You are on page 1of 26

Soal-soal ( Kapita Selekta Kimia II oleh JS.Sukardjo ) 33.

Tentukan titik didih dan titik beku larutan berikut jika penurunan titik beku molal air = 1,86 dan penaikan titik didih molal = 0,52: a. 13,7 gram K2SO4 dilarutkan dalam 250 gram air, jika = 0,95 b. Larutan NaOH 10%, derajat ionisasi semu = 0,92 34. Titik beku larutan cuka 1 m = -1,953o C dan titik beku larutan 0,1 m glukosa = -0,186. Tentukan: a. Faktor Vant Hoff, i (untuk cuka) ! b. Derajat ionisasi cuka ! 35. Larutan elektrolit biner dalam air sebanyak 2 dm3 mempunyai penurunan titik beku sebesar 2,046o. penurunan titik beku molal air = 1,86; massa jenis larutan= 1,125 g/cc; massa rumus relative zat = 125. Berapa persen zat elektrolit yang terionisasi ? 36. Penurunan titik beku molal suatu pelarut = 3,65 x penaikan titik didih molalnya. Berapa titik beku larutan jika titik didihnya 100,22oC ? 37. Larutan 1,2 gram suatu basa biner dalam 100 mL air membeku pada -1,794oC. Jika faktor Vant Hoff = 1,95 dan Kf air = 1,86. Tentukan massa atom relative logam ! 2.2 Kekuatan Asam dan Basa Suatu elektrolit lemah dalam air akan terionisasi dengan harga derajat ionisasi yang besarnya kurang dari satu. Ionisasi termasuk system kesetimbangan disosiasi yang dikenal dengan istilah disosiasi elektrolit. Kekuatan asam dan basa dapat ditentukan berdasar harga derajat ionisasinya: 1. Asam atau basa kuat jika derajat ionisasinya mendekat atau sama dengan satu. 2. Asam atau basa lemah jika derajat ionisasinya kecil. Bagaimana cara memperbesar kekuatan asam ? Untuk menjawab pertanyaan ini perlu diingat faktor-faktor yang dapat memperbesar derajat ionisasi, yaitu usaha agar kesetimbangan bergeser kearah bentuk ion-ionnya. Oleh karena itu, dalam uraian berikut akan ditinjau dahulu tetapan kesetimbangan asam dan basa. 2.2.1 Tetapan Kesetimbangan Asam dan Basa Karena ionisasi merupakan suatu kesetimbangan disosiasi berarti pada temperatur tertentu mempunyai tetapan kesetimbangan yang tertentu. Untuk memudahkan pembahasan marilah kita tinjau ionisasi elektrolit biner AB menjadi ion A+ dan B- dengan derajat ionisasi (alfa). AB A+ + Ba-a a a Misalnya volume larutan = VL. Partikel-partikel yang terdapat dalam larutan pada keadaan setimbang. AB sisa = (a a ) mol = a (1 - ) mol + A yang terjadi = a mol B- yang terjadi = a mol Maka konsentrasi masing-masing: [ AB] = a(1 ) mol VL a (1 ) = mol / L V a mol [A+] = VL a mol / L = V a mol / L [B-] = V

[ A ][ B ]
+

K K

a a . V V = a (1 ) V a a V = V V a(1 ) =

[ AB]

a. 2 V (1 ) Pada suhu tetap harga K tetap, sedang harga a menyatakan jumlah mol zat mula-mula sudah tertentu sehingga harga derajat ionisasi tergantung pada V atau volume larutan. Karena kecil maka harga (1 ) 1 sehingga untuk memperbesar dapat dilakukan dengan memperbesar V. Jadi, makin besar volume larutan makin besar derajat ionisasinya, untuk memperbesar volume larutan dapat dilakukan dengan jalan menambahkan pelarut atau pengenceran. Hal ini dikenal dengan hukum Pengenceran Oswald. Pengenceran larutan elektrolit lemah akan memperbesar derajat ionisasi zat elektrolitnya. Tetapan kesetimbangan ionisasi asam lemah diberi simbul Ka dan tetapan kesetimbangan ionisasi basa lemah dengan simbul Kb. a. 2 Berdasar rumus, K = V (1 ) Berarti harga K sebanding dengan , anggaplah untuk elektrolit lemah berarti (1 ) mendekati = 1. Jadi, makin besar derajat ionisasi makin besar pula harga K, sehingga kekuatan asam dan basa dapat pula ditinjau dengan melihat harga tetapan kesetimbangan asam atau basanya, yaitu : Asam kuat mempunyai Ka harga besar. Asam lemah mempunyai Ka harga kecil. Basa kuat mempunyai Kb harga besar. Basa lemah mempunyai Kb harga kecil. Misalnya elektrolit biner asam lemah HA sebanyak a mol dalam volume VL dengan derajat ionisasi = . HA mula-mula = a mol Volume larutan = VL Konsentrasi asam HA mula-mula, [HA] = a/V mol/L = Ma HA (aq) aa
+
a

H+ (aq) + A-(aq) a a

[ H ][ A ] K=
[ HA]
Dalam kesetimbangan ionisasi terdapat zat-zat, HA sisa = (a a ) = a H+ terjadi = a mol A- = terjadi = a mol Maka konsentrasi : [HA] = a/V mol/L = Ma a [H+] = [A-] = mol/L V [H+] = [A-] = Ma . mol/L Ka

[ H ][ A ] =
+

[ HA]

Karena [H+] = [A-] dan HA = Ma maka,

Ka
+ 2

[H ] =
Ma

+ 2

[H ] = Ka . Ma [H+] =

K a .M a

[H+] = Ma . mol/L, maka: [H+] = Ma . = =

K a .M a K a .M a

Ka Ma

Dengan cara yang sama maka untuk elektrolit basa lemah biner akan diperoleh: LOH (aq) L+ (aq) + OH- (aq) aa a a jika konsentrasi molar basa = Mb dan tetapan kesetimbangan basa = Kb 2.2.2

K [OH-] L+ OH M Ionisasi=Bertingkatb Kb b Kb =Untuk asam lemah terner (asam berbasa dua) dan kuarter (asam berbasa tiga) ionisasinya = [ LOH ] Mb tidak berlangsung dalam satu tahap, tetapi secara bertingkat. Artinya tiap partikel zat akan selalu bertindak sebagai elektrolit biner yang menghasilkan satu ion positif (H+) dan satu ion negativ (ion sisa asam yang bermuatan 1-). Kemudian ion sisa asam ini bertindak sebagai elektrolit biner lagi, demikian seterusnya sampai terbentuk ion sisa asam yang tidak mengandung atom H lagi. Tiap tahap ionisasi mempunyai harga tetapan kesetimbangan asam tertentu, dan harga tetapan kesetimbangan asam pada tingkat pertama Ka.1 mempunyai harga yang terbesar demikian pula harga derajat ionisasinya 1 juga yang terbesar. Misalnya asam lemah biner H2CO3 larutan H2CO3 dalam air akan mengalami dua tingkat ionisasi: I. H2CO3 (aq) H+ (aq) + CO3- (aq) a a 1 a 1 a 1
Ka.1

