You are on page 1of 10

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb. Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. yang telah Memberi rahmat, hidayah, dan segala nikmat yang tak terhingga kepada penulis, sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas laporan resmi Biokimia II ini. Dan tidak lupa shalawat serta salam kepada suri tauladan kita semua yaitu Rasulullah saw. yang telah membawa peradaban umat manusia keluar dari zaman kebodohan menuju zaman yang penuh dengan kebaikan dan ridho Illahi. Laporan resmi ini merupakan laporan rutin yang wajib dibuat setelah dilakukannya praktikum, yang dapat menunjukkan bahwa mahasiswa tersebut melakukan praktikum, dan menunjukkan seberapa akurat hasil praktikum mahasiswa. Selain itu juga dapat menunjukkan tingkat kepahaman mahasiswa dalam melakukan praktikum. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Desi Fitrianis S. Pd. sebagai dosen Biokimia II yang telah memberikan tugas ini. Dalam laporan ini tentunya masih banyak kekurangan yang harus dibenahi untuk kedepannya nanti. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun penulis untuk membuat laporan yang lebih baik lagi. Akhir kata Wassalamualaikum wr. wb.

Batam, 05 Januari 2011

Penulis

2 BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Protein merupakan komponen utama dalam semua sel hidup, baik tumbuhan maupun hewan. Pada sebagian besar jaringan tubuh, protein merupakan komponen terbesar setelah air. Kira-kira lebih dari 50% berat kering sel terdiri atas protein. Protein adalah senyawa organik kompleks yang terdiri atas unsur-unsur Karbon (50-55%), Hidrogen (7%), Oksigen (13%), dan Nitrogen (16%). Banyak pula protein yang mengandung Belerang (S) dan Fosfor (P) dalam jumlah sedikit (1-2%). Ada beberapa protein lainnya mengandung unsur logam seperti tembaga dan besi. Di dalam tubuh, protein mempunyai peranan yang sangat penting. Fungsi utamanya sebagai zat pembangun atau pembentuk struktur sel, misalnya untuk pembentukan kulit, otot, rambut, membran sel, jantung, hati, ginjal, dan beberapa organ penting lainnya. Kemudian, terdapat pula protein yang mempunyai fungsi khusus, yaitu protein yang aktif. Beberapa diantaranya adalah enzim yang berperan sebagai biokatalisator, hemoglobin sebagai pengangkut oksigen, hormon sebagai pengatur metabolisme tubuh, dan antibodi untuk mempertahankan tubuh terhadap serangan penyakit. Protein dalam tubuh manusia diperoleh dari bahan makanan, baik yang berasal dari hewan maupun tumbuhan. Protein yang berasal dari hewan disebut protein hewani, sedangkan yang berasal dari tumbuhan disebut protein nabati. Sumber protein dari beberapa bahan makanan adalah daging, telur, susu, ikan, beras, kacang, dan buah-buahan. Protein dalam makanan yang dikonsumsi manusia akan dipecah menjadi asam-asam amino dalam proses pencernaan dengan dibantu oleh enzim seperti pepsin dan tripsin. Asam-asam amino yang dihasilkan kemudian diserap oleh usus dan dibawa darah ke hati atau didistribusikan ke jaringan-jaringan yang membutuhkan. Selain untuk pembentukan sel-sel tubuh, protein dapat pula digunakan sebagai bahan bakar apabila keperluan energi tubuh tidak terpenuhi oleh karbohidrat dan lemak. Tujuan 1.1.1.Tujuan Umum Mengetahui sifat fisikokimia dari protein. Mengetahui reaksi-reaksi yang terjadi pada identifikasi asam amino.

1.1.2.Tujuan Khusus Membuktikan adanya protein pada dalam sampel menggunakan uji Biuret dan uji Heller secara kualitatif.

3 BAB II DASAR TEORI

Uji Biuret Ion Cu2+ (dari pereaksi Biuret) dalam suasana basa akan bereaksi dengan polipeptida atau ikatan-ikatan peptida yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna ungu (violet). Reaksi Biuret positif terhadap dua buah ikatan peptida atau lebih, tetapi negatif untuk asam amino bebas atau di peptida. Reaksi pun positif terhadap senyawa-senyawa yang mengandung dua gugus: -CH2NH2, -CSNH2, -C(NH)NH2, dan CONH2. Biuret adalah senyawa dengan dua ikatan peptida yang terbentuk pada pemanasan dua molekul urea.

Uji Heller Protein akan terkoagulasi dengan adanya asam kuat atau akibat panas.

BAB III PRINSIP DAN REAKSI

Prinsip 3.1.1.Uji Biuret Uji biuret didasarkan pada reaksi antara ion Cu+2 dan ikatan peptida dalam suasana basa. Warna kompleks ungu menunjukkan adanya protein. Ion Cu+2 dari pereaksi Biuret dalam suasana basa akan bereaksi dengan polipeptida atau ikatan-ikatan peptida yang menyusun protein, dan membentuk senyawa kompleks berwarna ungu atau violet. Reaksi ini positif terhadap dua ikatan peptida atau lebih, tetapi negatif untuk asam amino bebas atau satu ikatan peptida. Protein melarutkan hidroksida tembaga untuk membentuk kompleks warna. Reaksi pembentukan warna ini dapat terjadi pada senyawa yang mengandung dua gugus karbonil yang berikatan dengan nitrogen atau atom karbon. 3.1.2.Uji Heller Protein akan terkoagulasi dengan adanya asam kuat atau akibat panas.

BAB IV ALAT DAN BAHAN

Alat 4.1.1.Uji Biuret Pipet tetes Pipet ukur Rak tabung reaksi Tabung reaksi

4.1.2.Uji Heller Pipet tetes Rak tabung reaksi Tabung reaksi

Bahan 4.1.3.Uji Biuret CuSO4 0,1 % NaOH 0,1 % Pepton

4.1.4.Uji Heller Asam Nitrat pekat Protein

6 BAB V PROSEDUR KERJA

Uji Biuret 1. Memasukkan 2 ml pepton ke dalam tabung reaksi. 2. Menambahkan 2 ml NaOH. 3. Menambahkan 1-10 tetes CuSO4 sampai terbentuk warna merah muda atau ungu.

Uji Heller 1. Memasukkan 5 ml asam Nitrat pekat secara hati-hati melalui dinding tabung ke dalam tabung reaksi. 2. Memasukkan 5 ml protein secara perlahan melalui dinding tabung sampai terbentuk lapisan cairan di atas asam Nitrat. 3. Terbentuknya presipitasi berwarna putih pada lapisan pertemuan kedua lapisan berarti positif protein.

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Dari percobaan tersebut, didapatkan hasil pengamatan sebagai berikut: 6.1.1. Uji Biuret Larutan berwarna merah keunguan.

6.1.2. Uji Heller Pembahasan Dari hasil percobaan, maka dapat diamati bahwa semua hasilnya adalah positif (+), mengandung protein. Uji Biuret menghasilkan warna merah keunguan yang menunjukkan adanya protein. Uji Heller menghasilkan presipitasi berwarna putih di antara dua lapisan yang menunjukkan adanya protein. Terdapat presipitasi berwarna putih di antara dua lapisan larutan.

BAB VII KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil adalah: Sampel pepton positif (+) mengandung protein.

10 DAFTAR PUSTAKA

www.google.com Yazid, Estien; Nursanti, Lizda. (2006). Penuntun Praktikum BIOKIMIA untuk Mahasiswa Analis. Yogyakarta: ANDI.

You might also like