www.medicastore.EFA.org)

B rda a a pe litia e s rk n ne n R d iz dC trolle T an om e on d rials


Nama obat 1. Lorazepam 2. Phenobarbitone 3. Diazepam + Fenitoin 4. Fenitoin Dosis (mg/kg) 0,1 15 0.15 + 18 18

(R T C)
Persentase 65 % 59 % 56 % 44 %

(www.medicastore.EFA.org)

Protokol Penatalaksanaan Status Epileptikus EFA 1993 (www.medicastore.EFA.org) Pada awal menit 1. Bersihkan jalan nafas, (bila perlu intubasi)

a. Periksa tekanan darah b. Mulai pemberian Oksigen c. Monitoring EKG dan pernafasan d. Periksa secara teratur suhu tubuh e. Anamnesa dan pemeriksaan neurologis

2. Kirim sampel serum untuk evaluasi elektrolit, Blood Urea Nitrogen, kadar glukosa, hitung darah lengkap, toksisitas obat-obatan dan kadar antikonvulsan darah; periksa AGDA (Analisa Gas Darah Arteri) 3. Infus NaCl 0,9% dengan tetesan lambat 4. Berikan 50 mL Glukosa IV jika didapatkan adanya hipoglikemia, dan Tiamin 100 mg IV atau IM untuk mengurangi kemungkinan terjadinya wernickes encephalophaty

5. Lakukan rekaman EEG (bila ada) 6. Berikan Lorazepam (Ativan) 0,1 sampai 0,15 mg per kg (4 sampai 8 mg) intravena dengan kecepatan 2 mg per menit atau Diazepam 0,2 mg/kg (5 sampai 10 mg). Jika kejang tetap terjadi berikan Fosfenitoin (Cerebyx) 18 mg per kg intravena dengan kecepatan 150 mg per menit, dengan tambahan 7 mg per kg jika kejang berlanjut. Jika kejang berhenti, berikan Fosfenitoin secara intravena atau intramuskular dengan 7 mg per kg per 12 jam. Dapat diberikan melalui oral atau NGT jika pasien sadar dan dapat menelan Pada : 20 sampai 30 menit, jka kejang tetap berlangsung 1. Intubasi, masukkan kateter, periksa temperatur

2. Berikan Fenobarbital dengan dosis awal 20 mg per kg intravena dengan kecepatan 100 mg per menit 3. Mulai infus Fenobarbital 5 mg per kg intravena (dosis inisial), kemudian bolus intravena hingga kejang berhenti, monitoring EEG; lanjutkan infus Pentobarbital 1 mg per kg per jam; kecepatan infus lambat setiap 4 sampai 6 jam untuk menetukan apakah kejang telah berhenti. Pertahankan tekanan darah stabil. 4. Atau berikan Midazolam (Versed) 0,2 mg per kg, kemudian pada dosis 0,75 sampai 10 mg per kg per menit, titrasi dengan bantuan EEG. Atau Berikan Propofol (Diprivan) 1 sampai 2 mg per kg per jam. Berikan dosis pemeliharaan berdasarkan gambaran EEG.

Kesimpulan dan Saran

Status Epileptikus merupakan suatu kegawatdaruratan medis yang harus ditangani segera dan secepat mungkin, karena melibatkan proses fisiologis pada sistem homeostasis tubuh, kerusakan syaraf dan otak yang dapat mengakibatkan kematian. Penanganannya tidak hanya menghentikan kejang yang sedang berlangsung, tetapi juga harus mengidentifikasi penyakit dasar dari status tersebut. Umur, jenis kejang, etiologi, jenis kelamin perempuan, durasi dari status epileptikus, dan lamanya dari onset sampai penanganan merupakan faktor prognostik penting.

DAFTAR PUSTAKA

Mardjono, Mahar dan, Priguna Sidharta. Neurologis Klinis Dasar. Dian Rakyat. Jakarta. 2004. www.aafp.org.2003 www.epilepsy.com www.medicastore.EFA.org www.professionals.epilepsy.com www.wordpress.com

You might also like

  • Aspek Biologi Terjadinya Insomnia
    Aspek Biologi Terjadinya Insomnia
    Document13 pages
    Aspek Biologi Terjadinya Insomnia
    Diptya 'dhipt' Arissanti
    No ratings yet
  • Untitled
    Untitled
    Document1 page
    Untitled
    Diptya 'dhipt' Arissanti
    No ratings yet
  • COVER JD
    COVER JD
    Document3 pages
    COVER JD
    Diptya 'dhipt' Arissanti
    No ratings yet
  • COVER JD
    COVER JD
    Document3 pages
    COVER JD
    Diptya 'dhipt' Arissanti
    No ratings yet
  • COVER JD
    COVER JD
    Document3 pages
    COVER JD
    Diptya 'dhipt' Arissanti
    No ratings yet
  • Patofisiologi Epilepsi
    Patofisiologi Epilepsi
    Document11 pages
    Patofisiologi Epilepsi
    Diptya 'dhipt' Arissanti
    85% (13)
  • COVER JD
    COVER JD
    Document3 pages
    COVER JD
    Diptya 'dhipt' Arissanti
    No ratings yet
  • COVER JD
    COVER JD
    Document3 pages
    COVER JD
    Diptya 'dhipt' Arissanti
    No ratings yet
  • Poli L1
    Poli L1
    Document2 pages
    Poli L1
    Diptya 'dhipt' Arissanti
    No ratings yet