[ ][

[ H ][ HCO ] ; K =
+

[ H 2CO3 ]

a.1

= 4,52 . 10-7

1 mendekati = 7 . 10-4 II. HCO3- (aq) a 1 a 1 2


+

Ka.2

[ H ][CO ] ; K =

H+ (aq) + CO3= (aq) a 1 2 a 1 2


a.2

[ HCO ]
3 3

= 4,69 . 1011

2 mendekati = 7 . 10-6

DAFTAR HARGA Ka BEBERAPA ASAM LEMAH PADA 25% C Nama Asam Arsenat Borat Fosfit Fosfat Karbonat Sulfite Yodat Format Asetat Propionate Benzoate Oksalat Rumus Molekul H3AsO4 H3BO3 H3PO3 H3PO4 H2CO3 H2SO3 HIO3 HCOOH CH3COOH C2H5COOH C6H5COOH H2C2O4 Ka.1 5,0.10-3 5,8.10-10 1,6.10-2 7,5.10-3 4,5.10-7 1,7.10-2 1,7.10-1 1,77.10-4 1,75.10-5 1,34.10-5 6,29.10-5 5,02.10-2 Ka.2 8,3.10-8 7,10-10 6,2.10-8 4,7.10-11 6,2.10-8 5,18.10-5 Ka.3 6.10-10 4,8.10-13 -

DAFTAR HARGA Kb BEBERAPA BASA LEMAH PADA 25% C Nama Basa Ammonia Perak hidroksida Rumus Molekul NH4OH AgOH Kb 1,81.10-5 1,1.10-4

2.3 Tetapan Kesetimbangan Air; Kw Air termasuk elektrolit yang sangat lemah, meskipun dalam jumlah yang sangat kecil air juga mengalami ionisasi yang menghasilkan ion H+ dan OH-. H2O (I) H+ (aq) + OH- (aq)

[ H ][OH ] K=
+

[ H 2O ]

Karena konsentrasi H2O konstan (ingat konsentrasi zat cair) disamping itu juga karena derajat ionisasi H2O sangat kecil pada suhu 25% C hanya 1,8.10-9; maka harga konsentrasi H2O itu dapat disatukan dengan K sehingga: K [H2O] = [H+] [OH-] K dan [H2O] merupakan suatu bilangan tetap sehingga K [H2O] mempunyai harga yang tetap pula dan disebut tetapan kesetimbangan air dengan simbul Kw. Kw = [H+] [OH-] Rumus Kw = [H+] [OH-] ini tidak hanya berlaku untuk air murni melainkan semua larutan yang menggunakan pelarut air, seperti tetapan kesetimbangan umumnya maka harga Kw ini pada suhu tetap harganya selalu tetap. Pada suhu 25o C derajat ionisasi air = 1,8.10-9; misalnya untuk 1 L air. Volume = 1 L Massa air = 1.000 gram (massa 1 L air = 1 kg) = 1.000/18 mol H2O (I) aa H+(aq) + OH- (aq) a a

H+ = OH- = a mol = 1.000/18 . 1,8.10-9 mol = 10-7 mol

Volume larutan = 1 L, maka: [H+] = [OH-] = 10-7 mol/L Kw = [H+] [OH-] Kw = 10-7 x 10-7 Kw = 10-14 [H+][OH-] = 10-14 Harga Kw pada berbagai suhu: Suhu oC 0 10 25 40 60 Kw 0,144.10-14 0,292.10-14 1,008.10-14 2,919.10-14 9,614.10-14

Jika tidak diketahui suhu larutan, maka harga Kw dianggap pada suhu 25oC, yaitu = 10-14 Contoh 1: Hitunglah konsentrasi H+ dan OH- dalam larutan berikut ini: 1) H2SO4 0,05 M 2) NaOH 0,01 M 3) HCOOH 0,10 M (Ka = 2,5.10-4) Penyelesaian: 1) [H2SO4] = 0,05 M H2SO4 (aq) aa
+

2 H+ (aq) + SO42- (aq) 2a a

Derajat ionisasi, H2SO4 = 1 karena asam kuat. [H ] = 2a M = 2 . 0,05 M = 0,1 M [H+][OH-] = Kw 0,1 . [OH-] = 10-14 [OH-] = 10-13 M Jadi, konsentrasi [H+] = 0,1 M dan [OH-] = 10-13 M 2) [NaOH] = 0,01 M NaOH termasuk basa kuat, NaOH = 1 NaOH (aq) 2 Na+ (aq) + OH- (aq) aa a a [OH-] = a N [OH-] = 0,01.1 M [OH-] = 0,01M [H+][OH-] = Kw [H+] 0,01 = 10-14 [H+] = 10-12 M 3) [HCOOH] = 0,10 M = Ma; HCOOH termasuk asam lemah. Ka = 2,5. 10-4 HCOOH (aq) aa [H+] = [H+] = H+ (aq) + HCOO- (aq) a a

K a .M a 2,5.104.0,1
by: pak Kardjo. Rabu, 14 September 2011

[H+] = 25.10 6 [H+] = 5 . 10-3 M [H+][OH-] = Kw -3 5 . 10 . [OH ] = 10-14 [OH-] = 2 . 10-12 M 2.3.1 pH dan pOH Dari contoh di atas terlihat bahwa harga konsentrasi ion H+, ion OH- sangat kecil, untuk itu dicari suatu cara dengan mengambil minus logaritmanya hal ini dikemukakan oleh Sorensen. Minus logaritma diberi simbul p, jadi: pH = - log [H+] pOH = - log [OH-] pKw = - log Kw pKa = - log Ka pKb = - log Kb - log [H+] = pH log [H+] = - pH [H+] = 10-pH [OH-] = 10-pOH Berdasar rumus [H+][OH-] = Kw, maka: log [H+][OH-] = log Kw log [H+] + log [OH-] = log Kw - (log [H+] + log [OH-]) = - log Kw - log [H+] + (- log [OH-]) = - log Kw pH + pOH = pKw Untuk Kw = 10-14 maka log Kw = - log 10-14 = 14, jadi: pH + pOH = pKw pH + pOH = 14 Secara umum khusus pada suhu 25o C dapat digunakan jika harga pH bilangan bulat dengan cara yang sama maka:

2.3.2 Derajat Keasaman Larutan Untuk mengetahui suatu larutan asam atau basa dapat digunakan kertas lakmus, tetapi kertas lakmus belum dapat menyatakan secara kuantitatif tingkat keasaman dua buah larutan atau lebih yang sama-sama bersifat asam atau bersifat basa. Untuk menyatakan tingkat keasaman sautu larutan dapat menggunakan jumlah ion H+ yang terdapat/dihasilkan dalam larutan atau berdasar besarnya pH. Larutan zat dalam air dapat bersifat netral, asam atau basa. 1. Larutan Bersifat Netral Untuk meninjau sifat larutan netral marilah kita perhatikan air murni. H2O (I) aa H+ (aq) + OH- (aq) a a

Berdasarkan reaksi ionisasi air tersebut berarti jumlah ion H+ dan OH- dalam larutan adalah sama, jadi jika jumlah ion ion H+ dan OH- sama larutan bersifat netral. Karena ion H+ dan OH- terdapat dalam volume yang sama maka konsentrasi ion H+ dan OH- juga sama. [H+] = [OH-] log [H+] = log [OH-] - log [H+] = - log [OH-] pH = pOH pH + pOH = pKw

pH + pH = pKw 2 pH = pKw pH = pKw Jika Kw = 10-14; maka pKw = 14. Untuk larutan netral maka: secara umum pH = pKw pH = . 14 khusus pada suhu 25% C pH = 7 2. Larutan Bersifat Asam Misalnya larutan asam HA, berarti dalam larutan akan terjadi ionisasi baik H2O maupun HA. H2O (I) HA (aq) H+ (aq) + OH- (aq) H+ (aq) + A- (aq)

Berdasar kedua reaksi di atas berarti dalam larutan tersebut jumlah H+ lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah OH-, karena H+ berasal dari ionisasi H2O dan HA sedang OHhanya berasal dari ionisasi H2O saja. Sehingga konsentrasi ion H+ lebih besar dari konsentrasi ion OH-, maka : [H+] > [OH-] log [H+] > log [OH-] - log [H+] < - log [OH-] pH < pOH pH < pKw pH 2 pH < pKw Untuk larutan bersifat asam maka: pH < pKw Secara umum

Untuk Kw = 10-14, maka pKw = 14, maka pH < 7 Khusus pada suhu 25o C

3. Larutan Bersifat Basa Misalnya larutan basa LOH, maka dalam larutan akan terjadi ionisasi baik H2O maupun LOH. H2O (I) LOH (aq) H+ (aq) + OH- (aq) L+ (aq) + OH- (aq)

Berdasar kedua reaksi tersebut berarti jumlah ion H+ lebih kecil dari OH-, sehingga konsentrasi H+ juga lebih kecil dari OH-. [H+] < [OH-] log [H+] < log [OH-] - log [H+] > - log [OH-] pH > pOH pH > pKw pH 2 pH > pKw Untuk larutan bersifat basa maka: pH > pKw Secara umum

Untuk Kw = 10-14, maka pKw = 14, maka pH > 7 Khusus pada suhu 25o C

Kesimpulan 1.Larutan bersifat netral jika: a. Jumlah ion H+ = jumlah ion OHb. [H+] = [OH-] c. pH = pOH d. pH = pKw e. pH = 7 khusus pada suhu 25oC 2.Larutan bersifat asam jika: a. Jumlah ion H+ > jumlah ion OHb. [H+] > [OH-] c. pH < pOH d. pH < pKw e. pH < 7 khusus pada suhu 25o C 3.Larutan bersifat basa jika: a. Jumlah ion H+ < jumlah ion OHb. [H+] < [OH-] c. pH > pOH d. pH > pKw e. pH > 7 khusus pada suhu 25o C Contoh I: Hitunglah pH larutan berikut : a. 5,6 dm3 gas SO3 dilarutkan dalam air sampai volumenya menjadi 10 dm3 b. 4 gram NaOH dilarutkan dalam air sampai volumenya menjadi 500 cm3 c. 20 cm3 NH4OH 0,5 M + 80 cm3 air Penyelesaian: a. Gas SO3 = = 5,6 dm3

5,6 mol 22,4

= 0,25 mol Volume larutan = 10 dm3 H2SO4 (aq) aa 2 H+ (aq) + SO42- (aq) 2a a

Derajat ionisasi = 1 (elektrolit kuat) [H+] =

2 a mol/dm3 V 2.0,25.1 = mol/dm3 10


= 0,05 mol/dm3 = - log [H+] = - log 0,05 = - log 5.10-2 = 2 - log 5

pH pH pH pH b.

NaOH = 4 gram, MrNaOH = 40 = 4/40 mol = 0,1 mol

Volume larutan = 500 cm3 = 0,5 dm3 NaOH termasuk elektrolit kuat maka derajat ionisasi = 1 NaOH (aq) aa [OH-] = Na+ (aq) + OH- (aq) a a

a mol/dm3 V 0,1.1 = mol/dm3 0,5


= 0,2 mol/dm3

[H+] [OH-] = Kw [H+] . 0,2 = 10-14 [H+] = 5.10-14 pH = - log [H+] = - log 5.10-14 = 14 - log 5 Dapat pula diselesaikan dengan jalan mencari pOH dahulu baru dicari pH dengan rumus: pH + pOH = pKw [OH-] = 0,2 M = 2.10-1 M pOH = - log [OH-] = - log 2.10-1 = 1- log 2 pH + pOH = pKw pH + 1 log 2 = 14 pH = 14 1 + log 2 pH = 13 + log 2 Ini sama dengan pH = 14 log 5. 10 Ingat log 2 = log 5 log 2 = log 10 log 5 log 2 = 1 - log 5 c. Larutan NH4OH mengalami pengenceran, V1 = 20 cm3 M1 = 0,5 M V2 = (20 + 80) cm3 = 100 cm3 M2 = ? V1 x M1 = V2 x M2 20 x 0,5 = 100 x M2 M2 = 0,1 M Konsentrasi NH4OH = Mb = 0,1 M Kb = 10-5 NH4OH adalah basa lemah NH4OH (aq) aa [OH-] = NH4+ (aq) + OH- (aq) a a

Kb M b

= 10 5 10 1 = 10 6 = 10-3 M pOH pOH pOH = - log [OH-] = - log 10-3 =3

pH + pOH = pKw pH + 3 = 14 pH = 11 Contoh 2: Berapa mL air dan larutan HCI 0,5 M diperlukan untuk membuat 500 mL larutan HCI yang mempunyai pH = 2 ? Penyelesaian: Sebelum diencerkan: V1 = ? M1 = 0,5 M Setelah diencerkan: pH larutan HCI = 2 berarti [H+] = 10-pH [H+] = 10-2 [H+] = 0,01 M HCI (aq) H+ (aq) + CI- (aq)

Karena HCI elektrolit kuat maka = 1, sehingga [H+] = [HCI] Jadi, M2 = 0,01 M V2 = 500 cm3 Rumus pengenceran: V1 x M1 = V2 x M2 V1 x 0,5 = 500 x 0,01 V1 = 10 cm3 Jadi, larutan HCI 0,5 M yang diperlukan = 10 cm3 Air yang diperlukan = V2 - V1 = 500 10 = 490 cm3 Soal-soal 38. Hitunglah konsentrasi ion H+ dan OH- dalam larutan berikut: a. Larutan asam sulfat 0,01 mol/dm3 b. Larutan 0,1 mol HCI dalam 400 cm3 larutan c. 4 gram kalsium dilarutkan dalam air sampai volumenya 500 mL d. 3,1 gram Na2O dilarutkan dalam air sampai volumenya menjadi 2 dm3 e. 100 mL larutan CH3COOH 0,1 M jika Ka = 1,25.10-5 39. Hitunglah pH larutan soal nomor 38 di atas ! 40. Hitunglah pH dan derajat ionisasi zat elektrolit dalam larutan berikut: a. Larutan 0,1 M HNO2 jika Ka = 4,9.10-4 b. Larutan 0,1 M HCN jika Ka = 2,5.10-9 c. Larutan 280 cm3 gas NH3 dalam air sampai volumenya menjadi 1.250 cm3 jika Kb NH4OH =10-5 41. Hitunglah pH larutan yang terjadi jika: a. Konsentrasi KOH 0,01 M sebanyak 50 cm3 b. 50 cm3 larutan 0,2 M H2SO4 + 150 cm3 air c. 25 cm3 larutan 0,04 M HCI + 75 cm3 M H2SO4 42. Berapa mL air dan larutan NaOH 0,1 M diperlukan untuk membuat 2 liter larutan NaOH yang mempunyai pH = 12 ? 43. Berapa konsentrasi larutan: a. HCI yang mempunyai pH = 2 + log 2 b. NaOH yang mempunyai pH = 12 log 5 c. HCOOH yang mempunyai pH = 3 2 log 2, Ka = 1,6.10-4

2.4 Larutan Penyangga

Untuk keperluan tertentu kadang-kadang harus menggunakan larutan dengan pH yang tetap. Larutanyang mempunyai pH tetap atau dapat dianggap tetap disebut larutan penyangga karena dapat menahan terhadap usaha untuk mengubah harga pH. Suatu larutan mudah sekali berubah pH-nya karena penambahan sedikit asam, basa maupun air (pengenceran). Misalnya 100 cm3 larutan HCI 0,001 M Setelah dihitung maka [H+] = [HCI] = 0,001 M pH = - log [H+] = - log 0,001 = - log 10-3 =3 a. Pengaruh penambahan sedikit HCI, misalnya ditambah 0,001 mol HCI. 100 cm3 HCI 0,001 M mengandung HCI = 0,1 dm3 x 0,001 mol/dm3 = 0,0001 mol Setelah ditambahkan 0,01 mol HCI maka HCI yang terdapat larutan = 0,01 + 0,0001 = 0,0101 mol 3 Volume larutan = 100 cm = 0,1 dm3 0,0101mol [HCI] = 0,1dm3 = 0,101 mol/dm3 + [H ] = [HCI] = 0,101 mol/dm3 pH = - log [H+] = - log 0,101 = 1,0 Jadi, perubahan pH larutan dari 3 menjadi 1,0. b. Pengaruh penambahan sedikit basa, misalnya ditambah 0,01 mol NaOH. 100 cm3 HCI 0,001 M mengandung HCI sebanyak = 0,1 dm3 x 0,001 mol/dm3 = 0,0001 mol HCI (aq) + NaOH (aq) NaCI (aq) + H2O (I) Diket Reaksi Setelah reaksi : 0,0001 : 0,0001 : 0 0,01 0,0001 0,0099 0,0001 0,0001

Jadi, setelah reaksi terdapat sisa NaOH = 0,0099 mol Volume larutan = 100 cm3 = 0,1 dm3 0,0099 mol [NaOH] = 0,1dm3 = 0,099 mol/dm3 Karena NaOH elektrolit kuat maka [OH+] = [NaOH] = 0,099 mol/dm3 + pOH = - log [H ] = - log 0,099 = mendekati 1 Jadi pH = 14 1 = 13 Jadi, perubahan pH terjadi dari 3 menjadi 13. c. Pengaruh pengenceran, misalnya ditambah 900 cm3 air, setelah dihitung ternyata terjadi perubahan pH dari 3 menjadi 4.

Apalagi jika diingat bahwa pada umumnya reaksi kimia atau larutan berada dalam keadaan terbuka, sehingga mudah dipengaruhi oleh adanya gas CO2 di udara hal ini dapat menyebabkan terjadinya perubahan pH larutan. Untuk memperoleh suatu larutan yang mempunyai pH tetap mula pertama diketemukan oleh Buffer sehingga juga sering disebut larutan Buffer, sedang nama lain dari larutan penahan atau penyangga adalah larutan dapar. Larutan penyangga dibedakan menjadi dua yaitu: 1. Larutan Buffer asam. 2. Larutan Buffer basa. 1. Larutan Buffer asam. Buffer asam adalah suatu larutan yang mengandung asam lemah dengan garamnya. Misalnya larutan yang volumenya = V dm3, mengandung asam lemah HA sebanyak a mol, dengan tetapan kesetimbangan asam = Ka dan garam LA sebanyak g mol. Berarti konsentrasi zat terlarut: [HA] = a/V mol/dm3 = [asam] [LA] = g/V mol/dm3 = [garam] Dalam larutan baik HA maupun LA akan terionisasi, LA (aq) gg L+ (aq) + A- (aq) g g

Derajat ionisasi garam LA = 1, berarti konsentrasi ion A- yang berasal dari garam LA: g . mol [A-] = V dm3 = g/V mol/dm3 = [garam] HA (aq) aa H+ (aq) + A- (aq) a a

Derajat ionisasi asam lemah kecil, sehingga jumlah A- yang berasal dari ionisasi asam HA ini dapat diabaikan terhadap ion A- yang berasal dari garam LA. Sedang HA yang terdapat dalam larutan dapat dianggap sama dengan HA mula-mula karena derajat ionisasi asam lemah HA kecil, maka: [HA] = [asam] Untuk menentukan konsentrasi ion H+ dalam larutan berarti ion H+ berasal dari ionisasi asam lemah HA, dalam larutan terjadi kesetimbangan: HA (aq) [HA] = [asam] [A-] = [garam] Ka H+ (aq) + A- (aq)

[ H ][ A ] =
+

Ka =

[ H ][ garam ]
+

[ HA]

[ asam ]

H+ = Ka x

[ garam ] [ garam ] [ asam ]

[ asam ]

(Rumus [H+] Buffer asam)

pH = - log [H+] = - log Ka x

= - (log Ka + log

[ garam ] ) [ asam] = - log Ka - log [ garam] [ garam ] = - log Ka + log [ asam ]


pH = pKa + log

[ asam ]

[ garam ] [ asam ]

(Rumus pH Buffer asam)

2. Larutan Buffer basa. Buffer basa adalah larutan yang mengandung basa lemah dengan garamnya. Misalnya larutan yang volumenya V dm3 mengandung basa lemah LOH sebanyak b mol, dengan tetapan kesetimbangan basa = Kb dan garam LA sebanyak g mol. Konsentrasi zat terlarut adalah: [LOH] = b/V mol/dm3 = [basa] [LA] = g/V mol/dm3 = [garam] Dalam larutan akan terjadi ionisasi baik garam LA maupun basa lemah LOH. LA (aq) LOH (aq) L+ (aq) + A- (aq) L+ (aq) + OH- (aq)

Karena derajat ionisasi LA = 1 dan LOH kecil maka konsentrasi L+ dalam larutan dianggap berasal dari LA saja sedang yang berasal dari LOH dapat diabaikan. Sedang konsentrasi LOH dapat dianggap sama dengan mula-mula, maka: [L+] = [garam] [LOH] = [basa] Dari reaksi setimbang basa lemah dalam larutan, LOH (aq) Kb L+ (aq) + OH- (aq)

[ L ][OH ] =
+

Kb =

[ garam ][OH ] [basa ] [ garam ] [basa ] [basa ]

[ LOH ]

Rumus konsentrasi ion OH- larutan Buffer basa menjadi: [OH-] = Kb x

pOH = - log [OH-] = - log Kb x

[ garam ] [basa ] = - (log Kb + log [ garam ] ) [ garam ] = - log Kb + log [basa ]


pOH = pKb- + log

[ garam ] [basa ]

Rumus pOH untuk Buffer basa

Jika akan mencari rumus pH larutan Buffer basa masukkan dalam rumus: pH + pOH = pKw pH = pKw pOH tujuan pembuatan larutan penyangga adalah untuk membuat larutan yang mempunyaiharga pH tetap atau tidak mudah berubah, meskipun ke dalam larutan tersebut ditambahkan sedikit asam, basa atau pengenveran. Untuk jelasnya perhatikan contoh berikut! Contoh 1: Berapa besar perubahan pH jika ke dalam 1 liter larutan yang mengandung 0,2 mol CH3COOH dan 0,2 mol CH3COONa ditambahkan: a. 0,1 mol CH3COOH b. 0,1 mol NaOH c. Diencerkan dengan menambahkan 9 liter air jika Kasam CH3COOH = 10-5 Penyelesaian: Volume larutan = 1 L mengandung: CH3COOH = 0,2 mol ; [CH3COOH] = 0,2 mol/L CH3COONa = 0,2 mol ; [CH3COONa] = 0,2 mol/L Berarti larutan itu merupakan Buffer asam, [ CH 3COONa ] pH = pKa + log [ CH 3COOH ] 0,2 = - log 10-5 + log 0,2 = 5 + log 1 =5+0 Jadi, pH larutan Buffer = 5 a. Setelah ditambahkan 0,1 mol CH3COOH maka dalam larutan mengandung CH3COOH = (0,2 + 0,1) mol = 0,3 mol. [CH3COOH] = 0,3 mol/L CH3COONa = 0,2 mol [CH3COONa] = 0,2 mol/L Larutan tetap merupakan Buffer asam, [ CH 3COONa ] pH = pKa + log [ CH 3COOH ] 0,2 = - log 10-5 + log 0,3 = 5 + log 2 + log 3 = 5 + 0,3010 0,4771 pH = 4,8339 Jadi, perubahan pH larutan hanya = 5 4,8339 = 0,1661 b. Setelah penambahan 0,1 mol NaOH maka terjadi reaksi dengan CH3COOH CH3COOH = 0,2 mol CH3COONa = 0,2 mol NaOH = 0,1 mol CH3COOH (aq) + NaOH (aq) CH3COONa (aq) + H2O (I) Diket : 0,2 0,1 Reaksi : 0,1 0,1 0,1 0,1 0 0,1 Jadi, setelah terjadi reaksi dalam larutan yang volumenya 1 L terdapat; CH3COOH = (0,2 0,1) mol = 0,1 mol

[CH3COOH] = 0,1 mol/L CH3COONa = (0,2 + 0,1) mol = 0,3 mol [CH3COONa] = 0,3 mol/L Larutan tetap merupakan Buffer asam, [CH 3COONa ] pH = pKa + log [CH 3COOH ] 0,3 = - log 10-5 + log 0,1 = 5 + log 3 = 5 + 0,4771 pH = 5,4771 Jadi, perubahan pH larutan hanya = 0,4771 c. Setelah ditambahkan 9 L air maka, volume larutan menjadi 10 liter = 10 L CH3COOH = 0,2 mol ; [CH3COOH] = 0,02 mol/L CH3COONa = 0,2 mol ; [CH3COONa] = 0,02 mol/L Larutan tetap merupakan Buffer asam, [ CH3COONa] pH = pKa + log [ CH 3COOH] 0,02 = - log 10-5 + log 0,02 = 5 + log 1 =5 Jadi, jelaslah bahwa jika larutan penahan diencerkan atau ditambahkan pelarut tidak menyebabkan perubahan pH larutan. Hal ini dapat pula Anda perhatikan pada rumus [ asam ] pH = pKa + log [ garam ] harga pH hanya tergantung pada perbandingan konsentrasi garam dengan asam, padahal zat-zat tersebut dalam volume yang sama maka perbandingan konsentrasi akan sama dengan perbandingan jumlah molnya saja. Pada pengenceran tidak terjadi perubahan jumlah mol zat, itulah sebabnya tidak menyebabkan terjadinya perubahan pH. Selanjutnya khusus untuk menentukan pH larutan Buffer dapat langsung menggunakan perbandingan jumlah mol zat tidak usah mencari konsentrasi asam, basa maupun garam. Misalnya Buffer basa yang mengandung b mol basa lemah dan g mol garam dalam volume = V L, maka: [asam ] pOH = pKb+ log [ garam ] g /V pOH = pKb+ log b /V g pOH = pKb+ log b g = jumlah mol garam b = jumlah mol basa Contoh 2: Buffer asam antara lain larutan yang mengandung: a. HCOOH dan HCOOK b. CH3COOH dan CH3COONa c. CH3COOH dan CH3COONH4 d. H3PO dan NaH2PO4 ; dengan Ka.1 e. NaH2PO4 dan Na2HPO4 ; dengan Ka.2 f. Na2HPO4 dan Na3PO4 ; dengan Ka.3

Contoh 3: Buffer basa antara lain larutan yang mengandung: a. NH4OH dan NH4CI b. NH4OH dan CH3COONH4 Contoh 4: Berapa mol NH4CI harus ditambahkan ke dalam 500 cm3 larutan NH4OH 0,1 M agar pH larutan menjadi 9 log 2 ? Jika Kb dari NH4OH = 10-5 Penyelesaian: Volume larutan = 500 cm3 = 0,5 dm3 Massa NH4OH = 0,5 dm3 x 0,1 mol/dm3 = 0,05 mol Misalnya NH4CI yang ditambahkan = g mol Larutan yang terjadi merupakan Buffer basa, [ asam ] pOH = pKb+ log [ garam ] pH = 9 log 2 pH + pOH = pKw 9 log 2 + pOH = 14 pOH = 14 9 + log 2 = 5 + log 2 [ NH 4CI ] pOH = pKb+ log [ NH 4OH ] g 5 + log 2 = - log 10-5 + log 0,05 g 5 + log 2 = 5 + log 0,05 Log g/0,05 = log 2 Jadi, g/0,05 = 2 g = 2 x 0,05 g = 0,1 Jadi, NH4CI yang ditambahkan = 0,1 mol Contoh 5: Berapa cm3 larutan NaOH 0,1 M harus ditambahkan untuk membuat larutan Buffer dengan 400 cm3 larutan CH3COOH 0,05 M agar mempunyai pH = 5 ? Ka dari CH3COOH = 10-5 Penyelesaian: Misalnya NaOH yang ditambahkan = b mol. CH3COOH = 0,4 dm3 x 0,05 mol/dm3 = 0,02 mol Karena setelah penambahan NaOH terbentuk larutan penahan berarti NaOH yang ditambahkan harus lebih kecil dari CH3COOH yang ada atau dalam larutan masih mengandung CH3COOH. CH3COOH (aq) + NaOH (aq) CH3COONa (aq) + H2O (I) Diket Reaksi : 0,02 : b 0,02 b b b 0 b b

Jadi, zat yang terdapat dalam larutan adalah ; CH3COOH = (0,02 b) mol CH3COONa = b mol

Merupakan larutan Buffer asam, diketahui pH = 5 [ CH 3COONa ] pH = pKa + log [ CH 3COOH ] b 5 = - log 10-5 + log (0,02 b) b 5 = 5 + log (0,02 b) b Jadi, log =0 (0,02 b) b =1 (0,02 b) b = 0,02 b 2b = 0,02 b = 0,01 mol Jadi, NaOH yang ditambahkan = 0,01 mol Molaritas larutan NaOH = 0,1 M Jumlah mol = volume x molaritas 0,01 = V x 0,1 V = 0,1 dm3 = 100 cm3 Jadi, larutan NaOH 0,1 M yang ditambahkan = 100 cm3 Contoh 6: Hitunglah pH larutan yang mengandung 0,1 mol NaH2PO4 dan 0,2 mol Na2HPO4! Untuk H3PO4 : Ka.1 = 7.10-3 Ka.2 = 5.10-8 Ka.3 = 4.10-13 Penyelesaian: Larutan mengandung: NaH2PO4 = 0,1 mol NaHPO4 = 0,2 mol Kedua garam akan terionisasi dalam larutan dengan derajat ionisasi = 1 NaH2PO4 (aq) 0,1 NaHPO4 (aq) H2PO4- (aq) Na+ (aq) + H2PO4- (aq) 0,1 2 Na+ (aq) + HPO42- (aq) 2 H+ (aq) + HPO42- (aq)

H2PO4- akan berfungsi sebagai asam dan terionisasi, Ini merupakan ionisasi tingkat kedua dari H3PO4, maka dalam rumus pH Buffer harus menggunakan Ka.2. Jadi, larutan Buffer asam tersebut mengandung 0,1 mol H2PO4- sebagai asam dan 0,2 mol NaH2PO4 sebagai garam. [ Na2 HPO4 ] pH = pKa.2 + log H 2 PO4 0,2 = - log 5.10-8 + log 0,1 = 8 - log 5 + log 2 = 8 0,6990 + 0,3010 = 7,6020 Jadi, pH larutan = 7,602

Soal-soal

44. Hitunglah pH larutan berikut: a. Dalam tiap liter larutan mengandung 0,1 mol CH3COOH dan 0,01 mol CH3COOK b. Dalam tiap liter larutan mengandung 0,1 mol CH3COONa dan 0,01 mol CH3COOH c. Dalam tiap liter larutan mengandung 0,1 mol NH4CI dan dan 0,01 mol NH4OH d. Dalam 500 cm3 larutan mengandung 0,01 mol Na2CO3 dan dan 0,1 mol NaHCO3 e. Ke dalam larutan HCOOH yang mengandung 0,1 mol HCOOH ditambahkan 2 gram NaOH f. 500 cm3 yang mengandung 12 gram NaH2PO4 dan 200 cm3 larutan 4,9% H3PO4 g. 300 cm3 larutan 0,1 m Na3PO4 + 150 cm3 larutan 0,2 M Na2HPO4 h. Ke dalam 500 cm3 larutan C2H5COOH 0,1 M dialiri 2.240 cm3 gas NH3 Ka dari HCOOH; CH3COOH; C2H5COOH; H2CO3 dan H3PO4 serta Kb dari NH4OH lihat daftar! 45. Hitunglah pH larutan jika: a. Ke dalam 100 cm3 CH3COOH 0,1 M ditambahkan 20 cm3 larutan CH3COONa 0,2 M b. Ke dalam 100 cm3 CH3COOH 0,1 M ditambahkan 20 cm3 NaOH 0,2 M c. Ke dalam 100 cm3 NH4CI 0,1 M ditambahkan 224 cm3 gas NH3 d. Ke dalam 100 cm3 C2H5COOH 0,1 M ditambahkan 0,02 gram NaOH Ka dari CH3COOH = 1,2.10-15 Kb dari NH4OH = 10-5 Ka dari C2H5COOH = 1,5.10-5 46. Berapa gram Na asetat harus ditambahkan ke dalam 500 cm3 larutan berikut agar mempunyai pH = 5 log 3: a. CH3COOH 0,1 M b. Yang mengandung 0,1 mol CH3COOH c. Yang mengandung 3 gram CH3COOH Ka dari CH3COOH = 1,2.10-5 47. Berapa cm3 gas amoniak harus dialirkan ke dalam 500 cm3 larutan NH4CI 0,1 M yang diukur pada keadaan dimana 1 liter gas hidrogen beratnya = 0,08 gram, agar terbentuk larutan yang mempunyai pH = 9 ? Tetapan kesetimbangan basa dari ammonium hidroksida = 10-5 48. Hitunglah pH larutan: a. 50 cm3 larutan KOH 0,05 M b. 100 cm3 larutan CH3COOH 0,1 M c. 50 cm3 larutan KOH 0,05 M dicampur dengan 100 cm3 larutan CH3COOH 0,1 M jika Ka dari CH3COOH = 10-5 49. Berapa gram CH3COONa harus ditambahkan ke dalam 400 cm3 larutan CH3COOH 0,2 M pH larutan menjadi 5 ? Ka dari CH3COOH = 2.10-5 50. Berapa cm3 HCOOH 0,1 M harus ditambahkan ke dalam 200 cm3 larutan HCOONH4 0,15 M agar pH larutan menjadi 4 + log 2? Ka dari HCOOH = 10-4 51. Berapa cm3 larutan NH4OH 0,1 M harus ditambbahkan ke dalam 500 cm3 larutan CH3COOH 0,05 M agar pH larutan menjadi: a. 5 log 5 b. 9 + log 2 Ka dari CH3COOH = 10-5 Kb dari NH4OH = 2.10-5 2.5 Hidrolis Hidrolisis adalah peristiwa terurainya suatu garam oleh air membentuk asam lemah atau basa lemahya kembali, sehingga sifat larutan garam dalam air dapat netral (pH = 7); asam (pH < 7) atau basa (pH > 7) tergantung pada jenis asam atau basa pembentuknya. Berdasar asam dan basa pembentuk garam, maka garam dibedakan menjad empat macam yaitu: 1. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat, misalnya NaCl; KBr; Na2SO4; Ba(N03)2; dan sebagainya. 2. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah, misalnya NH4Cl; NH4NO3; (NH3)2SO4; CuSO4; FeCl3; AgNO3; dan sebagainya. 3. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat, misalnya CH3COONa; HCOOK; C2H5COONa; NaHCO3; Na3PO4; K2CO3; dan sebagainya. 4. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah, misalnya HCOONH4; CH3COONH4;

CH3COOAg; BaC2O4 dan sebagainya. 1. Garam yang Berasal dari Basa Kuat dan Asam Kuat Larutan garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral, karena jumlah ion H+ dan ion OH- sama yaitu berasal dari ionisasi air saja. Misalnya larutan NaCl NaCl (aq) + H2O (1) NaOH (aq) + HCI (aq) Na+ (aq) + C1- (aq) + H2O (I) Na+ (aq) + OH- (aq) + H+ (aq) + Cl- (aq) H2O (1) H+ (aq) + OH- (aq)

Jadi, larutan garam yang berasal dari basa kuat dari asam kuat tidak mengalami hidrolisis dan larutannya bersifat netral atau mempunyai pH = 7. 2. Garam yang Berasal dan Basa Kuat dan_Asam Lemah Misalnya larutan CH3COOK, reaksi yang terjadi: CH3COOK (aq) + H2O (1) CH3COOH (aq) + KOH (aq) + CH3OO (aq) + K (aq) + H2O (I) CH3COOH (aq) + K+ (aq) + OH- (aq) Jadi, reaksi bidrolisis yang terjadi menjadi: CH3OO- (aq) + H2O (1) CH3COOH (aq) + OH- (aq) Jelas dari persamaan reaksi ini terbentuk ion OH-, berarti larutan garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah bersifat basa atau pH larutan > 7. Karena hanya terbentuk asam lemah saja maka disebut hidrolisis sebagian (parsial). Secara umum garam yang berasal dari basa kuat LOH dan asam lemah HA adalah garam LA, tetapan kesetimbangan asam lemah HA = Ka Reaksi hidrolisis: LA (aq) + H2O (1) A- (aq) + H2O (1) LOH (aq) + HA (aq) L+ (aq) + OH- (aq) HA (aq) HA (aq) + OH- (aq) L+ (aq) - A- (aq) + H2O (1)

Dalam kesetimbangan hidrolisis ini maka: [A-] = [LA], karena derajat ionisasi LA = 1 (elektrolit kuat) [A-] = [garam] [HA] = [OH-] Dari reaksi hidrolisis tersebut maka tetapan kesetimbangannya: K=

[ HA ][OH ] [ A ][ H 2O]

Harga K pada suhu tetap adalah tetap, sedang harga [H2O] dapat dianggap tetap maka hasil kali K [H2O] juga menghasilkan suatu bilangan konstan yang kemudian disebut tetapan hidrolisis dengan simbul Kh. K=

[ HA ][OH ]

[A ]

Maka tetapan hidrolisis menjadi : Kh =

[ HA ][OH ]

[A ]

Suatu pecahan tidak akan berubah harganya jika dikalikan 1, maka ruas kanan dikalikan 1 H+ dalam bentuk H+

[ [

] ]

Kh = Kh = Kh =

[ HA ][OH ]

[ H ][ A ]
+

[ HA ]

[A ]

[H ] [H ]
+ +

x [H+] [OH-]

1 x Kw Ka

Kw Kh = Ka Kh = Kh =

Rumus tetapan hidrolisis garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah. Untuk merumuskan pH larutan garam ini kita lihat kembali pada;

[ HA ][OH ]

[A ]

Kw ; [HA] = [OH-] dan [A-] = [garam] Ka

Kw OH OH = Ka [ garam ] K w [ garam [OH-]2 = Ka [OH-] =

][

] ]

K w [ garam Ka

Rumus [OH-] untuk hidrolisis larutan garam dari basa kuat dan asam lemah. pOH = - log [OH-] K [ garam ] 2 pOH = - log w Ka pOH = - ( 1 2 log Kw - 1 2 Ka + 1 2 log [garam]) pOH = - 1 2 log Kw + 1 2 log Ka - 1 2 log [garam] pOH = 1 2 . (- log Kw) - 1 2 (- log Ka) - 1 2 log [garam] pOH = 1 2 pKw - 1 2 pKa - 1 2 log [garam] pH + pOH = pKw pH = pKw pOH pH = pKw ( 1 2 pKw - 1 2 pKa + 1 2 log [garam]) pH = pKw 1 2 pKw - 1 2 pKa + 1 2 log [garam] pH = 1 2 pKw + 1 2 pKa + 1 2 log [garam] Rumus pH larutan garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah. 3. Larutan garam yang berasal dari basa lemah dan asam kuat Misalnya larutan NH4Cl, reaksi hidrolisis yang terjadi: NH4Cl (aq) + H2O (I) NH4OH (aq) + HCI (aq) + NH 4 (aq) + CI- (aq) + H2O (I) NH4OH (aq) + H+ (aq) + CI- (aq) + NH 4 (aq) + H2O (I) NH4OH (aq) + H+ (aq) Dari reaksi hidrolisis ternyata menghasilkan ion H+ , jadi larutan garam yang berasal dari basa lemah dan asam kuat bersifat asam atau pH larutan lebih kecil dari 7. karena hanya terbentuk basa lemah saja maka disebut hidrolisis sebagian (parsial). Coba Anda jabarkan rumus-rumus hidrolisis larutan garam yang berasal dari basa lemah dan asam kuat sehingga diperoleh:
1

Kh =

Kw Kb

[H+] =

K w [ garam Kb

pH = 1 2 pKw - 1 2 pKb - 1 2 log [garam] Kh = tetapan hidrolisis Kw = tetapan kesetimbangan ionisasi air Kb = tetapan kesetimbangan basa lemah [garam] = konsentrasi molar larutan garam 4. Larutan garam yang berasal dari basa lemah dan asam lemah Misalnya larutan CH3COONH4 dalam air akan mengalamihidrolisis CH3COONH4 (aq) + H2O (I) CH3COOH (aq) + NH4OH (aq) + CH3COO (aq) + NH 4 (aq) + H2O (I) CH3COOH (aq) + NH4OH (aq) Jadi, larutan garam yang berasal dari basa lemah dan asam lemah akan menghasilkan basa lemah dan asam lemah, hal ini disebut hidrolisis sempurna. Sifat larutan tergantung pada kekuatan basa lemah atau asam lemahnya, dengan kata lain tergantung pada harga Ka dan Kb Jika Ka lebih besar dari Kb larutan bersifat asam dan sebaliknya jika Kb lebih besar dari Ka larutan bersifat basa, tetapi biasanya larutan garam yang mengalami hidrolisis sempurna mempunyai pH sekitar 7 (hampir mendekati netral). Dari reaksi hidrolisis: CH3COO- (aq) + NH 4+ (aq) + H2O (I) CH3COOH (aq) + NH4OH (aq) K=

[CH 3COOH ][ NH 4OH ] [CH 3COOH ][ NH 4+ ][ H 2O] [CH 3COOH ][ NH 4OH ]

K [H2O] =

[CH

COO

][ NH ]
+ 4

K [H2O] disebut tetapan hidrolisis = Kh; kemudian ruas kanan dikalikan dengan satu dalam H + OH bentuk : H + OH Kh =

[CH 3COOH ][ NH 4OH ]

[ [

][ ][

] ]

[CH COO ][ NH
3 +

[ H ][OH ] x ] [ H ][OH ]
+ + + 4 +

Kh = Kh =

[CH COO ][ H ] [ NH ][OH ] x [H ] [OH ]


x
3

[ CH 3COOH ]

[ NH 4OH ]

1 1 x x Kw+ Ka Kb Rumus tetapan hidrolisis total, larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah. PerhatikanK w rumus Kh dan reaksi hidrolisis, secara umum garam LA yang berasal dari basa Kh = lemah LOH dan asam lemah HA reaksi hidrolisisnya: K K
a b

LA (aq) + H2O (I) LOH (aq) + HA (aq) L+ (aq) + A- (aq) + H2O (I) LOH (aq) + HA (aq) [ LOH ][ HA ] Kh = L+ A

[ ][ ]

Berdasar reaksi hidrolisis maka, [LOH] = [HA]

[L+] = [A-], karena berasal dari ionasasi LA dan jumlah L+ maupun A- yang berkurang membentuk LOH dan HA juga sama. Kw Kh = K a Kb [ LOH ][ HA ] Kh = L+ A

[ HA ][ HA ] Kw = A A K a Kb
Kw [ HA ] = 2 K a Kb A

[ ][ ]

[ ][ ]
2

[H ] Ruas kanan dikalikan satu dalam bentuk : [H ] K [ HA ] [ H ] = K K [ A ] x [H ]


2 + 2 + 2 w a b 2

[ ]

+ 2 + 2

Kw [ HA ] = x [H+]2 + 2 2 K a Kb H A 1 Kw + 2 = ( K a ) 2 x [H ] K a Kb 1 Kw = x [H+]2 Ka Kb
2

][ ]

Kw Ka Kb + Rumus [H ] untuk larutan garam yang berasal dari basa lemah dan asam lemah. [H+]2 = [H+]2 = pH pH pH pH pH Kw Ka Kb

= - log [H+] Kw Ka = - log Kb = - log (1/2 log Kw + 1/2 log Ka - 1/2 log Kb) = - log 1/2 log Kw - 1/2 log Ka + 1/2 log Kb = 1/2 (- log Kw) + 1/2 (- log Ka) - 1/2 (- log Kb) rumus pH hidrolisis sempurna.

pH = 1/2 pKw + 1/2 pKa - 1/2 pKb

Dari sumus pH ini jelaslah bahwa sifat larutan garam yang berasal dari basa lemah dan asam lemah tergantung pada Ka dan Kb. Kesimpulan: Jika garam dilarukan dalam air, maka: 1. Garam yang berasal dari basa kuat dan asam kuat tidak mengalami hidrolisis dan larutan bersifat netral. pH = 1/2 pKw pH = 7 2. Garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah mengalami hidrolisis parsial (sebagian) dan larutan bersifat basa. Kw Kh = Ka

[OH-] =

K w [ garam Kb

pH = 1 2 pKw + 1 2 pKa + 1 2 log [garam] 3. Garam yang berasal dari basa lemah dan asam kuat mengalami hidrolisis parsial (sebagian) dan larutan bersifat asam. Kw Kh = Kb [H+] = K w [ garam Kb

pH = 1 2 pKw - 1 2 pKb - 1 2 log [garam] 4. Garam yang berasal dari basa lemah dan asam lemah mengalami hidrolisis sempurna (total) dan sifat larutan tergantung pada Ka dan Kb. Kw Kh = K a Kb [H+] = Kw Ka Kb

pH = 1 2 pKw + 1 2 pKa - 1 2 pKb Contoh 1: Hitunglah pH larutan: a. Dalam 500 cm3 larutan mengandung 0,1 mol natrium asetat ! b. 3,85 gram amonium asetat dilarutkan dalam air sampai volumenya menjadi 400 cm3 ! c. 20 cm3 NCl 0,04 M dicampur dengan 80 cm3 NH4OH 0,01 M ! Ka asam asetat = 2.10-5 Kb NH4OH = 2,5.10-5 Penyelesaian: a. Volume larutan = 0,5 dm3 CH3COONa = 0,1 mol [CH3COONa] = [garam] = = 500 cm3

0,1mol 0,5dm 3 = 0,2 mol/dm3 CH3COONa adalah garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah dalam larutan akan terhidrolisis sebagian, dan larutan bersifat basa. CH3COONa (aq) + H2O (I) CH3COOH (aq) + NaOH (aq) CH3COO- (aq) + Na+ (aq) + H2O (I) CH3COOH (aq) + Na+ (aq) + OH- (aq) CH3COO- (aq) + H2O (I) CH3COOH (aq) + OH- (aq) Kw 10 14 Kh = = Ka 2.10 5 = 5.10-10 pH = 1 2 pKw + 1 2 pKa + 1 2 log [garam] = 1 2 log 10-14 + (- 1 2 log 2.10-5) + 1 2 log 0,2 = 7 + 2 1 2 - 1 2 log 2 - 1 2 + 1 2 log 2 =9 Volume larutan = 400 cm3 = 0,4 dm3 CH3COONH4 = 3,85 gram ; MrCH3COONH4 = 77 = 3,85/77 mol = 0,05 mol b.

0,05 mol 0,4dm 3 [garam] = 0,125 mol/dm3 CH3COONH4 akan mengalami hidrolisis sempurna, Kw Kh = K a Kb [CH3COONH4] = 10 14 2.10 5 2,5.10 5 10 14 = 5.10 10 = 2.10-5 Kw Ka [H+] = Kb = = 10 14 2.10 5 2,5.10 5

pH

pH

= 8.10 15 = - log [H+] = - log 8.10 15 = - (log 8 + log 10-15) = - (3 log 2 15) = 7 - 1 log 2

c. Larutan HCI Volume = 20 cm3 = 0,02 dm3 Molaritas = 0,04 M = 0,04 mol/dm3 Massa HCI = 0,02 dm3 x 0,04 mol/dm3 = 8.10-4 mol Larutan NH4OH Volume larutan = 80 cm3 = 0,08 dm3 Molaritas NH4OH = 0,01 M = 0,01 mol/dm3 Massa NH4OH = 0,08 dm3 x 0,01 mol/dm3 = 8.10-4 mol Setelah dicampurkan, Volume larutan = (0,02 + 0,08) dm3 = 0,1 dm3 Terjadi reaksi: HCI (aq) + NH4OH (aq) NH4CI (aq) + H2O (I) : 8.10-4 8.10-4 : 8.10-4 8.10-4 8.10-4 0 0 8.10-4 Jadi, setelah dicampurkan terdapat 8.10-4 mol NH4CI dalam 0,1 dm3 larutan. 8.10 4 mol [NH4CI] = 0,1dm 3 [garam] = 8.10-3 mol/dm3 NH4CI dalam larutan terhidrolisis sebagian dan larutan bersifat asam. NH4CI (aq) + H2O (I) NH4OH (aq) + HCI (aq) NH4+ (aq) + H2O (I) NH4OH (aq) + H+ (aq) Kw Kh = Kb Diket Reaksi 10 14 2,5.10 5 = 4.10-10 =

pH = 1 2 pKw - 1 2 pKb - 1 2 log [garam] = - log 10-14 + log 2,5.10-5 log 8.10-3 = 7 2,5 + log 5 - log 2 + 1,5 1 log 2 = 6 + log 5 2 log 2 = 6 - 2 log 2 Contoh 2: Berapa gram HCOOK terdapat dalam 500 cm3 larutan kalium format yang mempunyai pH = 8 ? Tetapan kesetimbangan asam format = 10-3 Penyelesaian: Volume larutan = 500 cm3 = 0,5 dm3 Misalnya HCOOK yang terlarut = a mol a mol [HCOOK] = 0,5 dm3 [garam] = 2 a mol/dm3 HCOOK terhidrolisis sebagian dan larutan bersifat basa HCOOK (aq) + H2O (I) HCOOH (aq) + KOH (aq) HCOO (aq) + H2O (I) HCOOH (aq) + OH- (aq) pH = 8 pH = 1 2 pKw + 1 2 pKa - 1 2 log [garam] 8 = - log 10-14 + log 10-4 log 2a 8 = 7 + 2 + log 2a log 2a = -1 log 2a = -2 2a = 10-2 2a = 0,01 a = 0,005 mol Jadi, HCOOK yang terlarut dalam 500 cm3 larutan (MrHCOOK = 84) = 0,005 x 84 gram = 0,42 gram Soal-soal 52. Tulislah persamaan reaksi hidrolisis untuk larutan: a. Kalium sulfida, K2S b. Natrium oksalat, Na2C2O4 c. Tembaga (II) sulfat, CuSO4 d. Besi (III) klorida, FeCI3 e. Amonium nitrat, NH4NO3 f. Aluminium sulfat, AI2(SO4)3 g. Barium asetat, Ba(CH3COO)2 53. Hitunglah pH larutan jika: a. Dalam 200 cm3 larutan terdapat 0,01 mol NH4NO3 b. Dalam 500 cm3 larutan terdapat 0,34 gram HCOOK c. Ke dalam 100 cm3 larutan NaOH 0,2 M ditambahkan 1,48 gram asam propionat C2H5COOH d. 100 cm3 Na4OH 0,02 M dicampur dengan 400 cm3 CH3COOH 0,005 M Diketahui: Ka dari HCOOH = 10-4 CH3COOH = 2.10-5 C2H5COOH = 1,25.10-5 Kb dari Na4OH = 2,5.10-5 54. Berapa gram NH4CI yang terlarut dalam tiap liter larutan, jika pH larutan tersebut = 6 ? Jika diketahui Kb dari Na4OH = 2,5.10-5 55. Bersifat apakah larutan pada soal nomor 52 di atas ? 2.6 Titrasi

Titrasi adalah suatu cara untuk menentukan konsentrasi suatu larutan dengan menggunakan larutan standar, larutan standar adalah larutan yang telah diketahui konsentrasinya. Titrasi larutan dengan larutan ini disebut volumetri, berdasar reaksi yang terjadi volumetri ini dibedakan menjadi beberapa macam antara lain: 1. Asidi dan alkalimetri atau tritasi asam-basa. 2. Argentometri. 3. Yodometri. 4. Oksidimetri. Dalam pembahasan berikut ini hanya untuk titrasi asam basa.

You might also like